Вы находитесь на странице: 1из 29

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih karunia dan rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan presentasi referat yang berjudul Strabismus. Tugas presentasi referat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dalam Kepaniteraan Klinik lmu Penyakit Mata !akultas Ked"kteran #ni$ersitas Tarumanagara Peri"de %& 'esember (%)* + )) ,anuari (%)- di .S#' /ia0i serta agar dapat menambah pengetahuan dan 0a0asan bagi para pemba1anya. Saya mengu1apkan terima kasih sebesar-besarnya kepada2 'r. Sapt"y" 3rg" M"r"sidi, SpM selaku Pembimbing penyusunan .eferat Kepaniteraan Klinik lmu Penyakit Mata .S#' /ia0i atas bantuan, bimbingan, dan kerjasama beliau, maka tugas presentasi referat ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Penulis menyadari bah0a referat yang disusun ini juga tidak luput dari kekurangan karena kemampuan dan pengalaman penulis yang terbatas. 4leh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga tugas presentasi referat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 3khir kata, atas segala perhatian dan dukungannya, penulis mengu1apkan terima kasih.

,akarta, (* 'esember (%)*

Penulis Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 1

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1 DAFTAR ISI..................................................................................................................2 BAB I I. 1 I. 2 BAB II BAB III III. 1 III. 2 III. 3 III. 4 III. 5 III. 6 III. 7 III. 8 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................3 LATAR BELAKANG..........................................................................3 TUJUAN................................................................................................3 ANATOMI & FISIOLOGI MATA....................................................4 STRABISMUS....................................................................................10 DEFINISI............................................................................................10 ETIOLOGI.........................................................................................10 PATOGENESIS.................................................................................11 PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI...............................................15 DIAGNOSIS.......................................................................................17 PENATALAKSANAAN...................................................................22 KOMPLIKASI...................................................................................24 PROGNOSIS......................................................................................25 KESIMPULAN..................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................27

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 2

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

BAB I PENDAHULUAN I.1 L!"!# $%&!'!()


Mata merupakan salah satu "rgan indera manusia yang mempunyai manfaat sangat besar. Kelainan yang menggangu fungsi mata salah satunya adalah strabismus. Strabismus ini terjadi jika ada penyimpangan dari penjajaran "kular yang sempurna. Pada usia enam bulan sampai enam tahun memiliki pre$alensi strabismus sekitar (,56, sedangkan temuan ini tetap k"nstan tanpa memandang jenis kelamin atau etnis, pre$alensi 1enderung meningkat dengan bertambahnya usia. Strabismus terjadi pada kira-kira (6 anak-anak usia di ba0ah * tahun dan sekitar *6 remaja dan de0asa muda. K"ndisi ini mengenai pria dan 0anita dalam perbandingan yang sama. Strabismus mempunyai p"la keturunan, jika salah satu atau kedua "rang tuanya strabismus, sangat memungkinkan anaknya akan strabismus. 3nak-anak disarankan untuk dilakukan pemeriksaan mata saat usia *-- tahun. Strabismus menyebabkan p"sisi kedua mata tidak lurus maka akan mengakibatkan penglihatan bin"kuler tidak n"rmal yang akan berdampak pada berkurangnya kemampuan "rang tersebut dalam batas tertentu. Strabismus adalah k"ndisi dimana kedua mata tidak tertuju pada satu "byek yang menjadi pusat perhatian. Satu mata bisa terf"kus pada satu "byek sedangkan mata yang lain dapat bergulir ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke ba0ah. Keadaan ini bisa menetap 7selalu tampak8 atau dapat pula hilang timbul. Penyebab juling yang pasti belum seluruhnya diketahui. 9nam "t"t mata, yang meng"ntr"l pergerakan b"la mata, melekat pada bagian luar masing-masing mata. Pada setiap mata, dua "t"t menggerakkan ke kanan dan ke kiri. 9mpat "t"t lainnya menggerakkan ke atas, ke ba0ah, dan memutar. 3gar kedua mata lurus dan dapat berf"kus pada satu "byek yang menjadi pusat perhatian, semua "t"t pada setiap mata harus seimbang dan bekerja se1ara bersama-sama.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 3

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

I.2 T*+*!(
Tujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui eti"l"gi, gejala klinis, dan pemeriksaan "phtalm"l"gi yang dapat menentukan diagn"sis, penatalaksanaan dan pen1egahan Strabismus. Serta untuk menambah 0a0asan kami sebagai 1"ass di bagian lmu Penyakit Mata dan sebagai 1al"n d"kter umum mengenai Strabismus.

BAB II ANATOMI & FISIOLOGI MATA

A(!",-. /!( F.0.,&,). M!"!

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 4

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

S"#*'"*# %'0"#!,'*&!# :eberapa struktur yang ada dalam kateg"ri struktur luar mata adalah "rbit, "t"t ekstra"kular k"njungti$a, sistem lakrimal, dan kel"pak mata. :erbagai fungsi yang terkait dengan struktur ini meliputi perlindungan dan pelumasan. O#$."1223243 4rbit adalah struktur berbentuk keru1ut 7."ngga piramidal dengan - sisi8 yang terdiri dari basis 7margin "rbital8 yang terbuka ke garis tengah 0ajah, pun1ak, ujung sempit ke arah p"steri"r kepala, dan - dinding. Pada "rang de0asa, "rbit dibentuk "leh ; tulang2 7)8 fr"ntal, 7(8 <yg"ma, 7*8 ma=illa, 7-8 ethm"id, 758 sphen"id, 7>8 la1rimalis, dan 7;8 palatina. Tulang fr"ntal, ethm"id, dan sphen"id adalah * tulang "rbit yang tidak berpasangan. Margin "rbital Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 5

