Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB 10

HIDROGRAF SATUAN SINTETIS LIMANTARA


10.1. Pengertian Hidrograf Satan Sinteti!
Berdasarkan cara-cara untuk mendapatkan hidrograf satuan pengamatan,
diperlukan serangkaian data antara lain data tinggi muka air (rekaman AWLR),
data pengukuran debit, data hujan harian dan data hujan jam-jaman dari ARR.
ata tersebut seringkali sulit diperoleh atau bahkan tidak tersedia sama sekali.
!ntuk membuat hidrograf banjir pada sungai-sungai "ang tidak ada atau
sedikit sekali dilakukan pengamatan (obser#asi) hidrograf banjirn"a, maka perlu
dicari karakteristik atau parameter daerah pengaliran tersebut terlebih dahulu.
$arakteristik atau parameter tersebut antara lain %aktu untuk mencapai puncak
hidrograf, lebar dasar, luas, kemiringan, panjang alur terpanjang, koefisien
limpasan dan sebagain"a. !ntuk sungai-sungai "ang tidak mempun"ai hidrograf
banjir pengamatan, biasan"a digunakan hidrograf-hidrograf sintetis "ang telah
dikembangkan di negara-negara lain, "ang parameter-parametern"a harus
disesuaikan terlebih dahulu dengan karakteristik daerah pengaliran "ang ditinjau.
&idrograf 'atuan 'intetis (&'') "ang telah dikembangkan oleh para pakar
antara lain &'' 'n"der, &'' (aka"asu, &'' ')', &'' *ama +, &''
Limantara dan lain-lain. &idrograf 'atuan 'intetis ini dikembangkan berdasarkan
pemikiran bah%a pengalihragaman hujan menjadi aliran baik akibat pengaruh
translasi maupun tampungan, dipengaruhi oleh sistem daerah pengalirann"a.
&idrograf 'atuan 'intetis merupakan suatu cara untuk memperkirakan
1
penggunaan konsep hidrograf satuan dalam suatu perencanaan "ang tidak
tersedia pengukuran-pengukuran langsung mengenai hidrograf banjir.
Bab ini memaparkan tentang Hidrograf Satan Sinteti! "HSS# Li$antara%
&ang a!a'n&a dari Indone!ia% dite$(an o'e) Li'& Montar*i) Li$antara%
ta)n +00,. Lokasi penelitian di sebagian +ndonesia dianggap me%akili, -a%a (.
A', ./ 'ub A'), Bali (0 A', 12 'ub A'), Lombok (1 A', 3 'ub A') dan
$alimantan 4imur (1 A', 5 'ub A').
10.+. Para$eter-.ara$eter fi!i( DAS
6arameter A' "ang dipakai dalam &idrograf 'atuan 'intetis Limantara
ada 3 antara lain
1. Luas A' (A)
0. 6anjang sungai utama (L)
2. 6anjang sungai diukur sampai titik terdekat dengan titik berat A' (Lc)
7. $emiringan sungai (')
3. $oefisien kekasaran (n)
8asing-masing parameter tersebut di atas bisa diuraikan sebagai berikut,
1. Luas A' (A)
Luas A' (A) diperkirakan dengan mengukur daerah itu pada peta A'. -ika
dihitung per-satuan luas, banjir "ang terjadi di daerah dengan luas "ang kecil
akan lebih besar dibandingkan banjir "ang terjadi di sungai dengan A' "ang
2
lebih luas.. &al ini disebabkan karena di A' "ang kecil, air hujan mudah
mencapai sungai sedangkan pada A' "ang luas kemungkinan terdapat danau,
ra%a, kolam, tanah "ang porous (misaln"a pasir) dan lain-lain, "ang dapat
menahan air hujan. Luas A' dipandang berpengaruh besar terhadap debit
puncak. A' "ang kecil memiliki tanggapan "ang berbeda dengan A' "ang
besar, terutama tentang hubungann"a dengan peristi%a limpasan.
0. 6anjang sungai utama (L)
6anjang sungai (L) merupakan jarak dari outlet ke batas daerah aliran, "ang
diukur sepanjang saluran aliran utama. 'emakin panjang sungai, maka jarak
antara tempat jatuhn"a hujan dengan outlet semakin besar, sehingga %aktu "ang
diperlukan air hujan untuk mencapai outlet lebih lama dan akan menurunkan
debit banjir. &al ini disebabkan karena makin panjang sungai makin ban"ak
memberikan kesempatan bagi air hujan untuk mengalir sebagai limpasan.
engan demikian jumlah kehilangan air akan semakin besar.
2. 6anjang sungai diukur sampai titik terdekat dengan titik berat A' (Lc)
