Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Start Page
Ada beberapa menu di halaman awal macromedia Flash MX professional 2004, yaitu:
Open
Merupakan perintah untuk membuka dokumen yang sudah pernah dibuat
namun tidak tercakup di Open Recent Item karena keterbatasan tempat.
Extend
Perintah ini akan memanggil situs web macromedia untuk sesion Exchange.
Learn
Merupakan perintah untuk menuju ke halaman bantuan Flash (Help).
TimeLine
T
o
o W
l o
s Stage r
B k
o
x A
r
e
a
Ukuran stage dapat diubah pada option Dimensions dimana width untuk lebar stage
dan height untuk tinggi stage, lebar dan tinggi minimum adalah 1 px, lebar dan tinggi
maximum adalah 2880 px.
Pada option Match :
9 Printer
Untuk merubah stage ke ukuran maximum available print area (ukuran stage
akan mengikuti besarnya kertas yang dipakai).
9 Contents
Untuk menyesuaikan lebar dan tinggi Stage dengan objek yang ada, bila objek
ditempatkan tepat di kiri atas Stage maka lebar stage akan sama besar dengan
objek, bila tidak maka jarak dari kiri dan atas stage ke objek akan sama
dengan jarak kanan bawah stage.
9 Default
Untuk merubah stage ke ukuran standard yaitu 550 x 400 pixel.
Colors pada bagian ini terdapat pallet untuk mengganti warna outline
dan fill.
Option bagian ini merupakan modifiers dari setiap tool yang dipilih,
Setiap tool mempunyai modifiers yang berbeda-beda.
Selection tools
Tools ini biasanya digunakan untuk menseleksi object secara spesifik, dimana objek
dalam flash yang divisualisasikan di stage dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
shape dan symbol. Perbedaan mendasar pada shape dan symbol adalah bila kita
membuat shape maka shape tersebut tidak akan tersimpan dalam library, objek ini
akan tersimpan dalam keyframe dan frame dalam timeline bersangkutan.
Selection tool(V)
Tools ini digunakan untuk menyeleksi gambar secara langsung.
Cara penggunaan :
1. Pilih select area (dengan mengklik kanan mouse lalu ditahan sambil di drag
mousenya).
2. Select area terpilih.
3. Lakukan perubahan pada daerah yg terpilih (misal delete, memindahkan
tempat,dll).
Snap to Snap to object, bila option ini aktif maka pada saat
object membuat atau memindahkan objek maka akan di-
snaping antara satu objek ke objek lainnya.
Straighten
Tool ini digunakan untuk menyeleksi dan mengedit vertex-vertex yang terdapat dalam
suatu objek.
1. Memilih objek.
2. Objek terpilih dengan vertex-vertexnya.
3. Kita bisa mengadakan manipulasi terhadap vertex(contoh ditarik melebar).
4. Objek telah termanipulasi dangan bantuan Subselection Tool.
Lasso tool
Tool ini digunakan untuk memilih objek sesuai dengan pergerakan mouse, lain halnya
dengan selection tool diatas yang memilih objek dengan bentuk persegi panjang.
1 2 3
1. Pilih objek yang akan dimanipulasi dengan menggerakan mouse melewati objek
membentuk pola yang diinginkan.
2. Batasan objek telah terpilih sesuai pola yang diinginkan(daerah yang terasir).
3. Lalu kita gunakan selection tool untuk mendrag daerah terasir tersebut ke arah
yang diinginkan.
Magic Wand Magic Wand, Jika pilihan Magic Wand diaktifkan maka
daerah yang di select akan sesuai dengan aturan pada
Magic Wand magic wand propertiesnya.
Properties
Drawing tools
Dengan tools yang ada pada drawing tools kita dapat membuat ilustrasi sendiri, semua
object yang kita buat berupa shape.
Line Tool(N)
Tool ini digunakan untuk membuat garis.
Oval Tool(O)
Tool ini digunakan untuk membuat bentuk oval.
Rectangle Tool(R)
Tool ini digunakan untuk membuat persegi panjang
9 gunakan tombol shift untuk membuat bujur sangkar.
9 pilih custom pada menu properties untuk membuat rectangle lebih unik.
PolyStar Tool
Tool ini digunakan untuk membuat poligon misal segi-4, segi-5,dsb.