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

7basis8 yang dibentuk "leh, tulang maksilar, <yg"mati1, fr"ntal, dan la1rimal. Sayap yang lebih ke1il dari tulang sphen"id dan fr"ntal membentuk atap "rbit, sedangkan maksilar, <yg"mati1, dan palatina membentuk lantai "rbit. 'inding medial dibentuk "leh tulang sphen"id ,ethm"id, la1rimalis, dan maksilar. 'inding lateral dibentuk "leh sayap yang lebih besar dari tulang sphen"id dan <yg"mati1. 4rbit memiliki $"lume *% m?, diukur - 1m se1ara h"ri<"ntal, *.5 1m se1ara $ertikal, dan memiliki kedalaman 7se1ara anter"p"steri"r8 -,5 1m. Terkait dengan "rbit adalah f"ramina dan fisura 7lihat Tabel ), di ba0ah8, yang penting dalam transmisi saraf, arteri, dan $ena. !ungsi utama dari "rbit adalah untuk melindungi mata dari luka fisik. 4t"t luar mata se1ara hist"l"gis berbeda dari kebanyakan "t"t rangka lainnya karena mereka terdiri dari ( jenis sel "t"t yang berbeda. Setiap sel "t"t terdiri dari kel"mp"k my"fibril yang disebut sark"mer. !ibril "t"t Fibrillenstruktur 7atau kedutan-1epat8 fibril "t"t menghasilkan gerakan mata yang 1epat dan terdiri dari mi"fibril yang terlihat jelas dengan sark"mer yang berkembang dengan baik . !ibril "t"t Felderstruktur menghasilkan gerakan mata lambat atau t"nik dan terdiri dari mi"fibril yang tidak jelas terlihat dengan sark"mer kurang berkembang M"t"r neur"n k"linergik memas"k kedua jenis serat "t"t. Persarafan ke fibril fibrillenstruktur tebal dan sangat bermyelin, dengan en plaque tunggal sambungan neur"muskular, sedangkan persarafan ke fibril felderstruktur tipis, dengan kumpulan menyerupai buah anggur dar sambungan neur"muskuler. O"," P%())%#!' M!"!4 12243 ). -. #%5"*0 -%/.!& menggerakkan mata ke arah dalam atau mendekati hidung 7addu1ti"n8

dipersarafi N. III 741ul"m"t"r8

(. -. #%5"*0 &!"%#!& menggerakan mata ke arah luar atau menjauhi hidung 7abdu1ti"n8 @ dipersarafi N. I 73bdu1ens8

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 6

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

*. -. #%5"*0 0*6%#.,# menggerakkan mata ke atas 7ele$ati"n8

membantu "t"t superi"r "bliAue memutarkan bagian atas mata kearah mendekati hidung 7int"rsi"n8 membantu "t"t medial re1tus melakukan gerakan addu1ti"n dipersarafi N. III 741ul"m"t"r8

-. -. #%5"*0 .(7%#.,# menggerakkan mata ke ba0ah 7depressi"n8

membantu "t"t inferi"r "bliAue memutarkan bagian tas mata ke arah menjauhi hidung 7e=t"rsi"n8 membantu "t"t lateral re1tus melakukan gerakan abdu1ti"n. dipersarafi N. III 741ul"m"t"r8

5. -. ,$&.8*% 0*6%#.,# memutarkan bagian atas mata mendekati hidung 7int"rsi"n8


membantu gerakan depressi"n dan abdu1ti"n dipersarafi N. I 7Tr"1hlear8

>. -. ,$&.8*% .(7%#.,# memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung 7e=t"rsi"n8

membantu gerakan ele$ati"n dan abdu1ti"n. dipersarafi N. III 741ul"m"t"r8

O"," #%'"*012243 4t"t .ektus B"ri<"ntal 4t"t rektus medial dan lateral berasal dari anulus Cinn. Mereka melakukan perjalanan sepanjang dinding anteri"r "rbit, dan masuk masing-masing 5,5 mm dan >,& mm dari limbus,. 7?ihat gambar di ba0ah.8

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 7

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

4t"t .e1tus Derti1al 4t"t re1tus superi"r dan inferi"r juga berasal dari anulus Cinn. Mereka melakukan perjalanan anteri"r dan lateral pada sudut (* E dengan sumbu $isual dari mata dalam p"sisi utama. Mereka memasukkan ;,; mm dan >,5 mm dari limbus, masing-masing. O"," ,$&.8*%12243 4t"t superi"r "bliAue berasal dari apeks "rbit di atas anulus dari Cinn dan mele0ati sepanjang dinding anteri"r "rbit super"medial. Tend"n dari "t"t "blik superi"r mele0ati tr"klea 7yang terletak di tepi nasal "bliAue superi"r8 dan ini ter1ermin inferi"r, p"steri"r, dan lateral pada sudut 5) E terhadap sumbu $isual dengan mata dalam p"sisi primer. Tend"n mele0ati ba0ah "t"t rektus superi"r sebelum masuk di p"steri"r eAuat"r pada aspek superi"r dan lateral b"la mata

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 8

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

4t"t inferi"r "bliAue berasal dari tulang maksilar di belakang f"ssa la1rimalis, sedikit ke tepi p"steri"r "rbit. Mele0ati p"steri"r dan lateral di "rbit, membentuk sudut 5) E dengan sumbu $isual dari mata dalam p"sisi utama, sebelum mele0ati ba0ah "t"t rektus inferi"r dan masukkan p"steri"r eAuat"r pada aspek inferi"r dan lateral b"la mata !0'*&!#.0!0. ,"," %'0"#!,'*&!#12243 Suplai darah utama mata berasal dari arteri "ftalmik. /abang "t"t lateral arteri "ftalmik memas"k rektus lateral, rektus superi"r, dan superi"r "bliAue. /abang medial memas"k rektus inferi"r, rektus medial, dan "bliAue inferi"r /abang medial dan lateral arteri menimbulkan ; pembuluh silier anteri"r, yang berjalan dengan - "t"t rektus untuk memberikan sirkulasi untuk segmen anteri"r mata. Setiap "t"t rektus memiliki ( pembuluh silier anteri"r, ke1uali untuk "t"t rektus lateral, yang hanya memiliki ) pembuluh. Kapal ini mele0ati anteri"r epis1lera dan memas"k segmen anteri"r mata, termasuk sklera, limbus, dan k"njungti$a. O","9,"," I("#.(0.' B,&! M!"!1223243 ). M.1iliaris 2 !ungsi 2 mengatur ke1embungan lensa. ner$asi 2 Serabut parasimpatis N. melalui gangli"n 1iliare.

