Definisi Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2!". Etiologi ! Luka Bakar Suhu #inggi(#hermal Burn" a. $as b. %airan &. Bahan padat (Solid" "! Luka Bakar Bahan 'imia (hemi&al Burn" #! Luka Bakar Sengatan Listrik ((le&tri&al Burn" $! Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury" %&se L'(& B&(&) A! %&se &('t! Disebut sebagai )ase a*al atau )ase syok. Dalam )ase a*al penderita akan mengalami an&aman gangguan air*ay (jalan na)as", brething (mekanisme berna)as", dan &ir&ulation (sirkulasi". $nagguan air*ay tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran perna)asan akibat &edera inhalasi dalam +,-.2 jam pas&a trauma. %edera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderiat pada )ase akut. /ada )ase akut sering terjadi gangguan keseimbangan &airan dan elektrolit akibat &edera termal yang berdampak sistemik. 1 B! %&se s'* &('t! Berlangsung setelah )ase syok teratasi. 0asalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan1 !. /roses in)lamasi dan in)eksi. 2. /roblempenuutpan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ 2 organ )ungsional. 3. 'eadaan hipermetabolisme. C! %&se l&n+'t! 4ase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan )ungsi organ-organ )ungsional. /roblem yang mun&ul pada )ase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, de)ormitas dan kontraktur. Kl&sifi(&si L'(& B&(&) A! D&l&,n-& l'(& *&(&)! Ke.&l&,&n Pen-e*&* Pen&,/il&n W&)n& Pe)&s&&n 'etebalan partial super)isial (tingkat I" 5ilatan api, sinar ultra 6iolet (terbakar oleh matahari". 'ering tidak ada gelembung. 7edem minimal atau tidak ada. /u&at bila ditekan dengan ujung jari, berisi kembali bila tekanan dilepas. Bertambah merah. 8yeri Lebih dalam dari ketebalan partial (tingkat II" 'ontak dengan bahan air atau bahan padat. 5ilatan api Blister besar dan lembab yang ukurannya bertambah besar. /u&at bial ditekan dengan Berbintik- bintik yang kurang jelas, putih, &oklat, Sangat nyeri 2 - Super)is ial - Dalam kepada pakaian. 5ilatan langsung kimia*i. Sinar ultra 6iolet. ujung jari, bila tekanan dilepas berisi kembali. pink, daerah merah &oklat. 'etebalan sepenuhnya (tingkat III" 'ontak dengan bahan &air atau padat. 8yala api. 'imia. 'ontak dengan arus listrik. 'ering disertai kulit mengelupas. /embuluh darah seperti arang terlihat diba*ah kulit yang mengelupas. $elembung jarang, dindingnya sangat tipis, tidak membesar. #idak pu&at bila ditekan. /utih, kering, hitam, &oklat tua. 9itam. 0erah. #idak sakit, sedikit sakit. Rambut mudah lepas bila di&abut. B! L'&s l'(& *&(&) :alla&e membagi tubuh atas bagian ;< atau kelipatan ; yang terkenal dengan nama rule o) nine atua rule o) *alla&e yaitu1 !" 'epala dan leher 1 ;< 2" Lengan masing-masing ;< 1 !,< 3" Badan depan !,<, badan belakang !,< 1 3=< +" #ungkai maisng-masing !,< 1 3=< >" $enetalia?perineum 1 !< #otal 1 !< C! Be)&t )ing&nn-& l'(& *&(&) Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan beberapa )aktor antara lain 1 !" /ersentasi area (Luasnya" luka bakar pada permukaan tubuh. 2" 'edalaman luka bakar. 3" @natomi lokasi luka bakar. 3 +" Umur klien. >" Ri*ayat pengobatan yang lalu. =" #rauma yang menyertai atau bersamaan. A,e)i0&n 0ollege of s')geon ,e,*&gi .&l&,1 @. /arah 2 &riti&al1 a" #ingkat II 1 3< atau lebih. b" #ingkat III 1 !< atau lebih. &" #ingkat III pada tangan, kaki dan *ajah. d" Dengan adanya komplikasi pena)asan, jantung, )ra&tura, so)t tissue yang luas. B. Sedang 2 moderate1 a" #ingkat II 1 !> 2 3< b" #ingkat III 1 ! 2 !< %. Ringan 2 minor1 a" #ingkat II 1 kurang !>< b" #ingkat III 1 kurang !< 4 P&tofisiologi 2 P&t34&- (Te)l&,/i)) Pe)'*&3&n %isiologis P&.& L'(& B&(&) Pe)'*&3&n Ting(&t&n 3i/o5ole,i( ( s2. $678" +&, /e)t&,&) Ting(&t&n .i')eti( (" +&, 9 62"$ +&, /e)t&,&) Me(&nis,e D&,/&( .&)i Me(&nis,e D&,/&( .&)i /ergeseran &airan ekstraseluler . Aaskuler ke insterstitial. 9emokonsent rasi oedem pada lokasi luka bakar. Interstitial ke 6askuler. 9emodilusi. 4ungsi renal. @liran darah renal berkurang karena desakan darah turun dan %7 berkurang. 7liguri. /eningkatan aliran darah renal karena desakan darah meningkat. Diuresis. 