Вы находитесь на странице: 1из 4

ONSEP ASKEP GLOMERULONEFRITIS

a. Pengkajian Anamnesis 1. Indentitas klien: GNA adalah suatu reaksi imunologi yang sering ditemukan pada anak umur 3-7 tahun lebih sering pada pria 2. Riwayat penyakit Sebelumnya : Adanya riwayat infeksi streptokokus beta hemolitik dan riwayat lupus eritematosus atau penyakit autoimun lain. Sekarang : Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar mata dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit. 3. Pertumbuhan dan perkembangan : Pertumbuhan : BB = 9x7-5/2=29 kg , menurut anak umur 9 tahun BB nya adalah BB umur 6 tahun = 20 kg ditambah 5-7 lb pertahun = 26 - 29 kg, tinggi badan anak 138 cm. Nadi 80100x/menit, dan RR 18-20x/menit, tekanan darah 65-108/60-68 mm Hg. Kebutuhan kalori 70-80 kal/kgBB/hari. Gigi pemanen pertama /molar, umur 6-7 tahun gigi susu mulai lepas, pada umur 1011 tahun jumlah gigi permanen 10-11 buah. Perkembangan : Psikososial : Anak pada tugas perkembangan industri X inferioritas, dapat menyelesaikan tugas menghasilkan sesuatu. b. Pemeriksaan Fisik 1. Aktivitas/istirahat Gejala: kelemahan/malaise

Tanda: kelemahan otot, kehilangan tonus otot

2. Sirkulasi Tanda: hipertensi, pucat,edema 3. Eliminasi Gejala: perubahan pola berkemih (oliguri) Tanda: Perubahan warna urine (kuning pekat, merah) 4. Makanan/cairan Gejala: (edema), anoreksia, mual, muntah Tanda: penurunan keluaran urine 5. Pernafasan Gejala: nafas pendek Tanda: Takipnea, dispnea, peningkatan frekwensi, kedalaman (pernafasan kusmaul) 6. Nyeri/kenyamanan Gejala: nyeri pinggang, sakit kepala Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah

c. Pengkajian Perpola a. Pola nutrisi dan metabolik: Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia. b. Pola eliminasi : Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi urin : gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria, proteinuri, hematuria.

c.

Pola Aktifitas dan latihan : Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan ddarah sudah normaal selama 1 minggu. Adanya edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada, pengggunaan otot bantu napas, teraba , auskultasi terdengar rales dan krekels , pasien mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi dapat menyebabkan pemmbesaran jantung (Dispnea, ortopnea dan pasien terlihat lemah) , anemia dan hipertensi yang juga disebabkan oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopati merupakan gejala serebrum karena hipertensi dan kejang-kejang. GNA dengan gejala penglihatan kabur, pusing, muntah, ini.

munculnya tiba-tiba orang tua tidak mengetahui penyebab dan penanganan penyakit d. Pola tidur dan istirahat : Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus e. Kognitif & perseptual : Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan rasa gatal. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi ensefalopati hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit dan ditemukan bila ada infeksi karena inumnitas yang menurun. f. Persepsi diri : Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula g. Hubungan peran : Anak tidak dibesuk oleh teman temannya karena jauh dan lingkungan perawatann yang baru serta kondisi kritis menyebabkan anak banyak diam. h. Nilai keyakinan : Klien berdoa memohon kesembuhan sebelum tidur.

d. Pemeriksaan Diagnostik Pada laboratorium didapatkan: Hb menurun ( 8-11 ) Ureum dan serum kreatinin meningkat. ( Ureum : Laki-laki = 8,84-24,7 mmol/24jam atau 1-2,8 mg/24jam, wanita = 7,9-14,1 mmol/24jam atau 0,9-1,6 mg/24jam, Sedangkan Serum kreatinin : Laki-laki = 55-123 mikromol/L atau 0,6-1,4 mg/dl, wanita = 44-106 mikromol/L atau 0,5-1,2 mg/dl ). Elektrolit serum (natrium meningkat, normalnya 1100 g) Urinalisis (BJ. Urine meningkat : 1,015-1,025 , albumin , Eritrosit , leukosit ) Pada rontgen: IVP abnormalitas pada sistem penampungan (Ductus koligentes) Pemeriksaan darah LED meningkat. Kadar HB menurun. Albumin serum menurun (++). Ureum & kreatinin meningkat. Titer anti streptolisin meningkat.

Вам также может понравиться