Вы находитесь на странице: 1из 4

7/3/2014 Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery

http://www.muhidris.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11:model-pembelajaran-inquiry-dan-discovery&catid=5:makalah&Itemid=12 1/4
Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
Written by Khoirul Huda, Jamaludin, Ghif ari, Aris
Thursday, 14 November 2013 01:07
Apa sih discovery itu?
Pembelajaran discovery (temuan) mengacu pada situasi pembelajaran, upaya siswa mencapai
tujuan pembelajaran dengan bimbingan yang sangat terbatas atau tanpa bimbingan sama sekali
oleh guru.
Metode discovery adalah suatu prosedur pembelajaran yang menekankan pada belajar mandiri,
memanipulasi obyek, melakukan eksperimen atau penyelidikan dengan siswa-siswa lain sebelum
membuat generalisasi. Metode discovery memberikan kesempatan secara luas kepada siswa dalam mencari,
menemukan, dan merumuskan konsep-konsep dari materi pembelajaran
Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses-proses mental
dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (Sudirman N, 1992 ), discovery adalah proses mental, dan dalam
proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Tiga ciri utama belajar menemukan yaitu:
(1)mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi
pengetahuan;
(2) berpusat pada siswa;
(3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Apa sih inquiry itu?
Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pernyataan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu
proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Strategi inkuiri berarti suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal sleuruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan
penuh percaya diri.
Joyce, Weil, dan Calhoun (2000:46) mengemukakan bahwa sumber energi utama inkuiri adalah tumbuhnya
kesadaran diri siswa dalam mencari, menemukan, memeriksa, dan merumuskan cara pemecahan masalah secara
mandiri. tujuan menggunakan metode inkuiri antara lain untuk mengembangkan ketrampilan kognitif dalam
penyelidikan dan memproses data, mengembangkan logika untuk menyerap konsep-konsep yang berkualitas.
Pendekatan Pembelajaran Inquiry dan Discovery
Tujuan utama pendekatan inquiry dan discovery adalah untuk melatih kemampuan siswa dalam meneliti, menjelaskan
fenomena, dan memecahkan masalah secara ilmiah. Karena pada dasarnya secara intuitif setiap individu cenderung
melakukan kegiatan ilmiah (mencari tahu/memecahkan masalah). Kemampuan tersebut dapat dilatih sehingga setiap
individu kelak dapat melakukan kegiatan ilmiahnya secara sadar (tidak intuitif lagi) dan dengan prosedur yang benar.
Melalui pendekatan ini, guru dapat meyakinkan siswa bahwa ilmu bersifat dinamis, karena ilmu berkembang terus
menerus. Sesuatu yang saat ini diyakini benar, kelak suatu saat belum tentu benar atau berubah. Disamping itu, siswa
dilatih untuk dapat menghargai alternatif-alternatif lain yang mungkin berbeda dengan yang telah ada sebelumnya dan
telah diyakini sebagai suatu kebenaran.
Pada pembelajaran discovery-inquiry siswa dirancang untuk menemukan sendiri konsep ilmu yang akan dipelajari
sehingga diharapkan dari penemuan sendiri suatu konsep oleh siswa selain lebih mudah dimengerti dan diingat, juga
dapat menumbuhkan motivasi intrinsik siswa karena siswa merasa puas atas hasil dari penemuan mereka.
Pembelajaran ini membutuhkan waktu yang cukup banyak, karena dalam prosesnya siswa dihadapkan pada
permasalahan-permasalahan yang harus dipecahkan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari berbagai
sumber serta melakukan uji coba sendiri. Apabila selama proses penemuan konsep kurang terbimbing atau kurang
terarah, maka akan terjadi kekacauan dan kekaburan atas konsep yang dipelajari.
Inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara lebih dewasa. Sebagai tambahan
pada proses-proses discovery, inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Johnson dalam supriyono (2009:68) membedakan discovery learning dengan inquiry learning. Discovery terdapat
pengalaman yang disebut ahaa experience yang dapat diartikan nah ini dia. Inquiry learning tidak selalu sampai pada
proses ini. Hal ini karena karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan inquiry learning proses
akhirnya terletak pada kepuasan kegiatan meneliti. Discovery learning menekankan pada pengalaman seperti yang
dialami oleh peneliti ketika melakukan penemuan suatu temuan. Inquiry berarti guru harus menyediakan situasi
sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk melakukan prosedur yang digunakan oleh penelitian (rustaman,
2002:113). Persamaan discovery learning dan inquiry learning yaitu kedua pembelajaran tersebut menekankan pada
masalah konstektual dan aktivitas penyelidikan.
Peran guru dalam pembelajaran discovery-inquiry adalah:
Menciptakan suasana yang memberi peluang untuk berpikir bebas dalam bereksplorasi dalam penemuan dan
pemecahan masalah.
