Вы находитесь на странице: 1из 12

Multiplekser, Demultiplekser, Decoder, dan Encoder

Multiplekser
Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara
bersamaan pada suatu kanaltransmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing
disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver/ Mux. Dan untuk di sisi
penerima, gabungan sinyal-sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing
masing. Prses ini disebut dengan Demultiplexing. !eceiver atau perangkat yang
melakukan Demultiplexing disebut dengan Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah
Demux.
Multiplekser atau disingkat M"# adalah alat atau kmpnen elektrnika yang bisa memilih
input $masukan% yang akan diteruskan ke bagian utput $keluaran%. Pemilihan input mana
yang dipilih akan ditentukan leh signal yang ada di bagian kntrl $kendali% &elect.
&kema Multiplexer ' input-ke-( utput
)mpnen yang ber*ungsi kebalikan dari M"# ini disebut Demultiplekser $D+M"#%. Pada
D+M"#, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak.
)ebalikan dari multiplekser rangkaian, cukup lgis, adalah demultiplexer. &irkuit ini
mengambil input data tunggal dan satu atau lebih alamat masukan, dan memilih dari berbagai
utput yang akan menerima sinyal masukan. !angkaian yang sama juga dapat digunakan
sebagai decoder, dengan menggunakan masukan alamat sebagai bilangan biner dan
menghasilkan sinyal utput pada satu utput yang sesuai dengan alamat biner masukan. Pada
aplikasi ini, jalur input data ber*ungsi sebagai enabler sirkuit - jika rangkaian dinnakti*kan,
tidak ada kegiatan menunjukkan utput akan terlepas dari jumlah input biner.
,ambar di ba-ah menyatakan *ungsi multiplexing secara umum. Multiplexer
mengkmbinasikan data dari n input dan mentransmisi melalui kapasitas datalink yang tinggi.
Demultiplexer menerima aliran data yang di-multiplex$pemisahan $demultiplex% dari data
tersebut tergantung pada channel% dan mengirimnya ke line utput yang diminta.
,ambar !angkaian Multiplexer
Teknik Multiplexing dibagi menjadi tiga .
(. /re0uency Divisin Multiplexing $/DM%
'. Time Divisin Multiplexing $TDM%
1. &tatistical Time Divisin Multiplexing $&TDM%
/DM $/re0uency Divisin Multiplexing%
,abungan banyak kanal input menjadi sebuah kanal utput berdasarkan *rekuensi
Digunakan ketika band-idth dari medium melebihi band-idth sinyal yang diperlukan
untuk transmisi.
Tiap sinyal dimdulasikan ke dalam *rekuensi carrier yang berbeda dan *rekuensi
carrier tersebut terpisah dimana band-idth dari sinyal-sinyal tersebut tidak verlap.
2nth yang paling dikenal dari /DM adalah siaran radi dan televisi kabel.
/DM disebut 3cde transparent3
Pada sistem /DM, terdiri dari dua peralatan terminal dan penguat ulang saluran transmisi
$repeater transmissin line%.
a. Peralatan terminal $terminal e0uipment%.
Peralatan terminal terdiri dari bagian kirim yang mengirimkan *rek-ensi pembicaraan
majemuk ke penguat ulang transmisi saluran dan bagian penerima yang menerima arus
tersebut dan mengubah kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula.
b. !epeater e0uipment $ peralatan penguat ulang %
!epeater e0uipment terdiri dari pengeras $ampli*ier% dan e0uali4er yang *ungsinya
masing masing untuk mengkmpensiir redaman dan kecacatan redaman $attenuatin
distrtin%, se-aktu transmisi mele-ati saluran antara kedua repeater masing-masing%.
TDM $Time Divisin Multiplexing%
Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital yang
ditransmisi.
&inyal digital yang banyak $atau sinyal analg yang memba-a data digital% mele-ati
transmisi
Tunggal dengan cara pembagian prsi yang dapat berupa level bit atau dalam blk
blk byte atau yang lebih besar dari tiap sinyal pada suatu -aktu.
Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran -aktu pemakaian saluran
transmisi dengan mengalkasikan satu slt -aktu $time slt% bagi setiap pemakai
saluran $user%.
TDM biasanya digunakan untuk kmunikasi pint t pint. Pada TDM, penambahan
peralatan.
Pengiriman data lebih mudah dilakukan.TDM lebih e*isien daripada /DM
Multiplekser adalah suatu rangkaian yang ber*ungsi sebagai pemilih sinyal. &ejumlah sinyal
masukan diberikan ke multiplekser dan multiplekser ini dengan bantuan sinyal pengendali
memilih beberapa sinyal yang jumlah masukannya lebuh kecil dari masukannya untuk
kemudian disalurkan. Pada dasarnya multiplekser ini ber*ungsi sebagai pemilih. &uatu
multiplekser digital adalah suatu rangkaian yang memilih data dari '
n
masukan dan
mengarahkannya menuju sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke
keluaran itu diatur leh suatu himpunan pemilih masukan. Multiplekser adalah suatu piranti
elektrnik yang ber*ungsi seperti sakelar putar yang sangat cepat.
Demultiplexer
Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer, rangkaian ini menerima in*rmasi dari
beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak. Peralatan demultiplexer
dan multiplexer bila digunakan bersama-sama dalam suatu sistim yang ingin melipat
gandakan saluran data, mengirimkannya melalui suatu saluran, dan mengubahnya kembali
menjadi bentuk data aslinya pada ujung penerima untuk kembali diprses.
Demultiplexer adalah suatu transmisi yang dapat mentransmisikan daya masukan yang
datang pada sebuah ka-at tunggal pada salah satu dari beberapa jalur keluaran. Demultipexer
merupakan suatu prses kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer ber*ungsi mangambil satu
dari saluran input atau lebih dan mendistribusikannya ke beberapa saluran utput.
&alah satu 52 demiultiplexer adalah 678&(19. 52 ini mempunyai (: pin yang terdiri dari 9 pi
input, 1 pin utput, ' pin catu daya, dan 1pi enable. 52 678&(19 ber*ungsi untuk
menyalurkan 1 masukan data ke masukan ke 9 jalur keluaran. &etiap jalur data input yang
ingin digunakan diubah kedalam bentuk biner. ;ika dalam jalur data input < $588%, yang
digunakan, maka pada utputnya akan menghasilkan = $8%. !angkaian yang terdapat pada
demultiplexer ini yaitu rangkaian.
,ambar !angkaian Demultiplexer
Decoder
Decder adalah suatu rangkaian kmbinasi yang mengkn*ersikan in*rmasi dari n jalur
input ke m jalur utput unit dengan m>'? dan disebut jalur n- ke- m. Decder ini juga
merupakan rangkaian lgika yang ber*ungsi mengkde ulang atau mena*sirkan kde-kde
biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada utputnya. Dan *ungsinya merupakan
kebalikan dari *ungsi encder yakni merubah data yang ada pada inputannya menjdi kde-
kkde biner pada utputnya.
&ebuah decder adalah rangkaian lgika yang menerima input input biner dan mengakti*kan
salah satu utputnya sesuai dengan urutan biner inputnya.
@eberapa rangkaian Decder yang sering dijumpai adalah decder 1 x 9 $1 input dan 9 utput
line%, decder 7 x (:, decder @2D t decimal $7 bit input dan (A utput line%, decder @2D
t 6 segment $7 bit input dan 9 utput line%.
)husus untuk @2D t 6 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda denagn decder-
decder yang lain, dimana kmbinasi dari setiap inputnya dapat mengakti*kan beberapa
utput line-nya $bukan salah satu line%.
Encoder
&ebuah rangkaian +ncder menterjemahkan keakti*an salah satu inputnya menjadi urutan bit-
bit biner. +ncder terdiri dari beberapa input line, hanya salah satu dari input-input tersebut
diakti*kan pada -aktu tertentu, yang selanjutnya akan menghasilkan kde utput B-bit.
!angkaian encder merupakan aplikasi dari gerbang r. +nkder ber*ungsi mengubah input
ke dari *rmat data $bilangan% tertentu ke *rmat lainnya.
