Вы находитесь на странице: 1из 9

Kanker Payudara : Pengertian, Gejala

dan Pencegahan
Kanker payudara (Carcinoma mammae) dalam bahasa inggrisnya disebut breast cancer
merupakan kanker pada jaringan payudara. Kanker ini paling umum menyerang wanita,
walaupun laki-laki juga punya potensi terkena akan tetapi kemungkinan sangat kecil dengan
perbandingan 1 diantara 1000.
Kanker ini terjadi karena pada kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak
terkendali, atau kanker payudara sering didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang
ganas yang berasal dari parenchyma.
enyakit ini diklasifikasikan !ealth "rgani#ation ($!") dimasukkan ke dalam urutan 1%.
Fase
enyebaran penyakit ini sering disebut dengan isntilah &ransformasi, sebagai fase
pertumbuhan penyakit, yaitu terdiri dari fase inisiasi dan fase romosi, dan fase metastasis
Fase inisiasi
ada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. erubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang
disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, 'irus, radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. &etapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen.
Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih
rentan terhadap suatu karsinogen. (ahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel
menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
rogesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada kelenjar payudara
dan lobual'eologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan berperan sebagai akti'ator
lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh karsinogen. rogestin akan
menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin )1 untuk disekresi sel epitelial.
*ekresi dapat ditingkatkan sekitar + hingga % kali lipat dengan stimulasi hormon estrogen,
oleh karena estrogen merupakan hormon yang mengakti'asi ekspresi pencerap progesteron
pada sel epithelial. *elain itu, progesteron juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal
dan morfogenesis kelenjar
Fase promosi
ada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. *el
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu
diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan
suatu karsinogen).
Fase metastasis
,etastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker payudara,
beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia, pathological
fractures atau spinal cord compression. ,etastasis demikian bersifat osteolitik, yang berarti
bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator osteolisis dan mempengaruhi
diferensiasi dan akti'itas osteoblas serta osteoklas lain hingga meningkatkan resorpsi tulang.
&ulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang mengandung kalsium
dengan kristal hydro-yappatite sehingga mekanisme yang biasa digunakan oleh sel kanker
untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan penggunaan en#im metaloproteinase
matriks tidaklah efektif. "leh sebab itu, resorpsi tulang yang memungkinkan in'asi
neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker payudara dengan sel endotelial yang
dimediasi oleh ekspresi ./01. ./01 merupakan mitogen angiogenik positif yang bereaksi
dengan sel endotelial. &anpa faktor angiogenik negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang
berinteraksi dengan ./01 sel kanker melalui pencerap ./012-1 dan ./012-3, akan
meluruhkan matriks ekstraselular, bermigrasi dan membentuk tubulus.
Gejala klinis
4da beberapa 0ejala secara klinis kanker payudara dapat berupa5
Benjolan pada payudara
6mumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. (enjolan itu mula-mula kecil,
semakin lama akan semakin besar, lalu melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada
kulit payudara atau pada puting susu.
Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah muda atau
kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau
d7orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. (orok itu semakin lama
akan semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering
berbau busuk, dan mudah berdarah. 8iri-ciri lainnya antara lain5
Pendarahan pada puting susu;
2asa sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul
borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang. Kemudian timbul pembesaran
kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke
seluruh tubuh (!andoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas
!eagensen sebagai berikut
terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1:; luas kulit payudara)<
adanya nodul satelit pada kulit payudara<
kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa<
terdapat model parasternal<
terdapat nodul suprakla'ikula<
adanya edema lengan<
adanya metastase jauh<
serta terdapat dua dari tanda-tanda locally ad'anced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit,
kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih 3,+
cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Keluarnya cairan (Nipple discharge)
=ipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal.
8airan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan
pemakai pil kontrasepsi. *eorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan
berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit
puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan
selain air susu.
