Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
, atau X
3
= 0,462X
1
+
0,346X
2
+ 0,715
1
.
Secara parsial kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Besaran pengaruh parsial dan langsung kompensasi terhadap motivasi adalah sebesar 0,462 atau
dibulatkan menjadi 46%. Dengan demikian, tinggi rendahnya motivasi dipengaruhi oleh
kompensasi sebesar 46%, sedangkan sisanya 54% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara parsial budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai. Besaran pengaruh parsial dan langsung budaya organisasi terhadap motivasi adalah
sebesar 0,346 atau dibulatkan menjadi 35%. Artinya, tinggi rendahnya motivasi kerja pegawai
dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 35%, sedangkan sisanya 65% dijelaskan faktor lain
di luar model.
SUB STRUKTURAL 2
** Perhatikan hasil output regresi sub 2
Secara simultan, pengaruh X
1
X
2
dan X
3
terhadap Y adalah sebesar 0,738 (dibulatkan 74%.
Sisanya 26% dipengaruh faktor lain di luar model. Model simultan terjadi signifikan. Dengan
memperhatikan probablitas F sebesar 70,477 pada sig 0,000 < 0,01. Setelah model simultan
terbukti signifikan, maka dilakukan penelusan jalur pengaruh parsial. Dari tiga variabel yang
ditempatkan sebagai prediktor, seluruhnya memiliki nilai sig < 0,05 sehingga dapat dikatakan
bahwa seluruh prediktor secara parsial berpengaruh terhadap Y
Secara langsung kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Besaran pengaruh langsung kompensasi terhadap kinerja adalah sebesar 0,199 atau dibulatkan
menjadi 20%. Artinya, tinggi rendahnya kinerja pegawai hanya mampu dipengaruhi oleh
kompensasi sebesar 20% sedangkan sisanya 80% dipengaruhi faktor lain di luar model.
Secara langsung budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Besaran pengaruh parsial dan langsung budaya organisasi terhadap kinerja adalah sebesar 0,220
atau dibulatkan menjadi 22%. Artinya, tinggi rendahnya kinerja hanya mampu dipengaruhi oleh
budaya organisasi sebesar 22%, sedangkan sisanya 78% dijelaskan faktor lain di luar model.
Secara langsung motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Besaran pengaruh motivasi terhadap kinerja adalah sebesar 0,568 atau dibulatkan menjadi 57%.
Artinya, tinggi rendahnya kinerja mampu dipengaruhi oleh motivasi sebesar 57%, sedangkan
sisanya 43% dipengaruhi faktor lain di luar model. Dari tiga variabel yang digunakan sebagai
prediktor kinerja, variabel motivasi juga teridentifikasi sebagai variabel terkuat yang
mempengaruhi kinerja dibanding dua variabel lain yaitu kompensasi dan budaya organisasi.
Secara keseluruhan, pengaruh-pengaruh yang dibentuk dari sub struktural 2 dapat digambarkan
melalui persamaan struktural 2 yaitu Y = yX
1
+ yX
1
+ yX
1
+ e
2,
atau Y = 0,199X
1
+
0,220X
2
+ 0,568X
3
+ ye
2
. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ke 3,4, dan 5 pada persamaan
struktural 2 ini diperoleh diagram jalur empiris untuk model Y sebagaimana yang dijelaskan
gambar berikut ini : (gambarnya di view aja biar lebih besar)
Indirect Effect dan Total Effect:
1. Pengaruh tidak langsung / indirect effect, X
1
ke Y melalui X
3
= p X
3
X
1 x
p yX
3
= (0,462) x (0,568) =
0,262. Dengan demikian pengaruh totalnya = p yX
1
+ IE= 0,199 + 0,262 = 0,461.
2. Pengaruh tidak langsung / indirect effect, X
2
ke Y melalui X
3
= p X
3
X
2 x
p yX
3
= (0,346) x (0,568) =
0,196. Dengan demikian pengaruh totalnya = p yX
2
+ IE= 0,220 + 0,196 = 0,416
REGRESI DENGAN VARIABEL MODERATOR
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (baik memperlemah atau memperkuat
hubungan antara variabel independen ke dependen.
