Вы находитесь на странице: 1из 15

LAPORAN PRAKTIKUM GEOELEKTRISITAS DAN ELEKTROMAGNET

LEMBAR DATA VES DAN PROFILING

I.

PENJELASAN KONFIGURASI
1. Konfigurasi Geolistrik
Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada
tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui
perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara
mengalirkan arus listrik DC (Direct Current) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam
tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah Elektroda Arus A dan B yang
ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB
akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan
listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur
dengan penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah Elektroda Tegangan
M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak
elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada
elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi
arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.
Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa ditembus oleh arus
listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB yang biasa disebut AB/2 (bila digunakan
arus listrik DC murni), maka diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini
berbentuk setengah bola dengan jari-jari AB/2.

Cara Kerja Metode Geolistrik


Umumnya metoda geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4
buah elektroda yang terletak dalamsatu garis lurus serta simetris terhadap titik tengah,
yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda ntegangan (MN) di
bagian dalam.
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan serta
tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu (Apparent
Resistivity). Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung tersebut
merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus
listrik.
Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB terpendek sampai
yang terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma ganda dengan jarak AB/2
sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai sumbu Y, maka akan didapat suatu
bentuk kurva data geolistrik. Dari kurva data tersebut bisa dihitung dan diduga sifat
lapisan batuan di bawah permukaan.
b. Konfigurasi Geolistrik Wenner-Schlumberger
Konfigurasi Wenner

Konfigurasi Wenner

Keunggulan dari konfigurasi Wenner ini adalah ketelitian pembacaan tegangan


pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar karena elektroda MN
yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa digunakan alat ukur multimeter
dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di
dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang didapat
dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan factor non homogenitas
batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.
Konfigurasi Schlumberger
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya,
sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan
alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah.
Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.

Konfigurasi Schlumberger
Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger ini adalah pembacaan tegangan pada
elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang relatif jauh, sehingga
diperlukan alat ukur multimeter yang mempunyai karakteristik high impedance dengan
akurasi tinggi yaitu yang bisa mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di
belakang koma. Atau dengan cara lain diperlukan peralatan pengirim arus yang
mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi.
Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk
mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan
membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2.
Agar pembacaan tegangan pada elektroda MN bisa dipercaya, maka ketika jarak
AB relatif besar hendaknya jarak elektroda MN juga diperbesar. Pertimbangan
perubahan jarak elektroda MN terhadap jarak elektroda AB yaitu ketika pembacaan
tegangan listrik pada multimeter sudah demikian kecil, misalnya 1.0 milliVolt.
Umumnya perubahan jarak MN bisa dilakukan bila telah tercapai perbandingan
antara jarak MN berbanding jarak AB = 1 : 20. Perbandingan yang lebih kecil misalnya 1 :
50 bisa dilakukan bila mempunyai alat utama pengirim arus yang mempunyai keluaran
tegangan listrik DC sangat besar, katakanlah 1000 Volt atau lebih, sehingga beda
tegangan yang terukur pada elektroda MN tidak lebih kecil dari 1.0 milliVolt.

Parameter yang diukur :


1.
2.
3.

Jarak antara stasiun dengan elektroda-elektroda (AB/2 dan MN/2)


Arus (I)
Beda Potensial ( V)