Lc merupakan panjang sungai dari outlet sampai titik berat A' dan diukur
sepanjang aliran utama. 6arameter ini didasarkan pada penelitian *upta (15./),
antara lain dalam upa"an"a untuk mengaitkan besarn"a debit puncak dengan
faktor-faktor fisik A'. !ntuk A' "ang cenderung men"empit di bagian hilir,
maka titik berat A' akan terletak hampir ke hulu. Walaupun Lc cenderung
panjang, namun dengan kondisi A' men"empit ke bagian hilir, maka akan
mempercepat naikn"a debit puncak (%aktu untuk mencapai debit puncak relatif
3
singkat). 'ebalikn"a untuk A' "ang mempun"ai lebar cenderung merata dari
hulu ke hilir, maka titik berat A' akan terletak hampir di tengah A'. alam hal
ini %alaupun Lc relatif pendek, dengan kondisi A' "ang lebar, akan
memperlambat naikn"a debit puncak (%aktu untuk mencapai debit puncak relatif
lama).
7. $emiringan sungai (')
$emiringan sungai (') merupakan kemiringan sungai utama. 6ada umumn"a
han"a sungai utama "ang diperhatikan dalam menggambarkan kemiringan A'
secara umum. $emiringan sungai secara rasional berpengaruh terhadap debit
puncak (9p). engan kemiringan "ang curam akan mempercepat %aktu untuk
mencapai puncak banjir karena limpasan semakin cepat masuk ke sungai.
$emiringan sungai utama menentukan kecepatan aliran dalam saluran, seperti
haln"a liku resesi hidrograf "ang digambarkan oleh pengosongan tampungan.
$emiringan sungai "ang curam akan mempercepat pengosongan tampungan
dan akan menghasilkan liku resesi hidrograf "ang curam, sehingga menjadikan
%aktu dasar hidrograf menjadi pendek. alam ban"ak kasus, kemiringan A'
"ang landai justru menghasilkan debit puncak "ang lebih besar. 4a"lor dan
)order" (1551) men"arankan cara menghitung kemiringan sungai dengan
anggapan aliran seragam. engan alasan kecepatan berbanding lurus dengan
akar kemiringan sungai (rumus 8anning), maka prosedur perhitungan
kemiringan sungai adalah dengan membuat seimbang segmen-segmen sungai
dengan akar kemiringann"a. -adi, jika sungai dengan kekasaran 8anning "ang
sama dibagi dengan ( segmen dengan kemiringan masing-masing 'i (*ambar
4
0), dengan kecepatan aliran adalah sama (:
1
; :
0
; :
2
; :
(
), maka indeks
kemiringan sederhana menjadi,
' ; ('i<()
0
==.. 'i > < L
dengan
> ; beda ele#asi dasar sungai (m)
L ; panjang segmen sungai (m)
3. $oefisien kekasaran (n)
i dalam A' terdapat hutan dan beberapa bagian tegalan, sa%ah, dan
pemukiman, "ang membutuhkan perkiraan koefisien kekasaran (n). $oefisien
kekasaran (n) untuk lahan pertanian dengan tanaman diperkirakan sebesar
?,?23 sedangkan untuk hutan atau semak belukar sebesar ?,?/. engan
persamaan garis linier pada 0 titik "aitu pada kondisi tidak terdapat hutan dan
kondisi hutan seluruhn"a, maka ()ho%, 15@@),
n ; ?,?23 (1 A Af<A)
dengan
5
n ; koefisien kekasaran A'
Af ; luas hutan
A ; luas A'
Berdasarkan rumus di atas, jika luas hutan 1??B (A' seluruhn"a berupa
hutan), maka akan diperoleh koefisien kekasaran A', n ; ?,?/?. 'ebalikn"a
jika tidak ada hutan sama sekali (dalam arti Af ; ?), maka akan diperoleh
koefisien kekasaran A', n ; ?,?23. 'eperti diketahui, hutan pada umumn"a
ditumbuhi tanaman-tanaman (pohon-pohon) "ang besar sehingga
menggambarkan kekasaran A' cukup besar, dalam arti akan menghambat
jalann"a air hujan "ang melimpas. 'edangkan untuk sa%ah dan tegalan han"a
ditumbuhi tanaman "ang relatif kecil dan dianggap tidak cukup kuat dalam
menghambat air hujan "ang melimpas. emikian juga daerah pemukiman,
dianggap tidak cukup kasar untuk menghambat jalann"a air hujan "ang
melimpas. Berdasarkan alasan tersebut, )ho% (15@@) han"a memasukkan faktor
luas hutan dalam perhitungan koefisien kekasaran A'.
10./. Per!a$aan HSS Li$antara

