Вы находитесь на странице: 1из 30

ANATOMI

FARING
Adalah suatu kantong fibromuskuler yang bentuknya seperti
corong, yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Kantong ini
mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi
vertebrae servikal ke-6. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga
hidung melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut
melalui ismus orofaring, sedangkan dengan laring di bawah berhubungan
melalui aditus laring dan ke bawah berhubungan dengan esofagus. Panjang
dinding posterior faring pada orang dewasa kurang lebih ! cm" bagian ini
merupakan bagian dinding faring yang terpanjang. #inding faring
dibentuk oleh $dari dalam keluar% selaput lendir, fasia faringobasiler,
pembungkus otot dan sebagian fasia bukofaringeal. &aring terbagi atas
nasofaring, orofaring dan laringofaring $hipofaring%. 'nsur-unsur faring
meliputi mukosa, palut lendir $mucous blanket% dan otot.
(erdasarkan letaknya, faring dibagi atas )
A. Nasofaring
(atas nasofaring di bagian atas adalah dasar tengkorak, di
bagian bawah adalah palatum mole, ke depan adalah rongga
hidung sedangkan ke belakang adalah vertebra servikal.
1
*asofaring yang relatif kecil, mengandung serta
berhubungan erat dengan beberapa struktur penting, seperti
adenoid, jaringan limfoid pada dinding lateral faring dengan
resesus faring yang disebut osa +osenmuller, kantong +atkhe, yang
merupakan invaginasi struktur embrional hipofisis serebri, torus
tubarius, suatu refleksi mukosa faring di atas penonjolan kartilago
tuba ,ustachius, koana, foramen jugulare, yang dilalui oleh
n.glosofaring, n.vagus dan n.asesorius spinal saraf kranial dan
v.jugularis interna. (agian petrosus os temporalis dan foramen
laserum dan muara tuba ,ustachius.
B. Orofaring
-rofaring disebut juga mesofaring, dengan batas atasnya
adalah palatum mole, batas bawah adalah tepi atas epiglotis, ke
depan adalah rongga mulut, ke belakang adalah vertebra servikal.
.truktur yang terdapat di rongga orofaring adalah dinding
posterior faring, tonsil palatina, fosa tonsil serta arkus faring
anterior dan posterior, uvula, tonsil lingual dan foramen sekum.
#inding posterior faring
.ecara klinik dinding posterior faring penting karena ikut
terlibat pada radang akut atau radang kronik faring, abses
retrofaring, serta gangguan otot-otot di bagian tersebut. /angguan
otot posterior faring bersama-sama dengan otot palatum mole
berhubungan dengan gangguan n.vagus.
&osa tonsil
&osa tonsil dibatasi oleh arcus faring anterior dan posterior.
(atas lateralnya adalah m.konstriktor faring superior. Pada batas
atas yang disebut kutub atas $upper pole% terdapat suatu ruang kecil
yang dinamakan fosa supra tonsil. &osa ini berisi jaringan ikat
2
jarang dan biasanya merupakan tempat nanah memecah ke luar bila
terjadi abses. &osa tonsil diliputi oleh fasia yang merupakan bagian
dari fasia bukofaring, dan disebut kapsul yang sebenarnya bukan
merupakan kapsul yang sebenarnya.
0onsil
0onsil adalah massa yang tediri dari jaringan limfoid dan di
tunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus di dalamnya.
0erdapat 1 macam tonsil yaitu tonsil faringal $ademoid%,
tonsil palatina dan tonsil lingual yang ketiga-tiganya membentuk
lingkaran yang disebut cincin waldeyer. 0onsil palatina yang biasa
disebut tonsil saja terletak di dalam fosa tonsil. Pada kutub atas
tonsil seringkali ditemukan celah intratonsil yang merupakan sisa
kantong faring yang kedua. Kutub bawah tonsil biasanya melekat
pada dasar lidah. Permukaan medial tonsil bentuknya beraneka
ragam dan mempunyai celah yang disebut kriptus. ,pitel yang
melapisi tonsil ialah epitel skuamosa yang juga meliputi kriptus. #i
dalam kriptus biasanya ditemukan leukosit, limfosit, epitel yang
terlepas, bakteri dan sisa makanan. Permukaan lateral tonsil
melekat pada fasia faring yang sering disebut juga kapsul tonsil.
Kapsul ini tidak melekat erat pada otot faring, sehingga mudah
dilakukan diseksi pada tonsilektomi.
0onsil mendapat darah dari a.palatina minor, a.palatina
asendens, cabang tonsil a.maksila eksterna, a.faring asendens dan
a.lingualis dorsal. 0onsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi
menjadi dua oleh ligamentum glosoepiglotika. #i garis tengah, di
sebelah anterior massa ini terdapat foramen sekum pada apeks,
yaitu sudut yang terbentuk oleh papila sirkumvalata. 0empat ini
kadang 2kadang menunjukkan penjalaran duktus tiroglosus dan
3
secara klinik merupakan tempat penting bila ada massa tiroid
lingual atau kista duktus tiroglosus.
3. Laringofaring(Hipofaring)
(atas laringofaring di sebelah superior adalah tepi atas
epiglotis, batas anterior ialah laring, batas inferior ialah esofagus,
serta batas posterior adalah vertebra servikal. (ila laringofaring
diperiksa dengan kaca tenggorok pada pemeriksaan laring tidak
langsung atau dengan laringoskop pada pemeriksaan laring
langsung, maka struktur pertama yang tampak di bagian dasar
lidah valekula. (agian ini merupakan dua buah cekungan yang
dibentuk oleh ligamentum glosoepiglotika medial dan lateral pada
tiap sisi. 4alekula disebut juga kantung pil.
#i bawah valekula terdapat epiglotis. Pada bayi epiglotis
ini berbentuk omega dan pada perkembangannya akan lebih
melebar, meskipun kadang-kadang bentuk infantil $bentuk omega%
ini tetap sampai dewasa. #alam perkembangannya, epiglotis ini
dapat menjadi demikian lebar dan tipisnya sehingga pada
pemeriksaan laringoskopi tidak langsung tampak menutupi pita
suara. ,piglotis berfungsi juga untuk melindungi $proteksi% glotis
ketika menelan minuman atau bolus makanan, pada saat bolus
tersebut menuju ke sinus piriformis dan ke esofagus.
*ervus laring superior berjalan di bawah dasar sinus piriformis
pada tiap sisi laringofaring. 5al ini penting untuk diketahui pada
pemberian analgesia lokal di faring dan laring pada tindakan
laringoskop langsung .
4
Mukosa
(entuk mukosa faring bervariasi , tergantung pada letaknya. Pada
nasofaring karena fungsinya untuk saluran respirasi maka mukosanya
bersilia, sedang epitelnya torak berlapis yang mengandung sel goblet. #i
bagian bawahnya, yaitu orofaring dan laringofaring karena fungsinya
untuk saluran cerna, epitelnya gepeng berlapis dan tidak bersilia.
#i sepanjang faring dapat ditemukan banyak sel jaringan limfoid
yang terletak dalam rangkaian jaringan ikat yang termasuk dalam sistem
retikuloendotelial. -leh karena itu faring dapat disebut juga daerah
pertahanan tubuh terdepan.
Palut Lenir (Mu!ous Blanket)
#aerah nasofaring dilalui oleh udara pernapasan yang diisap
melalui hidung. #i bagian atas, nasofaring ditutupi oleh palut lendir yang
terletak di atas silia dan bergerak sesuai dengan arah gerak silia ke
belakang. Palut lendir ini berfungsi untuk menangkap partikel kotoran
yang terbawa oleh udara yang diisap. Palut lendir ini mengandung en6ym
ly6o6yme yang penting untuk proteksi.
5
Otot
-tot-otot faring tersusun dalam lapisan melingkar $sirkular% dan
memanjang $longitudial%. -tot- otot yang sirkular terdiri dari m.konstriktor
faring superior, media dan inferior. -tot-otot ini terletak di sebelah luar.
-tot-otot ini berbentuk kipas dengan tiap bagian bawahnya menutup
sebagian otot bagian atasnya dari belakang. #i sebelah depan, otot-otot ini
bertemu pada jaringan ikat yang disebut afe faring. Kerja otot konstriktor
untuk mengecilkan lumen faring. -tot-otot ini dipersarafi oleh n.vagus $n.
7%.
-tot-otot yang longitudinal adalah m.stilofaring dan
m.palatofaring. 8etak otot-otot ini di sebelah dalam. 9. .tilofaring
gunanya untuk melebarkan faring dan menarik laring, sedangkan
m.palatofaring mempertemukan ismus orofaring dan menaikkan bagian
bawah faring dan laring. :adi kedua otot ini bekerja sebagai elevator. Kerja
kedua otot itu penting pada waktu menelan. 9.stilofaring dipersarafi oleh
n.;7 sedangkan m.palatofaring dipersarafi oleh n.7.
Pada palatum mole terdapat lima pasang otot yang dijadikan satu
dalam satu sarung fasia dari mukosa yaitu m.levator veli palatini, m.tensor
veli palatini, m.palatoglosus, m.palatofaring, dan m.a6igos uvula.
9.levator veli palatini membentuk sebagian besar palatum mole
dan kerjanya untuk menyempitkan ismus faring dan memperlebar ostium
tuba eustachius. -tot ini dipersarafi oleh n.7.
9.tensor veli palatini membentuk tenda palatum mole dan
kerjanya untuk mengencangkan bagian anterior palatum mole dan
membuka tuba ,ustachius. -tot ini dipersarafi oleh n.7.
9.palatoglosus membentuk arkus anterior faring dan kerjanya
menyempitkan ismus faring. -tot ini dipersarafi oleh n.7. 9.palatofaring
membentuk arkus posterior faring. -tot ini dipersarafi oleh n.7. 9.a6igos
6
uvula merupakan otot yang kecil, kerjanya memperpendek dan menaikkan
uvula ke belakang atas. -tot ini dipersarafi oleh n.7.

