Вы находитесь на странице: 1из 11

1 1 = " Mengapa JKN Wajib Ditolak, Jaminan Kesehatan Khilafah Wajib Diterapkan (Tinjauan Konsep dan Realitas) !

leh
("ajnah Mashlahi#ah Muslimah $i%but Tahrir &ndonesia)

& 'endahuluan ? Selama beberapa dekade terakhir, imperialis kafir Barat tak henti-hentinya mempropagandakan ide jaminan @kesehatan kapitalistik ke seluruh penjuru Dunia, utamanya Negeri-Negeri Islam, dan terus mengontrol pelaksanaannya, Asekalipun ide batil ini hanyalah membuahkan ke sengsaraan di Negara-Negara mereka. Itu semua demi melanggengkan 5eksistensi dan eksploitasi mereka terhadap aspek kesehatan. 1! Sejalan dengan itu, tepat 1 Januari !1", pemerintah Indonesia mulai menerapkan ide kufur tersebut dengan nama 11Jaminan #esehatan Nasional. Ide ini memba$a seperangkat konsep-konsep berfikir yang membius dan menyesatkan 1 putra-putri umat yang mulia ini. 1= Sementara itu, sesungguhnya ummat memiliki kekayaan pemikiran %emerlang tentang jaminan kesehatan, yaitu 1"jaminan kesehatan khilafah. Ia adalah pemikiran yang berasal &llah s$t, 'en%ipta manusia, terpan%ar dari a(idah Islam, 1-dengan seperangkat konsep-konsep berfikir yang berasal dari mata air yang sama. 'emikiran ini benar-benar telah 1?menunjukkan kebenarannya di seluruh penjuru Dunia selama berabad-abad. Sehat untuk semua bukan sekedar mimpi, tapi 1@realitas yang dapat dinikmati se%ara nyata, sebagai janji yang pasti dari &llah s$t. 1A&llah s$t berfirman dalam )S Ibrahim *1"+, " dan -, yang artinya,. Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah 15telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke !langit; (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Rabnya. an Allah membuat perumpamaan itu 1untuk manusia agar mereka selalu ingat.! = " && Konsep (atil )ang Men#esatkan Jaminan #esehatan Nasional *J#N+, sebagaimana jaminan kesehatan kapitalistik umumnya, ditopang sejumlah ?konsep dan logika berfikir yang batil, yang prinsip *terpenting+ di antaranya adalah, @ A * Kesehatan+'ela#anan Kesehatan $arus Dikomersialkan 5 #onsep ini telah dipaksakan /orld 0rade 1rgani2ation */01+ diadopsi Dunia, khusus nya Negara=!Negara anggota /01. 3aitu berkenaan dengan dimasukkannya layanan kesehatan sebagai salah satu layanan =1dasar yang termaktub dalam kesepakatan perdagangan, The "eneral Agreements in Trade on #er$ices = *4&0S+, tahun 155". 6ihat pustaka * +. == Sementara itu, bila di%ermati konsep-konsep J#N, seperti pembatasan peran pemerintah *lihat ="pembahasan konsep kedua+7 pembiayaan berbasis pajak dan asuransi $ajib *lihat pembahasan konsep ke tiga7 =-dan kendali mutu berdasarkan pembayaran sistem paket, pelayanan berjenjang, penggajian model kapitasi, =?* lihat pembahasan konsep ke empat+, semua itu menunjukkan bah$a ji$a dari J#N ada liberalisasi 8 =@komersialisasi kesehatan itu sendiri, meski didengung-dengungkan J#N hadir untuk mengatasi bahaya =Aliberalisasi sektor kesehatan. "! "1 ( 'embatasan 'eran 'emerintah ,ebatas Regulator,-asilitator " #onsep ini berangkat dari pandangan bah$a institusi penyelenggara asuransi sosial adalah entitas yang lebih "=kapabel dari pada pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan. 9al ini ditegaskan dalam sejumlah dokumen, ""diantaranya adalah tulisan &sih dan :irosla$, keduanya "erman Technical %ooperation *40;+, 6S: yang berperan "-aktif membidani kelahiran J#N, bah$a , <&de dasar jaminan kesehatan sosial *penulis, Indonesia, J#N+ adalah "?pengalihan tanggung jawab penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari 'emerintah kepada institusi yang memiliki "@kemampuan tinggi untuk membiayai pelayanan kesehatan atas nama peserta jaminan sosial . *=+ "A Dalam konteks J#N, tidak diragukan lagi institusi yang dimaksud adalah B'JS *Badan 'enyelenggara Jaminan "5Sosial+ #esehatan. 3ang dapat dipahami dari ayat 1 pasal 1, >> No " 0ahun !11, tentang B'JS, bah$a < (adan -!'enyelenggara )aminan #osial yang selanjutnya disingkat (')# adalah badan hukum yang dibentuk untuk -1menyelenggarakan program jaminan sosial..*"+ Sedangkan $e$enang dan kekuasaan B'JS #esehatan yang luar biasa, - mulai dari menagih *ba%a,memaksa+ pembayaran dari masyarakat, pengelolaannya, sampai dengan pengelolaan pelayanan -=kesehatan itu sendiri, ditegaskan dalam pasal 11 >> yang sama. -" Disamping itu yang juga penting adalah B'JS #esehatan meski merupakan badan hukum publik, namun prinsip--prinsip korporasi tetap dijadikan dasar tata kelolanya. 9al ini ditunjukkan antara lain oleh butir b pasal 11, tentang -?$e$enang B'JS, yaitu, <menempatkan ana )aminan #osial untuk in$estasi jangka pendek dan jangka panjang dengan -@mempertimbangkan aspek likuiditas, sol$abilitas, kehati*hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai ..*"+ &rtinya -Ayang dikehendaki dan yang terjadi adalah pemberian $e$enang tata kelola finansial dan pelayanan publik *pelayanan -5#esehatan+ kepada korporasi atau (uasi korporasi, yaitu B'JS #esehatan. ?! ?1 ? Bila ditelaah lebih jauh, pemikiran ini adalah konsep tata kelola yang baik * "ood "o$ernance+ menurut logika pasar ?=bebas8 neoliberalisme. Ditegaskan hal tersebut dalam tulisan berjudul < "ood "o$ernance and the +orld (ank., sub
=5

