Вы находитесь на странице: 1из 14

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

Oleh :
Swastika Oktavia
B1J007013

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2008
LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

Oleh :
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : I
Kelompok : 1

Laporan Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti


Ujian Akhir Praktikum
Taksonomi Hewan pada Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto

Disetujui dan disahkan


Purwokerto, Desember 2008
Asisten

Rondang Lestari
B1J005059
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Taksonomi

Hewan dengan baik dan lancer.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada :

1. Staff dosen pengajar mata kuliah Taksonomi Hewan Fakultas Biologi

Universitas Jenderal Soedirman.

2. Seluruh asisten praktikum Taksonomi Hewan yang telah membantu

pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan ini.

3. Semua pihak yang telah membantu dalam terselesaikannya laporan

Taksonomi Hewan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan

Taksonomi Hewan, untuk itu segala saran dan kritik membangun dari para

pembaca sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan di masa mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Praktikum ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Purwokerto, Desember 2008

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

I. Pengenalan Ciri-Ciri Morfologi Untuk Pengelompokan Hewan Avertebrata

II. Pengenalan Hewan Avertebrata Yang Hidup Di Darat

III. Pengenalan Hewan Avertebrata Yang Hidup Di Perairan Tawar

IV. Identifikasi dan Determinasi Avertebrata

V. Identifikasi dan Determinasi Vertebrata

VI. Variasi Intra Populasi

VII. Hubungan Kekerabatan Hewan

VIII. Morfometri
PENGENALAN CIRI-CIRI MORFOLOGI UNTUK
PENGELOMPOKAN HEWAN AVERTEBRATA

Oleh:
Nama : Swastika Oktavia
NIM : B1J007013
Rombongan : I
Kelompok : 1
Asisten : Rondang Lestari

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2008
I. PENDAHULUAN

A. Dasar Teori

Kingdom Animalia atau kerajaan hewan merupakan kingdom yang diduga


memiliki jumlah spesies paling banyak. Berdasarkan ada tidaknya tulang
belakang, hewan dibagi menjadi avertebrata dan vertebrata. Semua hewan
bertulang belakan dikelompokkan ke dalam invertebrta. Adapun hewan bertulang
belakang dikelompokkan ke dalam vertebrata (Firmansyah, 2007).
Di dunia ini terdapat 40 phyla hewan avertebrata. Hewan avertebrata
dikelompokkan atas dasar banyaknya sel penyusun tubuh, banyaknya lapisan
tubuh pada perkembangan embrio Metazoa, struktur atau konstruksi tubuh hewan
Metazoa, kesimetrian tubuh, pembentukan mulut dan anus, kondisi rongga tubuh,
ada tidaknya lofofora, metamerisme dan tagmatisasi. Berdasarkan kedelapan
pengelompokan tersebut, yang termasuk ciri morfologi diantaranya kesimetrian
tubuh dan ada tidaknya segmentasi tubuh (Lutz, 1985).
Hewan avertebrata dapat memiliki kesimetrian tubuh yang berbeda-beda.
Simetri merupakan keadaan tubuh hewan avertebrata yang bila dibagi oleh suatu
bidang tertentu akan menghasilkan dua belahan, yang satu merupakan bayangan
cermin dari yang lain. Ada tiga macam simetri tubuh pada hewan avertebrata,
dinataranya : Simetri radial adalah tipe simetri di mana tubuh secara mendasar
berbentuk silindris dengan bagian-bagian tubuh secara radial mengelilingi satu
sumbu pusat tunggal, yang mengarah ke kedua ujung. Jika satu irisan diarahkan
ke setiap dua radius, maka irisan itu akan membagi tubuh menjadi dua tengahan
yang serupa. Contoh hewan yang memiliki simetri radial dari phyla Cnidaria dan
Ctenophora. Simetri bilateral adalah tipe simetri tubuh yang jika dibagi dua
menurut arah antero-posterior akan dihasilkan paruhan yang sama seperti suatu
benda dengan bayangannya di cermin. Contoh hewan yang memiliki simetri
bilateral dari classis Insecta phylum Arthropoda. Simetri biradial adalah suatu tipe
simetri kombinasi antara simetri bilateral dan simetri radial. Bentuk badan yang
bulat dapat dibagi menurut jari-jari dan dibelah dua (Anderson,1993).
Segmen-segmen pada hewan avertebrata ada yang serupa dari depan ke
belakang (anteroposterior). Gejala semacam ini disebut dengan metamerisme,
yaitu tubuh hewan avertebrata tersusun oleh suatu rangkaian segmen atau
metamer yang segaris di sepanjang sumbu anteroposteriornya. Masing-masing
metamer penyusun tubuh hewan avertebrata ini mirip dalam kontruksi dan
fungsinya. Contoh hewan avertebrata yang bermetamer adalah anggota dari
phylum Annelida (Subyanto, 1991). Menurut Elzinga (1978), hewan artropoda
biasanya memiliki 20-21 metamer atau segmen, yang terdapat di bagian lobus-
lobus pendek tambahan.
Hewan avertebrata ada pula yang terdiri atas penyatuan beberapa segmen
yang menyusun kepala, thoraks dan abdomen. Proses penyatuan beberapa atau
banyak segmen dalam beragam kelompok-kelompok fungsi pada hewan
bermetamer ini disebut mengalami tagmatisasi. Masing-masing kelompok tagma
ini secara srtuktural dan fungsional berbeda dengan tagma lainnya. Contoh hewan
avertebrata yang bertagma adalah anggota dari classis Insecta dan Crustacea
(Lutz, 1985).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenali ciri-ciri yang
tampak pada hewan avertebrata dan mengelompokkan hewan avertebrata
berdasarkan kesimetrian tubuh dan metamer.
II. MATERI

