Вы находитесь на странице: 1из 33

MATA MERAH VISUS NORMAL

Pembimbing :
dr. Harindra Pandji Soediro, Sp.M
Peny!n:
"#i Ra$ma#i%a &a!ri
'()(.(*.(*+,
-epani%eraan -.ini/ I.m Penya/i% Ma%a
Rma$ Sa/i% Umm "aera$ &d$i A!i$
Periode 01 No2ember 1(0130+ "e!ember 1(01
4a/%a! -edo/%eran Uni2er!i%a! Tri!a/%i
5a/ar%a
1
STATUS PASIEN
I. I"ENTITAS
Nama : Nn. A
Usia : 12 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kampung dalam, a!ang
Status Pernikahan : "elum menikah
II. ANAMNESIS
Aut#anamnesis dengan pasien dilakukan di p#li mata $SUD "udhi Asih tanggal 21
N#%em&er 2'12.
-e.$an U%ama
(ata kiri merah sejak ) hari S($S
-e.$an Tamba$an
(ata terasa gatal dan pegal.
2
Ri#aya% Penya/i% Se/arang
Pasien datang dengan keluhan mata se&elah kiri merah sejak lima hari S($S.
Keluhan dirasakan ti&a*ti&a saat pasien pulang sek#lah. (ata terasa gatal, pegal, dan &erair.
+ari pertama pasien mengatakan mata pasien keluar k#t#ran, tapi hari &erikutn,a keluhan
terse&ut tidak dirasakan lagi. Pasien men,angkal keluhan sakit-n,eri, panas, silau, &erpasir
pada mata dan tidak ada gangguan penglihatan. Pasien mengatakan tidak ada keluarga dan
teman pasien ,ang mengalami pen,akit serupa. Pasien tidak memakai kaamata. Pasien
se&elumn,a &elum ke d#kter dan meng#&ati matan,a dengan #&at tetes mata %isine, tapi
matan,a tidak kunjung sem&uh sampai akhirn,a pasien datang ke p#li mata $SUD "udhi
Asih.
Ri#aya% Penya/i% "a$.
$i!a,at .", asma dan alergi disangkal #leh pasien.
Ri#aya% Penya/i% -e.arga
.idak ada angg#ta keluarga pasien ,ang memakai kaamata. $i!a,at hipertensi, dia&etes
melitus, asma dan alergi pada keluarga disangkal #leh pasien.
III. PEMERI-SAAN 4ISI-
S%a%! 6enera.i!
Keadaan umum-kesadaran : "aik - /#mp#s mentis
.anda %ital
Nadi : 0' 1- menit
Suhu : A2e&ris
Pernapasan : 2' 1-menit
3
S.A.US 34.A5(3536IS
O77.i "e/!%ra O77.i Sini!%ra
7-7 Vi!! 7-7
3rth#2#ria -edd/an &o.a Ma%a 3rth#2#ria
Pergerakan &#la mata &aik ke
segala arah
Pergera/an &o.a Ma%a Pergerakan &#la mata &aik ke
segala arah
8dema 9*:, +emat#ma 9*:,
8nter#pi#n 9*:, 8kter#pi#n 9*:,
.rikiasis 9*:, Distrikiasis 9*:
Pa.pebra Sperior
8dema 9*:, +emat#ma 9*:,
8nter#pi#n 9*:, 8kter#pi#n 9*:,
.rikiasis 9*:, Distrikiasis 9*:
8dema 9*:, +emat#ma 9*:,
8nter#pi#n 9*:, 8kter#pi#n 9*:,
.rikiasis 9*:, Disthikiasis 9*:
Pa.pebra In8erior
8dema 9*:, +emat#ma 9*:,
8nter#pi#n 9*:, 8kter#pi#n 9*:,
.rikiasis 9*:, Disthikiasis 9*:
+iperemis 9*:, 4#likel 9*:,
Papil 9*:, 5itiasis 9*:
-onjng%i2a Tar!a.
Sperior
+iperemis 9;:, 4#likel 9*:,
Papil 9*:, 5itiasis 9*:
+iperemis 9*:, 4#likel 9*:,
Papil 9*:, 5itiasis 9*:
-onjng%i2a Tar!a.
In8erior
+iperemis 9;:, 4#likel 9*:,
Papil 9*:, 5itiasis 9*:
Injeksi silier 9*:,
Injeksi K#njungti%a 9*:,
Su&#njungti%al "leeding 9*:,
Pinguekula 9*:, Pterigium 9*:
-onjng%i2a &.bi
Injeksi silier 9*:,
Injeksi K#njungti%a 9;:,
Su&#njungti%al "leeding 9*:,
Pinguekula 9*:, Pterigium 9*:
Jernih, arus senilis 9*:, 5ensa
k#ntak 9*:
-ornea Jernih, arus senilis 9*:, 5ensa
k#ntak 9*:
Dalam 9OA Dalam
<arna #klat, Kripti 9;: Iri! <arna #klat, Kripti 9;:
$/5-$/.5 9;:, &ulat, is#k#r, Ppi. $/5-$/.5 9;:, &ulat, is#k#r,
4
diameter = mm diameter = mm
Jernih Len!a Jernih
Jernih Vi%re! $mor Jernih
$e2leks 2undus 9;: 4nd!/opi $e2leks 2undus 9;:
N - palpasi TIO N - palpasi

IV. PEMERI-SAAN PENUN5AN6
Ishihara: 3D: "aik
3S: "aik
4undusk#pi 9lihat status #2talm#l#gis:

5
6am&ar mata pasien
V. RESUME
Se#rang perempuan, &erumur 1= tahun datang dengan keluhan mata se&elah kiri
merah sejak lima hari S($S. Keluhan dirasakan ti&a*ti&a saat pasien pulang sek#lah. (ata
terasa gatal, pegal, dan &erair. +ari pertama pasien mengatakan mata pasien keluar k#t#ran,
tapi hari &erikutn,a keluhan terse&ut tidak dirasakan lagi. .idak terdapat gangguan
pengihatan pada pasien.
Pemeriksaan %isus 3D didapatkan 7-7, %isus 3S 7-7. .es ishihara 3DS: &aik.
K#njungti%a tarsal superi#r dan in2eri#r pada 3S hiperemis, k#njungti%a &ul&i 3S, injeksi
k#njungti%a 9;:. 4undusk#pi 3DS: $e2leks 2undus 9;:.
VI. "IA6NOSIS
K#njungti%itis akut 3S
VIII. PENATALA-SANAAN
P#lidemisin e,e dr#p : ) 1 3S
I:. PRO6NOSIS
Ad >itam : Ad &#nam
Ad 2ungsi#nam : Ad &#nam
Ad sanati#nam : Ad &#nam
:. AN5URAN
(ata tidak &#leh dikuek-dipegang terutama mata se&elah kiri
6
/ui tangan setiap selesai memegang mata
Usahakan untuk tidak men,entuh mata ,ang sehat sesudah menangani mata ,ang
sakit.
Jangan menggunakan handuk atau lap &ersama*sama dengan penghuni rumah lainn,a.
K#ntr#l ulang 1 minggu kemudian

