Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
Swastika Oktavia
B1J007013
Oleh :
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : I
Kelompok : 1
Rondang Lestari
B1J005059
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
Taksonomi Hewan.
Taksonomi Hewan, untuk itu segala saran dan kritik membangun dari para
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
VIII. Morfometri
PENGENALAN CIRI-CIRI MORFOLOGI UNTUK
PENGELOMPOKAN HEWAN AVERTEBRATA
Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : I
Kelompok : 1
Asisten : Rondang Lestari
A. Dasar Teori
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenali ciri-ciri yang
tampak pada hewan avertebrata dan mengelompokkan hewan avertebrata
berdasarkan kesimetrian tubuh dan metamer.
II. MATERI
A. Hasil
Bulu babi (Diadema sp.) adalah hewan laut yang berbentuk bulat,
mempunyai rangka luar yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur. Makanannya
terdiri dari ganggang yang digaruk dengan kelima giginya yang besar. Berpindah
tempat perlahan-lahan dengan menggunakan duri-duri dan kaki ambulacral.
Pembiakan secara seksual. Fertilisasi terjadi di luar (Darbohoesodo, 1976).
Menurut Oemardjati (1990), Diadema sp. merupakan hewan yang hidup di
dasar berbatu, terutama yang ditumbuhi Eucus dan Laminaria sampai kedalaman
100 m. Walaupun dapat lebih dalam lagi daripada itu. Gerakannya lamban,
dengan menggunakan duri-duri ventral. Jika merayap, maka menggunakan kaki
tabung. Fertilisasi eksternal dengan larva echinopluteus yang pelagik. Duri-duri
yang tumbuh rapat menutupi tubuh hewan ini biasanya sama panjang, kecuali
bagian oral dan aboral yang berduri lebih pendek.
Klasifikasi Bulu Babi menurut Darbohoesodo (1976) adalah
Phylum : Echinodermata
Sub Phylum : Eleutherozoa
Classis : Echinoidea
Ordo : Regularea
Genus : Diadema
Species : Diadema sp.
Kecoa (Periplaneta americana) memiliki sosok tubuh pipih dan berbau
busuk, karena mereka senang hidup pada segala macam benda kotor. Umumnya
kecoa memang lebih menyukai tempat-tempat yang lembab dan sejuk. Semua
jenis kecoa umumnya mencari makanan pada malam hari (nokturnal). Kecoa
berbentuk pipih dan kepalanya tidak tampak dari atas, yang tampak adalah ruas
pertama toraksnya. Apabila tubuhnya dibalik, maka kepalanya tampak di bawah
ruas toraks tersebut. Kaki-kakinya yang sama panjang dan besar digunakan untuk
berjalan ataupun berlari. Kecoa memiliki antena panjang dan berisi banyak sel
peraba dan pencecap yang digunakannya untuk mengamati keadaan
lingkungannya dengan cara menggerak-gerakkan antena tersebut. Beberapa
spesies kecoa tidak mempunyai sayap, sedangkan beberapa jenis kecoa yang lain
dapat menggunakan sayapnya untuk terbang apabila terganggu. Jenis kecoa yang
tidak bersayap ini lebih jarang ditemui dibandingkan jenis kecoa yang bersayap
(Putra, 1994).
Determinasi kecoa menurut Siwi (1991) adalah
1. Femur kaki belakang sama besarnya dengan femur kaki belakang............... 2
2. Antenna pendek, kaki depan tidak untuk memegang.................................... 3
3. Badan oval, tebal dan nampak keras, umumnya berwarna coklat agak
mengkilap....................................................................................ordo Blattidae
Klasifikasi kecoa menurut Jasin ( 1989 ) adalah
Phylum : Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthopthera
Familia : Blattidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
Kaki seribu (Julus nemorensis) hidup di tempat gelap di bawah batu dan
pada kulit pohon mati. Jika diganggu biasanya menggulung diri seperti spiral.
Makanannya terdiri dari daun-daunan yang sudah membusuk. Tubuh kaki seribu
berbentuk bulat panjang dan terdiri dari suatu kepala kecil, thorax dan abdomen.
Thorax mempunyai 4 segment, 3 segment terakhir berkaki (Darbohoesodo,1976).
Klasifikasi kaki seribu menurut Jasin ( 1989 ) :
Phylum : Arthopoda
Sub phylum : Mandibula
Classis : Myriaphoda
Ordo : Diplopoda
Familia : Julidae
Genus : Julus
Spesies : Julus nemorensia
Belalang (Valanga sp.) merupakan hewan yang berciri-ciri antenna
pendek, pronotum tidak memanjang ke belakang, tarsi beruas 3 buah, femur kaki
belakang membesar, ovipositor pendek. Ukuran tubuh betina lebih besar
dibandingkan dengan yang jantan. Sebagian besar berwarna abu-abu atau
kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cerah pada sayap belakang.
Mempunyai alat suara (tympana) yang terletak di ruas abdomen pertama (Siwi,
1991).
Belalang ditemukan di daerah berumput, daerah kering, pepohonan, padi,
tembakau, jagung, tebu. Induk meletakkan telur-telurnya di tanah dalam suatu
kantung dengan lapisan cukup kuat. Setelah menetas nimfa naik untuk mulai
merusak tanaman, biasanya menggigit daun dari tepi atau bagian tengah, Aktif
pada siang hari. Jenis jantan menyanyi dengan cara menggosokkan sisi dalam
femur belakang dengan sisi bawah sayap depan atau dengan menggetarkan sayap
belakang saat terbang. Mampu bermigrasi ke tempat yang jauh (Siwi, 1991).
Determinasi belalang menurut Siwi (1991) adalah
1. Femur kaki belakang jelas lebih besar daripada femur kaki depan............... 2
2. Antenna panjangnya kira-kira separuh atau lebih pendek dari panjang
seluruh tubuh..................................................................................................3
3. Tibia kaki depan tidak membesar dan tidak digunakan untuk menggali,
ovipositor pendek....................................................................ordo Acrididae
Klasifikasi Belalang menurut anonim (2004) adalah
Domain : Eukaryota
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Branch : Protostomia
Infrakingdom : Ecdysozoa
Superphylum : Panarthropoda
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Infraphylum : Atelocerata
Superclass : Panhexapoda
Epiclass : Hexapoda
Class : Insecta
Subclass : Dicondylia
Infraclass : Pterygota
Superordo : Orhopterida
Ordo : Orthoptera
Subordo : Caelifera
Infraordo : Acrididea
Superfamily : Acridoidea
Family : Acrididae
Genus : Valanga
Species : Valanga sp.
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
hewan-hewan tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok. Bulu Babi masuk
dalam kelompok hewan yang mempunyai simetri radial karena tubuhnya tidak
jelas sisi kanan dan kirinya, serta apabila diiris akan membagi tubuh menjadi dua
tengahan yang serupa. Kecoa termasuk dalam kelompok hewan yang memiliki
simetri bilateral karena tubuhnya apabila dibagi menjadi dua bagian menurut arah
depan (anterior) ke belakang (posterior) akan menghasilkan paruhan yang sama.
Kaki seribu termasuk dalam kelompok hewan metamerisme karena tubuhnya
terdiri atas segmen-segmen atau metamer yang segaris sepanjang sumbu
anteroposterior. Belalang termasuk kelompok hewan yang bertagmatisasi karena
tubuhnya terdiri atas penyatuan beberapa segmen yang menyusun kepala, thoraks
dan abdomen.