Вы находитесь на странице: 1из 145

i

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013







MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN AJARAN 2014/2015

Mata Pelajaran IPA
SMP/MTS





KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2014
UNTUK
GURU

ii

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

















Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014


Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa
izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



iii

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan mulai dilaksanakan
tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya
untuk merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional,
regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal
dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa
depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat,
mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua
pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan
banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Muhammad Nuh

iv

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam
proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas
X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada
Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai
dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
(BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan guru
Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK
dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas,
mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak
menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah,
dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014
Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom
NIP.196202031987031002



v

SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR ISI


SAMBUTAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 1
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201 4
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 13
1.3 Pendekatan, Model-model dan Penilaian Pembelajaran pada Kurikulum 2013 27
B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku 49
C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian 61
3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran IPA 64
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA 85
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 102
D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 105
4.1 Analisis Video Pembelajaran 108
4.2 Penyusunan RPP 113
4.3 Peer Teaching 134
DAFTAR PUSTAKA 139


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 1

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013










































MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum
1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum
2013
1.3 Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian Pada
Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 2

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN : 1.KONSEPKURIKULUM 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
(2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda dapat mempelajari konsep kurikulum 2013 yang meliputi rasional
dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013 serta
pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.

Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan
masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

Langkah Kegiatan


Tanya jawab
tentang
Kurikulum
2013 dan
implementasi-
nya di sekolah

Mengamati
tayangan video
cuplikan
contoh
pembelajaran
Kurikulum
2013


Diskusi kelompok
tentang rasional dan
perubahan pada
Kurikulum 2013 yang
meliputi SKL,KI,KD,
pendekatan, model
dan penilaian
pembelajaran


Presentasi hasil
diskusi kelompok
dan tanyajawab
dengan kelompok
lain; dan
Penyimpulan hasil
diskusi tentang
Konsep Kurikulum

Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 3

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Lembar Kegiatan

ANALISIS KURIKULUM 2013
Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada
Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait
dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban
hasil diskusi pada kolom yang tersedia.
3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan
hasil diskusi.
4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain.

No Pertanyaan Jawaban
1 Mengapa perlu adanya pengembangan
Kurikulum?


2 Apa saja elemen perubahan dalam
Kurikulum 2013


3
Bagaimana strategi implementasi
Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran ?


4 Apa perbedaan kompetensi peserta didik
pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum 2013


5 Bagaimana pendekatan dan model-model
pembelajaran dalam Kurikulum 2013


6 Bagaimana penilaian pembelajaran dalam
Kurikulum 2013?



LK-1.1

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 4

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hand-out


Materi 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan,
standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar
isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM
usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi
dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan
mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki
kesiapan untuk bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban peserta
didik terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation
based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
HO- 1.1

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 5

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan
berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan
yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak
yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik
kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih
dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya
di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik Taiwan
mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advancemengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 6

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional.

B. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas
yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD
untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran
dan kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan
mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 7

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu.Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan.Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 8

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.

E. Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar (SMP/MTS)
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk
setiap peserta didik.Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian
konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32,
dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar
untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan.Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana tabel berikut.


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 9

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.

MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social
studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam
ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan
alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih
aspek yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan
itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan.
Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan
menyelenggarakan pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan
kemampuan dan potensi daerah pada satuan pendidikan itu.

F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d)
penilaian.
a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi
atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 10

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi
yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA
dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan
output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

2. Perubahan pada Kompetensi
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a)
lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk
sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative
learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 13: Elemen Perubahan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 11

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP
tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya
elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft
Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan
Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih
dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan
ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak.Hal ini berbanding terbalik dengan membangun
soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan
dibandingkan ranah skills dan attutude.

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 12

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh
Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating,
dancreating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses
pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan
mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, b) menggunakan
ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun
peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan
kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis,
sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya,
mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses
kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik, dan d) menggunakan portofolio
pembelajaran peserta didik.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan
pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir
secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media,
output/produk peserta didik, dan penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks
kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.
c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi
rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan
terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan).



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 13

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
A. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka
capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan
kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik.
Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu
peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan
satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.
Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai
DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun),
rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
KETERAMPILAN
Proses
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang
Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta
PENGETAHUAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia


HO- 1.2

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 14

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak dan konkret
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses:
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap
tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 15

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar
proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB/Paket B diuraikan masing-masing berikut
ini
DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KETERAMPILAN
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak
dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah atau sumber lain yang sama
dengan yang diperoleh dari sekolah.
PENGETAHUAN
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang
tampak mata.

C. Standar Isi Mata Pelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses
pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.
Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA
1. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
b. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 16

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan
bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan
melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan
g. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

2. Lingkup Materi IPA
Ruang lingkup materiIPA mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dirumuskan
dalam kompetensi dasar IPA yang harus dimilikipeserta didik. Kompetensi IPA di SMP dan MTS
merupakan kelanjutan dari kompetensi IPA di SDdimana pada Kurikulum 2013 aspek fisika, kimia,
dan biologi telah terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.
Lingkup Materi atau Muatan Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs (Permendikbud nomor 64 tahun
2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.
Tingkat
Kompetensi
Kelas Kompetensi Lingkup Materi
4 VII
dan
VIII
- Menunjukkan perilaku keimanan kepada
Tuhan Yang Maha Esasebagai hasil dari
penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu,
logis, kritis, analitis, jujur, dan tanggung
jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena IPA, melaksanakan percobaan,
mencatat dan menyajikan hasil
penyelidikan dalam bentuk tabel dan
grafik, menyimpulkan, serta melaporkan
hasil penyelidikan secara lisan maupun
tertulis untuk menjawab pertanyaan
tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA serta
saling keterkaitannya dan diterapkan
dalam menyelesaikan masalah
- Ciri-ciri dan klasifikasi makhlukhidup,
sistem organisasikehidupan
- Sistem pernafasan,
pencernaan,peredaran darah,
strukturrangka, otot, struktur dan
fungsi sistem ekskresi pada manusia
- Fotosintesis, respirasi, danstruktur
jaringan tumbuhan
- Perubahan fisika dan
kimia,karakteristik zat, sifat bahan
dan pemanfaatannya
- Pengukuran, gerak, gaya,tekanan,
energi, dan usaha
- Getaran, gelombang, bunyi,cahaya,
dan alat optik
- Suhu dan kalor
- Zat aditif makanan, zat adiktifdan
psikotropika
- Struktur bumi dan tata surya
- Interaksi antar makhluk hidupdan
lingkungan, pencemaran dan
pemanasan global
4a IX - Memiliki perilaku beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa sebagai hasil dari
penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki sikap ilmiah: rasa ingintahu,
logis, kritis, analitis, jujur,dan tanggung
jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena IPA, merumuskan hipotesis,
mendesain dan melaksanakan
percobaan, mencatat dan menyajikan
hasil penyelidikan dalam bentuk tabel
- Sistem reproduksi manusia,
tumbuhan, dan hewan
- Pewarisan sifat
- Tanah dan organism yang hidup di
dalamnya
- Kelistrikan, kemagnetan, dan induksi
elektromagnetik
- Partikel penyusun atom dan molekul
- Pertumbuhan penduduk dan
dampaknya bagi lingkungan
- Produk bioteknologi dan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 17

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dan grafik, menyimpulkan, serta
melaporkan hasil penyelidikan secara
lisan maupun tertulis untuk menjawab
pertanyaan tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA serta
saling keterkaitannya dan diterapkan
dalam menyelesaikan masalah dalam
kehidupan
penerapannya dalam produksi
pangan
- Produk teknologi yang merusakdan
ramah lingkungan

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan.


D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA
1. Kompetensi Inti ( KI )

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda
dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Kompetensi Inti SMP/MTS
KOMPETENSI INTI KELAS VII KOMPETENSI INTI KELAS VIII KOMPETENSI INTI KELAS IX
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghargai dan
menghayati ajaran agama
yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur,disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong),
santun, percaya diri,dalam
berinteraksisecara efektif
denganlingkungan sosial
dan alamdalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
jujur,disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong),
santun, percaya diri,dalam
berinteraksisecara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alamdalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 18

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Memahami
pengetahuan(faktual,
konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3. Memahami dan
menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
3. Memahamidan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni,budaya terkait
fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Mencoba, mengolah,
danmenyajidalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan
membuat)dan ranah
abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
yang
dipelajaridisekolahdan
sumber lainyang sama
dalam sudut pandang/teori
4. Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan
membuat) dan
ranahabstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
4. Mengolah, menyaji,dan
menalar dalam ranah
konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan
membuat)dan ranahabstrak
(menulis,membaca,menghit
ung, menggambar, dan
mengarang) sesuaidengan
yang dipelajaridi sekolah
dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori

c. Kompetensi Dasar ( KD)
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi dasar
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan
dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter
diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar,
sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang keterampilan terhadap materi IPA.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran
langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan
dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran
dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung
dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan
pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 19

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran
langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran
langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan
dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang
dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap
sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam
setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA
KELAS: VII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem,
dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
1.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan
1.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab
dalam aktivitas sehari-hari
1.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas
sehari-hari
3. Memahami
pengetahuan(faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagaibesaran yang ada
pada diri, makhluk hidup, dan lingkungan fisik sekitar sebagai
bagian dari observasi, serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuranMengidentifikasi ciri
hidup dan tak hidupdari benda-benda
3.2 dan makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan
benda-benda tak- hidup sebagai bagian kerja ilmiah,serta
mengklasifikasikan berbagai makhluk hidup dan benda-benda
tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan
mulai dari tingkat sel sampai organisme, serta komposisi
utama penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat, sertaperubahan fisika dan kimia
pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-
hari
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 20

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian,kalor, perpindahan
kalor,dan penerapannya dalam mekanisme menjaga
kestabilan suhu tubuh pada manusiadan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk
hidup
3.10 Mendeskripsikan tentang penyebabterjadinya pemanasan
global dan dampaknya bagi ekosistem
4. Mencoba, mengolah,
danmenyajidalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang
dipelajaridisekolahdan sumber
lainyang sama dalam sudut
pandang/teori
4.1. Menyajikan hasilpengukuran terhadapbesaran-besaranpada
diri,makhluk hidup, dan lingkungan fisikdengan menggunakan
satuan tak baku dan satuan baku
4.2. Menyajikan hasilanalisisdata observasi
terhadap benda (makhluk) hidupdan tak hidup
4.3. Mengumpulkan data dan melakukan
klasifikasiterhadap benda-benda, tumbuhan, dan hewan yang
ada di lingkungan sekitar
4.4. Melakukan pengamatan dengan bantuan alatuntuk
menyelidikistruktur tumbuhan dan hewan
4.5. Membuat dan menyajikan poster tentang seldan bagian-
bagiannya
4.6. Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifatfisikadan
kimia
4.7. Melakukan penyelidikan untuk
menentukan sifatlarutan yang ada di lingkungan
sekitarmenggunakan indikatorbuatan maupun alami.
4.8. Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau
4.9. Melakukan pengamatan atau percobaan
untuk menyelidikirespirasipada hewan.
4.10. Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu dan
perubahannya serta pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu danperubahan wujud benda
4.11. Melakukan penyelidikan terhadapkarakteristikperambatan
kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi
4.12. Menyajikan hasilobservasi terhadap interaksimakhluk hidup
dengan lingkungan sekitarnya
4.13. Menyajikan data dan informasitentang pemanasan globaldan
memberikan usulan penanggulangan masalah



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 21

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitasciptaan Tuhan
tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan dalam
ekosistem,dan peranan manusia dalam lingkungan
sertamewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur,disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong),
santun, percaya diri,dalam
berinteraksisecara efektif
denganlingkungan sosial dan
alamdalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti;cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagaiwujud implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab
dalam aktivitassehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas
sehari-hari
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
3.1 Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya terhadap gerak
berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya pada gerak
makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur
jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai
pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur
tersebut
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan
dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan
manusia
3.4 Mendeskripsikan struktur rangka dan otot manusia, serta
fungsinya padaberbagai kondisi
3.5 Mendeskripsikan kegunaan pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan hubungannya
dengan kerja otot pada struktur rangka manusia.
3.6 Mendeskripsikan sistem pencernaan serta keterkaitannya
dengan sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan
penggunaan energi makanan
3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan
buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam
kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya
terhadap kesehatan
3.8 Memahami tekanan pada zat cair dan
penerapannya dalam kehidupan sehari- hari untuk
menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi,
dan tekanan osmosis
3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem
eksresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga
kesehatan diri.
3.10 Memahami konsep getaran, gelombang, bunyi, dan
pendengaran, serta penerapannya dalam sistem sonar pada
hewan dan dalam kehidupan sehari-hari
3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya,
pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 22

