Вы находитесь на странице: 1из 11

PATOFISIOLOGI

KEJANG DEMAM
Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Anak RSUD Bekasi
Pembimbing :
dr. Mas Wisnuwardana! S".A
Pen#usun :
Anind#a Din$%i&a
'()(.(*.(+,-
KEPANITE.AAN KLINIK ILM/ KESE0ATAN ANAK
FAK/LTAS KEDOKTE.AN /NI1E.SITAS T.ISAKTI
PE.IODE 2 NO1EM3E. +(,) 4 ,, JAN/A.I +(,)
A. DEFINISI
Menurut National Institute of Health (NIH) kejang demam adalah suatu kejadian pada
!ayi atau anak yang !iasanya terjadi pada usia " !ulan sampai dengan # tahun !erhu!ungan
dengan demam namun tanpa !ukti adanya in$eksi intrakranial atau penye!a! tertentu dari
kejang%

De$inisi ini mengeksklusi kejang dengan demam pada anak yang pernah mengalami
kejang tanpa demam%
&
Menurut International League Against Epilepsy (I'A() kejang demam adalah !angkitan
kejang yang !erhu!ungan dengan demam tanpa adanya in$eksi susunan sara$ pusat atau
ketidakseim!angan elektr)lit akut pada anak !erusia le!ih dari & !ulan yang tidak pernah
mengalami kejang tanpa demam se!elumnya%
&
Menurut K)nsensus Unit Kerja K))rdinasi Neur)l)gi Ikatan D)kter Anak Ind)nesia
(UKK Neur)l)gi IDAI ) kejang demam adalah !angkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tu!uh (suhu rektal * "+,- suhu )ral * ".
/
- suhu a0illa * ".#
)
-) yang dise!a!kan )leh
suatu pr)ses ekstrakranium%

De$inisi ini mengeksklusi anak yang pernah mengalami kejang tanpa
demam% Kejang disertai demam pada !ayi !erumur kurang dari & !ulan juga tidak termasuk
dalam kejang demam dimana kejang demam paling sering terjadi pada g)l)ngan umur 1 !ulan
sampai 2 tahun% Bila anak !erumur kurang dari 1 !ulan atau le!ih dari # tahun mengalami kejang
didahului demam pikirkan kemungkinan lain misalnya in$eksi SS3 epilepsi yang ke!etulan
terjadi !ersama demam%
4"
3. KLASIFIKASI
Berdasarkan K)nsensus UKK Neur)l)gi IDAI kejang demam diklasi$ikasikan menjadi5
Kejang demam sederhana (simple febrile seizure)
Kejang demam sederhana adalah kejang demam yang !erlangsung singkat kurang dari &#
menit dan umumnya akan !erhenti sendiri% Kejang !er!entuk umum t)nik dan atau kl)nik
tanpa gerakan $)kal% Kejang tidak !erulang dalam 42 jam%
Kejang demam k)mpleks (complex febrile seizure)
Kejang demam k)mpleks adalah kejang demam dengan salah satu 6iri !erikut ini5
o Kejang lama% Kejang lama adalah kejang yang !erlangsung le!ih dari &# menit atau
kejang !erulang le!ih dari 4 kali dan di antara !angkitan kejang anak tidak sadar%
o Kejang $)kal atau parsial satu sisi atau kejang umum didahului kejang parsial%
o Kejang !erulang% Kejang !erulang adalah kejang 4 kali atau le!ih dalam & hari di antara
4 !angkitan kejang anak sadar%
4
5. PATOFISIOLOGI
3at)$isi)l)gi kejang demam hingga saat ini !elum sepenuhnya dimengerti% Kejang
demam merupakan $en)mena yang terkait dengan usia% Be!erapa penelitian mengemukakan
terdapat interaksi " $akt)r se!agai penye!a! kejang demam yaitu demam imaturitas )tak dan
term)regulat)r serta predisp)sisi genetik%
&2