A. Per!a$aan De0it Pn*a(

9p ; ?,?70.A
?,731
.L
?,75/
.Lc
?,23.
.'
-?,121
.n
?,1.@

dengan
9p ; debit puncak banjir hidrograf satuan (m
2
<dt<mm)
A ; luas A' (km
0
)
L ; panjang sungai utama (km)
6
Lc ; panjang sungai dari outlet sampai titik terdekat dengan titik berat
A' (km)
' ; kemiringan sungai utama
n ; koefisien kekasaran A'
?,?70 ; koefisien untuk kon#ersi satuan (m
?,03
<dt)
B. Per!a$aan 1r2a Nai(
9
n
; 9p. C(t<4
p
)D
1,1?/
dengan
9n ; debit pada persamaan kur#a naik (m
2
<dt<mm)
9p ; debit puncak hidrograf satuan (m
2
<dt<mm)
t ; %aktu hidrograf (jam)
4p ; %aktu naik hidrograf atau %aktu mencapai puncak hidrograf (jam)
3. Per!a$aan (r2a trn,
9
t
; 9p.1?
?,1/3(4p E t)

dengan
9t ; debit pada persamaan kur#a turun (m
2
<dt<mm)
9p ; debit puncak hidrograf satuan (m
2
<dt<mm)
4p ; %aktu naik hidrograf atau %aktu mencapai puncak hidrograf (jam)
t ; %aktu hidrograf (jam)
?,1/3 ; koefisien untuk kon#ersi satuan (dt
-1
)
7
10.4. Ana'i!a Di$en!i
A. Per!a$aan De0it Pn*a( Ban5ir "6.#
9p ; ?,?70.A
?,731
.L
?,75/
.Lc
?,23.
.'
-?,121
.n
?,1.@
analisa dimensin"a sbb,
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
?,03
C 4 D
-1
C L
0
D
?,731
C L D
?,750
C L D
?,23.
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
?,03
C 4 D
-1
C L D
?,5?0
C L D
?,750
C L D
?,23.
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
?,03 A ?,5?0 A 750 A?,23.
C 4 D
-1
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
0
C 4 D
-1
B. Per!a$aan 1r2a Nai( "6n#
9
n
; 9p. C(t<4
p
)D
1,1?/
analisa dimensin"a sbb,
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
0
C 4 D
-1
F C 4 D
-1
< C 4 D
-1
G
1,1?/
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
0
C 4 D
-1
H 1
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
0
C 4 D
-1

3. Per!a$aan 1r2a Trn "6t#
9
t
; 9p.e
?,1/3(4p E t)

analisa dimensin"a sbb,
ln 9t ; ?,1/3 (4p E t) H ln 9p
ln C L D
0
C 4 D
-1
; C 4 D
-1
C 4 D
1
H ln C L D
0
C 4 D
-1
ln C L D
0
C 4 D
-1
; 1 H ln C L D
0
C 4 D
-1
C L D
0
C 4 D
-1
; C L D
0
C 4 D
-1
8
10.7. Bata!an (e0er'a(an HSS Li$antara
&'' Limantara dapat diterapkan pada A' lain "ang memiliki kemiripan
karakteristik dengan A'-A' di lokasi penelitian. 'pesifikasi teknik &''
Limantara disajikan pada tabel berikut
Ta0e' S.e!ifi(a!i Te(ni( HSS Li$antara
Uraian Nota!i Satan 1i!aran
Luas A' A km
0
?,203 E 1../,3??
6anjang sungai utama L km 1,1. E .0,7@
-arak titik berat A' ke outlet Lc km ?,3? E 05,2@.
$emiringan sungai utama ' - ?,???7? E ?,17/??
$oefisien kekasaran A' ( - ?,?23 E ?,?/?
Bobot luas hutan Af B ?,?? - 1??
10.,. Per(iraan 8a(t Pn*a( Ban5ir "T.#
!ntuk memperkirakan %aktu puncak banjir (4p) bisa dipakai rumus seperti
pada (aka"asu sbb,
4p ; tg A ?,@ tr
dengan,
4p ; tenggang %aktu (time lag) dari permulaan hujan sampai
puncak banjir jam
tg ; %aktu konsentrasi hujan jam
)ara menentukan tg,
-ika L 13 km, maka tg ; ?,7? A ?,?3@ L
L I 13 km, maka tg ; ?,01 L
?,/
dengan,
9
; parameter hidrograf
tr ; ?,3 H tg sampai 1 H tg
3onto) Soa'