&ebuah pririty encder adalah rangkaian encder yang mempunyai *ungsi priritas. Cperasi
dari rangkaian pririty encder adalah sebagai berikut. jika ada dua lebih input bernilai D5E
pada saat yang sama, maka input yang mempunyai priritas tertinggi yanga akan diambil.
F<&58 ,<M@<! D&2F'
(. ,ambar rangkaian encder 9 x 1
Fasil gambar.
;ika 5
A
dinyalakan maka tidak ada uput yang nyala
5
(
nyala utput 2 nyala
5
'
nyala utput @ nyala
5
1
nyala utput @2 nyala
5
7
nyala utput < nyala
5
G
nyala utput <2 nyala
5
:
nyala utput <@ nyala
5
6
nyala utput <@2 nyala
'. ,ambar rangkaian encder (A x 7
Fasil gambar.
;ika 5
A
nyala tidak ada utput nyala
5
(
nyala utput D nyala
5
'
nyala utput 2 nyala
5
1
nyala utput 2D nyala
5
7
nyala utput @ nyala
5
G
nyala utput @D nyala
5
:
nyala utput @2 nyala
5
6
nyala utput @2D nyala
5
9
nyala utput < nyala
5
H
nyala utput <D nyala
1. ,ambar rangkaian decder 1 x 9
Fasil gambar.
;ika tidak ada input maka utput -A <I@I2I nyala.
5nput < nyala maka utput A-7 <@I2I nyala
5nput @ nyala maka utput A-' <I@2I nyala
5nput 2 nyala maka utput A-( <I@I2 nyala
5nput <@ nyala maka utput A-: <@2I nyala
5nput <2 nyala maka utput A-G <@I2 nyala
5nput @2 nyala maka utput A-1 <I@2 nyala
5nput <@2 nyala maka utput A-6 <@2 nyala
7. ,ambar rangkaian decder 7 x (A
Fasil gambar.
;ika tidak ada input maka utput A-A <I@I2IDI nyala
5nput < nyala maka utput A-9 <@I2ID nyala
5nput @ nyala maka utput A-7 <I@2IDI nyala
5nput 2 nyala maka utput A-' <@I2DI nyala
5nput D nyala maka utput A-( <I@I2ID nyala
5nput <@ nyala maka utput M<T5
5nput <2 nyala maka utput M<T5
5nput <D nyala maka utput A-H <@I2ID nyala
5nput @2 nyala maka utput A-: <I@2DI nyala
5nput @D nyala maka utput A-G <I@2ID nyala
5nput 2D nyala maka utput A-1 <I@I2D nyala
5nput <@2 nyala maka utput M<T5
5nput <2D nyala maka utput M<T5
5nput <@D nyala maka utput M<T5
5nput @2D nyala maka utput A-6 <I@2D nyala
5nput <@2D nyala maka utput M<T5
G. ,ambar rangkaian decder 7 x (:
Fasil gambar.
;ika tidak ada input A-A <I@I2IDI nyala
5nput < nyala maka utput A-9 <@I2IDI nyala
5nput @ nyala maka utput A-7 <I@2IDI nyala
5nput 2 nyala maka utput A-' <I@I2DI nyala
5nput D nyala maka utput A-( <I@I2ID nyala
5nput <@ nyala maka utput A-(' <@2IDI nyala
5nput <2 nyala maka utput A-(A <@I2DI nyala
5nput <D nyala maka utput A-H <@I2ID nyala
5nput @2 nyala maka utput A-: <I@2DI nyala
5nput @D nyala maka utput A-G <I@2ID nyala
5nput 2D nyala maka utput A-1 <I@I2D nyala
5nput <@2 nyala maka utput A-(7 <@2DI nyala
5nput <2D nyala maka utput A-(( <@I2D nyala
5nput <@D nyala maka utput A-(1 <@2ID nyala
5nput @2D nyala maka utput A-6 <I@2D nyala
5nput <@2D nyala maka utput A-(G <@2D nyala

Вам также может понравиться