Kejang merupakan k)ndisi aki!at akti7itas neur)nal yang !erle!ihan pada )tak% Neur)n
(unit $ungsi)nal terke6il dari sistem sara$) memiliki si$at khusus yaitu eksita!ilitas merupakan
kemampuan untuk men6iptakan sinyak elektrik mengintegrasikannya dan mentransmisikannya
ke neur)n lain dan e$ekt)r%
2#
Dalam keadaan istirahat neur)n memiliki mem!ran p)tensial se!esar 89: m;%

3)tensial
mem!ran istirahat merupakan per!edaan muatan di dalam dan di luar sel aki!at pemisahan
muatan p)siti$ dan negati$ )leh mem!ran sel%
#
Gambar 1. Membran potensial
3ada neur)n per!edaan muatan di dalam dan di luar sel dise!a!kan karena per!edaan
jenis dan k)nsentrasi i)n% K)nsentrasi i)n K
<
le!ih tinggi di dalam daripada di luar sel
se!aliknya k)nsentrasi Na
<
le!ih tinggi di luar daripada di dalam sel% =radien k)nsentrasi K
<
keluar sel menye!a!kan pergerakan pasi$ K
<
keluar sel ketika kanal selekti$ K
<
ter!uka% Hal sama
terjadi pada Na
<
yaitu ketika gradient k)nsentrasi Na
<
keluar sel terjadi pergerakan pasi$ Na
<
"
keluar sel ketika kanal selekti$ Na
<
ter!uka% /leh karena le!ih !anyaknya kanal K
<
yang ter!uka
di!andingkan kanal Na
<
saat istirahat permea!ilitas mem!ran terhadap K
<
le!ih !esar% 3er!edaan
k)nsentrasi ini dijaga )leh p)mpa Na
<
>K
<
A?3ase%
#
Sel sara$ memiliki am!ang !atas untuk dapat tereksitasi% Stimulus dapat !erupa elektrik
kimia ataupun mekanik% Ada 4 resp)n sel sara$ terhadap stimulus yaitu p)tensial aksi dan
p)tensial sinaptik% Hal ini terjadi karena k)nduksi i)n8i)n mele@ati mem!ran sel sara$ aki!at
peru!ahan kanal i)n%
#
Se!agai resp)n terhadap stimulus yang mendep)larisasi !e!erapa kanal Na
<
ter!uka
dan ketika p)tensi am!ang !atas ter6apai terjadilah p)tensial aksi% Setelah itu kanal Na
<
menjadi
inakti$ (peri)de re$rakt)ri relati$ dan a!s)lut)% Kemudian terjadilah rep)larisasi dengan
ter!ukanya kanal K
<
% Kanal K
<
ter!uka le!ih lam!at dan le!ih lama daripada kanal Na
<
menye!a!kan keadaan hiperp)larisasi% Setelah keadaan hiperp)larisasi k)ndisi !erangsur8angsur
kem!ali lagi ke mem!ran p)tensial istirahat%

Setelah p)tensial aksi resp)ns pr)pagasi terjadi
yang se6ara elektr)t)nikal mendep)larisasi mem!ran di depannya%
#
Gambar . E!sitabilitas neuron selama propagasi impuls
Impuls ditransmisikan antara satu neur)n dengan yang lain atau antara neur)n dengan sel
lain pada sinaps% Sinaps merupakan pertemuan antara aks)n (sel pre8sinaps) dengan dendrit
2
s)ma atau aks)n neur)n lainnya atau pada )t)t dan kelenjar (sel p)st8sinaps)% K)munikasi yang
terjadi dapat !erupa elektrik ataupun kimia% 3ada sinaps kimia terdapat 6elah sinaptik yang
memisahkan antara sel pre8sinaps dengan sel p)st8sinaps% K)munikasi dilakukan dengan
mengirimkan sinyal kimia@i yang dapat !erdi$usi melalui 6elah sinaps dan menempel pada
resept)r p)st8sinaps% Sedangkan pada sinaps elektrik mem!ran pre8sinaps dan p)st8sinaps saling
!erdekatan mem!entuk gap "unctions%
#
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel8sel neur)n pada )tak diperlukan energi