'adar sodium?natri um. 8a B direabsorbsi oleh ginjal, tapi kehilangan 8a B melalui eksudat dan tertahan dalam &airan oedem. De)isit sodium. 'ehilangan 8a B melalui diuresis (normal kembali setelah ! minggu". De)isit sodium. 'adar potassium. ' B dilepas sebagai akibat &idera jarinagn sel-sel darah merah, ' B berkurang ekskresi karena )ungsi renal 9iperkalemi ' B bergerak kembali ke dalam sel, ' B terbuang melalui diuresis (mulai +-> hari 9ipokalemi. 5 berkurang. setelah luka bakar". 'adar protein. 'ehilangan protein ke dalam jaringan akibat kenaikan permeabilitas. 9ipoproteine mia. 'ehilangan protein *aktu berlangsung terus katabolisme. 9ipoproteinem ia. 'eseimbang an nitrogen. 'atabolisme jaringan, kehilangan protein dalam jaringan, lebih banyak kehilangan dari masukan. 'eseimbanga n nitrogen negati). 'atabolisme jaringan, kehilangan protein, immobilitas. 'eseimbangan nitrogen negati). 'eseimbnag an asam basa. 0etabolisme anaerob karena per)usi jarinagn berkurang peningkatan asam dari produk akhir, )ungsi renal berkurang (menyebabkan retensi produk akhir tertahan", kehilangan bikarbonas serum. @sidosis metabolik. 'ehilangan sodium bi&arbonas melalui diuresis, hipermetabolis me disertai peningkatan produk akhir metabolisme. @sidosis metabolik. Respon stres. #erjadi karena trauma, peningkatan @liran darah renal berkurang. #erjadi karena si)at &idera berlangsung Stres karena luka. 6 produksi &ortison. lama dan teran&am psikologi pribadi. (ritrosit #erjadi karena panas, pe&ah menjadi )ragil. Luka bakar termal. #idak terjadi pada hari-hari pertama. 9emokonsentr asi. Lambung. %urling ul&er (ulkus pada gaster", perdarahan lambung, nyeri. Rangsangan &entral di hipotalamus dan peingkatan jumlah &ortison. @kut dilatasi dan paralise usus. /eningkatan jumlah &ortison. 5antung. 0D4 meningkat 2C lipat, merupakan glikoprotein yang toCi& yang dihasilkan oleh kulit yang terbakar. Dis)ungsi jantung. /eningkatan Dat 0D4 (miokard depresant )a&tor" sampai 2= unit, bertanggung ja*ab terhadap syok speti&. %7 menurun. In.i(&si R&4&t In&/ L'(& B&(&) @. Luka bakar grade II1 !" De*asa E 2< 2" @nak?orang tua E !>< B. Luka bakar grade III. 7 %. Luka bakar dengan komplikasi1 jantung, otak dll. Pen&t&l&(s&n&&n @. Resusitasi @, B, %. !" /erna)asan1 a" Udara panas mukosa rusak oedem obstruksi. b" ()ek toksik dari asap1 9%8, 87 2 , 9%L, Bensin iritasi Bronkhokontriksi obstruksi gagal na)as. 2" Sirkulasi1 gangguan permeabilitas kapiler1 &airan dari intra 6askuler pindah ke ekstra 6askuler hipo6olemi relati) syok @#8 gagal ginjal. B. In)us, kateter, %A/, oksigen, Laboratorium, kultur luka. %. Resusitasi &airan BaCter. De*asa 1 BaCter. RL + && C BB C < LB?2+ jam. @nak1 jumlah resusitasi B kebutuhan )aal1 RL 1 DeCtran F !. 1 3 2 && C BB C < LB. 'ebutuhan )aal1 G ! tahun 1 BB C ! && ! 2 3 tahun 1 BB C .> && 3 2 > tahun 1 BB C > && H diberikan , jam pertama H diberikan != jam berikutnya. H&)i (e.'&1 De*asa 1 DeCtran > 2 2 B D>< ? albumin. ( 3-C" C , C BB gr?hr ! 8 (@lbumin 2>< F gram C + &&" ! &&?mnt. @nak 1 Diberi sesuai kebutuhan )aal. D. 0onitor urine dan %A/. (. #opikal dan tutup luka - %u&i luka dengan sa6lon 1 8a%l ,;< ( ! 1 3 " B buang jaringan nekrotik. - #ulle. - Sil6er sul)a diaDin tebal. - #utup kassa tebal. - (6aluasi > 2 . hari, ke&uali balutan kotor. 4. 7bat 2 obatan1 o @ntibiotika 1 tidak diberikan bila pasien datang G = jam sejak kejadian. o Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai hasil kultur. o @nalgetik 1 kuat (mor)in, petidine" o @ntasida 1 kalau perlu KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ! Peng(&+i&n a" @kti)itas?istirahat1 #anda1 /enurunan kekuatan, tahananI keterbatasan rentang gerak pada area yang sakitI gangguan massa otot, perubahan tonus. b" Sirkulasi1 #anda (dengan &edera luka bakar lebih dari 2< @/##"1 hipotensi (syok"I penurunan nadi peri)er distal pada ekstremitas yang &ederaI 6asokontriksi peri)er umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan dingin (syok listrik"I takikardia (syok?ansietas?nyeri"I disritmia (syok 9 listrik"I pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar". &" Integritas ego1 $ejala1 masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, ke&a&atan. #anda1 ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri, marah. d" (liminasi1 #anda1 haluaran urine menurun?tak ada selama )ase daruratI *arna mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan kerusakan otot dalamI diuresis (setelah kebo&oran kapiler dan mobilisasi &airan ke dalam sirkulasi"I penurunan bising usus?tak adaI khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 2< sebagai stres penurunan motilitas?peristaltik gastrik. e" 0akanan?