Вы находитесь на странице: 1из 38

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah penyakit yang sangat ditakuti karena sulit disembuhkan
disertai penderitaan yang hebat, biaya pengobatan yang sangat mahal dan
dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini bisa mengenai semua tingkatan
sosial dalam masyarakat
Kanker Serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada
servik, dimana dalam keadaan ini terdapatnya sekelompok sel yang abnormal
terbentuk dari sel jaringan yang tumbuh terus menerus dan tidak terbatas,
tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh sehingga sel - sel sekitarnya
tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut
biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran cairan vagina
yang abnormal (Luckmann, Sorensen, !!"#.
Kanker serviks berkembang secara lambat namun pasti, dalam tahap
perkembangannya, kanker serviks berkembang tidak dalam hitungan
mingguan atau bulanan, tapi dalam hitungan tahunan. Pada stadium sangat
dini atau stadium nol, kanker serviks tidak menunjukkan gejalanya. $ejalanya
baru muncul dan dapat dideteksi bila kanker sudah berada pada stadium .
%akin maraknya perilaku seks bebas dimasyarakat saat ini, ditambah
dengan minimnya pengetahuan tentang pengetahuan dan pendeteksian dini
dari penyakit ini serta perubahan pola hidup yang tidak sehat menyebabkan
peningkatan jumlah &anita yang terserang kanker serviks. Sebagian besar
yang beresiko menderita kanker serviks ini adalah &anita yang sudah
melakukan hubungan seksual terutama mereka yang melakukan hubungan
seksual pada usia dini, &anita yang sering berganti-ganti pasangan dan &anita
perokok.
'ari penelitian pada ( laboratorium Patologi )natomi di
*ndonesia frekuensi relatif kanker serviks sekitar +,", diikuti dengan kanker
payudara ,-,, dimana saat ini terdapat ..-+( orang penderita kanker
serviks. 'ata dari /S0% 1akarta menunjukkan setiap tahun ditemukan -"2

sampai (22 kasus kanker serviks, di /umah Sakit kanker 'harmais 1akarta
setiap tahunnya ditangani -22 kasus baru kanker serviks. 'i Sumatera 3arat
pada tahun -22- ditemukan 42 kasus kanker serviks, tahun -22( ditemukan
!2 kasus kanker serviks dan tahun -22. ditemukan "2 kasus kanker serviks
('inkes Prop Sumbar, -22"#.
Sedangkan untuk Kota Padang pada tahun -22- ditemukan (2 kasus
kanker serviks, pada tahun -22( ditemukan .2 kasus kanker serviks dan pada
tahun -22. ditemukan "2 kasus kanker serviks. )ngka ini diperkirakan akan
terus meningkat dikarenakan semakin maraknya perilaku seks bebas
dimasyarakat dan rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks
dan Pap Smear ('inkes Kota Padang, -22"#.
Pada prinsipnya kanker serviks dapat dicegah yaitu dengan
mengendalikan penyebab serta faktor resiko dan melakukan deteksi dini
terhadap kemungkinan timbulnya penyakit. Sampai saat ini satu-satunya
deteksi dini yang paling efektif untuk menekan angka kematian akibat kanker
serviks adalah Pap Smear. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan
sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di ba&ah
mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut.
5es ini ditemukan pertama kali oleh 'r. $eorge Papanicolou pada tahun +!6,
sehingga dinamakan Pap Smear 5est.
Pap Smear ini berguna sebagai pemeriksaan penyaring dan pelacak
adanya perubahan sel kearah keganasan secara dini sehingga kelainan pra-
kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah.
3agi ibu-ibu berusia di atas -" tahun yang telah menikah atau sudah
melakukan senggama, dianjurkan untuk Pap Smear secara teratur seumur
hidup. 3ila pemeriksaan tahunan tiga kali berturut-turut hasilnya normal,
pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Pada ibu-ibu
beresiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali dalam setahun atau sesuai
petunjuk dokter. *bu-ibu yang beresiko terkena kanker serviks adalah ibu-ibu
yang berusia antara -"-". tahun terutama ibu-ibu yang menikah pada usia +
tahun sehingga ibu-ibu yang berada pada rentang usia ini diharuskan
melakukan pemeriksaan Pap Smear setahun sekali.
-
B. Tujuan penulisan
. 5ujuan umum
7ntuk mendapatkan gambaran tentang penerapan proses kepera&atan pada
8y. 9 dengan Kanker Serviks Stadium *** b di ruang ra&at inap
$inekologi Kebidanan /S 'r. %. 'jamil Padang.
-. 5ujuan khusus
a. %ahasis&a mampu melakukan pengkajian pada klien dengan
Kanker Serviks.
b. %ahasis&a mampu merumuskan diagnosa kepera&atan berdasar
data yang ditemukan.
c. %ahasis&a mampu menyusun rencana tindakan kepera&atan
berdasarkan masalah yang ditemukan
d. %ahasis&a mampu menerapkan rencana tindakan kepera&atan
sesuai dengan masalah yang diprioritaskan.
e. %ahasis&a mampu menilai pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan.
(
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Knsep !asar Kanker Ser"iks.
#. Pengertian Kanker Ser"iks.
Kanker serviks adalah perubahan sel-sel serviks dengan
karakteristik histology, proses perubahan pertama menjadi tumor ini
dimulai terjadi pada sel-sel s:uamocolumnar junction (/eeder, !!4#.
Kanker Serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada
servik, dimana dalam keadaan ini terdapatnya sekelompok sel yang
abnormal terbentuk dari sel jaringan yang tumbuh terus menerus dan tidak
terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh sehingga sel -
sel sekitarnya tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya.
Keadaan tersebut biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan
pengeluaran cairan vagina yang abnormal (Luckmann, Sorensen, !!"#.
$. Etilgi.
Penyebab kanker serviks secara pasti belum diketahui sampai saat
ini, diduga ada beberapa faktor yang dapat diidentifikasi sehubungan
dengan insidens terjadinya kanker serviks, yaitu (;iknjosastro,et.al,!!!#<
a. %enikah pada usia dini ( = 6 tahun #
b. %empunyai pasangan lebih dari satu atau ganti-ganti pasangan
(promiskuitas#
c. Sering melahirkan dan jarak kehamilan terlalu dekat
d. /i&ayat infeksi virus >P? (human papilloma virus#
e. >igiene seksual yang jelek
f. Pengaruh @at karsinogen.
g. Keturunan
.
%. &ejala.
Pada penderita kanker serviks biasanya dapat ditemukan gejala - gejala
sebagai berikut (;iknjosastro,et.al,!!!# <
a. Keputihan, berbau busuk
b. Siklus menstruasi tidak teratur.
c. 5idak menstruasi sama sekali.
d. Pengeluaran dari vagina yang tidak normal.
e. Perdarahan pada post senggama.
f. 8yeri < rasa nyeri yang bera&al dari lumbal kemudian menjalar ke
panggul bagian depan dan belakang paha, lutut, sampai pergelangan
kaki.
g. Perdarahan pada saat buang air kecil.
h. Perdarahan pada anus.