Untuk memilih segi poligon tersebut dpt dilihat di menu plg properties yg ada paling
bawah lalu pilih options. Lalu diisi saja Number of Sides yg dikehendaki.
Untuk menggambar garis lurus, caranya klik pada titik pertama dan klik pada titik
kedua sehingga terbentuk satu segmen garis.
9 Gunakan shift untuk mendapatkan garis dengan arah kelipatan 45 derajat.
Untuk menggambar garis lengkung, caranya klik pada titik pertama lalu drag pada titik
kedua.
Brush Tool(B)
Tool ini digunakan untuk melukis, dimana warna yang diwakili adalah warna fill.
Sehingga tipe dari object yang anda buat dengan Brush Tool adalah fill bukan outline.
Brush Type
Eraser tool
Tool ini digunakan untuk menghapus shape baik fill maupun stroke.
Modifier untuk tool ini adalah:
ink paint
Selain dengan mengisi size and rotate pada window transform, kita juga dpt merubah
size dengan menclik kanan objek kemudian pilih free transform , lalu mendrag edge
pada objek (lihat gambar di bawah).
Sedangkan untuk rotate, kita dapat merubahnya dengan men-klik pada objek
kemudian pilih free transform, lalu mendekatkan mouse ke salah satu ujung edge
sampai lambang rotate muncul, kemudian kita drag sesuai kebutuhan kita(lihat
gambar dibawah).
Untuk menambah layer klik pada gambar di kiri bawah(Insert Layer) pada window
TimeLine. Dalam layer mengandung prinsip tumpukan kertas transparan, artinya
objek pada layer di atas akan menimpa / menutupi objek yang dibuat pada layer
sebelum-sebelumnya.
Motion
Kita akan mencoba untuk membuat animasi gerakan sederhana. Sebelumnya kita
akan mencoba menggerakkan suatu objek sederhana. Buatlah sebuah objek pada
stage. Kemudian setelah membuat objeknya, pada bagian frame klik kanan pilih
Create Motion Tween.
Objek akan bergerak dengan kecepatan yang ditentukan fps ( frame per second ).
Secara default nilai dari fps adalah 12 yang berarti setiap 12 frame lamanya adalah
satu detik. Kita dapat mengubah nilai default ini. Caranya masuk ke menu Modify >
Document.
Kemudian coba juga ubah bagian Rotate, pilih CW ( Clockwise ) untuk searah jarum
jam atau CCW ( Counter Clockwise ) untuk berlawanan dengan jarum jam. Maka objek
akan berputar secara otomatis sejumlah yang ditentukan n times.
Mengimpor gambar
Kita dapat mengimpor gambar-gambar untuk dimasukkan ke dalam animasi flash kita.
Pada bagian file pilih Import > Import to Library. Kemudian pilihlah file gambar
yang ingin diimpor ke dalam Flash.
Untuk memasukkan gambar tersebut ke stage, click and drag gambar pada library ke
stage. Setelah itu gambarnya pun dapat dibuat efek motion, misalkan dibuat bergerak
seperti contoh sebelumnya.
Contoh lain kita coba buat pada frame ke-50, sebuah objek teks. Ingatlah bahwa
bentuk Shape bisa dilakukan hanya untuk vektor, sehingga objek teks yang kita buat
harus kita pecah hingga menjadi vektor . Klik kanan pada objek teks untuk pilih Break
Apart, atau tekan Ctrl + B.
Setelah ubahlah properties dari frame ke-35 tersebut, untuk bagian Tweennya menjadi
Shape. Lihatlah efeknya, bentuk bulat akan secara bertahap berubah menjadi kotak,
kemudian dilanjutkan secara bertahap menjadi bentuk objek teks.
Cara pemakaian, select object yg akan diberikan animasi lalu klik pada menu Insert >
Timeline Effects
1.Assistants
a. Copy to Grid
Jika ingin membuat duplikasi dari objek baik dengan pencerminan pada kolom
Maupun barisnya (lihat gambar di bawah).
2. Effect
a. Blur : Menampilkan animasi seolah-olah objek bertambah buram(blur).
b. Drop Shadow : Memberikan bayangan pada objek yang dibuat.
c. Expand : Memberikan animasi pada text, seperti memberikan effect
squeeze(menyempit).