:I. ANALISA -ASUS
"erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan #pthalm#l#gi, pada pasien ini ditegakkan diagn#sis
k#njungti%itis akut 3S ditegakkan &erdasarkan adan,a keluhan mata merah, gatal, pegal,
&erair, tetapi tidak terasa sakit-n,eri dan tidak ada gangguan penglihatan. Pada pemeriksaan
#pthalm#l#gi didapatkan %isus 3D 7-7, 3S 7-7, hiperemis pada k#njungti%a tarsal superi#r
dan in2eri#r 3S, injeksi k#njungti%a 9;: pada 3S.
Se&agai penatalaksanaann,a diperlukan anti&i#tik t#pikal dan anti in2lamasi t#pikal.
&A& I
PEN"AHULUAN
(ata akan terlihat merah &ila &agian putih mata atau sklera ,ang ditutup
k#njungti%a menjadi merah. Pada mata n#rmal, sklera &er!arna putih karena dapat
terlihat melalui &agian k#njungti%a dan kapsul .en#n ,ang tipis dan tem&us sinar.
+iperemia k#njungti%a terjadi aki&at &ertam&ahn,a asupan pem&uluh darah ataupun
&erkurangn,a pengeluaran darah seperti pada pem&endungan pem&uluh darah.
7
(ata merah aki&at mele&arn,a pem&uluh darah k#njungti%a ,ang terjadi pada
peradangan mata akut, misaln,a k#njungti%itis, keratitis, atau irid#siklitis. Pada
keratitis, pleksus arteri perik#rnea ,ang le&ih dalam akan mele&ar pada iritis dan
glauk#ma akut k#ngesti2. Pada k#njungti%itis dimana pem&uluh darah super2isial
,ang mele&ar, maka &ila di&eri epine2rin t#pikal terjadi %as#k#nstriksi sehingga mata
akan menjadi putih.
8
&A& II
TIN5AUAN PUSTA-A
MATA MERAH VISUS NORMAL
I. -ON5UN6TIVITIS
A. "e8ini!i
K#njungti%itis merupakan peradangan pada k#njungti%a 9 lapisan luar mata dan
lapisan dalam kel#pak mata : ,ang dise&a&kan #leh mikr#*#rganisme 9%irus, &akteri,
jamur, hlamidia:, alergi, iritasi &ahan*&ahan kimia.
&. E%io.ogi
K#njungti%a &isa mengalami peradangan aki&at:
? In2eksi #lah %irus atau &akteri
? $eaksi alergi terhadap de&u, ser&uk sari, &ulu &inatang
? Iritasi #leh angin, de&u, asap dan p#lusi udara lainn,a@ sinar ultra%i#let dari las
listrik atau sinar matahari.
9. -.a!i8i/a!i
K#njungti%itis, terdiri dari:
1. K#njungti%itis &akterial
2. K#njungti%itis %irus
A. K#njungti%itis alergi
=. K#njungti%itis Ne#nat#rum
). .rak#ma
7. K#njungti%itis iritasi atau kimia
". 6ambaran /.ini/ -onjng%i2i%i!
a. Sbje/!%i8
Seperti ada &enda asing, &erpasir, pedih, panas,, gatal, kadang ka&ur, lengket
!aktu pagi.
b. Obje/%i8
0. Inje/!i -onjng%i2a
9
Pele&aran pem&uluh a. k#njungti%a p#steri#r, ,ang mem&eri gam&aran
&erkel#k*kel#k, merah dari &agian peri2er k#njungti%a &ul&i menuju k#rnea
dan ikut &ergerak apa&ila k#njungti%a &ul&i digerakkan.
1. 4o.i/e.
Kelainan &erupa t#nj#lan pada jaringan k#njungti%a, &esarn,a kira*kira 1mm.
t#nj#lan ini mirip %esikel. 6am&aran permukaan 2#likel landai, liin a&u*a&u
kemerehan karena adan,a pem&uluh darah dari pinggir 2#likel ,ang naik
kearah punak 2#likel.
). Papi. ra/!a!a (Coble-stone)
Cobble-stone &er&entuk p#l,g#nal tersusun &erdekatan dengan permukaan
datar. Pada coble-stone pem&uluh darah &erasal dari &a!ah sentral.
;. 4.i/%en
.#nj#lan &erupa se&ukan sel*sel radang kr#nik di &a!ah epitel k#njungti%a
atau k#rnea, &erupa suatu mikr#*a&ses, dimana permukaan epitel mengalami
nekr#sis.
+. Membran
(assa putih padat ,ang menutupi se&agian keil, se&agian &esar, atau seluruh
k#njungti%a. Paling sering menutupi k#njungti%a tarsal. (assa puth ini dapat
&erupa endapan seret, sehingga mudah diangkat, dan dise&ut
pseud#mem&ran. Selain massa putih ,ang menutupi k#njungti%a dapat &erupa
k#agulasi dan nekr#sis k#njungti%a, sehingga sukar diangkat, dise&ut
mem&ran.
6ejala lainn,a adalah:
* mata &erair
* mata terasa n,eri
* mata terasa gatal
* pandangan ka&ur
* peka terhadap aha,a
* ter&entuk ker#peng pada kel#pak mata ketika &angun pada pagi hari.
E. Ma7am3ma7am -onjng%i2i%i!
0. -onjng%i2i%i! &a/%eri
10
o "e8ini!i : in2lamasi k#njungti%a diaki&atkan Staph,l##us aureus
9&erhu&ungan dengan &le2aritis:, S.8pidermidis, Strept##us pneum#nia,
dan +aem#philus in2luenBa 9khususn,a pada anak*anak:
o "iagno!i!
6ejala : (ata merah, pedih, n,eri, mengganjal, eksudat, lakrimasi
.anda :
Papila k#njungti%a
Kem#sis : pem&engkakan k#njungti%a
K#njungti%a injeksi
.anpa aden#pati preaurikuler
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan tajam penglihatan
Pemeriksaan segmen anteri#r &#la mata
Sediaan langsung 9s!a& k#njungti%a untuk pe!arnaan garam: untuk
mengindenti2ikasi &akteri, jamur dan sit#l#gin,a.
o Terapi
Prinsip terapi dengan #&at t#pial spetrum luas. Pada 2= jam pertama #&at
diteteskan tiap 2 jam kemudian pada hari &erikutn,a di&erikan = kali sehari
selama 1 minggu. Pada malam harin,a di&erikan salep mata untuk menegah
&elekan di pagi hari dan memperepat pen,em&uhan
o Progno!i!
K#njungti%itis &akteri akut hampir selalu sem&uh sendiri, in2eksi dapat
&erlangsung selama 1'*1= hari@ jika di#&ati dengan memadai, 1*A hari, keuali
k#njungti%itis sta2il#k#kus 9,ang dapat &erlanjut menjadi &le2ar#k#njungti%itis
dan memasuki tahap menahun: dan k#njungti%itis g#n#k#kus 9,ang &ila tidak
di#&ati dapat &eraki&at per2#rasi k#rnea dan end#2talmitis:.
Karena k#njungti%a dapat menjadi ger&ang masuk &agi mening#k#kus ke
dalam darah dan meninges, hasil akhir k#njungti%itis mening#k#kus adalah
septiemia dan meningitis.K#njungti%itis &aterial menahun mungkin tidak
dapat sem&uh sendiri dan menjadi masalah peng#&atan ,ang men,ulitkan.
o Pen7ega$an
11
K#njungti%itis mudah menular, karena itu se&elum dan sesudah
mem&ersihkan atau meng#leskan #&at, penderita harus menui tangann,a
&ersih*&ersih.
Usahakan untuk tidak men,entuh mata ,ang sehat sesudah menangani mata
,ang sakit.
Jangan menggunakan handuk atau lap &ersama*sama dengan penghuni
rumah lainn,a.
1. -onjng%i2i%i! Vir!
0. -onjng%i2i%i! 4o.i/.er Vir! A/%
a,. "emam 4aringo/onjng%i2a.
Tanda dan geja.a
Demam 4aring#k#njungti%al ditandai #leh demam A0,A*=' /, sakit tengg#r#kan,
dan k#njungti%itis 2#likuler pada satu atau dua mata. 4#likuler sering sangat
men#l#k pada kedua k#njungti%a dan pada muk#sa 2aring. (ata merah dan
&erair mata sering terjadi, dan kadang*kadang sedikit kekeruhan daerah su&epitel.
Cang khas adalah lim2aden#pati preaurikuler 9tidak n,eri tekan:.
Labora%orim
Demam 2aring#k#njungti%al umumn,a dise&a&kan #leh aden#%irus tipe A dan
kadang D kadang #leh tipe = dan E. >irus itu dapat di&iakkan dalam sel +e5a dan
ditetapkan #leh tes netralisasi. Dengan &erkem&angn,a pen,akit, %irus ini dapat
juga didiagn#sis seara ser#l#gi dengan meningkatn,a titer anti&#d, penetral
%irus. Diagn#sis klinis adalah hal mudah dan jelas le&ih praktis.
Ker#kan k#njungti%a terutama mengandung sel m#n#nulear, dan tak ada &akteri
,ang tum&uh pada &iakan. Keadaan ini le&ih sering pada anak*anak daripada
#rang de!asa dan sukar menular di k#lam renang &erhl#r.
Terapi
12
.idak ada peng#&atan spesi2ik. K#njungti%itisn,a sem&uh sendiri, umumn,a
dalam sekitar 1' hari.