'. Klasi(ikasi
5ahapan stadium klinis dari kanker servik menurut 5he
*nternational Aederation of $ynecologic and Bbstetrics (A*$B#, tahun
!4+, yang berdasarkan pada pemeriksaan klinis, radiologi, kuretasi
endoserviks dan biopsi, (;iknjosastro,et.al,!!!# yaitu<
a. Karsinoma Preinvasive
Stadium 2 C Karsinoma in situ ( K*S #, karsinoma intraepitel,
membrane basalis masih utuh
b. Karsinoma *nvasive
Stadium *
Stadium * a
Stadium * b
occ
Stadium * b
C
C
C
C
Karsinoma terbatas pada serviks.
Karsinoma microinvasive< bila membrane basalis
sudah rusak dan sel tumor sudah memasuki
stroma tak D ( mm, dan sel tumor tidak terdapat
dalam pembuluh limfa atau pembuluh darah.
Stadium sebelum terdeteksi E B00 E atau Bccult
0ancer Should F tersembunyi.
Secara klinis sudah diduga adanya tumor yang
histologik menunjukkan invasi ke dalam stroma
serviks uteri
"
Stadium **
Stadium ** a
Stadium ** b
Stadium ***
Stadium *** a
Stadium *** b
Stadium *?
Stadium *? a
Stadium *? b
C
C
C
C
C
C
C
C
C
Karsinoma meluas keba&ah servik, tetapi tidak
melibatkan dinding panggung. %elibatkan
dinding vagina -F( proksimal.
Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih
terbebas dari infiltrate tumor
Penyebaran ke parametrium, uni F bilateral.
Penyebaran telah sampai ke F( bagian distal
vagina atau parametrium sampai dinding panggul
Penyebaran sampai F( bagain distal vagina,
sedang ke parametrium tidak persoalkan asal idak
sampai dinding panggul
Penyebaran sudah sampai dinding panggul, sudah
ada gangguan fungsi ginjal
%eluas ke mukosa kandung kemih G rektum
Kanker menyebar ke daerah lain sekitarnya.
Kanker menyebar ke organ lain yang lebih jauh
seperti, paru - paru, otak, tulang, dan hepar.
). Pe*eriksaan penunjang
# Papanicalo& Smear < displasia
-# 3iopsi < neoplasma intra epitel
(# Kolposlopi< untuk melihat daerah yang
terkena proses metaplasia.
.# Laboratorium< dilakukan untuk mengetahui
aktivitas pryvaekinase, pada klien konservatif dapat diketahui
peningkatan aktivitas en@im ini terutama pada daerah epithelium
serviks.
Pemeriksaan darah rutin< ditemukan penurunan kadar hemoglobin.
"# /adiologi
a# Pelvik limphangiografi< dapat
menunjukkan adanya gangguan pada saluran pelvic atau preaortik
limfe
6
b# Pemeriksaan intravena urografi<
dilakukan pada kanker serviks tahap lanjut, menunjukkan adanya
obstruksi pada ureter terminal
c# 5horak< dilakukan pada kanker
serviks tahap lanjut, menunjukkan adanya bercak-bercak.
6# 5est Schiler
5est ini menggunakan iodine solution yang diusapkan pada permukaan
serviks. Pada serviks yang normal akan membentuk bayangan
(%ahafony 3ro&n# yang terjadi pada sel epitel serviks karena adanya
glikogen. Sedangkan pada sel epitel serviks yang mengandung sel
kanker akan menunjukkan &arna yang tidak berubah karena tidak ada
glikogen.
+. Penatalaksanaan *e!is
Penatalaksanaan medis yang dapat diberikan pada klien tergantung pada
jenis atau klasifikasi dari kanker serviks yaitu <
Stadium 2
Stadium *
Stadium ** a
Stadium ** b
Stadium ***
Stadium *?
C
C
C
C
C
C
'ilakukan pengobatan berupa >isterektomi total
dengan vaginektomi parsial.
'ilakukan pengobatan berupa >isterektomi total dan
radiasi.
'ilakukan pengobatan berupa >isterektomi dan
radiasi
Pengobatan berupa radiasi.
Pengobatan berupa radiasi
'ilakukan pengobatan berupa radiasi dan pembedahan
bila terjadi gangguan akibat perluasan kanker serviks.
Aaktor-faktor yang menentukan prognosis pada klien dengan
Kanker serviks adalah<
a. 7mur penderita
b. Keadaan umum
c. 5ingkat klinik keganasan
d. 0irri-ciri histologik sel tumor
4
e. Kemampuan alhi atau tim ahli yang menangani
f. Sarana pengobatan yang tersedia.
+
B. Asu,an kepera-atan
#. Pengkajian.
a. *dentitas Klien
b. 'ata 7mum Kesehatan
# /i&ayat kesehatan sekarang
Keluhan < keputihan, siklus menstruasi tidak teratur, tidak
menstruasi sama sekali, pengeluaran dari vagina yang tidak normal,
perdarahan pada post senggama, nyeri (rasa nyeri yang bera&al dari
lumbal kemudian menjalar ke panggul bagian depan dan belakang
paha, lutut, sampai pergelangan kaki#, perdarahan pada saat buang
air kecil, perdarahan pada anus.
-# /i&ayat kesehatan dahulu
/i&ayat kesehatan yang lalu tentang penyakit yang behubungan
dengan kanker< terdapatnya ri&ayat infeksi virus >P? (human
papilloma virus#, higiene seksual yang jelek.
(# /i&ayat kesehatan keluarga
/i&ayat keluarga yang menderita kanker, ri&ayat pasangan yang
menderita infeksi reproduksi.
.# /i&ayat menstruasi
)danya ri&ayat menstruasi yang tidak teratur, lama dan siklus haid,
menarche.
"# /i&ayat perka&inan
)danya ri&ayat menikah pada usia dini ( kurang dari 6 tahun #,
mempunyai pasangan lebih dari satu, sering melahirkan dan jarak
kehamilan terlalu dekat.
6# /i&ayat keluarga berencana
)danya ri&ayat penggunaan alat kontrasepsi hormal
!
c. )spel Psikososial
0emas, perasaan putus asa, menyangkal diagnostik, gangguan fungsi
dan tanggung ja&ab peran, ganguan hubungan seksual, dan menarik diri.
# Perilaku
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan
fisiologis dan perilaku secara tidak langsung melalui timbulnya
gejala atau mekanisme koping sebagai upaya untuk mela&an
kecemasan. *ntensitas perilaku akan meningkat sejalan dengan
peningkatan tingkat kecemasan.
-# Aaktor predisposisi.
'alam mengkaji faktor predisposisi akan ditemukan hal yang dapat
menyebabkan terjadinya kecemasan, antara lain < peristi&a
traumatik, konflik yang dialami, frustasi, gangguan fisik, pola
keluarga menghadapi stress, ri&ayat gangguan kecemasan dalam
keluarga, dan pengobatan yang pernah didapat.
(# Stressor pencetus.
Stressor pencetus berasal dari sumber internal atau eksternal.
