Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau tanpa lendir dalam tinja.1 Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambah frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya , yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Di bagian ilmu kesehatan anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali dalam sehari, sedangkan untuk bayi yang berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali sehari.2 Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia, yang menyebabkan salah satu biliun kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahun. Di Amerika Serikat, 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahun, pada 16,5 juta anak sebelum usia 5 tahun, menghasilkan 2,1-3,7 juta kunjungan dokter, 220.000 penginapan di rumah sakit, 924.000 hari rumah sakit dan 400-500 kematian.3 Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di indonesia. Diperkirakan angka kesakitan berkisaran antar 150-430

perseribu penduduk setahun. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kematian di rumah sakit dapat ditekan menjadi kurang dari 3%.2 Penggunaan kata diare sebenarnya lebih tepat daripada gastroentoritis, karena istilah yang disebutkan terakhir ini memberikan kesan seolah- olah penyakit ini hanya disebabkan oleh infeksi dan walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami peradangan.2 Dari apa yang dipaparkan diatas, penulis rasanya perlu untuk mempelajarai lebih lanjut tentang penyakit diare.

1.2 Batasan Masalah Makalah ini membahas tentang definisi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi, penatalaksanaan diare.

1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum Penulisan makalah ini bertujuan untuk membahas lebih lanjut tentang diare 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mampu memahami dan menjelaskan tentang definisi diare 2. Mampu memehami dan menjelaskan tentang epidemiologi, etiologi, patogenesis, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi dan tatalaksana diare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.

Tinjaun Teori

2.1 Definisi Diare Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau tanpa lendir dalam tinja.1 Menurut Word Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambah frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya , yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah Penggunaan kata diare sebenarnya lebih tepat dari pada gastroentoritis, karena istilah yang disebutkan terakhir ini memberikan kesan seolah-olah penyakit ini hanya disebabkan oleh infeksi dan walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami peradangan.2 Di bagian ilmu kesehatan anak FKUI/RSCM, diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali, sedangkan untuk bayi yang berumur lebih dari 1 bulan dan anak, bila frekuensinya lebih dari 3 kali. 2 Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 15 hari. Sedangkan menurut World Ggastroenterology Organisation Global Guidelines 2005, diare akut didefinisikan sebagai pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari.4

Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari. Sebenarnya para pakar di dunia telah mengajukan beberapa kriteria mengenai batasan kronik pada kasus diare tersebut, ada yang 15 hari, 3 minggu, 1 bulan dan 3 bulan, tetapi di indonesia dipilih waktu lebih dari 15 hari agar dokter tidak lengah, dapat lebih cepat menginvestigasi penyebab diare lebih tepat. 4

2.2 Epidemiologi Diare Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia, yang menyebabkan salah satu biliun kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahun. Di Amerika Serikat, 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahun, pada 16,5 juta anak sebelum usia 5 tahun, menghasilkan2,1-3,7 juta kunjungan dokter, 220.000 penginapan di rumah sakit, 924.000 hari rumah sakit dan 400-500 kematian.3 Mekanisme penularan utama untuk patogen diare adalah tinja-mulut, dengan makanan dan air yang merupakan pengantar untuk kebanyakan kejadian. Enterogen yang infeksius pada pemasukan (inokulum) yang sedikit (shigella, virus enterik, giardia lamblia, cryptoporidium, dan mungkin Eschehericia coli) dapat ditularkan dengan kontak dari orang ke orang. 3 Faktor yang menambah kerentangan terhadap infeksi dengan enteropatogen adalah umur muda, defisiensi imun, campak, malnutrisi, perjalanan ke daerah endemik, kekurangan ASI, pemajaanan terhadap keadaan sanitasi jelek, makan makanan atau air yeng terkontaminasi, tingkat pendidikan ibu, dan pengunjung pusat perawatan harian. 3