(. 4t"t-"t"t iris2 M.sphin1ter pupillae 2 Menge1ilkan ukuran pupil ner$asi "leh sistem parasimpatis melalui nn.1iliares bre$es. M.dilat"r pupilae2 Melebarkan pupil ner$asi "leh sistem simpatis

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 9

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

BAB III STRABISMUS

III.1 D%7.(.0.
Strabismus merupakan suatu keadaan penyimpangan sumbu b"la mata yang nyata di mana sumbu penglihatan tidak berp"t"ngan pada titik fiksasi. 7)%8

III.2 E".,&,). 153


). !akt"r Keturunan Fenetik PatternGnya belum diketahui dengan pasti, tetapi akibatnya sudah jelas. :ila "rang tua yang menderita strabismus dengan "perasi berhasil baik, maka bila anaknya menderita strabismus dan "perasi akan berhasil baik pula. *. Kelainan 3nat"mi Kelainan "t"t ekstra"kuler 4$er de$el"pment #nder de$el"pment Kelainan letak inserti" "t"t. kelainan hubungan $as1ial "t"t-"t"t ekstra"kuler dapat

-. Kelainan pada $as1ial stru1tureG 3danya menyebabkan penyimpangan p"sisi b"la mata. 5. Kelainan dari tulang-tulang "rbita a8 Kelainan pembentukan tulang "rbita menyebabkan bentuk dan "rbital abn"rmal,sehingga menimbulkan penyimpangan b"la mata. b8 Kelainan pada saraf pusat yang tidak bisa mensintesa rangsangan. Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 10

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) 18 !"$ea tidak dapat menangkap bayangan.

Strabismus

d8 Kelainan k0antitas stimulus pada "t"t b"la mata. e8 Kelainan Sens"ris >. Kelainan ner$asi Fangguan pr"ses transisi dan persepsi

III.3 P!",)%(%0.0
:ila terdapat satu H lebih "t"t mata yang tidak dapat mengimbangi gerak "t"t-"t"t lainnya maka akan terjadi gangguan keseimbangan gerak kedua mata, sumbu penglihatan akan menyilang, mata menjadi strabismus I penglihatan menjadi ganda 7dipl"pia8 ). Fangguan gerakan mata 2 a8 b8 18 es"tr"pi mata kanan. 7)%8
2. Fangguan !aal 4t"t Penggerak :"la Mata7-,;,)%8

T"nus yang berlebihan. Paretik H paralytik. Bambatan mekanik. /"nt"h 2 parese H paralyse re1tus lateralis mata kanan, maka akan terjadi

Kedua b"la mata digerakkan "leh "t"t-"t"t mata luar sedemikian rupa sehingga bayangan benda yang menjadi perhatian akan selalu jatuh tepat di kedua f"$ea sentralis. 4t"t penggerak kedua b"la mata, yang berjumlah dua belas akan selalu bergerak se1ara teraturJ gerakan "t"t yang satu akan mendapatkan keseimbangan gerak dari "t"t-"t"t lainnya. Keseimbangan yang ideal seluruh "t"t penggerak b"la mata ini menyebabkan kita dapat selalu melihat se1ara bin"kular. 3pabila terdapat satu atau lebih "t"t penggerak b"la mata yang tidak dapat mengimbangi gerak "t"t-"t"t lainnya, maka terjadilah gangguan keseimbangan gerak antara kedua mata, sehingga sumbu penglihatan menyilang pada tempat diluar Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 11

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

letak benda yang menjadi perhatiannya dan disebut juling 71r"ssed 9yes8. Fangguan keseimbangan gerak b"la mata 7mus1le imbalan1e8 bisa disebabkan "leh hal-hal berikut2 Pertama apabila akti$itas dan t"nus satu atau lebih "t"t penggerak menjadi berlebihanJ dalam hal ini "t"t bersangkutan akan menarik b"la mata dari kedudukan n"rmal. 3pabila "t"t yang hiperaktif adalah "t"t yang berfungsi untuk k"$ergensi terjadilah juling yang k"n$ergen 7es"tr"pia8. Kedua, adalah kebalikan dari pertama, apabila satu atau lebih dari "t"t penggerak b"lamata akti$itas atau t"nusnya menjadi melemah atau paretik. :ila hal ini terjadi pada "t"t yang dipakai untuk k"n$ergensi, maka terjadilah juling di$ergen 7ekstr"pia8. 'apatlah dimengerti bah0a ada dua keadaan tersebut di atas, besarnya sudut de$iasi adalah berubah-ubah tergantung pada arah penglihatan penderitaan. Keadaan juling seperti itu disebut sebagai gangguan keseimbangan gerak yang ink"mitan. Sebagai 1"nt"h adalah suatu kelumpuhan "t"t rektus lateral mata kanan, maka besar sudut de$iasi adalah ke1il bila penderita melihat kearah kiri dan membesar bila arah pandang ke kanan. Fangguan keseimbangan gerak b"la mata dapat pula terjadi karena suatu kelainan yang bersifat sentral berupa kelainan stimulus pada "t"t. Stimulus sentral untuk k"n$ergensi bisa berlebihan sehingga akan didapatkan se"rang penderita kedudukan b"la matanya n"rmal pada penglihatan jauh 7di$ergensi8 tetapi menjadi juling k"n$ergen pada 0aktu melihat dekat 7k"n$ergensi8J demikian kita kenali 2 o /"n$ergen1e e=1ess :ila kedudukan b"la mata penderita n"rmal melihat jauh dan juling ke dalam es"t"pia pada 0aktu melihat dekat. o 'i$ergen1e e=1ess bila k"ntraksi "t"t penggerak b"la mata penderita n"rmal pada penglihatan dekat, tetapi juling keluar 7di$ergent sAuint8 bila melihat jauh.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 12

