Вы находитесь на странице: 1из 8

EKSPERIMEN

EKSTRAKSI

FLAVONOID

DARI

KULIT

JENGKOL SEBAGAI ANTIOKSIDAN ALAMI


Oleh: Rahayu Wulandar !" La#ar Bela$an% Indonesia merupakan negara yang dilalui jalur khatulistiwa dan tentu beriklim tropis sehingga mempunyai ragam jenis flora dan fauna yang cukup banyak. Dan tidak dapat dipungkiri bahwa negara Indonesia sumber daya alam yang melimpah, daratan yang terbentang hutan yang luas, serta laut yang terhampar lebar. Iklim tropis dan kesuburan tanah Indonesia berimplikasi kepada flora khas, yang hanya terdapat di Indonesia. Salah satu contohnya adalah jengkol, petai, kumis kucing serta tanaman lain yang endemik Indonesia. Jengkol termasuk tanaman endemik Indonesia yang banyak diolah menjadi bahan pangan yang terkenal dengan baunya yang menyengat. Dan banyak yang menganggap rendah kandungan jengkol karna tidak mengetahui kandungan zat aktif dalam jengkol, serta minimnya penelitian tentang kandungan zat aktif pada jengkol (Dulan, !" #. Jengkol menghasilkan limbah berupa kulit. $ulit jengkol termasuk limbah di pasar tradisional dan rumah tangga yang belum memberikan nilai ekonomis. %urussakinah ( !"!# menyatakan ekstrak kulit jengkol mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, fla&onoid, tannin, saponin, glikosida dan steroid ' triterpenoid yang diketahui berperan sebagai antibakteri, antibiotik, antiradang, dan antioksidan ($hodijah, dkk., !" #. (elihat adanya potensi kulit jengkol sebagai antibakteri dan antioksidan alami, maka penelitian untuk menguji keberadaan fla&onoid dalam kulit jengkol serta uji antioksidan terhadap fla&onoid ini penting untuk dilakukan. )erdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang *ksperimen *kstraksi +la&onoid dari $ulit Jengkol sebagai ,ntioksidan ,lami.

&" Peru'u(an Ma(alah -ermasalahan yang ingin diteliti berpangkal pada keberadaan kulit jengkol sebagai limbah di negara kita, yang difokuskan pada ekstraksi fla&onoid. (engingat penelitian ini terutama bertujuan untuk menguji keberadaan fla&onoid yang terkandung dalam kulit jengkol, maka selanjutnya akan dilakukan eksperimen ekstraksi fla&onoid dalam kaitannya untuk dimanfaatkan sebagai antioksidan alami. -ermasalahan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai fokus penelitian dalam pertanyaan.pertanyaan penelitian, sebagai berikut/ "# )agaimana cara mengekstraksi kulit jengkol menjadi ekstrak kulit jengkol. # ,pakah ekstrak kulit jengkol positif mengandung fla&onoid atau tidak. 0# )agaimana cara menganalisa aktifitas antioksidan yang sederhana dengan menggunakan pendeteksi. 2# ,pakah hasil pemekatan ekstrak kulit jengkol menunjukkan uji positif pada uji antioksidan atau tidak. )" Tu*uan Penel # an -enelitian ini bertujuan untuk/ "# (engetahui cara mengekstraksi kulit jengkol menjadi ekstrak kulit jengkol. # (enguji keberadaan fla&onoid dalam kulit jengkol. 0# (engetahui cara menganalisa aktifitas antioksidan yang sederhana dengan menggunakan pendeteksi. 2# (enguji antioksidan pada hasil pemekatan ekstrak kulit jengkol. +" Man,aa# Penel # an 1asil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat/ a. b. (enambah wawasan tentang kandungan yang terdapat pada kulit jengkol. Dapat diterapkan di lingkungan peneliti sebagai tenaga pendidik dalam meningkatkan apresiasi dan kreati&itas petani dalam pemanfaatan limbah kulit jengkol. c. Dapat mengembangkan potensi limbah kulit jengkol sebagai penghasil antioksidan alami yang bernilai komersil. 1,1-diphenyl-2-pircylhidrazil (D--1# sebagai senyawa 1,1-diphenyl-2-pircylhidrazil (D--1# sebagai senyawa