&airan1 #anda1 oedema jaringan umumI anoreksiaI mual?muntah. )" 8eurosensori1 $ejala1 area batasI kesemutan. #anda1 perubahan orientasiI a)ek, perilakuI penurunan re)leks tendon dalam (R#D" pada &edera ekstremitasI akti)itas kejang (syok listrik"I laserasi kornealI kerusakan retinalI penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik"I ruptur membran timpanik (syok listrik"I paralisis (&edera listrik pada aliran sara)". g" 8yeri?kenyamanan1 $ejala1 Berbagai nyeriI &ontoh luka bakar derajat pertama se&ara eksteren sensiti) untuk disentuhI ditekanI gerakan udara dan perubahan suhuI luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeriI smentara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada 10 keutuhan ujung sara)I luka bakar derajat tiga tidak nyeri. h" /erna)asan1 $ejala1 terkurung dalam ruang tertutupI terpajan lama (kemungkinan &edera inhalasi". #anda1 serakI batuk mengiiI partikel karbon dalam sputumI ketidakmampuan menelan sekresi oral dan sianosisI indikasi &edera inhalasi. /engembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar dadaI jalan na)as atau stridor?mengii (obstruksi sehubungan dengan laringospasme, oedema laringeal"I bunyi na)as1 gemeri&ik (oedema paru"I stridor (oedema laringeal"I sekret jalan na)as dalam (ronkhi". i" 'eamanan1 #anda1 'ulit umum1 destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-> hari sehubungan dengan proses trobus mikro6askuler pada beberapa luka. @rea kulit tak terbakar mungkin dingin?lembab, pu&at, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan &urah jantung sehubungan dengan kehilangan &airan?status syok. %edera api1 terdapat area &edera &uran dalam sehubunagn dengan 6ariase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. Bulu hidung gosongI mukosa hidung dan mulut keringI merahI lepuh pada )aring posteriorIoedema lingkar mulut dan atau lingkar nasal. %edera kimia1 tampak luka ber6ariasi sesuai agen penyebab. 'ulit mungkin &oklat kekuningan dengan tekstur seprti kulit samak halusI lepuhI ulkusI nekrosisI atau jarinagn parut tebal. %edera se&ara mum ebih dalam dari tampaknya se&ara perkutan dan kerusakan jaringan 11 dapat berlanjut sampai .2 jam setelah &edera. %edera listrik1 &edera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit di ba*ah nekrosis. /enampilan luka ber6ariasi dapat meliputi luka aliran masuk?keluar (eksplosi)", luka bakar dari gerakan aliran pada proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungan dengan pakaian terbakar. @danya )raktur?dislokasi (jatuh, ke&elakaan sepeda motor, kontraksi otot tetanik sehubungan dengan syok listrik". j" /emeriksaan diagnostik1 (!" L(D1 mengkaji hemokonsentrasi. (2" (lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan &airan dan biokimia. Ini terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 2+ jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung. (3" $as-gas darah arteri ($D@" dan sinar J dada mengkaji )ungsi pulmonal, khususnya pada &edera inhalasi asap. (+" BU8 dan kreatinin mengkaji )ungsi ginjal. (>" Urinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas. (=" Bronkoskopi membantu memastikan &edera inhalasi asap. (." 'oagulasi memeriksa )aktor-)aktor pembekuan yang dapat menurun pada luka bakar masi). (," 'adar karbon monoksida serum meningkat pada &edera inhalasi asap. "! Di&gnos& Ke/e)&4&t&n 0arilynn (. Doenges dalam 8ursing &are plans, $uidelines )or planning and do&umenting patient &are mengemukakan beberapa Diagnosa kepera*atan sebagai berikut 1 ! Resiko tinggi bersihan jalan na)as tidak e)ekti) berhubungan dengan 12 obtruksi trakeabronkialIedema mukosa dan hilangnya kerja silia. Luka bakar daerah leherI kompresi jalan na)as thorak dan dada atau keterdatasan pengembangan dada. 2 Resiko tinggi kekurangan 6olume &airan berhubungan dengan 'ehilangan &airan melalui rute abnormal. /eningkatan kebutuhan 1 status hypermetabolik, ketidak &ukupan pemasukan. 