Dokumen tersebut berisi data praformulasi bahan aktif chloramphenikol dan bahan tambahan yang akan digunakan dalam formulasi salep mata chloramphenikol. Terdapat informasi tentang pemerian, kelarutan, pH, indikasi, dosis, dan penyimpanan masing-masing bahan.
Исходное описание:
data praformulasi dan pengkajian sediaan bahan untuk praktikum salep mata kloramfenikol
Dokumen tersebut berisi data praformulasi bahan aktif chloramphenikol dan bahan tambahan yang akan digunakan dalam formulasi salep mata chloramphenikol. Terdapat informasi tentang pemerian, kelarutan, pH, indikasi, dosis, dan penyimpanan masing-masing bahan.
Dokumen tersebut berisi data praformulasi bahan aktif chloramphenikol dan bahan tambahan yang akan digunakan dalam formulasi salep mata chloramphenikol. Terdapat informasi tentang pemerian, kelarutan, pH, indikasi, dosis, dan penyimpanan masing-masing bahan.
Data Praformulasi Bahan Aktif. Nama bahan aktif : Chloramphenikol No Parameter Data 1 Pemerian Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan. 2 Kelarutan Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, propilenglikol, aseton dan dalam etil asetat. 3 pH 4,5- 7,5. 4 OTT Dalam dosis terapi kloramphenicol menghambat boitransformasi tolbutamid, fenitoin, dikumarol dan obat- obat lain dimana dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar sehim\ngga tosisitas obat ini akan tinggi bila dibri bersama- sama kloramphenikol. 5 Cara sterilisasi Aseptik. 6 Indikasi Antibiotika, untuk infeksi mata bagian luar karena kuman peka kloramphenikol. 7 Dosis lazim Salep mata 3 - 4 kali sehari, oleskan pada mata yang sakit, pengobatan harus diteruskan sedikitnya 48 jam sesudah bagian yang sakit normal kembali. 8 Cara pemakaian 1 %. 9 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya.
2
DATA PRAFOMULASI BAHAN TAMBAHAN Nama bahan : Vaselin Flavum No Parameter Data 1 Pemerian Massa lunak, lengket bening, kunung muda, sampai kuning, sifat ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan dingin tanpa diaduk berflouresensi lemah juga ketika dicairkan, tidak berbau dan hampir tidak berasa. 2 Kelarutan Prakris tidak larut dalam etanol dan air, larut dalam benzen, dalam karbon disulfida dalam kloroform P dan dalam minyak terpentin, larut dalam eter, dalam heksana umumnya minyak lemak dan mimyak atsiri, praktis tidak larut dalam etanol dingin dan etanol panas dan dalam etanol mutlak dingin. 3 pH 4 OTT 5 Cara sterilisasi Dengan Oven 150C selama 1 jam. 6 Indikasi Sebagai dasar salep. 7 Dosis lazim 8 Cara pemakaian Sampai 100 %. 9 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Nama bahan : Butil Hidroksi Toluen ( BHT ) No Parameter Data 1 Pemerian Putih atau kristal padat kering, berbau. 2 Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol larutan alkali hidroksida dan larutan aqua mineral, larut dalam aseton, benzen, etanol 95 % , eter, metanol toluen, campuran mimyak dan parafin cair. 3 pH 4 OTT Tidak bercampur dengan oksidator kuat seperti peroksida dan permanganat. 5 Cara sterilisasi Oven 150C selama 1 jam. 6 Indikasi Antioksidan. 3
7 Dosis lazim 8 Cara pemakaian 0,5- 1 %. 9 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.
Nama bahan : Paraffin Liquidum. No Parameter Data 1 Pemerian Hablur atau tembus cahaya atau agak buram, tidak berwarna atau putih, tidak berbau, tidak berasa, agak berminyak. 2 Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol, mudah larut dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak menguap, sukar larut dalam etanol mutlak. 3 pH 4 OTT Inkompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat. 5 Cara sterilisasi Oven 150C selama 1 jam. 6 Indikasi Sebagai emollient. 7 Dosis lazim 8 Cara pemakaian 3- 60 %. 9 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Nama bahan : Setil Alkohol No Parameter Data 1 Pemerian Berbentuk malam, putih, bergranuladn memiliki bau yang khas. 2 Kelarutan Mudah larut dalam etanol (95%) dan eter, dapat meningkatkan kelarutan dengan penignkatan suhu, praktis tidak larut dalam air. 3 pH 4 OTT Dengan zat pengoksidasi kuat 5 Cara sterilisasi 6 Indikasi Coating agent, bahan pengemulsi, stiffening agent. 7 Dosis lazim 4