" ?"bahasan <"ood go$ernance as pro*market go$ernance., lihat pustaka ke *-+. #onsep penyerahan $e$enang dan ?-fungsi penting pemerintah tersebut kepada korporasi semakin dipertegas dengan diadopsinya 'ublic 'ri$ate 'artnership ??*'''s+ 8 #emitraan 'emerintah dan S$asta *#'S+ sebagai konsep pembangunan dan tata kelola sistem kesehatan di era ?@J#N khususnya, dan pelayanan publik pada umumnya. ?A Sementara itu model tata kelola berbasis #'S hanyalah diformulasi bagi konsep "ood "o$ernance,"lobal ?5"o$ernance ala pasar bebas tersebut. 3ang <mengharamkan. pemerintah berperan lebih dari sebatas regulator dan @!fasilitator, sebagaimana terkandung dalam prinsip-prinsip good go$ernance, utamanya butir efisien efektif, lihat pustaka @1*?+, dimana tata kelola efektif efiesien yang dimaksud adalah yang berbasis tatakelola korporasi, lihat pustaka *-+. @ #onsep ini strategis, karena tampa pemandulan peran pemerintah apa yang di%anangkan 4&0S, yaitu liberalisasi @=dan eksploitasi besar-besaran sektor kesehatan yang diidam-idamkan imperialisme Barat sulit ter$ujud. #arena itu tidak @"berlebihan bila #'S dipandang para pengamat politik sebagai instrument kun%i neo- 6iberalisme, *@+ dan kuda troya neo@-liberalisme.*A+ @? &dapun upaya propagandakan dan penerapan konsep #'S dalam bidang kesehatan terus dilakukan pada sejumlah @@forum internasional, dengan istilah <sustainable healthcare.,seperti pada The Third A'-% (Asia 'aci.ic -conomic @A%ooperation) /igh 0e$el 1eeting on /ealth and -conomy, di Nusa Dua Bali, 1-A September !1=, dan pada 1BCD @59ealth :inisterial :eeting 'aris, @-A 1%tober !1!, dengan tema < Towards a #ustainable /ealth %are 1odel. Disamping A!juga terus dilakukan persiapan sumber daya manusia *SD:+ melalui sejumlah intensi$e course , antara lain yang A1diran%ang Asia 2etwork .or /ealth #ystem #trengthening *&N9SS+ dan +orld (ank &nstitute, pada tahun !11 di A Bangkok, dengan materi '''s pada layanan primer dan rumah sakit7 dan tahun !1 d di :akati, :anila A=*http,88$$$.kki.net+. Dan juga persiapan perangkat regulasi yang pro pasar tersebut. Bahkan +orld (ank memberikan A"pujian atas keseriusan pemerintah Indonesia mengadopsi penerapan '''s *beritasatu.%om, :ei !1 +. A&dapun tentang fakta ketidakmampuan pemerintah menjalankan fungsi aslinya, adalah hal nis%aya dalam sistem A?politik sekuler, kapitalistik7 sebagaimana halnya kegagalan model <Semashko. di Dusia, lihat pustaka *5+, adalah hal yang A@pasti dari sistem sosialisme. &rtinya, tidak dapat realitas buruk tersebut dijadikan alasan pembenaran untuk merubah AAfungsi asli pemerintah, yaitu sebagai raaEiin *yang ber$enang penuh dalam penyelenggaraan urusan rakyat, termasuk A5pelayanan kesehatan+. 5! Selain itu, adalah tidak benar bah$a tata kelola korporasi selalui lebih efisien. #arena reFie$ terhadap sejumlah 51penelitian tidak mendukung asumsi tersebut, lihat di http,88$$$.globalhealthhub.org., Juni !1 . Dengan demkian alasan 5 tersebut lebih pada upaya untuk mengemban misi neo liberalisme, sebagaimana dikatakan, <ENegara tidak efisien 5=mengelola sumber dayaE, adalah pandangan yang dikendalikan ideologi neo-6iberalisme.. *1!+ 5" Dia atas semua itu, pembatasan fungsi pemerintah sebatas regulator saja merupakan konsep yang bertentangan 5-dengan Islam. #arena &llah s$t telah memberikan $e$enang dan tanggung ja$ab mulia ini dipundak pemerintah 5?*#halifah+, sebagaimana dituturkan Dasulullah sa$ , yang artinya,. . &mam (3hali.ah) yang menjadi pemimpin manusia, 5@adalah (laksana) penggembala. an hanya dialah yang bertanggungjawab terhadap (urusan) rakyatnya.! *9D &l5ABukhari+. 55 Sementara itu, pelalain sedikit saja peran penting ini berakibat pada berbagai bahaya dan kesengsaraan 1!!masyarakat, sebagaimana yang kita saksikan saat ini. Disamping, pembiaran konsep ini menguasai benak umat akan 1!1semakin menjauhkan umat dari gambaran sistem pemeritahan yang ideal. 1! / 'embia#aan Dengan 'emalakan, (erdalih 0otong Ro#ong dan &ming1&ming 2$/ 1!= Dealitas tak terbantahkan, selama dua abad lebih di ba$ah naungan peradaban kapitalisme, ben%ana kemanusiaan 1!"akibat tata kelola sistem kesehatan liberalistik terus mengan%am umat manusia. #arena sistem kesehatan berikut 1!-keseluruhan komponennya hanyalah pasar8industri yang digerakkan oleh uang, kosong dari ji$a pelayanan8sosial, lihat 1!?pustaka *1=+ dan *1"+. 1!@ Di Indonesia, industrialisasi pelayanan kesehatan semakin diperparah oleh perubahan institusi komponen utama 1!Asistem kesehatan milik pemerintah, menjadi korporasi dan (uasi korporasi. Seperti pem-B6>-an Dumah Sakit-Dumah 1!5Sakit 'emerintah, sebagaimana ketentuan >ndang Nomor "" 0ahun !!5 tentang Dumah Sakit, lihat pustaka *1-+. 3ang 11!sejatinya, B6> *Badan 6ayanan >mum, 'ublic #er$ice Agencie+ sendiri adalah kuasi korporasi, lihat pustaka *1?+. 111 9asilnya, buah pahit harga pelayanan kesehatan yang terus melangit, di tengah- tengah arus pembangunan neolib 11 yang memiskinkan lagi meremukan daya tahan tubuh masyarakat. Bahkan setiap tahun selama dua tahun terakhir, terjadi 11=kenaikan biaya kesehatan melebihi nilai inflasi, dan di Indonesia kenaikan tersebut men%apai 1!-1=G, demikian hasil 11"surFei 4566 "lobal 1edical Trends #ur$ey Report dari Towers +atson. *1@+ 11#arena itu tidak heran bila tidak henti-hentinya diberitakan media massa pasien miskin yang terlambat diberikan 11?bantuan medis bahkan sampai meregang nya$a namun pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tak kunjung dapat. 11@ 11A 115 1 ! 1 1 0idak sedikit pula yang berhutang dan menjual barang-barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup 1 sehari-hari. Seperti yang dialami seorang pasien Jam#es:as di Sula$esi >tara,lihat pustaka ke *1A+. 1 = 6ebih jauh lagi, an%aman ben%ana finansial akibat mahalnya biaya berobatpun meluas. Dinyatakan dalam 1 "-7ecuti$e #ummary The +orld /ealth Report * !1!+, bah$a <Di seluruh Dunia, sekitar 1-! juta orang menderita ben%ana

? 1 -finansial setiap tahun, sementara itu 1!! juta orang jatuh diba$ah garis kemiskinan.. *15+ Demikian pula terjadi 1 ?kesenjangan akses pelayanan kesehatan yang mengerikan, dimana <Dua puluh persen perempuan terkaya di Dunia 1 @memiliki akses ! kali lebih besar dari pada yang miskin..*15+ 1 A Di Indonesia, kondisi memprihatinkan ini terindikasi dari tingginya pengeluaran biaya kesehatan out o. pocket 8 1 599'**pembayaran tunai+. 3ang mana tahun !11, nilai 11' Indonesia lebih dari -!G dari pengeluaran kesehatan 1=!keseluruhan, sementara menurut /91, 11' 1-- !G saja sudah beresiko mengakibatkan ben%ana finansial.* !+ 1=1 Di tengah H tengah berbagai kesengsaraan tersebut, yang sesungguhnya adalah <buah tangan. penjajahan 1= Imperialisme Barat dan kebijakan liberalistik, lembaga multi lateral, /91, terus mempropagandakan jaminan kesehatan 1==kapitalistik dengan sebutan :ni$ersal /ealth %o$erage. Seperti pada +orld /ealth Assembly ke*;< di )enewa, 46*4; 1="1ei 4564, dalam press release yang tertanggal ? :ai !1 , dinyatakan, < 1ultiple 1ember #tates supported the concept 1=-o. uni$ersal health co$erage. =:ni$ersal health co$erage is the single most power.ul concept that public health has to 1=?o..er, added r %han.* 1+. Bahkan pada /9& ke -A, tahun !!-, Negara-Negara anggota /91 sepakat mengadopsi 1=@konsep >9C, lihat pustaka * +, sebagai model pembiayaan kesehatan terbaik, yaitu pembiayaan model #tate .unded 1=Asystem (pembiayaan dari pajak+ 8 beFeridge, seperti Inggris, dan Negara &nggota persemakmuran7 dan #ocial /ealth 1=5&nsurance, dari premi asuransi 8 model bismar%k, seperti Jerman, 0ai$an, dan #orea Selatan, lihat pustaka * =, "+. 1"! 1"1 'emalakan 9anya saja bila di%ermati, yang sesungguhnya terjadi dengan kedua model pembiayaan 1" kesehatan kapitalistik tersebut adalah pengambilan paksa *ba%a, pemalakan+ uang rakyat, karena kepesertaan yang bersifat 1"=$ajib, pada hal tidak ada sama sekali ke$ajiban rakyat memikul tanggung ja$ab pembiayaan tersebut. Di Indonesia, 1""yang mengadadopsi model social health insurance dengan nama J#N, kepesertaan $ajib tersebut ditetapkan oleh 1"->ndang >ndang Nomor ! 0ahun !!", tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, butir ke =, pasal ke 1, yang berbunyi, < 1"?Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersi.at wajib!.* -+. 1"@ &dapun kepesertaan $ajib per Januari !1", diberlakukan bagi 1"! juta ji$a *peserta jamkesmas,jamkesda, 1"Aaskes,astek dan 0NI8 '16DI+. Sedangkan kepesertaan $ajib bagi semua penduduk Indonesia diberlakukan Januari 1"5tahun !15.* ?+ #onsekuensinya, B'JS #esehatan dibenarkan mengambil paksa *memalak+ sejumlah uang masyarakat 1-!*pengusaha,pekerja dan non pekerja+ setiap bulan, selama hidup dan tidak akan dikembalikan, ke%uali berupa pelayanan 1-1kesehatan sesuai standar B'JS #esehatan, yaitu saat sakit. 0idak hanya itu, pemalakan itu semakin dipertegas dengan 1- adanya sangsi berupa denda sejumlah uang bagi peserta $ajib yang terlambat membayar iuran, lihat pustaka * @+. 1-= &kibatnya, kesengsaraan masyarakat pasti bertambah, utamanya bagi kelompok masyarakat menengah *tidak 1-"kaya tidak miskin+, yang merupakan jumlah terbanyak penduduk Indonesia, yaitu 1!! juta ji$a, dimana pendapatannya 1--hanya I Dp @-!.!!!,- per kapita per bulan, lihat pustaka ke * A+. 1-? Sebagai gambarannya, misalkan suatu keluarga 'NS dengan satu isteri, dan tiga anak usia sekolah, berpenghasilan per 1-@bulan Dp =.@-!.!!! *- J Dp @-!.!!!+. Sesuai ketentuan besar iuran J#N bagi 'NS, yaitu -G dari 4aji per bulan, G 1-Adibayar oleh pekerja, lihat pustaka * 5+, maka jumlah uang yang harus disetor keluarga tersebut setiap bulan ke B'JS 1-5#esehatan adalah Dp @-.!!!,- * G dari Dp =.@-!.!!!+. 1?! :isalnya lagi, peserta pekerja bukan penerima upah, seperti tukang bakso, pe$arung nasi, harus membayar 1?1iuran per orang per bulan Dp. -.-!!,- untuk pelayanan di ruang pera$atan #elas III7 Dp." .-!!,- untuk pelayanan di 1? ruang pera$atan #elas II7dan Dp.-5.-!!,1 untuk ruang pera$atan #elas I, lihat pustaka ke * 5+. Sementara itu jutaan <kel 1?='NS. dan <tukang bakso. tersebut juga harus mengeluarkan biaya untuk listrik, air bersih, telp8 hp, transportasi, 1?"pendidikan anak-anak, rumah, pangan, pakaian, yang harganya terus melangit. 1?0entu saja tidak dapat dikatakan, <itu lebih baik dari pada harus mengeluarkan biaya yang nilainya jutaan 1??bahkan puluhan juta di saat sakit., atau <hitung-hitung menabung., sekalipun benar ketika sakit ia harus mengeluarkan 1?@biaya besar untuk berobat. #arena sejatinya masyarakat harus dijamin pemerintah pelayanan kesehatan gratis berkualitas, 1?Atampa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Ini belum lagi persoalan tambahan iuran bila jumlah anak 1?5atau anggota keluarga lebih dari - orang bagi 'NS misalnya. Disamping tidak dijaminnya pelayanan kesehatan untuk 1@!penyakit yang terkategori $abah, lihat pustaka * @+, sementara pada saat itu masyarakat pasti sangat membutuhkan 1@1pelayanan kesehatan. Bila seperti ini faktanya, bagaimana bisa dikatakan semua ini sebagai $ujud gotong royong, yang 1@ kaya membantu yang miskin, yang sehat membantu yang lemahK 1@= 1@" &ming1&ming 2$/ Sementara itu, mimpi-mimpi indah bila >9C ter$ujud, kepesertaan J#N melingkupi 1@-seluruh masyarakat Indonesia, seperti gratis berobat apa saja kapan saja dimana saja, tidak ada lagi diskriminasi, terus 1@?diopinikan pada berbagai forum sosialisasi J#N. :isal, pada forum sosialisasi J#N untuk media massa, &gustus 1@@ !1=, dinyatakan drg. >sman Sumantri, :S%, #a 'usat 'embiayaan Jaminan #esehatan #emenkes, <:au %u%i darah 1@A1!!! kali juga gratis, tidak ada batasan. 0idak akan ada lagi orang yang menjadi LsadikinE *sakit jadi miskin+. 1@5 1A! 1A1 1A 1A= 0idak akan ada lagi pasien yang meninggal karena dipingpong dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain. 1A"*majalahkesehatan.%om, = &gustus !1=. J#N, &gar Setiap 1rang Dapat Berobat 4ratis+. 1A&dapun yang mendasari pandangan tersebut adalah logika batil asuransi, yaitu apa yang dinamakan dengan 1A?mekanisme pengumpulan resiko *risk pooling+, berdasarkan formulasi p , p, jumlah peserta. &rtinya, terkait dengan tiga 1A@dimensi yang akan di%apai >9C, yaitu %akupan, manfaat dan iuran, lihat pustaka *15+, maka makin luas %akupan, makin 1AAdalam manfaat, makin sedikit iuran *premi+. Dan perusahaan asuransi *B'JS #esehatan+ akan untung bila peserta -!.!!!

