Вы находитесь на странице: 1из 6

MAKALAH JAMUR Aspergillus niger (mikologi)

I. NO/TANGGAL
I/Kamis, 21 Maret 2013

II. PEMERIKSAAN
Jamur pada bahan makanan.

III. TUJUAN
1. Mengidentifikasi jamur pada makanan khususnya roti dengan cara kultur.
2. Dapat melakukan kultur dan penanaman jamur dengan baik dan benar.

IV. PRINSIP
Penanaman jamur pada media kultur yang diambil dari bahan makanan yang berjamur, menanam
dalam media agar dan mengisolasinya.

V. DASAR TEORI
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah
diidentifikasi dari genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi
imperfecti. Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara
komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti
amilase, pektinase, amiloglukosidase dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu
35C-37C (optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen
yang cukup (aerobik). Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan
lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam,
bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya
umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat. Aspergillus
niger, mempunyai koloni pada medium Cxapeks Dox mencapai diameter 4-5 cm dalam 7 hari,
dan terdiri dari suatu lapisan basal yang kompak berwarna putih hingga kuning dan suatu lapisan
konidofor yang lebat yang berwarna coklat tua hingga hitam. Stipe dari konidiofor berdinding
halus, berwarna hialin, tetapi dapat juga kecoklatan. Vesikula berbentuk bulat hingga semibulat,
dan berdiameter 50-100 m. Fialid terbentuk pada metula dan berukuran (7,0-9,5) x (3-4) m.
Metula berwarna hialin hingga coklat, seringkali bersepta, dan berukuran (15-25) x (4,5-6,0) .
Konidia berbentuk bulat hingga semibulat, berukuran 3,50-5,0, berwarna coklat, memiliki
ornamentasi berupa tonjolan dan duri-duri yang tidak beraturan. Koloni pada medim MEA lebih
tipis tetapi bersporulasi lebat.
Taksonomi. A. niger termasuk dalam Aspergillus subgenus Circumdati, bagian Nigri
termasuk jenis 15 spora hitam.
Domain: Eukaryota
Kingdom: Fungi
Phylum: Ascomycota
Subphylum: Pezizomycotina
Class: Eurotiomycetes
Order: Eurotiales
Family: Trichocomaceae
Genus: Aspergillus
Species: A. niger
Habitat, spesies ini kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi dari
tanah, udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu, ketimun,
kopi, teh, coklat serta serasah dedaunan.
Spesies ini sukar dibedakan dari Aspergillus phoenicis dan Aspergillus awamori biasanya
dibedakan dari ciri konodianya dengan menggunakan teknik biologi molecular.
Aplikasi ke lingkungan.
Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai
makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa. Asam sitrat harus
dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak lagi nampak. Aspergillus
niger juga dapat mengkontaminasi makanan misalnya pada roti tawar, pada jagung yang
disimpan dan sebagainya. Banyak enzymes berguna diproduksi oleh industri fermentasi
dari Aspergillus niger. Misalnya, Aspergillus nigerglucoamylase digunakan dalam produksi
fructose corn syrup, dan pectinases digunakan dalam minuman buah-buahan dan anggur. -
galactosidase, sebuah enzim yang merinci tertentu sugars kompleks, merupakan komponen dari
produsen obat yang mengklaim dapat menurunkan perut kembung. Selain untuk
menggunakan Aspergillus niger di dalam industri bioteknologi dalam produksi isotop magnetis-
varian yang berisi biologi macromolecules untuk analisis NMR. Aspergillus niger memerlukan
mineral (NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4, urea, CaCl2.7H2O, FeSO4, MnSO4.H2O untuk
menghasilkan enzim sellulase. Sedangkan untuk enzim amilase khususnya amiglukosa
diperlukan (NH4)2SO4, KH2PO4 .7H2O, Zn SO4, 7H2O. Bahan organik dengan kandungan
nitrogen tinggi dapat dikomposisi lebih cepat dari pada bahan organik yang rendah kandungan
nitrogennya pada tahap awal dekomposisi. Tahap selanjutnya bahan organik yang rendah
kandungan nitrogennya dapat dikomposisi lebih cepat daripada bahan organik dengan kandungan
nitrogen tinggi. Penurunan bahan organik sebagai sumber karbon dan nitrogen disebabkan
oleh Aspergillus niger sebagai sumber energinya untuk bahan penunjang pertumbuhan atau
Growth factor. Aspergillus niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat
makanan yang terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat
langsung diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap
ke dalam sel, dengan menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler. Bahan organik dari substrat
digunakan oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel
dan mobilitas sel.

