Вы находитесь на странице: 1из 19

STASE KEPERAWATAN ANAK LAPORAN ANALISA JURNAL

THERAPEUTIC TOY : STRATEGY FOR PAIN MANAGEMENT AND TENSION RELIEF DURING DRESSING CHANGE IN CHILDREN PERMAINAN TERAPEUTIK : STRATEGI UNTUK MANAJEMEN NYERI DAN PEREDA KETEGANGAN SELAMA DILAKUKAN GANTI BALUT PADA ANAK

DISUSUN OLEH : 1. Chandra Kusuma 2. Diyah Nur Rahmawati 3. Yuliani Kurniasari NIM : 3213037 NIM : 3213042 NIM : 3213064

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN V STIKES A. YANI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN ANALISA JURNAL

THERAPEUTIC TOY : STRATEGY FOR PAIN MANAGEMENT AND TENSION RELIEF DURING DRESSING CHANGE IN CHILDREN PERMAINAN TERAPEUTIK : STRATEGI UNTUK MANAJEMEN NYERI DAN PEREDA KETEGANGAN SELAMA DILAKUKAN GANTI BALUT PADA ANAK

Disusun oleh : 1. Chandra Kusuma 2. Diyah Nur Rahmawati 3. Yuliani Kurniasari NIM : 3213037 NIM : 3213042 NIM : 3213064

Telah disetujui pada : Hari Tanggal : :

Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

(Retno Sumiyarini, S.Kep, Ns)

(Sugi Rahayu, AMK., SKM)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Jurnal Pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Pada masa pra sekolah, reaksi anak pada hospitalisasi adalah menolak makan, sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap pertugas kesehatan. Sehingga perawatan di rumah sakit menjadi kehilangan kontrol dan pembatasan aktifitas. Sering kali hospitalisasi dipersepsikan anak sebagai hukuman, sehingga ada perasaan malu, takut sehingga menimbulkan reaksi agresif, marah, berontak, tidak mau bekerja sama dengan perawat (Jovan, 2007). Banyak anak menolak diajak ke rumah sakit, apalagi menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama. Peralatan medis yang terlihat bersih dirasakan cukup menyeramkan bagi anak-anak. Begitu juga dengan bau obat yang menyengat dan penampilan para staff rumah sakit dengan baju putihnya yang terkesan angker. Untuk mengurangi ketakutan anak yang harus mengalami rawat inap di rumah sakit dapat dilakukan beberapa cara, salah satunya adalah melakukan permainan dokter-dokteran dengan membiarkan anak bereksplorasi dengan alat-alat kedokteran, seperti jarum suntik dan stetoskop. Anak berperan menjadi dokter, sementara anak yang lain atau orang tua menjadi pasiennya. Bermain merupakan aspek kunci kehidupan anak-anak. Dengan bermain, anak-anak menjadi kreatif dan menemukan kembali dunianya, mengembangkan afektif, dan mewujudkan imajinasinya menjadi nyata (Francani, dkk. dalam Mariana&Fabiane, 2009). Bermain diharapkan bukan hanya sebagai cara untuk memperoleh kesenangan dan hiburan saja, namun dapat dijadikan sebagai terapi alternatif untuk mengurangi tingkat nyeri dan kecemasan pada pasien anak saat dilakukan tindakan invasive. Selain itu permainan yang disebut sebagai permainan terapeutik ini dapat digunakan untuk memberikan penjelasan kepada

anak tentang treatment yang akan dilakukan dan untuk mengklarifikasi konsep yang salah (Maria, dkk., 2003). Di bangsal anak RSUD Panembahan Senopati, sekitar 70-80% anak selalu mengalami kecemasan hospitalisasi. Kecemasan ini muncul sebagai akibat ketakutan dari anak akan dilakukannya tindakan medis oleh perawat/ dokter. Hal ini menjadi menarik karena setiap melakukan tindakan medis terkadang anak dipegangi oleh beberapa perawat agar bisa dilakukan tindakan dimana dengan perlakuan tersebut justru membuat anak merasa terancam.