Faktor-faktor penyebab
Faktor risiko
,enurut ,oningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui,
tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya
kanker payudara diantaranya5
1. Faktor reproduksi5 Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko
terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause
pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. 2isiko utama kanker
payudara adalah bertambahnya umur. )iperkirakan, periode antara terjadinya haid
pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation
perkembangan kanker payudara. *ecara anatomi dan fungsional, payudara akan
mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 3+> kanker payudara
terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor
terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
3. Penggunaan hormon: !ormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker
payudara. ?aporan dari !ar'ard *chool of ublic !ealth menyatakan bahwa terdapat
peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen
replacement. *uatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko
kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini
untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
sebelum menopause. *el-sel yang sensiti'e terhadap rangsangan hormonal mungkin
mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas.
;. Penyakit fibrokistik: ada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak
ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. ada hiperplasis dan papiloma,
risiko sedikit meningkat 1,+ sampai 3 kali. *edangkan pada hiperplasia atipik, risiko
meningkat hingga + kali.
@. Obesitas: &erdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh
dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. .ariasi terhadap kekerapan
kanker ini di negara-negara (arat dan bukan (arat serta perubahan kekerapan sesudah
migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan
ini.
+. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya
kanker payudara. $illet dkk. melakukan studi prospektif selama A tahun tentang
konsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada
wanita umur ;@ sampai +9 tahun
B. Radiasi: /ksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas
meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. )ari beberapa penelitian yang
dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan
dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
%. Riayat keluarga dan faktor genetik5 2iwayat keluarga merupakan komponen yang
penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker
payudara. &erdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya
menderita kanker payudara. ada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara
berhubungan dengan gen tertentu. 4pabila terdapat (284 1, yaitu suatu gen
kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara
sebesar B0> pada umur +0 tahun dan sebesar A+> pada umur %0 tahun. 1aktor 6sia
sangat berpengaruh -C sekitar B0> kanker payudara terjadi di usia B0 tahun. 2esiko
terbesar usia %+ tahun.
Faktor Genetik
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan dari
orangtua kepada anaknya. 1aktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi pada
beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen yang
dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi
tumor.
0en pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara
diantaranya adalah gen (2841 dan gen (2843.
Pengobatan kanker
4da beberapa pengobatan kanker payudara secara klinis medis yang penerapannya banyak
tergantung pada stadium klinik penyakit (&jindarbumi, 199@), yaitu5
astektomi
,astektomi adalah operasi pengangkatan payudara. 4da ; jenis mastektomi (!irshaut D
ressman, 1993)5
,odified 2adical ,astectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar
ketiak.
&otal (*imple) ,astectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjar di ketiak.
2adical ,astectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. (iasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel
kanker, bukan seluruh payudara. "perasi ini selalu diikuti dengan pemberian
radioterapi. (iasanya lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar
tumornya kurang dari 3 cm dan letaknya di pinggir payudara.
!adiasi
enyinaran:radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan
menggunakan sinar E dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih
tersisa di payudara setelah operasi ()enton, 199B). /fek pengobatan ini tubuh menjadi lemah,
nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta !b dan leukosit
cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker melalui mekanisme
kemotaksis. &idak hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di seluruh tubuh ()enton,
199B). /fek dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah serta rambut rontok
karena pengaruh obat-obatan yang diberikan pada saat kemoterapi.
"intasan metabolisme
4sam bifosfonat merupakan senyawa penghambat akti'itas osteoklas dan resorpsi tulang
yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis yang diinduksi oleh o'arian suppression,
hiperkalsemia dan kelainan metabolisme tulang, menunjukkan efekti'itas untuk menurunkan
metastasis sel kanker payudara menuju tulang.F1%G $alaupun pada umumnya asupan asam
bifosfonat dapat ditoleransi tubuh, penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
efek samping seperti osteonekrosis dan turunnya fungsi ginjal.