7
Penara"an
&aring mendapat darah dari beberapa sumber dan kadang-kadang
tidak beraturan. <ang utama berasal dari cabang a.karotis eksterna $cabang
faring asendens dan cabang fausial% serta dari cabang a.maksila interna
yakni cabang palatina superior.
Persarafan
Persarafan motorik dan sensorik daerah faring berasal dari pleksus
faring yang ekstensif. Pleksus ini dibentuk oleh cabang faring dari
n.vagus, cabang dari n.glosofaring dan serabut simpatis. 3abang faring
dari n.vagus berisi serabut motorik. #ari pleksus faring yang ekstensif ini
keluar cabang-cabang untuk otot-otot faring kecuali m.stilofaring yang
dipersarafi oleh cabang n.glosofaring.
#elen$ar geta" %ening
8
Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui 1 saluran, yakni
superior, media dan inferior. .aluran limfa superior mengalir ke kelenjar
getah bening retrofaring dan kelenjar getah bening servikal dalam atas.
.aluran limfa media mengalir ke kelenjar getah bening jugulo-digastrik
dan kelenjar servikal dalam atas, sedangkan saluran limfa inferior
mengalir ke kelenjar getah bening servikal dalam bawah.
Ruang faringal
Ada dua ruang yang berhubungan dengan faring uang secara klinik
mempunyai arti penting, yaitu ruang retrofaring dan ruang parafaring.
. +uang retrofaring $retropharyngeal space%
#inding anterior ruang ini adalah dinding belakang faring yang
terdiri dari mukosa faring, fasia faringobasilaris dan otot-otot faring.
+uang ini berisi jaringan ikat jarang dan fasia prevertebralis. +uang ini
mulai dari dasar tengkorak di bagian atas sampai batas paling bawah
dari fasia servikalis. .erat-serat jaringan ikat di garis tengah
mengikatnya pada vertebra. #i sebelah lateral ruang ini berbatasan
dengan fosa faringomaksila. Abses retrofaring sering ditemukan pada
bayi atau anak . Kejadiannya ialah karena di ruang retrofaring terdapat
kelenjar-kelenjar limfa. Pada peradangan kelenjar limfa itu, dapat
terjadi supurasi, yang bilamana pecah, nanahnya akan tertumpah di
dalam ruang retrofaring. Kelenjar limfa di ruang retrofaring ini akan
banyak menghilang pada pertumbuhan anak .
=. +uang parafaring $&osa &aringomaksila> Pharyngo-ma?i-llary fossa%
+uang ini berbentuk kerucut dengan dasarnya yang terletak pada
dasar tengkorak dekat foramen jugularis dan puncaknya pada kornu
mayus os hioid. +uang ini dibatasi di bagian dalam oleh m.konstriktor
9
faring superior, batas luarnya adalah ramus asenden mandibula yang
melekat dengan m.pterigoid interna dan bagian posterior kelenjar
parotis.
&osa ini dibagi menjadi dua bagian yang tidak sama besarnya oleh
os stiloid dengan otot yang melekat padanya. (agian anterior
$presteloid% adalah bagian yang lebih luas dan dapat mengalami proses
supuratif sebagai akibat tonsil yang meradang, beberapa bentuk
mastoiditis atau petrositis, atau dari karies dentis.
(agian yang lebih sempit di bagian posterior $post stiloid% berisi
a.karotis interna, v.jugularis interna, n.vagus yang dibungkus dalam
suatu sarung yang disebut selubung karotis. (agian ini dipisahkan dari
ruang retrofaring oleh suatu lapisan fasia yang tipis.
LARING
8aring merupakan bagian yang terbawah dari saluran napas bagian atas.
(entuknya menyerupai limas segitiga terpancung, dengan bagian atas lebih besar
daripada bagian bawah.
(atas atas laring adalah aditus laring, sedangkan batas bawahnya ialah
batas kaudal kartilago krikoid. (angunan kerangka laring tersusun dari satu
tulang, yaitu tulang hyoid, dan beberapa buah tulang rawan. 0ulang hyoid
berbentuk seperti huruf ', yang permukaan atasnya dihubungkan dengan lidah,
mandibula dan tengkorak oleh tendo dan otot-otot. .ewaktu menelan, kontraksi
otot otot-otot ini akan menyebabkan laring
tertarik ke atas, sedangkan bila laring
diam, maka otot-otot ini bekerja untuk
membuka mulut dan membantu
menggerakkan lidah.