Stressor pencetus dapat dikelompokkan dalam dua katagori yaitu <
a# )ncaman terhadap integritas seseorang yang meliputi <
ketidakmampuan fisiologis atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
b# )ncaman terhadap sistem diri seseorang yang dapat
membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial.
.# Sumber koping.
*ndividu dapat menanggulangi stress dan kecemasan dengan
menggunakan sumber koping dari lingkungannya diantaranya adalah
asset ekonomi, kemampuan pemecahan masalah, dukungan sosial,
keyakinan budaya yang dapat membuat individu mengadopsi
strategi koping yang sukses.
"# %ekanisme koping.
2
Ketika mengalami kecemasan individu menggunakan berbagai
mekanisme koping untuk mencoba mengatasi ketidakmampuan dan
kecemasan secara konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya
perilaku patologis.
7ntuk kecemasan ringan, pola yang cenderung yang digunakan
tahapan dominan seperti < menangis, tidur, makan, terta&a atau
melakukan aktivitas fisik. 8amun untuk mengatasi kecemasan
sedang, berat dan panik dibutuhkan lebih banyak energi. )da dua
mekanisme koping yang dapat dilakukan <
a# /eaksi berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realistic, seperti<
- Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah hambatan
pemenuhan kebutuhan.
- Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun
psikologik untuk memindahkan seseorang dari sumber
stress.
- Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara
seseorang untuk mengoperasikan, mengganti tujuan atau
mengorbankan salah satu kebutuhan pribadi.
b# %ekanisme pertahanan ego, koping ini tidak selalu berhasil
digunakan dalam kondisi kecemasan. %ekanisme ini banyak
digunakan untuk diri klien sehingga disebut mekanisme
pertahanan ego.
d. Pemeriksaan Aisik
# Keadaan umum< lemah, klien tampak pucat.
-# 5anda-tanda vital< 5ekanan darah normal atau rendah, nadi
meningkat, frekuensi napas normal atau meningkat, suhu normal
atau meningkat.
(# Kepala< rambut rontok, konjungtiva anemis, membrane mukosa
mulut kering, mukosa mulut pucat.
.# 5horak< pernapasan dan nadi agak meningkat, hipotensi

"# )bdomen< nyeri tekan, terdapat distensi abdomen atau kandung


kemih.
6# $enitalia< keluar cairan (keputihan, darah#, kemerahan,
laserasi, dan bau busuk.
4# 9kstremitas< kelemahan, edema
e. 'ata Pemeriksaan Penunjang
# Papanicalo& Smear < displasia
-# 3iopsi < neoplasma intra epitel
(# Kolposkopi< untuk melihat daerah yang
terkena proses metaplasia.
.# Laboratorium< mengetahui aktivitas
pryvaekinase, pada klien diketahui peningkatan aktivitas en@im ini
terutama pada daerah epithelium serviks. 'arah rutin< penurunan
kadar hemoglobin.
"# /adiologi
a# Pelvik limphangiografi, yang dapat
menunjukkan adanya gangguan pada saluran pelvic atau
preaortik limfe
b# Pemeriksaan intravena urografi,
yang dilakukan pada kanker serviks tahap lanjut, dapat
menunjukkan adanya obstruksi pada ureter terminal
6# 5est Schiler
5est ini menggunakan iodine solution yang diusapkan pada
permukaan serviks. Pada serviks yang normal akan membentuk
bayangan yang terjadi pada sel epitel serviks karena adanya
glikogen. Sedangkan pada sel epitel serviks yang mengandung sel
kanker akan menunjukkan &arna yang tidak berubah karena tidak
ada glikogen.
$. Diagnsa Kepera-atan
Pada klien dengan Kanker serviks, kemungkinan diagnosa kepera&atan
yang dapat muncul adalah sebagai berikut<
-
a. /isiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan berlebihan melalui rute normal danFatau abnormal
(perdarahan#< status hipermetabolik< kerusakan masukan cairan.
b. KetakutanF)nsietas berhubungan dengan krisis situasi (kanker#<
ancaman atau perubahan status kesehatan< ancaman kematian<
perpisahan dari keluarga.
c. )ntisipasi berduka berhubungan dengan kehilangan yang diantisipasi
dari kesejahteraan (perubahan fungsi tubuh#< perubahan gaya hidup<
penerimaan kemungkinan kematian.
d. $angguan harga diri rendah berhubungan dengan efek samping
kemoterapi atau radioterapi
e. 8yeri berhubungan dengan proses penyakit (kompresiFdestruksi
jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras
saraf, inflamasi#< efek samping berbagai agen terapi saraf.
f. Perubahan nutrisi C kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
status metabolic berkenaan dengan kanker< konsekuensi kemoterapi
dan radiasi< distress emosional.
g. /isiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder dan imunosupresi< malnutrisi< prosedur invasive.
h. /isiko tinggi terhadap perubahan membran mukosa mulut
berhubungan dengan efek samping dari beberapa agen kemoterapi.
i. /isiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulitFjaringan berhubungan
dengan efek radiasi dan kemoterapi< penurunan imunologis< perubahan
status nutrisi, anemia.
j. /isiko tinggi terhadap konstipasiFdiare berhubungan dengan iritasi
mukosa $* dari kemoterapi atau radiasi< masukan cairan buruk.
k. /isiko tinggi terhadap perubahan pola seksual berhubungan dengan
ketakutan dan ansietas< perubahan fungsiFstruktur tubuh.
l. /isiko tinggi terhadap perubahan proses keluarga berhubungan dengan
krisis situasi< perubahan peranFstatus ekonomi< kehilangan yang
diantisipasi dari anggota keluarga.
(
m. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar# mengenai penyakit,
prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kesalahan
interpretasi informasi< tidak mengenal sumber informasi< keterbatasan
kognitif.
( 'oenges, %arilynn, !!(< /eeder, !!4#
%. Inter"ensi
a. Diagnosa keperawatan< KetakutanF)nsietas berhubungan dengan
krisis situasi (kanker#< ancaman atau perubahan status kesehatan<
ancaman kematian< perpisahan dari keluarga
Tujuan< setelah dilakukan tindakan kepera&atan ketakutanFansietas yang
dirasakan klien dapat diminimalkan atau teratasi.
Kriteria hasil
- Klien melaporkan ketakutanFansietas yang dirasakan berkurang
- Klien mendemonstrasikan penggunaan mekanisme koping
efektif dan partisipan aktif dalam pengobatanFpera&atan.
- 5anda-tanda vital dalam batas normal
Intervensi
%andiri <
# 5injau ulang pengalaman klienForang terdekat sebelumnya
terhadapa kanker. 5entukan apakah dokter telah mengatakan pada
klien dan apakh kesimpulan klien telah dicapai.
Rasional; membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan
konsep berdasarkan pada pengalaman terhadap kanker.
-# 'orong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
Rasional; memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut
realistis serta kesalahan konsep tentang diagnosis.
(# 3erikan lingkungan terbuka dimana klien merasa aman untuk
mendiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara.
.
Rasional; membantu klien untuk merasa diterima pada adanya
kondisi tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat
dan terkontrol.