b,. -era%o/onjng%i2i%i! Epidemi/a
Tanda dan geja.a
Kerat#k#njungti%itis epidemika umumn,a &ilateral. A!aln,a sering pada satu
mata saja, dan &iasan,a mata pertama le&ih parah. Pada a!aln,a pasien merasa
ada in2eksi dengan n,eri sedang dan &erair mata, kemudian diikuti dalam )*1=
hari #leh 2#t#2#&ia, keratitis epitel, dan kekeruhan su&epitel &ulat. Sensai k#rnea
n#rmal. N#dus preaurikuler ,ang n,eri tekan adalah khas. 8dema palpe&ra,
kem#sis, dan h,peremia k#njungti%a menandai 2ase akut. 4#likel dan perdarahan
k#njungti%a sering munul dalam =0 jam. Dapat mem&entuk pseud#mem&ran dan
mungkin diikuti parut datar atau pem&entukan s,m&lephar#n.

K#njungti%itis &erlangsung paling lama A*= minggu. Kekeruhan su&epitel
terutama terdapat di pusat k#rnea, &ukan di tepian, dan menetap &er&ulan*&ulan
namun men,em&uh tanpa meninggalkan parut.

Kerat#k#njungti%a epidemika pada #rang de!asa ter&atas pada &agian luar mata.
Namun, pada anak*anak mungkin terdapat gejala sistemik in2eksi %irus seperti
demam, sakit tengg#r#kan, #titis media, dan diare.
Labora%orim
Kerat#k#njungti%a epidemika dise&a&kan #leh aden#%irus tipe 0, 1F, 2F, dan AE
9su&gr#u& D dari aden#%irus manusia:. >irus*%irus ini dapat diis#lasi dalam
&iakan sel dan diidenti2ikasi dengan tes netralisasi. Ker#kan k#njungti%a
menampakkan reaksi radang m#n#nulear primer@ &ila ter&entuk
pseud#mem&ran, juga terdapat &an,ak neutr#2il.
Penyebaran
.ransmisi n#s#k#mial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui
jari*jari tangan d#kter, alat*alat pemeriksaan mata ,ang kurang steril, atau
13
pemakaian larutan ,ang terk#ntaminasi. 5arutan mata, terutama anestetika
t#pial, mungkin terk#ntaminasi saat ujung penetes #&at men,ed#t materi
terin2eksi dari k#njungti%a atau silia. >irus itu dapat &ertahan dalam larutan itu,
,ang menjadi sum&er pen,e&aran.

Pen7ega$an
"aha,a k#ntaminasi &#t#l larutan dapat dihindari dengan dengan memakai
penetes steril pri&adi atau memakai tetes mata dengan kemasan unit*d#se. /ui
tangan seara teratur di antara pemeriksaan dan pem&ersihan serta sterilisasi alat*
alat ,ang men,entuh mata khususn,a t#n#meter juga suatu keharusan. .#n#meter
aplanasi harus di&ersihkan dengan al#h#l atau hip#kl#rit, kemudian di&ilas
dengan air steril dan dikeringkan dengan hati*hati.
Terapi
Sekarang ini &elum ada terapi spesi2ik, namun k#mpres dingin akan mengurangi
&e&erapa gejala. k#rtik#ster#id selama k#njungti%itis akut dapat memperpanjang
keterli&atan k#rnea sehingga harus dihindari. Agen anti&akteri harus di&erikan
jika terjadi superin2eksi &aterial.

7,. -onjng%i2i%i! Vir! Herpe! Simp.e/!
Tanda dan geja.a
K#njungti%itis %irus herpes simple1 &iasan,a merupakan pen,akit anak keil,
adalah keadaan ,ang luar &iasa ,ang ditandai pele&aran pem&uluh darah
unilateral, iritasi, &ertahi mata muk#id, sakit, dan 2#t#2#&ia ringan. Pada k#rnea
tampak lesi*lesi epithelial tersendiri ,ang umumn,a men,atu mem&entuk satu
ulkus atau ulkus*ulkus epithelial ,ang &era&ang &an,ak 9dendritik:.
K#njungti%itisn,a 2#likuler. >esikel herpes kadang*kadang munul di palpe&ra
dan tepian palpe&ra, disertai edema he&at pada palpe&ra. Khas terdapat se&uah
n#dus preaurikuler ,ang terasa n,eri jika ditekan.