c. Konfigurasi Dipole-Dipole
Konfigurasi Dipole pada prinsipnya menggunakan 4 buah elektroda yaitu
pasangan elektroda arus (AB) yang disebut Current Dipole dan pasangan elektroda
potensial (MN) yang disebut Potential Dipole. Pada konfigurasi Dipole elektroda arus
dan elektroda potensial bisa terletak tidak segaris dan tidak simetris.
Untuk menambah kedalaman penetrasi maka jarak antara Current Dipole dan
Potential Dipole diperpanjang, sedangkan jarak elektroda arus dan jarak elektroda
tegangan tetap. Dan ini merupakan keunggulan konfigurasi Dipole dibandingkan
konfigurasi Schlumberger maupun Wenner, karena tanpa memperpanjang kabel bisa
mendeteksi batuan yang lebih dalam. Dalam hal ini diperlukan alat pengukur tegangan
yang high impedance dan high accuracy.
Ada alat geolistrik merek tertentu yang bisa menggunakan multi potensial
elektrode untuk satu bentangan elektroda arus. Dan hasil bisa langsung tergambar
pada layar monitor. Dalam hal ini yang tergambar adalah apparent resistivity bukan
true resistivity serta mengabaikan persyaratan pengukuran geolistrik yaitu
homogenitas batuan, karena dalam konfigurasi Dipole tidak ada fasilitas untuk membuat
batuan tidak homogen menjadi seakan-akan homogen. Sedangkan pada konfigurasi
Schlumberger bisa dibuat data yang diperoleh dari batuan yang tidak homogen menjadi
seakan-akan homogen.
Selain konfigurasi Wenner dan Wenner-Schlumberger, konfigurasi yang dapat
digunakan adalah Pole-pole, Pole-dipole dan Dipole-dipole. Pada konfigurasi Pole-pole,
hanya digunakan satu elektrode untuk arus dan satu elektrode untuk potensial.
Sedangkan elektrode yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak
minimum 20 kali spasi terpanjang C1-P1 terhadap lintasan pengukuran. Sedangkan
untuk konfigurasi Pole-dipole digunakan satu elektrode arus dan dua elektrode

potensial. Untuk elektrode arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan
jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1. Sehingga untuk penelitian skala
laboratorium yang mungkin digunakan adalah konfigurasi Dipole-dipole.
Pada konfigurasi Dipole-dipole, dua elektrode arus dan dua elektrode potensial
ditempatkan terpisah dengan jarak na, sedangkan spasi masing-masing elektrode a.
Pengukuran dilakukan dengan memindahkan elektrode potensial pada suatu
penampang dengan elektrode arus tetap, kemudian pemindahan elektrode arus pada
spasi n berikutnya diikuti oleh pemindahan elektrode potensial sepanjang lintasan
seterusnya hingga pengukuran elektrode arus pada titik terakhir di lintasan itu.

Sehingga berdasarkan gambar, maka faktor geometri untuk konfigurasi Dipoledipole adalah

Sehingga berlaku hubungan :

II.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil dan Pembahasan untuk Metode Wenner-Schlumberger Target Middle Aquifer
10^
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
1,30

1
1,258925
1,584893
1,995262
2,511886
3,162278
3,981072
5,011872
6,309573
7,943282
10
12,58925
15,84893
19,95262

ab/2

mn/2
1,00
1,26
1,58
2,00
2,51
3,16
3,98
5,01
6,31
7,94
10,00
12,59
15,85
19,95

0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
5,33
5,33

e
0,33
0,262128
0,208216
0,165392
0,131375
0,104355
0,334081
0,26537
0,210791
0,167437
0,133
0,105646
0,3363
0,267133

1,40
1,50
1,60
1,70
1,80
1,90
2,00
2,10
2,20
2,30
2,40
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20
3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40

25,11886
31,62278
39,81072
50,11872
63,09573
79,43282
100
125,8925
158,4893
199,5262
251,1886
316,2278
398,1072
501,1872
630,9573
794,3282
1000
1258,925
1584,893
1995,262
2511,886
3162,278
3981,072
5011,872
6309,573
7943,282
10000
12589,25
15848,93
19952,62
25118,86
31622,78
39810,72
50118,72
63095,73
79432,82
100000
125892,5
158489,3
199526,2
251188,6