A 1A5ji$a per /ealth 1anage 9rganization, lihat pustaka ke * =+. #arenanya target pen%apaian peserta semesta adalah 15!prioritas utama J#N, lihat pustakan *=!+. &dapun maksimalisasi manfaat dan minimalisasi iuran akan diperoleh seiring 151ter%apainya %akupan semesta, lihat pustaka *15+, dan <kesuksesan. mengefisienkan pengeluaran melalui konsep 15 pembayaran tagihan casemi7, sistem re.erral dan upaya preFentif di tingkat indiFidu dan keluarga. 15= 9anya saja, bila di%ermati se%ara mendalam dan komprehensif, logika >9C sungguh tidak masuk akal. #arena 15"sumber berbagai persoalan, termasuk persoalan tingginya unit cost, yang membelit dunia pelayanan kesehatan saat ini 15-adalah tata kelola sistem kesehatan yang liberalistik. Sementara itu konsep prinsip B'JS #esehatan yang merupakan 15?institusi penggerak utama >9C, justru memperluas ruang neoliberalisasi sistem kesehatan. #arenanya yang pasti terjadi 15@seiring peningkatan kepesertaan adalah kenaikan unit cost. Disamping beban biaya asuransi yang makin berat akibat 15Akegagalan menekan biaya upaya kuratif karena konsep upaya preFentif yang tidak rasional *lihat pembahasan I.C+. 155 9asilnya, sekalipun co$erage *%akupan+ kepesertaan 1!!G, namun ke%urangan, diskriminasi, mahalnya biaya !!berobat terus saja membebani masyarakat, *lihat pembahasan III, #egagalan sistem jaminan kapitalistik+. &rtinya ini !1bukti bah$a persoalannya bukan buruknya pelaksanaan konsep, atau konsep tersebut baru diterapkan, akan tetapi konsep ! >9C itu sendiri yang batil. != Selain itu, potensi diskriminasi dan buruknya kualitas pelayanan juga terlihat jelas dari pemisahan manfaat !"medis dan non medis, lihat pustaka * @+. #arena dari aspek insaniyah, siapapun yang sakit, apapun status sosialnya, !-sejatinya tidak saja membutuhkan pelayanan medis terbaik tetapi juga pelayanan non medis, seperti ruang pera$atan !?yang nyaman, $aktu tunggu yang singkat. 6ebih jauh lagi dalam realitasnya seringkali perolehan manfaat medis !@dipengaruhi akses terhadap manfaat non medis. :isal, akses terhadap layanan transportasi yang buruk akan !Amemperlambat perolehan manfaat medis. !5 'otensi diskriminasi semakin besar terdapat dalam konsep minimalisnya iuran yang dibayarkan pemerintah 1!bagi kelompok 'enerima Bantuan Iuran *'BI+, per kepala per bulan hanya Dp 15. - *kompas.%om, Senin, 5 September 11 !1=. 'engelolaan Jamkesmas Diserahkan pada '0 &S#BS+. Sementara menurut perhitungan Ikatan Dokter Indonesia, 1 nilai iuran 'BI yang sesuai dengan nilai keekonomian adalah Dp ?!.!!! per kepala per bulan *detikne$s.%om, " 1=1#tober !1=. Dokter-Dokter Demo Naik :etro :ini ke Istana+. Sementara itu, kelompok 'BI hanya boleh mengakses 1"ambulans dan akomodasi kelas III, lihat pustaka * @+. 10idak dapat dikatakan, <kalau mau gratis ya kelas III., atau juga tidak dapat dikatakan <masih untung 1?digratiskan pemerintah.. 9al ini karena menjamin pelayanan kesehatan gratis berkualitas terbaik bagi siapa saja 1@merupakan ke$ajiban dan tanggung ja$ab pemerintah. Disamping faktanya terjadi pengabaian aspek kemanusiaan yang 1Atidak dapat dibenarkan sama sekali, sekalipun hanya kepada seorang pasien, apa lagi bila terjadi se%ara massal. 15Diperkirakan peserta 'BI 5@, " juta ji$a, yang terdiri dari peserta jamkesmas A?," juta ji$a, dan peserta jamkesda 11 juta !ji$a, lihat pustaka * ?+. 1Dengan demikian jelaslah harapan-harapan indah >9C, lihat pustaka *=1+, sesunguhnya hanya iming-iming belaka. = / Kendali Mutu Dengan 'emba#aran ,istem 'aket, 'ela#anan (erjenjang, dan 2pa#a 're3entif "Kapitalistik Sudah menjadi rahasia umum, tata kelola sistem kesehatan kapitalistik sarat dengan agenda imperialis, yang ?tak hanya membahayakan kesehatan tetapi juga ji$a pasien. &kibatnya, selain sangat mahal, juga dilingkupi berbagai @kejadian berbahaya. Seperti yang ditunjukkan oleh hasil studi Jah et al., dipublikasi B:J )ual Saf !1=7 ,A!5HA1-. ADimana setiap tahun terdapat " , @ juta kejadian buruk di rumah sakit, yaitu %atheter*related :rinary Tract &n.ection 5*infeksi saluran urin sehubungan pemakaian kateter+, infeksi nosokomial pnemonia *infeksi dapatan di rumah sakit+, =!decubitus ulcus *luka tekan+, >enous thromboembolisms *penyumbatan aliran darah oleh darah yang membeku+, kejadian =1berbahaya akibat pemberian obat, dan %atheter*Related blood stream in.ections. 6ihat pustaka *= +. = ,istem 'aket. 9anya saja, dalam pandangan jaminanan kesehatan kapitalistik, penggunan konsep pembayaran ==sistem paket *casemi7 .unding + dianggap tidak saja penting untuk meningkatkan efisiensi, namun juga dinilai berfungsi ="sebagai kendali mutu. #arenanya konsep liberal ini digunakan se%ara luas sejak tahun 155" hingga saat ini. 6ihat pustaka =-*==+. =? Di Indonesia yang digunakan saat ini casemi7 IN&-CB4s *&ndonesia %ase (ase "roup?s), sebagaimana =@ketentuan 'eraturan :enteri #esehatan Indonesia Nomor ""! tahun !1 , tentang 0arif Dumah Sakit Berdasarkan IN& =ACB4s, lihat pustaka *="+. Selanjutnya, kebijakan ini di era J#N akan digunkan sebagai konsep pembayaran tagihan ra$at =5inap dan ra$at jalan pelayanan kesehatan sekunder dan tersier, lihat pustaka *=-+. "! "1 " "= "" "9anya saja bila di%ermati se%ara mendalam, konsep casemi7 .unding sesungguhnya lebih mengedepankan "?pertimbangan bisnis dari pada kesehatan dan ji$a pasien. Ini terlihat dari penggunaan pengajuan klaim yang didasari "@biaya diagnosis atau kasus yang relatif sama, bukan yang real dihadapi masing-masing pasien, pada hal satu tindakan "Amedis saja yang tidak diberikan saat pasien membutuhkannya dapat berakibat fatal terhadap kesehatan bahkan ji$a "5pasien. &rtinya konsep pembayaran sistem paket, telah menistakan sisi insniyah manusia, dan memandang manusia tidak -!lebih dari benda mati yang bisa diperlakukan sesuka hati. -1 6ebih jauh lagi, sejumlah penelitian telah membuktikan bahaya konsep casemi7 .unding terhadap kesehatan dan - keselamatan ji$a pasien. Seperti penelitian yang menunjukkan bah$a banyak grup dengan kasus maupun penggunaan -=sumber daya yang sangat berFariasi *9orn dan Sharkey, 15A=+ dalan 9enny * !!@+, lihat pustaka * "+7 dan penelitian