yang didapat dari meta!)lisme% Bahan !aku untuk meta!)lisme )tak adalah gluk)sa% Melalui
pr)ses )ksidasi gluk)sa dipe6ah menjadi -/4 dan air%
"
3ada keadaan demam kenaikan suhu &
)
- akan mengaki!atkan kenaikan meta!)lisme
!asal &:8&#A dan ke!utuhan )ksigen akan meningkat 4:A% /leh karena itu kenaikan suhu tu!uh
dapat mengu!ah keseim!angan dari mem!ran sel neur)n dan dalam @aktu yang singkat terjadi
di$usi dari K
<
maupun Na
<
mengaki!atkan terjadinya lepasan muatan listrik% 'epasan muatan
listrik ini demikian !esarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke mem!ran sel
sekitarnya dengan !antuan neur)transmiter dan terjadi kejang%
"

?iap anak mempunyai am!ang kejang yang !er!eda dan tergantung dari tinggi rendahnya
am!ang kejang se)rang anak% 3ada anak dengan am!ang kejang yang rendah kejang sudah
terjadi pada suhu "+)- sedangkan pada anak dengan am!ang kejang yang tinggi kejang !aru
terjadi pada suhu 2:)- atau le!ih% Dari kenyataan ini dapat disimpulkan !ah@a terulangnya
kejang demam le!ih sering pada anak dengan am!ang kejang yang rendah sehingga dalam
penanggulangannya perlu diperhatikan pada suhu !erapa penderita kejang%
"
Kejang demam yang !erlangsung singkat umumnya tidak !er!ahaya dan tidak
menim!ulkan gejala sisa% ?api pada kejang yang !erlangsung lama * &# menit !iasanya disertai
terjadinya apneu meningkatnya ke!utuhan )ksigen dan energy untuk k)ntraksi )t)t skelet yang
akhirnya terjadi hip)ksemi hiperkapnea asid)sis laktat dise!a!kan )leh mikr))rganisme
anaer)!ik hip)tensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tu!uh makin
meningkat dise!a!kan meningkatnya akti$itas )t)t dan selanjutnya menye!akan meta!)lism )tak
meningkat% Rangkaian kejadian di atas adalah $a6t)r penye!a! terjadinya kerusakan neur)n )tak
selama terjadinya kejang yang lama% Bakt)r terpenting adalah gangguan peredaran darah yang
mengaki!atkan hip)ksia sehingga meninggikan permea!ilitas kapiler dan tim!ul edema )tak
yang mengaki!atkan kerusakan sel neur)n )tak%
"
#
Kerusakan pada daerah mesial l)!us temp)ralis setelah mendapat serangan kejang yang
!erlangsung lama dapat menjadi matang di kemudian hari sehingga terjadi serangan epilepsy
yang sp)ntan% Cadi kejang demam yang !erlangsung lama dapat menim!ulkan kelainan anat)mis
di )tak sehingga terjadi epilepsi%
"
Selain itu pada anak terdapat imaturitas mekanisme term)regulat)r dan kapasitas yang
ter!atas untuk meningkatkan meta!)lisme energi selular% 3redisp)sisi genetik juga ter!ukti
!erk)ntri!usi terhadap kejang demam dengan p)la pe@arisan p)ligenik%
&
D. MANIFESTASI KLINIK
Anak dengan kejang demam memiliki perkem!angan yang !aik dan sehat se6ara
neur)l)gis se!elum dan setelah kejang demam% Serangan kejang pada kejang demam !iasanya
!erkaitan dengan peningkatan suhu pusat (core temperature) yang tinggi (".,- atau le!ih) dan
6epat% Umumnya serangan kejang terjadi dalam 42 jam pertama tim!ulnya demam% Se!agian
!esar serangan kejang demam !erlangsung singkat (kurang dari &# menit) dengan si$at !angkitan