10

0ulang rawan yang menyusun laring adalah kartilago epiglottis, kartilago
tiroid, kartilago krikoid, kartilago aritenoid, kartilago kornikulata, kartilago
kuneiformis dan kartilago tritisea.

Kartilago krikoid dihubungkan dengan kartilago tiroid oleh ligamentum
krikotiroid. (entuk kartilago krikoid berupa lingkaran.
0erdapat = buah $sepasang% kartilago aritenoid yang terletak dekat
permukaan belakang laring, dan membentuk sendi dengan kartilago krikoid,
disebut artikulasi krikoaritenoid.

.epasang kartilago kornikulata $kiri dan kanan% melekat pada kartilago
aritenoid di daerah apeks, sedangkan sepasang kartilago kuneiformis terdapat
didalam lipatan ariepiglotik, dan kartilago tritisea terletak didalam ligamentum
hiotiroid lateral.

11
Pada laring terdapat = buah sendi, yaitu artikulasi krikotiroid dan artikulasi
krikoaritenoid.

8igamentum yang membentuk susunan laring adalah ligamentum
seratokrikoid $anterior, lateral dan posterior%, ligamentum krikotiroid medial ,
ligamentum krikotiroid posterior, ligamentum kornikulofaringal, ligamentum
hiotiroid lateral, ligamentum hiotiroid medial, ligamentum hioepiglotika,
ligamentum ventrikularis, ligamentum vokale yang menghubungkan kartilago
aritenoid dengan kartilago tiroid, dan ligamentum tiroepiglotika.

/erakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot-otot ekstrinsik dan otot-
otot intrinsik. -tot-otot ekstrinsik terutama bekerja pada laring secara
keseluruhan, sedangkan otot-otot intrinsik menyebabkan gerak bagian-bagian
laring tertentu yang berhubungan dengan gerakan pita suara.

12
-tot-otot ekstrinsik laring ada yang terletak diatas tulang hyoid
$suprahioid%, dan ada yang terletak dibawah tulang hyoid $infrahioid%. -tot-otot
ekstrinsik yang suprahioid adalah m. digastrikus, m. geniohioid, m. stilohioid, dan
m. milohioid. -tot yang infrahioid adalah m. sternohioid, m. omohioid dan m.
tirohioid.

-tot-otot ekstrinsik laring yang suprahioid berfungsi menarik laring ke
bawah, sedangkan yang infrahioid menarik laring ke atas.