1! -"9alling, Mridh dan 1Fhed * !!?+ terhadap 0he Johns 9opkins &C4 Case-:iJ System, bah$a sensitiFititas sistem ini --hanya sekitar -!G , lihat pustaka *=?+. -? Sementara itu, konsekuensi dari logika bisnis, perusahaan asuransi %enderung menetapkan tarif paket yang -@rendah. Seperti yang ditunjukkan penelitian Sari, 'ramantara S dan Dahma$ati * !1 +, lihat pustaka *=@+7 'enelitian -ADeFitra, Bstiena dan Basuddin * !11+, bah$a &6S (A$arage 0ong o. #tay) , rata-rata $aktu tinggal di rumah sakit pasien -5penderita stroke yang di ra$at di DS Strok Nasional Bukit 0inggi, lebih lama dari standar IN& CB4s, lihat pustaka *=A+. ?! 'ersoalan berikutnya adalah sistem IN&-CB4s sendiri yang %ukup rentan terhadap fraud *ke%urangan+. Di ?1&merika Serikat potensi ke%urangan = H 1!G+. *$$$.kebijakankesehatanindonesia.net+. Disamping persoalan rentannya ? %linical 'athway , yang merupakan kun%i utama untuk masuk ke sistem IN& CB4s, ditumpangi kepentingan korporasi, ?=seperti melalui e$idence based penelitian yang diba$ah kontrol korporasi farmasi. &kibatnya, selain tetap mahal, bahaya ?"ben%ana buruknya kualitas pelayanan kesehatan terus mengan%am jutaan ji$a masyarakat. ??? 'ela#anan (erjenjang, adalah konsep berikutnya untuk kendali biaya dan mutu ala pasar bebas, yang telah ?@diterapkan di Indonesia untuk pasien &S#BS. Dan untuk pasien jaminan kesehatan sosial, ditetapkan berdasarkan ?A'eraturan :enteri #esehatan Nomor "! 0ahun !1 tentang 'edoman 'elaksanaan 'rogram Jam#es:as, lihat pustaka ?5*=5+, yang juga akan digunakan pada J#N, lihat pustaka *=-+. Dimana pelayanan kesehatan primer merupakan gerbang @!untuk masyarakat memanfaat pelayanan kesehatan yang lebih lanjut. @1 #arenanya seorang dokter pelayanan primer harus kompeten menegakkan diagnosis se%ara %epat dan tepat, @ selanjutnya juga kompeten mememberikan pengobatan yang %epat dan tepat. Namun apa jadinya bila kompetensi yang @=dipersiapkan untuk dokter keluarga justru untuk upaya promotif preFentif, demikian pula dengan fasilitas medis dan lain@"lain di pelayanan kesehatan primer K sebagaimana di%anangkan bah$a fungsi pelayanan primer ditekankan pada upaya @-preFentif. Dan apa jadinya bila ada kekurangan fasilitas kesehatan primer dalam jumlah puluhan ribuK @? Berdasarkan perhitungan 'erhimpunan #linik dan dan Masilitas #esehatan 'rimer Indonesia *'#MI+ , untuk @@melayani 1 = juta peserta, dibutuhkan minimal "1 ribu fasilitas kesehatan primer agar rasio dokter melayani pasien bisa @Aberjumlah 1 berbanding = ribu pasien. Jika saat ini baru ada 1-.1!! unit fasilitas kesehatan, artinya masih defisit -.5!! @5unit primer lagi.*metrone$s.%om. 1- September !1=. J#N Bakal #ekurangan Sarana #esehatan 'rimer ) A! Sementara itu setiap pasien J#N harus mengikuti sistem pelayanan rujukan, meski ia harus segera *bisa dalam A1hitungan menit, jika tidak nya$a melayang+ mendapat tindakan operasi karena kega$atdaruratan obstetrik misalnya, atau A butuh penanganan segera oleh dokter spesialis jantung karena kega$atdarutan jantung misalnya. &kibatnya, biasanya A=karena $aktu tunggu yang lama, hambatan transportasi, terutama pasien kelas III, yang terjadi adalah keterlambatan A"penanganan. 0idak saja penyakit semakin parah, bahkan sering berujung pada kehilangan nya$a pasien. Seperti A-kematian yang menimpa bayi malang Naila, ditenggarai akibat terlambat penanganan, lihat pustaka *"!+. A? 0ragisnya lagi, pasien J#N yang tidak mengikuti sistem rujukan meskipun karena alasan kebutuhan medis yang A@dirasakannya, namun tidak memiliki bukti itu adala kega$atdaruratan medis, maka ia harus membayar sendiri, atau tidak AAakan dilayani jika tidak mampu membayar, lihat pustaka * @+. A5 6ebih jauh lagi, sesungguhnya konsep sistem rujukan telah menafikan prinisp pentingnya penanganan penyakit 5!se%ara %epat dan tepat. &lasan efisiensi yang sering dipropagandakan sesungguhnya hanyalah upaya memalingkan umat 51dari realitas kegagalan sistem kesehatan kapitalis menyediakan SD: kesehatan berkualitas dalam jumlah yang memadai 5 dengan sebaran merata, kegagalan menjamin ketersediaan peralatan kedokteran dengan kualitas terbaik se%ara memadai 5=bagi seluruh pasien, dan berbagai kegagalan lainnya. 9asilnya, kualitas pelayanan tetap buruk dan masyarakat tetap harus 5"membayar mahal. *6ihat pembahasan #egagalan Jaminan #esehatan #apitalistik+. 55? 2pa#a 're3entif Kapitalistik. Sebagaimana halnya konsep pembayaran casemi7 dan sistem rujukan, upaya 5@preFentif juga dinilai penting untuk menekan biaya upaya kuratif yang mahal, di tingkat pelayanan primer, yang ujungnya 5Adiharapkan meningkatkan kualitas upaya kuratif. 559anya saja dalam mind set J#N upaya promotif preFentif dipusatkan pada pelayanan kesehatan primer dan fungsi dokter =!!keluarga sebagai kedokteran pen%egahan. 9al ini tergambar dari salah satu nilai utama yang dianut kedokteran keluarga, =!1bah$a kedokteran keluarga adalah kedokteran pen%egahan. Disamping itu juga terlihat dari %ara pandang terhadap peran =! keluarga dalam hal upaya preFentif. =!= =!" =!- 3aitu :asalah kesehatan pasien sering disebabkan oleh masalah pada keluarga , lihat pustaka *"1, " +. Seiring =!?kepentingan pen%apaian upaya preFentif tersebut, maka dokter keluarga dimotiFasi dengan penggajian sistem kapitasi, =!@upah maksimal akan diperoleh bila tidak ada pasiennya yang sakit, lihat pustaka *=-+. =!A 0idak ada perdebatan bah$a men%egah jauh lebih dari pada mengobati, sehingga perlu ada upaya preFentif yang =!5serius. 9anya saja bila upaya preFentif di%ukupkan pada tataran indiFidu dan keluarga, sementara berbagai kebijakan =1!yang dekstruktif terhadap upaya preFentif tersebut tetap dibiarkan, dapat dipastikan upaya ini tidak akan banyak memberi =11manfaat, disamping juga akan menimbulkan kejenuhan, khususnya bagi dokter keluarga yang menangani masyarakat =1 miskin. :engapa demikianK =1= :isal, hidup bersih dan sehat, jelas prasyaratnya adalah ketersediaan air bersih yang memadai di tingkat =1"rumah tangga. Sementara yang kita saksikan saat ini seiring kebijakan pemerintah meliberalkan tata kelola Sumber Daya =1-&ir, harga air bersih semakin mahal, disamping semakin meluasnya $ilayah yang mengalami krisis air bersih, lihat