2.3 Etiologi Diare Etiologi diare dapat dibagi dalam beberapa faktor, yaitu: a. Faktor infeksi i. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab diare pada anak. Infeksi enteral ini meliputi Infeksi Bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan sebagainya Infeksi virus: enterovirus, rotavirus, astrovirus, dan lainlain Infeksi parasit: cacing (ascaris, trichiuris, oxyuris, strongyloides), protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur (candidia albican). ii. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti otitis media akut (OMA), tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. b. Faktor malabsorbsi i. Malabsorbsi karbohidrat: disakaria (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fluktosa dan galaktosa), pada bayi dan anak yang tersering adalah intoleransi laktosa ii. iii. Malabsorbsi lemak Malabsorbsi protein

c. Faktor makanan: makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan d. Faktor psikologis: rasa takut dan cemas, walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar. 2

2.4 Patogenesis Patogenesis kebanyakan episode diare dapat dijelaskan dari kelainan sekretorik, osmotik atau motilitas, atau kombinasi hal- hal tersebut. a. Gangguan sekretorik Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus. 2 Yang khas dari diare ini yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupu dilakukan puasa makan atau minum. 4 Diare sekretorik dapat disebabkan oleh infeksi virus, kuman patogen dan apotogen, hiperperistaltik usus halus akibat bahan kimia atau makanan, gangguan psikis, gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan defisiensi imun terutama IigA sekretorik. 1 b. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus

berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. 2 c. Gangguan Motilitas usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. 2 Patogenesis diare akut a. Masuknya jasat renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung b. Jasat renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) didalam usus halus c. Jasat renik mengeluarkan toksin ( toksin diaregenik ) d. Akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya menimbulkan diare. 2 Patogenesis diare kronik Lebih komplek dan faktor-faktor yang menimbulkannya ialah infeksi bakteri, parasit, malabsorbsi, malnutrisi dan lain-lain.2

2.5 Patofisiologi Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi a. Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik, hipokalemia dan sebagainya) b. Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah) c. Hipoglikemia d. Gangguan sirkulasi darah. 2

2.6 Gejala Klinis Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karen bercampur dengan empedu. Anus dan daerah disekitarnya lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare.2 Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. 2 Bila penderita telah banyak kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun , turgor kulit berkurang, mata dan

ubun-ubun besar menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. 2

2.7 Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan tinja: makroskopik dan mikroskopik, pH dan kadar gula jika diduga adanya intoleransi glukosa, biakan kuman untuk mencari kuman penyebab dan uji resistensi terhadap antibiotik (pada diare persisten). b. Pemeriksaaan darah: darah perifer lengkap, analisis gas darah dan elektrolit (terutama Na, K, Ca, dan P serum pada diare yang disertai kejang). c. Pemeriksaaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal, d. Duadenal intubation, untuk mengetahui kuman penyebab secara kuantitatif dan kualitatif terutama pada diare kronik.1

2.8 Komplikasi Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti: a. Dehidrasi (tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan-sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau hipertonik) b. Syok hipovolemik c. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram)

d. Hipoglikemia e. Intoleransi glukosa sekunder, sebagai defisiensi asam laktat karena kerusakan villi mukosa usus halus f. Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik g. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.1

2.9 Penatalaksanaan Diare Lima langkah tuntas diare ( LINTAS DIARE): 1. Rehidrasi 2. Dukungan nutrisi 3. Suplemen zinc 4. Antibiotik selektif 5. Edukasi orang tua atau pengasuh Diare membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat etiologinya. Tujuan terapi rehidrasi untuk mengoreksi kekurangan cairan dan elektrolit secara cepat (tanpa rehidrasi) kemudian mengganti cairan yang hilang sampai diarenya berhenti.1 Jumlah cairan cairan yang diberikan harus sama dengan jumlah cairan yang telah hilang melalui diare dan atau muntah (previous water losses= PWL) ditambah dengan banyaknya cairan yang keluar melalui keringat, urin dan pernapasan (normal water losses=NWL) dan ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang

10

melalui tinja dan muntah yang masih berlangsung (concomitant water losses=CWL). Jumlah ini tergantung pada derajat dehidrasi.1 Tabel 1. Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995
Penilaian Lihat Keadaan umum Mata Air mata Mulut dan lidah Rasa haus A Baik, sadar Normal Normal Basah Minum biasa/tidak haus Kembali cepat Tanpa dehidrasi B Gelisah, rewel Cekung Tidak ada Kering Haus, ingin minum banyak Kembali lambat C Lesu, lunglai, tidak sadar Sangat cekung Tidak ada Sangat kering Malas minum dan tak bisa minum Kembali sangat lambat Dehidrasi berat Rencana terapi C

Pemeriksa Turgor kulit Hasil Pemeriksaan

Dehihrasi ringan-sedang Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Catatan: penilaian dimulai dengan melihat ke kolom C

a. Rencana terapi A 1. Berikan cairan lebih banyak dari biasanya: Teruskan ASI lebih sering dan lebih lama, Anak yang mendapat asi eksklusif, beri oralit atau air matang sebagai tambahan, Anak yang tidak mendpatkan asi eksklusif, beri susu yang biasa diminum dan oralit atau cairan rumah tangga sebagai tambahan (kuah sayur, air tajin, air matang, dsb), Beri oralit sampai diare berhenti. Bila muntah, tunggu 10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit, o Umur < 1 tahun diberi 50-100 ml setiap kali BAB
11

o Umur > 1 tahun beri 100-200 ml setiap kali BAB Anak harus diberi 6 bungkus oralit (200 ml) dirumah bila Telah diobati dengan rencana terapi B atau C Tidak dapat kembali kepada tugas kesehatan jika diare memburuk. 5 2. Beri zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti. Dapat diberi dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1 sendok air matang atau ASI Umur < 6 bulan diberi 10 mg (1/2 tablet) perhari Umur > 6 bulan diberi 20 mg (1 tablet) perhari.5

3. Berikan anak makanan untuk mencegah kurang gizi Beri makanan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan, Beri makanan kaya kalium seperti sari buah segar, pisang, air kelapa hijau, Berikan makanan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (stiap 3-4 jam), Setelah diare berhenti, berikan makanan sama dan makanan tambahan selama 2 minggu.5 4. Antibiotik hanya diberikan sesuai indikasi 5. Edukasi orang tua atau pengasuh

12

Membawa anak kembali ke petugas kesehatan bila: BAB cair lebih sering Muntah berulang Sangat haus Makan dan minum sangat sedikit Timbul demam BAB berdarah Tidak membaik dalam 3 hari. 5

b. Rencana terapi B Untuk terapi diare dehidrasi ringan- sedang, 1. berikan oralit dalam 3 jam pertama 75 ml/kgBB anak Bila anak menginginkan lebih banyak oralit, berilkanlah Bujuk ibu meneruskan ASI Untuk bayi < 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100-200 ml air masak selama masa ini Untuk anak > 6 bulan, tunda pemberian makanan selama 3 jam kecuali ASI dan oralit.5 2. Beri zinc selama 10 hari berturut-turut, 3. Setelah 3-4 jam, nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian, kemudian pilih rencana terapi A, B, C untuk melanjutkan terapi.5

13

c. Rencana terapi C Untuk terapi diare dehitrasi berat. Ikuti panah, bila jawaban dari pertanyaan ya, teruskan ke kanan. Bila tidak, teruskan ke bawah. 5
Cairan intravena yang dianjurkan adalah larutan ringer laktat. Bila tidak tersedia garam faal (9 grm atau 50 gram/l) atau dekstrose 2a (50 gram atau 100 gram/l) dapat digunakan. Larutan intravena yang hanya menggandung glukosa tidak boleh digunakan. 1

Dapatkah anda memberikan cairan intra vena

ya

Tidak

Berikan cairan intravena segera, Ringer laktat atau NaCL 0,9% 100ml/kgBB dibagi sebagai berikut: o Bayi < 1thn 30 ml/kgBB dalam 1 jam, dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam 5 jam o Anak > 1 tahun 3o ml/kgBB dalam 30 menit dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam 2,5 jam Nilai kembali tiap 15-30 menit. Bila nadi belum teraba berikan tetes lebih cepat Juga diberi oralit (5ml/kg/jam) bila penderita bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai kembali derajat dehidrasi kemudian pilih kembali rencana terapi

Adakah pengobatan terdekat (dalam 30 menit

Ya

Bila penderita bisa minum, sediakan Rujuk penderitauntuk terapi interavena oralit

Tidak

Apakah dapat menggunakan NGT/OGT?