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan ciri-ciri morfologi


untuk pengelompokan hewan avertebrata adalah bak preparat, pinset, jarum
preparat, kaca pembesar, mikroskop, buku gambar dan alat tulis.
Materi yang diamati dalam praktikum pengenalan ciri-ciri morfologi untuk
pengelompokan hewan avertebrata adalah Bulu babi (Diadema sp.), kecoa
(Periplaneta americana), kaki seribu (Julus nemorensis), Belalang (Valanga sp.).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Bulu Babi Kecoa


(Diadema sp.) (Periplaneta americana)

Kaki Seribu Belalang


(Julus nemorensia) (Valanga sp.)
B. Pembahasan

Bulu babi (Diadema sp.) adalah hewan laut yang berbentuk bulat,
mempunyai rangka luar yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur. Makanannya
terdiri dari ganggang yang digaruk dengan kelima giginya yang besar. Berpindah
tempat perlahan-lahan dengan menggunakan duri-duri dan kaki ambulacral.
Pembiakan secara seksual. Fertilisasi terjadi di luar (Darbohoesodo, 1976).
Menurut Oemardjati (1990), Diadema sp. merupakan hewan yang hidup di
dasar berbatu, terutama yang ditumbuhi Eucus dan Laminaria sampai kedalaman
100 m. Walaupun dapat lebih dalam lagi daripada itu. Gerakannya lamban,
dengan menggunakan duri-duri ventral. Jika merayap, maka menggunakan kaki
tabung. Fertilisasi eksternal dengan larva echinopluteus yang pelagik. Duri-duri
yang tumbuh rapat menutupi tubuh hewan ini biasanya sama panjang, kecuali
bagian oral dan aboral yang berduri lebih pendek.
Klasifikasi Bulu Babi menurut Darbohoesodo (1976) adalah
Phylum : Echinodermata
Sub Phylum : Eleutherozoa
Classis : Echinoidea
Ordo : Regularea
Genus : Diadema
Species : Diadema sp.
Kecoa (Periplaneta americana) memiliki sosok tubuh pipih dan berbau
busuk, karena mereka senang hidup pada segala macam benda kotor. Umumnya
kecoa memang lebih menyukai tempat-tempat yang lembab dan sejuk. Semua
jenis kecoa umumnya mencari makanan pada malam hari (nokturnal). Kecoa
berbentuk pipih dan kepalanya tidak tampak dari atas, yang tampak adalah ruas
pertama toraksnya. Apabila tubuhnya dibalik, maka kepalanya tampak di bawah
ruas toraks tersebut. Kaki-kakinya yang sama panjang dan besar digunakan untuk
berjalan ataupun berlari. Kecoa memiliki antena panjang dan berisi banyak sel
peraba dan pencecap yang digunakannya untuk mengamati keadaan
lingkungannya dengan cara menggerak-gerakkan antena tersebut. Beberapa
spesies kecoa tidak mempunyai sayap, sedangkan beberapa jenis kecoa yang lain
dapat menggunakan sayapnya untuk terbang apabila terganggu. Jenis kecoa yang
tidak bersayap ini lebih jarang ditemui dibandingkan jenis kecoa yang bersayap
(Putra, 1994).
Determinasi kecoa menurut Siwi (1991) adalah
1. Femur kaki belakang sama besarnya dengan femur kaki belakang............... 2
2. Antenna pendek, kaki depan tidak untuk memegang.................................... 3
3. Badan oval, tebal dan nampak keras, umumnya berwarna coklat agak
mengkilap....................................................................................ordo Blattidae
Klasifikasi kecoa menurut Jasin ( 1989 ) adalah
Phylum : Arthopoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthopthera
Familia : Blattidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta americana
Kaki seribu (Julus nemorensis) hidup di tempat gelap di bawah batu dan
