Вы находитесь на странице: 1из 24

GEOMORFOLOGI PULAU JAWA

Oleh: Kelompok 5

I. PEMBAGIAN ZONA DI JAWA


1. ZONA SELATAN Berupa plato, berlereng miring ke arah selatan yaitu ke arah laut Hindia. Pengikisan banyak terjadi pada plato. Di Jawa Tengah zona ini di tempati oleh dataran aluvial. Sebelah utara zona ini berbentuk tebing patahan. Pada kala miosen tengah terjadi pelipatan.

2. ZONA TENGAH - Depresi banyak terjadi di Jawa Timur dan Jawa Barat. - Muncul gunungapi besar muda, contohnya pada pegunungan Serayu selatan di Jawa Tengah. - Lembah Serayu banyak terjadi di pegunungan Serayu utara dan selatan. - Bukit dan pegunungan di Banten. - Proses terbentuknya zona ini pada kala miosen tengahmuda.

3. ZONA UTARA - Pegunungan lipatan bukit-bukit rendah. - Inti geosinklinal muda. - Ada selingan gunungapi yang berbatasan dengan dataran aluvial. - Lipatan pada miosen atas jalur kendengRembang. - Pengendapan hingga pleistosen - Pada pegunungan Kendeng bermaterial gamping. - Pantai landai dengan endapan dari pegunungan membentuk delta di sebagian besar pantura.

1. Pengaruh gerak lempeng -kala kapur hingga oligosen tengah di perkirakan busur volkanis terbentuk di laut Jawa dan satu busur volkanis terbentuk di daratan Pulau Jawa. -Busur non volkanis di perkirakan berumur eosen, tersusun oleh fragmen kerak bumi yang tertimbun pada jalur subdaksi dan mengandung kwarsa. -Antar busur volkanis dan non volkanis terdapat cekungan busur luar yang relatif dalam, terletak di sekitar pantai utara Jawa. -Akhir miosen dan oligosen terjadi perubahan tegas yaitu jalur subdaksi bergeser ke selatan.

II. PROSES PEMBENTUKAN PULAU JAWA

- Busur volkanis diperkirakan di pantai selatan Pulau Jawa sekarang. - Gunungapi muncul di dasar laut membentuk deretan gunungapi. Aktivitas volkanik ini merupakan tahap pertama pembentukan Pulau Jawa. - Satu busur gunungapi dengan laut dangkal yang luas sampai Kalimantan (sampai pliosen tengah). - Busur dalam bergeser ke utara hingga pantai utara Jawa, laut dangkal mengalami pengangkatan membentuk daratan sehinga sedimen marin muncul ke atas permukaan laut.

- Kala pliosen kuarter garis besar pulau Jawa sudah terbentuk. - Akhir pliosen di perkirakan Pulau Jawa sering tenggelam yang muncul hanya perbukitan di bagian selatan Jawa.

2. Pengaruh iklim
- Pada zaman kuarter terjadi perubahan tegas iklim di bumi. - Sebelumnya pada zaman tersier iklim di wilayah Indonesia merupakan iklim tropis lembab dengan suhu rata-rata pertahun lebih tinggi dari sekarang. - Perubahan iklim menyebabkan berbagai peristiwa seperti terjadinya zaman es dan zaman pencairan es, yang akibatnya terbentuk teras marin, pembentukan sedimen pada lingkungan marin di darat dan pembentukan sedimen darat di linkungan marin. - Pengaruh iklim tersebut berpengaruh pada prose pelapukan, erosi, abrasi, dan gerak masa batuan, yang sangat menentukan bentukan geomorfologis dan pembentukan tanah.

III. BENTUKLAHAN PULAU JAWA


- Bentuklahan asal proses volkanis Bentuklahan ini terjadi karena proses vulkan dengan hasil pembentukannya terdapat pada zona tengah Jawa yang dimulai dari Pegunungan Serayu selatan dan Pegunungan Serayu utara sedangkan di bagian timur terbentuk oleh kompleks Gunungapi Dieng dan Ungaran.