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
penglihatan manusia, proses pembentukan bayangan pada
mata serangga, dan prinsip kerja alat optik
3.12 Mendeskripsikan struktur bumi untuk menjelaskan fenomena
gempa bumi dan gunung api, serta tindakan yang diperlukan
untuk mengurangi resiko bencana.
3.13 Mendeskripsikan karakteristik matahari,
bumi, bulan, planet, benda angkasa lainnya dalam ukuran,
struktur, gaya gravitasi, orbit, dan gerakannya, serta pengaruh
radiasi matahari terhadap kehidupan di bumi
3.14 Mendeskripsikan gerakan bumi dan bulan terhadap matahari
serta menjelaskan perubahan siang dan malam, peristiwa
gerhana matahari dan gerhana bulan, perubahan musim serta
dampaknya bagi kehidupan di bumi
4. Mengolah, menyaji, dan menalar
dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranahabstrak
(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk
hidup, dan percobaan tentang pengaruh gaya terhadap gerak.
4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan
tumbuhan, sertamenghasilkan ide teknologi sederhana yang
terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat- sifat bahan dan
mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
4.4 Menyajikan tulisan tentang upaya menjaga kesehatan rangka
manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan perilaku
sehari-hari
4.5 Melakukan penyelidikan tentang keuntungan mekanik pada
pesawat
sederhana
4.6 Melakukan penyelidikan tentang
pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan
4.7 Menyajikan data, informasi, dan mengusulkan ide pemecahan
masalah untuk menghindari terjadinyapenyalahgunaan zat
aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-
psikotropika
4.8 Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan cairan pada
kedalaman tertentu,
gaya apung, kapilaritas (menyelidiki transport cairan dalam
batang tumbuhan) dan tekanan cairan pada ruang tertutup
4.9 Membuat peta pikiran (mapping mind)
tentang struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan
penerapanya dalam menjaga kesehatan diri.
4.10 Melakukan pengamatan atau percobaan tentang getaran,
gelombang, dan bunyi
4.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan
bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik
4.12 Menyajikan laporan hasil pengamatan atau penelusuran
informasi tentang karakteristik komponen tata surya



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 23

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KELAS: IX
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitasciptaan Tuhan
tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan dalam
ekosistem,dan peranan manusia dalam lingkungan
sertamewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghargai dan menghayati
perilaku jujur,disiplin,
tanggungjawab, peduli
(toleransi,gotong royong), santun,
percaya diri,dalam
berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan sosial dan alamdalam
jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
2.1 Menunjukkan perilakuilmiah(memiliki rasa ingintahu;
objektif;jujur;teliti; cermat;tekun; hati-hati;bertanggung
jawab;terbuka; kritis;kreatif;inovatifdan peduli lingkungan)
dan bekerja samadalam aktivitassehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujudimplementasi dalam melaksanakan
percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab
dalam aktivitassehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang dalam aktivitas
sehari-hari
3. Memahamidan menerapkan
pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni,budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
3.1 Mendeskripsikan strukturdan fungsi sistemreproduksi pada
manusia, kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi dan
penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
3.2 Memahamireproduksi pada tumbuhan dan hewan,
sifatketurunan, serta kelangsungan makhluk hidup
3.3 Mendeskripsikan penyebab perkembangan penduduk dan
dampaknya bagi lingkungan
3.4 Mendeskripsikanatomdan partikel penyusunnya, ion dan
molekul,sertahubungannya dengan karakteristik
bahan/material yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahamikonsep listrikstatis,muatan
listrik,potensiallistrik,hantaran listrik, kelistrikanpada
sistemsyarafdan contohnya pada hewan-hewanyang
mengandung listrik
3.6 Mendeskripsikan karakteristikrangkaian
listrik,transmisienergilistrik,sumber- sumber
energilistrikalternatif(termasuk bioenergi),berbagai upaya
dalam menghemat energilistrik,serta penggunaan
teknologilistrikdi lingkungan sekitar
3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet,induksi
elektromagnetik,danpenggunaannya dalam produk teknologi,
sertapemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi
hewan untuk mencarimakanan dan migrasi
3.8 Mengidentifikasiproses dan hasil pewarisan
sifatsertapenerapannya dalam pemuliaan mahluk hidup
3.9 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia melaluiproduksi pangan
3.10 Membedakan proses dan produk teknologi yang merusak
lingkungan danramah lingkungan
3.11 Memahami pentingnya tanah danorganisme yang hidup
dalam tanah untuk keberlanjutan kehidupan
4. Mengolah, menyaji,dan menalar
dalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,merangkai,
4.1 Menyajikan hasilpenelusuran informasi dariberbagai
sumber tentang penyakit menular seksual dan upaya
pencegahannya
4.2 Menyajikan karya hasilperkembangbiakan pada tumbuhan
4.3 Menyajikan hasil penelusuraninformasitentang

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 24

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
memodifikasi,dan membuat)dan
ranahabstrak
(menulis,membaca,menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuaidengan yang dipelajaridi
sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori
perkembangan penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
4.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki muatan
listrikstatisdan interaksinya, sertasifathantaran listrikbahan
4.5 Melakukan penyelidikan untuk menemukan
karakteristikrangkaian listrik,sertahubungan energilistrik
dengan tegangan, kuat arus dan waktu pemakaian
4.6 Membuat karya sederhana yang memanfaatkan
prinsipelektromagnetik dan/atau induksi elektromagnetik
4.7 Melakukan percobaan sederhana untuk menemukan
hukum pewarisan sifat
mahluk hidup
4.8 Menyajikan hasilpenyelidikan, ide-ide, atau peneluran
informasitentang
penerapan bio-teknologidalam mendukung kelangsungan
hidup manusia melaluiproduksi pangan
4.9 Menyajikan data dan informasitentang proses dan produk
teknologiyang tidak
merusak lingkungan
4.10 Melakukan penyelidikan tentang fungsi tanah bagi
keberlangsungan kehidupan




Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 25

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
CONTOH KETERKAITAN KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1
Mata Pelajaran : IPA
Topik : Pengukuran

KOMPETENSI INTI KOMPTENSI DASAR
1. Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
3. Memahami pengetahuan(faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
3.1 Memahami konsep pengukuran berbagaibesaran
yang ada pada diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik sekitar sebagai bagian dari
observasi, serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran
4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam
ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi,dan
membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajaridisekolahdan sumber lainyang
sama dalam sudut pandang/teori
4.1 Menyajikan hasilpengukuran terhadapbesaran-
besaranpada diri,makhluk hidup, dan lingkungan
fisikdengan menggunakan satuan tak baku dan
satuan baku




Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 26

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut.
- Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/
SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi.
Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum
melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015. Seluruh guru,
kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk
melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum
2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas
buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta
didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan
dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum
2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala
sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah
implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli 2013-2016. Pada akhir tahun ketiga
implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi
merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana
seharusnya.
















Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 27

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 1.3 :PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PADA
KURIKULUM 2013

A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013
1. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran
deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang
spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian
menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti
spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena
unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode
ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya.
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti
dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data
melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian
memformulasi, dan menguji hipotesis.

2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat
(tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati
atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang
diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik)
Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan
untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
HO-1.3a

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 28

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen

- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber

Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan
dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan.
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam
menyimpulkan .

Mengkomunikasikan

Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya

Mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa yang
baik dan benar.
a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta
didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.
- Menentukan objek apa yang akan diobservasi
- Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
- Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
- Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data
agar berjalan mudah dan lancar
- Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan
buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 29

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya.

b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.Kegiatan belajar menanya
dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya dapat juga
tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta didik. Untuk memancing peserta
didik mengungkapkannya guru harus member kesempatan mereka untuk mengungkapkan
pertanyaan. Kegiatan bertanya oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap
harus dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau
topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan,
memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan
yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi jawaban, memiliki fokus,
bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan peserta
didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang
proses interaksi

Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang
baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 30

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih
tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif
yang lebih
rendah
Pengetahuan
(knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan...
pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Pemahaman
(comprehension)
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Penerapan
(application
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Kognitif
yang lebih
tinggi
Analisis (analysis)

Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti
Mengapa
Identifikasikan
Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan
Sintesis
(synthesis)
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Bagaimana kita dapat
memecahkan
Apa yang terjadi seaindainya
Bagaimana kita dapat memperbaiki
Kembangkan
Evaluasi
(evaluation)
Berilah pendapat
Alternatif mana yang
lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah...

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)
Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
- melakukan eksperimen;
- membaca sumber lain selain buku teks;
- mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan
- wawancara dengan narasumber.
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus
memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 31

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah menalar
dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah
proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan
terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.Karena itu,
istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan
kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah
memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri
maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana
(persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan
atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan
Dalam kegiatan mengomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.Pembelajaran
kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya
hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama
sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan
bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan fungsi guru
lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih
aktif.Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan
atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga
memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara bersama-sama.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 32

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif.Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak
untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi
dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru
berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini
memungkinan peserta didik menimba pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi,
menghormati antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif
dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan
bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi
tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card
sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok
dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekannya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan
kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.Karena
memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan
informasi yang luas dan mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang
murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi
secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh
informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat
mungkin.



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 33

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED LEARNING

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,
penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam
sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum.PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan
berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyekmemiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau
tantangan yang diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola
informasi untuk memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan
Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyeksebaiknya sebagai fasilitator, pelatih,
penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan daya imajinasi,
kreasi dan inovasi dari peserta didik.
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram
sebagai berikut.

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

1
PENENTUAN PERTANYAAN
MENDASAR
2
MENYUSUN PERECANAAN
PROYEK
3
MENYUSUN JADWAL
4
MONITORING
5
MENGUJI HASIL
6
EVALUASI
PENGALAMAN
HO- 1.3b

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 34

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi
penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai
dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalamdan topik yang
diangkat relevan untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.Peserta didik
diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi
aturankegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek. Aktivitas pada
tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian proyek, (2) membuat deadline
penyelesaian proyek, (3) membimbing peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan
proyek, dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan
suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the
Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitoraktivitas peserta didik selama menyelesaikan
proyek, menggunakan rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi kemajuan
masing- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, dan membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik
mengembangkan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.Peran guru dan peserta didik dalam
pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.

c. Peran Guru dan Peserta Didik
Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan mendesain
pembelajaran, b) Membuat strategi pembelajaran, c) Membayangkan interaksi yang akan terjadi
antara guru dan peserta didik, d) Mencari keunikan peserta didik, e) Menilai peserta didik dengan
cara transparan dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan peserta didik.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 35

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a) Menggunakan kemampuan
bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d)
Belajar mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial (wawancara,
survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didikselama pembelajaran.Penilaian
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas
atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan alat/ instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 36

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
a. Definisi dan Konsep
1. Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada
perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan
kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri
masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan
keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses
penelitian, sedangkan Problem Solving lebih memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan
masalah. Pada Discovery Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam
bentuk final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi atau membentuk
(konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif.
Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke student oriented. Merubah modus Ekspository
peserta didik hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta
didik menemukan informasisendiri.

2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap peserta didik, dan
mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu
lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu peserta didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini
dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat
melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip
dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar peserta didik dalam proses
belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, peserta didik dituntut
untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-
kesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika
guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori,
aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya
(Budiningsih, 2005:41). Pada akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut
Bruner adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang
problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli matematika. Dan melalui kegiatan tersebut
peserta didikakan menguasainya, menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi
dirinya.


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 37

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan modeldiscovery learning di kelas adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
- Menentukan tujuan pembelajaran
- Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya
- belajar, dan sebagainya)
- Memilih materi pelajaran.
- Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi)
- Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi,
- tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
- Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke
abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik
- Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di kelas,ada beberapa
prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya
dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi
interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi
bahan.Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus
kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah
satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada
para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur,
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang
telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu
ditafsirkan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 38

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan hasil data processing.Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun
non tes. Penilaian dapat berupa penilaian pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil
kerja peserta didik.Jika bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan
penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat
menggunakan contoh-contoh format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses
dan hasil belajar pada materi berikutnya


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 39

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)





Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang
dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang
membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki
model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam
tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik
untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan
pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia
nyata (real world). Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara berkelompok untuk
mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.Masalah yang diberikan ini digunakan untuk
mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.Masalah diberikan
kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan
dengan masalah yang harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) yaitu:
1) Permasalahan sebagai kajian.
2) Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman
3) Permasalahan sebagai contoh
4) Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses
5) Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik
Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan
sebagai berikut.
Guru sebagai pelatih
Peserta didik sebagaiproblem
solver
Masalah sebagai awal
tantangan dan motivasi
- Asking about thinking (bertanya
tentang pemikiran)
- memonitor pembelajaran
- probbing ( menantang peserta didik
untuk berfikir )
- menjaga agar peserta didik terlibat
- mengatur dinamika kelompok
- menjaga berlangsungnya proses
- peserta yang aktif
- terlibat langsung dalam
pembelajaran
- membangun
pembelajaran
- menarik untuk
dipecahkan
- menyediakan
kebutuhan yang ada
hubungannya
dengan pelajaran
yang dipelajari



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 40

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara pembelajaran
sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis yang dijumpai di luar sekolah.
Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah yang dapat dikembangkan adalah :
- PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
- PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan dan dialog
dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap dapat memi peran yang diamati
tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang memungkinkan
mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dunia nyata dan membangun
femannya tentang fenomena itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus dapat
menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari mana informasi harus diperoleh, di
bawah bimbingan guru.

c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :
1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena memerlukan suatu strategi
sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri
dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi
yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap
profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta
didik untuk menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi
proses pembelajaran yang mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan
umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan pokok dan
pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang
mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu peserta didik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 41

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan
pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.

d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Prinsip-prinsip PBL yang harus diperhatikan meliputi konsep dasar, pendefinisian masalah,
pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan
skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih
cepat mendapatkan peta yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang
diberikan tidak perlu detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan dalam kelompoknya
peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama, brainstormingdengan cara semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga
dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan melakukan pembagian
tugas dalam kelompok untuk mencari referensi penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat.
Fasilitator memvalidasi pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan
memiliki gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang mereka tidak
ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari artikel tertulis di perpustakaan, halaman
web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar
peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan untuk
dipresentasikan di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara mandiri, pada
pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dapat dibantu guru untuk
mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah
selanjutnya presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno, menentukan
kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap peserta didik mengikuti
langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.


Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 42

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill),
dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik
software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam
diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran. Bobot penilaian
untuk ketiga aspek tersebut ditentukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.




Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 43

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN

Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan, penilaian pendidikan merupakan salah
satu standar yang yang bertujuan untuk menjamin:perencanaan penilaian peserta didik sesuai
dengan kompetensi yang akandicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan sesuai dengan
konteks sosial budaya; danpelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif.

a. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang dilakukan pada kurikulum 2013
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau
kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
HO-1.3c

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 44

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi
tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

b. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan
secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik
menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian
ketiga komponen (input proses output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam
pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu
menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring.Penilaian autentik cenderung fokus pada
tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian
autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan
luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah
dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati,
survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari
penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian
projek.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar
Penilaian Pendidikan.

c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas
penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 45

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM
merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.

d. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
1. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik
tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam
belajar tuntas adalah peserta didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang
berbeda. Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama,
dibandingkan peserta didik pada umumnya.
2. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik harus mencerminkan
masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa
yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk penilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
4. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal, yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan masing-masing.
5. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, projek,
pengamatan, dan penilaian diri.
e. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
1. Ruang Lingkup Penilaian

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 46

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan
posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian
merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.



Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 47

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu
aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu
tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang
digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

f. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.
- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran
dalam bentuk ulangan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di
bawah koordinasi satuan pendidikan.
- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat
1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan
menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada
akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui
UN.
- Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada
akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat
5).

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 48

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan
- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan
dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
- menyusun kisi-kisi ujian;
- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
- melaksanakan ujian;
- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi
Standar
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian
berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedial.
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan
deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda pelajari selengkapnya
pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,
Pedoman Umum Pembelajaran.







Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 49

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013






BAGIAN III






MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU


Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 50

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU


Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013
dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan
Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan
Guru (Buku Guru).

Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi
persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri
dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa.

Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab,
informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi
dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan peserta didik baik ekperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap
kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD; kecukupan dan kedalaman materi; dan kesesuaian pendekatan
pembelajaran dan penilaian.

Kompetensi yang Dicapai

1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran , strategi
pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik,
standar proses dan standar penilaian
4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran


Indikator

1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang
terdapat dalam buku siswa
2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku
guru
3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD
5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan
standar penilaian
7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa
8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis.

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 51

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013




Langkah Kegiatan Analisis Buku


Dalam kelompok
mengkaji isi materi
struktur, dan pola
pikir keilmuan dalam
buku guru dan buku
siswa

Menganalisis isi
buku guru (LK-2.1)
dan buku siswa
(LK-2.2)

Mendiskusikan hasil
analisis buku guru
dan buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan pendekatan
saintifik dan standar
proses


Presentasi hasil
analisis buku gurudan
buku siswa

Mendiskusikan hasil
analisis untuk
membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan buku
guru dan buku
siswa

Mendiskusikan hasil
analisis buku guru
dan buku siswadalam
kesesuaiannya
dengan standar
penilaian


Kegiatan analisis menggunakan LK - 2.1 untuk Analisis Buku Siswa, dan LK -2. 2 untuk Analisis Buku
Guru.




Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 52

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan
petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
BUKU GURU DAN BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam
pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no
71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan,
pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa.Buku guru terdiri dari dua bagian,
bagian pertama adalah petunjuk umum pembelajaran dan bagian keduaberupa petunjuk khusus untuk
pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab pada buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentangcakupan dan lingkup materi pembelajaran,
tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode. Selanjutnya
terdapatpenjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada
pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa.
Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
pembelajaran pada bab tersebut.Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab
ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian
materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap
muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media
pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru,
penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku
guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut,
yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab
dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji bagian
pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan
dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya
merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk
menguji pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa
perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah. Terutama yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar
yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru. Untuk lebih memahami isi
buku guru dan buku siswa serta mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan atau disesuaikan dengan
keperluan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran, guru dapat melakukannya melalui
kegiatan analisis buku guru dan buku siswa sesuai dengan petunjuk dan format yang tersedia.


Lembar Kegiatan

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 53

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Analisis Buku Siswa

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

TujuanKegiatan :Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat
- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil
analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Siswa
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti
kegiatan siswa dan evaluasi
5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
- Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
- Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran.
- Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam
pembelajaran.

LK 2.1

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 54

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
FORMAT ANALISIS BUKU SISWA

Judul Buku : .....................................................................................................
Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : .....................................................................................................

Komponen Buku
Deskripsi pada
buku
Kualifikasi
Alasan Tindak lanjut
Kurang Cukup Baik
A. Sistematika

Judul sesuai dengan
KD yang harus dicapai






Urutan sub topik
/materi sesuai
dengan KD dan
sistematika keilmuan






Komponen penilaian
sesuai tuntutan
penilaian autentik







B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi siswa
untuk belajar






Cakupan materi
setiap sub topik/sub
bab memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD

Kegiatan pada buku
memfasilitasi
pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik








C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 55

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................


Penilaian
Pengetahuan







Penilaian Sikap




Penilaian
Keterampilan






Tugas






Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 56

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA
Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen
sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa


R- 2.1

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 57

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Analisis Buku Guru


PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Kompetensi:
1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran
2. Merencanakan tindak lanjutberdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran.


Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran
- Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar
- Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil
analisis

Panduan kegiatan:
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia
pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru
- memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik
- menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan,
buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran.
7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara
buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.


LK- 2.2

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 58

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Judul Buku : .....................................................................................................
Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : .....................................................................................................
Topik : .....................................................................................................
Kegiatan Guru
Isi buku yang relevan
dengan kegiatan
guru
Kualifikasi
Alasan
Tindak
lanjut
Kurang Cukup Baik

A. Perencanaan Pembelajaran

Menentukan KI dan
KD yang berkaitan





Menentukan alokasi
waktu





Merumuskan
indikator





Merumuskan tujuan
pembelajaran





Menentukan cakupan
materi pembelajaran





Menentukan
pendekatan


Menentukan model





Menentukan strategi


Menentukan metode


Menentukan media,
sumber dan alat


Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran sesuai





Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 59

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru
................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................




dengan pendekatan,
model, dan metode




B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

Menilai Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan





Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik





Menilai Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik





Portofolio


Penilaian Diri


Penilaian Antar
Teman

Informasi Pengayaan
Belajar


Informasikan
hubungan guru dan
Orang tua


Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 60

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis
menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen
sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru



R - 2.2

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 61

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013









MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-
model Pada Pembelajaran IPA
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam
Rapor

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 62

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN :3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN


Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik,
karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakanDiscovery Learning dan Project Based
Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera
diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio),
cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan.

Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan
perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran,
mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai
Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor.

Kompetensi yang Dicapai

1. Terampil menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran
2. Terampil menerapkan model Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery
Learning padapembelajaran
3. Memiliki keterampilan merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
4. Memahami pengolahan dan pelaporan hasil penilaian proses dan hasil belajar

Indikator
1. Merancang contoh penerapan pendekatan saintifikpada pembelajaran IPA.
2. Membuat contoh penerapan model model pembelajaranpada pembelajaran IPA
3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran IPA
5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan

1. Perancangan Pembelajaran

Kerja
Kelompokmene
laah HO contoh
penerapan
model
pembelajaran

Kerja
kelompok
menyusun
contoh
model
pembelajaran

Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentariol
eh kelompok
lain

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil





Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 63

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


2. Perancangan Penilaian

Diskusi
kelompok
perancangan
penilaian
sikap,
pengetahuan,
keterampilan

Kerja
Kelompokmenyu
sun contoh
instrumen
penilaian yang
baik

Presentasi hasil
kerja kelompok
dan
dikomentarioleh
kelompok lain

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil


3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi
kelompok
pengolahan
hasil penilaian

Kerja
Kelompokmenyu
sun contoh
laporan hasil
penilaian

Presentasi hasil
kerja kelompok
dan
dikomentarioleh
kelompok lain

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil



Kegiatan diskusi menggunakan :
LK - 3.1a Perancangan PenerapanPendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
LK -3.1.bPerancangan Penerapan Model-Model pada Pembelajaran IPA
LK -3.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran
LK-3.3 Pengolahan dan Pelaporan Hasil Penilaian untuk Rapor pada Mapel IPA



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 64

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Handout
Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model Pada Pembelajaran IPA

I. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA, silahkan Anda mempelajari hand-
out dan contoh penerapannya

PENDEKATAN SAINTIFIKPADA PEMBELAJARAN IPA
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific approach
padaproses pembelajaran. Pendekatan saintifik termasuk pembelajaran inkuiri yang bernafaskan
konstruktivisme. Sasaran pembelajaran dengan pendekatan ilmiah mencakup pengembangan ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga
ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses) psikologis yang berbeda. Sikap
diperoleh melalui aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui aktivitas:
mengamati,menanya, menalar, menyaji, dan mencipta (Permendikbud no 65 tahun 2013).
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam mengajar
menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang
dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi
(Require communication).Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis pendekatan
saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran IPA dan pendekatan saintifik
pada pembelajaran IPA dan implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA.
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, proses pembelajaran terdiri atas lima
pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan komponen pada pendekatan saintifik diatas maka
ke lima pengalaman belajar ini merupakan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.

A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
HO-3.1a

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 65

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran meliputi mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Uraian mengenai aktivitas siswa
dalam mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta telah
diuraikan dengan lengkap pada handout Pendekatanpendekatan Ilmiah.
Menurut McCollum (2009) dijelaskan bahwa komponen-komponen penting dalam
mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru harus menyajikan
pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder),
meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for
analysis) dan berkomunikasi (Require communication).

1. Meningkatkan rasa keingintahuan
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta didik tentang
siapa, apa, dan dimana atau who, what dan where dari apa yang ada di sekitar peserta didik.
Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih rasa keingintahuannya sampai mengapa dan
bagaimanaatau whyand how. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi
dalam kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan penutup.
Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu masalah, fakta-fakta atau
kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
2. Mengamati
Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta
didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode
observasi peserta didik dapat menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut
Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan
alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil
pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka
pengumpulan data atau informasi. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera
disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan mengamati, maka
didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan yang memungkinkan siswa mengunakan
berbagai panca indranya untuk mencatat hasil pengamatan.
3. Menganalisis
Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc. Collum,2009).
Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.Peserta didik perlu dilatih dan dibiasakan
melakukan analisas data yang sesuai dengan tingkat kemampuannya.Misalnya data pengamatan
yang diperoleh sendiri. Berikan kesempatan kepada peserta untuk meninjau kembali hasil
pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data yang diperolehnya.
Latih peserta untuk melakukan klasifikasi, menghubungkan dan menghitung.
4. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk mengkomunikasikan
yang peserta didik telah pelajari.



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 66

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-
aspek pada pendekatan saintifikterintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode
ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah : melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang
eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan
merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui keterampilan proses.
Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan
dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu
dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran.
Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang
dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan sering ini dikenal dengan keterampilan proses IPA.
American Association for the Advancement of Science (1970) mengklasifikasikan menjadi
keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses
tersebut tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar Keterampilan Proses Terpadu
Mengamati Mengontrol variabel
Mengukur Menginterpretasikan data
Menyimpulkan Merumuskan hipotesa
Meramalkan Mendefinisikan variabel secara
operasional Menggolongkan
Mengkomunikasikan Merancang eksperimen

Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta sub indikatornya.
Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
1 Mengamati -Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
2 Mengelompokk
an/
Klasifikasi
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri; Membandingkan
- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
3 Menafsirkan Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
4 Meramalkan - Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum diamati
5 Mengajukan
pertanyaan

Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis.
6 Merumuskan
hipotesis
- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu
kejadian.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 67

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
No Indikator Sub Indikator Keterampilan Proses Sains
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh
bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
7 Merencana-kan
percobaan

- Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
- Mentukan variabel/ faktor penentu;
- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan apa yang akan
dilaksanakan berupa langkah kerja
8 Menggunakan
alat/bahan

Memakai alat/bahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ; Mengetahui bagaimana
menggunakan alat/ bahan.
9 Menerapkan
konsep

Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang
terjadi
10 Berkomunikasi Mengubah bentuk penyajian
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik
atau tabel atau diagram; Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis;
Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian; Membaca grafik atau tabel atau
diagram; Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah atau suatu
peristiwa.

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada pembelajaran IPA,
berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu yang
dapat dilatihkan pada peserta didik
1. Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya
secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan
alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi
(Nuryani, 1995). Mengamati dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan data tentang
fenomena atau peristiwa dengan menggunakan inderanya. Keterampilan pengamatan dilakukan
dengan cara menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan
pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif,
sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan
kuantitatif.Pengamatan dapat dilakukan pada obyek yang sudah tersedia dan pengamatan pada
suatu gejala atau perubahan.Contoh : Sekelompok peserta didik diminta mengamati beberapa
tepung yang berbeda jenisnya baik rasa, warna, ukuran serbuk dan baunya.
Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia pada piring ini
.Bagaimana warnanya, rasanya, ukurannya, bentuknya dan baunya?
Tepung Warna Rasa Ukuran Bentuk Bau
1
2
3
4


Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 68

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Mengukur
Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan
sebagainya.Menurut Carin dalam Poppy, (2010) mengukur adalah membuat observasi kuantitatif
dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional.
Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer, menimbang berat
benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan menggunakan gelas ukur, mengukur
panjang dengan menggunakan penggaris atau mengukur benda dengan jangka sorong.