11

1 =1?pustaka *"=+. Berdasarkan data Badan 'usat Statistik *B'S+ dan #ementerian 'ekerjaan >mum !1 , sampai akhir tahun =1@lalu hanya -A,!- persen masyarakat mendapatkan akses air minum layak.N *liputan?. %om. 1A 1ktober !1=. 0arget &ir =1ABersih di !1- 'erlu #erja #eras = #ali 6ipatO. =15 #arena itu, dapat dipastikan angka kesakitan tetap tinggi, bahkan dapat lebih parah lagi. Disamping bahaya moral = !ha2ard akibat beban kerja dokter yang terlalu berat sementara gajinya sedikit. Dimana dengan nilai iuran 'BI D' 15. -, = 1per kepala dokter keluarga hanya digaji Dp @-.!!! per orang8 pasien. 9asilnya, pelayanan kesehatan berkualitas hanyalah = ilusi belaka. = = Inilah realitas kesesatan konsep jaminanan kesehatan nasional. 3ang bila diterapkan pasti hanya memperparah = "kesengsaraan masyarakat. Ibarat pohon yang akarnya busuk, berulat, jelas tidak akan pernah menghasilkan buah yang = -baik. = ? :ari kita renungkan kembali, firman &llah s$t dalam )S Ibrahim *1"+, " dan -, yang artinya,. Tidakkah kamu = @memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat = Adan cabangnya menjulang ke langit; (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan izin Rabnya. an = 5Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat.! ==! &&& -akta1-akta Kegagalan Jaminan Kesehatan Kapitalis ==1 Sangat jelas kebatilan konsep jaminan kesehatan kapitalistik, J#N. #arenanya penerapan konsep tersebut == hanyalah berujung pada kesengsaraan dan ben%ana kemanusiaan $alau bagaimanapun bagus implementasinya, berapa ===lamapun pelaksanaannya. &dapun tentang fakta-fakta kegagalan sistem jaminan kapitalis sekalipun jarang dipaparkan =="se%ara gamblang pada masyarakat luas, namun %epat atau lambat pasti terbongkar. Ibarat menyimpan daging busuk, %epat ==-atau lambat pasti akan ter%ium aroma tak sedapnya. ==? 2nited Kingdom, *ustralia, Jerman, Netherland, Ne4 5eland, dan /anada adalah Negara-Negara yang ==@telah menerapakan kebijakan skema jaminan kesehatan uniFersal , selama puluhan tahun, bahkan ada yang lebih setengah ==Aabad, namun persoalan beban biaya, diskriminasi, dan berbagai persoalan serius lainnya tetap tidak mampu diatasi, seperti ==5ditunjukkan oleh penelitian S%hoen et al., * !!@+. ="! 'enelitian interFie$ pengalaman orang de$asa *berusia 1A tahun atau lebih+ dari Negara-Negara tersebut ="1menunjukkan berbagai persoalan serius berikut,1. Sistem kesehatan di Negara-Negara tersebut buruk, karena itu =" dibutuhkan perubahan fundamental, demikian dinyatakan "5 s.d ?!G responden7 . 9anya "--5G responden per%aya ="=akan memperoleh layanan kesehatan berkualitas dan aman, obat mujarab dan teknologi kedokteran terbaik. ="" Selanjutnya, =. &danya tambahan beban biaya, mengakibatkan 1-15G responden tidak menebus resep, sakit ="-tapi tidak ke dokter, mangkir dari test, treatmen dan follo$ up pengobatan7 ". Sebanyak "-15G responden harus ="?mengeluarkan biaya tambahan *.ee o. pocket+ lebih dari >S P 1.!!! selama setahun terakhir7 -. 0erdapat 1-AG responden ="@tidak mampu8kesulitan membayar tagihan pelayanan kesehatan selama setahun terakhir7 ="A Berikutnya, ?. Sulitnya akses pada dokter saat sakit. 0erdapat "-=!G responden yang harus menunggu ? hari ="5atau lebih7 @. 9anya --1 G yang mempunyai akses elektronik %atatan medis7 A. 9arus menunggu dua jam atau lebih di =-!ruang emergensi baru kemudian dapat pengobatan, dialami 5-"?G responden7 5. /aktu tunggu untuk ele%tiFe atau =-1nonemergen%y surgery lebih dari ? bulan, dialami oleh -1-G responden. &da 1!- !G responden yang direkomendasi =- dokter dengan pengobatan yang sedikit atau kurang bermanfaat selama dua tahun terakhir. 6ihat pustaka *""+. =-= Selain itu, betapa sulitnya akses masyarakat miskin terhapat pelayanan kesehatan di 0oronto, Canada, =-"diungkapkan penelitian 1lah,4aisano, dan 9$ang yang dipublis oleh 0he C:&J, &pril , !1=, 1A-*?+, dengan judul =--The e..ect o. socioeconomic status on access to primary care@ an audit study . Dimana para peneliti yang menelpon =-?dengan berpura-pura sebagai pega$ai bank atau orang kaya memperoleh $aktu bertemu dokter .?G7 sedangkan yang =-@berpura-pura sebagai orang miskin *penganggur8penerima bantuan pemerintah hanya 1".=G. 'enelitian ini bera$al =-Aperlakuan diskriminadarisi para pasien Dr. Stephen 9$ang, yang umumnya mereka adalah kelompok masyarakat miskin =-5di 0oronto, Canada *Deuters 9ealth, @ :aret !1=, -$en in %anada, wealth in.luences treatment@ study +. 6ihat pustaka =?!*"-+. =?1 =? =?= =?" =?&dapun Nor4egia, sejak tahun !!? telah menerapkan skema jaminan kesehatan yang men%akup semua =??penduduk, yang didanai dari pajak. 9asilnya, para pasien harus menunggu lama agar dapat pelayanan baik di rumah =?@sakit maupun di pusat-pusat kesehatan lainnya7 dan #ondisi sosial ekonomi masih mempengaruhi pemanfaatan layanan =?Akesehatan. 9al ini sebagai mana dibuktikan oleh hasil penelitian Qikum, #rokstad,dan /estin. 'enelitian ini dipublikasi =?5&nternational )ournal .or -Auity in /ealth !1 , 11,"A, yang berjudul <#ocioeconomic ineAualities in health care =@!utilisation in 2orway@ the population*based /:2TB sur$ey!. *lihat pustaka "?+. =@1 Sedang di Cuba, apa yang sesunggunya dialami masyarakat Cuba bertolak belakang dengan yang ada dalam =@ Film Sicko. Betapa beratnya penderitaan masyarakat Cuba tersebut dipaparkan Dyan Balis, analis kebijakan pada =@=The 2ational %enter .or 'ublic 'olicy Research, melalui tulisannya yang berjudul <#ickoC 'resents Dalse >iew o. %uba?s =@"/ealth #ystem!, Ia menghimpun berbagai fakta buruk sistem kesehatan Cuba dari berbagai sumber, termasuk dokter, =@-pera$at dan farmasist yang penah berkerja di layanan kesehatan Cuba. Makta buruk tersebut antara lain, yaitu, 1.

1= 1" =@?'elayanan kesehatan di Cuba sebenarnya terbagai dua. 3aitu rumah sakit pemerintah dengan teknologi terbaik hanya =@@untuk elit partai komunis, dan orang asing *turis kesehatan+ yang membayar dengan <hard %urren%y.. =@A Selanjutnya, . /aktu tunggu yang sangat lama mengakibatkan masyarakat Cuba yang sakit harus membeli =@5se%ara ilegal dan mahal layanan kesehatan, disamping pembatasan akses terhadap rudimentary medicines, seperti =A!antibiotik, aspirin dibatasi. =. 0erdapat laporan bah$a penduduk Cuba terlarang mengakses rumah sakit yang disediakan =A1untuk orang asing. Seringkali mereka harus memba$a tempat tidur lipat dan selimut ketika dira$at. =A Berikutnya ". &kibat program < The oil .or doctors, layanan kesehatan primer tidak memiliki dokter selama =A=dua tahun lebih, karena para dokter *1".!!! dokter+ dan ?!!! tenaga kerja kesehatan dikontrakan ke 'emerintah =A"Qene2uelans, dengan imbalan 'emerintah Cuba menerima 5!.!!! barel minyak per hari dengan harga dis%oun. -. =A-'rogram The oil .or doctors juga mengakibatkan jumlah operasi mata di suatu rumah sakit membubung dari sekitar 1=A?menjadi lebih dari 1 ! per hari. &kibatnya mutu pelayanan memburuk, banyak pasien yang tidak mendapatkan tes =A@preoperati$e yang penting, sehingga membahayakan kesehatan bahkan nya$a pasien. *lihat pustaka "@+ =AA Sementara di 0hailand, meskipun %akupan peserta meningkat, dan penggunaan layanan primer juga =A5meningkat, namun (ualitas pelayanan tetap bermasalah, demikian pula kualitas dan pemerataan akses pelayanan sekunder =5!dan tertier. 6ihat pustaka *"A+ =51 &6 Konsep 'rinsip Jaminan Kesehatan Khilafah )ang *gung =5 <3ami telah menurunkan kepadamu al*3itab (Al Euran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan sebagai =5=petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang*orang yang berserah diri .. 0) &n Nahl *1?+, A5. #onsep jaminan =5"kesehatan khilafah adalah konsep yang berasal dari &llah s$t, rabbulEaalamiin. 0erpan%ar dari mata air pemikiran yang =5-bersumber dari-Nya, yaitu &l )uran dan &s Sunnah. Dipersiapkan &llah s$t hanyalah agar menjadi rahmat, =5?kesejahteraan bagi seluruh umat manusia,bahkan alam semesta. &dapun diantara yang prinsip dari konsep agung tersebut =5@adalah, =5A =55 'ertama7 Kesehatan+'ela#anan Kesehatan *dalah 'ela#anan Dasar 'ublik )ang (ersifat ,osial "!!Kesehatan/ Pelayanan kesehatan telah ditetapkan Allah swt sebagai kebutuhan pokok publik. Yaitu "!1sebagaimana ditegaskan Rasulullah saw, yang artinya, Siapa saja yang ketika memasuki pagi hari mendapai "! keadaan aman kelompoknya, sehat badanya, memiliki bahan makanan untuk hari itu, maka seolah-olah dunia "!=telah menjadi miliknya. ( R !ukhari". "!" al tersebut aspek pertama, aspek kedua, pemerintah telah diperintahkan Allah swt sebagai pihak yang "!-bertanggung#awab langsung dalam pemenuhan pelayanan kesehatan, lihat pustaka ($$, halaman $%&". 'ni "!?ditun#ukkan oleh perbuatan Rasulullah saw. Yaitu ketika beliau dihadiahi seorang dokter, dokter tersebut "!@diman(aatkan untuk memenuhi kebutuhan kaum muslimin, lihat pustaka ($), halaman $)%". "!A*ari kedua aspek di tersebut terlihat #elas bahwa kesehatan/pelayanan kesehatan telah ditetapkan Allah swt "!5sebagai #asa sosial se+ara totalitas. Yaitu mulai #asa dokter, obat,obatan, penggunaan peralatan medis, "1!pemeriksaan penun#ang, hingga sarana dan pra sarana yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan yang "11berkualitas sesuai prinsip etik yang islami. -idak boleh dikomersialkan, walaupun hanya se+uil kapas, apapun "1 alasannya. "1=-ermasuk tidak diterima alasan, kesehatan harus dikomersialkan agar masyarakat termoti.asi untuk hidup sehat. "1"Karena, ini persoalan lain, lebih dari pada itu ini adalah pandangan yang dikendalikan ideologi kapitalis, bukan "1-'slam. "1? "1@ "1A "15 *isamping itu (aktanya, sebagaimana yang kita saksikan sa/aat ini, komersialisasi kesehatan telah " !berakibat pada kemudharatan, bahaya, kesengsaran pada masyarakat, yang itu semua tidak dibenarkan Allah " 1swt ter#adi. *emikian ditegaskan Rasulullah saw dalam tuturnya yang mulia, artinya, Tidak boleh membuat " mudharat (bahaya) pada diri sendiri, dan tidak boleh pula membuat mudharat pada orang lain .( R Ahmad " =dan 'bnu 0a#ah". *an #uga, kita saksikan komersialisasi telah berakibat pada penistaan kemanusiaan manusia, " "yang Allah perintahkan untuk di#aga kemuliaannya, sebagaimana (irman,1ya dalam 23 Al 'sra456, artinya, " -Sesungguhnya Kami memuliakan anak cucu Adam (manusia)... " ? " @ Kedua7 Negara bertanggungja4ab 'enuh " A 'emerintah8Negara telah diamanahkan &llah s$t sebagai pihak yang bertanggungja$ab penuh menjamin " 5pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan setiap indiFidu masyarakat. Diberikan se%ara %uma-%uma dengan kualitas "=!terbaik bagi setiap indiFidu masyarakat, tidak saja bagi yang miskin tapi juga yang kaya, apapun $arna kulit dan

