Вы находитесь на странице: 1из 1

Teori Konveksi Semua zat cair yang dipanaskan dari bawah cenderung untuk menghilangkan panasnya dengan 2 cara:

Dengan konduksi dan konveksi Dalam jumlah yang besar konduksi tidak efektif karena jumlah panas yang ditransfer dalam setiap waktu berkurang seiring dengan ketebalan massa yang harus dilewati. Keefektifan konveksi bergantung kepada perputaran laju konveksi pada zat cair. Konveksi sangat efektif jika zat cair tersebut memiliki viskositas yang rendah dan juga jika memiliki kondutivitas yang rendah dan volume yang besar. Konduktivitas yang rendah dan volume yang tinggi menentukan perbedaan massa jenis dari bagian bawah ke bagian atas pada fluida, hal ini disebabkan karena panas yang menyebar pada bagian bawah menyebar. Viskositas yang rendah menyebabkan perputaran yang membuat panas naik ke permukaan. Hal ini terlihat aneh jika kita berpikir bahwa mantel bumi seperti zat cair yang mampu melakukan perputaran konveksi. Dari kecepatan gelombang seismik menunjukkan bahwa bumi itu itu zat padat yang kaku pada kedalaman 2900 Km mendekati inti bumi. Meskipun kita tahu bahwa lipatan batuan sedimen pada pegunungan dan dari berbagai macam kontur batuan metamorf bahwa keduanya itu merupakan bagian yang keras. Dan dari isostasi terlihat bahwa mantel merupakan fluida kental dimana kerak bumi mengapung di atasnya. Pada mantel bagian bawah terdapat sejumlah kecil material radioaktif seperti meteorit, dan jika ada panas yang cukup ,maka akan menyebabkan radioaktif tersebut terintegrasi sehingga mantel tersebut tidak stabil dan memungkinkan terjadi arus konveksi Teori ini telah dianalisis oleh fisikawan israel, Pekeris, dan di skemakan pada gambar di bawah untuk perhitungan konveksi.

Pekeris menemukan bahwa arus konveksi bergerak lebih dari 1 inchi pertahun.

Вам также может понравиться