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) o /"n$ergen1e insuffien1y

Strabismus

:ila kedudukan b"la mata n"rmal pada pennglihatan jauh tapi juling keluar pada 0aktu melihat dekat. o 'i$ergen1e insuffien1e :ila penderita mempunyai kedudukan b"la mata yang n"rmal untuk dekat tetapi juling ke dalam bila melihat jauh. *. 3nis"metr"pia 3pabila sese"rang berbeda derajat hipermetr"pinya sebanyak dua di"ptri atau lebih, maka se1ara sadar atau tidak ia akan memakai mata dengan derajat hipermetr"pia yang lebih ringan untuk penglihatan jauh maupun dekat, karena jumlah enersi untuk ak"m"dasi yang diperlukan untuk melihat jelas adalah lebih ringan. 'engan jumlah ak"m"dasi ini mata dengan hipermetr"pi yang lebih berat tidak pernah melihat dengan jelas, baik untuk penglihatan dekat maupun jauh. :ila keadaan ini terjadi se1ara dini dalam masa perkembangan penglihatan dan dibiarkan sampai anak berumur lebih dari lima tahun maka kemajuan melihat dari mata dengan hipermetr"pia yang lebih tidaklah sebaik di banding mata lainnya. Kelemahan penglihatan yang tidak di dasarkan pada adanya kelainan "rganik disebut ambil"pia. Perbedaan kekuatan mi"pia antara mata satu dan lainnya pada umumnya tidak mengakibatkan timbulnya ambli"pia yang men1"l"k, disebabkan "leh kerena mata dengan mi"pia yang lebih berat sifatnya masih dapat melihat berbeda-beda se1ara jelas untuk dekat tanpa ak"m"dasi, lagi pula kelainan mi"pia umumnya bersifat pr"gresif dan umumnya belum terdapat se1ara meny"l"k pada usia sangat muda. -. 3niseik"nia 3pabila kita melihat ke suatu benda yang berjarak antara satu dan dua meter dihadapan kita, kemudian menutup satu mata berganti, maka kita akan mengetahui bah0a terdapat perbedaan bentuk, tempat maupun besarnya benda yang kita perhatikan. Perbedaan penglihatan antara mata kanan dan kiri tersebut dikenal dengan Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 13

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

nama penglihataan diantara dua mata kita. 'isparitas yang ringan memang diperlukan untuk kemampuan penglihatan stere"sk"pik. 'isparitas penglihatan yang terlalu besar, seperti 1"nt"hnya se"rang dengan afakim"n"kular yang dik"reksi dengan ka1a mata, mengakibatkan kesulitan bagi sistem saraf pusat untuk menyatukan 7memfusikan8 menjadi satu bayangan tunggal dan benda-benda yang dilihat akan tampak ganda. 'isparitas penglihatan yang menimbulkan gangguan berupa penglihatan ganda atau dipl"pia disebut aniseik"nia. Sese"rang yang menderita dipl"pia sudah barang tentu akan menjadi binggung seperti se"rang yang baru belajar menggunakan mikr"sk"p m"n"kular, se1ara sadar ataupun tidak akan menutup salah satu matanya agar penglihatan menjadi tunggal kembali. ?ama kelamaan "rang tersebut akan belajar mengeliminasi bayangan salah satu matanya dan disebut sebagai image supressi"n dan dalam pembahasan ini akan disebut sebagai supresi. Supresi dapat dilakukan se1ara sadar pada kedua mata berganti - ganti menjadi dan disebut 3lternating Suppressi"n, tapi dapat pula terjadi se1ara terus menerus pada mata yang sama dan memilih menggunakan mata lainnya untuk penglihatan. 'alam hal ini maka mata yang dipakai untuk penglihataan sehari-hari disebut sebagai mata yang d"minan sedang mata yang mengalami supresi sebagai mata malas 7la<y eye8. Mata malas dalam keadaan sehari-hari tidak dipakai melihat, maka pada umumnya mata ini mengalami kemunduran-kemunduran fungsi"nal dan menjadi ambli"pia bahkan kadang-kadang mengalami de$iasi sumbu penglihatan dan menjadi juling. Bukum dalam Strabismus 7)%8 ). (. Bukum 'esmarrens 2 bila sumbu penglihatan bersilangan maka bayangan tidak bersilangan Bukum '"nder 2 Kedudukan b"la mata terhadap fiksasi penglihatan ditentukan "leh arah mata. :"la mata berputar pada sumbu penglihatan tanpa disadari atau disengaja.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 14

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) *.

Strabismus

Bukum Fullstrand 2 bila pasien yang sedang berfiksasi jauh digerakkan kepalanya maka refle= k"rnea pada kedua mata akan bergerak searah dengan arah gerakan kepala atau bergerak ke arah "t"t yang lebih lemah.

-.

Bukum Bering 2 Pada pergerakan bersama kedua b"la mata didapatkan rangsanag yang sama dan simultan pada "t"t-"t"t mata ag"nis dari pusat persarafan "kul"giri untuk mengarahkan kedudukan mata.

5.

Bukum ?isting 2 bila terjadi perubahan grafis fiksasi b"la mata dari p"sisi primer ke p"sisi yang lainnya maka sudut t"rsi pada p"sisi sekunder ini sama seperti bila mata itu kembali pada p"sisinya dengan berputar pada sumbu yang tetap yang tegak lurus pada sumbu permulaan dan p"sisi akhir dari garis fiksasi.

>.

Bukum Sheringt"n 2 "t"t mata luar seperti pada "t"t serat lintang menunjukkan persarafan resipr"kal pada "t"t antag"nisnya.

III.4 P%-%#.'0!!( O7"!&-,&,).

15282113

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur derajat strabismus. 'iantara nya2 ). Tes Birs1hberg Tujuan 2 Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai derajat pengguliran b"la mata abn"rmal dengan melihat refleks sinar pada k"rnea 'asar 2 bila terdapat fiksasi sentral pada satu mata maka refleks sinar yang diberikan pada k"rnea mata lainnya dapat menentukan derajat de$iasi mata se1ara kasar. 3lat 2 sent"l"p Teknik 2 Sent"l"p disinarkan setinggi mata penderita, sebagai sinar fiksasi Sent"l"p terletak *% 1m dari penderita .efleks sinar pada mata fiksasi diletakkan ditengah pupil