.# Pertahankan kontak sering dengan klien. 3icara dengan
menyentuh klien bila tepat.
Rasional; memberikan keyakinan bah&a klien tidak sendiri atau
ditolak< berikan respek dan penerimaan individu, mengembangkan
kepercayaan.
"# 3antu klienForang terdekat dalam mengenali dan
mengklarifikasi rasa takut untuk memulai mengembangkan strategi
koping untuk menghadapi rasa takut.
Rasional; keterampilan koping sering tidak efektif setelah diagnosis
dan selama fase pengobatan berbeda.
6# 3erikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis.
>indari memperdebatkan tentang persepsi klien terhadap situasi.
Rasional; dapat menurunkan ansietas dan memungkinkan klien
membuat keputusanFpilihan berdasarkan realita.
4# *@inkan ekspresi marah, kece&a tanpa konfrontasi. 3erikan
informasi dimana perasaan adalah normal dan diekspresikan secara
&ajar.
Rasional; penerimaan perasaan memungkinkan klien mulai
menghadapi situasi.
+# 1elaskan pengobatan yang dianjurkan, tujuannya dan potensial
efek samping. %embantu klien menyiapkan pengobatan.
Rasional; tujuan pengobatan kanker adalah menghancurkan sel-sel
malignan sambil meminimasi kerusakan pada sel yang normal.
!# 1elaskan prosedur, berikan kesempatan untuk bertanya dan
ja&aban jujur.
Rasional; informasi akurat memungkinkan klien menghadapi situasi
lebih efektif dengan realitas, sehingga menurunkan ansietas dan rasa
takut karena ketidaktahuan.
"
2# 3erikan pemberi pera&atan primer atau konsisten kapan pun
mungkin
Rasional; membantu menurunkan ansietas dengan mengembang-kan
hubungan terapeutik dan memudahkan pera&atan kontiniu.
# 5ingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang
Rasional; memudahkan istirahat, menghemat energi, dan
meningkatkan kemampuan koping.
-# *dentifikasi tahapFstadium berduka klien dan orang terdekat
yang sedang dialami.
Rasional; pilihan intervensi ditentukan oleh tahap berduka, perilaku
koping, misal menarik diri, menyangkal.
(# Perhatikan koping tak efektif, missal< interaksi social buruk,
tidak berdaya, menyerah.
Rasional; mengidentifikasi masalah individu dan memberikan
dukungan pada klienForang terdekat dalam menggunakan
keterampilan kping efektif.
.# ;aspada pada tanda menyangkalFdepresi, misal menarik diri,
marah tanda tidak tepat
Rasiona; klien dapat menggunakan mekanisme pertahanan dari
menyangkal dan mengekspresikan harapan dimana diagnosis tidak
akurat. Perasaan bersalah, distress spiritual, gejala fisik, atau kurang
pera&atan diri dapat menyebabkan klien menjadi menarik diri dan
yakin bah&a bunuh diri adalah pilihan yang ada.
"# 'orong dan kembangkan interaksi klien dengan system
pendukung
Rasional; mengurangi perasaan isolasi. 3ila system pendukung
keluarga tidak tersedia, sumber luar mungkin diperlukan dengan
segera, misal kelompok pendukung kanker.
6# 3erikan informasi yang dapat dipercaya dan konsisten serta
dukungan untuk orang terdekat.
6
Rasional; memungkinkan untuk interaksi interpersonal lebih baik
dan menurunkan ansietas dan rasa takut.
4# Libatkan orang terdekat sesuai indikasi bila keputusan mayor
akan dibuat.
Rasional; menjamin system pendukung untuk klien dana
memungkinkan orang terdekat terlibat dengan tepat.
b. Diagnosa keperawatan< /isiko tinggi terhadap kekurangan volume
cairan berhubungan dengan kehilangan berlebihan melalui rute normal
danFatau abnormal (perdarahan#< status hipermetabolik< kerusakan
masukan cairan
Tujuan< setelah dilakukan tindakan kepera&atan kekurangan volume
cairan tubuh tidak terjadi.
Kriteria hasil
- %eningkatkan masukan cairan minimal -222 ml, kecuali bila
merupakan kontraindikasi
- Perdarahan terkontrolFtidak ada
- %embran mukosa lembab.
- 5anda-tanda vital dalam batas normal
- Kadar hemoglobin D gram ,
Intervensi
%andiri
# Pantau masukan dan haluaran dan berat jenis< masukan semua
sumber haluaran. >itung keseimbangan -. jam.
Rasional; keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan
haluaran renal dan konsentrasi urine menunjukkan terjadinya
dehidrasi dan perlunya peningkatan penggantian cairan.
-# 5imbang berat badan sesuai indikasi.
4
Rasional; pengukuran sensitif terhadap fluktuasi keseimbangan
cairan.
(# Pantau tanda vital. 9valuasi nadi perifer, pengisian kapiler.
Rasional; menunjukkan keadekuatan volume sirkulasi
.# Kaji turgor kulit dan kelembaban membran mukosa. Perhatikan
keluhan haus.
Rasional; indikator tidak langsung dari status hidrasi atau derajat
kekurangan volume cairan.
"# 'orong peningkatan masukan cairan sampai (222 mlFhari
sesuai toleransi individu.
Rasional; membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan
menurunkan resiko efek samping yang membahayakan.
6# Bbservasi terhadap kecenderungan perdarahan, misalnya C
rembesan dari membran mukosa, sisi pungsi< adanya ekimosis atau
ptekie.
Rasional; identifikasi dini terhadap masalah (yang dapat terjadi
sebagai akibat kanker dan F atau terapi# memungkinkan untuk
intervensi segera.
4# %inimalkan pungsi vena (misalnya C kombinasikan memulai *?
dengan pengambilan contoh darah#.
Rasional; menurunkan potensial hemoragik dan infeksi berkenaan
dengan pungsi vena berulang.
+# >indari trauma dan pemberian tekanan pada sisi pungsi.
Rasional; menurunkan potensial terhadap perdarahan atau
pembentukan hematoma
Kolaborasi
!# 3erikan cairan *? sesuai indikasi.
Rasional; diberikan untuk hidrasi umum serta mengencerkan obat
antineoplastik dan menurunkan efek samping merugikan, misalnya C
mualFmuntah atau nefrotoksisitas.
+
2# 3erikan transfusi darah sesuai indikasi, misal C
S'%C
Rasional; diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dan
mencegah manifestasi anemia yang sering ada pada pasien
kanker, misalnya C takikardi, takipnea, pusing dan kelemahan.
5rombosit C
Rasional; trombositopenia (yang dapat terjadi sebagai efek
samping kemoterapi, radiasi atau proses kanker# meningkatkan
resiko perdarahan dari membran mukosa dan sisi tubuh yang
lain. Perdarahan spontan secara umum terjadi pada trombosit
kurang dari -2.222.
c. Diagnosa keperawatan< 8yeri berhubungan dengan proses penyakit
(kompresiFdestruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai
vaskularnya, obstruksi jaras saraf, inflamasi#< efek samping berbagai
agen terapi saraf
Tujuan< setelah dilakukan tindakan kepera&atan nyeri yang dirasakan
klien dapat diminimalkan atau terkontrol.