BAB II JURNAL

Terlampir.

BAB III RESUME JURNAL

Resume Jurnal 1. Judul Jurnal 2. Peneliti 3. Tempat dan Waktu 4. Tujuan : Therapeutic toy : Strategy for Pain Management And Tension Relief During Dressing Change In Children : Mariana Toni Kiche Fabiane de Amorim Almeida : Bangsal Bedah RS Darcy Vargas Children, penelitian dilakukan bulan Oktober dan November 2006 : Membandingkan reaksi anak selama dilakukan ganti balut sebelum dan sesudah dilakukan ITT (Instructional Therapeutic Toy) 5. Metode 6. Hasil : Desain penelitian ini adalah deskriptif dan eksperimen : a. Sebagian besar responden adalah anak laki-laki (58,51%) dengan umur antara 3-10 tahun (rata-rata umur 6 tahun 7 bulan) b. Sebelum dilakukan ITT, aspek tipe perilaku yang menunjukkan maladaptif didominasi oleh : kolaborasi pasif (88,2%), perilaku protektif dan diam (44,1%), ekspresi muka takut (35,3%), menunjukkan ketegangan otot dan meminta ibu untuk disampingnya (32,3%) c. Setelah dilakukan ITT, mayoritas tipe perilaku yang mengalami penurunan frekuensi perilaku mal adaptif adalah menunjukkan ketegangan otot (8,8%), perilaku protektif dan ekspresi muka takut (11,8%). Hanya kolaborasi pasif saja yang mengalami peningkatan frekuensi setelah dilakukan ITT yaitu 91,2%, namun peningkatan ini tidak signifikan dengan nilai statistik Mc

Nemar 1,000. d. Tipe perilaku adaptif yang mengalami perubahan terbesar setelah dilakukan ITT antara lain bermain (94,1%), ekspresi muka rileks (88,2%), senyum (85,3%), rileks (85,3%), membantu perawat secara spontan (73,5%) e. Penurunan skor nyeri setelah dilakukan ITT adalah sebesar 97,5%, sedangkan 2,95% menunjukkan skor nyeri yang sama sebelum dan sesudah dilakukan ITT. 7. Saran : Diharapkan dapat digunakan oleh Rumah Sakit lain dalam meredakan nyeri pada anak dan menurunkan ketegangan pada anak dengan memberikan pengertian pada anak bahwa prosedur ini dibutuhkan anak sehingga anak lebih kooperatif.

BAB IV ANALISA JURNAL

: 34 pasien anak dengan pembedahan minor dan sedang di bangsal bedah RS anak Darcy Vargas, Sao Paulo

I C O

: Instructional Therapeutic Toy (ITT) : Pre dan post dilakukan ITT : ITT menurunkan tingkat nyeri dan menjadi pereda ketegangan pada anak selama tindakan ganti balut.

Pertanyaan : Apakah dengan dilakukan Instructional Therapeutic Toy dapat menurunkan tigkat nyeri dan ketegangan pada anak selama dilakukan tindakan ganti balut?

1. Analisa Penelitian dari Jurnal ini: a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak di bangsal bedah RS anak Darcy Vargas, San Paulo. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 34 anak yang berada di bangsal bedah RS anak Darcy Vargas, San Paulo yang menjalani pembedahan minor dan pembedahan sedang. Di jurnal ini tidak disebutkan bagaimana cara pengambilan sampel/ teknik sampling yang digunakan dan tidak dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel atau responden yang diambil pada penelitian ini adalah sejumlah 34 responden, jumlah sampel pada penelitian ini sudah memenuhi nilai minimal sampel jenis penelitian eksperimen yaitu 30 responden (Sugiyono, 2003). b. Intervensi Intervensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instructional Therapeutic Toy. Sebelum dilakukan intervensi, responden dilakukan pre test terlebih dahulu dengan cara mengobservasi tipe perilaku dan reaksi yang mal