8& dapat menginduksi sel kanker payudara untuk memproduksi c4, dan menghambat
perkembangan sel kanker.F19G ,olekul c4, tersebut terbentuk dari ekspresi pencerap 8&
yang terhubung adenylate cyclase oleh paling tidak satu buah guanine nucleotide-binding
protein. 2espon c4, terhadap 8& dapat menurun ketika sel terinkubasi senyawa mitogenik
berupa 1%beta-estradiol dan /01< dan meningkat seiring inkubasi senyawa penghambat
pertumbuhan seperti tamo-ifen dan 1,3+("!)3);< serta oligonukleotida dan proto-onkogen
c-myc. =amun penggunaan tamo-ifen meningkatkan risiko terjadi polip endometrial,
hiperplasia dan kanker, melalui mekanisme adrenomedulin.
2espon berupa produksi c4, yang kuat, tidak ditemukan pada senyawa selain 8&.
*enyawa efektor adenylate cyclase seperti forskolin dan senyawa beta-adrenergic receptor
agonist seperti isoproterenol hanya menghasilkan sedikit produksi c4,.
ada sel ,)4-,(-3;1, 8& akan menginduksi fosforilasi c-2af pada serina posisi ke 3+9
melalui lintasan protein kinase 4 dan menyebabkan terhambatnya fosforilasi /2K1:3 yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup sel ,)4-,(-3;1,F31G dan menghambat ekspresi
m2=4 u4 yang diperlukan sel ,)4-,(-3;1 untuk in'asi dan metastasis. $alaupun
demikian kalsitonin tidak mempunyai efek yang signifan untuk menghambat proliferasi sel
,81-%. 4poptosis sel ,)4-,(-3;1 juga diinduksi oleh asam lipoat yang menghambat
fosforilasi 4kt dan m2=4 4K&, akti'itas (cl-3 dan protein (a-, ,,-9 dan ,,-3, serta
meningkatkan akti'itas kaspase-;.
#trategi pencegahan
ada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu
pencegahan pada lingkungan, pada pe!amu, dan milestone. !ampir setiap epidemiolog
sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah
promosi kesehatan dan deteksi dini. (egitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang
dilakukan antara lain berupa5
Pencegahan primer
encegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan
karena dilakukan pada orang yang HsehatI melalui upaya menghindarkan diri dari
keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. encagahan
primer ini juga bisa berupa pemeriksaan *4)42J (pemeriksaan payudara sendiri) yang
dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.
Pencegahan sekunder
encegahan sekunder dilakukan terhadap indi'idu yang memiliki risiko untuk terkena kanker
payudara. *etiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at
risk dari kanker payudara. encegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini.
(eberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. *krining melalui mammografi
diklaim memiliki akurasi 90> dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan
terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat
dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lai
$anita yang sudah mencapai usia @0 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
assessement sur'ey.
ada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi
setiap tahu.
$anita normal mendapat rujukan mammografi setiap 3 tahun sampai mencapai usia
+0 tahun.
1oster dan 8onstanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada
wanita yang melakukan pemeriksaan *4)42J (emeriksaan ayudara *endiri) dibandingkan
yang tidak. $alaupun sensiti'itas *4)42J untuk mendeteksi kanker payudara hanya 3B>,
bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensiti'itas mendeteksi secara dini menjadi
%+>
Pencegahan tertier
encegahan tertier biasanya diarahkan pada indi'idu yang telah positif menderita kanker
payudara. enanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan
dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. encegahan tertier
ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit
dan meneruskan pengobatan. &indakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak
berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. (ila kanker telah jauh
bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. ada stadium tertentu,
pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari
pengobatan alternatif.
Pengobatan dan Pencegahan dengan $erbal
engobatan maupun pencegahan selain secara medis klinis, juga dilakukan dengan alternatif
dengan menggunakan herbal kapsul daun sirsak.
Pengobatan
,inum kapsul daun sirsak ; butir sekali minum pada pagi, siang, sore (; kali) selama ;
minggu.
Pencegahan
,inum kapsul daun sirsak ; butir pil sekali minum, sehari cukup sekali saja. *ebaiknya
diminum sore hari atau menjelang tidur.
(disunting dari berbagai sumber)
Jakarta, Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh wanita
di Indonesia. Meskipun demikian, beberapa langkah mudah dapat dilakukan untuk
menghindari munculnya risiko penyakit ini.