3. Mengklasifikasikan
Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau
pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian. Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai bila
peserta didik telah dapat melakukan dua keterampilan berikut ini.
1) Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi.
2) Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek
Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan persamaan, perbedaan dan hubungan
timbal baliknya. Sebagai contoh peserta didik mengklasifikasikan jenis-jenis hewan, tumbuhan, sifat
logam berdasarkan kemagnetannya
Contoh melatihkan klasifikasi menggunakan bagan:











4. Menyimpulkan
Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah
sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan.Hasil inferensi dikemukakan
sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih
Fe, Cu, Na, O, Ne, N, K, Ca, C, Cl, F, Ag, He, H,Mg



Utama Transisi Monoatom Dwiatom
Logam Non-logam

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 69

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
keterampilan proses inferensi, sebaiknya menggunakan pembelajaran konstruktivisme, sehingga
siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.

Contoh : Siswa diminta membuat inferensi pada percobaan pengujian beberapa
larutan asam dan larutan basa dengan lakmus biru dan merah
Nama larutan
Perubahan warna pada
Lakmus merah Lakmus biru
Asam Klorida
Natrium Hidroksida
Asam Asetat
Magnesium Hidroksida
Asam Sulfat

Berdasakan data percobaan apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Asam adalah
Basa adalah .

5. Mengkomunikasikan
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses
lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa berbentuk rangkuman, grafik, tabel,
gambar, poster dan sebagainya.Keterampilan mengkomunikasikan ini diantaranya adalah sebagai
berikut.
a) Mengutarakan suatu gagasan.
b) Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau
kejadian.
c) Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya misalnya grafik, peta secara akurat.

6. Memprediksi
Prediksi dalam sains adalah perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan yang nyata.
Memprediksi berarti pula mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum
diamati berdasarkan penggunaan pola yang ditemukan sebagai hasil penemuan. Keterampilan
meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang
belum terjadi berdasarkan suatu kecenderunganatau pola yang sudah ada.
Contoh :Peserta didik diminta membuat suatu prediksi
1. Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar dibiarkan berhari-hari?
2. Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu baterai nya terbalik ?

7. Mengidentifikasikan Variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada
suatu situasi tertentu.Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan
pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan
pengukuran baku tertentu misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam 0C.
Keterampilan identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.
a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu
eksperimen.
b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 70

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu
eksperimen.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya, yaitu variabel
manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah atau dimanipulasi
dalam suatu situasi.
Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari kegiatan manipulasi.
Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan agar tidak
berpengaruh terhadap variabel respon.

8. Menginterpretasikan Data
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu pola. Pola dari
fakta/data ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu penjelasan yang logis. Karakteristik
keterampilan interpretasi diantaranya: mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-
hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan
menarik kesimpulan.
Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan
mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah
difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang
sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan.
Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau beberapa kecenderungan.

9. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang
pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadapvariabel respon. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan
masalah yang akan diteliti (Nur, 1996). Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara
deduktif.Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara deduktif berdasarkan
teori.Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan masalah.

Misalkan seorang siswa memiliki data jumlah gelembung yang dihasilkan oleh tumbuhan Hydrilla sp
pada percobaan fotosintesis sebagai berikut:

Waktu Jumlah Gelembung
Tempat terangTempat Gelap
5 menit
10 menit
15 menit
20 2
45 8
65 12

Rumuskanlah hipotesis tentang pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis !
Perumusan hipotesis secara induktif.



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 71

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
10. Definisi Variabel Secara Operasional
Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu
diukur.Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu
variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang
akan dicatat dari suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses
yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang (Nuh dalam Poppy, 2010).
Contoh : Peserta didik melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kelarutan gula dalam air.
Rumusan hipotesis : Makin tinggi suhu air, makin cepat kelarutan gula
Data hasil observasi
Volume air (Cm
3
) Suhu air (
O
C) Waktu (detik)
100
100
100
25
50
80
30
20
10
Identifikasi variabel:
Variabel Manipulasi : Suhu
Variabel Respon : Waktu
Variable Kontrol : Volume air, termometer, jenis air, gelas ukur, stopwatch, tempat air
Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel manipulasi : Suhu air diukur menggunakan thermometer
Definisi operasional variabel respon :Waktu diukur dengan menggunakan stopwatch
Definisi operasional variabel kontrol : Alat-alat ukur seperti stopwach, tempat air, termometer,
gelas ukur harus sama untuk semua percobaan. Air yang dicoba berasal dari satu tempat.

11. Eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data
untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika
variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu
hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan
merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup
dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep didalam
kurikulum.
Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan dengan strategi dan
metode yang tepat, mudah-mudahan peserta didik dapat terlatih dalam keterampilan saintifik.
Hasil akhir yang diharapkan Kurikulum 2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara
kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 72

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
CONTOH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Topik /Tema Energi dalam Kehidupan
Sub Topik/Tema Fotosintesis
Kompetensi Dasar 3.6. Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari
makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan makanan,
dan fotosintesis

4.6 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau

Tujuan Pembelajaran - Melakukan percobaan agar peserta didik mampu menemukan zat
yang dihasilkan pada proses fotosintesis
- Mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat dalam
fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan
- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada fotosintesis
- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis
Alokasi Waktu 1x pertemuan (3 JP)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati

- Pada kegiatan ini guru meminta peserta didik mengamati gambar
yang berkaitan dengan aktivitas manusia, makanan, tumbuhan
hijau, dan matahari. Seperti gambar yang terdapat pada buku
siswa dibawah ini.

- Peserta didik mengamati gambar tersebut
Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
setelah mereka mengamati gambar. Contoh pertanyaan yang
berkaitan dengan pengamatan peserta didik
- Mengapa manusia atau hewan bisa beraktivitas?
- Berasal darimanakah energi yang diperoleh oleh makhluk hidup?
- Bagaimana kaitan antara sumber energi, makanan, dan tumbuhan
hijau?
Mengumpulkan Informasi

Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi peserta didik untuk
menemukan jawaban dengan cara :
- Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki apakah cahaya
mempengaruhi proses fotosintesis

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 73

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

- Mencatat data hasil pengamatan pada kolom yang tersedia pada
lembar kegiatan Fotosintesis
- Dari percobaan ini peserta didik akan mengumpulkan informasi
tentang peran cahaya dalam fotosintesis
Mengasosiasikan

Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan mencatat
hasil pengamatan, peserta didik mengasosiasikan pengetahuan yang
didapat dari percobaan dan buku sumber dengan cara:
- Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kegiatan
- Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
Mengkomunikasikan

Setelah menemukan kesimpulan, peserta didik membuat laporan dan
peserta didik dapat menyampaikan laporan hasil pengamatan dan
kesimpulannya tentang pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya jawab.

Pada pembelajaran IPA, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan pengembangan
keterampilan proses sain peserta didik . Seperti pada hand- out keterampilan proses sain terdiri dari
keterampilan proses dasar dan terpadu . Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja
yang dilatihkan pada suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.
Keterampilan proses sain yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran fotosintesis. Contohnya
adalah :
Keterampilan Proses Uraian Keterampilan
Mengamati Mengamati gambar yang berkaitan dengan aktivitas manusia,
makanan, tumbuhan hijau, dan matahari.
Mengukur Memperkirakan jumlah gelembung yang muncul pada saat percobaan
Menyimpulkan Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses fotosintesis
Mengontrol variabel Variabel manipulasi: keberadaan cahaya (tempat gelap dan tempat
terang)
Variabel respon: jumlah gelembung
Variabel control: jenis tumbuhan, wadah, volume air.
Melakukan pengujian dan pengamatan dengan cara yang sama
Menginterpretasikan data Mengolah data dengan melihat pola dan kecenderungan data
pengujian terhadap jumlah gelembung di dua tempat berbeda
berdasarkan data kelas
Mengkomunikasikan Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil percobaan


Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 74

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Lembar Kerja


Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA

Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang penerapan
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA
Langkah Kegiatan :

1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pebelajaran IPA
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain


Kompetensi Dasar :
Topik /Tema :
Sub Topik/Tema :
Tujuan Pembelajaran :
Alokasi Waktu :

Tahapan Pembelajaran Kegiatan
Mengamati


Menanya


Mengumpulkan informasi




Mengasosiasikan



Mengkomunikasikan






LK- 3.1a


Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 75

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013



Rubrik Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran IPA

Rubrik perancangan penerapan saintifik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan
peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran
satu topik IPA.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan peserta

Penilaian LK- 3.1a

PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100 1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
alokasi waktu lengkap dan benar
2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikansesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis
dan logis atau benar secara konsep
Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai


R-3.1a

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 76

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPA

Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery
LearningdanProblem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran
IPA.

Penerapan Proyek Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada
Pembelajaran IPA

A. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap: 1) Penentuan
Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek, 3)Menyusun Jadwal,4)Memonitor
peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman
Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat bekerja sama mendisain
proyek, merancang perncanaan proyek dan menyusun jadwal. Untuk memandu pembelajaran ini
guru dapat mendisain intrumen-intrumen lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan
pembelajarannya umumnya dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka kecuali pelaporan hasil
proyek.Untuk penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek. Berikut ini
contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta didik.
1. Lembar Kerja Tugas Proyek
Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran IPA sebelum kegiatan tatap muka misalnya membuat
alat penjernih air. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi panduan kerja agar tugas dapat
dikerjakan secara efektif dan efisien.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis Proyek
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : IPA
KELAS/SEMESTER : VII
TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita
SUB TOPIK : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran?
TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)
4.5Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
INDIKATOR
1. Membuat rancangan alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan
campuran
2. Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan campuran
PENTUNJUK UMUM
HO- 3.1b

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 77

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. Pelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk proses penjerhian air!
2. Buat rancangan alat penjernihan air meliputi alat dan bahannya, disain atau gambanya dan cara
menggunakannya!
3. Setelah dirancang, buat alat penjernihan air sesuai rancangan!
4. Uji alat dengan melakukan percobaan penjernihan air!
5. Catat hasil percobaan dan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mendapatkan air yang jernih!
6. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!
7. Selamat mencoba, mudah-mudahan alat hasil kreativitasmu dapat dimanfaatkan di lingkungan yang
membutuhkan air jernih Semangat!

Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk mendisain alat uji elektrolit dalam berbagai model,
misalnya sebagai lampu taman, lampu mobil, lampu kamar sehingga kreasinya dapat dinilai dalam
pelajaran prakarya atau seni. Hal ini termasuk dalam pembelajaran lintas kurikulum.

2. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan merancang alat,
menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model rancangan yang
dibuat.
a. Merancang Alat

LAPORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

MATA PELAJARAN : IPA
TOPIK : Perubahan Benda di Sekitar Kita
SUB TOPIK : Bagaimana memisahkan
Campuran
TUGAS : Pembuatan Alat Penjernihan Air
NAMA :
KELAS VII

PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk membuat alat
penjernihan air, buatlah rancangan alat penjenihan air dari alat dan bahan yang ada disekitar
rumah!
2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya dibagian bawah gambar!
3. Uraikan cara penggunaan alatnya!

Tanggal Merancang :

Alat dan Bahan :
Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:

Cara Menggunakan Alat




Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 78

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Laporan Pengujian Alat
LAPORAN PENGUJIAN ALAT PENJERNIHAN AIR

PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda membuat alat penjernihan air berdasarkan rancangan, ujilah alat tersebut dengan cara
melakukan percobaan penjernihan air, laporkan hasil pengujian mengunakan format berikut.

Tanggal Pengujian : .
Kegitatan:
1. Menjernihkan air yang dicampur tanah
2. Menjernihkan air sungai atau selokan
Hasil Pengamatan dan catatan perbaikan :

.


Tanggal Perbaikan dan Pengujian :

Hasil Pengamatan


c. Laporan Penelitian
LAPORAN PENELITIAN

PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana tentang penjernihan air di
lingkungan rumah atau sekolah dengan menerapkan prinsip pemisahan campuran.
Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.

JUDUL
........................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................


B. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model pembelajaran penemuan
terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi tahap Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan), Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan
data), Data processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapanmodel Discovery Learning pada pembelajaran IPA
Kompetensi
Dasar
:
3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari makanan,
transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau
Topik : Energi dalam Kehidupan
Sub Topik : Fotosintesis
Tujuan : - Melakukan percobaanuntuk mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat
dalam fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan
- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada fotosintesis melalui diskusi
- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis melalui diskusi
- Menjelaskan pemanfaatan fotosintesis bagi kehidupan manusia melalui diskusi
- Menjelaskan cara menjaga dan merawat tanaman di sekolah dan lingkungan
sekitarnya sesuai dengan konsep fotosintesis melalui diskusi
- Menerapkan konsep fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi
Waktu
: 1x pertemuan (3 JP)

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 79

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SINTAK PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topikfotosintesis dengan cara menyajikan gambar
yang berkaitan dengan tumbuhan, hewan, dan cahaya matahari.
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikas
i masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin masalah yang berkaitandenganasal energi yang dihasilkan
makhluk hidup sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya, contohnya
Mengapa makhluk hidup bisa bergerak?
Apakah semua makhluk hidup bisa membuat makanan sendiri?
Siapa saja yang dapat menghasilkan makanan?
Bagaimana tumbuhan bisa menghasilkan makanan?
3. Data collection
(pengumpulan data)
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui:
Melakukan percobaan fotosintesis sederhana untuk mendapatkan data-
data tentang komponen yang terlibat dan zat yang dihasilkan pada proses
fotosintesis serta perubahan energi yang terjadi.
Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah disiapkan oleh peserta
didik
4. Data processing
(pengolahan Data)
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi untuk mengolah
data hasil pengamatan dengan cara:
Mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan -
pertanyaan pada lembar kegiatan, misalnya mengolah data tentang jumlah
gelembung yang dihasilkan, zat-zat apa yang dihasilkan dan perubahan energi
pada proses fotosintesis.
5. Verification
(pembuktian)
Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan
memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data pada buku sumber. Misalnya
dengan cara melakukan verifikasi hasil pengolahan data dengan data-data
pada buku siswa.
6. Generalization
(menarik kesimpulan)
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dan diskusi
misalnya dengan cara:
menyimpulkan komponen yang terlibat dan zat-zat yang dihasilkan pada
proses fotosintesis
latihan memberikan contoh pemanfaatan konsep fotosintesis dalam
kehidupan sehari-hari

C. Penerapan Problem Based Learningpada pembelajaran IPA
Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan
memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses
pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau
menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta
didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 80

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar :
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup

Topik : Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
Sub Topik : Perubahan Lingkungan dan Pencemaran
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x pertemuan (2 JP)

Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran

FASE 1
Orientasi
peserta didik
pada
masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat memberikan konsep
dasar, petunjuk atau referensi yang diperlukan dalam pembelajaran.
Melakukan brainstoming dimana peserta didik dihadapkan pada masalah
lingkungan, yaitudata aktivitas manusia dan pencemaran lingkungan. Contoh
yang ada pada buku siswa :

Peserta didik menyimak masalah yang disampaikan guru tentang kondisi di
beberapa daerah yang mengalami kesulitan air bersih, padahal keberadaan air
bersih sangat dibutuhkan oleh semua orang. Terdapat banyak kegiatan
manusia yang memberikan sumbangan terhadap berkurangnya air bersih.
Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap masalah
tersebut.

FASE 2
Mengorganisasi
peserta didik dalam
belajar

Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Peserta didik dikelompokkan secara heterogen, masing-masing mengkaji lembar
kegiatan non eksperimen tentang aktivitas manusia dan pencemaran lingkungan.
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan konsep-konsep
yang harus didiskusikan dan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab.

FASE 3
Membimbing
penyelidikan peserta
didik secara mandiri
maupun kelompok
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan membangun
ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah. Pada kegiatan ini peserta didik
mendiskusikan masalahyang adalembar kegiatan. Selanjutnya diskusi mengenai
pengaruh aktivitas manusia terhadap lingkungan. Contoh aktivitas adalah :
Guru membimbingpeserta didik dalam memecahkan masalah.
Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKS dan berdiskusi dalam
kelompok mencari solusi terkait dengan masalah yang telah diidentifikasi.
Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok belajar berdiskusi untuk
menjawab permasalahan aktual yang ada di lingkungan.

FASE 4
Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya

Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan dengan
cara berbagi tugas dengan teman. Misalnya :
Peserta didik menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam laporan
tertulis.
Peserta didik menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan
kesimpulan di depan kelas (diskusi kelas).
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 81

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE 5
Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
telah dipelajari melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan
masalah tentang pencemaran lingkungan. Peserta diharapkan menggunakan
buku sumber untuk bantuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya presentasi
hasil diskusi dan penyamaan persepsi. Misalnya :
Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan-
pemecahan masalah yang telah ditemukan peserta didik.
Kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan permasalahan diberi
pengahargaan.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari
peserta didik (dapat menggunakan paper and pencil test atau authentic
assessment).



Contoh Lembar Kegiatan
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Perhatikan bacaan dan gambar di bawah ini yang diambil dari Koran Jakarta Jum'at, 21 Juni 2013.
80% Pencemaran Sungai Berasal dari Sampah Rumah Tangga
Sekitar 80 persen pencemaran di Sungai Ciliwung disebabkan
oleh sampah rumah tangga atau limbah domestik. Berdasarkan
hasil investigasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), terdapat
108 titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan
sampah di bantaran Sungai Ciliwung. Pencemaran itu merupakan
akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat menjaga
lingkungan. Sungai Ciliwung, yang seharusnya optimal
menampung air hujan, kini telah kotor. "Kondisi kualitas air
Sungai Ciliwung saat ini sudah tercemar. Hal itu juga disebabkan oleh rendahnya kesadaran
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan Sungai Ciliwung," kata Gubernur DKI Jakarta akhir
pekan lalu.
Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya menambahkan selain pencemaran dari
sampah keluarga, terdapat sekitar 400 kegiatan usaha yang secara langsung maupun tidak
membuang air limbahnya ke Ciliwung. Bahkan, kata dia, berdasarkan hasil investigasi, terdapat
108 titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi pembuangan sampah di bantaran Sungai
Ciliwung. Dari jumlah itu, 10 titik tumpukan sampah telah ditutup. Namun, dari pengamatan di
lapangan, masih banyak ditemukan masyarakat yang menghuni bantaran sungai. tercatat 26.818
keluarga yang menghuni bantaran Sungai Ciliwung. Hal itu menyebabkan terjadinya sedimentasi,
penyempitan sungai, dan tingginya angka pencemaran.
Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas lakukan kegiatan berikut.
1. Mengapa dapat terjadi peristiwa seperti pada gambar tersebut? Jelaskan dengan kalimat
kalian sendiri!
2. Tahukan kalian, apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut, jika tidak ditangani
dengan baik?
3. Apakah peristiwa dalam gambar tersebut dapat berpengaruh terhadap ekosistem? Jelaskan!
4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti dalam gambar
tersebut?
5. Coba buatlah 3 pertanyaan lain terkait dengan pencemaran air berdasarkan bacaan dan
gambar di atas!
6. Jawablah pertanyaan yang kalian buat pada soal nomor 5!
7. Coba buatlah kesimpulan dari permasalahan yang telah kalian pelajari!

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 82

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8. Bacakan jawaban pertanyaan-pertanyaan nomor 1 7 di depan kelas secara berkelompok!
Lembar Kerja
Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran IPA
Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang pembelajaran IPA
dengan menerapkan model Project Based Learning, Discovery Learning dan
Problem Based Learning
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran pada hand-out dan
contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran IPA
2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu
model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai dengan topik/materi yang telah dianalisis
kelompok Anda pada saat Analisis Buku
4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih
5. Presentasikan hasil rancangan Anda
6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan

FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Project Based Learning
Kompetensi Dasar : 3. .................................................................
4. ............................................................ ..
Topik : .....................................................

Sub Topik : ..............................................................................................
Tujuan : ..........................................................................................
Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAP PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Penentuan Pertanyaan
Mendasar


2. Mendesain Perencanaan
Proyek

3. Menyusun Jadwal


4. Memonitor peserta didik
dan kemajuan proyek


5. Menguji Hasil



6. Mengevaluasi Pengalaman

LK - 3.1b

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 83

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN
Model Discovery Learning
Kompetensi Dasar : 3. ....
4 ..
Topik : ..

Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Stimulation (simullasi/Pemberian
rangsangan)

2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi masalah)

3. Data collection (pengumpulandata)
4. Data processing (pengolahan Data)
5. Verification (pembuktian)

6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)


Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar : 3..
4..
Topik :
Sub Topik :
Tujuan :
Alokasi Waktu : 1x TM

FASE-FASE KEGIATAN PEMBELAJARAN
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
.............................................
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik

Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah




Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 84

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


RUBRIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Rubrik perancangan penerapan model pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil
rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh
rancangan model pembelajaran satu topik IPA.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan

Penilaian LK- 3.1b

PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik (
AB)
90 < AB 100 1 Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan
alokasi waktu lengkap dan benar
2 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikansesuai dengan
topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan dan mengomunikasikan lengkap, sistematis
dan logis atau benar
Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai



R-3.b

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 85

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA
Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk
menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Untuk
melengkapi perangkat pembelajaran IPA dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang
sesuai.Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan
pada pembelajaran IPA. Anda dapat mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar
yang harus dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment),
penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan
SMP, Ditjen Pendidikan Dasar, 2013). Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.Penilaian sikap yang dapat
dilakukan oleh para guru dengan menilai perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara
observasi perilaku. Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal.K ompetensi sikap pada pembelajaran IPA yang harus dicapai peserta didik sudah
terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2. Guru IPA dapat merancang lembar pengamatan penilaian sikap
untuk masing-masing KD sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil
observasi dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.Contoh penilaian kompetensi sikap
dalam pembelajaran IPA.

1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan
praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti contoh berikut.
a. Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : 1
Topik/Subtopik : .Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti dalam merancang dan
melakukan percobaan IPA

No
Nama
Peserta didik
Disiplin

Tanggung
jawab
Jujur Teliti Kreatif Peduli
Jumlah
Skor
1. .....................
2.



HO- 3.2

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 86

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/ 2
Topik/Subtopik : Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

No Nama Siswa
Kerja
sama
Santun Toleran Responsif Proaktif Bijaksana
Jumlah
Skor
1. ................
2.



Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil
pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut




PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 AB 100
Baik (B) 70 B 79
Cukup (C) 60 C 69
Kurang (K) <60


2. Penilaian Sikap melalui Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari satu KD atau pada
ssaat telahmenyelesaikan tugas tertentu,
a. Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD
PENILAIAN DIRI

Topik:......................

Nama: ................
Kelas: ...................
Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1. Memahami komponen-komponen
yang terlibat dalam fotosintesis.

2. Memahami proses terjadinya
fotosintesis.

3. Memahami zat-zat yang dihasilkan
pada proses fotosintesis.





Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 87

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.
Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek IPA
PENILAIAN DIRI
Tugas:............................ Nama:..........................
Kelas:..............................
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya.
No Pernyataan YA TIDAK
1 Selama melakukan tugas kelompok saya bekerjasama dengan
teman satu kelompok

2 Saya mencatat data dengan teliti dan sesuai dengan fakta
3 Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah dirancang
4 Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur
yang mendukung tugas

5 .

Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat rekapitulasi bagi semua
peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya
peserta didik diminta mengerjakan soal-soal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci
jawaban yang tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar kembali pada
topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri peserta didik, guru dapat
membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta didik dalam satu kelas.
Contoh.
REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................

No Nama
Skor Pernyataan Penilaian Diri
Jumlah Nilai
1 2 3 ..... .....
1 Afgan 2 1 2 ..... .....
2 Aliva 2 2 1 ..... ....
3 .............
.......
Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:






3. Penilaian Sikap melalui penilaian antar peserta didik
Penilaian sikap pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta Didik. Penilaian ini merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian
(rating scale). Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan oleh peserta didik.

Penilaian antar Peserta Didik

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 88

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII / 2
Topik/Subtopik : ...................................
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif
dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.

Format Penilaian

Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: ........................................
Tanggal Penilaian: .....................................
Nama Teman yang dinilai: ........................
Nama Penilai:............................................
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selamat mengikuti pembelajaran IPA
- Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatannu.
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu
No Perilaku
Dilakukan/muncul
YA TIDAK
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman
5. ......................................

Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan ada yang negatif (no 2)
Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
No Nama
Skor Perilaku
Jumlah Nilai
1 2 3 4 5
1 .
2 Ami 2 2 1 2 2 9
3

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:






4. Penilaian Sikap melalui Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan
perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian peserta didik terhadap aspek tertentu secara
kronologis.Kriteria jurnal:
- Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
- Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
- Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 89

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
- Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera.Dengan demikian,
jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih
tepat.Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan
menuntut waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/peristiwa
yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang berbeda)

Pedoman umum penskoran jurnal:
1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh
skala 1 sampai dengan 4.
2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1,
sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada masing-masing aspek
kemudian direratakan
4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara
menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

Model Pertama

Contoh Format Jurnal

JURNAL
Aspek yang diamati: .
Kejadian : .
Tanggal: .
Nama Peserta Didik: .
Nomor peserta Didik: .

Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................


Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati,tanggal pengamatan dan aspek yang diamati oleh
guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan
maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi
Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 90

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)

Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: .............................................
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: .............................................

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/
TINDAK LANJUT
1.
...




B. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.Instrumen tes tulis umumnya
menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada pembelajaran IPA yang menggunakan
pendekatan scientific, instrumen penilaian harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat
tinggi(HOTS,Higher Order thinking Skill) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai
kreatif. Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil belajar IPA
dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui proses berpikir yang
sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis
peserta didik pada pembelajaranIPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja
operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi, mengukur, dan
menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan, menilai, memprediksi, dan
menafsirkan.Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan
rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan.
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.




Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 91

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. Tes Tulis
a. Soal Pilihan Ganda
Topik : Fotosintesis
Indikator : Disajikan gambar hasil percobaan uji Sach, peserta didik dapat menentukan
daerah pada daun yang mengalami proses fotosintesis dengan tepat.
Soal: Sekelompok peserta didik melakukan percobaan fotosintesis sederhana yaitu uji Sach. Hasil
yang diperoleh adalah sebagai berikut.