3. Transform/Transition
a. Transform
Memberikan animasi kepada objek baik berpindah tempat, scalling, perubahan
warna, perputaran,dsb.
b. Transition
Memberikan effect transisi(pemunculan) pada objek.
Dengan menggunakan Motion Guide kita dapat membuat objek animasi bergerak
sesuai dengan path.
Cara penggunaan :
1. Pada layer pertama buatlah objek yang akan diberi animasi dengan guide layer.
2. Kemudian kita buat layer kedua,dan taruh diatas layer pertama,layer ini nantinya
akan berfungsi sebagai path(arah animasi) dari layer dibawahnya.
3. Lalu buatlah animasi motion biasa untuk objek pada layer pertama tadi. Tapi
letakan fokus objek tepat pada garis/path yang telah dibuat pada layer 2.
kemudian pada keyframe akhir dari animasi , letakkan juga fokus objek berpacu
pada path pada layer 2.
4. Terakhir, clik kanan pada layer atas(path),lalu pilih guide.
Dalam Flash MX ini, animasi yang kita buat dapat ditampilkan(dipublish) dalam format
yang berbeda-beda, baik dalam bentuk exe(executable file),html(untuk dipublish di
web), mov(movie), jpg,gif(gambar), gif(animated image), dll.
Buatlah suatu teks dengan warna biru pada suatu layer, dan objek teks yg sama
dengan warna putih pada layer yang berbeda.
Tambahkan layer baru untuk maskingnya, kemudian klik kanan pada layer tersebut
dan pilihlah Mask.
Untuk melihat efeknya pastikan layer mask, dan layer putih sudah terkunci.
Kemudian tariklah penunjuk timeline untuk melihat animasi masking yang terjadi dari
waktu ke waktu. Bagian teks putih yang berada di layer putih tidak semuanya
ditampilkan tetapi hanya sebagian. Sedangkan layer biru akan ditampilkan semuanya.
Hal ini menimbulkan efek seperti gambar di atas, karena dengan adanya mask yang
dianimasikan maka bagian dari teks putih yang ditampilkan pun bergerak dari kiri ke
kanan.
Contoh lain misalkan kita membuat efek spotlight. Buatlah warna background stage
menjadi hitam. Kemudian import sebuah gambar dan dimasukkan ke dalam Library.
Kita dapat membuat gambar yang berbeda sehingga kita dapat memberikan efek yang
berbeda, misalkan pada saat Over gambarnya berubah.
ActionScript
stop();
on(release){
gotoAndPlay(5);
}
3. Pada frame 5 tambahkan sebuah teks yang berbeda dan actionscript sebagai
berikut.
stop();
Selain itu juga dapat menggunakan penamaan pada frame. Kita dapat memberi
penamaan pada frame, pada bagian property dari frame.
on(release){
gotoAndPlay(“startFrame”);
}
Untuk isi content dari menu 1 kita gunakan movie clip. Buatlah sebuah move clip pada
layer baru dan letakkan pada bagian bawah menu 1.
Kemudian klik pada objek movie clip tersebut dan berilah nama instancenya, misalkan
menu1_content.
Pada bagian dalam movie clip buat frame dengan animasi di mana kotak akan secara
bertahap muncul, settinglah nilai alphanya. Beri dua buah nama frame, yang pertama
hide di mana tidak terdapat objek apapun dan show yang menjalankan animasi
munculnya kotak secara perlahan-lahan.
Kemudian untuk masing menu, dari 1-3 konversikanlah ke bentuk movieclip sehingga
kita bisa memberikan actionscript. Tambahkan actionscript berikut pada instance
menu1.
Maka pada saat mouse berada pada area menu1, maka akan memanggil objek
menu1_content untuk menjalankan timelinenya pada frame show, demikian pula pada
saat mouse tidak berada pada area menu1, maka akan menjalankan timeline pada
objek menu1_content ke hide, sehingga kotak tidak ditampilkan.
Kita juga dapat menggunakan efek scrolling menu. Di mana kita dapat membuat menu
yang bergerak. Menu-menu dapat dibuat dengan menggunakan Button kemudian
dimasukkan ke dalam movie clip dan kemudian dianimasikan.