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 15

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

'ilihat letak refleks sinar pada k"rnea mata yang lain Nilai 2 o .efleks sinar pada mata n"rmal terletak pada kedua mata sama-sama di tengah pupil. o :ila satu refleks sinar di tengah pupil sedang pada mata yang lain di nasal pupil berarti pasien juling ke luar atau eks"tr"pia. o :ila satu refleks sinar di tengah pupil sedang pada mata yang lain di temp"ral pupil berarti pasien juling ke dalam atau es"tr"pia. o .efleks 1ahaya pada mata yang berde$iasi bila 2 lebih dekat pertengahan pupil, berarti de$iasi 5"->" , sedang bila pada tepi pupil, berarti de$iasi )(-)5" 7*% prisma di"ptri8. :ila refleks sinar pada k"rnea terletak antara pinggir pupil dan limbus, berarti de$iasi (5" , dan bila pada pinggir limbus berarti de$iasi -5->%"

(. Tes Krimsky 7untuk mengukur derajat de$iasi mata8 /aranya2 Penderita melihat ke sumber 1ahaya yang jaraknya ditentukan. Perhatikan refleks 1ahaya pada mata yang berde$iasi. Kekuatan prisma yang terbesar diletakkan di depan mata yang berde$iasi, sampai refleks 1ahaya yang terletak disentral k"rnea *. /"$er Test /aranya2 menyuruh mata pasien berfiksasi pada satu "byek. :ila telah terjadi fiksasi kedua mata maka mata kiri ditutup dengan lempeng penutup. 'i dalam keadaan ini mungkin akan terjadi2

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 16

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

Mata kanan bergerak berarti mata tersebut mempunyai kejulingan yang manifes. :ila mata kanan bergerak ke nasal berarti mata kanan juling ke luar atau eks"tr"pia. :ila mata kanan bergerak ke temp"ral berarti mata kanan juling ke dalam atau es"ttr"pia.

Mata kanan berg"yang yang berarti mata tersebut mungkin ambli"pia atau tidak dapat berfiksasi.

Mata kanan tidak bergerak sama sekali, yang berarti bah0a mata kanan berkedudukan n"rmal, lurus atau telah berfiksasi.

Pemeriksaan lain yang berhubungan dengan strabismus2 T%0 D*'0. Tujuan 2 Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat pergerakan setiap "t"t mata menurut fungsi gerakan "t"t tersebut 'asar 2 setiap "t"t penggerak mata mempunyai fungsi khusus pada pergerakan mata 3lat 2 lampu fiksasi Teknik 2 1 1 1 Pemeriksaan ini dilakukan pada jarak dekat atau *% 1m Mata diperiksa satu persatu mata 'ilihat pergerakan mata dengan menyuruh mata tersebut mengikuti gerakan sinar ke atas, keba0ah, kekiri, kekanan, temp"ral atas, temp"ral ba0ah, nasal atas dan nasal ba0ah Nilai 2 bila tidak terlihat kelambatan pergerakan "t"t disebut fungsi "t"t n"rmal

III.5 D.!)(,0.0
Kelainan kedudukan mata dapat dibagi dalam 2 Strabismus - paralitik 7n"n1"mitant8 K in1"mitant

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 17

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) N"nparalitik K 71"mitant K 1"n1"mitant8 Manifes K strabismus K heter"tr"pia ?aten K heter"f"ria 3k"m"datif N"n ak"m"datif

Strabismus

Seringkali heter"f"ria bertambah se1ara pr"gresif, sehingga kelainan de$iasi ini tidak dapat lagi diatasi, sehingga menjadi K strabismus. 1. S"#!$.0-*0 P!#!&.".'! 1N,(5,-."!("2 I(5,-."!("3 Tanda-tanda 2 a. Ferak mata terbatas, pada daerah dimana "t"t yang lumpuh bekerja. Bal ini menjadi nyata pada kelumpuhan t"tal dan kurang nampak pada parese. 7)(8 b. 'e$iasi 'e$iasi akan tampak lebih jelas, bila kedua mata digerakkan kearah dimana "t"t yang lumpuh bekerja. Tetapi bila mata digerakkan kearah dimana "t"t yang lumpuh ini tidak berpengaruh, de$iasinya tak tampak. /"nt"h 2 kelumpuhan m.rektus lateralis, menyebabkan es"tr"pia, mata berde$iasi kenasal. 'e$iasi ini tampak jelas bila kedua mata digerakkan kearah temp"ral dan menjadi tidak nyata, bila digerakkan kearah nasal. 'e$iasi dari mata yang strabismus disebut de$iasi primer, selalu kearah berla0anan dengan arah bekerjanya "t"t yang lumpuh. Kalau mata yang sakit melihat sesuatu "byek dan mata yang sehat ditutup maka mata yang sehat ini akan berde$iasi pada arah yang sesuai dengan mata yang sakit, tetapi dengan kekuatan yang lebih besar. 'e$iasi dari mata yang sehat disebut de$iasi sekunder. 7;,)(8 ni merupakan 1ara untuk membedakan strabismus paralitik dari yang n"nparalitika, dimana de$iasi primer sama dengan de$iasi sekunder.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 18

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

1. 'ipl"pia 2 terjadi pada lapangan kerja "t"t yang lumpuh dan menjadi lebih nyata bila mata digerakkan kearah ini. d. 41ular t"rti1"llis 7head tilting8 Penderita biasanya memutar kearah kerja dari "t"t yang lumpuh. Kedudukan kepala yang miring, men"l"ng diagn"sa strabismus paralitikus. 'engan memiringkan kepalanya, dipl"pianya terasa berkurang. e. Pr"yeksi yang salah Mata yang lumpuh tidak melihat "byek pada l"kalisasi yang benar. :ila mata yang sehat ditutup, penderita disuruh menunjukkan suatu "byek yang ada didepannya dengan tepat, maka jarinya akan menunjukkan daerah disamping "byek tersebut yang sesuai dengan daerah lapangan kekuatan "t"t yang lumpuh. 7)%,)(8 f. Dertig", mual-mual, disebabkan "leh dipl"pia dan pr"yeksi yang salah. Keadaan ini dapat diredakan dengan menutup mata yang sakit. E0,"#,6.! P!#!&.".'*0 : A!$/*0%( P!&5; : N,(5,-."!(" E0,"#,6.! Sering terdapat pada "rang de0asa yang mendapat trauma di kepala, tum"r atau peradangan dari susunan saraf serebral. ,arang ditemukan pada anakanak, yang biasanya disebabkan trauma pada 0aktu lahir, kelainan k"ngenital dari m.rektus lateralis atau persarafannya. Tanda-tandanya 2 gangguan pergerakan mata kearah luar dipl"pi h"m"nim, yang menjadi lebih hebat, bila mata digerakkan kearah luar kepala dimiringkan kearah "t"t yang lumpuh de$iasinya menghilang, bila mata digerakkan kearah yang berla0anan dengan "t"t yang lumpuh pada anak diba0ah > tahun, dimana p"la sens"risnya belum tetap, timbul supresi, sehingga tidak timbul dipl"pia Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 19