Pernyataan yang benar berdasarkan gambar hasil percobaan Uji Sach adalah .
A. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warnanya berubah setelah ditetesi oleh
larutan lugol
B. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi
larutan lugol
C. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warna daun tidak berubah setelah ditetesi
larutan lugol
D. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun berubah setelah ditetesi larutan
lugol


Topik : Gerak
Indikator : Disajikan data hasil percobaan gerak, peserta didik dapat menentukan jenis
gerak sebuah benda berdasarkan data hasil percobaan.
Soal : Perhatikan gambar hasil percobaan gerak. Pola titik-titik hitam pada pita kertas
yang terbentuk dari ticker timer hasil percobaan gerak dilukiskan seperti gambar berikut:


Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa . . ..
A. benda bergerak lurus beraturan
B. benda bergerak lurus berubah beraturan
C. benda bergerak lurus
D. benda bergerak lurus tak beraturan



b. Soal Uraian
Topik : Fotosintesis
Indikator : Merancang percobaan untuk menyelidiki pengaruh cahaya matahari terhadap
fotosintesis.
Soal:Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki pengaruh cahaya matahari terhadap
fotosintesis, coba jawablah pertanyaan berikut
a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b. Tentukan variabel manipulasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan pada percobaan
tersebut
c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.


A
B

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 92

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
1a.
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan kurang menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan kurang lengkap dan menarik
30
20
10
1b.
- Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
- hanya dua variable yang tepat
- hanya satu variable yang benar
30
20
10
1c.
- Uraian sistematis dan benar
- Uraian kurang sistematis dan benar
20
10
Skor maksimal 80

2. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan.Pada pembelajaran IPA umumnya jarang
dilakukan dengan tes lisan.Jika guru ingin mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada
saat ujian praktikum IPA atau pada saat remedial.

Contoh Instrumen tes lisan
Topik : Energi dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar : 4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk menyelidiki
proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Indikator : Melakukan percobaan pengaruh cahaya terhadap fotosntesis
Daftar Pertanyaan:
1. Sebutkan komponen-komponen pada fotosintesis!
2. Alat dan bahan apa saja yang digunakan pada percobaan?
3. Bagaimana cara menguji dihasilkannya oksigen dalam proses fotosintesis?
4. Bagaimana kamu dapat menyimpulkan bahwa cahaya mempengaruhi proses fotosintesis?
5. ................

Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab pada LK yang tersedia!

3. Penugasan
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu
atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta
pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia.
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan
berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator: Membuat rancangan alat yang berasal dari alat dan bahan bekas.


Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 93

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Soal:

Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas yang diberikan
pada peserta didik.


C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,
projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang menunjukkan kinerja, aspek-
aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling
sempurna sampai yang paling buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria
yang menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian
kompetensi peserta didik.
1. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas
atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek

Topik : Fotosintesis
KI : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama daam sudut pandang/teori.
KD : 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
Indikator : Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan menggunakan metode filtrasi
Lembar Pengamatan
No Nama
Persiapan
Percobaan
Pelaksanaan
Percobaan
Kegiatan Akhir
Percobaan
Jumlah Skor
1.
2.







Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 94

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rubrik
No Keterampilan yang
dinilai
Skor Rubrik
1 Persiapan
Percobaan
(Menyiapkan alat
Bahan)
30
- Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan
- Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
- Tersedia air untuk membilas alat dan tisu
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
2 Pelaksanaan
Percobaan
30
- Mencuci alat-alat sebelum praktikum
- Merakit alat dengan benar
- Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan prosedur
- Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir
Percobaan
30
- Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia

2. Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.Penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu.Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan
menginformasikan peserta didik pada matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta
didik.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir
proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas
atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster.Pelaksanaan penilaian dapat

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 95

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.Contoh format
penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
Kelas :

No. ASPEK SKOR (1 - 5)
1 PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
- Alat dan bahan
- Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat

2 PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
b. Kuantitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan

3 LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
b. Performans
c. Presentasi

TOTAL SKOR

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian
proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki
sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap
awal.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek.
Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan disain,
pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil
penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai disesuaikan dengan tugas
proyek.
Contoh format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.

D. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian
produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari
kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali,
dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
- Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 96

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
appraisal.
2) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria
yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran :
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Nama Peserta didik:
Kelas :

No Tahapan Skor ( 1 5 )*
1 Tahap Perencanaan Bahan
2 Tahap Proses Pembuatan :
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan kebersihan)

3 Tahap Akhir (Hasil Produk)
a. Bentuk fisik
b. Inovasi

TOTAL SKOR
.
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin lengkap jawaban dan
ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.
Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik penilaian
proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi hasil proyek, memperbaiki
sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap
awal.

1. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolioadalah penilaian yangdilakukan dengan caramenilai
kumpulanseluruhkaryapeserta didikdalambidang tertentuyang bersifat reflektif-integratif untuk
mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/ataukreativitaspesertadidikdalamkurunwaktutertentu.Karya tersebut dapat berbentuk
tindakan nyata yangmencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Kriteria tugas pada penilaian portofolio
Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur.
Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta
didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang
menunjang kegiatan belajar.
Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas,
kriteria penilaian.
Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkankompetensi dalam

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 97

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan).
Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam
isinya.
Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan
mudah dilaksanakan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofoliotersedia di lingkungan
peserta didik dan mudah diperoleh.
Kriteria rubrik untuk portofolio
Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai penacapaiannya dengan
portofolio.
Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan isitugas portofolio.
Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A tahun 2013 dan diskusikan.

ContohPenilaian Portofolio
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII / 2
Tahun Ajaran : 2014/2015

Judul portofolio : Pelaporan perancangan alat dan penyusunan laporan praktikum

Tujuan : Peserta didik dapat merancang alatdan menyusun laporan praktikum IPA sebagai tulisan
ilmiah
Ruang lingkup :
Karyaportofolioyangdikumpulkanadalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan laporan praktikum IPA
semester 2

Uraian tugas portofolio
1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum IPA sebagai tulisan ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah pesertadidik melaksanakan
tugas


Kriteria Penilaian Portofolio
1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk
2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut
Format Penilaian
No Komponen yang dinilai
Skor
1 2 3
1 Persiapan
2 Pelaksanaan
3 Hasil Praktikum
Skor Portofolio ....................................................



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 98

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:
No Komponen Skor
1 Persiapan meliputi
ketepatan pemilihan alat
dan bahan praktikum
Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat

2 Pelaksanaan meliputi
langkah kerja dan waktu
pelaksanaan
Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat
Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak
tepat

3 Hasil praktik meliputi
keakuratan data dan
ketepatan simpulan hasil
Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat
Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat


Keterangan:
1. Skormaksimal = jumlah komponen yang dinilai x3
2. Nilai portofolio =






Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 99

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Lembar Kerja

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Tujuan Kegiatan: Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran IPA
Langkah Kegiatan :
1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang
dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok
Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan
contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan

Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar : 3. ...................................................................
4. ................................................................
2.........................................................................................
Topik/Materi : .......................................................
Sub Topik/Sub Materi : ...........................................................................................

1. Instrumen Penilaian Sikap
Indikator: ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
a. Observasi


b. Penilaian Diri


c. Antar Peserta Didik


d. Jurnal



LK-3.2

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 100

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Indikator : ..........................................................................................................................
..........................................................................................................................


c. Tes Tertulis

- Pilihan Ganda

- Uraian

d. Tes Lisan

e. Tes Penugasan


3. Instrumen Penilaian Keterampilan
Indikator: ..........................................................................................................................
.......................................................................................................................

a. Tes Praktik


b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk

c. Portofolio













Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 101

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang
meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.Pada penilaian sikap
peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian
antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes
tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta
ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermati kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk
tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut
Penilaian Sikap
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Pengetahuan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai
Penilaian Keterampilan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB 100 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya
Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai


R- 3.2

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 102

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Teknik dan instrumen yang digunakan untuk
penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD.
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku
laporan hasil belajar (rapor).Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta
didik dalam satu semester.Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera
pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
SMP yang diterbitkanPemerintah.
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.




Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru.
Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP, 2013
dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar.

Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah:
1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:

A : 3,67 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : 1,00
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran IPA
NH = 80
UTS = 75
UAS = 85
Nilai Rapor = 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor = 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+

Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).


Persiapan Pelaksanaan
Pengolahan dan Tindak
lanjut
Pelaporan
HO- 3.3

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 103

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untukKeterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4
(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : 1,00
Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100.

Contoh: Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaran IPA
Nilai Praktik = 80
Nilai Projek = 75
Nilai Portofolio = 80
Nilai Rapor = 80+75+80 : 3 = 235 : 3
Nilai Rapor = 78.33
Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+

3. Penilaian Sikap

Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses),
penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai
berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60

Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang pesertadidik pada mata pelajaran IPA
Nilai Observasi = 85
Nilai diri sendiri = 75
Nilai antar teman = 80
Nilai Jurnal = 75
Nilai Rapor = 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor = 79
Predikat = Baik

4. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta
didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut

Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP, 2013
dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar.



Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 104

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN IPA

PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil
belajar ke dalam laporan hasil belajar.

Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar
SMP
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian
sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran IPA selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor



RUBRIK PENGOLAHAN NILAI IPA UNTUK RAPOR

Rubrik pengolahan nilai IPA untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik
( AB)
90 < AB 100
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam
penilaian sesuai dengan data nilai
Baik (B) 80 < B 90
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Cukup (C) 70 < C 80
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Kurang (K) 70
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu
deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai

R-3.3
LK- 3.3

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 105

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013











MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 Analisis Video Pembelajaran
4.2 Penyusunan RPP
4.3 Peer Teaching

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 106

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING


Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang
sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk
memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag
ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching)

Kompetensi yang Dicapai

1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun,
intelektual.

Indikator

1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik
4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik
menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain




Langkah Kegiatan

1. Analisis Video

Mengamati
tayangan video
pembelajaran

Kerja
kelompok
mengidentifika
si aspek aspek
kegiatan
pembelajaran
pada video
Presentasi hasil
diskusi analisis
tayangan video

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman hasil





Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 107

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013




2. Penyusunan RPP

Mendiskusikan
rambu-rambu
penyusunan
RPPyang sesuai
standar Proses

Kerja
Kelompokmenyus
un RPP untuk satu
KD

Telah RPP hasil
kerja kelompok lain
dan merevisi RPP
berdasarkan hasil
telaah

Presentasi RPP
yang telah
direvisi dan
Penyimpulan
hasil diskusi


3. Peer Teaching

Diskusi tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran

Mempraktikkan
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun melalui
peer teaching

Melakukan refleksi
terhadap
pelaksanaan peer
teaching

Penyimpulan
hasil diskusi dan
rangkuman
hasilpeer
teaching


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 108

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 4.1Analisis Video


Lembar Kerja


ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

PETUNJUK KEGIATAN

Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis
pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatandan model
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

Langkah Kegiatan:

1. Cermati format analisis video pembelajaran, siapkan kertas kosong untuk catatan
pengamatan
2. Amatilah secara seksama pelaksanaan pembelajaran yang ditampilkan oleh guru model
dalam video
3. Catat proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup
4. Isi format pengamatan pembelajaran pada video berdasarkan catatan pengamatan Anda
dengan cara berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan
pembelajaran
6. Diskusikan dalam kelompok hasil analisis terhadap pembelajaran yang disajikan pada video
7. Presentasikan hasil diskusi kelompok
8. Lakukan penyamaan persepsi bedasarkan analisis video terhadap proses pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai materi ajar
9. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching




LK- 4.1


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 109

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : ................................................................................
Kelas : ................................................................................
Topik/Sub Topik : ................................................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
memberi salam

2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran

5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.

2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.

4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi
aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan
ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 110

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengamati

2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan
bagaimana

3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan
yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar yang bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran

3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran

4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran

5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar

Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 111

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merangkum materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksi proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah




Kesimpulan Hasil Analisis Video

...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................








Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 112

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta
terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan
dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut

PERINGKAT NILAI KRITERIA
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, catatan logis
Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis
Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis
Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis














R- 4.1

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 113

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 4.2 Penyusunan RPP

Rambu-rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk
satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP
disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih (
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).

Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat,
kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program pemberian
umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas
aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.

Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode
pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.
HO- 4.2.1

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 114

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya
dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk
KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran




Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 115

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : Sekolah Menegah Pertama
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : Semester I
Topik : Perubahan Benda-benda di Sekitar Kita
Sub Topik : Bagaimana Cara Memisahkan Campuran
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit ( 3 kali tatap muka)

A. KOMPETENSI INTI
KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI .3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata
KI .4. Mencoba, mengolah, danmenyajidalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajaridisekolahdan sumber lainyang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari

3.5Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari
Indikator:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip pemisahan campuran pada setiap metode berdasarkan
data percobaan
2. Menjelaskan cara pemisahan campuran pada setiap metode pemisahan campuran
3. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-
hari
4. Menjelaskan proses penjernihan air dengan metode pemisahan campuran
5. Mengidentifikasi perangkat alat percobaan pemisahan campuran dengan metode
filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan sublimasi.
HO- 4.2.2

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 116

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat
Indikator
1. Terampil melakukan pemisahan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi,
kromatografi, destilasi, dan sublimasi.
2. Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan metode
pemisahan campuran.
3. Merancang alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan metode pemisahan
campuran

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kajian LKS, peserta didik dapat mengidentifikasi alat-alat untuk percobaan
pemisahan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan
sublimasidengan tepat
2. Melalui praktikum pemisahan campuran, peserta didik mampu mengembangkan
keterampilan memisahkan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi, kromatografi,
destilasi, dan sublimasidengan teliti dan hati-hati.
3. Melalui diskusi data hasil percobaan, peserta didik dapat menjelaskan metode dan prinsip
pemisahan campuran untuk setiap metode dengan tepat.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pemanfaatan metode
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Melalui studi pustaka dan diskusi kelompok, peserta didik dapat merancang dan membuat
alat penjernihan air menggunakan metode pemisahan campuran dengan kreatif dan
inovatif

D. MATERI
1. Metode Pemisahan Campuran
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu
zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
2. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel, titik didih,
kelarutan, dan pengendapan.
3. Jenis-jenis metode pemisahan campuran
a. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat
dari cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring)
b. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan padatan
sangat halus dengan jumlah campuran sedikit
c. Kromatografi

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 117

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel yang bercampur dalam suatu
mediumdiam ketika dialiri suatu medium yang bergerak
d. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan pada perbedaan
titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga dapat dipisahkan pada saat salah
satu zat cair menguap lebih dahulu.
e. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari suatu zat yang
memiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak dapat menyublim

E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi dan Eksperimen
3. Model : Discovery Learning

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
Charta , Komputer, LCD
2. Alat dan Bahan
No. Jenis Jumlah
1. Alat dan bahan praktikum Filtrasi 2 set
2. Alat dan bahan praktikum Sentrifugasi 1 set
3. Alat dan bahan praktikum Kromatografi 1 set
4. Alat dan bahan praktikum Destilasi 1 set
5. Alat dan bahan praktikum Sublimasi 1 set
Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS
3. Sumber Belajar
a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
b) LKS metode pemisahan campuran
c)Artikel metode pemisahan campuran

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP)
Kegiatan Langkah-langkah
Model Discovery
Deskripsi Kegiatan

Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan
Situasi (Stimulasi)
- Menyiapkan peserta didik untuk belajar
- Guru melakukan pemusatan perhatian :
Guru memperlihatkan gambar orang minum air teh dan
daun teh
Guru memancing peserta didik agar mengajukan
pertanyaanyang berkaitan dengan gambar.
- Guru mendemonstrasikan proses pemisahan campuran air
teh dengan penyaringan.
- Guru melakukan apersepsi sesuai dengan demonstrasi
yang dilakukan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi
20 menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 118

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan Inti Pembahasan
Tugas dan
Identifikasi
Masalah






Observasi

Pengumpulan
data


Pengolahan data
dan analisis

Verifikasi

Generalisasi
Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan
metode filtrasi, dekantasi, evavorasi, kristalisasi
- Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok
- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS bagaimana cara
memisahkan campuran dengan metode filtrasi,
dekantasi, evaporasi, kristalisasi dan mengidentifikasi
konsep pemisahan campuran yang harus diperoleh
melalui percobaan
- Melakukan percobaan pemisahan campuran metode
filtrasi, sentrifugasi dan kromatografi.
- Peserta didik mengamati percobaan dan mencatat data
pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS
Pemisahan Campuran dengan Cara filtrasi, sentrifugasi,
dan Kromatografi
- Mengolah dan menganalisis data percobaan pemisahan
campuran dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
pada LKS
- Presentasi hasil percobaan
- Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan
data hasil percobaan dan mencocokan dengan konsep
pada buku sumber
- Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode
pemisahan campuran
- Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok
80 menit
Penutup
- Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok
yang berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip pemisahan
campuranmetode filtrasi, sentrifugasi dan kromatografi.
- Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari dan
tugas baca pemisahan campuran dengan cara destilasi,
dan sublimasi.
20 menit

Pertemuan Kedua ( 2 JP)
Kegiatan Langkah-langkah
Model Discovery
Deskripsi Kegiatan

Alokasi
Waktu
Pendahuluan Menciptakan
Situasi (Stimulasi)
- Menyiapkan peserta didik untuk belajar
- Guru melakukan pemusatan perhatian :
- Guru memperlihatkan kapur barus
- Guru mengajukan pertanyaan sbb:
Apakah kalian tahu fungsi kapur barus? Kenapa jika
kita menyimpan kapur barus di lemari lama kelamaan
akan mengecil lalu menghilang? Ada yang tahu kemana
perginya kapur barus tersebut? Kalau kapur barus
tercampur dengan zat lain, bagaimana cara
memisahkannya?
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan yang berkaitan
dengan pemisahan campuran
10 menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 119

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari
metode pemisahan campuran dengan metode destilasidan
sublimasiyang akan dicoba.
Kegiatan Inti Pembahasan
Tugas dan
Identifikasi
Masalah






Observasi


Pengumpulan
data
Pengolahan data
dan analisis

Verifikasi


Generalisasi

- Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan
dilakukan yaitu eksperimen pemisahan campuran dengan
metode destilasi dan sublimasi
- Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok
- Diskusi kelompok untuk mengkaji LKS bagaimana cara
memisahkan campuran dengan metode destilasi dan
sublimasi
- Peserta didik mengidentifikasi konsep yang harus diperoleh
melalui percobaan
- Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan
judul Pemisahan campuran dengan metode destilasi,
sublimasi, dan kromatografi
- Peserta didik mengamati percobaan dan mencatat data
pengamatan pada kolom yang tersedia pada LKS
- Mengolah dan menganalisis data dari setiap percobaan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS
- Presentasi hasil percobaan
- Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran berdasarkan
hasil data hasil percobaan dan mencocokan dengan
konsep pada buku sumber
- Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip dan metode
pemisahan campuran
50 menit
Penutup
- Peserta didik dan guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran
- Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok
yang berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip pemisahan
campuran dengan metode destilasi dan sublimasi
- Pemberian tugas untuk mempelajari pemanfaatan
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari
20 menit

Pertemuan Ketiga (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Menyiapkan peserta didik untuk belajar
- Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar berbagai campuran
yang dapat dipisahkan dengan metode pemisahan yang telah dipelajari
- Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya, misalnya :
Air sumur di rumah kalau dibiarkan sebentar jadi berwarna coklat,
Bagaimana cara menjernihkan air pompa di rumah saya,?
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari penerapan berbagai
metode pemisahan campuran.
20 menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 120

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan Inti - Mencari informasi dari sumber belajar tentang penerapan metode
pemisahan campuran dan diskusi kelompok untuk mengidentifikasi
pemanfaatan metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-
hari
- Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan metode pemisahan
campuran dalam kehidupan sehari-hari
- Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari
- Mencari informasi cara membuat alat pemurnian air sederhana dari
buku atau internet untuk membuat tugas proyek merancang dan
membuat alat penjernihan air.
- Presentasi Hasil Diskusi Kelompok
70 menit
Penutup - Mereview hasil kegiatan pembelajaran
- Pemberian penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik
- Peserta didik menjawab kuis tentang pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari
- Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat penjernihan air secara
sederhana
30 menit

PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen
Metode Bentuk Instrumen
Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja Tes penilaian kinerja metode filtrasi
Tes Tertulis Tes Uraian dan Pilihan Ganda HOT

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
No
Nama
Peserta didik
Disiplin Teliti
Hati-
hati
Kreatif Inovatif
Jumlah
Skor
1. .....................
2.


Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat Diskusi
No
Nama
Peserta
didik
Kerja
sama
Santun Toleran Proaktif Bijaksana
Jumlah
Skor
1. ................
2.


Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai hasil
pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 121

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut




PREDIKAT NILAI
Sangat Baik ( SB) 80 AB 100
Baik (B) 70 B 79
Cukup (C) 60 C 69
Kurang (K) <60

b. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum
Penilaian keterampilan metode pemisahan Filtrasi
No Nama
Persiapan
Percobaan
Pelaksanaan
Percobaan
Kegiatan Akhir
Percobaan
Jumlah
Skor
1.
2.

Rubrik
No
Keterampilan
yang dinilai
Skor Rubrik
1 Persiapan
Percobaan
(Menyiapkan alat
Bahan)
30
- Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan
- Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran yang sama
- Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
- Tersedia air untuk membilas alat dan tisu
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
2 Pelaksanaan
Percobaan
30
- Mencuci alat-alat sebelum praktikum
- Merakit alat dengan benar
- Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan prosedur
- Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia
3 Kegiatan akhir
Percobaan
30
- Membuang larutan atau sampah ketempatnya
- Membersihkan alat dengan baik
- Membersihkan meja praktikum
- Mengembalikan alat ke tempat semula
20 Ada 3 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek tang tersedia

Penilaian Diri
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1. Memahami prinsip-prinsip pemisahan campuran pada
setiap metode

2. Memahami cara pemisahan campuran pada setiap
metode pemisahan campuran

3.


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 122

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Instrumen Soal Pengetahuan
Soal Uraian
1. Perhatikan gambar alat pemiahan campuran berikut.





a. Metode pemisahan campuran apa yang menggunakan perangkat pada gambar?
b. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode tersebut!
c. Sebutkan nama masing-masing alat pada perangkat tersebut!
d. Jelaskan metode pemisahan campuan dengan perangkat alat tersebut!
2. Sekelompok peserta didik akan menyaring campuran air dengan bubuk merica . Cara apa yang
paling efektif untuk memisahkan air dengan bubuk merica? Sebutkan nama alat-alat yang
digunakan dan uraikan secara sistematis cara menyaringnya
3. Berikan 3 contoh metode pemisahan campuran yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari dan nama campurannya
4. Gambarlah rancangan alat penjernihan air dan jelaskan proses penjernihan air dengan
5. Pemisahan campuaran banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Carilah
contohnya dengan mengisi tabel berikut
Metode Pemisahan Pemisahan Campuran
Filtrasi Dalam kehidupan sehari-hari Dalam industri
Sentrifugasi
Kromatografi
Destilasi
Sublimasi

Rubrik Penilaian Uraian
No Uraian Skor
1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 15
2 Jawaban a
Jawaban b
Jawaban c
5
10
15
3 Jika jawaban benar dan lengkap 15
4 Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar 20
5 Jika terjawab semua dan benar 20
Total 100



Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 123

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang benar
1. Pemisahan campuran dengan alat seperti gambar berikut cocok untuk memisahkan ....







2. Air yang masuk ke dalam kondenser letaknya salah.Suatu campuran mengandung 3 macam
senyawa yaitu X, Y, Z yang masing-masing mendidih pada suhu 100
0
C, 56
0
C, dan 25
0
C. Jika
campuran itu dipisahkan dengan destilasi maka urutan senyawa yang keluar dari pendingin
adalah ....
A. X, Y dan Z
B. X, Z, dan Y
C. Y, X, dan Z
D. Z, Y, dan X
3. Seorang peserta didik mencoba memisahkan etanol
dan air menggunakan destilasi fraksional seperti pada
gambar berikut ini.
Kesalahan apa yang telah dilakukan oleh peserta didik
tersebut?
A. Posisi termometer salah.
B. Penampung harusnya tidak tertutup.
C. Campuran alkohol dan air terlalu penuh
D. Mengalirkan air pada pendingin liebig terbalik

4. Suatu zat X meleleh pada temperatur 53C dan mendidih pada 100C. Zat X tidak larut dalam air
. Gambar manakah yang sesuai untuk memisahkan zat X dari campurannya ?
A. B.





C. D.




5. .



A. garam dapur dari air laut
B. gula pasir dari air teh
C. pasir dari air kotor
D. gula pasir dari garam
Perhatikan kromatogram dari tinta di samping.
Diantara empat warna tersebut yang muncul terahir
adalah warna ....
A. Biru
B. Jingga
C. Merah
D. Hijau


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 124

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kunci Jawaban Pilihan Ganda
1 2 3 4 5
C D B C A

Rubrik Penilaian Uraian
No Uraian Skor
1 Jika semua jawaban terjawab dengan benar 15
2 Jawaban a
Jawaban b
Jawaban c
5
10
15
3 Jika jawaban benar dan lengkap 15
4 Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar 20
5 Jika terjawab semua dan benar 20
Total 100


Kriteria dan Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air
a. Kriteria Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air
Format Penilaian Proyek
Topik :
Nama Proyek :
Waktu Pelaksanaan :
Nama Peserta didik :
Kelas :
No. Aspek Skor
1 Perencanaan:
b. Persiapan alat dan bahan
c. Rancangan :
- Gambar Rancangan
- Alur kerja dan deskripsi
- Cara penggunaan alat
30
2 Produk :
- Bentuk Fisik
- Inovasi
50
3 Laporan
- Kebermanfaatan Laporan
- Sistematika Laporan
- Penulisan Kesimpulan
20
TOTAL SKOR 100



Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 125

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air
No. Aspek Rubrik
1 Perencanaan:
Persiapan alat dan bahan
10. Jika alat dan bahan lengkap dan sesuai dengan
gambar rancangan yang dipersiapkan
6. Jika alat dan bahan lengkap tetapi kurang sesuai
dengan gambar rancangan yang dipersiapkan
2. Jika alat dan bahan kurang lengkap
Rancangan :
Gambar Rancangan
Alur kerja dan deskripsi
Cara penggunaan alat
20. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur
kerja dan cara penggunaan alat yang sesuai
10. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur
kerja dan cara penggunaan alat tetapi kurang
sesuai
5. Jika rancangan terdapat gambar rancangan, alur
kerja dan cara penggunaan alat tetapi tidak
lengkap
2 Bentuk Fisik Produk

30. Jika alat sesuai rancangan, bisa digunakan dan
bentuk fisik kuat dan kokoh
20. Jika alatsesuai rancangan ,dan bisa digunakan
10. Jika alat kurang sesuai rancangan tetapi bisa
digunakan
Inovasi Produk: 20 . Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah,
dan menarik
10. Alat dibuat dari bahan yang ada lingkungan rumah,
dan disain kurang menarik
3 Laporan
Kebermanfaatan Laporan
Sistematika Laporan
Kesimpulan
20. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, isi
laporan bermanfaat dan kesimpulan sesuai
10. Sistematika laporan sesuai dengan kriteria, isi
laporan kurang bermanfaat, kesimpulan kurang
sesuai
5. Hanya satu aspek yang terpenuhi



Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 126

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Lembar Kerja Siswa
PEMISAHAN CAMPURAN
Materi yang terdapat di alam semesta ini tidaklah murni, melainkan masih berupa campuran.Seperti
halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air laut yang berada di samudera. Udara sendiri
terdiri dari beberapa macam zat seperti oksigen, nitrogen, air dan yang lainnya. Sedangkan air laut
terdiri dari air, garam, dan zat yang lainnya.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu
bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk
mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai
pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan beberapa cara,
diantaranya: 1) Penyaringan, 2) Sentrifugasi, 3)Kromatografi,4) Destilasi,5) Sublimasi.
Untuk mempelajari metode pemisahan campuran ini cobalah lakukan kegiatan di bawah ini.