Berikut 7 langkah mudah untuk mencegah kanker payudara, seperti dilansir Times of India,
Senin (2!2"#$%&
1. Melakukan pekerjaan rumah
'ara ahli mengatakan bahwa men(adi akti) akan mengurangi risiko seorang wanita terkena
kanker payudara. *kti) bergerak akan mengurangi (umlah sel+sel lemak yang bertanggung
(awab untuk melepas hormon seperti estrogen dan testosteron, serta mendorong
pertumbuhan tumor.
,luned -ughes dari .K/s Breakthrough Breast 0ancer mengatakan bahwa wanita paling
tidak harus menyediakan waktu selama $" menit setiap hari untuk berolahraga, sebab
kebiasaan ini dapat mengurangi risiko kanker payudara setidaknya 2" persen. 1ika memang
tidak sempat, biasakan untuk melakukan peker(aan rumah sendiri setiap harinya sebagai
bentuk ganti latihan.
2. Menyusui
*nalisis statistik kanker yang dilakukan 2orld 0ancer 3esearch 4und menemukan bahwa
wanita yang menyusui selama setahun selama hidupnya 5 persen lebih rendah risikonya
untuk terkena kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak menyusui sama sekali.
Bahkan semakin lama seorang wanita menyusui, maka semakin rendah peluangnya untuk
terkena penyakit ini.
6iperkirakan menyusui dapat menurunkan kadar hormon yang berhubungan dengan kanker
dalam darah ibu. Setiap kali menyusui, tubuh membuang sel+sel rusak yang bisa berubah
men(adi kanker.
3. Stop minum minuman keras dan alkohol
Sering minum minuman keras dan alkohol dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker
payudara. *da baiknya untuk mengurangi, bahkan (ika bisa mulai menghentikan kebiasaan
*nda untuk mengonsumsi (enis minuman yang satu ini.
4. Kurangi kerja shift malam
2anita yang beker(a shi)t malam sebanyak $ hari dalam seminggu selama sekitar 7 tahun
atau lebih, memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara.
Meskipun demikian, hingga saat ini masih dilakukan berbagai penelitian untuk menemukan
(awaban apakah hal ini disebabkan oleh perilaku tidak sehat akibat beker(a shi)t malam atau
pergeseran (am biologis orang tersebut.
5. atasi asupan kolesterol
8ak hanya berbahaya bagi kesehatan (antung dan pembuluh darah, makanan berkolesterol
tinggi (uga dapat membuat seorang wanita berisiko terkena kanker payudara. Menurut 4red
-utchinson 0ancer 3esearch 0enter, (ika memang sudah terlan(ur berkolesterol tinggi
dalam darah dan diberi obat statin (obat untuk menurunkan kadar kolesterol% selama lebih
dari satu dekade berada pada risiko 2 kali lipat terkena kanker payudara.
'enggunaan obat statin dalam (angka pan(ang diketahui dapat merusak (alur kimia tertentu
yang mengarah pada pertumbuhan tumor. meskipun begitu, (angan berhenti minum obat
statin tanpa konsultasi dokter.
!. "indari #ahan kimia yang tidak sehat
Sebisa mungkin, hindari terlalu sering mengonsumsi makanan kalengan. -indari (uga
memanaskan makanan dalam wadah berplastik di dalam microwa9e. Menurut seorang ahli
gi:i, 0onner Middelmann+2hitney, makanan olahan ini mengandung bahan kimia yang
berperilaku seperti estrogen dan meningkatkan risiko kanker payudara.
Memanggang pada suhu tinggi atau menggoreng daging dapat memicu produksi akrilamida
yang (uga meningkatkan risiko kanker.
$. %er#anyak akti&itas di luar ruangan
0ahaya matahari alami merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kadar 9itamin 6 dalam
tubuh yang dapat menurunkan risiko kanker payudara. 8es laboratorium menun(ukkan
bahwa sel+sel payudara dapat mengkon9ersi 9itamin 6 men(adi hormon yang memiliki si)at
anti+kanker.

Вам также может понравиться