Kasus
Membuat Menu Scrolling
Mintalah instruktur anda untuk membantu membuat menu scrolling ini.
varText ini sesuai dengan yang kita masukkan pada bagian Var pada properties dari
teks objek ini. Kemudian tambahkan actionscript pada button “getdata”.
Maka flash akan membaca file dari testing.txt kemudian nilainya akan dimasukkan
pada objek yang memiliki variabel varText.
Scrolling Text
Buatlah sebuah objek teks pada stage dan dua buah movieclip untuk scrollingnya.
Tool Tips
Untuk membuat efek tooltip kita bisa tambahkan pada saat kondisi Over dengan
menggunakan layer baru. Sehingga pada saat mouse berada di area dari Button
tersebut, maka akan muncul keterangan tooltipnya.
www.evopage.com
3. Pada contoh kali ini akan dipraktekkan pembuatan hit button untuk dijadikan
tombol tersembunyi diatas tombol text. Hit button adalah objek tombol yang hanya
menggunakan state hit, sehingga objek ini pada saat disipkan ke dalam Stage
tidak akan terlihat. Untuk membuatnya, klik menu Insert > New Symbol
sehingga muncul kotak dialog create new symbol.
4. Pada kotak dialog tersebut, ketikkan nama hit kemudian pilihlah button untuk opsi
behaviour.
5. Pada jendela pengeditan symbol Hit, klik kanan layer Hit kemudian pilihlah
perintah insert Keyframe (atau F6).
6. Pada layer Hit, buatlah objek persegiempat sesuai keinginan, misalnya seperti
contoh yang terlihat pada gambar dibawah ini.
on(release)
{
getURL(www.evopage.com);
}
Untuk perintah Fullscreen, Allowscale, dan Showmenu , biasanya diletakkan pada layer
pertama atau pada awal dari suatu movie flash yang kita buat.
Sedangkan perintah Quit dan Exec , biasanya di attach dalam button.
contoh penggunaan perintah Fscommand di dalam movie Flash
pada frame 1 kita ketik :
fscommand("fullscreen","true");
fscommand("showmenu","false");
fscommand("quit","true");
Load Movie
Action Load Movie dapat digunakan untuk membuka movie flash. Tapi terlebih dahulu
kita harus mempublish movie flash yang akan dibuka menjadi flash player(swf). Jika
movie flash(swf) yang akan dibuka berada dalam folder yang sama, maka kita cukup
mengetikan nama file beserta extensinya. Namun jika movie swf yang akan dibuka
berada di folder yang berbeda, kita harus mengetikan rootnya, sebagai contoh
d:\flash\evo.swf .
on(release)
{
loadMovieNum(“evo.swf”,1);
}
Unload Movie
Action Unload Movie adalah kebalikkan dari action Load Movie. Action Unload Movie
Digunakan untuk menutup movie flash yang sebelumnya dibuka. Untuk menggunakan
action Unload Movie, pilihlah objek tombol(button) atau frame kemudian bukalah
daptar Action > Browser/Network dan pilihlah unloadMovie.
Contoh penggunaan
on(release)
{
unloadloadMovieNum(this);
}
Nah pada layer 1 kita buat beberapa tombol dalam bentuk movieclip. Kemudian pada
layer 2 buat beberapa keyframe dengan nama satu, dua, dan tiga.
Kemudian di frame-frame tersebut buat beberapa gambar yang berbeda.
Untuk masing-masing button pada actionscriptnya kita bisa buat pada saat diklik
movie control pindah ke frame tertentu.
Maka pada saat buttonnya diklik movie control akan pindah langsung ke frame dengan
nama “tiga”.
gotoAndPlay
movie dipindahkan pada frame tertentu, dan movie control akan play, lanjut terus
mulai dari frame tersebut. Penggunaannya sama dengan method gotoAndStop
nextScene
pindah ke Scene berikutnya.
Contoh penggunaan :
nextScene();
prevScene
pindah ke Scene sebelumnya.
Contoh penggunaan :
prevScene();
1. Intro.
Berisi pendahuluan / perkenalan dan penjelasan tentang isi secara keseluruhan.
2. Menu awal
Gunakan menu scrolling untuk menu-menunya.
3. Bagi bagian-bagiannya menjadi sub bab dan link masing-masing menu ke file swf
lain (misalnya
menggunakan file swf yang sudah pernah dibuat sebelumnya).