Ya

Rehidrasi dengan oralit menggunakan NGT/OGT berikan sedikit demi sedikit, 20ml/kgBB/ jam selama 6 jam o Bila muntah atau perut kembung berikan cairan lebih lambat o Bila rehidrasi tidak tercapai setelah 3 jam rujuk untuk terapi interavena Nilai setiap 1-2 jam Setelah 6 jam nilai kembali dan pilih rencana terapi yang sesuai

14

Tidak

Apakah penderita bisa minum? ya

Mulai rehidrasi oralit melalui mulut berikan sedikit demi sedikit, 20ml/kgBB/jam selama 6 jam Nilai setiap1-2 jam Setelah 6 jam nilai kemabli dan pilih terapi yang sesuai

tidak

Segera rujuki anak untuk rehidrasi melalui NGT/OGT atau intervena

Catatan: Bila mungkin amati penderita setiap 6 jam setelah rehidrasi untuk memastikan bahwa ibu dapat menjaga mengembalikan cairan yang hilang dengan memberikan oralit. Bila umur anak diatas 2 tahun dan kolera baru saja berjangkit di daerah anda, pikirkan kemungkinan kolera dan beri antibiotik yang tepat secara oral begitu anak sadar

15

Вам также может понравиться

  • Diagnosis Banding Demam Pada Anak
    Diagnosis Banding Demam Pada Anak
    Документ5 страниц
    Diagnosis Banding Demam Pada Anak
    Talitha Gift
    Оценок пока нет
  • Disentri Amuba
    Disentri Amuba
    Документ18 страниц
    Disentri Amuba
    Rusmin Usman
    100% (1)
  • Mononeuropathy Multiplex
    Mononeuropathy Multiplex
    Документ5 страниц
    Mononeuropathy Multiplex
    Agung Rizka Pratama
    Оценок пока нет
  • AFRIKAN TRYPANOSOMIASIS
    AFRIKAN TRYPANOSOMIASIS
    Документ4 страницы
    AFRIKAN TRYPANOSOMIASIS
    Dede Apriyanto
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Selaput Dara
    Pemeriksaan Selaput Dara
    Документ39 страниц
    Pemeriksaan Selaput Dara
    Sang Putu
    Оценок пока нет
  • FRKTUR TULANG
    FRKTUR TULANG
    Документ58 страниц
    FRKTUR TULANG
    justitiaintan
    Оценок пока нет
  • Case Report Session (CRS)
    Case Report Session (CRS)
    Документ49 страниц
    Case Report Session (CRS)
    Gita Safitri
    Оценок пока нет
  • Responsi Skizofrenia Hebefrenik Remisi Tak Sempurna
    Responsi Skizofrenia Hebefrenik Remisi Tak Sempurna
    Документ23 страницы
    Responsi Skizofrenia Hebefrenik Remisi Tak Sempurna
    Jessica Permatasari Ernest
    Оценок пока нет
  • Akut Abdomen 1
    Akut Abdomen 1
    Документ4 страницы
    Akut Abdomen 1
    dhiet54
    Оценок пока нет
  • Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Документ2 страницы
    Cara Menangani Fraktur Terbuka dan Tertutup
    Indah Kartika Sari
    Оценок пока нет
  • DEREALISASI
    DEREALISASI
    Документ19 страниц
    DEREALISASI
    Jennifer Finnalia
    Оценок пока нет
  • Fractur Tibia
    Fractur Tibia
    Документ24 страницы
    Fractur Tibia
    Anisia Kamila
    Оценок пока нет
  • 4p Dalam Persalinan
    4p Dalam Persalinan
    Документ24 страницы
    4p Dalam Persalinan
    indah
    Оценок пока нет
  • Diagnosis dan Penatalaksanaan pada Soft Tissue Tumor
    Diagnosis dan Penatalaksanaan pada Soft Tissue Tumor
    Документ51 страница
    Diagnosis dan Penatalaksanaan pada Soft Tissue Tumor
    nnda143
    Оценок пока нет
  • Referat Skrofuloderma 4 PDF Free
    Referat Skrofuloderma 4 PDF Free
    Документ20 страниц
    Referat Skrofuloderma 4 PDF Free