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) -

Strabismus

pada "rang de0asa, dimana es"tr"pianya terjadi sek"ny"ng-k"ny"ng, penderita mengeluh ada dipl"pia, karena p"la sens"risnya sudah tetap dan bayangan dari "byek yang dilihatnya jatuh pada daerah-daerah retina dikedua mata yang tidak bersesuaian 71"rresp"nderend8. 7;,)(8

K%&*-6*<!( D!#. N.III 1N. O'*&,-,",#.*03 Pada kelumpuhan t"tal dari saraf ini didapatkan 2 pt"sis. b"la mata hampir tak dapat bergerak. Keterbatasan bergerak kearah atas, kenasal dan sedikit kearah ba0ah. mata berde$iasi ketemp"ral, sedikit keba0ah. Kepala berputar kearah bahu pada sisi "t"t yang lumpuh. pupil midriasis, reaksi 1ahaya negatif, ak"m"dasi lumpuh. mengurusi 2

Bal tersebut terjadi "leh karena N. sfingter pupil, mm.siliaris. Kelumpuhan m.rektus medialis 2

M.rektus superi"r, m.rektus medialis, m.rektus lateralis, m."bliAus inferi"r, m.

Menyebabkan strabismus di$ergens, gangguan gerak kearah nasal, 1r"ssed dipl"pia. Kelainan ini bertambah bila mata digerakkan kearah nasal 7aduksi8. Kepala dimiringkan kearah "t"t yang sakit. Kelumpuhan m.rektus superi"r 2 Terdapat keterbatasan gerak keatas, hip"tr"pia, dipl"pia 1ampuran 7dipl"pi $ertikal dan 1r"ssed dipl"pia8. :ayangan dari mata yang sakit terdapat diatas bayangan mata yang sehat. Kelainan bertambah pada gerakan mata keatas. Kelumpuhan m.rektus inferi"r 2 Terdapat keterbatasan gerak mata keba0ah, hipertr"pia, dipl"pi 1ampuran, 1r"ssed, yang bertambah hebat bila mata digerakkan keba0ah. :ayangan dari mata yang sakit terletak lebih rendah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 20

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) Kelumpuhan m."bliAus inferi"r 2

Strabismus

Terdapat keterbatasan gerak keatas, terutama atas nasal, strabismus $ertikal, dipl"pia 1ampuran, h"m"nim. Kelainan ini bertambah bila mata digerakkan kearah temp"ral atas. :ayangan dari mata yang sakit terletak lebih tinggi. Kelumpuhan m."bliAus superi"r 7N. D82 Terdapat keterbatasan gerak kearah ba0ah terutama nasal inferi"r, strabismus yang $ertikal, dipl"pia 1ampuran, terutama $ertikal dan h"m"nim yang bertambah hebat bila mata digerakkan kearah nasal inferi"r. :ayangan dari mata yang sakit terletak lebih rendah. 7;,)(8 2. S"#!$.0-*0 N,(6!#!&.".' 1=,(5,-."!("3 'e$iasi primer 7de$iasi pada mata yang sakit8 sama dengan de$iasi sekunder 7de$iasi pada mata yang sehat8. Mata yang ditujukan pada "byek disebut fi=ing eye, sedang mata yang berde$iasi disebut sAuinting eye. !. S"#!$.0-*0 N,(6!#!&.".' N,(!',-,/!".7 4 'e$iasinya telah timbul pada 0aktu lahir atau pada tahun-tahun pertama. 'e$iasinya sama kesemua arah dan tidak dipengaruhi "leh ak"m"dasi. Karena itu penyebabnya tak ada hubungannya dengan kelainan refraksi atau kelumpuhan "t"t-"t"t. Mungkin disebabkan "leh 2 nsersi yang salah dari "t"t-"t"t yang bekerja h"ri<"ntal, kelainan persarafan supranuklear atau kelainan genetis. 7)(,)*8 #ntuk melakukan k"n$ergensi dari kedua mata, harus ada k"ntraksi yang sama dan serentak dari kedua m.rektus internus, sehingga terjadi gerakan yang sama dan simultan dari mata ke nasal. 'i$ergensi dan k"n$ergensi adalah bertentangan, "$era1ti"n dari yang satu menyebabkan kelemahan dari yang lain dan sebaliknya. 'ibedakan 2 Kelebihan k"n$ergensi 2 71"n$ergen1e e=1ess8 Kelebihan di$ergensi 7di$ergen1e e=ess8 Kelemahan k"n$ergensi 71"n$ergen1e insuffi1ien1y8 Kelemahan di$ergensi 7di$ergen1e insuffi1ien1y8

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 21

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) $. S"#!$.0-*0 N,(6!#!&.".' A',-,/!".7 4