Kegiatan 1
Memisahkan Garam Dapur dari Pengotor
I. Tujuan:
Memisahkan garam dapur dari zat pengotor dengan cara penyaringan/filtrasi dan
penguapan/evaporasi.
II. Alat dan Bahan :
Alat:
- Kertas saring
- Corong gelas
- Gelas kimia
- Labu Erlenmeyer
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Pembakar spirtus
Bahan :
- Garam dapur kotor.
- Aquades

III. Cara Kerja :
1. Larutkan garam dapur kotor sebanyak 3 sendok spatula dengan aquades secukupnya dalam
gelas kimia.
2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air sampai kertas saring
menempel pada corong.
4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat penyangganya.
5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.
6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.
7. Zat apakah yang tersisa pada cawan penguap?

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 127

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
IV. Pengamatan :
No Bahan Hasil Pengamatan
1 Campuran (garam kotor) Wujud :
Warna : ..
2 Larutan garam setelah disaring
(filtrat)
Wujud :
Warna : ..
3. Filtrat setelah dipanaskan Wujud :
Warna : ..
V. Pertanyaan :
1. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?
2. Apa fungsi dari penguapan?
3. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?


Kegiatan 3
Kromatografi Kertas
I. Tujuan: Memisahkan zat warna dalam campuran
II. Alat dan Bahan :
Alat
Spidol berbagai macam warna
Kertas saring
Gelas kimia
Bahan
Tinta hitam dan warna lain
Aquades

III. Cara Kerja :
1. Siapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian bawah dengan jarak 2
cm dari tepi kertas.
2. Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit air, zat warna
jangan tenggelam seperti gambar berikut.




3. Biarkan beberapa saat sampai muncul noda warna lalu keluarkan kertas kromatografi
dari dalam gelas kimia dan amati noda yang ada pada kertas tersebut. Catat hasil
pengamatan!
IV. Pengamatan :
No Bahan Hasil Pengamatan
1 Spidol hitam Warna : ..
2 Setelah dilakukan kromatografi
kertas
Warna : ..
V. Pertanyaan :
1. Mengapa zat warna pada tinta dapat teruai didalam kertas kromatografi?
2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 128

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan 4
Pemurnian Alkohol

I. Tujuan: membuat alcohol murni dari alkohol yang dijual di apotik yang memiliki label 75%
dengan prinsip destilasi
II. Alat dan Bahan :
Alat
Termometer
Sumbat karet
Labu destilasi
Kaki tiga
Kawat kasa
Pembakar spirtus
Kondensor/pendingin
Gelas kimia
Labu Erlenmeyer
Selang

Bahan
Alkohol 75%
Aquades

III. Cara Kerja :
1. Rangkaikan alat seperti gambar berikut.

2. Masukkan alkohol dan air dengan perbandingan yang sama ke dalam labu destilasi.
3. Alirkan air ke dalam pendingin dari lubang yang posisinya lebih rendah.
4. Panaskan campuran air-alkohol dalam labu destilasi sampai mendidih dan airnya menguap.
5. Tampung uap air yang sudah mengembun dan mengalir melalui pendingin dengan gelas
kimia.
6. Amati zat apa yang terdapat dalam labu dan zat apa yang terdapat dalam gelas kimia.

IV. Pengamatan :
No Bahan Hasil Pengamatan
1 Campuran alkohol dan air Wujud :
Warna : ..
2 Campuran setelah dipanaskan Wujud :
Warna : ..

V. Pertanyaan :
1. Pada suhu berapa alkohol mulai mendidih?
2. Pada pemisahan ini apa masing-masing wujud zat yang dipisahkan
3. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?




Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 129

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan5
Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor
I. Tujuan: Memisahkan kapur barus dari bahan pengotor dengan prinsip sublimasi
II. Alat dan Bahan :
Alat:
- Cawan penguap
- Kaca arloji
- Kaki tiga
- Kawat kasa
Bahan :
- Kapur barus
- Pasir/tanah
- Pembakar spirtus
- Lumpang dan alu

III. Cara Kerja :
1. Tumbuk 1 buah kapur barus dengan menggunakan lumpang dan alu, kemudian
tambahkan pasir/tanah.
2. Masukkan campuran kapur barus dengan pengotornya ke dalam cawan penguap.
3. Panaskan cawan tersebut dan tutup bagian atasnya dengan kaca arloji yang diatasnya
disimpan es.
4. Setelah beberapa saat buka tutup tersebut dan amati yang menempel pada gelas
arloji?

IV. Pengamatan :
No Bahan Hasil Pengamatan
1 Campuran (kapur barus dan
pengotor)
Wujud :
Warna : ..
2 Campuran setelah dipanaskan Wujud :
Warna : ..

V. Pertanyaan :
1. Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan?
2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?
3. Carilah bahan-bahan lain yang dapat menyublim!





Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 130

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013



PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta mampu menyusun
RPP IPA yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; pendekatan
saintifik dan model pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan
prinsip-prinsip pengembangan RPP.

Langkah Kegiatan:

1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh RPP IPA.
2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua orang mendapatkan
tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka ( Pilih topik IPA yang telah didiskusikan
pada kegiatan merancang model pembelajaran dan penilaian) .
3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota kelompok lain.
4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain menggunakan format
yang tersedia.
5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan catatan khusus atau
alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada RPP.
6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran perbaikan RPP pada
kolom yang tersedia.
7. Setelah selesai telaah RPP, tukarkan kembali RPP selanjutnya diskusikan hasil telaah RPP
kemudian revisi sesuai rekomendasi atau saran perbaikan.






LK- 4.2

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 131

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT TELAAH RPP
1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada
kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru : .....................................................
Mata pelajaran : .....................................................
Topik/Sub topik : ......................................................

No

Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor
Catatan
revisi 1 2 3
A Identitas Mata Pelajaran
Tidak
ada
Kurang
Lengkap
Sudah
Lengkap

1. Terdapat : satuan pendidikan,kelas, semester,
mata pelajaran jumlah pertemuan


B Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

1 Kompetensi Inti
2 Kompetensi Dasar
C. Perumusan Indikator
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian penggunaan kata kerja opera-
sional dengan kompetensi yang diukur

3. Kesesuaian rumusan dengan aspek
pengetahuan.

4 Kesesuaian rumusan dengan aspek
keterampilan

D. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2 Kesesuaian dengan Indikator
3 Kesesuaian perumusan dengan aspek
Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

E. Pemilihan Materi Ajar
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
4 Keruntutan uraian materi ajar
F. Pemilihan Sumber Belajar
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 132

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
G. Pemilihan Media Belajar
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik
4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
H. Model Pembelajaran
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2. Kesesuaian dengan karakteristik materi

I Metode Pembelajaran Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik materi
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik
j. Skenario Pembelajaran
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan
penutup dengan jelas

2. Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan
saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan informasi,
mengkomunikasikan)

3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran
4. Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi

5. Kesesuaian alokasi waktu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup dengan cakupan materi

K. Rancangan Penilaian Pembelajaran
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk, tehnik dan instrumen
dengan indikator pencapaian kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Sikap

3. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Keterampilan


Jumlah skor









Masukan terhadap RPP secara umum:
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................
.....

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 133

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013




RUBRIK PENILAIAN RPP

Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta lain dan digunakan
fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masing-masing peserta. Selanjutnya nilai RPP
dimasukan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek () pada kolom
pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP
yang ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:





PERINGKAT NILAI
Amat Baik ( AB) 90 < AB 100
Baik (B) 80 < B 90
Cukup (C) 70 < C 80
Kurang (K) 70





R- 4.2

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 134

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi 4.3 Peer Teaching

Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pembelajaran

Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65 tahun 2013
tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan, inti
dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaatdan aplikasi materi
ajar dalam kehidupan sehari-hari, denganmemberikan contoh dan perbandingan lokal,
nasional daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.

2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan
pendekatantematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan
(discovery) dan/ataupembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai
dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas
pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan
aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajardalam domain keterampilan.Untuk
memperkuat pendekatansaintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun
kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan
HO-4.3

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 135

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquirylearning)dan pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara umum, berlaku untuk
semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik pembelajaran IPA yang harus diperhatikan hal
ini berkaitan dengan kompetensi professional guru IPA seperti yang tertera dalam Permendiknas
nomor 16 tahun 2007 dan yaitu:
Memahamikonsep-konsep,hukum-hukum,danteori-teoriIPAyangmeliputi struktur,
dinamika,energetikadankinetikasertapenerapannyasecara fleksibel.
MemahamiprosesberpikirIPAdalammempelajariprosesdangejalaalam.
Menggunakanbahasasimbolikdalammendeskripsikanprosesdangejala alam/IPA.
Memahamistruktur(termasukhubunganfungsionalantarkonsep)ilmuIPA dan ilmu-ilmu lain
yang terkait.
BernalarsecarakualitatifmaupunkuantitatiftentangprosesdanhukumIPA.
Menerapkankonsep,hukum,danteorifisikadanmatematikauntuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena IPA.
Menjelaskanpenerapanhukum-hukumIPAdalamteknologiyangterkait denganIPA terutama
yang dapat ditemukan dalam kehidupansehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
Kreatifdaninovatifdalampenerapandanpengembanganbidangilmuyang terkait dengan
mata pelajaran IPA.
Menguasaiprinsip-prinsipdanteori-teoripengelolaandankeselamatankerja/
belajar di laboratorium IPA sekolah.
Menggunakanalat-alatukur,alatperaga,alathitung,danperantilunak
komputeruntukmeningkatkanpembelajaranIPAdikelas,laboratorium, dan lapangan.
MerancangeksperimenIPAuntukkeperluanpembelajaranataupenelitian.
Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.
MemahamisejarahperkembanganIPApadaumumnyakhususnyaIPAdan pikiran-pikiran yang
mendasari perkembangan tersebut.



Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 136

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Peer-teaching)

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer teaching, peserta mampu melaksanakan pembelajaran
dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat memahami setiap aspek
yang dinilai
2. Pada saat menjadi guru tampilkan pembelajaran sesuai dengan rancangan RPP
3. Pada saat menjadi pengamat, amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh peserta lain yang menjadi guru
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai penilaian Anda terhadap
penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
6. Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia



LK- 4.3


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 137

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Peserta : ...............................................................................
Asal Sekolah : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kelas : ................................................................................
Topik/Subtopik : ..............................................................................
Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Perbaikan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan
memberi salam

2 Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran sebelumnya
3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran
5 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan

1 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta didik
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok,
dan melakukan observasi.

Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke
abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
3 Menguasai kelas
4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik dalam mengajukan pertanyaan

5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif
peserta didik dalam mengemukakan pendapat

6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan
peserta didik sesuai dengan materi ajar

7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)

9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik
1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik untuk

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 138

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


mengamati
2 Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa dan
bagaimana

3 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengumpulkan informasi

4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan

5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk
mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya

Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
bervariasi

2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran
3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran
5 Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1 Melaksanakan Penilaian Sikap
2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan
3 Melaksanakan Penilaian Keterampilan
Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru,
peserta didik, sumber belajar

2 Merespon positif partisipasi peserta didik
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik merangkum
materi pelajaran

2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi
proses dan materi pelajaran

3 Memberikan tes lisan atau tulisan
4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio
5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan

Jumlah


Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 139

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum
Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science
Education, 57, 123-151.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMP.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menegah. 2013. Model Penilaian Peserta Didik SMA.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Dan Buku Panduan
Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 81Atahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nuryani_Rustaman. 2013. Assessment pendidikan IPA. http://file.upi.edu/Direktori/SPS/
PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032-NURYANI_RUSTAMAN/
Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic
Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research
in Science Teaching, French Lick, IN.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/ AgBioPBLCases.pdf

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 140

SMP/MTS Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Problem Based Learning and Examples of Science Lesson Ideas;http://stem.browardschools.com/
science/science_general/pbl/
Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, 289-296.
Science Education, 62, 215-221.
Syah, M., 1996.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of
Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, 155-
166.
Tim Pengembang. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata Pelajaran IPA.
Pusbangprodik
Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and
Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, 195-203.

Вам также может понравиться