25,12
31,62
39,81
50,12
63,10
79,43
100,00
125,89
158,49
199,53
251,19
316,23
398,11
501,19
630,96
794,33
1.000,00
1.258,93
1.584,89
1.995,26
2.511,89
3.162,28
3.981,07
5.011,87
6.309,57
7.943,28
10.000,00
12.589,25
15.848,93
19.952,62
25.118,86
31.622,78
39.810,72
50.118,72
63.095,73
79.432,82
100.000,00
125.892,54
158.489,32
199.526,23
251.188,64

5,33
5,33
5,33
5,33
20,33
20,33
20,33
20,33
20,33
20,33
83,33
83,33
83,33
83,33
83,33
83,33
330,33
330,33
330,33
330,33
330,33
330,33
1.330,33
1.330,33
1.330,33
1.330,33
1.330,33
1.330,33
5.300,33
5.300,33
5.300,33
5.300,33
5.300,33
5.300,33
21.000,33
21.000,33
21.000,33
21.000,33
21.000,33
21.000,33
84.000,33

0,212191
0,168549
0,133884
0,106347
0,322209
0,25594
0,2033
0,161487
0,128274
0,101891
0,331743
0,263513
0,209315
0,166265
0,132069
0,104906
0,33033
0,26239
0,208424
0,165557
0,131507
0,10446
0,334164
0,265436
0,210843
0,167479
0,133033
0,105672
0,334428
0,265646
0,21101
0,167611
0,133138
0,105755
0,332833
0,264378
0,210003
0,166812
0,132503
0,105251
0,334411

5,50
5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10
6,20
6,30
6,40
6,50
6,60
6,70

316227,8
398107,2
501187,2
630957,3
794328,2
1000000
1258925
1584893
1995262
2511886
3162278
3981072
5011872

316.227,77
84.000,33 0,265632
398.107,17
84.000,33 0,210999
501.187,23
84.000,33 0,167603
630.957,34
84.000,33 0,133132
794.328,23
84.000,33 0,10575
1.000.000,00 3.330.000,33
3,33
1.258.925,41 3.330.000,33 2,645113
1.584.893,19 3.330.000,33 2,101088
1.995.262,31 3.330.000,33 1,668954
2.511.886,43 3.330.000,33 1,325697
3.162.277,66 3.330.000,33 1,053039
3.981.071,71 13.270.000,33 3,333273
5.011.872,34 13.270.000,33 2,647713

Target (d)
d = L/3
L = d*3
e
minimal data

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

AB/2
1,00
1,30
1,60
2,00
2,50
3,20
4,00
5,00
6,30
8,00
10,00
13,00
16,00
20,00
25,00
32,00
40,00

MN/2
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
0,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
1,33
5,33
5,33
5,33
5,33
5,33

45
3
135
0,33
67,5

k
4,757576
8,040303
12,17939
19,0303
29,73485
48,71758
18,88722
29,51128
46,85211
75,54887
118,0451
199,4962
75,40713
117,8236
184,0994
301,6285
471,2946

Rho

18
19
20

50,00
63,00
80,00

5,33
20,33
20,33

736,3977
306,5091
494,245

Berdasarkan lembar data VES untuk konfigurasi model Wenner-Schlumberger


dengan target Middle Aquifer diperoleh 20 data dengan rentang nilai AB/2 hingga 80
dan nilai rho apparent sebesar 494,245. Rentang data AB/2 diperoleh dari perhitungan
besar target aquifer dikalikan tiga dan dibagi dua. Pembagian data menjadi dua
dimaksudkan untuk meningkatkan ketelitian data.
Nilai V, I, dan R diperoleh dari konfigurasi alat di lapangan sehingga pada
laporan, praktikan tidak dapat mencantumkan nilai dari masing-masing V, I, maupun R.
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga jarak
MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka
ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Idealnya besar
nilai MN/2 tidak lebih dari 1/5. Sedangkan nilai eksentrisitas telah ditentukan
sebelumnya, yakni sebesar 0,33.