Strabismus

Fangguan keseimbangan k"n$ergensi dan di$ergensi dapat juga berdasarkan ak"m"dasi, jadi berhubungan dengan kelainan refraksi. 'apat berupa 2 - strabismus k"n$ergens 7es"tr"pia8 - strabismus di$ergens 7eks"tr"pia8 S"#!$.0-*0 K,(>%#)%(0 N,(6!#!&.".' A',-,/!".7 1E0,"#,6.! K,(',-."!( A',-,/!".73 'inamakan juga es"tr"pia, dimana mata berde$iasi kearah nasal. Kelainan ini berhubungan dengan hipermetr"pia atau hipermetr"pia yang disertai astigmat. Tampak pada umur muda, antara )-- tahun, dimana anak mulai mempergunakan ak"m"dasinya untuk melihat benda-benda dekat seperti mainan atau gambargambar. Mula-mula timbul peri"dik, pada 0aktu penglihatan dekat atau bila keadaan umumnya terganggu, kemudian menjadi tetap, baik pada penglihatan jauh ataupun dekat. 3nak yang hipermetr"p, mempergunakan ak"m"dasi pada 0aktu penglihatan jauh, pada penglihatan dekat ak"m"dasi yang dibutuhkan lebih banyak lagi. 3k"m"dasi dan k"n$ergensi erat hubungannya, dengan penambahan ak"m"dasi k"n$ergensinyapun bertambah pula. Pada anak dengan hipermetr"p ini, mulai terlihat es"f"ria peri"dik pada penglihatan dekat, disebabkan rangsangan berlebihan untuk k"n$ergensi. ?ambat laun kelainan de$iasi ini bertambah sampai fiksasi bin"kuler untuk penglihatan dekat tak dapat dipertahankan lagi, dan terjadilah strabismus k"n$ergens untuk dekat. Kemudian terjadi pula es"tr"pia pada penglihatan jauh. S"#!$.0-*0 D.>%#)%(0 N,(6!#!&.".' A',-,/!".7 1E'0,"#,6.! K,(',-."!( A',-,/!".78 Mata berde$iasi kearah temp"ral. Bubungannya dengan mi"pia. Sering juga didapat, bila satu mata kehilangan penglihatannya sedang mata yang lain penglihatannya tetap baik, sehingga rangsangan untuk k"n$ergensi tak ada, maka Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 22

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

mata yang sakit berde$iasi keluar. Strabismus di$ergens biasanya mulai timbul pada 0aktu masa remaja atau de0asa muda. 'apat dimulai dengan 2 Kelemahan k"n$ergensi. Pada mi"pia mulai dengan kelemahan ak"m"dasi pada jarak dekat, "rang mi"p hanya sedikit atau tidak memerlukan ak"m"dasi, sehingga menimbulkan kelemahan k"n$ergensi dan timbullah kelainan eks"tr"pia untuk penglihatan dekat sedang untuk penglihatan jauhnya n"rmal. tetapi pada keadaan yang lebih lanjut, timbul juga eks"tr"pia pada jarak jauh. Kelebihan di$ergensi :ila penyebabnya di$ergens yang berlebihan, yang biasanya merupakan kelainan primer, mulai tampak sebagai eks"tr"pia untuk jarak jauh. Tetapi lama kelamaan kekuatan k"n$ergensi melemah, sehingga menjadi kelainan yang menetap, baik untuk jauh maupun dekat.

III.6 P%(!"!&!'0!(!!( 17210.142153


Terjadinya strabismus adalah akibat dari tidak dipenuhinya syarat( bin"kuler $isi"n n"rmal, karena itu tujuan peng"batan strabismus adalah mendapatkan bin"kuler $isi"n yang baik * tahap peng"batan strabismus 2 7sidarta8 ). ). (. *. (. ). Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 23 Memperbaiki $isus masing-masing mata 2 'engan menutup mata yang baik Pemberian ka1a mata ?atihan 7 "leh "rth"ptist 8 Memperbaiki k"smetik 2 Mata diluruskan dengan jalan "perasi

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) (. *. *. ). (. *. ,adi peng"batan strabismus dapat disimpulkan 2 3. N"n "peratif ). Ka1a Mata (. 4rth"pti1s 2

Strabismus Pemberian ka1a mata K"mbinasi keduanya Penglihatan bin"kuler 2 ?atihan "rth"pti1 4perasi I "rth"pti1 Ka1a mata I "rth"pti1

a. 4klusi Mata yang sehat ditutup dan diharuskan melihat dengan mata yang ambli"pia. 4klusi sebagian juga harus bisa dilakukan dengan membrane plastik, pita, lensa, atau mata ditutup dengan berbagai 1ara. b. Ple"pti1 1. 4bat-"batan d. ?atihan Syn"pt"ph"re *. Memanipulasi ak"m"dasi a. ?ensa plus H dengan mi"tik Menurunkan beban ak"m"dasi dan k"n$ergensi yang menyertai b. sikl"pegik Merangsang ak"m"dasi pada anak-anak -. Penutup Mata ,ika anak menderita strabismus dengan ambli"pia, d"kter akan merek"mendasikan untuk melatih mata yang lemah dengan 1ara menutup mata yang n"rmal dengan plester mata khusus 7eye pat1h8. Penggunaan plester mata harus dilakukan sedini mungkin dan mengikuti petunjuk ?ensa minus dan tetes

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 24

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

d"kter. Sesudah berusia L tahun biasanya dianggap terlambat karena penglihatan yang terbaik berkembang sebelum usia L tahun. :. 4peratif a. Melemahkan "t"t 2 .e1essi"n b. Memperkuat "t"t 2 .e1e1ti"n /"nt"h2 9s"tr"pia jarak jauh, dilakukan reseksi m.rektus eksternus, 7"t"t yang lemah8. Pada es"tr"pia jarak dekat, perlu resesi m.rektus internus 7"t"t yang kuat8. #ntuk es"tr"pi yang hebat, lebih dari *% derajat, terjadi jauh dekat, dilakukan "perasi k"mbinasi. 9ks"tr"pia untuk jarak jauh, dilakukan dari resesi m.rektus lateralis, sedang pada kelemahan dari daya k"n$ergensi, yang timbulkan eks"tr"pia pada jarak dekat dilakukan reseksi dari m.rektus medialis. #ntuk eks"tr"pia yang menetap untuk jauh dan dekat, dilakukan "perasi k"mbinasi.