adaptif dan adaptif serta diukur tingkat nyerinya dengan menggunakan skala nyeri wajah Wong Baker pada saat pertama kali dilakukan ganti balut di ruang rawat inap. Kemudian dilakukan intervensi ITT dengan cara mempraktekkan prosedur ganti balut pada boneka. Setelah dilakukan demonstrasi ini, anak diajak untuk mengulangi permainan ini. Alat yang digunakan dalam Instructional Therapeutic Toy ini adalah : boneka, botol plastik dengan serum fisiologis, jarum, plester mikropore, plester, masker, gunting, pinset, handscoen, bidai dan alat yang lain sesuai dengan tipe ganti balut. Setelah itu dilakukan observasi kembali pada saat ganti balut berikutnya untuk mengetahui perilaku dan reaksi anak serta skor nyeri pada anak. c. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan pre test dan post test pada sebelum dan setelah perlakuan. Hal ini sangat efektif untuk mengetahui perbedaan perilaku dan reaksi anak serta tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan Instructional Therapeutic Toy (ITT). Analisa data univariat diolah dengan metode deskriptif, sedangkan variabel tipe perilaku menggunakan uji statistik Mc Nemar, yaitu sebuah teknik statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel yang berkolerasi dengan data yang berbentuk nominal. Rancangan penilaian ini biasanya berbentuk before after (Sugiyono, 2007). Analisis dengan menggunakan Mc Nemar sudah tepat dilakukan karena variabel datanya nominal dan dilakukan untuk mengetahui perbandingan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan ITT. Analisa data variabel skor nyeri diolah dengan uji statistik Wilcoxon, yaitu adalah sebuah tes hipotesis non-parametrik statistik yang digunakan ketika membandingkan dua sampel yang berhubungan atau pengukuran ulang pada sampel tunggal untuk menilai apakah populasi mereka berarti berbeda (yakni merupakan uji perbedaan pasangan) (Arikunto, 2006), analisa 1

Wilcoxon yang dilakukan pada penelitian ini sudah tepat dikarenakan variabel tingkat nyeri adalah ordinal yaitu skor nyeri 0-5. d. Hasil Setelah dilakukan uji statistik Mc Nemar, didapatkan hasil signifikan ( < 0,05) sebanyak 3 tipe perilaku maladaptif yaitu perilaku protektif ( = 0,001), ekspresi muka takut ( = 0,008), dan menunjukkan kekuatan otot ( = 0,008). Sedangkan tipe perilaku lainnya memang tidak signifikan namun terjadi penurunan perilaku maladaptif setelah dilakukan ITT. Pada uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai = 0,000 dengan taraf signifikan < 0,05 pada skala nyeri setelah dilakukan ITT dengan penurunan skor nyeri sebanyak 33 anak dan 1 anak dengan skala nyeri yang sama setelah dilakukan ITT. 2. Hubungan hasil penelitian dengan kondisi riil di klinis atau di lapangan Pada kondisi di lapangan saat mahasiswa melakukan praktik di stase anak di bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul didapatkan data sebagian besar pasien anak menunjukkan ketakutan dan penolakannya saat akan dilakukan tindakan medis, bahkan saat perawat datang ke ruangan, anak sudah mulai takut dan selalu menangis. Anak akan sangat mudah mengalami trauma jika anak mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan, dan kemungkinan trauma ini berasal dari cara tindakan yang dilakukan. Dengan adanya jurnal ini, diharapkan dapat dijadikan acuan dan mampu diterapkan dalam menjalin kerja sama antara perawat dengan anak agar anak tidak merasa takut dengan tindakan yang akan dilakukan dan meringankan beban kerja perawat. 3. Kelemahan jurnal a. Jurnal ini kurang efektif diterapkan pada anak balita karena belum mampu diajak berkomunikasi dengan baik b. Tidak disebutkan berapa kali dilakukan terapi bermain terapeutik ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

4.