Labora%orim
14
.idak ditemukan &akteri di dalam ker#kan atau dalam &iakan. Jika
k#njungti%itisn,a 2#likuler, reaksi radangn,a terutama m#n#nulear, namun jika
pseud#mem&ran, reaksin,a terutama p#lim#r2#nuklear aki&at kem#taksis dari
tempat nekr#sis. Inklusi intranuklear tampak dalam sel k#njungti%a dan k#rnea,
jika dipakai 2iksasi "#uin dan pulasan Papani#la#u, tetapi tidak terlihat dengan
pulasan 6iemsa. Ditemukann,a sel D sel epithelial raksasa multinulear
mempun,ai nilai diagn#sti.
>irus mudah diis#lasi dengan mengusapkan se&uah aplikat#r &erujung kain
kering di atas k#njungti%a dan memindahkan sel*sel terin2eksi ke jaringan &iakan.
Terapi
Jika k#njungti%itis terdapat pada anak di atas 1 tahun atau pada #rang de!asa,
umun,a sem&uh sendiri dan mungkin tidak perlu terapi. Namun, anti%irus l#al
maupun sistemik harus di&erikan untuk menegah terkenan,a k#rnea. Untuk
ulkus k#rnea mungkin diperlukan de&ridemen k#rnea dengan hati*hati ,akni
dengan mengusap ulkus dengan kain kering, meneteskan #&at anti%irus, dan
menutupkan mata selama 2= jam. Anti%irus t#pial sendiri harus di&erikan E D 1'
hari: tri2luridine setiap 2 jam se!aktu &angun atau salep %ida ra&ine lima kali
sehari, atau id#1uridine ',1 G, 1 tetes setiap jam se!aktu &angun dan 1 tetes
setiap 2 jam di !aktu malam. Keratitis herpes dapat pula di#&ati dengan salep
a,l#%ir AG lima kali sehari selama 1' hari atau dengan a,l#%ir #ral, ='' mg
lima kali sehari selama E hari.
Untuk ulkus k#rnea, de&ridmen k#rnea dapat dilakukan. 5e&ih jarang adalah
pemakaian %idara&ine atau id#1uridine. Anti%irus t#pial harus dipakai E*1' hari.
Penggunaan k#rtik#ster#id dik#ntraindikasikan, karena makin memper&uruk
in2eksi herpes simple1 dan mengk#n%ersi pen,akit dari pr#ses sem&uh sendiri
,ang singkat menjadi in2eksi ,ang sangat panjang dan &erat.

d,. -onjng%i2i%i! Hemoragi/a A/%
Epidemio.ogi
15
Semua &enua dan ke&an,akan pulau di dunia pernah mengalami epidemi &esar
k#njungti%itis k#njungti%itis hem#regika akut ini. Pertama kali diketahui di
6hana dalam tahun 1F7F. K#njungti%itis ini dise&a&kan #leh #1akie %irus A2=.
(asa inku&asi %irus ini pendek 90*=0 jam: dan &erlangsung singkat 9)*E hari:.

Tanda dan 6eja.a
(ata terasa sakit, 2#t#2#&ia, sensasi &enda asing, &an,ak mengeluarkan air mata,
merah, edema palpe&ra, dan hem#ragi su&k#njungti%al. Kadang*kadang terjadi
kem#sis. +em#ragi su&k#njungti%a umumn,a di2us, namun dapat &erupa &intik*
&intik pada a!aln,a, dimulai di k#njungti%a &ul&i superi#r dan men,e&ar ke
&a!ah. Ke&an,akan pasien mengalami lim2aden#pati preaurikuler, 2#likel
k#njungti%a, dan keratitis epithelial. U%eitis anteri#r pernah dilap#rkan, demam,
malaise, mialgia, umum pada 2)G kasus.

Penyebaran
>irus ini ditularkan melalui k#ntak erat dari #rang ke #rang dan #leh 2#mite
seperti sprei, alat*alat #pti ,ang terk#ntaminasi, dan air. Pen,em&uhan terjadi
dalam )*E hari
Terapi
.idak ada peng#&atan ,ang pasti.
1. -onjng%i2i%i! Vir! Mena$n
a,. &.e8aro/onjng%i2i%i!
Mo..!7m 9on%agio!m
Se&uah n#dul m#llusum pada tepian atau kulit palpe&ra dan alis mata
dapat menim&ulkan k#njungti%itis 2#likuler menahun unilateral, keratitis
superi#r, dan pannus superi#r, dan mungkin men,erupai trah#ma. $eaksi
radang ,ang m#n#nulear 9&er&eda dengan reaksi pada trah#ma:, dengan lesi
&ulat, &er#m&ak, putih mutiara, n#n*radang dengan &agian pusat, adalah khas
m#llusum k#ntagi#sum. "i#ps, menampakkan inklusi sit#plasma e#sin#2ilik,
16
,ang memenuhi seluruh sit#plasma sel ,ang mem&esar, mendesak inti ke satu
sisi.
8ksisi, insisi sederhana n#dul ,ang memungkinkan darah tepi memasukin,a,
atau kri#terapi akan men,em&uhkan k#njungti%itisn,a.
b,. &.e8aro/onjng%i2i%i! Vari7e..a3<o!%er
Tanda dan geja.a
+,peremia dan k#njungti%itis in2iltrate disertai dengan erupsi %esikuler
khas sepanjang pen,e&aran dermat#m ner%us trigeminus a&ang #2talmika
adalah khas herpes B#ster. K#njungti%itisn,a &iasan,a papiler, namun pernah
ditemukan 2#likel, pseud#mem&ran, dan %esikel temp#rer, ,ang kemudian
&erulserasi. 5im2#n#dus preaurikuler ,ang n,eri tekan terdapat pada a!al
pen,akit. parut pada palpe&ra, entr#pi#n, dan &ulu mata salah arah adalah
sekuele.

Labora%orim
Pada B#ster maupun %ariella, ker#kan dari %esikel palpe&ra mengandung
sel raksasa dan &an,ak leuk#sit p#lim#r2#nuklear@ ker#kan k#njungti%a pada
%ariella dan B#ster mengandung sel raksasa dan m#n#sit. >irus dapat
diper#leh dari &iakan jaringan sel D sel em&ri# manusia.

Terapi
A,l#%ir #ral d#sis tinggi 90'' mg #ral lima kali sehari selama 1' hari:,
jika di&eri pada a!al perjalanan pen,akit, agakn,a akan mengurangi dan
mengham&at pen,akit.

7,. -era%o/onjng%i2i%i! Morbi..i
Tanda dan geja.a
Pada a!al pen,akit, k#njungti%a tampak mirip kaa ,ang aneh, ,ang
dalam &e&erapa hari diikuti pem&engkakan lipatan semiluner. "e&erapa hari
17
se&elum erupsi kulit, tim&ul k#njungti%itis eksudati2 dengan seret
muk#purulen, dan saat munul erupsi kulit, tim&ul &erak*&erak K#plik pada
k#njungti%a dan kadang*kadang pada arunulus.