-tot-otot intrinsik laring ialah m. krikoaritenoid lateral, m. tiroepiglotika,
m. vokalis, m. tiroaritenoid, m. ariepiglotika dan m. krikotiroid. -tot-otot ini
terletak di bagian lateral laring.
-tot-otot intrinsik laring yang terletak di bagian posterior, ialah m.
aritenoid transversum, m. aritenoid oblik dan m. krikoaritenoid posterior.
.ebagian besar otot-otot intrinsik adalah otot aduktor $kontraksinya akan
mendekatkan kedua pita suara ke tengah% kecuali m. kriko-aritenoid posterior
yang merupakan otot abductor $kontraksinya akan menjauhkan kedua pita suara
ke lateral%

Rongga Laring
(atas atas rongga laring $cavum laryngis% ialah aditus laring, batas
bawahnya ialah bidang yang melalui pinggir bawah kartilago krikoid. (atas
depannya ialah permukaan belakang epiglottis, tuberkulum epiglotik, ligamentum
tiroepiglotik, sudut antara kedua belah lamina kartilago tiroid dan arkus kartilago
krikoid. (atas lateralnya ialah membran kuadrangularis, kartilago aritenoid, konus
elastikus dan arkus kartilago krikoid, sedangkan batas belakangnya adalah m.
aritenoid transversus dan lamina kartilago krikoid.

13
#engan adanya lipatan mukosa pada ligamentum vokale dan ligamentum
ventrikulare, maka terbentuklah plika vokalis $pita suara asli% dan plika
ventrikularis $pita suara palsu%.

(idang antara plika vokalis kiri dan kanan, disebut rima glotis, sedangkan
antara kedua plika ventrikularis, disebut rima vestibuli.

Plika vokalis dan plika ventrikularis membagi rongga laring dalam 1
bagian, yaitu vestibulum laring, glotik dan subglotik.

4estibulum laring ialah rongga laring yang terdapat di atas plika
ventrikularis. #aerah ini disebut supraglotik.

Antara plika vokalis dan plika ventrikularis, pada tiap sisinya disebut
ventrikulus laring 9orgagni.

+ima glotis terdiri dari = bagian, yaitu bagian
intermembran dan bagian interkartilago. (agian intermembran ialah ruang antara
kedua plika vokalis, dan terletak di bagian anterior, sedangkan bagian
interkartilago terletak antara kedua puncak kartilago aritenoid, dan terletak di
bagian posterior.

#aerah subglotik adalah rongga laring yang terletak dibawah
plika vokalis.

Persarafan Laring
8aring dipersarafi oleh cabang-cabang nervus vagus, yaitu n. laringis
superior dan n. laringis inferior. Kedua saraf ini merupakan campuran saraf
motorik dan sensorik.

*ervus laringis superior mempersarafi m. krikotiroid, sehingga
memberikan sensasi pada mukosa laring dibawah pita suara. .araf ini mula-mula
terletak di atas m. konstriktor faring medial, disebelah medial a. karotis interna
dan eksterna, kemudian menuju kornu mayor tulang hioid, dan setelah menerima
hubungan dengan ganglion servikal superior, membagi diri dalam = cabang, yaitu
ramus eksternus dan ramus internus.
14
+amus eksternus berjalan pada permukaan luar m. konstriktor faring
inferior dan menuju ke m. krikotiroid, sedangkan ramus internus tertutup oleh m.
tirohioid terletak di sebelah medial a. tiroid superior, menembus membran
hiotiroid, dan bersama-sama dengan a. laringis superior menuju ke mukosa laring.

*ervus laringis inferior merupakan lanjutan dari n. rekuren setelah saraf
itu memberikan cabangnya menjadi ramus kardia inferior. *ervus rekuren
merupakan cabang dari n. vagus.

*ervus rekuren kanan akan menyilang a. subklavia kanan dibawahnya,
sedangkan n. rekuren kiri akan menyilang arkus aorta. *ervus laringis inferior
berjalan diantara cabang-cabang a. tiroid inferior, dan melalui permukaan
mediodorsal kelenjar tiroid akan sampai pada permukaan medial m. krikofaring.
#isebelah posterior dari sendi krikoaritenoid, saraf ini bercabang = menjadi ramus
anterior dan ramus posterior. +amus anterior akan mempersarafi otot-otot
intrinsik laring bagian lateral, sedangkan ramus posterior mempersarafi otot-otot
intrinsik laring bagian superior dan mengadakan anastomosis dengan n. laringis
superior ramus internus.


Penara"an
15
Pendarahan untuk laring terdiri dari = cabang yaitu a. laringis superior dan
a. laringis inferior.

Arteri laringis superior merupakan cabang dari a. tiroid superior. Arteri
laringis superior berjalan agak mendatar melewati bagian belakang membran
tirohioid bersama-sama dengan cabang internus dari n. laringis superior kemudian
menembus membran ini untuk berjalan ke bawah di submukosa dari dinding
lateral dan lantai dari sinus piriformis, untuk memperdarahi mukosa dan otot-otot
laring.

Arteri laringis inferior merupakan cabang dari a. tiroid inferior dan
bersama-sama dengan n. laringis inferior berjalan ke belakang sendi krikotiroid,
masuk laring melalui daerah pinggir bawah dari m. konstriktor faring inferior.
#idalam laring arteri itu bercabang-cabang, memperdarahi mukosa dan otot serta
beranastomosis dengan a. laringis superior.

Pada daerah setinggi membran krikotiroid a. tiroid superior juga
memberikan cabang yang berjalan mendatari sepanjang membran itu sampai
mendekati tiroid. Kadang-kadang arteri ini mengirimkan cabang yang kecil
melalui membran krikotiroid untuk mengadakan anastomosis dengan a. laringis
superior.

4ena laringis superior dan vena laringis inferior letaknya sejajar dengan a.
laringis superior dan inferior dan kemudian bergabung dengan vena tiroid superior
dan inferior.

Pe&%ulu" li&fa
Pembuluh limfa untuk laring banyak, kecuali di daerah lipatan vokal.
#isini mukosanya tipis dan melekat erat dengan ligamentum vokale. #i daerah
lipatan vokal pembuluh limfa dibagi dalam golongan superior dan inferior.