1-

1? "=1agamanya. 0entang tugas penting dan mulia ini telah ditegaskan Dasulullah dalam tuturnya, yang artinya,.&mam "= (3hali.ah) yang menjadi pemimpin manusia, adalah (laksana) penggembala. an hanya dialah yang bertanggungjawab "==terhadap (urusan) rakyatnya.! *9D &l- Bukhari+. "=" Sehubungan dengan itu, dipundak pemerintah pulalah terletak tanggung ja$ab segala sesuatu yang diperlukan "=-bagi ter$ujudnya keterjaminan setiap orang terhadap pembiayaan kesehatan7 penyediaan dan penyelenggaraan pelayanan "=?kesehatan7 penyediaan dan penyelenggaraan pendidikan SD: kesehatan7 penyediaan peralatan kedokteran, obat-obatan "=@dan teknologi terkini7 sarana pra sarana lainnya yang penting bagi terselenggaranya pelayanan kesehatan terbaik, seperti "=Alistrik, transportasi dan air bersih7 dan tata kelola keseluruhannya. "=5 &rtinya, apapun alasannya merupakan perbuatan batil yang diben%i &llah s$t manakala fungsi pemerintah ""!dikebiri sebatas regulator dan fasilitator, sementara fungsi dan tanggung ja$ab lainnya, seperti ""1penyelenggaraan8pelaksanaan diserahkan kepada korporasi. 3ang demikian karena pembatasan fungsi tersebut pasti "" berujung pada kelalain pemerintah dalam menjalankan tanggung ja$abnya, yang hal tersebut merupakan perbuatan ""=ter%ela, sebagaimana ditegaskan Dasulullah sa$, artinya . Tidak beriman orang yang tidak bisa menjaga amanah yang """dibebankan padanya. an tidak beragama orang yang tidak menepati janjinya. *9D &hmad bin 9ambal+. ""Selain itu, pembatasan peran Negara hanya sebagai regulator telah melapangkan jalan bagi penjajahan Barat ""?dan hilangnya kemandirian dan kedaulatan Negara. Sementara itu, penjajahan apapun bentuknya diharamkan &llah s$t, ""@demikian firman-N3a,)S &n Nisa*"+, 1"1, artinya, < Allah sekali*kali tidak akan memberikan jalan bagi orang ka.ir ""Auntuk menguasai orang mukmin.. ""5 &dapun tentang peran masyarakat, s$asta, bila dipandang penting peran tersebut, seperti ketika Negara tidak "-!memiliki teknologi kedokteran tertentu, pada hal sangat dibutuhkan masyarakat, maka dibatasi pada transaksi jual beli "-1atau yang semisal, tidak boleh lebih dari pada itu. Disamping diberikan arahan dan motiFasi agar beramal sholeh, seperti "- $akaf, dan shada(ah. "-='enting diketahui, ini tidak berarti jaminan kesehatan khilafah sama dengan jaminan model semasko di Dusia dan "-"'olandia. #arena keduanya berbeda sama sekali, dari sisi manapun. "-Ketiga7 'embia#aan (erkelanjutan )ang ,esungguhn#a "-? 'embiayaan jaminan kesehatan #hilafah adalah model pembiayaan berkelanjutan yang sesungguhnya, "-@setidaknya dikarenakan dua hal, Pertama, pengeluaran untuk pembiayaan kesehatan telah ditetapkan &llah s$t sebagai "-Asalah satu pos pengeluaran pada baitul maal, dengan pengeluaran yang bersifat mutlak. &rtinya, sekalipun tidak "-5men%ukupi dan atau tidak ada harta tersedia di pos yang diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan, sementara ada "?!kebutuhan pengeluaran untuk pembiayaan pelayanan kesehatan, seperti pembiayaan pembangunan rumah sakit, maka "?1ketika itu dibenarkan adanya penarikan pajak yang bersifat sementara, sebesar yang dibutuhkan saja. Jika upaya ini "? berakibat pada terjadinya kemudaratan pada masyarakat, &llah s$t telah mengi2inkan Negara berhutang, lihat pustaka "?=*"5, halaman =-- =@, "-+. "?" 9anya saja penting di%atat, pajak tersebut jauh berbeda dengan pajak dalam pengertian kapitalisme karena selain "?-bersifat temporal juga hanya diambil dari harta orang kaya yang didefinisikan se%ara islami, yaitu kelebihan harta indiFidu "??masyarakat yang sudah terpenuhi semua kebutuhan pokoknya, dan kebutuhan sekundernya se%ara maEruf, lihat pustaka "?@*"5, halaman "@+. 9utang yang dimaksud adalah hutang yang sesuai ketentuan syaraE. "?A 3edua, sumber-sumber pemasukan untuk pembiayaan kesehatan,sesungguhnya telah didesain &llah s$t "?5sedemikian sehingga memadai untuk pembiayaan yang berkelanjutan, itu adalah hal yang pasti bagi &llah. 3ang salah "@!satunya berasal dari barang tambang yang jumlahnya berlimpah. 3aitu mulai dari tambang batu bara, gas bumi, minyak "@1bumi, hingga tambang emas dan berbagai logam mulia lainnya, yang jumlahnya berlimpah. "@ "@= "@" "@"@? "@@ "@A6ihat pustaka *-!+. Baitul mal adalah &nggaran 'endapatan Belanjan Negara #hilafah, dimana tidak sepeserpun harta "@5yang masuk maupun yang keluar ke%uali sesuai dengan ketentuan syariat Islam. :odel &'BN ini menis%ayakan Negara "A!memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk menjalankan berbagai fungsinya. "A1 'embiayaan dan pengeluaran tersebut diperuntukan bagi ter$ujudnya pelayanan kesehatan gratis berkualitas "A terbaik bagi semua indiFidu masyarakat. 3aitu mulai dari pembiayaan pembangunan semua komponen sistem kesehatan, "A=seperti penyelenggaran pendidikan SD: kesehatan berkualitas se%ara gratis dalam rangka menghasilkan SD: kesehatan "A"berkualitas dalam jumlah yang memadai 7 penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan segala kelengkapannya7 "A-industri peralatan kedokteran dan obat-obatan7 penyelenggaraan riset biomedik, kedokteran 7 hingga seluruh sarana pra "A?sarana yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, seperti listrik, air bersih dan transportasi "A@ Dengan demikian Islam tidak mengenal pembiayaan berbasis pajak, asuransi $ajib, pembiayaan berbasis "AAkinerja, karena semua itu konsep batil yang diharamkan &llah s$t. "A5 "5! Keempat7 Kendali Mutu )ang ,esungguhn#a

1@

"

