Вы находитесь на странице: 1из 14

PENDAHULUAN

Kejang demam merupakan jenis kejang yang paling sering ditemukan pada
anak, dengan insiden 2-5%. Sebagian besar kasus kejang demam merupakan
kompetensi dokter umum, dan tidak perlu dirujuk ke dokter anak, dokter saraf,
atau dokter saraf anak. Sebagian kecil kasus mempunyai masalah pada tatalaksana
dan prognosis yang kurang baik sehingga perlu dirujuk.
(!
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal lebih dari "#
$
%! akibat suatu proses ekstra kranial. &enurut
consensus Statement on 'ebrile Sei(ures, kejang demam adalah suatu kejadian
pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur " bulan dan 5 tahun,
berhubungan dengan demam tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau
penyebab tertentu.
(!
Secara umum berdasarkan manifestasi kejang, kejang demam dibagi atas
kejang demam sederhana (simple febrile convulsion! dan kejang demam kompleks
(complicated/complex febrile seizure!. Kejang demam sederhana merupakan
kejang yang berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh ) "# (suhu rektal!,
kejang terjadi secara umum dan tonik-klonik, berdurasi * 5 menit, frekuensi
kejang kali dalam 2+ jam, diiringi dengan mengantuk pada periode postiktal
singkat. Kejang demam kompleks merupakan kejang demam yang berdurasi ) 5
menit, terjadi secara fokal maupun multipel. Kejang yang terjadi lebih dari kali
1
pada satu episode demam juga diklasifikasikan sebagai kejang demam kompleks.
(2!
,atalaksana kejang demam terbagi atas " hal, yaitu pengobatan fase akut,
mencari dan mengobati penyebab, dan pengobatan profilaksis terhadap
berulangnya kejang demam.
(!
-ada laporan kasus ini, akan dibahas mengenai kejang demam sederhana pada
pasien anak yang dira.at di -a/. %atelia 0S12 1324,4.
KASUS
IDENTITAS PASIEN
3ama 5 4n. S
1mur 5 tahun 2 bulan
6enis Kelamin 5 perempuan
,anggal7 .aktu 5 8 6uli 29+7 29.5
Keluhan Utama : 2emam
2
Riwayat penyakit sekarang:
-asien masuk rumah sakit dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk
rumah sakit. Satu hari sebelum masuk rumah sakit anak mengalami kejang
sebanyak kali, dengan durasi 9 menit. Saat kejang mata ke atas dan kedua
tangan mengepal. Setelah kejang anak sadar. Kejang dialami untuk pertama kali.
-asien juga mengeluhkan sakit kepala. :atuk ada, sesak tidak ada, beringus ada
dirasakan sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. mimisan tidak ada, gusi
berdarah tidak ada, sakit saat menelan tidak ada. &untah sebanyak kali sejak
tadi pagi, tidak berlendir, tidak bercampur darah, yang dimuntahkan berupa
makanan yang dimakan. &untah tidak menyembur. Sakit perut tidak ada, :4:
biasa. :4K lancar.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-asien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
0i.ayat keluarga dengan penyakit yang sama dengan pasien ada yaitu ibunya,
0i.ayat kejang demam keluarga (-!, ;ipertensi (-!, asma (-!, 2iabetes &ellitus (-!
Kemampuan an Kepanaian anak:
-asien sudah bisa membalikkan badannya sejak usia < bulan, duduk usia #
bulan, berjalan usia tahun.
Anamnesis !akanan:
4S= eksklusif diberikan dari lahir sampai umur < bulan.
Riwayat kehamilan an persalinan :
0i.ayat 4ntenatal 5 Kunjungan 43% rutin setiap bulan, jarak
dengan kehamilan sebelumnya adalah "
tahun, dan usia ibu pasien saat hamil adalah
2< tahun.
0i.ayat 3atal 5
Spontan7tidak spontan 5Sectio caesarea atas indikasi ketuban pecah dini
:erat badan lahir 5 ".+99 gr
3
-enolong 5 2okter
,empat 5 0umah sakit
0i.ayat 3eonatal 5 ,idak ada kelainan
Riwayat Imunisasi 5
=munisasi dasar lengkap
Riwayat Alergi 5
,idak ada

PE!ERIKSAAN "ISIK
. Keadaan umum 5 ,ampak sakit berat
Kesadaran 5 Kompos mentis
2. -engukuran
,anda /ital 5 ,2 5 897<9 mm;g.