Perbandingan Isi Jurnal a. Aplikasi pada kasus presentasi Pemberian terapi ITT ini diharapkan dapat menjadi wacana dan wawasan baru bagi perawat khususnya di bangsal anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam melakukan tindakan medis kepada anak agar anak dan perawat dapat bekerja sama dengan baik dengan tidak menimbulkan trauma tersendiri bagi anak. b. Perbandingan isi jurnal dengan penelitian lain terkait kasus

ANALISA Judul Penelitian

JURNAL PENELITIAN Therapeutic toy : Strategy for Pain Management And Tension Relief During Dressing Change In Children

Nama Peneliti Tempat Penelitian Metode Penelitian Sampel Penelitian

Hasil Penelitian

JURNAL PEMBANDING Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kooperatif Selama Menjalani Perawatan Pada Anak Usia Pra Sekolah (3-5 tahun) di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Mariana Toni Kiche Rahmawati Dewi Handayani Fabiane de Amorim Almeida Ni Putu Dewi Puspitasari Bangsal Bedah RS Darcy Vargas Bangsal CB2 RS panti Rapih Children Yogyakarta Deskriptif dan eksplorasi One group pretest-postest design 34 pasien anak dengan post 31 pasien anak yang dipilih pembedahan minor dan sedang. dengan menggunakan purposive sampling dan menggunakan kriteria inklusi eksklusi. Setelah dilakukan uji statistik Mc Terdapat perbedaan perilaku menjadi kooperatif sebelum Nemar, didapatkan hasil dan sesudah anak diberikan signifikan ( < 0,05) sebanyak 3 perlakuan terapi bermain, tipe perilaku maladaptif yaitu dimana untuk tingkat kooperatif baik sebelum perilaku protektif ( = 0,001), diberikan terapi bermain ekspresi muka takut ( = 0,008), 03,22% (1 anak) dan setelah

dan menunjukkan kekuatan otot ( = 0,008). Sedangkan tipe perilaku lainnya memang tidak signifikan namun terjadi penurunan perilaku maladaptif setelah dilakukan ITT. Pada uji statistik Wilcoxon didapatkan hasil yang signifikan dengan nilai = 0,000 dengan taraf signifikan < 0,05 pada skala nyeri setelah dilakukan ITT dengan penurunan skor nyeri sebanyak 33 anak dan 1 anak dengan skala nyeri yang sama setelah dilakukan ITT.

diberikan terapi bermain menjadi 87, 09% (27 anak). Untuk tingkat kooperatif cukup, sebelum diberikan terapi bermain 16,12% (5 anak) dan setalah diberikan terapi bermain menjadi 12,90% (4 anak). Tingkat kooperatif kurang sebelum diberikan terapi bermain menjadi tidak ada. Didapatkan T-hitung -17,224, menunjukkan bahwa sebelum pemberian terapi bermain lebih kecil dari setelah pemberian terapi bermain. Berdasarkan nilai signifikansi p=0,000 (p=0,005), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan ratarata antara nilai sebelum pemberian terapi bermain dengan setelah pemberian terapi bermain.

c. Perbandingan dengan teori yang sudah ada di teksbook terkait kasus Dunia anak adalah dunia bermain, khususnya bagi anak yang berusia di bawah 5 tahun. Bermain bagi anak akan mengembangkan berbagai kemampuan, seperti kemampuan motorik dimana anak cepat untuk bergerak, berlari, dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya (Prayitno, 2003). Bermain dapat menjadi bahasa yang paling universal, meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan bahasa yang ada di dunia. Melalui bermain, anak dapat mengekspresikan apapun yang mereka inginkan. Bermain juga menjadi media terapi yang baik bagi anak-anak bermasalah

