Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEPARTEMEN: PEDIATRIK
DENGUE HEMORRAGHE FEVER
Disusun oleh:
NUNING KHUROTUL AFIDA
PSIK REGULER-2010
105070201111011
PENGERTIAN
1.
2.
3.
II.
ETILOGI
DBD / DHF disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
aides, di Indonesia dikenal dua jenis nyamuk aides yaitu :
1.
Aides aegypti
Paling sering ditemukan
Nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan
berkembang biak di dalam rumah yaitu di tempat penampungan air
jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.
MANIFESTASI KLINIK
Menurut WHO, tanda dan gejala dari DHF yaitu :
1. Demam mendadak selama 2 - 7 hari tanpa sebab yang jelas.
2. Manifestasi perdarahan berupa petechie (bintik - bintik merah pada
kulit), purpura, echymosis, perdarahan gusi, epistaksis, bahkan ada
yang sampai hematemesis dan melena.
3. Hepatomegali.
4. Bila tidak cepat ditangani dapat timbul gejala shock: nadi cepat, lemah
dan kecil sampai tidak teraba, kulit terasa dingin dan lembab terutama
pada ujung hidung, jari dan kaki, hipotensi.
(DEPKES RI: 112 113)
IV.
KRITERIA LABORATORIUM
1. Trombositopenia ( trombosit 100.000 / mm3 )
2. Hemokonsentrasi ( Ht atau Hb meningkat 20% )
(Rampengan: 141)
V.
2. Derajat II
KRITERIA :
(+)
()
(-)
VI.
PATHOFISIOLOGI
VII. PENATALAKSANAAN
1. Pengenalan dini DBD berat
Gambaran klinis penting yang menandakan kemungkinan akan
terjadinya renjatan ( hari ke 3 - 7 ) yaitu :
a. Perubahan sensorik dan nyeri perut
b. Perdarahan nyata selain perdarahan kulit
c. Terdapatnya efusi pleura atau asites
d. Peninggian hematokrit 20% atau lebih
e. Trombosit kurang dari 50.000 / mikroliter
f. Hiponatremia dengan natrium urin kurang dari 10 mmol/liter
g. EKG abnormal
h. Hipotensi
2. Pemantauan ketat pasien yang sakit berat
Parameter untuk pemantauan ketat DHF :
Parameter Klinis
Diatesis perdarahan
Gejala petunjuk syok
Tanda akumulasi cairan diruag ke-3
Parameter Laboratorium
FBC, Ht, PBF
Cr, urea, elektrolit serum
Kadar Na urin
Tanda syok
Curah urin
Berat badan harian
KETERANGAN :
Cr = kreatinin
FDP = Produk degradasi fibrin
Ht = hematokrit
PBF = film darah tepi
PT = waktu protrombin, PTT = waktu tromboplastin parsial
3. Mempertahankan Milieu Interieur
a. Memberikan terapi cairan intravena
i.
ii.
iii.
Transfusi darah.
menurunkan
suhu
tubuh
dengan
kompres
atau
parasetamol.
c. Tindakan yang tidak berguna, seperti :
i.
ii.
salisilat
karena
dapat
menyebabkan
bertambahnya
perdarahan.
3. Surface cooling
4. Antikonvulsan
NB : Bila penderita kejang dapat diberikan:
- Diazepam ( Valium )
- Fenobarbital ( Luminal )
( Rampengan : 142 )
XI.
PENCEGAHAN DHF
Untuk memutuskan rantai pemutaran, pemberantasan vektor dianggap
cara yang paling memadai saat ini. Sebelumnya perlu diketahui
metamorfosis nyamuk yaitu : dimulai dari telur menetas jentik
nyamuk larva nyamuk dewasa. Vektor dengue khususnya Aides
aegypti sebenarnya mudah diberantas karena sarang - sarangnya terbatas di
tempat yang berisi air bersih dan jarak terbangnya maksimum 100 meter.
Tetapi karena vektor tersebar luas, untuk keberhasilan pemberantasan
diperlukan total coverage ( meliputi seluruh wilayah ) agar nyamuk tidak
dapat berkembang biak lagi.
Ada 2 cara pemberantasan vektor :
1. Menggunakan insektisida
Yang lazim dipakai dalam program pemberantasan demam berdarah
dengue :
a. Malathion untuk membunuh nyamuk dewasa ( adultisida )
Cara penggunaan malathion ialah dengan pengasapan ( thermal
fogging ) atau pengabutan ( cold fogging ). Untuk pemakaian
rumah tangga dapat digunakan berbagai jenis insektisida yang
disemprotkan di dalam kamar / ruangan, misalnya golongan
organofosfat, karbamat atau pyrethoid.
b. Temephos ( abate ) untuk membunuh jentik ( larvasida ).
Cara penggunaan temephos ( Abate ) ialah dengan menaburkan
pasir Abate ( sand granules ) ke dalam sarang - sarang nyamuk
aedes, yaitu bejana tempat penampungan air bersih. Dosis yang
digunakan ialah 1 ppm atau 1 gram Abate SG 1% per 10 liter air.
2. Tanpa Isektisida
Caranya adalah :
-
X.
KONSEP ASKEP
A. PENGKAJIAN
1. Kaji riwayat keperawatan :
a. Keluhan utama ,riwayat kesehatan sekarang
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan lalu
d. Riwayat kesehatan keluarga
2. Kaji adanya peningkatan suhu tubuh, tanda - tanda perdarahan,
mual, muntah, tidak nafsu makan, nyeri ulu hati, nyeri otot dan
sendi, tanda-tanda renjatan (denyut nadi cepat dan lemah,
hipotensi, kulit dingin dan lembab terutama pada ekstremitas,
sianosis, gelisah dan penurunan kesadaran).
B. FOKUS INTERVENSI
1. Diagnosa Keperawatan : Hipertermia berhubungan dengan proses
infeksi virus.
Tujuan
b.
c.
d.
e.
f.
2. Diagnosa Keperawatan
peningkatan
permeabilitas
; Perubahan
perfusi
jaringan
perifer
INTERVENSI :
a.
b.
c.
4. Diagnosa Keperawatan
Tujuan
b.
c.
d.
Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan
dengan skala yang sama.
e.
f.
5. Diagnosa Keperawatan
Tujuan
b.
lebar,
dan
identifikasi
faktor
yang
paling
mencemaskan keluarga.
c.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 1992. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Depkes RI.
Rampengan. 2008. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta: EGC
Sastroasmoro, Sudigdo. 1993. Kedaruratan pada Anak. Jakarta: Binapura Aksara.
Soegijanto, Soegeng. 2002. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan
Edisi 1. Jakarta : Salemba.
Soeparman. 1987. Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi kedua. Jakarta : FKUI.
Suriadi. 2005. Asuhan Keperawatan pada Anak. Jakarta: EGC