kejang !er!entuk umum% Umumnya kejang tidak !erulang dalam 42 jam%
"
Bangkitan kejang dapat !erupa p)stur t)nik (k)ntraksi dan kekakuan )t)t menyeluruh)
gerakan kl)nik (k)ntraksi dan relaksasi )t)t yang kuat dan !erirama) ataupun kejang $)kal% Saat
kejang anak tidak sadar% Selain itu mata dapat !erputar8putar (sehingga hanya sklera yang
terlihat) mulut !er!usa lidah atau pipinya dapat tergigit gigi atau rahangnya terkatup rapat
ink)ntinensia (mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya) gangguan perna$asan
apnea atau henti na$as dan kulitnya menjadi ke!iruan%
#
3ada $ase setelah kejang ($ase p)st8iktal) anak sadar kem!ali namun !iasanya tampak
kelelahan atau tertidur% Hal ini dapat terjadi hingga &# menit atau le!ih%
9
E. DIAGNOSIS
Diagn)sis kejang demam dapat ditegakkan melalui anamnesis pemeriksaan $isik dan
pemeriksaan penunjang%
1. Anamnesis
Anamnesis yang !aik dapat mem!antu menegakkan diagn)sis kejang demam% 3erlu
ditanyakan kepada )rang tua> pengasuh yang menyaksikan anak kejang mengenai kejang5 jenis
kejang lama kejang $rekuensi dalam 42 jam serta k)ndisi se!elum diantara dan setelah kejang
(termasuk kesadaran)% Hal yang menyertai kejang seperti muntah kelemahan angg)ta gerak
1
kemunduran dan lainnya juga perlu ditanyakan% 3enting juga ditanyakan suhu se!elum> saat
kejang%
1
Untuk demam perlu ditanyakan p)la demam (apakah mendadak tinggi atau perlahan8
lahan meningkat apakah demam menetap atau hilang tim!ul apakah mem!aik dengan
pem!erian )!at dan lainnya)% Selain itu keluhan lain yang menyertai demam seperti !atuk
pilek sesak na$as mual muntah diare mani$estasi perdarahan dan lainnya perlu ditanyakan%
Hal ini !ertujuan mengidenti$ikasi sum!er in$eksi%
9
3ada ri@ayat penyakit dahulu perlu ditanyakan apakah se!elumnya pernah mengalami
kejang dengan demam atau tanpa demam% Ditanyakan pula apakah anak mengalami gangguan
neur)l)gi se!elum demam% 3enting juga ditanyakan apakah anak mengk)nsumsi )!at8)!atan
anti kejang atau )!at8)!atan lainnya% Selain itu ri@ayat trauma kepala juga penting ditanyakan%
3ada ri@ayat penyakit keluarga perlu digali ri@ayat kejang demam atau epilepsi dalam
keluarga% 3ada ri@ayat tum!uh kem!ang perlu ditanyakan p)la tum!uh kem!ang anak apakah
sesuai dengan usianya% 3ada ri@ayat 7aksinasi ditanyakan apakah anak !aru saja menerima
7aksinasi MMR atau D?@3%
19
2. Pemeriksaan Fisik
3ada pemeriksaan $isik nilai keadaan umum dan kesadaran anak% Setelah itu dilakukan
pemeriksaan tanda8tanda 7ital (tekanan darah nadi suhu dan perna$asan) dan status tum!uh
kem!ang anak% 3asien kejang seringkali mengalami hipertensi dan takikardi yang akan pulih
menjadi n)rmal kem!ali !ila kejang sudah !erhenti% Bradikardia hip)tensi dan per$usi yang
!uruk merupakan tanda yang !uruk%
3ada anak dengan kejang demam penting untuk melakukan pemeriksaan neur)l)gis
antara lain5
?anda rangsang meningeal5 kaku kuduk kernig laseDue !rudEinsky I dan !rudEinsky II
3emeriksaan ner7us kranialis I8FII