16
Pembuluh eferen dari golongan superior berjalan lewat lantai sinus
piriformis dan a. laringis superior, kemudian ke atas, dan bergabung dengan
kelenjar dari bagian superior rantai servikal dalam. Pembuluh eferen dari
golongan inferior berjalan ke bawah dengan a. laringis inferior dan bergabung
dengan kelenjar servikal dalam, dan beberapa diantaranya menjalar sampai sejauh
kelenjar supraklavikular.

FI'IOLOGI
FARING (AN )'OFAG*'
Fungsi
;alah untuk respirasi, pada waktu menelan , resonansi suara dan untuk artikulasi.
9enelan
0erdapat 1 fase dalam proses menelan , yaitu fase oral, fase faringal dan
fase esofagal. &ase oral, bolus makanan dari mulut menuju ke faring. /erakan
disini disengaja. &ase faringal yaitu pada waktu transpor bolus makanan melalui
faring. /erakan disini tidak disengaja. &ase esofagal disini gerakannya tidak
disengaja, yaitu pada waktu bolus makanan bergerak secara peristaltik di esofagus
menuju lambung.
17
&ungsi faring dalam proses berbicara
Pada saat berbicara dan menelan terjadi gerakan terpadu dari otot-otot
palatum dan faring. /erakan ini antara lain berupa pendekatan palatum mole ke
arah dinding belakang faring. /erakan penutupan ini terjadi sangat cepat dan
melibatkan mula-mula m.salpingofaring dan m.palatofaring, kemudian m.levator
veli palatini bersama-sama m.konstriktor faring superior. Pada gerakan penutupan
nasofaring m.levator veli palatini menarik palatum mole ke atas belakang hampir
mengenai dinding posterior faring. :arak yang tersisa ini diisi oleh tonjolan
Passavant pada dinding belakang faring yang terjadi akibat = macam mekanisme,
yaitu pengangkatan faring sebagai hasil gerakan m.palatofaring $bersama
m.salpingofaring% dan oleh kontraksi aktif m.konstriktor faring superior. 9ungkin
kedua gerakan ini bekerja tidak pada waktu yang bersamaan.
Menelan aala" refleks all or none +ang terprogra& se!ara sekuensial
9otilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan atau
deglutition. .ebagian besar dari kita beranggapan bahwa menelan hanyalah
tindakan memindahkan makanan dari mulut ke esofagus. *amun, menelan
sebenarnya mengacu pada keseluruhan proses pemindahan makanan dari mulut
melalui esofagus ke dalam lambung.
9enelan dimulai ketika suatu bolus atau bola makanan, secara sengaja
didorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. 0ekanan bous di
faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls
aferen ke pusat menelan di medulla.
Pusat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot
yang terlibat dalam proses menelan. 9enelan adalah suatu contoh refleks all-or-
none yang terprogram secara sekuensial dengan berbagai respons dipicu dalam
suatu rangkaian waktu spesifik" jadi sejumlah aktivitas yang sangat terkoordinasi
dipicu dalam pola teratur selama periode waktu tertentu untuk melaksanakan
18
tindakan menelan. 9enelan dimulai secara volunter, tetapi setelah dimulai proses
tersebut tidak dapat dihentikan.
'ela&a ta"ap orofaring &enelan, &akanan iara"kan ke ala& esofagus an
i!ega" agar tiak &asuk ke saluran +ang sala"
9enelan dibagi menjadi dua tahap" tahap orofaring dan tahap esofagus. 0ahap
orofaring berlangsung sekitar detik dan berupa perpindahan bolus dari mulut
melalui faring dan masuk ke esofagus. .aat masuk faring sewaktu menelan, bolus
harus diarahkan ke dalam esofagus dan di cegah untuk masuk ke saluran lain yang
berhubungan dengan faring. #engan kata lain, makanan harus dicegah untuk
kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, dan masuk ke trakea. .emua ini
dilaksanakan melalui berbagai aktivitas terkoordinasi berikut ini )
- 9akanan dicegah kembali ke mulut selama menelan oleh posisi lidah
menekan langit-langit keras.
- 'vula terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan, sehingga
saluran hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.
- 9akanan dicegah masuk ke trakea terutama oleh elevasi laring dan
penutupan erat pita suara melintasi lubang laring atau glotis. (agian awal
trakea adalah laring atau kotak suara. .elama menalan pita suara
melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraksi
otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain,
sehingga pintu masuk glotis tertutup. .elain itu, bolus menyebabkan suatu
lembaran kecil jaringan ikat, epiglotis tertekan ke belakang menutupi
glotis yang menambah proteksi untuk mencegah makanan masuk ke
saluran pernapasan.
- Karena saluran pernapasan tertutup sementara saat menelan, pernapasan
terhambat secara singkat sehingga individu tidak mencoba melakukan
usaha yang sia-sia untuk bernafas.
19
- #engan laring dan trakea tertutup, otot-otot faring berkontraksi untuk
mendorong bolus ke dalam esofagus.
)sofagus i$aga ole" sfingter i keua u$ungn+a.
,sofagus adalah saluran berotot yang relatif lurus dan berjalan memanjang
diantara faring dan lambung. .ebagian besar esofagus terletak di dalam rongga
toraks dan menembus diafragma untuk menyatu dengan lambung di rongga
abdomen beberapa sentimeter dibawah diafragma. Kadang-kadang sebagian
lambung mengalami herniasi menembus hiatus esofagus dan menonjol ke dalam
rongga toraks, suatu keadaan yang dikenal sebagai hernia hiatus.
,sofagus dijaga dikedua ujungnya oleh sfingter. .fingter adalah struktur
berotot berbentuk seperti cincin yang jika tertutup mencegah lewatnya benda
melalui saluran yang dijaganya. .fingter esofagus atas adalah sfingter