Sebagai fasilitator dalam penelitian.
Rekan diskusi dalam pencarian alternatif pemecahan masalah.
Pembimbing penelitian, pendorong keberanian berfikir alternatif dalam pemecahan masalah.
Sedangkan peranan siswa adalah
Mengambil prakasa dalam menemukan masalah dan merancangpemecahan masalah.
7/3/2014 Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
http://www.muhidris.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11:model-pembelajaran-inquiry-dan-discovery&catid=5:makalah&Itemid=12 2/4
Aktif mencari informasi dan sumber-sumber belajar.
Menyimpulkan dan analisis data.
Melakukan eksplorasi untuk memecahkan masalah.
Mencari alternatif masalah bila terjadi kebuntuan.
Pembelajaran discovery-inquiry dalam kegiatan pembelajaran termasuk pembelajaran modern yang sangat
didambakan untuk dilaksanakan di setiap sekolah. Adanya tuduhan bahwa sekolah menciptakan kultur bisu tidak
akan terjadi apabila pembelajaran discovery-inquiry digunakan. Pembelajaran discovery-inquiry dapat dilaksanakan
apabila dipenuhi syarat-syarat berikut: a. guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada
kelas (personal bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa/problematik) dan sesuai dengan daya nalar
siswa; b. guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang
menyenangkan; c. adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup; d. adanya kebebasan siswa untuk berpendapat,
berkarya, dan, berdiskusi; e. guru tidak ikut campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Discovery-Inquiry
Setiap model pembelajaran yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Menurut beberapa
pakar pendidikan diantaranya Roestiyah (2002 : 20-21), Jerome Bruner dalam Moh. Amien (1979 : 12) kelebihan
dan kekurangan:model pembelajaran discovery-inquiry adalah :
Kelebihan model pembelajaran discovery-inquiry yaitu:
Mampu mengembangkan penguasaan ketrampilan untuk berkembang dan maju dengan menggunakan potensi
yang ada pada diri siswa itu sendiri;
Mampu memberikan motivasi belajar, memperkuat, dan menambah kepercayaan pada diri siswa dengan proses
menemukan sendiri.
Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide dengan lebih baik.
Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi-situasi dalam proses belajar mengajar yang baru.
Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.
Mendorong siswa untuk berpikir inklusif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.
Situasi proses belajar mengajar lebih merangsang.
Kekurangan model pembelajaran discovery-inquiry yaitu:
Siswa harus ada kesiapan, kemampuan, dan keberanian untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan lebih baik.
Bila kelas terlalu besar, maka bentuk ini akan kurang berhasil.
Untuk materi tertentu, waktu yang tersita lebih lama.
Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Dilapangan beberapa siswa masih terbiasa dan
mudah mengerti dengan model ceramah.
Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-topik yang berhubungan dengan prinsip
dapat dikembangkan dengan Model Penemuan Terbimbing.
Sintaks atau langkah-langkah pembelajaran Discovery-Inquiry
Pembelajaran yang dilakukan dengan discovery-inquiry adalah pembelajaran dimana metode-metode tersebut
dilakukan tidak lepas dan tetap berpijak pada langkah-langkah discovery-inquiry. Secara garis besar prosedur
pelaksanaan pembelajaran discovery menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain (2002:22) adalah sebagai berikut :
Stimulation : guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau menyuruh anak didik membaca ataupun
mendengarkan uraian yang membuat persoalan,
Problem statement : memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi berbagai persoalan,
Data collection : perngumpulan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara
dengan nara sumber atau melakukan uju coba sendiri dan lain-lain oleh siswa,
Data prossesing: pengolahan, pengacakan, pengklasifikasian, pentabulasian bahkan penghitungan data pada
tingkat kepercayaan tertentu,
Verification atau pembuktian : pembuktian dari hipotesis atau pernyataan yang telah dirumuskan berdasarkan hasil
pengolahan informasi yang telah ada,
Generalization : berdasarkan hasil verifikasi, siswa menarik kesimpulan atau genaralisasi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Surabaya. Penerbit Pustaka
Publisher
Sagala, Syaiful. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Penerbit Alfabeta.
Uno, Hamzah.B. 2007. Mode Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif.
Jakarta. Bumi Aksara.
Sutrisno, Joko. 2008. Pengaruh Metode Pembelajaran Inquiry dalam belajar Sains terhadap Motivasi Belajar
Siswa.. http://www.erlangga.co.id. Diakses pada tanggal 21 April 2008.
Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Makalah disampaikan pada Diklat
Instruktur/Pengembangan Matematika SMP jenjang Dasar. Yogyakarta. Diknas
Last Updated on Friday, 15 November 2013 03:21