?anda peningkatan tekanan intrakranial5 u!un8u!un mem!)nj)l papiledema
3emeriksaan m)t)rik5 massa t)nus kekuatan dan re$leks ($isi)l)gis dan pat)l)gis)
3emeriksaan sens)rik5 sensi!ilitias ekster)septi$ pr)pi)septi$ dan diskriminati$
3emeriksaan aut)n)m
?anda in$eksi di luar sistem sara$ pusat juga di6ari seperti in$eksi saluran na$as akut
)titis media akut in$eksi saluran kemih enteritis dan lainnya%
9
3emeriksaan lain yang dapat dilakukan diantaranya pemeriksaan terhadap adanya $raktur
kranial aki!at trauma kepala kelainan krani)$asial se!agai tanda gangguan perkem!angan
k)rteks sere!ri k)ri)retinitis se!agai tanda in$eksi ru!ella 6yt)megal)7irus dan t)0)plasm)sis
dan lainnya%
3. Pemeriksaan penunjang
Be!erapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan dalam menge7aluasi kejang demam
diantaranya se!agai !erikut%
19
a. #emeri!saan Laboratorium
3emeriksaan la!)rat)rium tidak dikerjakan se6ara rutin pada kejang demam tetapi dapat
dikerjakan untuk menge7aluasi sum!er in$eksi penye!a! demam atau keadaan lain misalnya
gastr)enteritis dehidrasi disertai demam%
b. #ungsi Lumbal
3emeriksaan 6airan sere!r)spinal dengan pungsi lum!al dilakukan untuk menegakkan
atau menyingkirkan kemungkinan meningitis% Resik) terjadinya meningitis !akterialis adalah :%1
8 1%9A% 3ungsi lum!al dianjurkan pada !ayi kurang dari &4 !ulan sangat dianjurkan untuk
dilakukan !ayi antara &4 8 &+ !ulan dianjurkan !ayi * &+ !ulan tidak rutin% Bila yakin !ukan
meningitis se6ara klinis tidak perlu dilakukan pungsi lum!al%
c. Ele!troensefalografi
3emeriksaan elektr)ense$al)gra$i (((=) tidak dapat memprediksi !erulangnya kejang
atau memperkirakan kemungkinan kejadian epilepsi pada pasien kejang demam% /leh karenanya
tidak direk)mendasikan%
$. #encitraan
B)t) F8ray kepala dan pen6itraan seperti -?8s6an atau MRI jarang sekali dikerjakan
tidak rutin dan hanya atas indikasi seperti kelainan neur)l)gis $)kal yang menetap (hemiparesis)
paresis ner7us ;I papiledema%
F. TATALAKSANA
+
Apapun jenis dan eti)l)gi kejang yang dihadapi langkah penatalaksanaan kejang yang
harus dilakukan adalah manajemen jalan na$as perna$asan dan $ungsi sirkulasi yang adekuat
dan terminasi kejang dan pen6egahan kem!alinya kejang%
Gambar %. &agan 'atala!sana (e"ang )emam
1. Pemberian obat pada saat demam
a. Antipireti!
?idak ditemukan !ukti !ah@a penggunaan antipiretik mengurangi resik) terjadinya
kejang demam namun para ahli di Ind)nesia sepakat !ah@a antipiretik tetap dapat di!erikan%
D)sis parasetam)l yang digunakan adalah &:8&# mg>kg>kali de!erikan 2 kali sehari dan tidak
le!ih dari # kali% D)sis I!upr)$en #8&: mg>kg>kali "82 kali sehari% Meskipun jarang asam
asetilsalisilat dapat menye!a!kan sindr)m Reye terutama pada anak kurang dari &+ !ulan%
b. Anti!on*ulsan
3emakaian diaEepam )ral d)sis :%" mg>kg setiap + jam pada saat demam menurunkan
resik) !erulangnya kejang pada ":81:A kasus !egitu pula dengan diaEepam rektal d)sis :%#
mg>kg setiap + jam pada suhu * "+%# derajat -% D)sis terse!ut 6ukup tinggi dan menye!a!kan
.