faringoesofagus dan sfingter bawah adalah sfingter gastroesofagus.
Karena esofagus terpajan ke tekanan intrapleura subatmosfer, terdapat
gradien tekanan antara atmosfer dan esofagus. #engan demikian apabila pintu
masuk esofagus tidak tertutup , udara akan masuk ke esofagus serta ke trakea
setiap kali kita bernapas. Kecuali sewaktu menelan, sfingter faringoesofagus
menjaga pintu masuk esofagus tetap tertutup untuk mencegah masuknya sejumlah
besar udara ke esofagus dan lambung saat bernapas. 9alahan, udara hanya
diarahkan ke saluran pernafasan. Apabila tidak ada sfingter faringoesofagus,
saluran pencernaan akan menerima banyak gas yang dapat menyebabkan
eructation $bersendawa% berlebihan. (erbeda dengan kebanyakan sfingter, yang
menyebabkan esofagus menutup saat sfingter esofagus melemas adalah
ketegangan elastik pasif di dinding singter tersebut. .elama menelan, sfigter
tersebut berkontraksi sehingga sfingter terbuka dan bolus dapat lewat ke dalam
esofagus. .etelah bolus terdapat dalam esofagus , sfingter faringoesofagus
menutup, saluran napas terbuka dan bernapas kembali dapat dilakukan. 0ahap
orofaring selesai, dan tahap ini memakan waktu kira-kira detik setelah proses
menelan dimulai.
20
Gelo&%ang peristaltik &enorong &akanan &ele-ati esofagus
0ahap esofagus menelan sekarang dimulai. Pusat menelan memulai
gelombang peristaltik primer yang mengalir dari pangkal ke ujung esofagus,
mendorong bolus di depannya melewati esofagus ke lambung. Peristalsis
mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara
progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan
kontraksi. #engan demikian, pendorongan makanan melalui esofagus adalah
proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. 9akanan dapat di dorong ke
lambung bahkan dalam posisi kepala di bawah. /elombang peristaltik
berlangsung sekitar lima sampai sembilan detik untuk mencapai ujung bawah
esofagus. Kemajuan gelombang tersebut dikontrol oleh pusat menelan, melalui
persarafan vagus.
3airan yang tidak tertahan oleh friksi dinding esofagus, dengan cepat
turun ke sfingter esofagus bawah akibat gravitasi dan kemudian harus menunggu
sekitar lima detik sampai gelombang peristaltis primer akhirnya sampai sebelum
cairan tersebut dapat melewati sfingter gastroesofagus.
Apabila bolus berukuran besar atau lengket tertelan dan tidak dapat
terdorong ke lambung oleh gelombang peristalsis primer, bolus yang tertahan
tersebut akan meregangkan esofagus dan memicu reseptor tekanan di dalam
dinding esofagus, menimbulkan gelombang peristalsis kedua yang lebih kuat yang
diperantarai oleh pleksus saraf intrinsik di tempat peregangan. /elombang
peristaltik sekunder ini tidak melibatkan pusat menelan, dan orang 2orang yang
bersangkutan juga tidak menyadari keberadaannya. Peregangan esofagus juga
secara refleks meningkatkan sekresi air liur. (olus yang terperangkap tersebut
akhirnya dilepaskan dan digerakkan ke depan melalui kombinasi lubrikasi air liur
tambahan dan gelombang peristaltik sekunder yang lebih kuat.
'fingter gastroesofagus &en!ega" refluks isi la&%ung
Kecuali sewaktu menelan, sfingter gastroesofagus tetap berkontraksi untuk
mempertahankan sawar antara esofagus dan lambung, sehingga mengurangi
21
kemungkinan refluks isi lambung yang asam ke esofagus. Apabila isi lambung
mengalir kembali ke esofagus walaupun terdapat sfingter, keasaman isi lambung
tersebut akan mengiritasi esofagus menimbulkan rasa yang tak nyaman di
esofagus yang dikenal sebagai heartburn.
.fingter gastroesofagus melemas secara refleks saat gelombang peristaktik
mencapai bagian bawah esofagus sehingga bolus dapat masuk ke dalam lambung.
.etelah bolus masuk ke dalam lambung, sfingter gastroesofagus kembali
berkontraksi.
Pada suatu keadaan yang dikenal sebagai akalasia, sfingter esofagus
bawah tidak dapat melemas sewatu menelan, tetapi malah berkontraksi lebih kuat.
0erjadi penimbunan makanan di esofagus, yang menyebabkan esofagus sangat
melebar karena perjalanan makanan ke lambung sangat terhambat. ;ndividu
dengan kelainan tersebut rentan terhadap pneumonia aspirasi karena peningkatan
kemungkinan sebagian makanan di esofagus tumpah ke dalam faring dan secara
tidak sengaja terhirup ke dalam paru. #efek mendasar pada kelainan tersebut
tampaknya adalah kerusakan pleksus mienterikus di daerah sfingter
gastroesofagus.
'ekresi esofagus seluru"n+a %ersifat protektif .
.ekresi esofagus seluruhnya adalah mukus. Pada kenyataannya mukus
disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. #engan menghasilkan lubrikasi
untuk lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya
esofagus oleh bagian-bagian tajam makanan yang masuk. .elain itu, mukus
melindungi dinding esofagus dari asam dan en6im getah lambung apabila refluks
lambung. @aktu transit keseluruhan di faring dan esofagus rata-rata adalah enam
sampai sepuluh detik.
LARING
8aring berfungsi untuk proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi
serta fonasi. &ungsi laring untuk proteksi ialah untuk mencegah makanan dan
22
benda asing masuk kedalam trakea, dengan jalan nafas menutup aditus laring dan
rima glotis secara bersamaan. 0erjadi penutupan aditus laring ialah karena
pengangkatan laring keatas akibat kontraksi otot-otot ekstrinsik laring. #alam hal
ini kartilago aritenoid bergerak kedepan akibat kontraksi m.tiroaritenoid dan
m.aritenoid. selanjutnya m.ariepiglotika berfungsi sebagai sfingter. Penutupan