1A "51 #onsep kendali mutu jaminan kesehatan khilafah berpedoman pada tiga strategi utama, administrasi yang "5 simple, segera dalam pelaksanaan, dan dilaksanakan oleh personal yang kapabel. 3ang demikian karena Dasulullah sa$ "5=telah bersabda, artinya, <Sesungguhnya &llah s$t telah me$ajibkan berbuat ihsan atas segala sesuatuR... *9D :uslim+. "5"6ihat pustaka *1 , halaman 1==+. "5Berdasarkan tiga strategi utama tersebut, haruslah pelayanan kesehatan khilafah memenuhi kriteria sebagai "5?berikut,a. Berkualitas, yaitu memiliki standar pelayanan yang teruji, lagi selaras dengan "5@prinsip etik kedokteran Islam7 b. IndiFidu pelaksana, seperti SD: kesehatan selain kompeten dibidangnya juga seorang "5Ayang amanah7 %. A$ailable, semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat mudah diperoleh dan selalu "55tersedia *continuous+7 e. 6okasi pelayanan kesehatan mudah di%apai *accessible+ , tidak ada lagi hambatan geografis. -!! Sesuai sejumlah kriteria tersebut, maka clinical pathways hanya digunakan sebagai panduan yang bersifat umum -!1dalam proses tindakan kedokteran dan pelayanan kesehatan. Sementara %ase (ased "roups akan dimanfaatkan sebagai -! salah satu unsur untuk memperkirakan anggaran yang harus disediakan Negara. Dan jelas tidak akan menggunakan -!=konsep pelayanan sistem rujukan. -!" Seiring dengan sejumlah kriteria di atas, maka Negara benar-benar akan memberikan gaji yang pantas bagi -!-para SD: kesehatan, disamping memberikan tugas yang memperhatikan aspek insaniyahnya. 0ermasuk dalam hal ini -!?memperhatikan fungsi ummu wa rabbatul bait bagi dokter perempuan. -!@ Sementara itu, pemerintahan khilafah yang bersifat sentralisasi, dan administrasi yang bersifat desentralisasi -!Amenis%ayakan #halifah memiliki ke$enangan yang memadai untuk mengambil keputusan se%ara %epat dan tepat, serta -!5%epat dalam implementasi kebijakan. -1! Kelima7 2pa#a 'romotif 're3entif (erbasis ,istem -11 Sistem kehidupan Islam se%ara keseluruhan, mulai dari sistem ekonomi Islam, sistem pendidikan #hilafah, -1 sistem pergaulan Islam, hingga sistem pemerintah Islam bersifat konstruktif terhadap upaya promotif preFentif. Sehinga -1=akan ter$ujud masyarakat dengan pola emosi yang sehat, pola makan yang sehat, pola aktiFitas yang sehat, kebersihan, -1"lingkungan yang sehat, perilaku seks yang sehat, epidemi yang terkarantina dan ter%egah dengan baik. 9al ini tidak saja -1-menjadi upaya preFentif di tingkat keluarga berjalan efektif, namun juga menis%ayakan keberhasilan upaya preFentif -1?tersebut. -1@ Demikianlah konsep konsep prinsip jaminan kesehatan khilafah yang %emerlang, yang bersumber dari mata air -1Ailmu dan kebenaran, yaitu &l )uran dan &s Sunnah, dan apa yang ditunjuki oleh keduanya, berupa ijmaE sahabat dan (ias. -15Inilah konsep yang berasal dari &llah s$t, satu-satunya konsep yang benar, yang lurus, sebagaimana &llah s$t tegaskan - !dalam berfirman-Nya, )S &l Ba(arah * +, 1"@, yang artinya, < 3ebenaran itu dari Rabmu, maka janganlah sekali*kali - 1engkau (1uhammad) termasuk orang yang ragu .. Dimana konsep-konsep tersebut adalah bagian integral dari - keseluruhan konsep sistem kehidupan Islam. #arenanya dibutuhkan sistem politik Islam, #hilafah Islam untuk - =menerapkannya. - " - 6 -akta Jaminan Kesehatan Khilafah )ang Men#ejahterakan - ? Sebagai janji yang pasti dari &llah s$t, konsep-konsep jaminan kesehatan khilafah yang diterapkan - @oleh sistem politik Islam, #hilafah Islam benar-benar telah menghasilkan kesejahteraan spetakular, yang - Adiidamkan setiap anak manusia. Diantaranya adalah, pertama, jangankan orang yang sakit, yang berpura-pura - 5sakitpun diberi pelayanan yang patut dan pantas bagi seorang anak adam. -=! -=1 -= -== -=" -=9al itu ditunjukkan dari apa yang terjadi pada masa kejayaan Islam. 3aitu seorang yang berpura-pura sakit, -=?memasuki rumah sakit yang ada di Negara itu, pada hal ia tidak menderita sakit apapun, sementara sang dokter -=@mengetahui bah$a pasien tersebut berpura-pura sakit. Namun ia tetap tersenyum dan berpura-pura mengobatinya. -=A Selanjutnya, setelah tiga hari pera$atan berlalu, sang dokter menulis sepu%uk surat yang diberikan pada pasien -=5tersebut H di dalamnya ada sejumlah uang Huntuk mengabarkan habisnya masa kunjungan. Si pasienpun mengambil uang -"!tersebut yang %ukup baginya sebgai bekal selama ia men%ari pekerjaan. #emudian ia keluar dari rumah sakit dengan -"1perasaan mulia. Semua seorang tamu yang berkunjung. 6ihat pustaka *-1+. -" Sementara itu, tentang pada masa kegemilangan peradaban Islam, hampir di setiap kota, termasuk kota ke%il -"=sekalipun, terdapat rumah sakit, berikut dengan tenaga kesehatan *dokter, pera$at, bidan, dan lain-lain+ berkualitas lagi -""memadai. Disamping ter%ukupi peralatan medis dan obat-obat yang dibutuhkan. -"Di #ordoba saja, yang luasnya lebih sedikit dari 'ropinsi Banten *#ordoba,1=.--! #m , 'ropinsi Banten, -"?A. =",?5 #m +, memiliki lebih dari -! rumah sakit. *lihat pustaka - +. Bila #ordoba dibagi menjadi @ #abupaten, maka -"@setiap kabupaten terdapat @-A rumah sakit. Indonesia *1.5!?. "! #m + yang luasnya !!! kali luas #ordoba, hanya -"Amemiliki 1.= ! rumah sakit *Dep#es, !!5+, 18@? jumlah yang dimiliki #ordoba, idealnya 1!!.!!! DS. -"5 0idak hanya itu, rumah sakit keliling tersedia untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan indiFidu --!masyarakat di pedesaan, jauh dari perkotaan, atau kesulitan mendatangi rumah sakit di perkotaan. Dumah sakit ini

15

1#

! --1diangkut sejumlah unta, bahkan sampai empat puluh unta. 'ara dokter rumah sakit keliling mengunjungi pasien satu per -- satu, dari rumah ke rumah, demikian pula para bidan yang memberikan pelayanan bagi Ibu-Ibu hamil dan bersalin. 6ihat --=pustaka *- , -=+. --" 6ebih jauh lagi, di #ota-#ota besar, terdapat sejumlah rumah sakit yang didesain untuk pelayanan pasien dan ---pendidikan. Seperti DS &l Dhudi, di Baghdad, didirikan &dhdu Daulah Ibnu Bu$aih, =@1 9. *lihat pustaka -=+. 6uar --?biasa, Dumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kepada "!!! pasien perhari, bandingkan dengan DSC:, Dumah --@Sakit Dujukan Nasional, hanya mampu memberikan pelayanan maksimal !!! pasien per hari. --A Selain itu, rumah sakit-rumah sakit #hilafah benar-benar didesain untuk kesembuhan pasien. Duangan --5pelayanan yang nyaman, sejuk, asri dan beraroma segar. 'ara pasien dilayani oleh para tenaga kesehatan yang kompeten, -?!professional, berpegang teguh pada etik kedokteran Islam yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. -?1 Disamping itu yang tidak kalah spetakulernya adalah keberhasilan upaya preFentif Islam 9al ini tergambar dari -? peristi$a bah$a Dokter yang dikirim #aisar Doma$i, selama setahun berpraktek di :adinah kesulitan menemukan orang -?=yang sakit. -?" Ini baru sedikit fakta yang disajikan tentang betapa menyejahterakannya jaminan kesehatan khilafah. :asih -?-banyak fakta-fakta mengagumkan lain diungkapkan tidak saja oleh sejara$an muslim, tetapi juga non muslim. Makta -??yang akan kembali hadir dalam $aktu dekat, sebagai janji yang pasti dari &llah s$t. 0)S ",--, < an Allah Telah -?@berjanji kepada orang*orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal*amal yang saleh bahwa dia sungguh* -?Asungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang*orang sebelum -?5mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai*2ya untuk mereka, dan -@!dia benar*benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. F .. &llahu -@1&Elam. -@ -@=
-@"

6&
8

Daftar 'ustaka
&l )uran dan 0erjemahannya. Departemen &gama DI. !!5. Drager, N. 0rade in 9ealth SerFi%es and 0he 4eneral &greement on 0rade in SeFi%es. Impli%ation for 9ealth 'oli%y. 9and out. $$$.$ho.int8trade8en8Drager .pdf &sih Bka 'utri dan :iroslo$:ani%ki. 'embangunan Sistem Jaminan #esehatan Sosial, Bagaimana Jaminan #esehatan Sosial Dapat :embuat 'erubahanK . 4erman 0e%hni%al Cooporation, So%ial 9ealth Insuran%e 'roje%t Indonesia+. Jakarta. *:akalah+.$$$.sjsn.menkokesra.go.id. &nonim. >ndang H >ndang Depublik Indonesia Nomor " 0ahun !11 0entang Badan 'enyelenggara Jaminan Sosial. $$$.hukum.online.%om Colling$ood, Q. *edited+. 4ood 4oFernan%e and the /orld Bank. $$$.u%l.a.uk 4raham, J., &mos, B., dan 'lumptre, 0. 'rin%iples for 4ood 4oFernan%e in the 1st Century. 'oli%y Brief No. 1-. &ugust !!=. $$$.isn.eth2.%h. 9earne, D. Neo-liberalism, 'ubli% SerFi%es and '''s in Ireland. 'rogress in Irish >rban Studies, Qol. , !!?, pp 1-1". http,88$$$.publi%priFatepartnership.net8do%uments8DhearneS'I>SSQol. .pdf . :iraftab, M. 'ubli%-'riFate 'artnerships 0he 0rojan 9orse of Neoliberal DeFelopmentK )ournal o. 'lanning -ducation and Research 4G@HI*656, !!". $$$.urban.illinois.edu8fa%ulty8 miraftab8miraftab8trojanG !horse.pdf. Dussian 9ealth 'rofiles in 0ransition *9and out+. $$$.bibaleJ.org8super%ourse8le%ture8le% !!!18indeJ.htm.

-@-@? -@@ -@A -@5 -A!

9
: ; < = > ? @

-A1
-A -A=

-A"
-A-

-A?
-A@ -AA -A5 -5! -51 -5 -5= -5" -5-5? -5@ -5A -55 ?!! ?!1 ?! ?!= ?!" ?!?!? ?!@ ?!5 ?1! ?11 ?1 ?1= ?1" ?1?1?