ataksia irita!el dan sedasi yang 6ukup !erat pada 4#8".A kasus% Ben)!ar!ital kar!amaEepin
dan $enit)in pada saat demam tidak !erguna untuk men6egah kejang demam%
2. Pemberian obat rumat
a. In$i!asi pemberian obat rumat
3eng)!atan rumat hanya di!erikan !ila kejang demam menunjukan 6iri se!agai !erikut
(salah satu) 5
Kejang lama * &# menit
Adanya kelainan neur)l)gis yang nyata se!elum atau sesudah kejang misalnya hemiparesis
paresis ?)dd 6ere!ral palsy retardasi mental hidr)se$alus%
Kejang $)kal%
3eng)!atan rumat dipertim!angkan !ila 5
o Kejang !erulang dua kali atau le!ih dalam 42 jam%
o Kejang demam terjadi pada !ayi kurang dari &4 !ulan
o Kejang demam * G 2 kali per tahun
b. +enis anti!on*ulsan untu! pengobatan rumat
3em!erian $en)!ar!ital atau asam 7alpr)at setiap hari e$ekti$ dalam menurunkan resik)
!erulangnya kejang% 3emakaian $en)!ar!ital setiap hari dapat menim!ulkan gangguan perilaku
dan kesulitan !elajar pada 2:8#:A kasus% /!at pilihan saat ini adalah asam 7alpr)at% 3ada
se!agian ke6il kasus terutama yang !erumur kurang dari 4 tahun asam 7alpr)at dapat
menye!a!kan gangguan $ungsi hati% D)sis asam 7alpr)at &#82: mg>kg>hari dalam 48" d)sis dan
$en)!ar!ital "82 mg>kg per hari dalam &84 d)sis% 3eng)!atan di!erikan selama & tahun !e!as
kejang kemudian dihentikan se6ara !ertahap selama &84 !ulan%
DAFTA. P/STAKA
&% Kundu = Ra!in B Nandi ( Sheikh N Akhter S% 4:&:% Etiology an$ ,is! -actors of -ebrile
.eizure / An 0p$ate% Bangladesh C)urnal -hild Health%
&:
4% Unit Kerja K))rdinasi Neur)l)gi Ikatan D)kter Ind)nesia% 4::1% (onsensus
#enatala!sanaan (e"ang )emam% Cakarta5 Badan 3ener!it Ikatan D)kter Anak Ind)nesia
(IDAI)%
"% Sta$ 3engajar Ilmu Kesehatan Anak Bakultas Ked)kteran Uni7ersitas Ind)nesia% 4::9% Ilmu
(esehatan Ana!% (disi II% Cakarta5 Bagian Ilmu Kesehatan Anak Bakultas Ked)kteran
Uni7ersitas Ind)nesia%
2% Kliegman R Stant)n B St% =eme C S6h)r N Behrman R% 4:&&% Nelson 'extboo! of
#e$iatrics% (disi ke8&.% Amerika Serikat5 (lse7ier Saunders In6%
#% Rud)lph - Rud)lph A 'ister = Birst ' =ershs)n A% 4:&&% ,u$olph1s #e$iatrics% (disi ke8
44% Amerika Serikat5 ?he M6=ra@8Hill -)mpanies In6%
1% Barrell Ke7in =)ldman R% 4:&&% 'he Management of -ebrile .eizures% British -)lum!ia
Medi6al C)urnal%
9% 'um!ant)!ing S% 4::9 (e"ang )emam% Cakarta5 Balai 3ener!it Bakultas Ked)kteran
Uni7ersitas Ind)nesia%
&&

Вам также может понравиться