2. Hasil dan Pembahasan untuk Metode Wenner-Schlumberger Target Deep Aquifer


10^2
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
1,30
1,40
1,50
1,60
1,70
1,80
1,90
2,00

1
1,258925412
1,584893192
1,995262315
2,511886432
3,16227766
3,981071706
5,011872336
6,309573445
7,943282347
10
12,58925412
15,84893192
19,95262315
25,11886432
31,6227766
39,81071706
50,11872336
63,09573445
79,43282347
100

ab/2
1,00
1,26
1,58
2,00
2,51
3,16
3,98
5,01
6,31
7,94
10,00
12,59
15,85
19,95
25,12
31,62
39,81
50,12
63,10
79,43
100,00

MN/2
0,20
0,20
0,20
0,20
0,52
0,52
0,52
0,52
1,30
1,30
1,30
1,30
3,20
3,20
3,20
3,20
8,00
8,00
8,00
8,00
20,00

e
0,20000
0,15887
0,12619
0,10024
0,20702
0,16444
0,13062
0,10375
0,20604
0,16366
0,13000
0,10326
0,20191
0,16038
0,12739
0,10119
0,20095
0,15962
0,12679
0,10071
0,20000

2,10
2,20
2,30
2,40
2,50
2,60
2,70
2,80
2,90
3,00
3,10
3,20
3,30
3,40
3,50
3,60
3,70
3,80
3,90
4,00
4,10
4,20
4,30
4,40
4,50
4,60
4,70
4,80
4,90
5,00
5,10
5,20
5,30
5,40
5,50
5,60
5,70
5,80
5,90
6,00
6,10

125,8925412
158,4893192
199,5262315
251,1886432
316,227766
398,1071706
501,1872336
630,9573445
794,3282347
1000
1258,925412
1584,893192
1995,262315
2511,886432
3162,27766
3981,071706
5011,872336
6309,573445
7943,282347
10000
12589,25412
15848,93192
19952,62315
25118,86432
31622,7766
39810,71706
50118,72336
63095,73445
79432,82347
100000
125892,5412
158489,3192
199526,2315
251188,6432
316227,766
398107,1706
501187,2336
630957,3445
794328,2347
1000000
1258925,412

125,89
158,49
199,53
251,19
316,23
398,11
501,19
630,96
794,33
1.000,00
1.258,93
1.584,89
1.995,26
2.511,89
3.162,28
3.981,07
5.011,87
6.309,57
7.943,28
10.000,00
12.589,25
15.848,93
19.952,62
25.118,86
31.622,78
39.810,72
50.118,72
63.095,73
79.432,82
100.000,00
125.892,54
158.489,32
199.526,23
251.188,64
316.227,77
398.107,17
501.187,23
630.957,34
794.328,23
1.000.000,00
1.258.925,41

20,00
20,00
20,00
52,00
52,00
52,00
52,00
130,00
130,00
130,00
130,00
130,00
130,00
400,20
400,20
400,20
400,20
400,20
400,20
2.000,20
2.000,20
2.000,20
2.000,20
2.000,20
2.000,20
2.000,20
8.000,20
8.000,20
8.000,20
8.000,20
8.000,20
8.000,20
40.000,20
40.000,20
40.000,20
40.000,20
40.000,20
40.000,20
40.000,20
200.000,20
200.000,20

0,15887
0,12619
0,10024
0,20702
0,16444
0,13062
0,10375
0,20604
0,16366
0,13000
0,10326
0,08202
0,06515
0,15932
0,12655
0,10053
0,07985
0,06343
0,05038
0,20002
0,15888
0,12620
0,10025
0,07963
0,06325
0,05024
0,15962
0,12679
0,10072
0,08000
0,06355
0,05048
0,20048
0,15924
0,12649
0,10048
0,07981
0,06340
0,05036
0,20000
0,15887

6,20
6,30
6,40
6,50
6,60
6,70
6,80
6,90
7,00
Dst.