'ehilangan perdarahan. 3 Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan &edera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkum)isial dari dada atau leher. + Resiko tinggi in)eksi berhubungan dengan /ertahanan primer tidak adekuatI kerusakan perlinduingan kulitI jaringan traumatik. /ertahanan sekunder tidak adekuatI penurunan 9b, penekanan respons in)lamasi. > 8yeri berhubungan dengan 'erusakan kulit?jaringanI pembentukan edema. 0ani)ulasi jaringan &idera &ontoh debridemen luka. = Resiko tinggi kerusakan per)usi jaringan, perubahan?dis)ungsi neuro6askuler peri)er berhubungan dengan /enurunan?interupsi aliran darah arterial?6ena, &ontoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema. . /erubahan nutrisi 1 'urang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik (sebanyak > < - =< lebih besar dari proporsi normal pada &edera berat" atau katabolisme protein. , 'erusakan mobilitas )isik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler, nyeri?tak nyaman, penurunan kekuatan dan tahanan. ; 'erusakan integritas kulit berhubungan dengan #rauma 1 kerusakan permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit (parsial?luka bakar dalam". ! $angguan &itra tubuh (penampilan peran" berhubungan dengan krisis situasiI kejadian traumatik peran klien tergantung, ke&a&atan dan nyeri. !! 'urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan 13 pengobatan berhubungan dengan Salah interpretasi in)ormasi #idak mengenal sumber in)ormasi. Ren0&n& Inte)5ensi Di&gnos& Ke/e)&4&t& n Ren0&n& Ke/e)&4&t&n T'+'&n .&n K)ite)i& H&sil Inte)5ensi R&sion&l Resiko bersihan jalan na)as tidak e)ekti) berhubungan dengan obstruksi trakheobronkhia lI oedema mukosaI kompressi jalan na)as . Bersihan jalan na)as tetap e)ekti). 'riteria 9asil 1 Bunyi na)as 6esikuler, RR dalam batas normal, bebas dispnoe?&yanos is. 'aji re)leks gangguan?menelanI perhatikan pengaliran air liur, ketidakmampuan menelan, serak, batuk mengi. @*asi )rekuensi, irama, kedalaman perna)asan I perhatikan adanya pu&at?sianosis dan sputum mengandung karbon atau merah muda. @uskultasi paru, perhatikan stridor, mengi?gemeri&ik, penurunan bunyi na)as, batuk rejan. /erhatikan adanya pu&at atau *arna buah &eri merah pada kulit yang &idera Dugaan &edera inhalasi #akipnea, penggunaan otot bantu, sianosis dan perubahan sputum menunjukkan terjadi distress perna)asan?edema paru dan kebutuhan inter6ensi medik. 7bstruksi jalan na)as?distres perna)asan dapat terjadi sangat &epat atau lambat &ontoh sampai +, jam setelah terbakar. Dugaan adanya hipoksemia atau karbon monoksida. 0eningkatkan ekspansi paru optimal?)ungsi perna)asan. 14 #inggikan kepala tempat tidur. 9indari penggunaan bantal di ba*ah kepala, sesuai indikasi Dorong batuk?latihan na)as dalam dan perubahan posisi sering. 9isapan (bila perlu" pada pera*atan ekstrem, pertahankan teknik steril. #ingkatkan istirahat suara tetapi kaji kemampuan untuk bi&ara dan?atau menelan sekret oral se&ara periodik. Selidiki perubahan perilaku?mental &ontoh gelisah, agitasi, ka&au mental. @*asi 2+ jam keseimbngan &airan, perhatikan 6ariasi?perubahan. Lakukan program kolaborasi meliputi 1 Berikan pelembab 72 melalui &ara yang tepat, &ontoh masker *ajah @*asi?gambaran seri $D@ Bilakepala?leher terbakar, bantal dapat menghambat perna)asan, menyebabkan nekrosis pada kartilago telinga yang terbakar dan meningkatkan konstriktur leher. 0eningkatkan ekspansi paru, memobilisasi dan drainase sekret. 0embantu mempertahankan jalan na)as bersih, tetapi harus dilakukan ke*aspadaan karena edema mukosa dan in)lamasi. #eknik steril menurunkan risiko in)eksi. /eningkatan sekret?penurunan kemampuan untuk menelan menunjukkan peningkatan edema trakeal dan dapat mengindikasikan kebutuhan untuk intubasi. 