8 Cara pemakaian Batas penggunaan sebagai pengental 2 - 10 %. 9 Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.
Nama bahan : Chlorbutanol No Parameter Data 1 Pemerian Mudah menguap, tidak berwarna atau kristal putih dengan bau kamfer. 2 Kelarutan Sangat larut dalam klorofom, etanol 95% 1 : 0,6 , eter, gliserin (1:10), minyak atsiri, praktis tidak larut dalam air. 3 pH Stabil pada pH 3 tetapi menjadi buruk pada peningkatan pH. 4 OTT Inkompatibel dengan vial plastik, bentonit, magnesium trisilikat, polietilen dan polihidrokdietilmetakrilat. 5 Cara sterilisasi 6 Indikasi Pengawet antimikroba 7 Dosis lazim 8 Cara pemakaian Batas pemakaian 0,5 % 9 Wadah dan penyimpanan Disimpan pada wadah tertutup rapat pada suhu 8 - 15 C.
5
PERUMUSAN KARAKTERISTIK SEDIAAN Nama kelompok Hendra Tan, Beni Aryanto, Nurhasanah, Alin Nailul, Rizki Kelompok 7 Nama Produk Chloras salep mata ( chloramphenikol salep mata ) Jenis sediaan Salep mata Parameter Satuan Spesifikasi sediaan Syarat Farmakope Syarat lain 1 Kadar bahan aktif % 1 % Fornas 65 : 1% 2 Berat / volume per unit G 10 g Fornas 65 10 g 3 Pemerian - Bentuk Salep Bentuk Hablur/serbuk hablur - - Warna Putih Putih hingga putih kelabu / putih kekuningan - - Bau Tidak berbau Tidak berbau - - Rasa Tidak berasa Tidak Berasa - - Konsistensi - - - 4 Karakteristik Lain * Metode Pembuatan sediaan steril Tehnik aseptik - * Sifat Aliran - - - * Jarak Lebur 149 - 153- - USP xxii 271 149-153 * Kemampuan Pengawet Efektif Uji Efektifitas Pengawet * pH
6 USP hal 877 3,5 dan 7 * Stabilitas
Dalam larutan air, hidrolisis tidak terjadi
6
Ukuran Partikel
- * Bentuk Wadah
* Volume Wadah
G Tube
10 g tube
10 g
* Label
Obat luar 7
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
No. Parameter Rumusan Masalah Alternative pemecahan masalah Keputusan Alternatif Proses Pengawa san mutu 1
Bahan Aktif
Chloramphenico l tidak larut dalam air. - Air - Propilenglikol - Minyak (Vaselinflavu mParafin cair dan Adeps lanae) Dengan cara pelarutan bahan aktif ke dalam formula.
Digunakan minyak yaitu vaselin flavum dan parafin cair karena merupakan dasar salep yang akan digunakan
2 Dasar salep
Dasar salep yang cocok untuk bahan aktif ?
Dipakai: - Vaselin flavum - Vaselin album - Adeps lanae Peleburan sampai cair
Digunakan vaselin flavum 90 % Karena merupakan dasar Salep yang cocok dan Tidak mengiritasi kulit 3
Emollient
Agar sediaan menjadi lembut dan halus sehingga cocok untuk dijadikan pada pemakaian salep mata Dipakai: - Paraffin liq - Gliserin - Cetyl alkohol
Peleburan bersama dasar salep
Dipakai paraffin liq 10 % dan setil alkohol karena cocok untuk zat aktif yang digunakan sebagai emollient.
4
Antioksidan
Agar sediaan tidak mudah teroksidasi. Dipakai: - tokoferol. - BHT - Asam askorbat Peleburan didalam minyak / dasar salep. Dipakai BHT 1 % Karena BHT larut dalam minyak dengan baik dan tidak mudah teroksidasi 8
5
Zat pengawet
Agar sediaan tidak mudah bau tengik dan tidak mudah dirusak oleh mikroba.
Digunakn chlorbutanol sebagai pengawet karena sering di gunakan pada salep mata dan kompatibel dengan zat aktif dan zat tambahan lainnya. 6
Metode/ sterilisasi Metode sterilisasi apa yang sesuai dengan zat aktif? Dipakai : - Otoklaf - Oven - Aseptik
Aseptik Karena bahan aktif tidak tahan pemanasan.