-" T n*auan Pu(#a$a Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain) adalah salah satu tumbuhan yang berkhasiat sebagai tanaman obat yang telah lama dikenal di Indonesia. -otensi produksi buah jengkol cukup banyak tersedia di Indonesia. $ulit jengkol termasuk limbah di pasar tradisional yang belum memberikan nilai ekonomis. %urussakinah ( !"!# menyatakan senyawa aktif (bioaktif# yang terkandung dalam ekstrak kulit jengkol diantaranya alkaloid, fla&onoid, tannin, saponin, glikosida dan steroid ' triterpenoid, merupakan antinutrisi yang dapat menghambat pertumbuhan. Senyawa tannin dan fla&onoid merupakan golongan senyawa polifenol yang bersifat sebagai antibakteri. 3uhermita, et al. ( !""# menyatakan bahwa selain sebagai antibakteri, metabolit sekunder dalam tumbuhan yang berasal dari golongan alkaloid, fla&onoid, senyawa fenol, steroid dan terpenoid dapat berfungsi sebagai antioksidan alami. ,ntioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. 4ahju ("556# mengemukakan antioksidan dipergunakan untuk mencegah kerusakan asam.asam lemak yang tidak jenuh dan &itamin.&itamin yang larut dalam lemak karena proses peroksidasi ($hodijah, dkk., !" #. +la&onoid merupakan golongan polifenol sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa. $arena memiliki sejumlah gugus hidroksil, fla&onoid merupakan senyawa polar sehingga pada umumnya fla&onoid larut dalam pelarut polar. (enurut %adia ( !!5#, senyawa fla&onoid yang terkandung dalam ekstrak kulit jengkol merupakan substansi antioksidan yang sangat kuat. (anfaat fla&onoid antara lain adalah untuk melindungi struktur sel, memiliki hubungan sinergis dengan &itamin 7 (meningkatkan efektifitas &itamin 7#, antiinflamasi, mencegah keropos tulang, dan sebagai antibiotik. (arkham ("558# menyatakan bahwa kemampuan fla&onoid untuk menjalankan fungsi antioksidan bergantung pada struktur molekulnya, posisi gugus hidroksil memiliki peranan dalam fungsi antioksidan dan akti&itas menyingkirkan radikal bebas ($hodijah, dkk., !" #. *kstraksi dilakukan secara maserasi, yaitu proses penyarian simplisia menggunaka pelarut dengan perendaman dan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruangan (kamar#. 7airan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif yang akan

larut, karena adanya perbedaan konsentrasi larutan zat aktif di dalam dan di luar sel maka larutan terpekat didesak keluar. -roses ini berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di dalam dan di luar sel. 7airan penyari yang digunaka dapat berupa air, etanol, methanol, etanol.air atau pelarut lainnya. $euntungan cara ini adalah pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan. $emudian dilakukan uji fitokimia terhadap fla&onoid. (enurut ,rnelia ( !!2#, fitokimia berasal dari kata phytochemical. Phyto adalah tumbuhan dan chemical adalah zat kimia. Dengan demikian fitokimia merupakan zat kimia alami yang terdapat di dalam tumbuhan dan dapat memberikan rasa, aroma atau warna pada tumbuhan itu. Senyawa fitokimia tidak termasuk ke dalam zat gizi karena bukan karboohidrat, protein, lemak, &itamin, mineral maupun air. Secara garis besar, fitokimia terdiri dari alkoloid, fla&onoid, terpenoid, steroid, saponin, kuinon, dan tannin. ,kti&itas antioksidan dapat diukur dengan metode D--1. (enurut (iller et al. ( !!!# metode D--1 merupakan salah satu metode untuk menganalisa aktifitas antioksidan yang sederhana dengan menggunakan 1,1-diphenyl-2-pircylhidrazil (D--1# sebagai senyawa pendeteksi. Simanjuntak et al ( !!!# mengemukakan bahwa D--1 adalah senyawa radikal yang bebas yang dapat bereaksi dengan atom hidrogen yang berasal dari suatu antioksidan membentuk D--1 tereduksi. 1atano et al. ("588# menyatakan bahwa pada metode D--1 free radical ca!erging acti!ity, D--1 digunakan sebagai model radikal bebas. Jika senyawa ini masuk ke dalam tubuh manusia dan tak terkendali dapat menyebabkan kerusakan fungsi sel. Dalam uji ini, metanol digunakan sebagai pelarut, antioksidan dalam zat ini diekstrak akan beraksi dengan D--1 dan mengubahnya menjadi 1,1-diphenyl-2pircrylhydrazine. -erubahan serapan yang dihasilkan oleh antioksidan oleh reaksi ini menjadi ukuran kemampuan antioksidan dari bahan tersebut (#. ($hodijah, dkk., !" #.