Kriteria hasil
- Klien melaporkan nyeri yang dirasakan berkurang
- Klien mengikuti aturan farmakologis yang ditentukan
- Klien mendemonstrasikan penggunaan keterampilan relaksasi.
Intervensi
%andiri
# 5entukan ri&ayat nyeri, misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan
intensitas, serta tindakan penghilangan yang digunakan
Rasional; informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi
kebutuhanFkeefektifan intervensi.
-# 3erikan tindakan kenyamanan dasar (misal< reposisi, gosokan
punggung# dan aktivitas hiburan.
Rasional; meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan
kembali perhatian.
!
(# 'orong penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misal< teknik
relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi#, terta&a, dan sentuhan
terapeutik
Rasional; memungkinkan klien untuk berpartisipasi secara aktif dan
meningkatkan rasa kontrol.
.# 9valuasi penghilangan nyeriFkontrol. 8ilai pengaturan pengobatan
bila perlu
Rasional; tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan
pengaruh minimum pada aktivitas kegiatan sehari-hari.
Kolaborasi
"# Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan klien dan dokter
Rasional; rencana terorganisasi mengembangkan kesempatan untuk
kontrol nyeri. 5erutama dengan nyeri kronis, klienForang terdekat
harus aktif menjadi partisipan dalam manjemen nyeri di /SFdi
rumah.
6# 3erikan analgesik sesuai indikasi
Rasional; nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun
respons individual berbeda. Saat perubahan penyakitFpengobatan
terjadi, penilaian dosis dan pemberian akan diperlukan.
'. E"aluasi
a. Klien menerima situasi dengan realistis
b. 8yeri berkurang atau terkontrol
c. >omeostasis dicapai
d. Komplikasi dicegah atau dikurang
e. ProsesFkondisi penyakit, prognosis, pilihan terapeutik dan aturan
dipahami.
-2
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
. *dentitas Klien
8ama C 8y. 9
55L C Pekanbaru, -4 )pril !6(
7mur C .( tahun
Pekerjaan C *bu rumah tangga
)lamat C 3anto La&eh, 3ukittingi
8o %/ C 22..4.--.!2
5anggal %asuk /S C - )pril -226
8ama Suami C 5n.S
7mur C
Pekerjaan C ;iras&asta
-. 'ata 7mum Kesehatan
a. /i&ayat kesehatan sekarang
Klien masuk ruang BnkologiF$inekologi */8).) Kebidanan /S 'r.
%. 'jamil Padang pada tanggal - )pril -226 jam ..22 kiriman Poli
-
Kebidanan dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak tahun
yang lalu, &arna merah, tidak berbau, ri&ayat perdarahan post coitus
tidak ada. Klien merupakan rujukan dari /umah Sakit di 3ukittinggi,
dan telah dira&at inap di /S di 3ukittingi selama - hari.
Keluhan utama< Klien mengeluh perut bagian ba&ah dan panggulnya
terasa sakit, dan sakitnya bertambah berat bila duduk, klien merasa
lemah, susah tidur, merasa letih, klien tampak menanggis, tampak
gelisah.
Aaktor pencetus< terasa sakit terus menerus dan bertambah berat bila
duduk.
Lamanya keluhan< terasa sakit terus menerus.
b. /i&ayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan sejak - tahun yang lalu sering mengalami
keputihan, tidak pernah mengalami penyakit hipertensi, diabetes
mellitus.
c. /i&ayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada keluarganya yang menderita penyakit
kanker.
d. /i&ayat menstruasi
Klien mengatakan menstruasi pertama pada usia tahun, siklus
teratus kali -+ hari, lamanya .-6 hari, darah haid (-. ganti dukFhari,
nyeri haid tidak dirasakan.
e. /i&ayat perka&inan
Klien mengatakan menikah kali pada tahun !4! (pada usia klien 6
tahun#, suami orang, anak " orang. )nak pertama lahir tahun !+,
anak kedua lahir tahun !+(, anak ketiga lahir tahun !+., anak
keempat lahir tahun !!(, dan anak kelima lahir tahun !!".
f. /i&ayat keluarga berencana
Klien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi suntik dan kadang-
kadang pil K3, lamanya kurang lebih " tahun.
(. Pola 8utrisi
--
33 sekarang tidak ditimbang karena keadaan klien lemah, 53 ". cm
Klien mengatakan sebelum sakit berat badannya "6 kilogram
Klien mengatakan dalam sehari makan sebanyak ( kali, makanan hanya
habis F( dari porsi yang diberikan, karena klien kurang nafsu makan.
Klien mengatakan dalam ( bulan terakhir berat badannya terasa sangat
turun.
Klien mengatakan minun dari pagi 6 - 4 gelas dalam -. jam (H.22 cc#
.. Pola 9liminasi
Klien mengatakan buang air besar kali dalam sehari pada &aktu pagi,
&arnanya kuning dan agak lembek, tidak ada menggunakan pencahar.
Klien mengatakan buang air kecil .-" kali dalam sehari (H !22 cc#, &arna
jernih kekuningan, dan tidak berbau.
". Pola 5idur dan *stirahat
Klien mengatakan tidur malam jam , lamanya .-" jam, sering terbangun
pada malam hari karena perut terasa sakit, klien merasa kurang tidur.
6. Pola )ktivitas dan Latihan
Klien mengatakan ke toilet dibantu suaminya, mandi dilap di tempat tidur,
klien lebih banyak berbaring di tempat tidur.
4. Pola 3ekerja
Klien mengatakan sebelum sakit, klien melakukan pekerjaan sebagai isteri
dan ibu rumah tangga di rumah.
+. /i&ayat Keluarga ( $enogram #
C Laki - laki C Penderita F klien
C Perempuan C 5inggal satu rumah
-(
C %eninggal
!. /i&ayat Lingkungan
Kebersihan< klien mengatakan rumah cukup bersih
3ahaya< klien mengatakan tidak ada merasakan adanya bahaya dari
lingkungan tempat tinggal.
Polusi< klien mengatakan tidak ada pencemaran lingkungan tempat tinggal
dari sampah, limbah pabrik.
2. )spel Psikososial
a. Persepsi diri
# >al yang amat dipikirkan saat ini< klien merasa cemas dengan
penyakitnya, karena hari yang lalu darah kembali banyak keluar
dari kemaluannya.
-# >arapan setelah menjalani pera&atan< klien berharap sembuh dari
penyakitnya.
b. Pertahanan diri< klien mengatakan untuk mengisi &aktu selama di /S
ia membaca al:urIan, klien tampak menangis dan merintih saat
kesakitan
c. Sistem nilai dan kepercayaan< klien beragama islam, tidak ada
kepercayaan yang bertentangan dengan pengobatan yang dilakukan.