1584893,192
1995262,315
2511886,432
3162277,66
3981071,706
5011872,336
6309573,445
7943282,347
10000000

1.584.893,19
1.995.262,31
2.511.886,43
3.162.277,66
3.981.071,71
5.011.872,34
6.309.573,44
7.943.282,35
10.000.000,00

Target (d)
d = 0,188L
L = d/0,188
E
minimal data

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

AB/2
1,00
1,30
1,60
2,00
2,50
3,20
4,00
5,00
6,30
8,00
10,00
13,00
16,00
20,00
25,00
32,00
40,00
50,00
63,00
80,00
100,00
130,00

MN/2
0,20
0,20
0,20
0,20
0,52
0,52
0,52
0,52
1,30
1,30
1,30
1,30
3,20
3,20
3,20
3,20
8,00
8,00
8,00
8,00
20,00
20,00

200.000,20
200.000,20
200.000,20
200.000,20
200.000,20
800.000,20
800.000,20
800.000,20
800.000,20

0,12619
0,10024
0,07962
0,06325
0,05024
0,15962
0,12679
0,10071
0,08000

75
9
398,9362
0,20
199,4681

k
7,85
13,27
20,10
31,25
18,87
30,92
48,31
75,48
47,93
77,29
120,77
204,10
125,60
196,25
306,64
502,40
314,00
490,63
778,92
1.256,00
785,00
1.326,65

Rho

23
24

160,00
200,00

20,00
20,00

2.009,60
3.140,00

Berdasarkan lembar data VES untuk konfigurasi model Wenner-Schlumberger


dengan target Deep Aquifer diperoleh 24 data dengan rentang nilai AB/2 hingga 200 dan
nilai rho apparent sebesar 3140. Rentang data AB/2 diperoleh dari perhitungan besar
target aquifer dikalikan tiga dan dibagi dua. Pembagian data menjadi dua dimaksudkan
untuk meningkatkan ketelitian data.
Nilai V, I, dan R diperoleh dari konfigurasi alat di lapangan sehingga pada
laporan, praktikan tidak dapat mencantumkan nilai dari masing-masing V, I, maupun R.
Pada konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil-kecilnya, sehingga jarak
MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka
ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Idealnya besar
nilai MN/2 tidak lebih dari 1/5 dan nilai eksentrisitas telah ditentukan sebelumnya,
yakni sebesar 0,2 atau 1/5.
3. Hasil dan Pembahasan untuk Metode Dipole-Dipole
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

set
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2

b
0
0
0
0
0
0
0
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
6
6

2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
6
6
6
8
8

m
4
6
8
10
12
14
16
6
8
10
12
14
16
18
8
10
12
14
16
18
20
10
12

n
6
8
10
12
14
16
18
8
10
12
14
16
18
20
10
12
14
16
18
20
22
12
14

k
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72

Rho

d = (n+1)a/2
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3

(a+n)/2
3
4
5
6
7
8
9
5
6
7
8
9
10
11
7
8
9
10
11
12
13
9
10

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64

3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
1
2

6
6
6
6
6
8
8
8
8
8
8
8
10
10
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
12
12
14
14
14
14
14
14
14
16
16
16
16
16
16
18
18

8
8
8
8
8
10
10
10
10
10
10
10
12
12
12
12
12
12
12
14
14
14
14
14
14
14
16
16
16
16
16
16
16
18
18
18
18
18
18
20
20

14
16
18
20
22
12
14
16
18
20
22
24
14
16
18
20
22
24
26
16
18
20
22
24
26
28
18
20
22
24
26
28
30
20
22
24
26
28
30
22
24

16
18
20
22
24
14
16
18
20
22
24
26
16
18
20
22
24
26
28
18
20
22
24
26
28
30
20
22
24
26
28
30
32
22
24
26
28
30
32
24
26

376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
3165,12
37,68
150,72
376,8
753,6
1318,8
2110,08
37,68
150,72