3adi 5 29 kali7menit, reguler, kuat angkat
Suhu 5 "#,#>%
0espirasi 5 +# kali7menit
:erat badan 5 " kg
,inggi badan 5 92 cm
%2% 5 ::71 ? #%
,:71 ? 99%
::7,: ? #%
Status gi(i 5 @i(i baik
". Kulit 5 Aarna 5 Sa.o matang
Bfloresensi 5 tidak ada
-igmentasi 5 tidak ada
Sianosis 5 tidak ada
,urgor 5 cepat kembali
Kelembaban 5 cukup
Capisan lemak 5 cukup
Kepala5 :entuk 5 3ormocephal
0ambut 5 Aarna hitam, tidak mudah dicabut, tebal,
alopesia (-!
&ata 5 -alpebra 5 edema (-7-!
Konjungti/a 5 pucat (-7-!
Sklera 5 ikterik (-7-!
0eflek cahaya 5 (D7D!
0efleks kornea 5 (D7D!
-upil 5 :ulat, isokor
BEophthalmus 5 (-7-!
%ekung 5 (-7-!
,elinga 5 Sekret 5 tidak ada
Serumen 5 minimal
4
3yeri 5 tidak ada
;idung 5 -ernapasan cuping hidung 5 tidak ada
Bpistaksis 5 tidak ada
Sekret 5 tidak ada
&ulut 5 :ibir 5 mukosa bibir basah, tidak hiperemis
@igi 5 tidak ada karies
@usi 5 tidak berdarah
Cidah 5 tidak tremor
tidak kotor
tepi tidak kemerahan
+. Ceher 5
-embesaran kelenjar leher 5 -7-
,rakea 5 2i tengah
Kaku kuduk 5 -
'aring 5 ;iperemis
,onsil 5 ,2 7 ,2 hiperemis
5. ,oraks 5
a. 2inding dada7paru 5
=nspeksi 5 :entuk 5 simetris
2ispnea 5 tidak ada
0etraksi 5 tidak ada
-alpasi 5 Fokal fremitus5 simetris
-erkusi 5 Sonor kiri 5 kanan
4uskultasi 5 Suara 3apas 2asar 5 :roncho/esikuler (D7D!
Suara 3apas ,ambahan 5 0honchi (-7-! Ahee(ing (-7-!
b. 6antung 5
=nspeksi 5 =ctus cordis tidak terlihat
-alpasi 5 =ctus cordis teraba pada S=% F linea midcla/icula
sinistra
-erkusi 5 :atas jantung kanan5 S=% =F linea parasternal deEtra
:atas jantung atas 5 S=% == linea parasternal sinistra
:atas jantung kiri 5 S=% F linea midcla/icula sinistra
4uskultasi 5 Suara dasar 5 S dan S2 murni, regular
:ising 5 -
<. 4bdomen 5
=nspeksi 5 :entuk 5 cembung
4uskultasi 5 bising usus (D! kesan normal
-erkusi 5 :unyi 5 timpani
4sites 5 (-!
-alpasi 5 3yeri tekan 5 (-!
;ati 5 tidak teraba
5
Cien 5 tidak teraba
@injal 5 tidak teraba
G. Bkstremitas 5 akral hangat, edem tidak ada, parese tidak ada
#. @enitalia 5 tidak ada kelainan
8. $tot-otot 5 hipotrofi (-!
PE!ERIKSAAN LA#$RAT$RIU! TAN%%AL & 'ULI ()*+
Hasil Ru,ukan Satuan
HE!AT$L$%I
;emoglobin 2,2 2-# g7dl
Ceukosit **-( 5-9 ribu7ul
Britrosit +,<2 ",#-#,5 6uta7ul
;ematokrit "<,< "5-52 %
,rombosit "<< 59-+59 0ibu7ul
RESU!E
-asien masuk rumah sakit tanggal 8 juli 29+ dengan keluhan demam sejak 5
hari sebelum masuk rumah sakit. Kemudian anak mengalami kejang sebanyak
kali, dengan durasi 9 menit. Saat kejang mata ke atas dan tangan mengepal.
Setelah kejang anak sadar. Kejang merupakan yang pertama kali. -asien juga
mengeluhkan sakit kepala. :atuk ada, beringus ada dirasakan sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit. &untah sebanyak kali sejak tadi pagi, tidak berlendir, tidak
bercampur darah, yang dimuntahkan berupa makanan yang dimakan. &untah
tidak menyembur.
-ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis, tampak
sakit sedang, gi(i baik. -emeriksaan tanda /ital didapatkan tekanan darah
897<9mm;g, nadi 29E7menit, reguler, kuat angkat, respirasi +#E7menit, suhu
"#,#
o
%. -ada pemeriksaan fisik didapatkan tonsil ,2 7 ,2 hiperemis, faring
hiperemis. -emeriksaan thoraks dan abdomen tidak ditemukan kelainan.
-ada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya peningkatan leukosit.
6
DIA%N$SA
Kejang demam sederhana D ,onsilofaringitis
TERAPI
=F'2 0inger Caktat 2 tetes per menit
=njeksi %eftriaEone "59 mg72 jam7i/
-aracetamol syrup 29 mg7 5 ml, + E #9 mg ( . cth!
2ia(epam rektal 9 mg (kalau kejang!
AN'URAN PE!ERIKSAAN PENUN'AN%
. Cumbar pungsi
"$LL$/ UP
Tanggal *)010()*+
S 5 -anas (D!, batuk (D!, beringus (D!, muntah (-!, kejang (-!
$5 Tana 2ital 5 ,ekanan darah 5 897<9 mm;g
3adi 5 29 kali7menit, reguler, kuat angkat
Suhu 5 "#,G>%
0espirasi 5 "< kali7menit
Kulit 5 tidak ada kelainan
Kepala 5 tidak ada kelainan
Ceher 5 ,2 7 ,2 hiperemis, faring hiperemis
2ada 5 dalam batas normal
4bdomen 5 dalam batas normal
@enitalia 5 tidak ada kelainan
$tot 5 dalam batas normal
45 Kejang demam sederhana D ,onsilofaringitis
-5
=F'2 0inger Caktat 2 tetes per menit
=njeksi %eftriaEone "59 mg72 jam7i/
-aracetamol syrup 29 mg7 5 ml, + E #9 mg ( . cth!
7
2ia(epam rektal 9 mg (kalau kejang!
"$LL$/ UP
Tanggal *&0(0()*+
S 5 -anas (-!, batuk (-!, beringus (-!, muntah (-!, kejang (-!
$5 Tana 2ital 5 ,ekanan darah 5 897<9 mm;g
3adi 5 29 kali7menit, reguler, kuat angkat
Suhu 5 "<,<>%
0espirasi 5 "< kali7menit
Kulit 5 tidak ada kelainan
Kepala 5 tidak ada kelainan
Ceher 5 ,2 7 ,2 hiperemis, faring hiperemis
2ada 5 dalam batas normal
4bdomen 5 dalam batas normal
@enitalia 5 tidak ada kelainan
$tot 5 dalam batas normal
45 Kejang demam sederhana D ,onsilofaringitis
-5 Pasien pulang an melakukan rawat ,alan
8
DISKUSI
Kejang demam merupakan jenis kejang yang paling sering ditemukan pada
anak, dengan insiden 2-5%. Sebagian besar kasus kejang demam merupakan
kompetensi dokter umum, dan tidak perlu dirujuk ke dokter anak, dokter saraf,
atau dokter saraf anak. Sebagian kecil kasus mempunyai masalah pada tatalaksana
dan prognosis yang kurang baik sehingga perlu dirujuk.
(!
Kejang merupakan gangguan syaraf yang sering dijumpai pada anak. =nsiden
kejang demam 2,2-5% pada anak di ba.ah usia 5 tahun. 4nak laki-laki lebih
sering daripada anak perempuan dengan perbandingan ,5 5 . Saing : (888!,
menemukan <2,2%, kemungkinan kejang demam berulang pada 89 anak yang
mengalami kejang demam sebelum usia 2 tahun, dan +5% pada 99 anak yang
mengalami kejang setelah usia 2 tahun.
("!
2emam merupakan manifestasi yang harus ada pada pasien untuk
menegakkan diagnosis kejang demam. &eskipun demikian, bukan berarti setiap
pasien anak yang datang dengan kejang dan demam dapat didiagnosa sebagai
kejang demam. :eberapa anak memiliki ri.ayat kejang kronis yang dapat
diperparah dengan adanya demam. Kondisi ini bukanlah kejang demam, namun
kejang yang disertai dengan demam. Kejang demam dapat diturunkan secara
9
autosom dominan melalui kromosom 8p dan #H 2-2, sehingga penting untuk
dilakukan anamnesis ri.ayat kejang demam pada keluarga.