0eskipun sering berhubungan dengan nyeri, perubahan kesadaran dapat menunjukkan terjadinya?memburuknya hipoksia. /erpindahan &airan atau kelebihan penggantian &airan meningkatkan risiko edema paru. Catatan 1 %edera inhalasi meningkatkan kebutuhan &airan sebanyak 3>< atau lebih karena edema. 15 'aji ulang seri rontgen Berikan?bantu )isioterapi dada?spirometri intensi). Siapkan?bantu intubasi atau trakeostomi sesuai indikasi. 72 memperbaiki hipoksemia?asidosis. /elembaban menurunkan pengeringan saluran perna)asan dan menurunkan 6iskositas sputum. Data dasar penting untuk pengkajian lanjut status perna)asan dan pedoman untuk pengobatan. /a72 kurang dari >, /a%72 lebih besar dari > dan penurunan p9 menunjukkan inhalasi asap dan terjadinya pneumonia?SD/D. /erubahan menunjukkan atelektasis?edema paru tak dapat terjadi selama 2 2 3 hari setelah terbakar 4isioterapi dada mengalirkan area dependen paru, sementara spirometri intensi) dilakukan untuk memperbaiki ekspansi paru, sehingga meningkatkan )ungsi perna)asan dan menurunkan atelektasis. Intubasi?dukungan mekanikal dibutuhkan bila jalan na)as edema atau luka bakar mempengaruhi )ungsi paru?oksegenasi. Resiko tinggi kekurangan 6olume &airan berhubungan dengan /asien dapat mendemostrasi kan status &airan dan biokimia @*asi tanda 6ital, %A/. /erhatikan kapiler dan kekuatan nadi peri)er. @*asi pengeluaran urine dan 0emberikan pedoman untuk penggantian &airan dan mengkaji respon kardio6askuler. 16 'ehilangan &airan melalui rute abnormal. /eningkatan kebutuhan 1 status hypermetabolik, ketidak &ukupan pemasukan. 'ehilangan perdarahan. membaik. 'riteria e6aluasi1 tak ada mani)estasi dehidrasi, resolusi oedema, elektrolit serum dalam batas normal, haluaran urine di atas 3 ml?jam. berat jenisnya. 7bser6asi *arna urine dan hemates sesuai indikasi. /erkirakan drainase luka dan kehilangan yang tampak #imbang berat badan setiap hari Ukur lingkar ekstremitas yang terbakar tiap hari sesuai indikasi Selidiki perubahan mental 7bser6asi distensi abdomen,hematomesis,)e&es hitam. 9emates drainase 8$ dan )e&es se&ara periodik. Lakukan program kolaborasi meliputi 1 /asang ? pertahankan kateter urine /asang? pertahankan ukuran kateter IA. Berikan penggantian &airan IA yang dihitung, elektrolit, plasma, albumin. @*asi hasil pemeriksaan laboratorium ( 9b, elektrolit, /enggantian &airan dititrasi untuk meyakinkan rata-2 pengeluaran urine 3-> &&?jam pada orang de*asa. Urine ber*arna merah pada kerusakan otot masi) karena adanyadarah dan keluarnya mioglobin. /eningkatan permeabilitas kapiler, perpindahan protein, proses in)lamasi dan kehilangan &airan melalui e6aporasi mempengaruhi 6olume sirkulasi dan pengeluaran urine. /enggantian &airan tergantung pada berat badan pertama dan perubahan selanjutnya 0emperkirakan luasnya oedema?perpindahan &airan yang mempengaruhi 6olume sirkulasi dan pengeluaran urine. /enyimpangan pada tingkat kesadaran dapat mengindikasikan ketidak adeKuatnya 6olume sirkulasi?penurunan per)usi serebral Stres (%urling" ul&us terjadi pada setengah dari semua pasien yang luka bakar berat(dapat terjadi pada a*al minggu pertama". 17 natrium ". Berikan obat sesuai idikasi 1 - Diuretika &ontohnya 0anitol (7smitrol" - 'alium - @ntasida /antau1 - #anda-tanda 6ital setiap jam selama periode darurat, setiap 2 jam selama periode akut, dan setiap + jam selama periode rehabilitasi. - :arna urine. - 0asukan dan haluaran setiap jam selama periode darurat, setiap + jam selama periode akut, setiap , jam selama periode rehabilitasi. - 9asil-hasil 5DL dan laporan elektrolit. - Berat badan setiap hari. - %A/ (tekanan 6ena sentral" setiap jam bial diperlukan. - Status umum setiap , jam. 7bser6asi ketat )ungsi ginjal dan men&egah stasis atau re)leks urine. 0emungkinkan in)us &airan &epat. Resusitasi &airan menggantikan kehilangan &airan?elektrolit dan membantu men&egah komplikasi. 0engidenti)ikasi kehilangan darah?kerusakan SD0 dan kebutuhan penggantian &airan dan elektrolit. 0eningkatkan pengeluaran urine dan membersihkan tubulus dari debris ?men&egah nekrosis. /enggantian lanjut karena kehilangan urine dalam jumlah besar 0enurunkan keasaman gastrik sedangkan inhibitor histamin menurunkan produksi asam hidroklorida untuk menurunkan produksi asam hidroklorida untuk menurunkan iritasi gaster. 