." Me#/de Penel # an )erdasarkan beberapa pertimbangan teknis, penelitian ini akan dilakukan di 9aboratorium -roses Industri $imia, Departemen :eknik $imia, +akultas :eknik, ;ni&ersitas Sumatera ;tara. -enelitian akan dilakukan dengan tahapan / menyusun tujuan penelitian, obser&asi dan eksplorasi bahan, identifikasi masalah, penentuan sampel, serta melakukan analisis hasil penelitian. -enelitian ini dilakukan dengan berupaya untuk menganalisis fla&onoid yang terkandung dalam sampel dengan melakukan uji antioksidan. )ahan baku yang dimaksud dalam hal ini adalah kulit jengkol yang dihasilkan dari limbah pasar tradisonal dan rumah tangga. <bjek penelitian adalah kulit jengkol dari berbagai tempat, terutama banyak ditemukan di pasar tradisonal dan limbah rumah tangga. 1al ini tidak menyulitkan penulis untuk memperolehnya. (etode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen terkendali. -eneliti mengamati dan mencatat data, prosedur penelitian ini dilakukan mulai dari kajian pustaka, obser&asi, &erifikasi data, eksperimentasi, dan pengolahan hasil penelitian. $ajian pustaka dilakukan untuk mencermati penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang meneliti tentang kandungan zat aktif dalam kulit jengkol, sebagai bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan. Selain itu kajian tentang kandungan zat aktif ekstrak kulit jengkol yang telah dipublikasikan sebagai bahan rujukan. +okus penelitian antioksidan alami yang akan dilakukan dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap. Pertama, akan mengekstraksi kulit jengkol dengan cara maserasi. ;ntuk memperoleh jawaban penelitian, bagaimana cara mengekstraksi kulit jengkol dengan cara maserasi= "edua, setelah diperoleh ekstraksi, akan dilakukan eksperimen meneliti tentang kandungan fla&onoid yang terdapat pada ekstrak kulit jengkol. ;ntuk memperoleh jawaban tentang apakah ekstrak kulit jengkol positif mengandung fla&onoid atau tidak. "etiga, uji antioksidan pada hasil pemekatan ekstrak kulit jengkol. ,kan diperoleh kesimpulan tentang aktifitas antioksidan pada ekstrak kulit jengkol.

0" Jad1al Wa$#u Pela$(anaan %o ". . 0. 2. >. ?. ;raian -ersiapan -elaksanaan ' -engumpulan Data -engelolaan Data Draft 9aporan @e&isi dan -enggandaan 1asil -enelitian Seminar " V V V V V V V V V V V V V 0 2 > ? 6 8 5 "!

2" R n3 an An%%aran / %o. ". Item -engeluaran )ahan dan -eralatan -enelitian Jumlah @p. ". !!.!!!,.

)ahan )aku *ksperimen *kstraksi, meliputi/ a. )ahan baku kulit jengkol b. )ahan untuk proses ekstraksi c. ,lat.alat untuk proses ekstraksi

@p. 2."!!.!!!,.

0.

Dokumentasi, meliputi/ a. )iaya pemotretan ' scanning b. )iaya cetak foto c. )iaya pembuatan audio &isual d. )iaya editing film )iaya -engeluaran lain.lain, meliputi/ a. )iaya pembuatan laporan b. +otokopi dan penjilidan c. ,dministrasi surat.menyurat d. )iaya pemeliharaan alat.alat e. )iaya seminar jurusan ' fakultas

@p. 0.?>!.!!!,.

2.

@p. .>>!.!!!,.

>

1onorarium -eneliti $etua -eneliti ,nggota -eneliti / " A @p.>!.!!! A > hari / " A @p.0!.!!! A > hari @p.". >!.!!!,. @p 6>!.!!!,. @p 6>!.!!!,. @p 6>!.!!!,. @p.">.!!!.!!! ,nggota -eneliti " / " A @p.0!.!!! A > hari ,nggota -eneliti 0 / " A @p.0!.!!! A > hari Jumlah

DAFTAR PUSTAKA Dulan, Bugun. !" . "imia #ahan $lam. 9aboratorium $imia, -usat 9aboratorium :erpadu (-9:# ;ni&ersitas Islam %egeri Syarif 1idayatullah / Jakarta.

$hodijah, *rna Siti., ,bun., dan 4iradimadja, @achmat. !" . %mbangan &fi ien i Protein #roiler yang 'iberi (an um )engandung &k trak "ulit Jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain#. +akultas -eternakan, ;ni&ersitas -adjajaran / )andung.

Вам также может понравиться