Pada pasien imun#k#mpeten, kerat#k#njungti%itis ampak han,a
meninggalkan sedikit atau sama sekali tanpa sekuel, namun pada pasien
kurang giBi atau imun#k#mpeten, pen,akit mata ini seringkali disertai in2eksi
+S> atau in2eksi &aterial sekunder #leh S pneumonia, H influenza, dan
#rganism lain. Agen ini dapat menim&ulkan k#njungti%itis purulen ,ang
disertai ulserasi k#rnea dan penurunan penglihatan ,ang &erat. In2eksi herpes
dapat menim&ulkan ulserasi k#rnea &erat dengan per2#rasi dan kehilangan
penglihatan pada anak*anak kurang giBi di Negara &erkem&ang.

Ker#kan k#njungti%itis menunjukkan reaksi sel m#n#nulear, keuali jika
ada pseud#mem&ran atau in2eksi sekunder. Sedian terpulas giemsa
mengandung sel*sel raksasa. Karena tidak ada terapi spesi2ik, han,a tindakan
penunjang saja ,ang dilakukan, keuali jika ada in2eksi sekunder.

). -onjng%i2i%i! A.ergi

0, -onjng%i2i%i! "emam 5erami 'Hay 4e2er,
* Tanda dan geja.a
o $adang k#njungti%itis n#n*spesi2ik ringan umumn,a men,ertai demam jerami
9rhinitis alergika:. "ian,a ada ri!a,at alergi terhadap tepung sari, rumput,
&ulu he!an, dan lainn,a. Pasien mengeluh tentang gatal*gatal, &erair mata,
mata merah, dan sering mengatakan &ah!a matan,a seakan*akan Htenggelam
dalam jaringan sekitarn,aI. .erdapat sedikit penam&ahan pem&uluh pada
palpe&ra dan k#njungti%a &ul&i, dan selama serangan akut sering terdapat
18
kem#sis &erat 9,ang menjadi se&a& Htenggelamn,aI tadi:. (ungkin terdapat
sedikit tahi mata, khususn,a jika pasien telah menguek matan,a.
* Labora%orim
o Sulit ditemukan e#sin#2il dalam ker#kan k#njungti%a
* Terapi
o (eneteskan %as#k#nstrikt#r l#al pada tahap akut 9epineprin, larutan 1:1'''
,ang di&erikan seara t#pial, akan menghilangkan kem#sis dan gejalan,a
dalam A' menit:. K#mpres dingin mem&antu mengatasi gatal*gatal dan
antihistamin han,a sedikit man2aatn,a. $esp#n langsung terhadap peng#&atan
ukup &aik, namun sering kam&uh keuali anti*genn,a dapat dihilangkan.
1, -onjng%i2i%i! Verna.i!
* "e8ini!i : suatu in2lamasi mata &agian luar ,ang &ersi2at musiman dan
dianggap se&agai suatu alergi.
o K#njungti%a &an,ak sekali mengandung sel dari sistem keke&alan 9mast sel:
,ang melepaskan sen,a!a kimia 9mediat#r: dalam meresp#n terhadap
&er&agai rangsangan 9seperti ser&uk sari atau de&u tungau: . (ediat#r ini
men,e&a&kan radang pada mata, ,ang mungkin se&entar atau &ertahan lama.
Sekitar 2'G dari #rang memiliki tingkat mata merah alergi.
* "iagno!i!
Ditemukan adan,a tanda*tanda radang k#njungti%a
Ditemukan adan,a giant papil pada k#njungti%a palpe&ra superi#r
Ditemukan adan,a tantras d#t pada lim&us k#rnea
Kadang disertai shield uler
"ersi2at kumat*kumatan
6ejal dan.anda :
(ata merah 9&iasan,a rekuren:
Kadang disertai rasa gatal ,ang he&at
Adan,a ri!a,at alergi
Adan,a hipertr#2i papil di2us pada k#njungti%a tersal terutama superi#r
Adan,a pene&alan lim&us dengan tantras d#t
19
Disharge muk#id dan menjadi muk#purulen apa&ila terdapat in2eksi
sekunder
* Terapi
Kasus ringan : terapi edukasi 9menghindari allergen, k#mpres dingin, ruangan
sejuk, lu&rikasi, salep mata:, pem&erian antihistamin 9t#pial le%#ka&astin,
emestadine:, %as#k#nstrikt#r 9phenileprine, tetrahidr#l#Bine:, mast ell
sta&iliBer 9r#m#lin s#dium =G al#mide:
Kasus sedang*&erat : mast ell sta&iliBer 9r#m#lin s#dium =G al#mide:,
antiin2lamasi ster#id t#pika 9ket#r#la ',)G:, k#rtik#ster#id t#pial atau agen
m#dulat#r sikl#sp#rin. Pada pasien denga sheld uler &ias di&erikan
sikl#plegik ,ang agresi2 9atr#pine 1G, h#matr#pin )G, atau sk#p#lamin
',2)G: dan anti&i#ti t#pikal
Dapat di&erikan antihistamin sistemik.
), -onjng%i2i%i! A%opi/
* Tanda dan geja.a
o Sensasi ter&akar, &ertahi mata &erlendir, merah, dan 2#t#2#&ia. .epian
palpe&ra eritem#sa, dan k#njungti%a tampak putih seperti susu. .erdapat
papilla halus, namun papilla raksasa tidak &erkem&ang seperti pada
kerat#k#njungti%itis %ernal, dan le&ih sering terdapat di tarsus in2eri#r.
"er&eda dengan papilla raksasa pada kerat#k#njungti%itis %ernal, ,ang
terdapat di tarsus superi#r. .anda*tanda k#rnea ,ang &erat munul pada
perjalanan lanjut pen,akit setelah eksaser&asi k#njungti%itis terjadi
&erulangkali. .im&ul keratitis peri2er super2iial ,ang diikuti dengan
%askularisasi. Pada kasus &erat, seluruh k#rnea tampak ka&ur dan
&er%askularisasi, dan ketajaman penglihatan.

o "iasan,a ada ri!a,at alergi 9demam jerami, asma, atau eBema: pada pasien
atau keluargan,a. Ke&an,akan pasien pernah menderita dermatitis at#pi sejak
&a,i. Parut pada lipatan*lipatan 2leksura lipat siku dan pergelangan tangan dan
lutut sering ditemukan. Seperti dermatitisn,a, kerat#k#njungti%itis at#pi
&erlangsung &erlarut*larut dan sering mengalami eksaser&asi dan remisi.
Seperti kerat#k#njungti%itis %ernal, pen,akit ini enderung kurang akti2 &ila
pasien telah &erusia )' tahun.
20
* Labora%orim
o Ker#kan k#njungti%a menampakkan e#sin#2il, meski tidak se&an,ak ,ang
terlihat se&an,ak pada kerat#k#njungti%itis %ernal.