    Pororo Kewren
    Оценок пока нет
  • DERMATITIS ATOPIK
    DERMATITIS ATOPIK
    Документ35 страниц
    DERMATITIS ATOPIK
    Sanyuki Khoirunnisa
    Оценок пока нет
  • Lapsus Pneumoperitoneum
    Lapsus Pneumoperitoneum
    Документ34 страницы
    Lapsus Pneumoperitoneum
    Rany
    Оценок пока нет
  • Referat Osteoarthritis
    Referat Osteoarthritis
    Документ28 страниц
    Referat Osteoarthritis
    Andreas Sihar Sirait
    Оценок пока нет
  • Indikasi Turp
    Indikasi Turp
    Документ3 страницы
    Indikasi Turp
    Henniwidiaa
    Оценок пока нет
  • Kolelitiasis
    Kolelitiasis
    Документ37 страниц
    Kolelitiasis
    ryza imalia26
    Оценок пока нет
  • DETEKSI DINI
    DETEKSI DINI
    Документ50 страниц
    DETEKSI DINI
    Dhody Setiamal
    Оценок пока нет
  • SkabiesDeteksi
    SkabiesDeteksi
    Документ17 страниц
    SkabiesDeteksi
    Hana Yuniko
    Оценок пока нет
  • MIOMa TEORI 2
    MIOMa TEORI 2
    Документ46 страниц
    MIOMa TEORI 2
    cancer_dosa
    Оценок пока нет
  • Perbedaan Abses, Selulitis, Furunkel, Kubunkel?
    Perbedaan Abses, Selulitis, Furunkel, Kubunkel?
    Документ4 страницы
    Perbedaan Abses, Selulitis, Furunkel, Kubunkel?
    Gerai Betuah
    Оценок пока нет
  • Uji Benedict Keton
    Uji Benedict Keton
    Документ13 страниц
    Uji Benedict Keton
    AndiTiws
    Оценок пока нет
  • Referat Dyshidrosis
    Referat Dyshidrosis
    Документ26 страниц
    Referat Dyshidrosis
    NAZAR ARRIDHA
    100% (1)
  • Laporan Kasus Abses Peritonsiler
    Laporan Kasus Abses Peritonsiler
    Документ9 страниц
    Laporan Kasus Abses Peritonsiler
    Humairah
    Оценок пока нет
  • Tugas Neuro - Diagnosis Topis Batang Otak
    Tugas Neuro - Diagnosis Topis Batang Otak
    Документ21 страница
    Tugas Neuro - Diagnosis Topis Batang Otak
    R Prawira Bayu
    Оценок пока нет
  • Vaginal Toucher
    Vaginal Toucher
    Документ8 страниц
    Vaginal Toucher
    Ainaaqorry
    Оценок пока нет
  • Bab Radiologi DD Penatalaksanaan
    Bab Radiologi DD Penatalaksanaan
    Документ11 страниц
    Bab Radiologi DD Penatalaksanaan
    Brianne Lee
    Оценок пока нет
  • PVC
    PVC
    Документ34 страницы
    PVC
    Ajeng Titi
    Оценок пока нет
  • Fraktur Suprakondiler Humeri
    Fraktur Suprakondiler Humeri
    Документ20 страниц
    Fraktur Suprakondiler Humeri
    heydar
    Оценок пока нет
  • Referat Ileus
    Referat Ileus
    Документ40 страниц
    Referat Ileus
    Ayu Rahmi AMy
    Оценок пока нет
  • Diagnostik Holistik Diare
    Diagnostik Holistik Diare
    Документ71 страница
    Diagnostik Holistik Diare
    Citra Amanda
    Оценок пока нет
  • MIKROGNATIA
    MIKROGNATIA
    Документ13 страниц
    MIKROGNATIA
    angga
    Оценок пока нет
  • Sop 27 Prosedur Klinis Miliari
    Sop 27 Prosedur Klinis Miliari
    Документ3 страницы
    Sop 27 Prosedur Klinis Miliari
    Novita Eka Diyandari
    Оценок пока нет
  • CASE REPORT Kolelitiasis
    CASE REPORT Kolelitiasis
    Документ30 страниц
    CASE REPORT Kolelitiasis
    bagus wanda
    Оценок пока нет
  • Pruritus Senilis
    Pruritus Senilis
    Документ10 страниц
    Pruritus Senilis
    Angel Yoong
    Оценок пока нет
  • Referat Skabies
    Referat Skabies