4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
8
2
3
4
5
6
7
2
3

11
12
13
14
15
11
12
13
14
15
16
17
13
14
15
16
17
18
19
15
16
17
18
19
20
21
17
18
19
20
21
22
23
19
20
21
22
23
24
21
22

65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77

3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
1
2
1

18
18
18
20
20
20
20
22
22
22
24
24
26

20
20
20
22
22
22
22
24
24
24
26
26
28

26
28
30
24
26
28
30
26
28
30
28
30
30

28
30
32
26
28
30
32
28
30
32
30
32
32

4
5
6
2
3
4
5
2
3
4
2
3
2

376,8
753,6
1318,8
37,68
150,72
376,8
753,6
37,68
150,72
376,8
37,68
150,72
37,68

23
24
25
23
24
25
26
25
26
27
27
28
29

Pola Persebaran Kedalaman


0

10

20

30

40

0
1
2
3
4
5

pola persebaran
kedalaman

6
7
8
9

Dari analisa data konfigurasi dipole-dipole diperoleh 7 set konfigurasi (belum


termasuk tutup mangkok). Nilai V, I, dan R belum dapat ditentukan karena ketiga nilai
tersebut hanya dapat ditentukan dengan setting konfigurasi di lapangan. Nilai k
diperoleh dari perhitungan
dengan n : set alat dan a = 2 meter.
Data selanjutnya dianalisa hingga set ke-7 dan dilakukan tutup mangkok untuk
limitasi daerah analisa. Dari data tersebut selanjutnya ditentukan kedalaman dan besar
(a+n)/2 untuk selanjutnya diplot dalam bentuk kurva pola persebaran kedalaman.
Konfigurasi Dipole pada prinsipnya menggunakan 4 buah elektroda yaitu
pasangan elektroda arus (AB) yang disebut Current Dipole dan pasangan elektroda
potensial (MN) yang disebut Potential Dipole. Pada konfigurasi Dipole elektroda arus
dan elektroda potensial bisa terletak tidak segaris dan tidak simetris.

Untuk menambah kedalaman penetrasi maka jarak antara Current Dipole dan
Potential Dipole diperpanjang, sedangkan jarak elektroda arus dan jarak elektroda
tegangan tetap. Dan ini merupakan keunggulan konfigurasi Dipole dibandingkan
konfigurasi Schlumberger maupun Wenner, karena tanpa memperpanjang kabel bisa
mendeteksi batuan yang lebih dalam. Dalam hal ini diperlukan alat pengukur tegangan
yang high impedance dan high accuracy.
III.

KESIMPULAN
1. Pada lembar data VES untuk konfigurasi model Wenner-Schlumberger dengan target
Middle Aquifer diperoleh 20 data dengan rentang nilai AB/2 hingga 80 dan nilai rho
apparent sebesar 494,245.
2. .Pada lembar data VES untuk konfigurasi model Wenner-Schlumberger dengan target
Deep Aquifer diperoleh 24 data dengan rentang nilai AB/2 hingga 200 dan nilai rho
apparent sebesar 3140.
3. Dari analisa data konfigurasi dipole-dipole diperoleh 7 set konfigurasi (belum termasuk
tutup mangkok). Nilai V, I, dan R belum dapat ditentukan karena ketiga nilai tersebut
hanya dapat ditentukan dengan setting konfigurasi di lapangan.
4. Bentuk kurva pola persebaran kedalaman untuk konfigurasi dipole-dipole berupa
trapesium.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS GADJAH MADA

PRAKTIKUM GEOELEKTRISITAS DAN ELEKTRO MAGNET


LEMBAR DATA VES DAN PROFILING

DISUSUN OLEH :

INDRIANI
11/316690/PA/13819
KELOMPOK : B2
ASISTEN ACARA : F DHITYA KUSUMAWARDANI, DWI PRASETYO UTOMO, DIAH
PUSPITA SARI

YOGYAKARTA
2013

Вам также может понравиться