0engidenti)ikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. /eriode darurat (a*al +, jam pas&a luka bakar" adalah periode kritis yang ditandai oleh hipo6olemia yang 18 /ada penerimaan rumah sakit, lepaskan semua pakaian dan perhiasan dari area luka bakar. 0ulai terapi IA yang ditentukan dengan jarum lubang besar (!,$", lebih disukai melalui kulit yang telah terluka bakar. Bila pasien menaglami luka bakar luas dan menunjukkan gejala- gejala syok hipo6olemik, bantu dokter dengan pemasangan kateter 6ena sentral untuk pemantauan %A/. Beritahu dokter bila1 haluaran urine G 3 ml?jam, haus, takikardia, %A/ G = mm9g, bikarbonat serum di ba*ah rentang normal, gelisah, #D di ba*ah rentang normal, urine gelap atau en&er gelap. 'onsultasi doketr bila mani)estasi kelebihan &airan terjadi. #es guaiak muntahan *arna kopi atau )eses ter hitam. Laporkan temuan-temuan positi). Berikan antasida yag diresepkan atau antagonis reseptor histamin seperti simetidin men&etuskan indi6idu pada per)usi ginjal dan jarinagn tak adekuat. Inspeksi adekuat dari luka bakar. /enggantian &airan &epat penting untuk men&egah gagal ginjal. 'ehilangan &airan bermakna terjadi melalui jarinagn yang terbakar dengan luka bakar luas. /engukuran tekanan 6ena sentral memberikan data tentang status 6olume &airan intra6askular. #emuan-temuan ini mennadakan hipo6olemia dan perlunya peningkatan &airan. /ada lka bakar luas, perpindahan &airan dari ruang intra6askular ke ruang interstitial menimbukan hipo6olemi. 19 /asien rentan pada kelebihan beban 6olume intra6askular selama periode pemulihan bila perpindahan &airan dari kompartemen interstitial pada kompartemen intra6askuler. #emuan-temuan guaiak positi) ennandakan adanya perdarahan $I. /erdarahan $I menandakan adaya stres ulkus (%urlingLs". 0en&egah perdarahan $I. Luka bakar luas men&etuskan pasien pada ulkus stres yang disebabkan peningkatan sekresi hormon-hormon adrenal dan asam 9%l oleh lambung. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan &edera inhalasi asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar sirkum)isial dari dada atau leher. /asien dapat mendemonstra sikan oksigenasi adekuat. 'riteroia e6aluasi1 RR !2-2+ C?mnt, *arna kulit normal, $D@ dalam renatng normal, bunyi na)as bersih, tak ada kesulitan berna)as. /antau laporan $D@ dan kadar karbon monoksida serum. Beriakan suplemen oksigen pada tingkat yang ditentukan. /asang atau bantu dengan selang endotrakeal dan temaptkan pasien pada 6entilator mekanis sesuai pesanan bila terjadi insu)isiensi perna)asan (dibuktikan dnegna hipoksia, hiperkapnia, rales, takipnea dan perubahan sensorium". @njurkan perna)asan dalam dengan penggunaan spirometri 0engidenti)ikasi kemajuan dan penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Inhalasi asap dapat merusak al6eoli, mempengaruhi pertukaran gas pada membran kapiler al6eoli. Suplemen oksigen meningkatkan jumlah oksigen yang tersedia untuk jaringan. Aentilasi mekanik diperlukan untuk perna)asan dukungan sampai pasie dapat dilakukan se&ara mandiri. /erna)asan dalam mengembangkan al6eoli, 20 insenti) setiap 2 jam selama tirah baring. /ertahankan posisi semi )o*ler, bila hipotensi tak ada. Untuk luka bakar sekitar torakal, beritahu dokter bila terjadi dispnea disertai dengan takipnea. Siapkan pasien untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan. menurunkan resiko atelektasis. 0emudahkan 6entilasi dengan menurunkan tekanan abdomen terhadap dia)ragma. Luka bakar sekitar torakal dapat membatasi ekspansi adda. 0engupas kulit (eskarotomi" memungkinkan ekspansi dada. Resiko tinggi in)eksi berhubungan dengan /ertahanan primer tidak adekuatI kerusakan perlinduingan kulitI jaringan traumatik. /ertahanan sekunder tidak adekuatI penurunan 9b, penekanan respons in)lamasi /asien bebas dari in)eksi. 