selain berguna untuk mengembangkan potensi anak. Menurut Nasution (dalam Martin, 2008) bermain adalah pekerjaan atau aktifitas anak yang sangat penting. Melalui bermain akan semakin mengembangkan kemampuan dan keterampilan motorik anak, kemampuan kognitifnya, melalui kontak dengan dunia nyata, menjadi eksis di lingkungannya, menjadi percaya diri, dan masih banyak manfaat lainnya. Permainan harus tetap dipertahankan pada anak-anak, walaupun anak berada di RS. Di dalam konteks ini permainan tidak hanya ditujukan untuk kesenangan dan hiburan saja, namun sebagai sarana alternatif edukasi, sama dengan promosi perkembangan sosial, emosional, dan intelektual dan sebagai terapeutik alternatif seperti menurunkan tingkat stress, takut dan cemas (Soares dan Zamberlan dalam Mariana&Fabiane, 2009). Salah satu bentuk kecemasan yang dialami oleh anak adalah hospitalisasi. Anak usia prasekolah memandang hospitalisasi sebagai sebuah pengalaman yang menakutkan (Marks, 1999). Anak prasekolah tidak bisa membedakan antara fantasi dan realita. Mereka menganggap bahwa hospitalisasi merupakan hukuman atas tindakan mereka, misalnya pada anak yang dirawat dengan kasus luka bakar atau jatuh (Thompson, 2001). Terlebih lagi selama anak menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya ia akan dilarang untuk banyak bergerak dan harus banyak istirahat. Hal ini tentunya mengecewakan anak, karena ia tidak mempunyai banyak waktu untuk bermain aktif di rumah sakit (Hurlock, 1991). Kecemasan terbesar anak usia pra sekolah adalah kecemasan akan kerusakan tubuh (Potter dan Perry, 2001). Semua prosedur atau tindakan keperawatan baik yang menimbulkan nyeri maupun tidak, keduanya menyebabkan kecemasan bagi anak usia prasekolah selama hospitalisasi. Sehingga mempersiapkan anak untuk menghadapi prosedur atau tindakan keperawatan akan mengurangi kecemasan mereka, meningkatkan sikap kooperatif mendukung keterampilan koping mereka dan memfasilitasi 5

pengendalian diri saat mengalami kejadian yang menimbulkan stress (Algreen, dkk., 1998). Fungsi 4 dasar yang penting untuk dipahami dalam permainan terapeutik ini adalah : rekreasi, teknik distraksi, stimulasi perkembangan sensorik motorik, intelektual dan sosial dan kreatifitas natural, dan katarsis (mengajak anak untuk bermain role play untuk menurunkan tekanan emosional (Maria, dkk. dalam Mariana&Fabiane, 2009). Permainan terapeutik merupakan salah satu permainan katarsis yang berisi tentang permainan yang dapat menurunkan tingkat kecemasan yang disebabkan karena pengalaman yang tidak sesuai dan biasanya berhubungan dengan sesuatu yang mengancam (Maria, dkk. dalam Mariana&Fabiane, 2009). 5. Komponen Penilaian Isi Jurnal KOMPONEN YANG DINILAI
Judul dan abstract: 1. Apakah judul sesuai dengan isi? 2. Apakah tujuan penelitian disebutkan? Apa?

YA/ TIDAK
YA 1.

PENJELASAN
Judul sudah mendeskripsikan secara singkat mengenai isinya. Penelitian ini bertujuan untuk Membandingkan reaksi anak selama dilakukan ganti balut sebelum dan sesudah dilakukan ITT (Instructional Therapeutic Toy) Latar belakang, tujuan, dan metode sudah dideskripsikan secara lengkap dan singkat pada abstrak, namun untuk hasil penelitian belum dijelaskan tingkat signifikansinya. Dalam pendahuluan dijelaskan mengenai alasan melakukan penelitian, yaitu bahwa anak dengan usia preschool, hospitalisasi merupakan suatu hal yang menakutkan. Sedangkan tindakan medis harus dilakukan sebagai upaya kesembuhan anak. Tidak hanya tindakan medis saja yang dapat dilakukan di RS, namun dapat dijelaskan mengapa anak harus dirawat di RS, penyampaian dilakukan suatu prosedur, dan menggunakan permainan sebagai bagian tak terpisahkan pada perawatan di RS

YA

2.