III.7 K,-6&.'!0. 173


K"mplikasi pada strabismus dapat berupa 2 ). Supresi Merupakan usaha yang tak disadari dari penderita untuk menghindari dipl"pia yang timbul akibat adanya de$iasinya. (. 3mbli"pia Yaitu menurunkan $isus pada satuHdua mata dengan atau tanpa k"reksi ka1amata dan tanpa adanya kelainan "rganiknya. *. 3n"mal"us retinal 1"rresp"nden1e 3dalah suatu keadaan dimana f"$ea dari mata yang baik 7yang tidak berde$iasi8 menjadi sefaal dengan daerah diluar f"$ea dari mata yang berde$iasi. Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 25

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019) -. 'efe1t "t"t

Strabismus

a. Misal 2 K"ntraktur "t"t mata biasanya timbul pada strabismus yang bersudut besar I berlangsung lama. b. Perubahan( sekunder dari struktur 1"njungti$a I jaringan fas1ia yang ada di sekeliling "t"t menahan pergerakan n"rmal mata 5. 3daptasi p"sisi kepala antara lain 2 Bead Tilting, Bead Turn. Keadaan ini dapat timbul untuk menghindari pemakaian "t"t yang mengalami defe1t atau kelumpuhan untuk men1apai penglihatan bin"kuler. 3daptasi p"sisi kepala biasanya kearah aksi "t"t yang lumpuh. /"nt"h 2 Paralyse .e1tus ?ateralis mata kanan akan terjadi Bead Turn kekanan.

III.8 P#,)(,0.0
Pr"gn"sis pada strabismus ini baik bila segera ditangani lebih lanjut, sehingga tidak sampai menimbulkan k"mplikasi yang menetap

BAB I
Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 26

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

KESIMPULAN
). Se1ara umum strabismus merupakan suatu keadaan penyimpangan sumbu b"la mata yang nyata di mana sumbu penglihatan tidak berp"t"ngan pada titik fiksasi. Nama lain yang lebih tepat untuk strabismus adalah D S#3? S9NS4. M4T4. 3N4M3? 9SG. (. Strabismus disebabkan "leh kelainan "t"t ekstra"kuler, kelainan dari tulangtulang "rbita yang paling sering adalah fakt"r keturunan yang Fenetik PatternGnya belum diketahui dengan pasti, tetapi akibatnya sudah jelas. :ila "rang tua yang menderita strabismus dengan "perasi berhasil baik, maka bila anaknya menderita strabismus dan "perasi akan berhasil baik pula. *. 9s"tr"pia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan lainnya menyimpang pada bidang h"ri<"ntal ke arah medial. -. Penyebab 9s"tr"pia adalah fakt"r es"tr"pia paralitikus dan n"nparalitikus, hipert"ni rektus medius, hip"t"ni rektus lateralis, penurunan fungsi penglihatan satu mata pada bayi dan anak 7hipermetr"p, astigmat8 5. Fejala klinis es"tr"pia adalah p"sisi b"la mata menyimpang ke arah nasal. >. 9ks"tr"pia adalah suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah satu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan lainnya menyimpang pada bidang h"ri<"ntal ke arah lateral. ;. Penyebab 9ks"tr"pia adalah hip"t"ni rektus medius, hipert"ni rektus lateralis, penurunan fungsi penglihatan satu mata pada remaja dan de0asa muda 7mi"p, kelemahan k"n$ergensi, kelebihan di$ergensi8 L. Fejala klinis eks"tr"pia adalah p"sisi b"la mata menyimpang ke arah temp"ral. &. 'iagn"sis dapat ditegakan dengan anamnesa, inspeksi, pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan kelainan refraksi, mengukur sudut de$iasi. )%. Penatalaksanaan es"tr"pia dan eks"tr"pia yaitu peng"batan se1ara n"n "peratif dan "peratif.

DAFTAR PUSTAKA
Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 27

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

). Kahle M. The 9yeG, in /"l"r 3tlas 3nd Te=tb""k "f Buman 3nat"my , p.*-L, Stuttgart, Fermany, (%%*.N"ble ,, /haudray D. /M3,. (%)%.
2. Snell, .i1har1d. 3nat"mi Klinik 9disi Keenam. ,akarta 2 9F/J (%%>.

*. Sher0""d, ?. !isi"l"gi Manusia dari Sel ke Sistem. (%%). Penerbit 9F/2 ,akarta. hal );).
4. Fuyt"n, 3rthur /. dan Ball, ,"hn 9. !isi"l"gi Ked"kteran edisi )). ,akarta 2

9F/J (%%L
5. Kanski, ,a1k ,., 1lini1al "phthalm"l"gy f"urth editi"n. Flasg"02 :ath Press

/"l"urb""ksJ)&&&. >. !riedman, Kaiser. The Massa1hussets 9ye and 9ar nfirmary llustrated Manual "f 4phtalm"l"gy.(%%-.Saunders.Pensyl$ania. ;. D"ughan, 3sbury, 'aniel F, Tayl"r, dan .i"rdan-9$a, Paul. 9dit"rJ 'iana Susant".4ftalm"l"gi #mum. ,akarta2 9F/J (%%& L. Nema BD. Te=tb""k "f 4pthalm"l"gy. 9diti"n -. (%%(. Medi1al Publisher. Ne0 'elhi. Page (-&-5). &. 9lkingt"n 3., Kha0 PT. Petunjuk Penting Kelainan Mata. )&&5. Penerbit :uku Ked"kteran 9F/.hal )>(-)>5. )%. lyas,Sidarta.Yulianti, Sri .ahayu. (%)(.Ilmu Penyakit Mata.9disi D./etakan ke .,akarta.
11. lyas, Sidarta. 'asar-Teknik Pemeriksaan 'alam lmu Penyakit Mata edisi

ketiga. ,akarta2!K # J (%%&. )(. Mijana. N, )&&*, Strabismus, dalam lmu Penyakit Mata, 3badi Tegal, ,akarta, (L(-*)). )*. .adjamin. T, )&&*, Strabismus, dalam lmu Penyakit Mata, Perhimpunan '"kter 3hli Mata nd"nesia, 3irlangga #ni$ersity Press, )()-)(>.
14. ,ames, :ru1e, /he0, /hris., :r"n, 3nth"ny. 4ftalm"l"gi edisi kesembilan.

,akarta 29rlanggaJ (%%>

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 28

I Ketut Adi Nugraha Susila (406127019)

Strabismus

15. Perhimpunan d"kter Spesialis Mata nd"nesia. lmu Penyakit Mata edisi kedua.

,akarta2Sagung Set"J (%%;

Kepaniteraan Klinik Ilmu Pen akit !ata "akultas Ked#kteran $ni%ersitas &arumanagara Peri#de 09 'esem(er 201) * 11 +anuari 2014 ,umah Sakit $mum 'aerah -ia.i/ 0#g#r Page 29

Вам также может понравиться