(+! (5!
2iagnosa pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
2ari anamnesis, diagnosis dapat mengarah ke kejang demam sederhana
karena kejang yang tidak berulang dalam .aktu 2+ jam dan durasi kurang dari 5
menit. -ada pasien ini didapatkan bah.a pasien mengalami kejang sebanyak
kali saat di rumah dengan durasi 9 menit. Kejang didahului oleh panas yang
disertai batuk, beringus dan muntah.
(<! (G!
4dapun penyebab dari demam itu sendiri adalah kemungkinan dari adanya
infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk dan beringus. &anifestasi
dari tonsillitis akut ialah odinofagia, demam dan menggigil, rasa kering pada
faring, disfagia, otalgia, sakit kepala, malaise dan myalgia. -ada faringitis akibat
/irus, dapat juga ditemukan ulkus di palatum mole dan dinding faring serta
eksudat di palatum dan tonsil, tetapi sulit dibedakan dengan eksudat pada
faringitis Streptococcus. @ejala yang timbul dapat hilang dalam 2+ jam,
berlangsung +-9 hari, jarang menimbulkan komplikasi dan memiliki prognosis
yang baik.
(!
:erdasarkan kriteria Ci/ingston, kejang demam dibagi atas kejang demam
sederhana (simple febrile convulsion! dan epilepsi yang dipro/okasi demam
(epilepsy triggered off by fever!. -embagian ini dapat memprediksi prognosis dari
pasien yang mengalami kejang demam. &enurut Ci/ingston, kriteria kejang
demam sederhana adalah sebagai berikut
(! (2!
10
. 1mur anak ketika kejang antara < bulan - + tahun
2. Kejang berlangsung sebentar, tidak melebihi 5 menit
". Kejang bersifat umum
+. Kejang timbul dalam < jam pertama setelah timbulnya demam
5. -emeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
<. -emeriksaan BB@ yang dibuat sedikitnya minggu setelah suhu normal
tidak menunjukkan kelainan
G. 'rekuensi bangkitan dalam tahun tidak melebihi + kali
-asien yang tidak memiliki minimal salah satu dari kondisi di atas merupakan
pasien yang menderita epilepsi yang dipro/okasi demam (epilepsy triggered off
by fever!. 2engan menggunakan kriteria Ci/ingston tersebut, ternyata sangat
banyak pasien yang termasuk dalam golongan epilepsi yang dipro/okasi demam,
sehingga konsekuensinya pasien-pasien yang memiliki kondisi tersebut harus
menerima pengobatan rumat. Selain itu juga sulit sekali untuk melakukan
anamnesis berapa lama demam sudah berlangsung sebelum pasien mengalami
kejang. $leh karena itu, pembagian kejang demam dibagi sebagai kejang demam
yang membutuhkan terapi rumat maupun yang tidak membutuhkan terapi rumat.
1mumnya kejang demam berlangsung singkat, berupa serangan klonik atau
tonik-klonik bilateral. Seringkali kejang berhenti dengan sendirinya. Setelah
kejang berhenti, anak langsung menangis.
(!

-ada pemeriksaan fisik pada kasus ini didapatkan adanya pembesaran pada
tonsil dan hiperemis faring, sehingga sebagai penyebab kejang pada kasus ini
adalah adanya tonsilofaringitis. Sedangkan selama pera.atan di 0S, pasien tidak
mengalami kejang.
-emeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus ini adalah pemeriksaan
darah rutin, dimana didapatkan adanya leukositosis. -emeriksaan penunjang
kejang demam antara lain pungsi lumbal untuk menyingkirkan kemungkinan
11
meningitis atau ensefalitis. -emeriksaan gangguan keseimbangan elektrolit dan
gula darah hanya dilakukan bila anak mengalami diare atau muntah yang
bermakna. -emeriksaan %, Scan dan &0= tidak dilakukan pada anak dengan
kejang demam sederhana. Sekalipun pada kejang demam kompleks, kelainan
patologis otak juga sangat jarang ditemukan. -emeriksaan BB@ tidak perlu
dilakukan, tidak berhubungan dengan kekambuhan, atau kejadian epilepsi, dan
tidak menentukan pengobatan selanjutnya. BB@ terutama tidak dianjurkan pada
pasien kejang demam sederhana
(!,(5!