    Документ19 страниц
    Referat Skabies
    Sinta Dwi Maharani
    Оценок пока нет
  • Mycobacterium Tuberculosis
    Mycobacterium Tuberculosis
    Документ8 страниц
    Mycobacterium Tuberculosis
    MaulidianaIndah
    Оценок пока нет
  • Etiopatogenesis Cholelithiasis
    Etiopatogenesis Cholelithiasis
    Документ2 страницы
    Etiopatogenesis Cholelithiasis
    febrina eva
    Оценок пока нет
  • CASE Bedah Dwi Oktavilia
    CASE Bedah Dwi Oktavilia
    Документ40 страниц
    CASE Bedah Dwi Oktavilia
    Purry
    Оценок пока нет
  • Referat OA Genu
    Referat OA Genu
    Документ37 страниц
    Referat OA Genu
    Afifah Kartikasari
    Оценок пока нет
  • Referat Epistaksis
    Referat Epistaksis
    Документ42 страницы
    Referat Epistaksis
    Daisy Haryono
    100% (1)
  • BST Impetigo
    BST Impetigo
    Документ15 страниц
    BST Impetigo
    Fitri Zahara
    Оценок пока нет
  • POMR IPD Vomit + DM
    POMR IPD Vomit + DM
    Документ3 страницы
    POMR IPD Vomit + DM
    joadmojo
    Оценок пока нет
  • OpenFractureGrIII
    OpenFractureGrIII
    Документ13 страниц
    OpenFractureGrIII
    Joseph Wilson
    Оценок пока нет
  • KETOASIDOSIS DIABETIKUM] Optimalkan untuk judul dokumen ini dengan kurang dari
    KETOASIDOSIS DIABETIKUM] Optimalkan  untuk judul dokumen ini dengan kurang dari
    Документ43 страницы
    KETOASIDOSIS DIABETIKUM] Optimalkan untuk judul dokumen ini dengan kurang dari
    Tessa Rulianty
    Оценок пока нет
  • Invaginasi Anak
    Invaginasi Anak
    Документ20 страниц
    Invaginasi Anak
    Kevin
    Оценок пока нет
  • KD TINJAUAN
    KD TINJAUAN
    Документ26 страниц
    KD TINJAUAN
    Apidha Kartinasari
    Оценок пока нет
  • PERITONITIS THYPOID
    PERITONITIS THYPOID
    Документ4 страницы
    PERITONITIS THYPOID
    Nanda Farrah Dina
    Оценок пока нет
  • Referat SNH Radio
    Referat SNH Radio
    Документ21 страница
    Referat SNH Radio
    Rhara Novtria
    Оценок пока нет
  • Referat SSJ
    Referat SSJ
    Документ16 страниц
    Referat SSJ
    Hima Alamrie
    Оценок пока нет
  • Prolaps Rektum
    Prolaps Rektum
    Документ20 страниц
    Prolaps Rektum
    afridita syafiona
    Оценок пока нет
  • Papilloma Kutis
    Papilloma Kutis
    Документ3 страницы
    Papilloma Kutis
    Yuyun Saragih
    Оценок пока нет
  • Refsus Sebopsoriasis
    Refsus Sebopsoriasis
    Документ11 страниц
    Refsus Sebopsoriasis
    Ilham Wahyu
    Оценок пока нет
  • ISPA Balita
    ISPA Balita
    Документ53 страницы
    ISPA Balita
    tiara nadya putrianda
    Оценок пока нет
  • Askep Diare
    Askep Diare
    Документ42 страницы
    Askep Diare
    riko hermansyah
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN Diare
    LAPORAN PENDAHULUAN Diare
    Документ8 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN Diare
    thetiya cica
    Оценок пока нет
  • Maria Askep
    Maria Askep
    Документ100 страниц
    Maria Askep
    Zulie Bangun
    Оценок пока нет
  • Teori Skizofrenia
    Teori Skizofrenia
    Документ10 страниц
    Teori Skizofrenia
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Jurnal SSS
     Jurnal SSS
    Документ1 страница
    Jurnal SSS
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Diare Bab I