'riteria e6aluasi1 tak ada demam, pembentukan jaringan granulasi baik. /antau1 - /enampilan luka bakar (area luka bakar, sisi donor dan status balutan di atas sisi tandur bial tandur kulit dilakukan" setiap , jam. - Suhu setiap + jam. - 5umlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan. Bersihkan area luka bakar setiap hari dan lepaskan jarinagn nekrotik (debridemen" sesuai pesanan. Berikan mandi kolam sesuai pesanan, implementasikan pera*atan yang ditentukan untuk sisi donor, yang dapat ditutup dengan balutan 6aseline atau op site. Lepaskan krim lama dari luka sebelum pemberian krim baru. $unakan sarung tangan steril dan beriakn krim antibiotika 0engidenti)ikasi indikasi- indikasi kemajuan atau penyimapngan dari hasil yang diharapkan. /embersihan dan pelepasan jaringan nekrotik meningkatkan pembentukan granulasi. @ntimikroba topikal membantu men&egah in)eksi. 0engikuti prinsip aseptik melindungi pasien dari in)eksi. 'ulit yang gundul menjadi media yang baik untuk kultur pertumbuhan 21 topikal yang diresepkan pada area luka bakar dengan ujung jari. Berikan krim se&ara menyeluruh di atas luka. Beritahu dokter bila demam drainase purulen atau bau busuk dari area luka bakar, sisi donor atau balutan sisi tandur. Dapatkan kultur luka dan berikan antibiotika IA sesuai ketentuan. #empatkan pasien pada ruangan khusus dan lakukan ke*aspadaan untuk luka bakar luas yang mengenai area luas tubuh. $unakan linen tempat tidur steril, handuk dan skort untuk pasien. $unakan skort steril, sarung tangan dan penutup kepala dengan masker bila memberikan pera*atan pada pasien. #empatkan radio atau tele6isis pada ruangan pasien untuk menghilangkan kebosanan. Bila ri*ayat imunisasi tak adekuat, berikan globulin imun tetanus manusia (hyper- tet" sesuai pesanan. 0ulai rujukan pada ahli diet, beriakn protein tinggi, diet tinggi kalori. Berikan suplemen nutrisi seperti ensure atau susta&al dengan atau antara makan bila masukan makanan kurang dari ><. baketri. #emuan-temuan ini mennadakan in)eksi. 'ultur membantu mengidenti)ikasi patogen penyebab sehingga terapi antibiotika yang tepat dapat diresepkan. 'arena balutan siis tandur hanya diganti setiap >-! hari, sisi ini memberiakn media kultur untuk pertumbuhan bakteri. 'ulit adalah lapisan pertama tubuh untuk pertahanan terhadap in)eksi. #eknik steril dan tindakan pera*atan perlindungan lainmelindungi pasien terhadap in)eksi. 'urangnya berbagai rangsang ekstrenal dan kebebasan bergerak men&etuskan pasien pada kebosanan. 0elindungi terhadap tetanus. @hli diet adalah spesialis nutrisi yang dapat menge6aluasi paling baik status nutrisi pasien dan meren&anakan diet untuk emmenuhi kebuuthan nutrisi penderita. 8utrisi adekuat memabntu penyembuhan luka dan memenuhi kebutuhan energi. 22 @njurkan 8/# atau makanan enteral bial pasien tak dapat makan per oral. 8yeri berhubungan dengan 'erusakan kulit?jaringanI pembentukan edema. 0anipulasi jaringan &idera &ontoh debridemen luka. /asien dapat mendemonstra sikan hilang dari ketidaknyaman an. 'riteria e6aluasi1 menyangkal nyeri, melaporkan perasaan nyaman, ekspresi *ajah dan postur tubuh rileks. Berikan anlgesik narkotik yang diresepkan prn dan sedikitnya 3 menit sebelum prosedur pera*atan luka. (6aluasi kee)ekti)annya. @njurkan analgesik IA bila luka bakar luas. /ertahankan pintu kamar tertutup, tingkatkan suhu ruangan dan berikan selimut ekstra untuk memberikan kehangatan. Berikan ayunan di atas temapt tidur bila diperlukan. Bantu dengan pengubahan posisi setiap 2 jam bila diperlukan. Dapatkan bantuan tambahan sesuai kebutuhan, khususnya bila pasien tak dapat membantu membalikkan badan sendiri. @nalgesik narkotik diperlukan utnuk memblok jaras nyeri dengan nyeri berat. @bsorpsi obat I0 buruk pada pasien dengan luka bakar luas yang disebabkan oleh perpindahan interstitial berkenaan dnegan peningkatan permeabilitas kapiler. /anas dan air hilang melalui jaringan luka bakar, menyebabkan hipoetrmia. #indakan eksternal ini membantu menghemat kehilangan panas. 0enururnkan neyri dengan mempertahankan berat badan jauh dari linen temapat tidur terhadap luka dan menuurnkan pemajanan ujung sara) pada aliran udara. 0enghilangkan tekanan pada tonjolan tulang dependen. Dukungan adekuat pada luka bakar selama gerakan membantu meinimalkan ketidaknyamanan. Resiko tinggi kerusakan per)usi jaringan, perubahan?dis)u ngsi neuro6askuler peri)er /asien menunjukkan sirkulasi tetap adekuat. 