* Terapi
o Atihistamin #ral termasuk ter2enadine 97'*12' mg 21 sehari:, astemiB#le 91'
mg empat kali sehari:, atau h,dr#1,Bine 9)' mg !aktu tidur, dinaikkan sampai
2'' mg: tern,ata &erman2aat. 3&at*#&at antiradang n#n*ster#id ,ang le&ih
&aru, seperti ket#r#la dan i#d#1amid, tern,ata dapat mengatasi gejala pada
pasien*pasien ini. Pada kasus &erat, plasma2eresis merupakan terapi tam&ahan.
Pada kasus lanjut dengan k#mplikasi k#rnea &erat, mungkin diperlukan
transplantasi k#rnea untuk mengem&alikan ketajaman penglihatann,a.

;. -onjng%i2i%i! Neona%orm
* "e8ini!i
32talmia Ne#nat#rum 9K#njungti%itis Ne#nat#rum: adalah suatu in2eksi mata
pada &a,i &aru lahir ,ang didapat ketika &a,i mele!ati jalan lahir.
* Penyebab
"er&agai #rganisme &isa men,e&a&kan in2eksi mata pada &a,i &aru lahir,
tetapi in2eksi &akteri ,ang &erhu&ungan dengan pr#ses persalinan, ,ang paling
&an,ak ditemukan dan &erp#tensi men,e&a&kan kerusakan mata adalah
g#n#re 9Neisseria g#n#rrhea: dan klamidia 9/hlam,dia trah#matis:. >irus
,ang &isa men,e&a&kan k#njungti%itis ne#nat#rum dan kerusakan mata ,ang
&erat adalah %irus herpes. >irus ini juga &isa didapat ketika &a,i mele!ati
jalan lahir, tetapi k#njungti%itis herpes le&ih jarang ditemukan. 3rganisme
terse&ut &iasan,a terdapat pada i&u hamil aki&at pen,akit menular seksual
9S.D, se1uall,*transmitted disease:. Pada saat persalinan, i&u mungkin tidak
memiliki gejala*gejala tetapi &akteri atau %irus mampu men,e&a&kan
k#njungti%itis pada &a,i ,ang akan dilahirkan.
* Tanda dan 6eja.a
"a,i &aru lahir ,ang terin2eksi akan mengeluarkan k#t#ran dari matan,a
dalam !aktu 1 hari sampai 2 minggu setelah dia lahir. Kel#pak matan,a
21
mem&engkak, merah dan n,eri &ila ditekan. 6#n#re &isa men,e&a&kan
per2#rasi k#rnea dan kerusakan ,ang sangat &erarti pada struktur mata ,ang
le&ih dalam. 6ejala lainn,a adalah: * ri!a,at pen,akit menular seksual pada
i&u * dari mata keluar k#t#ran ener dan &erdarah 9ser#sanguin#sa: atau
k#t#ran kental seperti nanah 9purulen:.
* "iagno!a
Diagn#sis ditegakkan &erdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata. Untuk
mengetahui #rganisme pen,e&a&n,a, dilakukan pem&iakan terhadap k#t#ran
mata.
* Terapi
Anti&i#tik dalam &entuk t#pikal 9salep dan tetes mata:, per*#ral 9melalui
mulut: maupun intra%ena 9melalui pem&uluh darah:, semua &isa digunakan
tergantung kepada &eratn,a in2eksi dan #rganisme pen,e&a&n,a. Kadang
anti&i#tik #ral dan t#pikal digunakan seara &ersamaan. Irigasi mata dengan
larutan garam n#rmal dilakukan untuk mem&uang k#t#ran purulen ,ang
terkumpul.
* Pen7ega$an
K#njungti%itis ne#nat#rum &isa diegah dengan ara:
1. (eng#&ati pen,akit menular seksual pada i&u hamil
2. (em&erikan tetes mata perak nitrat atau anti&i#tik 9misaln,a eritr#misin:
kepada setiap &a,i ,ang &aru lahir.
+. Tra/oma
* "e8ini!i
.rak#ma 9Konjungtivitis granuler, Oftalmia Bangsa Mesir: adalah suatu
in2eksi konjungtiva ,ang &erlangsung lama dan dise&a&kan #leh &akteri
Chlam!ia trachomatis.
* Penyebab
.rak#ma terjadi aki&at in2eksi #leh &akteri Chlam!ia trachomatis.
(asa inku&asi &erlangsung selama )*12 hari dan &era!al se&agai kemerahan
pada mata, ,ang jika tidak di#&ati &isa menjadi pen,akti kronis dan
men,e&a&kan pem&entukan jaringan parut.
.rak#ma ditemukan di seluruh dunia, terutama di daerah pedesaan di negara*
negara &erkem&ang.
22
Sering men,erang anak*anak.
.rak#ma merupakan pen,akit menular dan &isa ditularkan melalui:
* k#ntak tangan dengan mata
* sejenis lalat
*&enda*&enda ,ang terk#ntaminasi 9misaln,a handuk atau saputangan:.
* 6eja.a
Pada stadium a!al, k#njungti%a tampak meradang, merah dan mengalami
iritasi serta mengeluarkan k#t#ran 9konjungtivitis:.
Pada stadium lanjut, k#njungti%a dan kornea mem&entuk jaringan parut
sehingga &ulu mata melipat ke dalam dan terjadi gangguan penglihatan.
6ejala lainn,a adalah:
* pem&engkakan kel#pak mata
* pem&engkakan kelenjar getah &ening ,ang terletak tepat di depan mata
* k#rnea tampak keruh.
o "iagno!i!
Diagn#sis ditegakkan &erdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.
Apusan mata diperiksa untuk mengetahui #rganisme pen,e&a&n,a.
* Terapi
Peng#&atan meliputi pem&erian salep anti&i#tik ,ang &erisi tetra,lin dan
er,thr#m,in selama =*7 minggu. Selain itu, anti&i#tik terse&ut juga &isa
di&erikan dalam &entuk ta&let.
Jika terjadi kelainan &entuk kel#pak mata, k#rnea maupun k#njungti%a,
mungkin perlu dilakukan pem&edahan untuk memper&aikin,a.
=. -onjng%i2i%i! /imia a%a iri%a!i
a. -onjng%i2i%i! ia%rogeni/ pemberian oba% %opi/a.
23
* K#njungti%itis 2#likular t#ksik atau k#njungti%itis n#n*spesi2ik in2iltrate, ,ang
diikuti pem&entukan parut, sering kali terjadi aki&at pem&erian lama
dipi%e2rin, mi#tika, id#1uridine, ne#m,in, dan #&at*#&at lain ,ang disiapkan
dalam &ahanpenga!et atau %ehikel t#ksik atau ,ang menim&ulakan iritasi.
Perak nitrat ,ang diteteskan ke dalam saus #njingti%a saat lahir sering
menjadi pen,e&a& k#njungti%itis kimia ringan. Jika pr#duksi air mata
&erkurang aki&at iritasi ,ang k#ntin,u, k#njungti%a kemudian akan edera
karena tidak ada pengeneran terhadap agen ,ang merusak saat diteteskan
kedalam saus #njungti%ae.
* Ker#kan k#njungti%a sering mengandung sel*sel epitel &erkeratin, &e&erapa
neutr#2il p#lim#r2#nuklear, dan sesekali ada sel &er&entuk aneh. Peng#&atan
terdiri atas menghentikan agen pen,e&a& dan memakai tetesan ,ang lem&ut
atau lunak, atau sama sekali tanpa tetesan. Sering reaksi k#njungti%a menetap
sampai &erminggu*minggu atau &er&ulan*&ulan laman,a setelah pen,e&a&n,a
dihilangkan.
b. -onjng%i2i%i! Pe/erjaan o.e$ &a$an -imia dan Iri%an!
* Asam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap su&stansi iritan ,ang masuk ke
saus #njungti%a dapat menim&ulkan k#njungti%itis. "e&erapa iritan umum
adalah pupuk, sa&un, de#d#rant, spra, ram&ut, tem&akau, &ahan*&ahan make*
up, dan &er&agai asam dan alkali. Di daerah tertentu,as&ut 9ampuran asap dan
ka&ut: menjadi pen,e&a& utama k#njungti%itis kimia ringan. Iritan spesi2ik
dalam as&ut &elum dapat ditetapkan seara p#siti2, dan peng#&atann,a n#n*
spesi2ik. .idak ada e2ek pada mata ,ang permanen, namun mata ,ang terkena
seringkali merah dan terasa mengganggu seara menahun.