- Bentuklahan asal proses Marin Bentuklahan asal proses Marin yang ada di Pulau Jawa contohnya cliff yang terjadi karena abrasi pantai oleh gelombang dan arus laut terjadi di sebagian Pantai selatan Pulau Jawa. Rataan lumpur terjadi di Pantai Demak, Jepara dan Rembang. Hasil fluvio marin yaitu delta sangat intensif terjadi di Pantai Demak terutama Delta Wulan. Teras marin terdapat di Pantai barat Gunung Muria.

- Bentuklahan asal proses Fluvial Hasil proses fluvial misalnya dataran alluvial, kerucut alluvial, triangle facet, meandering, dataran banjir di Semarang, Jakarta dan daerah lain yang merupakan dataran rendah - Bentuklahan asal proses Eolin Bentuklahan ini di Jawa terdapat di Parangtritis karena ada akumulasi pasir oleh tenaga angin.

- Bentuklahan asal proses Solusional Hasil proses ini terdapat pada Topografi Karst Gunung Sewu, Cekungan Wonosari dan Baturetno, dan Gombong (Kebumen), Di Kabupaten Purwodadi bagian barat, dan Pegunungan Kendeng bagian barat - Bentuklahan asal proses Struktural Zona Selatan berupa plato, berlereng miring ke arah selatan ke arah Laut Hindia, terdapat pula Graben bantul dan sebelah utara berbentuk tebing patahan sedangkan di zona utara terdapat rangkaian gunung lipatan berupa bukit-bukit rendah

- Bentuklahan asal proses Denudasional Proses Denudasional banyak terjadi di daerah pegunungan zona tengah Jawa, Misalnya sebelah selatan Gunung Wilis.

IV. POTENSI BENCANA ALAM


- Proses geologi dan geomorfologi di Jawa sangat terkait dengan potensi bencana alam yang terjadi. - Gempa terjadi karena adanya gerak lempeng. Pusat gempa terkumpul di daerah selatan Jawa karena pada daerah itu merupakan jalur subdaksi. - Tanah longsor banyak terjadi pada daerah perbukitan yang mempunyai resiko erosi tinggi dan hujan lebat dapat juga akibat gempa bumi. Banyak juga terjadi di patahan geologis

- Banjir banyak terjadi di dataran banjir terutama di sepanjang pantai utara Jawa. Contoh daerahnya adalah Jakarta dan sekitarnya, Jawa Barat, Banten, sekitar Kali Serayu , kali Gondang, Kali Ijo, Kali Klatakan, dan Kali Sampean. - Erosi tanah banyak terjadi pada kawasan Tengger dan kawasan puncak karena lereng curam. - Letusan Gunungapi banyak terjadi di Jawa dan meninggalkan bekas dalam jangka panjang pada daerah sekitarnya. Gunung api yang aktif seperti Gunung Semeru dan Merapi.

V. POTENSI SDA
- Kantong-kantong minyak dan gas dapat di temukan di lipatan-lipatan dan sesaran batuan sedimen, terdapat baik di sisi utara maupun rangkaian pegunungan yang melintasi pulau Jawa, dan di sisi utara yang sudah di eksploitasi. - Sumur-sumur minyak terdapat di dekat Cepu, Surabaya dan Indramayu serta lepas pantai utara Jakarta dan Madura. - Gunung berapi muda di Pulau Jawa berpotensi sebagai sumber panas bumi.

PLTU di dataran Dieng merupakan sumber uap basah yang besar. Jawa mempunyai 3 tambang logam yang aktif yaitu tambang emas di Cikotok dan G.Pongkor dan tambang bijih besi di Cilacap. Lahan-lahan di Jawa relatif subur karena pengaruh deretan gunung berapi yang aktif dan mempunyai potensi yang baik dalam pertanian, perkebunan dan kehutanan.

Вам также может понравиться