Apakah abstrak memberikan informasi yang lengkap: latar belakang, tujuan, metode, hasil? Justifikasi, Metodologi, Desain: 1. Apakah dijelaskan alasan melakukan penelitian (di latar belakang dan tinjauan pustaka) ?

3.

TIDAK

3.

YA

1.

2. Apakah pustakanya cukup?

tinjauan lengkap/

YA

2.

Daftar pustaka yang digunakan dalam penelitian ini sudah cukup banyak.

3. Apakah menggunakan referensi terbaru (maximal 5 tahun)?

YA

3.

Referensi yang digunakan sangat baik, peneliti telah menggunakan referensi 5 tahun terakhir sebanyak 40% dari total seluruh referensi Hipotesis pada jurnal ini tidak disebutkan dengan jelas. Pada jurnal ini tidak terdapat kelompok kontrol, peneliti tidak menyebutkan ada atau tidaknya kelompok kontrol pada penelitiannya. Dalam jurnal penelitian ini mengunakan kelompok kontrol, melakukan pretest dan postest tidak hanya

4. Apakah hipotesisnya disebutkan? 5. Jika eksperimen, apakah kelompok intervensi dan kontrol dijelaskan?

TIDAK TIDAK

4. 5.

6. Apakah kelompok intervensi dan kontrol dimatchingkan atau tidak? 7. Apakah eksperimennya blind/ double blind, kalau blind bagaimana cara melakukan blindingnya? Sampling: 1. Bagaimana populasi dipilih?

TIDAK

6.

TIDAK

7.

Penentuan sampel tidak dijelaskan dalam penelitian ini, hanya menyebutkan sampel terdiri dari 34 anak dengan post pembedahan minor dan sedang Tidak dijelaskan bagaimana populasi dipilih, dengan menggunakan teknik sampling apa populasi dipilih. -

1.

2.

Menggunakan probability sampling atau non probability sampling? Apakah kriteria inklusi dan eksklusi disebutkan? Apa? Apakah cukup? ukuran sampel TIDAK

2.

3.

3.

Dalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan kriteria inklusi dan eksklusi. Cukup, terdapat teori yang menyebutkan bahwa eksperimen minimal sampel adalah 30 responden. Dilakukan screening tipe perilaku dengan observasi sebanyak 12 tipe perilaku maladaptif dan 8 tipe perilaku adaptif serta diukur skala nyerinya dengan menggunakan skala nyeri wajah Wong Baker sebelum dan sesudah dilakukan ITT Peneliti

4.

YA

4.

Pengumpulan Data: 1. Bagaimana cara pengumpulan datanya? Kuesioner/ yang lain?

YA

1.

2.

Siapa yang mengumpulkan data?

2.

3.

Apakah pengumpulan dijelaskan? Apakah dulu?

instrumen data

TIDAK

3.

Dalam jurnal penelitian ini tidak dijelaskan instrument yang digunakan untuk pengumpulan data. Tidak dijelaskan dalam jurnal penelitian ini.

4.

instrumen

diuji

TIDAK

4.

5.

Apakah confounding facors diidentifikasi?

TIDAK

5.

Confounding factors tidak diidentifikasi dalam jurnal ini Dalam penelitian ini tidak dijelaskan validitas dan reabilitas instrument

Apakah ada penjelasan validitas dan reliabilitas instrumen? Pertimbangan Etik: 1. Apakah penelitian menggunakan etical approval dari komite etik? 2. Apakah ada informed consent dalam penelitian?

6.

TIDAK

6.

YA

1.