. Pemeriksaan Aisik
a. Keadaan umum C Klien tampak lemah, kesadaran komposmentis
b. 5anda-tanda vital C 5' 2F62 mm>g 8adi ++ JFmenit
// -2 JFmenit Suhu (4 K 0
c. Kepala C /ambut tidak rontok, rambut bersih, muka tampak
pucat.
d. %ata C Konjuntiva anemis, sclera tidak ikterik, simetris,
reflek pupil LFL
e. >idung sinus C Simetris, septum digaris tengah, tidak ada massa
-.
tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan
f. %ulut C %ukosa mulut tidak kering, mukosa mulut tidak
kering, kebersihan mulut baik
g. Pernapasan C 3unyi napas vesikuler, tidak ada ronchi
h. Sirkulasi C 3unyi jantung *-**, bunyi tambahan tidak ada,
ekstremitas terasa dingin, kapiler refill lambat,
kulit tampak pucat.
i. )bdomen C Simetris, tidak ada teraba massa, nyeri tekan pada
daerah simphisis
j. /eproduksi C Keluar darah H " cc dari vagina, tidak berbau
pengeluaran sekret tidak ada, kemerahan tidak ada
k. 8eurology C /eflek patella baik, kelemahan pada ekstremitas-
tidak ada.
l. %usculoskeletal C Kelainan bentuk tubuh tidak ada, nyeri tekan pada
tulang dan tulang tak ada, kekuatan otot berkurang,
lingkar lengan atas + cm
-. 'ata Laboratorium
5anggal -- )pril -226 C >b ,( gr ,
5anggal -6 )pril -226 C >b !,. gr ,< Leukosit +622<
5rombosit +!.222
(. 'ata Pemeriksaan 'iganostik
Tanggal 2 Januari 2006
Pemeriksaan 3iopsi jaringan serviks < kesimpulan )denomakarsinoma
musineum papiler serviks, diferensiasi sedang, reaksi infiltrate ringan
Tanggal 12 April 2006
/ontgen Aoto 5horak C >asilnya< 0or-Pulmo dalam batas normal.
.. Pengobatan
Tanggal 24 April 2006
-"
/adioterapi (baru kali pada tanggal -. )pril -226, hari berikutnya
tidak dilaksanakan, karena perdarahan#
Tanggal 26 April 2006
Bral C 0iproloJacin - J "22 gram
)s. %efenamat ( J "22 gram
Parenteral C *njeksi 5ransamin J ampul
*njeksi ?itamin K J ampul
*njeksi ?itamin 0 J ampul
*nfus /L -2 tts F menit
5ransfusi darah P0 - kantung
B. Analisa Data
8o 'ata %asalah Kepera&atan

-
'ata subjektif
- Klien mengeluh perut bagian
ba&ah dan panggulnya terasa sakit
- Klien mengatakan sakitnya
terasa sakit terus menerus dan bertambah
berat bila duduk
- Kien menagatakan sering
terbangun pada malam hari karena perut
terasa sakit
'ata objektif<
- Klien tampak menanggis
dan merintih saat kesakitan.
- Klien tampak gelisah
- Skala nyeri sedang
- 5' 2F62 mm>g
8adi ++ JFmenit
- 8yeri tekan pada daerah
simphisis
- >asil Pemeriksaan biopsi
jaringan serviks< )denomakarsinoma papiler
$angguan rasa nyaman C
8yeri
)ntisipasi berduka
-6
(
.
serviks, diferensiasi sedang, reaksi infiltrat
ringan
'ata subjektif<
- Klien mengatakan merasa
kurang tidur lamanya .-" jam
- Klien mengatakan kurang
nafsu makan
- Klien mengatakan ke toilet
dibantu suaminya
- Klien merasa lemah
- Klien merasa cemas
dengan penyakitnya
- Klien berharap sembuh dari
penyakitnya
'ata objektif<
- Semua aktivitas di 3antu
- Klien tampak lemah
- >asil Pemeriksaan biopsi
jaringan serviks< )denomakarsinoma papiler
serviks, diferensiasi sedang, reaksi infiltrat
ringan
'ata subjektif<
- Klien merasa lemah
- Klien mengatakan hari
yang lalu darah kembali banyak keluar dari
kemaluannya
- Klien mengatakan sering
mengalami perdarahan yang berulang.
'ata objektif<
- Klien tampak lemah
- Konjungtiva anemis
- Kulit tampak pucat
- Kadar >b (tgl -6-.--226#
>b !,. gr ,
/isiko tinggi terhadap
kekurangan volume cairan
Perubahan nutrisi C kurang
dari kebutuhan tubuh
-4
"
'ata subjektif<
- Klien mengatakan nafsu
makan berkurang
- Klien mengatakan dalam
sehari makan ( kali, makanan habis F( dari
porsi yang diberikan
- Klien mengatakan dalam (
bulan terakhir berat badannya terasa sangat
turun
- Klien merasa lemah
'ata objektif<
- Klien tampak lemah
- Kulit tampak pucat
- Konjungtiva anemis
- Lingkar lengan atas + cm
- %akanan yang diberikan
tampak bersisa
- Kadar >b (tgl -6-.--226#
>b !,. gr ,
'ata subjektif<
- Klien merasa lemah
'ata objektif<
- Kapiler refill lambat
- Konjungtiva anemis
- Kulit tampak pucat
- 9kstremitas terasa dingin
- Kadar >b (tgl -6-.--226#
>b !,. gr ,
Perubahan perfusi jaringan
.. Diagnsa Kepera-atan
. 8yeri berhubungan dengan kompresiFdestruksi jaringan saraf, infiltrasi
saraf atau suplai vaskularnya.
-. /isiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan berlebihan melalui rute abnormal (perdarahan#.
-+
(. Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigenFnutrient ke
sel.
.. )ntisipasi berduka berhubungan dengan kehilangan yang diantisipasi dari
kesejahteraan (perubahan fungsi tubuh#< perubahan gaya hidup.
". Perubahan nutrisi C kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
status metabolik berkenaan dengan kanker< konsekuensi kemoterapi dan
radiasi< distress emosional.
'. /encana 5indakan Kepera&atan
E. I*ple*entasi !an E"aluasi
5anggal 8o.'M *mplementasi 9valuasi Paraf
-6-.-26
1am 2
# %enengetahui ri&ayat
nyeri (lokasi, frekuensi, durasi
dan intensitas#.
asil; nyeri pada perut, pinggul
dan pinggang terus menerus,
S
- Kl
ien mengatakan
sakitnya tidak
berkurang
-!
terasa lebih sakit bila duduk.
-# %enggosok punggung
klien melibat keluarga klien
asil; klien merasa sakitnya
belum kurang
(# %emotivasi dan
membimbing menggunakan
teknik napas dalam serta
melakukan sentuhan terapeutik
asil; klien melakukan teknik
napas dalam.
.# %elibatkan keluarga
supaya memberi perhatian
asil; keluarga membantu
menggosok punggung klien saat
timbul sakit
"# Kolaborasi< %emberikan
obat analgesik asam mefenamat
asil; klien mengatakan
sakitnya tidak berkurang
B
- Kl
ien melakukan
teknik napas dalam
- Kl
ien tampak
merintih saat sakit
)
8yeri belum
terkontrolFbelum
teratasi
P
*ntervensi
dilanjutkan
1am - # %emantau tanda vital,
mengevaluasi nadi perifer,
pengisian kapiler.
asil;
5' 2F42 mm>g, 8 ++JFmnt,
pengisian kapiler lambat
-# %engkaji turgor kulit dan
kelembaban membran mukosa.
