Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
+ H
+
Propagasi : R
+ O2 ROO
ROO
+ RH ROOH + R
Terminasi : ROO
ROO
+ R
ROOR
R
+ R
R R
Mekanisme oksidasi pada minyak/lemak penting dalam perencanaan operasi dan optimasi
proses. Adanya logam walaupun dalam jumlah kecil (trace) mempunyai peran sebagai
prooksidan karena menambah radikal bebas akibat perannya sebagai pemecah peroksida.
Antioksidan dapat menghambat atau menurunkan oksidasi dengan dua cara, yaitu dengan
menangkap radikal bebas, disebut antioksidan primer dan tidak melibatkan penangkapan radikal
bebas secara langsung, disebut antioksidan sekunder. Antioksidan primer termasuk komponen
fenolik seperti vitamin E (_-tokoferol). Antioksidan sekunder mempunyai mekanisme yang
bervariasi seperti pengikatan ion logam, menangkap oksigen, mengubah hidroperoksida menjadi
spesies non radikal, mengabsorbsi radiasi UV atau deaktivasi oksigen singlet. Biasanya
antioksidan sekunder hanya menunjukkan aktivitas antioksidan ketika komponen minor muncul
(Astuti, 2009).
F. PENGGUNAAN ANTIOKSIDAN
Antioksidan alami mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies
oksigen reaktif, mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif serta mampu menghambat
peroksidae lipid pada makanan. Meningkatnya minat untuk mendapatkan antioksidan alami
terjadi beberapa tahun terakhir ini. Antioksidan alami umumnya mempunyai gugus hidroksi
dalam struktur molekulnya (Kuncahyo dan Sunardi, 2007).
Penggunaan senyawa antioksidan semakin berkembang baik untuk makanan maupun untuk
pengobatan seiring dengan bertambahnya pengetahuan tentang aktivitas radikal bebas. Stres
oksidatif merupakan keadaan yang tidak seimbang antara jumlah molekul radikal bebas dan
antioksidan di dalam tubuh. Senyawa antioksidan merupakan suatu inhibitor yang digunakan
untuk menghambat autooksidasi. Efek antioksidan senyawa fenolik dikarenakan sifat oksidasi
yang berperan dalam menetralisasi radikal bebas (Rahayu et al., 2011).
Menurut Indrayana (2008), tubuh memerlukan antioksidan yang dapat membantu
melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini.
Vitamin C dan vitamin E telah digunakan secara luas sebagai antioksidan karena lebih aman dan
efek samping yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan antioksidan sintetik. Antioksidan
sintetik seperti BHA (butil hidroksi anisol) dan BHT (butil hidroksi toluen) memiliki aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan vitamin E (Han et al., 2004), tetapi
antioksidan sintesis ini dapat menimbulkan karsinogenesis (Kikuzaki et al., 2002). Antioksidan
dari tumbuhan dapat menghalangi kerusakan oksidatif melalui reduksi dengan radikal bebas,
membentuk kelat dengan senyawa logam katalitik, dan menangkap oksigen. Oleh karena itu
diperlukan eksplorasi antioksidan alami untuk mendapatkan antioksidan dengan tingkat
keamanan dan aktivitas yang tinggi. Daun salam (Syzygium polyanthum [Wight.] Walp.)
mengandung minyak
atsiri (sitral dan eugenol), tanin dan flavonoid). Komponen fenolik yang terdapat dalam
tumbuhan memiliki kemampuan mereduksi yang berperan penting dalam menyerap dan
menetralkan radikal bebas, dan dekomposisi peroksid. Secara empiris daun salam digunakan
oleh masyarakat untuk pengobatan pada penyakit kolesterol tinggi, kencing manis, hipertensi,
gastritis dan diare.
DAFTAR PUSTAKA
Maulida, Dewi dan Naufal Zulkarnaen. 2010. Ekstraksi Antioksidan (Likopen) dari Buah Toma
dengan menggunakan sovent campuran, n-Heksana, Aseton dan Etanol. Universitas
Diponegoro. Semarang
Barus, Pina. 2009. Pemanfaatan Bahan Pengawet dan Antioksidan Alami Pada Industri Bahan
Makanan. Universitas Sumatera Utara. Medan
Sunarni, Titik; Suwidjiyo Pramono dan Ratna Asmah. 2007. Flavonoid antioksidan penangkap
radikal dari daun kepel (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook f. & Th.). Majalah Farmasi
Indonesia. 18 (3). 111-116
Kuncahyono, Ilham; Sunardi. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi, L.) Terhadap 1,1-Dyphenyl,-2-Picrylhidrazyl (DPPH). Semnas Teknologi.
ISSN:1978-9777
Astuti, Niluh Yuni. 2009. Uji Aktivitas Penangkap Radikal DPPH oleh Analog Kurkumin
Monoketon dan n-Heteroalifatik Monoketon. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT.Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
http://tonyachmad-smartboy.blogspot.com/2011/12/antioksidan.html