Dalam jurnal penelitian menggunakan komite etik dari Albert Einstein Jewish Hospital Research Ethics Committee Dalam jurnal penelitian ini ada informed consent yang disrtujui oleh anak dan orang tuanya yang ditandatangani oleh orangtuantya. Hasil dari penelitian yang terdiri dari beberapa variabel menurut tujuan dilakukannya penelitian disampaikan secara terinci pada jurnal. Pada variabel tipe perilaku, dijabarkan hasl p value dari maisng-masing tipe perilaku, sedangkan pada variabel skor nyeri hanya disebutkan = 0.000 namun tidak dijabarkan penghitungan Wilcoxon. Hal ini menunjukkan bahwa ITT dapat mempengaruhi penurunan skor nyeri dan menurunkan ketegangan pada paseina anak selama dilakukan ganti balut. Hasil penelitian menunjukkan sesi permainan terapeutik ini berperan untuk menurunkan rasa nyeri dan ketegangan pada anak selama proses ganti balut dan anak akan menunjukkan sikap lebih kooperatif.

YA

2.

Anaisa data dan hasil: 1. Apakah hasil disampaikan dengan jelas?

YA

1.

2.

Apakah p=value dan confidence interval disampaikan?

YA

2.

3.

Apakah hasilnya signifikan?

YA

3.

4.

Apakah penelitian ini?

kesimpulan

YA

4.

Hasil dan Keterbatasan Penelitian: 1. Apakah hasil dapat digeneralisasikan?

YA

1.

Dengan melihat hasil yang diperoleh, ITT dapat diaplikasikan di Rumah Sakit khususnya di bangsal anak dengan permainan yang berbeda.

2.

Apakah keterbatasan penelitian disebutkan? Apakah ada saran untuk penelitian selanjutnya? Apakah implikasi penelitian tersebut yang disebutkan dalam jurnal?

TIDAK

2.

Tidak disebutkan keterbatasan penelitian pada jurnal ini. Tidak disebutkan saran untuk peneliti lain

3.

TIDAK

3.

4.

YA

4.

Sebagai rekomendasi intervensi keperawatan pada anak khususnya sehingga tidak melupakan kebutuhan psikologi pada anak supaya anak lebih kooperatif dan menghapus stigma anak bahwa RS itu sesuatu yang menakutkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Hasil analisa jurnal di atas, dapat disimpulkan bahwa Instructional Therapeutic Toy dapat membantu mengurangi nyeri dan meredakan ketegangan pada pasien anak selama proses ganti balut.

B. Saran 1. Setelah mengetahui isi jurnal ini diharapkan perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dapat menerapkan permainan terapeutik ini kepada anak yang mengalami kecemasan/ ketakutan akan dilakukannya tindakan medis. 2. Hasil penelitian ini dapat sebagai pengetahuan dan masukan dalam pengembangan ilmu pendidikan kesehatan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Handayani & Puspitasari. 2008. Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Tingkat Kooperatif Selama Menjalani Perawatan Pada Anak Usia Pra Sekolah (3-5 tahun) di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. Yogyakarta : Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta Jovan. 2007. Hospitalisasi. Diambil pada tanggal 25 Februari 2008. Avalaible : http//jovandc.multiply.com Mariana & Fabiane. 2009. Therapeutic toy : Strategy for Pain Management And Tension Relief During Dressing Change In Children. San Paulo : Acta Paul Enferm. Marks, Margaret G. 1998. Broadribbs Introductory Pediatric Nursing. St Louis : Mosby Company. Perry, Potter. 2001. Fundamentals Of Nursing Fifth Edition. St Louis : Mosby Company. Prayitno, Iwan. 2003. Anakku Penyejuk Hatiku. Bekasi : Pustaka Tarbiyatuna Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan ke 10. Bandung : CV Alfabeta. Thompson. 2001. Thompsons Pediatric Nursing : An Introductory Text. USA : Saunders Company.