Perhatikan keluhan haus.
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
(# %enganjurkanFmemotivasi klien
untuk meningkatkan masukan
cairan (minum minimal +-2
gelas F hari#
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
.# %engobservasi perdarahan
pervaginam
asil; Perdarahan pervaginam
tidak ada.
"# Kolaborasi< %emberikan cairan
infus /L -2 tetesFmenit
asil; *nfus /L -2 tetesFmnt
terpasang di lengan kanan,
S
- Kl
ien mengatakan
tidak ada darah
keluar dari
kemaluannya
- Kl
ien mengatakan
minun dari pagi H (
gelas (622 cc#,
3)K - kali (H-"2
cc#
B
- 5
' 2F42 mm>g, 8
++JFmnt, pengisian
kapiler melambat
- 5
urgor kulit baik,
mukosa mulut
lembab
- 5e
rpasang *nfus /L
-2 tetesFmenit
)
Klien masih
berisiko terhadap
kekurangan volume
(2
1am .
tetesan lancar.
6# Kolaborasi< %emberikan injeksi
intravena
5ransamin ampul
?itamin K ampul
?itamin 0 ampul
asil; *njeksi telah diberikan,
efek samping tidak ada.
4# %emantau masukan dan
haluaran
asil; %inum dari pagi H (
gelas (622 cc#, 3)K - kali
(H-"2 cc#.
cairan
P
*ntervensi
dilanjutkan
-4-.-26
1am 2!
( # %engetahui syok a&al dan
ketidakyakinan setelah
diagnosis kanker
asil; Klien mengatakan dapat
informasi bah&a ia menderita
kanker dari suaminya.
-# %engkaji klienFsuaminya
terhadap berduka yang dialami.
asil; KlienFsuami merasa
cemas karena klien belum bisa
juga untuk di sinar
(# %emitivasi pengungkapan
pikiranFmasalah dan penerimaan
ekspresi kesedihan, marah,
penolakan.
asil; Klien menceritakan
kesedihannyaFkeluhannya
.# %engobservasi klien
sesering dan memberikan
sentuhan terapeutik.
asil; Klien tampak senang
dilihat secara kontiniu
"# %emberikan informasi dan
dukungan emosional
asil; Klien merasa nyaman
dengan kehadiran pera&at
6# %embantu klienFsuami
mengidentifikasi kekuatan pada
diri sendiriFsituasi dan sistem
pendukung.
asil; Klien mengatakan
aktifitasnya dibantu suaminya.
4# %emotivasi partisipasi
klien dalam pera&atan dan
pengobatan.
S
- Kl
ien mengatakan
dapat informasi
bah&a ia menderita
kanker dari
suaminya
- Kl
ienFsuami merasa
cemas karena klien
belum bisa juga
untuk di sinar
- Kl
ien ingin cepat
sembuh
B
- Kl
ien menceritakan
kesedihannyaFkeluh
annya
- Kl
ienFsuami berespon
dengan perilaku
adaptif
)
Klien masih belum
menerima
kondisinya
P
*ntervensi dilanjutkan
(
asil; Klien berpartisipasi
dalam pera&atannya
+# %engkaji cara
klienFsuaminya memahami dan
berespons terhadap perubahan
kesehatan klien.
asil; KlienFsuami berespon
dengan perilaku adaptif.
1am 2 # %enengetahui ri&ayat
nyeri (lokasi, frekuensi, durasi
dan intensitas#.
asil; nyeri pada perut, pinggul
dan pinggang terus menerus,
terasa lebih sakit bila duduk.
-# %enggosok punggung
klien melibat keluarga klien
asil; klien merasa sakitnya
agak kurang
(# %emotivasi dan
membimbing menggunakan
teknik napas dalam serta
melakukan sentuhan terapeutik
asil; klien melakukan teknik
napas dalam.
.# %elibatkan keluarga
supaya memberi perhatian
asil; keluarga membantu
menggosok punggung klien saat
timbul sakit
"# Kolaborasi< %emberikan
obat analgesik Pronalgess supp
tube
asil; klien mengatakan
sakitnya berkurang, klien
tampak rileks
S
- Kl
ien mengatakan
sakitnya agak
berkurang
B
- Kl
ien melakukan
teknik napas dalam
- Kl
ien tampak rileks
)
8yeri dapat
terkontrolFteratasi
sebagian
P
*ntervensi dilanjutkan
1am - # %emantau tanda vital,
mengevaluasi nadi perifer,
pengisian kapiler.
asil;
5' 22F62 mm>g, 8 ++JFmnt,
pengisian kapiler lambat
-# %engkaji turgor kulit dan
kelembaban membran mukosa.
Perhatikan keluhan haus.
S
- Kl
ien mengatakan
sekarang masih
dipasang ditampon,
karena malam tadi
perdarahan lagi dari
kemaluaannya
- Kl
ien mengatakan
(-
1am .
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
(# %enganjurkanFmemotivasi
klien untuk meningkatkan
masukan cairan (minum
minimal +-2 gelas F hari#
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
.# %engobservasi perdarahan
pervaginam
asil; Perdarahan pervaginam
tidak ada, serviks ditampon, jam
-(.22 (malam tadi# perdarahan
pervaginam H .22 cc
"# %emberikan 5ransfusi
darah
asil; 5ransfusi darah P/0 -2
tetesFmnt kantong ke -
6# Kolaborasi< %emberikan
cairan infus 8a0l -. tetesFmenit
asil; *nfus 8a0l -. tetesFmnt
terpasang di lengan kanan,
tetesan lancar.
4# Kolaborasi< %emberikan injeksi
intravena
5ransamin ampul
?itamin K ampul
?itamin 0 ampul
asil; *njeksi telah diberikan,
efek samping tidak ada.
+# %emantau masukan dan
haluaran
asil; %inun dari pagi H ( gelas
(622 cc#, 3)K (22 ml.
minun dari pagi H (
gelas (622 cc
B
- 5
' 22F62 mm>g, 8
++JFmnt, pengisian
kapiler melambat
- 5
urgor kulit baik,
mukosa mulut
lembab
- 5e
rpasang 'a&er
kateter urine (22
ml
- 5e
rpasang *nfus 8a0l
-. tetesFmenit
)
Klien masih
berisiko terhadap
kekurangan volume
cairan
P
*ntervensi dilanjutkan
1am ( # %emantau masukan
makanan setiap hari.
asil; Klien mengatakan dalam
sehari makan sebanyak ( kali,
makanan hanya habis F( dari
porsi yang diberikan
-# %emotivasi klien untuk
makan diet tinggi kalori, tinggi
S
- Kl
ien mengatakan
dalam sehari makan
sebanyak ( kali,
makanan hanya
habis F( dari porsi
yang diberikan
- Kl
((
nutrisi dengan masukan cairan
adekuat, dan lebih sedikit tapi
sering (porsi kecil tapi sering#.