    Diare Bab I
    Документ11 страниц
    Diare Bab I
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Posyandu Lansia
    Posyandu Lansia
    Документ8 страниц
    Posyandu Lansia
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Fibrilasi Atrium Pada Hipertiroidisme
    Fibrilasi Atrium Pada Hipertiroidisme
    Документ12 страниц
    Fibrilasi Atrium Pada Hipertiroidisme
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ15 страниц
    Bab I Pendahuluan
    Wiwin Lg
    Оценок пока нет
  • BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    Документ20 страниц
    BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Skizofrenia
    Skizofrenia
    Документ9 страниц
    Skizofrenia
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Lembar Observasi - DR - Yudi
    Lembar Observasi - DR - Yudi
    Документ1 страница
    Lembar Observasi - DR - Yudi
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    Документ18 страниц
    BAB 2 ISPA - DR - Yudi
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • BBLR (Lengkap)
    BBLR (Lengkap)
    Документ19 страниц
    BBLR (Lengkap)
    cukimae
    100% (1)
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Referat APP
    Referat APP
    Документ26 страниц
    Referat APP
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • KETRAMPILANKOMUNIKASI
    KETRAMPILANKOMUNIKASI
    Документ2 страницы
    KETRAMPILANKOMUNIKASI
    Octav Tambunan
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ1 страница
    Bab Iii
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Diarea
    Diarea
    Документ2 страницы
    Diarea
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Gagal Ginjal Akut Review
    Gagal Ginjal Akut Review
    Документ23 страницы
    Gagal Ginjal Akut Review
    Rahmah Fitri Utami
    Оценок пока нет
  • Cover 21
    Cover 21
    Документ1 страница
    Cover 21
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • CKD Report
    CKD Report
    Документ16 страниц
    CKD Report
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ32 страницы
    Bab I Pendahuluan
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Sindrom Koroner Akut
    Sindrom Koroner Akut
    Документ24 страницы
    Sindrom Koroner Akut
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Lepto Spiros Is
    Lepto Spiros Is
    Документ13 страниц
    Lepto Spiros Is
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ1 страница
    Daftar Isi
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Документ16 страниц
    Bells Palsy
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang
    Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang
    Документ14 страниц
    Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Demensia DEFINISI
    Demensia DEFINISI
    Документ6 страниц
    Demensia DEFINISI
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • GCS
    GCS
    Документ3 страницы
    GCS
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Sinusitis Maksila1
    Sinusitis Maksila1
    Документ8 страниц
    Sinusitis Maksila1
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет
  • Diare Bab I
    Diare Bab I
    Документ11 страниц
    Diare Bab I
    Yudy Hardiyansah
    Оценок пока нет