Berbeda dengan variabel intervening (bahasannya dapat dilihat disini), variabel moderator tidak
menyaratkan adanya hubungan antara X ke M.
Contohnya adalah pengaruh motivasi terhadap kinerja. Seseorang yang punya motivasi yang kuat
akan mempengaruhi kinerjanya, dan akan semakin baik jika ia memiliki tingkat pendidikan yang
tinggi. Di sini, pendidikan ditempatkan sebagai variabel moderator yang akan menaikturunkan
pengaruh motivasi terhadap kinerja
Contoh Kasus :
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh penghasilan keluarga terhadap tabungan yang
dimiliki oleh keluarga tersebut. Data dikumpulkan dari 58 keluarga pada sebuah sekolah di
Jakarta. Model yang ingin diuji adalah pengaruh penghasilan terhadap tabungan, yang
dimoderasi oleh jumlah anggota keluarga
Hipotesis yang dibangun adalah semakin tinggi penghasilan keluarga dan jumlah anggota
keluarga yang sedikit maka akan semakin tinggi pula tabungan yang dimiliki oleh keluarga
tersebut. Semakin rendah penghasilan dan semakin banyak anggota keluarga maka akan semakin
rendah pula tabungan yang dimiliki oleh keluarga tersebut.
Persamaannya adalah :
JTK = a + b1 PK b2 JK + b3 PK*JAK + e
b3 merupakan variabel perkalian PK (penghasilan keluarga) dengan JK (jumlah keluarga)
merupakan variabel moderating pada hubungan PK ke JTK (jumlah tabungan keluarga)
PENYELESAIAN
Data dapat anda lihat di sini
Pertama, membuat variabel interaksi dengan mengklik Transform, lalu pilih Compute
Ketik M pada kotak Target variable, lalu masukkan perkalian PK dan JK seperti terlihat pada
gambar berikut :
Klik OK, maka kita akan punya variabel baru M yang merupakan perkalian antara PK dan JK
Klik Analyze Regression, dan pilih Linear
Masukkan variabel TK ke kotak dependent, dan masukkan penghasilan, jumlah keluarga dan
variabel moderat (M) ke box independent.
Abaikan yang lain, lalu klik OK
INTERPRESTASI DAN PEMBAHASAN
Koefisien Determinasi dan uji Signifikansi
Nilai koefisien determinasi pada hasil analisis di atas adalah sebesar 0,469 atau dapat dikatakan
perubahan jumlah tabungan keluarga dipengaruhi oleh variabel penghasilan keluarga, jumlah
keluarga dan variabel moderator sebesar 46,90% sedangkan sisanya 54,10% dipengaruhi variabel
lain diluar model
Hasil uji signifikansi (uji F) memperlihatkan nilai F hitung sebesar 17,805 dengan probabilitas
0,000 (< 0,005). Dengan demikian dapat disimpulkan model ini signifikan dan dapat digunakan
untuk memprediksi tabungan keluarga melalui PK, JK dan M
Uji Signifikansi Model Parsial
hasil Uji model parsial (uji t) memperlihatkan bahwa penghasilan memberikan nilai koefisien
parameter sebesar 3,869 dengan sig 0,000. Variabel jumlah keluarga memberikan nilai koefisien
sebesar 2,875 dengan sig 0,053, sementara variabel M memberikan nilai koefisien sebesar
negative (0,465) dengan sig 0,034
Kesimpulan yang bisa diperoleh dari hasil di atas adalah Moderator terbukti signifikan dalam
mempengaruhi penghasilan terhadap jumlah tabungan. Prediksi nilai negative mengindikasikan
bahwa efek moderasi yang diberikan adalah negative, artinya jumlah keluarga memberi efek
mengurangi pengaruh penghasilan terhadap jumlah tabungan.
Tidak signifikannya koefisien jumlah keluarga (sig 0,053) menunjukkan bahwa variabel ini
merupakan variabel moderator murni dan tidak bisa ditempatkan sebagai variabel independen.
Namun jika hasil menunjukkan bahwa jumlah keluarga (b2) dan moderator (b3) sama-sama
signifikan maka dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah keluarga adalah variabel quasi
moderator atau dapat digunakan sebagai variabel independen sekaligus variabel moderator.
model model analisis jalur dan contoh kasus pengerjaannya