asil; Klien mengatakan sudah
dicoba tapi nafsu makan kurang
(# %enganjurkan klien untuk
penggunaan teknik relaksasi,
latihan sedang sebelum makan
asil; Klien mengatakan akan
mencobanya
.# %emotivasi untuk
komunikasi terbuka mengenai
masalah anoreksia.
asil; Klien mengatakan cemas
dengan keadaan penyakitnya
"# %enjelaskan pada klien
bah&a dalam kondisi sekarang
dibutuhkan makananF nutrisi
yang baik.
asil; Klien memperhatikan
saat penjelasan
ien mengatakan
sudah dicoba tapi
nafsu makan
kurang
B
- %
akanan hanya habis
F( dari porsi yang
diberikan
- Kl
ien tampak lemah
- 5e
rpasang *nfus 8a0l
-. tetesFmenit
)
Perubahan nutrisi
belum teratasi
P
*ntervensi dilanjutkan
2-"-26 - # %emantau tanda vital,
mengevaluasi nadi perifer,
pengisian kapiler.
asil;
5' 2F42 mm>g, 8 ++JFmnt,
pengisian kapiler lambat
-# %engkaji turgor kulit dan
kelembaban membran mukosa.
Perhatikan keluhan haus.
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
(# %emotivasi klien untuk
meningkatkan masukan cairan
(minum +-2 gelas F hari#
asil; 5urgor kulit baik,
mukosa mulut lembab, klien
mengatakan tidak haus.
.# %engobservasi perdarahan
pervaginam
asil; Perdarahan pervaginam
tidak ada, serviks ditampon
"# Kolaborasi< %emberikan
cairan infus 8a0l -. tetesFmenit
asil; *nfus 8a0l -. tetesFmnt
terpasang di lengan kanan,
S
- Kl
ien mengatakan
sekarang masih
dipasang ditampon
- Kl
ien mengatakan
minum dari pagi H
( gelas (622 cc#,
3)K - kali (H-"2
cc#
B
- 5
' 2F42 mm>g, 8
++JFmnt, pengisian
kapiler melambat
- 5
urgor kulit baik,
mukosa mulut
lembab
- 5e
rpasang *nfus 8a0l
-. tetesFmenit
)
Klien masih
berisiko terhadap
kekurangan volume
(.
tetesan lancar.
6# Kolaborasi< %emberikan
injeksi intravena
5ransamin ampul
?itamin K ampul
?itamin 0 ampul
asil; *njeksi telah diberikan,
efek samping tidak ada.
4# %emantau masukan dan
haluaran
asil; %inun dari pagi H ( gelas
(622 cc#, 3)K - kali (H-"2 cc#.
cairan
P
*ntervensi dilanjutkan
2-"-26 # %emantau masukan
makanan setiap hari.
asil; Klien mengatakan dalam
sehari makan sebanyak ( kali,
makanan hanya habis F( dari
porsi yang diberikan
-# %emotivasi klien untuk
makan diet tinggi kalori, tinggi
nutrisi dengan masukan cairan
adekuat, dan lebih sedikit tapi
sering (porsi kecil tapi sering#.
asil; Klien mengatakan sudah
dicoba tapi nafsu makan kurang
(# %enganjurkan klien untuk
penggunaan teknik relaksasi,
latihan sedang sebelum makan
asil; Klien mengatakan akan
mencobanya
S
- Kl
ien mengatakan
nafsu makan
kurang
- Kl
ien mengatakan
dalam sehari makan
sebanyak ( kali,
hanya habis F(
B
- %
akanan hanya habis
F( dari porsi yang
diberikan
- Kl
ien tampak lemah
- 5e
rpasang *nfus 8a0l
-. tetesFmenit
)
Perubahan nutrisi
belum teratasi
P
*ntervensi dilanjutkan
BAB III
PENUTUP
("
A. Kesi*pulan
Kanker Serviks adalah suatu proses keganasan yang terjadi pada
servik, dimana dalam keadaan ini terdapatnya sekelompok sel yang abnormal
terbentuk dari sel jaringan yang tumbuh terus menerus dan tidak terbatas,
tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh sehingga sel - sel sekitarnya
tidak dapat melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya. Keadaan tersebut
biasanya disertai dengan adanya perdarahan dan pengeluaran cairan vagina
yang abnormal.
Pada kanker serviks yang sering terjadi adalah perdarahan, ini akan
berakibat vital pada klien yaitu kekurangan volume sirkulasi serta dengan
kondisi seperti ini klien tidak dapat menjalani terapi pembedahan, kemoterapi
ataupun radioterapi. %aka oleh sebab itu, diperlukan penanganan yang baik
dari aspek medik dan kepera&atan.
'ari data yang di dapat (berdasarkan pengkajian pada tanggal -6 )pril
-226# diperoleh beberapa masalah kepera&atan, antara lain< gangguan rasa
nyamanC nyeri, risiko tinggi kekurangan volume cairan, antisipasi berduka dan
perubahan nutrisi C kurang dari kebutuhan tubuh.
7ntuk mengatasi keempat masalah kepera&atan tersebut telah
dilakukan intervensi kepera&atan mandiri dan kolaborasi, dan dilakukan
evaluasi (selama 6 hari#, dengan hasil sebagai berikut< nyeri yaitu teratasi
sebagian, risiko tinggi kekurangan volume cairan yaitu belum teratasi,
antisipasi berduka yaitu belum teratasi, dan perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh yaitu belum teratasi.
B. Saran
. Klien dengan kanker serviks stadium ***b yang merupakan stadium
lanjut dan penyakit terminal, saat ini dibutuhkan pera&atan yang
(6
komprehensif yang meliputi biospsikososial-spritual. 'engan harapan
klien menghadapi ajal dalam kondisi sejahtera dan tenang.
-. Perlu adanya keterlibatan dari penasehat spiritual dalam pera&atan
klien
(. 7ntuk &anita (terutama &anita yang berisiko# diperlukan
kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks melalui Pap
Smear.
DA/TAR PUSTAKA
(4
'oengoes, %arilynn.9. !!(. !e"o#an untuk peren$anaan "an
pen"oku#entasian keperawatan pasien. edisi ketiga. 1akarta C 9$0.
Linda 1uall. !!". %uku saku "iagnosa keperawatan. 6 th ed. 1akarta C 9$0.
Luckmann and Sorensen. !!(. &e"i$al surgi$al nursing' - nd ed. 7S) C ;3
Saunders 0ompany.
Prayetni. !!4. Asuhan keperawatan i(u "engan gangguan s)ste# repro"uksi'
1akarta C 'epkes /*.
;iknjosastro, >anifa, et al. !!!. *lmu Kandungan. 9disi ketiga. 1akarta C
Nayasan 3ina Pustaka Sar&ono Pra&irohardjo.
------------(-22"#. *aporan Dinas Kesehatan !ropinsi +u#atera %arat' Padang C
'inkes Propinsi Sumbar.
------------(-22"#. *aporan Dinas Kesehatan Kota !a"ang' Padang C 'KK
Padang.
(+

Вам также может понравиться