'riteria e6aluasi1 *arna kulit Untuk luka bakar yang mengitari ekstermitas atau luka bakar listrik, pantau status neuro6askular dari ekstermitas setaip 2 jam. /ertahankan ekstermitas bengkak ditinggikan. 0engidenti)ikasi indikasi- indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. 0eningkatkan aliran balik 6ena dan menurunkan 23 berhubungan dengan /enurunan?inter upsi aliran darah arterial?6ena, &ontoh luka bakar seputar ekstremitas dengan edema. normal, menyangkal kebas dan kesemutan, nadi peri)er dapat diraba. Beritahu dokter dengan segera bila terjadi nadi berkurang, pengisian kapiler buruk, atau penurunan sensasi. Siapkan untuk pembedahan eskarotomi sesuai pesanan. pembengkakan. #emuan-temuan ini menandakan keruskana sirkualsi distal. Dokter dapat mengkaji tekanan jaringan untuk emnentukan kebutuhan terhadap inter6ensi bedah. (skarotomi (mengikis pada eskar" atau )asiotomi mungkin diperlukan untuk memperbaiki sirkulasi adekuat. 'erusakan integritas kulit b?d kerusakan permukaan kulit sekunder destruksi lapisan kulit. 0emumjukkan regenerasi jaringan 'riteria hasil1 0en&apai penyembuhan tepat *aktu pada area luka bakar. 'aji?&atat ukuran, *arna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka. Lakukan pera*atan luka bakar yang tepat dan tindakan kontrol in)eksi. /ertahankan penutupan luka sesuai indikasi. #inggikan area gra)t bila mungkin?tepat. /ertahankan posisi yang diinginkan dan imobilisasi area bila diindikasikan. /ertahankan balutan diatas area gra)t baru dan?atau sisi donor sesuai indikasi. 0emberikan in)ormasi dasar tentang kebutuhan penanaman kulit dan kemungkinan petunjuk tentang sirkulasi pada aera gra)t. 0enyiapkan jaringan untuk penanaman dan menurunkan resiko in)eksi?kegagalan kulit. 'ain nilon?membran silikon mengandung kolagen por&ine peptida yang melekat pada permukaan luka sampai lepasnya atau mengelupas se&ara spontan kulit repitelisasi. 0enurunkan pembengkakan ?membatasi resiko pemisahan gra)t. $erakan jaringan diba*ah gra)t dapat mengubah posisi 24 %u&i sisi dengan sabun ringan, &u&i, dan minyaki dengan krim, beberapa *aktu dalam sehari, setelah balutan dilepas dan penyembuhan selesai. Lakukan program kolaborasi 1 - Siapkan ? bantu prosedur bedah?balutan biologis. yang mempengaruhi penyembuhan optimal. @rea mungkin ditutupi oleh bahan dengan permukaan tembus pandang tak reakti). 'ulit gra)t baru dan sisi donor yang sembuh memerlukan pera*atan khusus untuk mempertahankan kelenturan. $ra)t kulit diambil dari kulit orang itu sendiri?orang lain untuk penutupan sementara pada luka bakar luas sampai kulit orang itu siap ditanam. 25 DA%TAR PUSTAKA Brunner and suddart. (!;,,". Te:t*oo( of Me.i0&l S')gi0&l N')sing. SiCth (dition. 5.B. Lippin&ott %ampany. /hiladelpia. 9al. !2;3 2 !32,. %arolyn, 0.9. et. al. (!;;". C)iti0&l C&)e N')sing. 4i)th (dition. 5.B. Lippin&ott %ampany. /hiladelpia. 9al. .>2 2 ..;. %arpenito,5,L. (!;;;". Ren0&n& As'3&n D&n Do(',ent&si Ke/e)&4&t&n. (disi 2 (terjemahan". /# ($%. 5akarta. Djohansjah, 0. (!;;!". Pengelol&&n L'(& B&(&). @irlangga Uni6ersity /ress. Surabaya. Doenges 0.(. (!;,;". N')sing C&)e Pl&n. $uidlines )or /lanning /atient %are (2 nd ed ". 4.@. Da6is %ompany. /hiladelpia. Donna D.Ignata6i&ius dan 0i&hael, 5. Bayne. (!;;!". Me.i0&l S')gi0&l N')sing! A N')sing P)o0ess A//)o&03. :. B. Saunders %ompany. /hiladelphia. 9al. 3>. 2 +!. (ngram, Barbara. (!;;,". Ren0&n& As'3&n Ke/e)&4&t&n Me.i(&l Be.&3. 6olume 2, (terjemahan". /enerbit Buku 'edokteran ($%. 5akarta. $oodner, Brenda M Roth, S.L. (!;;>". P&n.'&n Tin.&(&n Ke/e)&4&t&n Klini( P)&(tis. @lih bahasa 8i Luh $. Nasmin @sih. /# ($%. 5akarta. $uyton M 9all. (!;;.". B'(' A+&) %isiologi Ke.o(te)&n. (disi ;. /enerbit Buku 'edoketran ($%. 5akarta 9udak M $allo. (!;;.". Ke/e)&4&t&n K)itis1 Pen.e(&t&n Holisti(. Aolume I. /enerbit Buku 'edoketran ($%. 5akarta. Long, Barbara %. (!;;=". Pe)&4&t&n Me.i(&l Be.&3. Aolume I. (terjemahan". Nayasan Ikatan @lumni /endidikan 'epera*atan /ajajaran. Bandung. 0arylin (. Doenges. (2". Ren0&n& As'3&n Ke/e)&4&t&n1 Pe.o,&n Unt'( Pe)en0&n&&n .&n Pen.o(',ent&si&n Pe)&4&t&n P&sien (disi 3. /enerbit Buku 'edoketran ($%. 5akarta. 26