pada kulit pohon mati. Jika diganggu biasanya menggulung diri seperti spiral.
Makanannya terdiri dari daun-daunan yang sudah membusuk. Tubuh kaki seribu
berbentuk bulat panjang dan terdiri dari suatu kepala kecil, thorax dan abdomen.
Thorax mempunyai 4 segment, 3 segment terakhir berkaki (Darbohoesodo,1976).
Klasifikasi kaki seribu menurut Jasin ( 1989 ) :
Phylum : Arthopoda
Sub phylum : Mandibula
Classis : Myriaphoda
Ordo : Diplopoda
Familia : Julidae
Genus : Julus
Spesies : Julus nemorensia
Belalang (Valanga sp.) merupakan hewan yang berciri-ciri antenna
pendek, pronotum tidak memanjang ke belakang, tarsi beruas 3 buah, femur kaki
belakang membesar, ovipositor pendek. Ukuran tubuh betina lebih besar
dibandingkan dengan yang jantan. Sebagian besar berwarna abu-abu atau
kecoklatan dan beberapa mempunyai warna cerah pada sayap belakang.
Mempunyai alat suara (tympana) yang terletak di ruas abdomen pertama (Siwi,
1991).
Belalang ditemukan di daerah berumput, daerah kering, pepohonan, padi,
tembakau, jagung, tebu. Induk meletakkan telur-telurnya di tanah dalam suatu
kantung dengan lapisan cukup kuat. Setelah menetas nimfa naik untuk mulai
merusak tanaman, biasanya menggigit daun dari tepi atau bagian tengah, Aktif
pada siang hari. Jenis jantan menyanyi dengan cara menggosokkan sisi dalam
femur belakang dengan sisi bawah sayap depan atau dengan menggetarkan sayap
belakang saat terbang. Mampu bermigrasi ke tempat yang jauh (Siwi, 1991).
Determinasi belalang menurut Siwi (1991) adalah
1. Femur kaki belakang jelas lebih besar daripada femur kaki depan............... 2
2. Antenna panjangnya kira-kira separuh atau lebih pendek dari panjang
seluruh tubuh..................................................................................................3
3. Tibia kaki depan tidak membesar dan tidak digunakan untuk menggali,
ovipositor pendek....................................................................ordo Acrididae
Klasifikasi Belalang menurut anonim (2004) adalah
Domain : Eukaryota
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Branch : Protostomia
Infrakingdom : Ecdysozoa
Superphylum : Panarthropoda
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Mandibulata
Infraphylum : Atelocerata
Superclass : Panhexapoda
Epiclass : Hexapoda
Class : Insecta
Subclass : Dicondylia
Infraclass : Pterygota
Superordo : Orhopterida
Ordo : Orthoptera
Subordo : Caelifera
Infraordo : Acrididea
Superfamily : Acridoidea
Family : Acrididae
Genus : Valanga
Species : Valanga sp.
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
hewan-hewan tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok. Bulu Babi masuk
dalam kelompok hewan yang mempunyai simetri radial karena tubuhnya tidak
jelas sisi kanan dan kirinya, serta apabila diiris akan membagi tubuh menjadi dua
tengahan yang serupa. Kecoa termasuk dalam kelompok hewan yang memiliki
simetri bilateral karena tubuhnya apabila dibagi menjadi dua bagian menurut arah
depan (anterior) ke belakang (posterior) akan menghasilkan paruhan yang sama.
Kaki seribu termasuk dalam kelompok hewan metamerisme karena tubuhnya
terdiri atas segmen-segmen atau metamer yang segaris sepanjang sumbu
anteroposterior. Belalang termasuk kelompok hewan yang bertagmatisasi karena
tubuhnya terdiri atas penyatuan beberapa segmen yang menyusun kepala, thoraks
dan abdomen.

Вам также может понравиться