8A 'rinja, S. Dole of Ideal and Ideologies in BFiden%e-Based 9ealth 'oli%y. Iranian J 'ubl 9ealth, Qol, =5, No. 1, !1!, pp. ?"-?5. journals.tums.a%.ir8pdf81-15 . 88 &l :aliki. 'olitik Bkonomi Islam. &l I22ah. Bogor. !!A. 89 9i2but 0ahrir. &jhi2atu Daulatul #hilafah. 9i2but 0ahrir. Beirut. 8: 9siao, /. C. &bnormal e%onomi%s in the health se%tor. 9ealth 'oli%y = *155-+ 1 --1=5. !!-. https,88$$$.hsph.harFard.edu8health...8hsiaoS8@@<S-SabnormalSeBonom. 8; /91. Systems 0hinking for 9ealth Systems Strengthening. &llian%e for 9ealth 'oli%y and Systems Desear%h. Capria. Mran%e. !!5. $$$.$ho.int8allianBe 8< &nonim. >ndang >ndang Nomor "" 0ahun !!5 0entang Dumah Sakit. $$$.dikti.go.id8files8...822-;;9AA@Rumah,akit.pdf. 8= &nonim. 'eraturan 'emerintah DI Nomor = 0ahun !!- tentang 'engelolaan #euangan Badan 6ayanan >mum. datahukum.pnri.go.id8indeJ.phpK...ppno9:th9AA< 8> 0o$er /atson. !11 4lobal :edi%al 0rends. SurFey Deport. $$$.to4ers4atson.%om8...8,ur3e#-ResearBh...89A88 8? 'asien Jamkesmas 0erpaksa Jual 0anah dan Dumah. *0ribunne$s.%om. Selasa 1 1#tober !1=+. 8@ &nonim. BJe%utiFe Summary 0he /orld 9ealth Deport. 9ealth Systems Minan%ing 'ath 0he >niFersal CoFerage. /91. !1!. $$$.$ho.int8$hr89A8A8 9A 9arimurti, '., 'ambudi, B., 'iga22ini.&., dan 0andon, &. 0he Nuts and Bolts of Jamkesmas. IndonesiaEs 4oFernment Minan%ed 9ealth CoFerage 'rogram. /91. /ashington, DC. !1=. $$$-$ds.$orldbank.org 21. &nonim. =<th World $ealth *ssembl# Bloses 4ith ne4 global health measures R elease ? :&3 !1 . 4BNBQ&. http,88$$$.$ho.int8media%entre8ne$s8releases8 !1 . 99 *nonim World $ealth *ssembl# BonBludes7 adopts ke# resolutions affeBting global publiB health 9< Mei 9AA< http,88$$$.$ho.int8media%entre8ne$s8releases8 !!-8prS$ha!?8en8 9: D., 9enny. :odul Belajar :engajar, &suransi dan :anage Care. 'rogram 'as%a Sarjana #esehatan :asyarakat. >N'&D. !!@. $$$.s%ribd.%om 9; Diyarto,S.0ren 'embiayaan di Indonesia, :odel Bismar%kian atau BeFeridgeK 9and out. 9< &nonim. >ndang->ndang Nomor ! 0ahun !!" 0entang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

?!A

1
?1@ ?1A ?15 ? ! ? 1 ?

11
9= :ulai Januari !1", 1"! juta Dakyat Bisa Berobat 4ratis. Sayangilah.%om, Senin, 1 1ktober !1=.&nonim. Bahan 'aparan J#N. $$$.jkn.depkes.go.id 9> &nonim. Buku Saku M&) B'JS #esehatan. #emenkes DI. Jakarta. !1=. 9? Na2ara, S. 'embangunan Sosial :enuju Indonesia :aju. >niFersitas &irlangga, Surabaya ! Juni !1=. *hand out+. $$$.unair.a%.id. 9@ 'okja Degulasi B'JS #esehatan. 'erundang-dangan 'elaksanaan B'JS #esehatan. *hand out+. $$$.djsn.go.id.

? = ? " ? ? ? ? @ ? A ? 5 ?=! ?=1 ?= ?==


?=" ?=?=? ?=@ ?=A ?=5 ?"! ?"1 ?" ?"= ?"" ?"?"? ?"@ ?"A ?"5 ?-! ?-1

:A &nonim. Jaminan #esehatan >ntuk Semua. $$$.depkes.go.id. :8 *nonim 2ni3ersal $ealth /o3erage7 -i3e Cuestions :9 Jha, &#., 6ari2goitia, I., &udera-6ope2, C., 'rasopa-'lai2ier, N., /aters, &., dan Bates, D. /. 0he 4lobal burden of unsafe medi%al %are, analyti% modelling of obserFational studies. B:J )ual Saf !1=7 ,A!5HA1-. $$$.(ualitysaFety.bmj.%om. :: &nonim. CasemiJ Munding 9istory. $$$.health.Fi%.goF. :; &nonim. 'eraturan :enteri #esehatan Indonesia Nomor ""! tahun !1 , tentang 0arif Dumah Sakit Berdasarkan IN& CB4s. :< 0aher, &. 'enyiapan 'roFider Jaminan #esehatan. Direktur Jenderal Bina >paya #esehatan, #emen#es DI. DakerNas DJSN. :erllyn 'ark 9otel. Jakarta 'usat. = Juli !1=.

:= 9alling, &., Mridh, 4., 1Fhed, I. Qalidating the Johns 9opkins &C4 Case-:iJ System of the elderly in S$edish
primary health %are. (1% 'ublic /ealth 455;, 6:171. :> Sari, D. '., 'ramantara, D. '., dan Dahma$ati, M. 'erbandingan Biaya Diil Dengan 0arif 'aket IN& CB4s Dan &nalisis Maktor 3ang :empengaruhi Biaya Diil 'ada 'asien Diabetes :elitus Da$at Inap Jamkesmas di DS>' Dr. Sardjito 3okyakarta. Makultas Marmasi. >4:. 3okyakarta. !1 . 0esis. :? DeFitra, &. &nalisis Implementasi %linical 'athway #asus Stoke Berdasarkan IN&-CB4s di Dumah Sakit Sroke Nasional Bukit 0inggi. 0ahun !11. >niFersitas &ndalas. 'adang. !1 . 0esis. :@ &nonim. 'eraturan :enteri #esehatan Nomor "! 0ahun !1 tentang 'edoman 'elaksanaan 'rogram Jam#es:as. ;A 0ribunne$s.%om. 1 NoFember !1=. Bayi Naila :eninggal #arena 6ambat 'enanganan. ;8 &nonim. 'elayanan #edokteran #eluarga. 9and 1ut. ;9 6estari, &. Ilmu #edokteran #eluarga. Bagian Ilmu #esehatan :asyarakat Makultas #edokteran >NS. 9and 1ut. ;: Dini. 'riFatisasi Sumber Daya &ir &kibatkan #egagalan Distribusi, Dan Solusi Islam. :akalah. ;; S%hoen, C., 1sborn, D., Doty, :.:., Bishop, :., 'eugh, J., dan :urukutia, N. 0o$ard 9igher-'erforman%e 9ealth Systems, &dultsE 9ealth Care BJperien%es In SeFen Countries, !!@. /ealth A.. 2o$ember 455J $ol. 4; no. ; wJ6J*wJBG. ;< 1lah, :. B., 4aisano, 4., dan 9$ang, S. /. 0he effe%t of so%ioe%onomi% status on a%%ess to primary %are, an audit study. 0he C:&J, &pril , !1=, 1A-*?+. ;= Access to a regular medical doctor, 4565. 9ttawa (92)@ #tatistics Canada7 !1!. &Failable, $$$.stat%an.g%.%a8pub8A -? -J 8 !11!!1 8arti%le811"-?-eng.htm. *a%%essed !11 &ug. +. dalam 1lah, :. B., 4aisano, 4., dan 9$ang, S. /. 0he effe%t of so%ioe%onomi% status on a%%ess to primary %are, an audit study. 0he C:&J, &pril , !1=, 1A-*?+. ;> Balis, D. <#ickoC 'resents Dalse >iew o. %uba?s /ealth #ystem!. 0he National Center for 'ubli% 'oli%y Desear%h.
www.flsenate.gov/data/session/2008/House/bills.

??-=

?-" ;? 3iengprugsa$an, Q., Carmi%hael, 4&., 66- 3 6im, Seubsman, S., dan Sleigh, &C. BJplanation of ine(uality in utili2ation of ?-ambulatory %are before and after uniFersal health insuran%e in 0hailand. http,88$$$.healthpool. ?-? ;@ &n Nabhani. &n Nid2omul I(tishodi Mil Islam. Darul >mmah. Beirut. !!-. ?-@ <A &nonim. :akalah #onferensi 0okoh >mat 1"== 9. ?-A <8 L&thiyat, &. Jalan Baru Islam. '0I. Bogor. 155@. hal. 1A. ?-5 <9 &l Maru(i, I dan &l Maru(i, 6. &tlas Budaya, :enjelajah #ha2anah 'eradaban 4emilang. :i2an. Bandung. 155A. ??! <: 3amani, J. #. #edokteran Islam dari :asa ke :asa. D2ikra. Bandung. !! . ??1 <; &l-4ha2ali, Sharif #af. 0he 1rigin of bimaristans *hospitals+ in Islami% medi%al history. ?? http,88$$$.islami%medi%ine.or8bimaristan.htm. ??= << Dagheb, B. 9ospital in Islami% %iFili2ation. http,88en.islamstory.%om8hospital-in-islami%-%iFili2ation.html. ??" ??-*khiru daD4anaa *lhamdulillahirabbil E*alamiin ??? Depok, ,enin, 8? No3ember 9A8: ??@

Rini ,#afri

Вам также может понравиться