7
Wadah
Wadah yang dapat menjaga stabilitas salep mata. Dipakai : - Tube - Pot
Menggunaka tube karena cocok untuk sediaan salep mata.
9
KOMPONEN UMUM SEDIAAN
No. Nama Bahan Fungsi % Lazim % Pakai Per tube ( 10 g ) Per batch
1. Kloramphenicol Bahan Aktif 1 % 1 % 0,1 g 2. Basis Salep Paraffin Liquid Vaselin Flavum Setil alcohol Basis Salep
10 % 90 % 2 10 %
20 % 90 % 3%
3. Chlorbutanol Pengawet 0,5 % 0,5 % 0,05 g 4. BHT Antioksidan 0,5 1 % 1 % 0,10 g
PERHITUNGAN 1. Kloramfenikol ( 1% ) Unit ( 10 g ) = 1 /100 x 10 g = 0,10 g
2. Chlorbutanol ( 0,5 %) Unit ( 10 g ) = 0,5 /100 x 10 g = 0,05 g 3. BHT ( 1 % ) Unit ( 10 g ) = 1 /100 x 10 g = 0,10 g 4. Basis salep Bahan aktif + Tambahan Unit ( 10 g ) = 0,10 g + 0,05 g + 0,10 g = 0,25 g = 10 g 0,25 g = 9,75 g Penambahan basis 20% adalah untuk mencegah banyaknya kehilangan pada waktu penimbangan Basis cream = (20/100 x 9,75 g ) = 1,95 g Basis total = 9,75 g + 1,95 g = 11,7 g Vaselin flavum ( 90 % )= 90 / 100 x 11,7 g = 10,53 g 10
Parafin cair ( 20 % ) = 20 / 100 x 11,7 g = 2,74 g Setil alcohol ( 3%) = 3 / 100 x 11,7 g = 0,351 g
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
A. In Process Control No Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan 1.
2.
Pemerian
pH
Uji organoleptik ( warna,rasa dan bau ) Kertas lakmus / kertas universal / pH
B. End Process Control No Parameter yang diuji Satuan Cara Pemeriksaan 1. 2.
3.
4. 5. 6. Homogenitas Pemerian
pH
Uji kebocoran tube Uji steril Isi minimum
Dioleskan pada kaca arlogi Uji organoleptik ( warna,rasa dan bau ) dan konsistensi. Oleskan salep pada kertas lakmus/kertas universal/pH meter Menggunakan 10 tube Inokulasi pada media Timbang bobot salep sesuai dengan spesifikasi.
11
PROSEDUR TETAP PEMBUATAN SEDIAAN STERIL SALEP MATA
Disusun Oleh :
Diperiksa Oleh ; Disetujui Oleh : Hal.Dari.Hal.
No Penanggung Jawab Prosedur I. PERSIAPAN 1. Persiapan alat-alat yang akan digunakan,bersihkan terlebih dahulu alat yang akan digunakan.seperti motir,alu,cawan uap,kaca arlogi, dll. 2. Sterilkan tube yang akan digunakan sebagai wadah salep mata,juga alat-alat lain yang akan digunakan. 3. Menyiapkan lembar IK pembuatan sediaan. 4. Praktikan mulai melakukan kegiatan pembuatan sesuai dengan IK.