* Pada luka karena asam, asam itu mengu&ah si2at pr#tein jaringan dan e2ek
langsung. Alkali tidak mengu&ah si2at pr#tein dan enderung epat men,usup
kedalam jaringan dan menetap di dalam jaringan k#njungti%a. Disini mereka
terus menerus merusak selama &erjam*jam atau &erhari*hari laman,a,
tergantung k#nsentrasi m#lar alkali terse&ut dan jumlah ,ang masuk.
Perlekatan antara k#njungti%a &ul&i dan palpe&ra dan le#k#ma k#rnea le&ih
&esar kemungkinan terjadi jika agen pen,e&a&n,a adalah alkali. Pada kejadian
manapun, gejala utama luka &ahan kimia adalah sakit, pele&aran pem&uluh
24
darah, 2#t#2#&ia, dan &le2ar#spasme. $i!a,at kejadian pemiu &iasan,a dapat
diungkapkan.
* Pem&ilasan segera dan men,eluruh saus #njungti%ae dengan air atau
larutan garam sangat penting, dan setiap materi padat harus disingkirkan
seara mekanik. Jangan memakai antid#tum kimia!i. .indakan simt#matik
umum adalah k#mpres dingin selama 2' menit setiap jam, teteskan atr#pine
1G dua kali sehari, dan &eri analgetika sistemik &ila perlu. K#njungti%itis
&aterial dapat di#&ati dengan agen anti&akteri ,ang ##k. Parut k#rnea
mungkin memerlukan transplantasi k#rnea, dan s,m&lephar#n mungkin
memerlukan &edah plasti terhadap k#njungti%a. 5uka &akar &erat pada
k#jungti%a dan k#rnea pr#gn#sisn,a &uruk meskipun di&edah. Namun jika
peng#&atan memadai dimulai segera, parut ,ang ter&entuk akan minim dan
pr#gn#sisn,a le&ih &aik.
II. PTERI6IUM
A. "e8ini!i
Pterigium merupakan pene&alan lipatan k#njungti%a &ul&i ,ang &er&entuk segitiga
dengan &an,ak pem&uluh darah. Punakn,a terletak dik#rnea dan dasarn,a
di&agian peri2er. "iasan,a terletak di elah kel#pak dan sering meluas ke daerah
pupil.
". E%io.ogi
Pen,e&a& pasti dari pterigium tidak diketahui. .etapi, 2akt#r pen,e&a& ,ang
paling umum adalah :
1. .erkena paparan sinar matahari ,ang &erle&ihan
2. "ekerja di luar rumah
A. Paparan &erle&ihan pada lingkungan ,ang keras seperti de&u, k#t#ran, panas,
angin, kekeringan dan asap.
=. Paparan &erle&ihan pada alergen seperti &ahan kimia dan s#l%ent
/. Epidemio.ogi
Umum terjadi pada usia 2'*A' tahun dan di daerah ,ang &eriklim tr#pis
25
". -.a!i8i/a!i P%erygim
Tipe 0
(eluas kurang dari 2 mm di atas k#rnea. .im&unan &esi 9ditunjukkan dengan
St#ker line: dapat terlihat di epitel k#rnea &agian anteri#r-depan pter,gium.
5esi-jejas ini asimt#matis, meskipun se&entar*se&entar dapat meradang
9intermittentl, in2lamed:. Jika memakai s#2t #ntat lense, gejala dapat tim&ul
le&ih a!al karena diameter lensa ,ang luas &ersandar pada ujung kepala
pter,gium ,ang sedikit naik-terangkat dan ini dapat men,e&a&kan iritasi.
Tipe 1
(ele&ar hingga = mm dari k#rnea, dapat kam&uh 9reurrent: sehingga perlu
tindakan pem&edahan. Dapat mengganggu pre#rneal tear 2ilm dan men,e&a&kan
astigmatisme.
Tipe )
(eluas hingga le&ih dari = mm dan meli&atkan daerah penglihatan 9%isual a1is:.
5esi-jejas ,ang luas 9e1tensi%e:, jika kam&uh, dapat &erhu&ungan dengan 2i&r#sis
su&k#njungti%a dan meluas hingga ke 2#rni1 ,ang terkadang dapat men,e&a&kan
keter&atasan pergerakan mata
.