,atalaksana kejang demam terbagi atas " hal, yaitu pengobatan fase akut,
mencari dan mengobati penyebab, serta pengobatan profilaksis. -ada pengobatan
fase akut, pastikan bah.a jalan napas harus bebas agar oksigenasi terjamin. Suhu
tubuh yang tinggi diturunkan dengan kompres dan pemberian antipiretik.
2ia(epam adalah pilihan utama dengan pemberian secara intra/ena atau
intrarektal. &encari dan mengobati penyebab terutama untuk menyingkirkan
kemungkinan meningitis dengan pemeriksaan serebrospinalis. Kebanyakan kasus
hanya dilakukan pungsi lumbal pada kasus yang dicurigai meningitis atau bila
kejang berlangsung lama. -emeriksaan penunjang lain perlu dilakukan untuk
mencari penyebab kejang demam. Sedangkan pengobatan profilaksis terbagi atas
2, yaitu profilaksis intermittent pada saat demam, dan profilaksis terus menerus
dengan antikon/ulsan tiap hari. $bat yang paling cepat untuk menghentikan
kejang adalah dia(epam yang diberikan secara intra/ena atau intrarektal. Kadar
dia(epam tertinggi dalam darah akan tercapai dalam .aktu -" menit apabila
dia(epam diberikan intra/ena, dan dalam .aktu 5 menit bila diberikan intrarektal.
12
2osis dia(epam intra/ena adalah 9,"-9,5 mg7kg:: perlahan-lahan dengan
kecepatan -2 mg7menit atau dalam .aktu lebih dari 2 menit, dengan dosis
maksimal 29 mg. 4pabila kejang tidak berhenti dapat diberikan dia(epam lagi
dengan dosis dan cara yang sama. :ila kejang tidak berhenti, diberikan fenitoin
dengan dosis a.al 9-29 mg7kg:: secara intra/ena perlahan-lahan dengan
kecepatan mg7kg::7menit atau kurang dari 59 mg7menit. 2osis selanjutnya
diberikan +-# mg7kg::7hari, 2-2+ jam setelah dosis a.al.
(!
1ntuk terapi
profilaksis dapat diberikan jika terjadi kejang demam kompleks, dan terdapat
defisit neurologis, obat yang diberikan adalah fenobarbital "-+ mg7kg::7hari,
asam /alproat 5-+9 mg7kg::7hari, ini diberikan sampai tahun bebas kejang.
-rognosis dari kejang demam sederhana adalah tidak terdapat penurunan
kemampuan kognitif atau peningkatan mortalitas. Kejang demam berulang pada
"9% kasus. 0isiko epilepsi sangat kecil, sekitar 2%.
(5!
-rognosis pada kasus ini
tergolong baik, karena kejang demam yang terjadi adalah kejang demam
sederhana.
13
DA"TAR PUSTAKA
. =katan 2okter 4nak =ndonesia. :uku 4jar 3eurologi. 6akarta 5 :adan
-enerbit =24=, 299#.
2. Kimia 4, :en-6oseph B-, 0udloe ,, %apraro 4, Sarco 2, ;ummel 2,
6ohnston -, ;arper &:. Iield of Cumbar -uncture 4mong %hildren Aho
-resent Aith ,heir 'irst %ompleE 'ebrile Sei(ure. -ediatrics 299J2<J<2-
<8.
". 2eliana &. ,ata Caksana Kejang 2emam pada 4nak, Sari -ediatri, Fol. +
3o. 2. 6akarta, September 2992.
+. 0oberton 2&, South &. -ractical -aediatrics SiEth Bdition. 1K5 %hurchill
Ci/ingstone, 299G.
5. =katan 2okter 4nak =ndonesia. Seminar 2okter 1mum -eningkatan
Kualitas -elayanan Kesehatan 4nak -ada ,ingkat -elayanan -rimer.
6akarta5 29".
<. Aidagdo. &asalah dan ,atalaksana -enyakit 4nak 2engan 2emam.
6akarta5 Sagung Seto, 292.
G. 3aning, 0, ,riasih, 0, Setyati, 4. 'aringitis, ,onsilitis, dan
,onsilofaringitis 4kut, in5 0ahajoe, 33, Supriyatno, :, Setyanto, 2:
(Bds.!5 :uku 4jar 0espirologi 4nak Bdisi -ertama. 6akarta5 badan -enerbit
=24=, 2925 2##-85.
14

Вам также может понравиться