I. KEGIATAN PRODUKSI 1. Penimbangna bahan. 2. Penghalusan bahan aktif untuk memperkecil ukuran partikel. 3. Sterilisasi bahan aktif dan bahan tambahan sesuai dengan cara sterilisasi masing - masing bahan terutama jika sterilisasinya berbeda dengan cara sterilisasi dasar salep mata. 4. Sterilisasi dasar salep mata menggunakan kassa menyaring kotoran. 5. Homogenisasi dasar salep mata yang mencair karena proses sterilisasi dengan cara pengadukan sampai diperoleh konsintensi semi solid. 6. Pemcampuran a. Bahan obat + dasar salep mata b. Bahan tambahan + dasar salep mata c. A+B diaduk sampai homogen 12
7. Pengisian kedalam tube steril 8. Pemberian etiket,brosur,kemasan. INSTRUKSI KERJA PEMBUATAN SEDIAAN SALEP MATA
STERILISASI ALAT DAN BAHAN Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh : HalDari.Hal No. Operator Prosedur Tujuan : Karena akan dibuat sediaan steril, maka Agar bahan dan alat yang digunakan harus juga steril, sehingga kemungkinan tercemarnya mikroba menjadi kecil Bahan : Chlorampenicol, Paraffin cair, Vaselin Flavum, Etil alkohol, BHT, Chlorbutanol. Alat : Spatel, Mortir + lumpang, Kaca arloji, Kasa steril, Batang pengaduk , Kertas perkamen, Pinse, Tube, dan Cawan penguap 1 2
3 4 5
Oven ( 250
C 15 menit) : tube salep mata
Api Bunsen : Spatel, batang pengaduk, kaca arloji, cawan penguap, (disterilisasi dengan melewatkannya pada api bunsen yang berwarna biru menyala selama 5 detik ) Dengan aseptis : chloramphenicol Oven : paraffin cair, vaselin flavum, BHT Lumpang dan alu : dibakar dengan etanol 96 %
13
PENIMBANGAN BAHAN Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh : HalDari.Hal No. Operator Prosedur
Tujuan : Memperoleh bahan baku sesuai dengan jenis dan jumlah yang diinginkan * Bahan : - Chlorampenikol - Chlorbutanol - BHT - Basis salep : Vaselin flavum, parafin cair dan etil alkohol * Alat : - Timbangan kasar - Cawan penguap - Kaca arloji - Tabel nama bahan No Cara Kerja 1 2
Beri label wadah yang akan dipakai Timbang masing masing bahan
Nama Bahan Realita Hasil Chloramphenikol Chlorbutanol Vaselin flavum Parafin cair BHT Etil alkohol
14
PENGHALUSAN BAHAN AKTIF Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh : HalDari.Hal No. Penanggung Jawab Prosedur Tujuan : Memperoleh bahan dengan ukuran yang lebih kecil * Bahan : Chloramphenicol * Alat : Lumpang dan alu Wadah No Cara Kerja Operator SPV 1 2 3
4 Siapkan bahan yang akan dimilling Lakukan milling sampai halus Masukkan kedalam wadah masing masing bahan yang telah diberi label Bahan siap untuk dicampur
15
PEMBUATAN BASIS SALEP Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh : No../ /. Penanggung Jawab Prosedur Tujuan : Memperoleh basis salep baik dan dengan jumlah yang diinginkan * Bahan : - Vaselin flavum - Parafin cair - Setil alkohol * Alat : - Lumpang dan alu - Cawan penguap - Sudip - Batang Pengaduk No Cara Kerja Operator SPV 1
2
3
4
Vaselin flavum yang telah disterilkan dalam oven disaring melalui kasa steril masuk kedalam lumpang Parafin cair yang juga telah disterilkan dalam oven disaring melalui kasa steril masuk kedalam lumpang Setil alkohol yang juga telah disterilkan dalam oven disaring melalui kasa steril masuk kedalam lumpang Kasa steril tersebut diperas, hasil perasan masuk dalam lumpang. Kemudian digerus hingga menjadi basis salep (lumpang 1)
16
PENCAMPURAN BASIS SALEP DENGAN BAHAN LAIN Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : No../ /. Penanggung Jawab Prosedur Tujuan : Memperoleh campuran antara basis salep dan bahan tambahan yang baik * Bahan : Basis salep Kloramfenikol Chlorbutanol BHT * Alat : Lumpang dan alu Wadah Spatel Beaker glass N o Cara Kerja Operator SPV 1
2
3
4 Masukkan kloramfenikol kedalam sebagian basis salep, kemudian gerus homogen.( A ) Masukkan BHT kedalam sebagian basis salep kemudian gerus ad homogen ( B ) Masukkan Chlorbutanol kedalam sebagian basis salep kemudian gerus ad homogen ( C ) Masukkan massa A + B + C kedalam campuran lumpang gerus ada homogen.
17
PENGISIAN SALEP DALAM TUBE
Disusun Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh No../ /. Penanggung Jawab Prosedur Tujuan : Memperoleh bobot salep yang sesuai spesifikasi dan memperoleh keseragaman bobot salep * Bahan : Sediaan steril salep mata yang telah jadi * Alat : Tube Timbangan Spatel Pinset N o Cara Kerja Operator SPV 1
2 3
Kemudian timbang 10 gram sediaan salep mata dengan menggunakan kertas perkamen lalu masukkan kedalam tube Kemudian beri label dan kemasan Lakukan uji evaluasi sediaan.
18
EVALUASI SEDIAAN Disusun Oleh : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh : No../ /. Penanggung Jawab Prosedur
Tujuan : Agar salep yang dibuat memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia * Bahan : Salep mata kloramfenikol yang sudah jadi * Alat : Kaca arloji pH indikator Beaker glass Timbangan No Cara Kerja Operator SPV 1 2 3 4 5 6