E. 6eja.a
6ejala pter,gium &er%ariasi dari #rang ke #rang. Pada &e&erapa #rang, pterig,um
akan tetap keil dan tidak mempengaruhi penglihatan. Pter,gium ini diperhatikan
karena alasan k#smetik. Pada #rang ,ang lain, pter,gium akan tum&uh epat dan
dapat me,e&a&kan ka&urn,a penglihatan. Pter,gium tidak menim&ulkan rasa sakit.
6ejalan,a termasuk :
26
1. (ata merah
2. (ata kering
A. Iritasi
=. Keluar air mata 9&erair:
). Sensasi seperti ada sesuatu dimata
7. Penglihatan ,ang ka&ur
4. "iagno!i!
Diagn#sis pterigium dapat ditegakkan &erdasarkan pemeriksaan &erikut:
1. Pemeriksaan >isus
2. Slit lamp
6. Pena%a.a/!anaan
.ujuan utama penatalaksanaan pter,gium adalah untuk :
1. (enge%aluasi ukuran
2. (enegah in2lamasi
A. (enegah in2eksi
=. Aid dalam pr#ses pen,em&uhan, apa&ila #perasi dilakukan
3&ser%asi:
Pemeriksaan mata seara &erkala, &iasan,a ketika pter,gium tidak menim&ulkan
atau menim&ulkan gejala ,ang minimal.
Apa&ila gejala &ertam&ah &erat, dapat ditam&ahkan :
1. (edikament#sa
Dapat di&erikan anti&i#tik untuk menegah in2eksi, k#rtik#ster#id untuk
mengurangi in2lamasi, lu&rikasi #kular seperti airmata &uatan.
2. .herap, radiasi
Apa&ila penglihatan menjadi ka&ur, maka pter,gium harus di#perasi. Akan
tetapi pterigium dapat munul kem&ali. Pem&erian m,t#m,in / t# aid in
healing dan menegah rekurensi, seusai pengangkatan pter,gium dengan
#perasi, selain itu menunda #perasi sampai usia dekade = dapat menegah
rekurensi.
27
H. Pen7ega$an
Seara umum, lindungi mata dari paparan langsung sinar matahari, de&u, dan
angin, misaln,a dengan memakai kaamata hitam.
III. PSEU"OPTERI6IUM
Pseud#pterigium merupakan perlekatan k#njungti%a dengan k#rnea ,ang aat.
Sering pseud#pterigium ini terjadai pada pr#ses pen,em&uhan tukak k#rnea,
sehingga k#njungti%a menutupi k#rnea. 5etak pseud#pter,gium ini pada daerah
k#njungti%a ,ang terdekat dengan pr#ses k#rnea se&elumn,a
.
P.8$I6IU( PS8UD3P.8$I6IU(
1. 5#kasi Selalu di 2isura palpe&ra Sem&arang l#kasi
2.Pr#gresi2itas "isa pr#gresi2 atau
stasi#ner
Selalu stasi#ner
A.$i!a,at
pen,.
Ulkus k#rnea 9*: Ulkus k#rnea 9;:
=..es s#ndase Negati2 P#siti2
Pseud#pter,gium tidak memerlukan peng#&atan, serta pem&edahan, keuali
sangat mengganggu %isus, atau alasan k#smetik.
IV. PIN6UE-ULA
A. "e8ini!i
28
Pinguekula merupaka &enj#lan pada k#njungti%a &ul&i ,ang merupakan
degenerasi hialin jaringan su&muk#sa k#njungti%a.
Pinguekula sangat umum terjadi, tidak &er&aha,a, &iasan,a &ilateral 9mengenai
kedua mata:. Pingueula &iasan,a tampak pada k#njungti%a &ul&ar &erdekatan
dengan lim&us nasal 9di tepi-pinggir hidung: atau lim&us temp#ral. .erdapat
lapisan &er!arna kuning*putih 9,ell#!*!hite dep#sits:, tak &er&entuk
9am#rph#us:.
&. Pa%ogene!i!
Pat#genesis &elum jelas, tetapi umumn,a diterima, &ah!a rangsangan luar
mempun,ai peranan pada tim&uln,a pinguekula. Se&agai rangsangan luar antara
lain adalah panas, de&u, sinar matahari, udara kering.
9. Pengoba%an
"iasan,a tidak diperlukan,jika terjadi in2lamasi- radang akut ,ang dise&ut
pinguekulitis, maka di&erikan ster#id lemah.
". Pen7ega$an
(enegah rangsangan luar sangat dianjurkan.
V. HEMATOMA SU&-ON5UN6TIVA
+emat#ma su&k#njungti%a dapat terjadi pada keadaan dimana pem&uluh darah
rapuh 9umur, hipertensi, artei#skler#sis, k#njungti%itis hem#rraghik, pemakaian
antik#agulan, &atuk rejan:. Perdarahan su&k#njungti%a dapat juga terjadi aki&at
trauma langsung atau tidak langsung, ,ang kadang menutupi per2#rasi jaringan
&#la mata ,ang terjadi.
29
"iasan,a tidak perlu peng#&atan karena akan diserap dengan sp#ntan dalam
!aktu 1*A minggu.
VI. EPIS-LERITIS > S-LERITIS
0. Epi!/.eri%i!
(erupakan reaksi radang jaringan ikat %askular ,ang terletak anatara k#njungti%a
dan permukaan sklera.
8piskleritis umumn,a mengenai satu mata dan terutama perempuan usia
pertengahan dengan &a!aan pen,akit rematik.
Keluhann,a dapat &erupa :
1. mata terasa kering
2. rasa sakit ,ang ringan
A. mengganjal
=. k#njungti%a ,ang kem#tik.
Peng#&atan ,ang di&erikan adalah %as#k#nstrikt#r, pada keadaan ,ang &erat
di&eri k#rtik#ster#id tetes mata atau sistemik atau salisilat. Pada episkleritis
penglihatan n#rmal, dapat sem&uh sempurna atau &ersi2at residi2.
30
1. S/.eri%i!
Adalah reaksi radang ,ang mempengaruhi &agian luar &er!arna putih ,ang
melapisi mata.Pen,akit ini &iasan,a dise&a&kan kelainan atau pen,akit sistemik.
Skleritis di&edakan menjadi :
1. Skleritis anteri#r di22us
$adang sklera disertai k#ngesti pem&uluh darah episklera dan sklera, umumn,a
mengenai se&agian sklera anteri#r, peradangan sklera le&ih luas, tanpa n#dul.
2. Skleritis n#dular
N#dul pada skleritis n#duler tidak dapat digerakkan dari dasarn,a, &er!arna
merah, &er&eda dengan n#dul pada episkleritis ,ang dapat digerakkan.
A. Skleritis nekr#tik
Jenis skleritis ,ang men,e&a&kan kerusakan sklera ,ang &erat.
6eja.a
3 Kemerahan pada sklera dan k#njungti%a
31
3 .erdapat perasaan sakit ,ang &erat ,ang dapat men,e&ar ke dahi, alis dan
dagu ,ang kadang mem&angunkan se!aktu tidur aki&at sakitn,a ,ang sering
kam&uh.
3 4#t#2#&ia
3 (ata &erair
3 Penglihatan menurun
Pengoba%an
Pada skleritis dapat di&erikan suatu ster#id atau salisilat. Apa&ila ada pen,akit
,ang mendasari, maka pen,akit terse&ut perlu di#&ati.
32
"A4TAR PUSTA-A
1. Artini, <id,a@ +utauruk, J#han A@ Cudisianil. "emeriksaan #asar Mata. 8disi
kedua. "adan pener&it 4KUI. Jakarta. 2'11.
2. Il,as,Sidharta. $lmu "enakit Mata. /etakan ketiga. "alai Pener&itan 4KUI. Jakarta.
2''7.
A. >aughan, Daniel@ As&ur,, .a,l#r@ $i#rdan*8%a, Paul. Oftalmologi %mum. 8disi
8mpat &elas. KD.. Jakarta. 2''7.
=. $adjamin, .amin, dkk. $lmu "enakit Mata untuk #okter %mum !an Mahasis&a
Ke!okteran. Perhimpunan D#kter Ahli (ata Ind#nesia. Airlangga Uni%ersit, Press.
Sura&a,a. 1F0=.
33

Вам также может понравиться