Add comment
7/3/2014 Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
http://www.muhidris.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11:model-pembelajaran-inquiry-dan-discovery&catid=5:makalah&Itemid=12 3/4
10000 symbols left
Send
JComments

Name (required)

E-mail

Website

Notify me of follow-up comments
Refresh
MORE:
Filsafat Ilmu Islami : Manusia Bisa Tahu Yang
Benar
Motivasi Belajar dalam Konsep Islam dan
Umum
JURNAL
Ilmuwan Kelas Kambing
Ditulis oleh Dr Adian Husaini
Pada 7 November 2013, Unversitas
Komputer Indonesia(Unikom) Bandung,
menggelar acara menarik: SeminarNasional
tentang Sains Islam. Ini acara menarik. Sekitar
150 orang guru menghadiri acara itu. Sebagai
pembicara pertama, saya membahas tentang
definisi Sains Islam dan perlukah ada Sains
Islam?
MORE:
Sabar itu Tiada Batas
BERTETANGGA DENGAN AHLI AL
QURAN
TADABBUR
MENCETAK KADER : Sebuah Sinopsis
Ustadz Abdullah Said adalah figur luar
biasa yang hingga kini terus hidup ditengah
percaturan gerakan Islam Indonesia. Bahkan
dalam beberapa diskusi internasional telah
menjadi bahan yang sangat menarik perhatian
banyak pihak untuk melirik
MORE:
Orientalisme
Model Pembelajaran Lesson Study
Anatomi kurikulum (materi, proses dan
evaluasi)
MAKALAH
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
A.Latar Belakang
Pada dasarnya, di dalam pembuatan
kurikulum harus memperhatikan berbagai asas
yang nantinya memiliki peran penting, seperti asas
psikologi anak, asas sosiologi, asas perkembangan
IPTEKS, dan asas
INTERNASIONAL
Amerika Pertimbangkan Kerahkan Militer Bantu Syiah Iraq
Barack Obama mengatakan
pemerintahannya mengkaji 'semua
kemungkinan' termasuk aksi militer
untuk membantu pemerintah Syiah di
Iraq mengatasi kelompok Islam tersebut
Hidayatullah.com Amerika Serikat (AS)
sedang mempertimbangkan cara mutakhir
membantu penguasa Syiah Iraq melawan
peningkatan kelompok milisi Islam yang baru saja
menguasai Mosul, Tikrit dan Fallujah.
7/3/2014 Model Pembelajaran Inquiry dan Discovery
http://www.muhidris.com/index.php?option=com_content&view=article&id=11:model-pembelajaran-inquiry-dan-discovery&catid=5:makalah&Itemid=12 4/4

Вам также может понравиться