rima glotis terjadi karena adduksi plika vokalis. Kartilago aritenoiod kiri dan
kanan mendekat karena adduksi otot-otot intrinsik.
.elain itu dengan refleks batuk, benda asing yang telah masuk kedalam
trakea dapat dibatukkan keluar. #emikian juga dengan bantuan batuk, sekret yang
berasal dari paru dapat dikeluarkan. &ungsi respirasi dan laring ialah dengan
mengatur besar kecilnya rima glotis. (ila m.krikoaritenoid posterior berkontraksi
akan menyebabkan prosesus vokalis kartilago aritenoid bergerak kelateral,
sehingga rima glotis terbuka $abduksi%. #engan terjadinya perubahan tekanan
udara di dalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah
dari alveolus, sehingga mempengaruhi sirkulasi darah tubuh. #engan demikian
laring berfungsi juga sebagai alat pengatur sirkulasi darah.
&ungsi laring dalam membantu proses menelan adalah dengan
mekanisme, yaitu gerakan laring bagian bawah ke atas, menutup aditus laringeus
dan mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk
kedalam laring. 8aring juga mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi,
seperti berteriak, mengeluh, menangis dan lain-lain.
&ungsi laring yang lain ialah untuk fonasi, dengan membuat suara serta
menentukan tinggi rendahnya nada. 0inggi rendahnya nada diatur oleh
ketegangan plika vokalis. (ila plika vokalis dalam adduksi, maka m.krikotiroid
akan merotasikan kartilago tiroid kebawah dan kedepan, menjauhi kartilago
aritenoid. Pada saat yang bersamaan m.krikoaritenoid posterior akan menahan
atau menarik kartilago aritenoiod kebelakang. Plika vokalis ini dalam keadaan
yang efektif untuk berkontraksi. .ebaliknya kontraksi m. krikoaritenoid akan
mendorong kartilago aritenoid kedepan, sehingga plika vokalis akan mengendur.
23
Kontraksi serta mengendornya plika vokalis akan menentukan tinggi rendahnya
nada.
P)M)RI#'AAN
FARING (AN RONGGA M*L*T
Keluhan kelainan di daerah faring umumnya adalah % nyeri tenggorok, =%
nyeri menelan $odinofagia%, 1% rasa banyak dahak di tenggorok, !% sulit menelan
$disfagia%, A% rasa ada yang menyumbat atau mengganjal.
*yeri tenggorok. Keluhan ini dapat hilang timbul atau menetap. Apakah
nyeri tenggorok ini disertai dengan demam, batuk, serak dan tenggorok terasa
kering. Apakah pasien merokok dan berapa jumlah perhari.
*yeri menelan $odinofagia% merupakan rasa nyeri di tenggorok waktu
gerakan menelan. Apakah rasa nyeri ini dirasakan sampai ke telinga.
#ahak di tenggorok merupakan keluhan yang sering timbul akibat adanya
inflamasi di hidung dan faring. Apakah dahak ini berupa lendir saja, pus atau
24
bercampur darah. #ahak ini dapat turun, keluar bila di batukkan atau terasa turun
di tenggorok.
.ulit menelan $disfagia% sudah berapa lama dan untuk jenis makanan cair
atau padat. Apakah juga disertai muntah dan berat badan menurun dengan cepat.
+asa sumbatan di leher $sense of lump in the neck% sudah berapa lama, tempatnya
dimana.
Pe&eriksaan faring an rongga &ulut
#engan lampu kepala yang diarahkan ke rongga mulut, dilihat dengan
keadaan bibir, mukosa rongga mulut, lidah dan gerakan lidah .
#engan menekan bagian tengah lidah memakai spatula lidah makan
bagian-bagian rongga mulut lebih jelas terlihat. Pemeriksaan dimulai dengan
melihat keadaan dinding bekalang faring serta kelenjar limfanya, uvula, arkus
faring serta gerakannya, tonsil , mukosa pipi, gusi dan gigi geligi.
Palpasi rongga mulut diperlukan bila ada massa tumor, kista dan lain-lain.
Apakah ada rasa nyeri di sendi temporo mandibula ketika membuka mulut.
HIPOFARING (AN LARING
Keluhan pasien dapat berupa % suara serak, =% batuk, 1% disfagia, !% rasa
ada sesuatu di leher.
.uara serak $disfoni% atau tidak keluar suara sama sekali $afoni% sudah
berapa lama dan apakah sebelumnya menderita peradangan di hidung atau
tenggorok. Apakah keluhan ini disertai dengan batuk, rasa nyeri dan penurunan
berat badan.
(atuk yang diderita pasien sudah berapa lama, dan apakah ada faktor
sebagai pencetus batuk tersebut sperti rokok, udara yang kotor serta kelelahan.
Apa yang di batukkan, dahak kental, bercampur darah dan jumlahnya. Apakah
pasien seorang perokok.
#isfagia atau sulit menelan sudah diderita berapa lama, apakah tergantung
dari jenis makanan dan keluhan ini makin lama makin bertambah berat.
25
+asa ada sesuatu di tenggorok merupakan keluhan yang sering dijumpai dan perlu
di tanyakan sudah berapa lama diderita, adakah keluhan lain yang menyertainya
serta berhubungannya dengan keletihan mental dan fisik.
Pe&eriksaan "ipofaring an laring
Pasien duduk lurus agak condong ke depan dengan leher agak fleksi.
Kaca laring dihangatkan dengan api lampu spiritus agar tidak terjadi kondensi uap
air pada kaca waktu dimasukkan ke dalam mulut. .ebelum dimasukkan ke dalam
mulut kaca yang sudah dihangatkan itu di coba dulu pada kulit tangan kiri apakah
terlalu panas. Pasien diminta membuka mulut dan menjulurkan lidahnya sejauh
mungkin. 8idah dipegang dengan tangan kiri memakai kain kasa dan ditarik
keluar dengan hati-hati sehingga pangkal lidah tidak menghalangi pandangan ke
arah laring. Kemudian kaca laring dimasukkan ke dalam mulut dengan arah kaca
ke bawah, bersandar pada uvula dan palatum mole. 9elalui kaca dapat terlihat
hipofaring dan laring. (ila laring belum terlihat jelas penarikan lidah dapat
ditambah sehingga pangkal lidah lebih ke depan dan epiglotis lebih terangkat.
'ntuk menilai gerakan pita suara aduksi pasien diminta mengucapkan BiiiB,