VI. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT
1. Cawan petri steril
2. Tabung reaksi
3. Rak
4. Ose bulat/ose jarum
5. Lampu busen
6. Deckglass
7. Objek glas (3 buah)
8. Tisu/kertas saring
9. Label
10. Pipet tetes
11. Mikroskop

B. BAHAN
1. Aquadest
2. Natrium Agar
3. Makanan yang berjamur (Roti manis Melati)


VII. CARA KERJA
A. Menyiapkan alat dan bahan.
B. Siapkan cawan petri yang steril, letakkan tisu atau kertas saring diatas cawan petri.
C. Basahi tisu atau kertas saring dengan air steril (aquades) hingga lembab.
D. Letakkan 3 objek glas diatas tisu seperti gambar dibawah ini. (untuk 2 percobaan). Beri nama
nama atau kode pada objek glas yang digunakan untuk penanaman.



E. Ambil media agar dalam lemari es, kemudian panaskan media agar sampai mencair,
dinginkan.
F. Taruh 1 tetes media agar pada objek glas bagian atas menggunakan ose bulat steril.
G. Mengambil jamur pada roti Melati menggunakan ose dengan cara menyentuhkan ose pada
bagian roti yang berjamur, lalu letakkan pada media agar.
H. Sterilkan ose dengan nyala api bunsen hingga membara.
I. Tutupi media agar dengan menggunakan deg glas.
J. Menutupi cawan petri dengan tutpnya.
K. Membungkus cawan petri dengan plastik, dan memberi label.
L. Menyimpan media pada suhu kamar (di dalam inkubator)
M. Diamkan selama 1-2 hari.
N. Ambil objek glas yang telah ditanami jamur, kemudian amati dalam mikroskop.

VIII. HASIL PENGAMATAN
Dua hari setelah kultur, dapat dilihat secara makroskopis pada bagian sekeliling deckglass
ditumbuhi jamur berwarna hitam, berikut hasil pengamatan mikroskopis dengan menggunakan
mikroskop pada perbesaran 10 x :



Gambar hasil pengamatan
Keterangan :
1. Konidiofora
2. Konidiospora

Gambar dari referensi

IX. PEMBAHASAN
Isolasi suatu mikrobia adalah memisahkan mikrobia dan menumbuhkannya sebagai biakan
murni dalam medium. Pada praktikum kali ini teknik isolasi dilakukan pada isolasi jamur. Jamur
merupakan mikroorganisme yang memeiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup
tanaman. Jenis jamur sangat bervariasi, tergantung pada kondisi tanah dan ketersediaan sumber
makanan. Selain terdapat jamur yang menguntungkan bagi makhluk hidup lain, terdapat pula
jamur yang merugikan contohnya Aspergillus niger. Aspergillus niger disisi lain sangat berperan
penting pada produksi asam sitrat yang banyak digunakan pada berbagai makanan dan minuman
ataupun sebagai pengawet dan peningkat citarasa, namun Aspergillus niger juga dapat
mengkontaminasi makanan misalnya pada roti tawar, pada jagung yang disimpan dan
sebagainya.
Pada saat isolasi mikrobia perlu dilakukan inokulasi jamur. Sebelum dan sesudah
menginokulasikan jamur, jarum ose yang digunakan harus dipanaskan terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan agar jarum ose yang digunakan bersifat steril dan bebas dari mikroorganisme yang
tidak diinginkan. Sedangkan pada cawan petri, setelah sampel dimasukan kedalam cawan petri
setiap membuka dan menutup cawan petri harus terlebih dahulu dipanaskan untuk
meminimalkan terkontaminasinya sampel. Wadah media yang menggunakan cawan petri, pada
saat inkubasi jamur pada cawan petri selalu dalam posisi terbalik. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah mikroba (jamur) terkena uap air yang dihasilkan pada saat inkubasi. Sehingga kualitas
jamur yang ditanam tidak rusak atau mengalami gangguan.
Dari hasil pengamatan diatas dapat diketahui bahwa dalam bahan makanan tersebut (roti)
ditemukan jamur Aspergius niger. Jamur Aspergius niger pada pengamatan diatas terlihat lebih
kecil dari ukuran yang diharapkan sebelumnya, hal ini dapat terjadi karena pembuatan sediaan
yang tidak sesuai prosedur, dan faktor faktor dari luar seperti faktor kelembaban, cahaya, dan
suhu.

X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan, jamur pada bahan makanan (roti)
adalahAspergillus niger dengan ciri memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan
lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam,
bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya
umur. Konidiospora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat.

XI. REFERENSI
http://linkfadliblog.blogspot.com/2009/04/aspergillus-niger.html ( Diposkan oleh fadlitekling
07'29)
http://bayu-jaellani.blogspot.com/2013/03/isolasi-jamur-dan-bakteri-dari-dalam.html (Diposkan
oleh Bayu Gusti Jaellani)
http://www.atsu.edu/faculty/chamberlain/Website/Lects/fungi8.jpg
Anik Nuryati. 2013. Identifikasi Jamur Dengan Cara Kultur. Dalam kuliah di JAK Poltekkes
Yogyakarta. tanggal 21 Maret

Вам также может понравиться