11

Вам также может понравиться

  • Askep CHF 2
    Askep CHF 2
    Документ15 страниц
    Askep CHF 2
    Daffaa' Mahardika
    100% (1)
  • LP CKD Icu 1
    LP CKD Icu 1
    Документ23 страницы
    LP CKD Icu 1
    Daffaa' Mahardika
    100% (3)
  • LP CKR 1
    LP CKR 1
    Документ19 страниц
    LP CKR 1
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal Icu
    Analisa Jurnal Icu
    Документ9 страниц
    Analisa Jurnal Icu
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Gagal Jantung Bab 2
    Gagal Jantung Bab 2
    Документ21 страница
    Gagal Jantung Bab 2
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Atk Memandikan Pasien
    Atk Memandikan Pasien
    Документ4 страницы
    Atk Memandikan Pasien
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Resume Icu 1
    Resume Icu 1
    Документ10 страниц
    Resume Icu 1
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Askep Tn. Yatikin
    Askep Tn. Yatikin
    Документ37 страниц
    Askep Tn. Yatikin
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Документ18 страниц
    Gagal Jantung
    Lida Cii Reyhan
    Оценок пока нет
  • Askep Artritis Reumatoid Teori
    Askep Artritis Reumatoid Teori
    Документ43 страницы
    Askep Artritis Reumatoid Teori
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • JIKOM
    JIKOM
    Документ16 страниц
    JIKOM
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Askep SC Minggu 3
    Askep SC Minggu 3
    Документ22 страницы
    Askep SC Minggu 3
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Askep Gea
    Askep Gea
    Документ24 страницы
    Askep Gea
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • LP Asfiksia
    LP Asfiksia
    Документ18 страниц
    LP Asfiksia
    mutiarahmah30
    Оценок пока нет
  • LP SC Minggu Ke 3
    LP SC Minggu Ke 3
    Документ22 страницы
    LP SC Minggu Ke 3
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Askep Dekubitus Home Care Gerontik
    Askep Dekubitus Home Care Gerontik
    Документ32 страницы
    Askep Dekubitus Home Care Gerontik
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • LP Minggu I Gea Pediatri
    LP Minggu I Gea Pediatri
    Документ28 страниц
    LP Minggu I Gea Pediatri
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • LP Kehamilan Etopik Terganggu
    LP Kehamilan Etopik Terganggu
    Документ13 страниц
    LP Kehamilan Etopik Terganggu
    Daffaa' Mahardika
    100% (5)
  • WOC Post Partum Sheet1
    WOC Post Partum Sheet1
    Документ1 страница
    WOC Post Partum Sheet1
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • PP JURNAL Maternitas
    PP JURNAL Maternitas
    Документ12 страниц
    PP JURNAL Maternitas
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • WOC Post Partum Sheet1
    WOC Post Partum Sheet1
    Документ1 страница
    WOC Post Partum Sheet1
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Askep Maternitas VK Dika
    Askep Maternitas VK Dika
    Документ28 страниц
    Askep Maternitas VK Dika
    Daffaa' Mahardika
    0% (1)
  • LP Kehamilan Etopik Terganggu
    LP Kehamilan Etopik Terganggu
    Документ13 страниц
    LP Kehamilan Etopik Terganggu
    Daffaa' Mahardika
    100% (5)
  • WOC Post Partum Sheet1
    WOC Post Partum Sheet1
    Документ1 страница
    WOC Post Partum Sheet1
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • PP Jurnal Jiwa
    PP Jurnal Jiwa
    Документ12 страниц
    PP Jurnal Jiwa
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Pertolongan Pertama Komunitas
    Pertolongan Pertama Komunitas
    Документ36 страниц
    Pertolongan Pertama Komunitas
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • 2419 4652 1 PB
    2419 4652 1 PB
    Документ1 страница
    2419 4652 1 PB
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Kolelitiasis Word
    Kolelitiasis Word
    Документ16 страниц
    Kolelitiasis Word
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет
  • Diktat Aplikasi Komputer
    Diktat Aplikasi Komputer
    Документ70 страниц
    Diktat Aplikasi Komputer
    Daffaa' Mahardika
    Оценок пока нет