sedangkan untuk menilai gerakan pita suara abduksi dan melihat daerah subglotik
pasien diminta untuk inspirasi dalam. Pemeriksaan laring dengan menggunakan
kaca laring disebut laringoskopi tidak langsung. Pemeriksaan laring juga dapat
dilakukan dengan menggunakan teleskop dan monitor video atau dengan secara
langsung menggunakan alat laringoskop. (ila pasien sangat sensitif sehingga
pemeriksaan ini sulit dikakukan, maka dapat diberikan obat anastesi silokain yang
disemprotkan ke bibir, rongga mulut dan lidah . (ila terdapat pembesaran kelenjar
limfa, tentukan ukuran , bentuk, konsistensi, perlekatan dengan jaringan
sekitarnya dan lokasinya.
26
Pertanyaan
. Apakah fungsi masing-masing dari kartilago penyusun laringC
- kartilago tiroidea ) 0erdiri dari =sayap $alae tiroidea%berbentuk seperti perisai
yang terbuka dibelakangnya tetapi bersatu di bagian depan dan membentuk sudut
sehingga menonjol ke depan disebut Adams Apple
- kartilago krikoidea ) #i sebelah bawah melekat dengan cincin trakea ; melalui
ligamentum krikotiroidea. Pada keadaan darurat dapat dilakukan tindakan
trakeostomi, krikotomi atau koniotomi
- kartilago aritenoid ) Kartilago aritenoidea dapat bergerak ke arah dalam dan luar
dengan sumbu sentralnya tetap, karena ujung posterior pita suara melekat pada
prosesus vokalis dari aritenoid maka gerakan kartilago ini dapat menyebabkan
terbuka dan tertutupnya glotis.
- Kartilago epiglotis ) Kartilago epiglotis mempunyai fungsi sebagai pembatas
yang mendorong makanan ke sebelah laring
-Kartilago kornikulata dan kuneiforme ) kartilago kecil yang terletak dalam plika
ariepiglotika
27
=.Apakah fungsi dari otot ekstrinsik dan intrinsik laringC
-tot ekstrinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari otot
ekstrinsik suprahioid yang berfungsi menarik laring ke atas dan otot ekstrinsik
infrahioid. -tot intrinsik laring menyebabkan gerakan antara berbagai struktur
laring sendiri, seperti otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan
pada korda vokalis dan berperan dalam membentuk tegangan korda vokalis, otot
krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan
menegangkan korda vokalis dan memiliki fungsi membentuk suara dan bernafas
1.(agian penting apakah yang terdapat dalam laringC
Aditus 8aringeus
Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis,
lateral oleh plika ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan
tepi atas muskulus aritenoideus.
D +ima 4estibuli.
9erupakan celah antara pita suara palsu
D +ima glottis
#i depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara
prosesus vokalis dan basis kartilago aritenoidea
D 4allecula
0erdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah,
dibentuk oleh plika glossoepiglotika medial dan lateral
D Plika Ariepiglotika
#ibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan darikartilago
epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata.
D .inus Pyriformis $5ipofaring%
0erletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea
D ;ncisura ;nteraritenoidea
.uatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri
D 4estibulum 8aring
+uangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago
aritenoid, permukaan atas prosesus vokalis kartilago aritenoidea dan muskulus
interaritenoidea
D Plika 4entrikularis $pita suara palsu%
Pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago aritenoidea
28
untuk menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua lipatan tebal
dari selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di tengahnya
4entrikel 8aring 9orgagni $sinus laringeus%
+uangan antara pita suara palsu dan sejati. #ekat ujung anterior dari
ventrikel terdapat suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara
palsu dan permukaan dalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu
bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yang fungsinya untuk
melicinkan pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel laring
D Plika 4okalis $pita suara sejati%
0erdapat di bagian bawah laring. 0iga per lima bagian dibentuk oleh
ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua
per lima belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea
dan disebut intercartilagenous portion
!.Apakah fungsi dari spingter selain dalam proses menelan C
sfingter faringoesofagus menjaga pintu masuk esofagus tetap tertutup untuk
mencegah masuknya sejumlah besar udara ke esofagus dan lambung saat
bernapas. 9alahan, udara hanya diarahkan ke saluran pernafasan. Apabila tidak
ada sfingter faringoesofagus, saluran pencernaan akan menerima banyak gas yang
dapat menyebabkan eructation $bersendawa% berlebihan.
A. Apa yang membantu proses menelan pada esofagusC
.ekresi esofagus seluruhnya adalah mukus. Pada kenyataannya mukus
disekresikan di sepanjang saluran pencernaan. #engan menghasilkan lubrikasi
untuk lewatnya makanan, mukus esofagus memperkecil kemungkinan rusaknya
esofagus oleh bagian-bagian tajam makanan yang masuk. .elain itu, mukus
melindungi dinding esofagus dari asam dan en6im getah lambung apabila refluks
lambung.
6. pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan pada laringC
Pemeriksaan laring terdiri dari)
-Pemeriksaan luar) inspeksi, palpasi
-8aringoskopi indirek) cermin laring
-8aringoskopi direk) laringoskop rigid> fiber optik
-Pemeriksaan kelenjar leher
-Pemeriksaan 7 2foto rontgen
29
30

Вам также может понравиться