6arameter 'ub A' *arang (-a%a 4engah) berada dalam kisaran spesifikasi
teknik &'' Limantara, antara lain, A ; /2,3 km
0
J L ; 27,0.7 kmJ Lc ; 00,1. kmJ
' ; ?,?105 dan n ; ?,?3?.. Akan dicari &'' n"a dan &idrograf Banjirn"a
6en"elesaian,
L; 27,0.7 km
L 13 km, maka tg ; ?,7? A ?,?3@ L
tg ; ?,7? A ?,?3@ H 27,0.7 ; 0,2@/ jam
4p ; tg A ?,@ tr ; 0,2@/ A ?,@ H 1 ; 2,1@/ jam
-adi,
- 9p ; ?,?70.A
?,731
.L
?,75/
.Lc
?,23.
.'
-?,121
.n
?,1.@

; ?,?70 H /2,3
?,731
H 27,0.7
?,75/
H 00,1.
?,23.
H ?,?105
-?,121
H ?,?3?.
?,1.@
; 3,730
- !ntuk t ; ? jam s<d 0 jam, memakai persamaan kur#a naik
9
n
; 9p. C(t<4
p
)D
1,1?/
; 3,730 C(t<2,1@/)
1,1?/
- !ntuk t K 2,1@/ jam, memakai persamaan kur#a turun
9
t
; 9p.1?
?,1/3(4p E t)
; 3,730 H 1?
?,1/3(2,1@/-t)
Analisa &'' (Limantara) dan &idrograf Banjir ditabelkan sbb.,
10
9a$ (e- HSS Reff (mm) 6tota'
"5a$# "$:/;dt;$$# 1..7 7.@1 12.77 1?.20 ..72 "$:/;dt#
(1) (0) (2) (7) (3) (.) (/) (@)
?.??? ?.??? ?.??? ?.???
?./3? 1.?55 1.@?0 ?.??? 1.@?0
1.3?? 0.2./ 2.@@0 3.0@. ?.??? 5.1.5
0.03? 2./?@ ..?@0 11.2@. 17.//1 ?.??? 20.025
2.??? 3.730 @.570 1/.@2/ 21.@1. 11.270 ?.??? .5.52/
2./3? 7.273 /.10. 0..00. 75.@7? 07.72? /.?./ 117..@5
7.3?? 2.010 3.0.@ 0?.5?1 /2.0@1 2@.0/? 13.001 130.570
3.03? 0.2/7 2.@57 13.73? 3@.7?0 3..0.5 02.@73 13/.@.?
..??? 1./33 0.@/@ 11.70? 72.1/? 77.@73 23.?35 12/.2/0
../3? 1.05/ 0.10@ @.770 21.51? 22.17@ 0/.571 1?2.3.5
/.3?? ?.535 1.3/2 ..07? 02.3@/ 07.3?2 0?..32 /..33.
@.03? ?./?5 1.1.0 7..10 1/.723 1@.110 13.0./ 3..3@5
5.??? ?.307 ?.@35 2.7?5 10.@@@ 12.2@@ 11.0@3 71.@05
5./3? ?.2@/ ?..23 0.30? 5.30. 5.@5. @.271 2?.515
1?.3?? ?.0@. ?.7.5 1.@.2 /.?70 /.213 ..1.. 00.@33
11.03? ?.010 ?.27/ 1.2// 3.0?3 3.7?/ 7.33@ 1..@57
10.??? ?.13. ?.03/ 1.?1@ 2.@7@ 2.55/ 2.2.5 10.7@@
10./3? ?.11. ?.15? ?./30 0.@77 0.537 0.75? 5.021
12.3?? ?.?@3 ?.17? ?.33. 0.1?0 0.1@7 1.@71 ..@02
17.03? ?.?.2 ?.1?7 ?.711 1.337 1..17 1.2.1 3.?72
13.??? ?.?7/ ?.?// ?.2?7 1.175 1.152 1.??. 2./0@
13./3? ?.?23 ?.?3/ ?.003 ?.@75 ?.@@0 ?./72 0./3.
1..3?? ?.?0. ?.?70 ?.1.. ?..0@ ?..30 ?.33? 0.?2/
1/.03? ?.?15 ?.?21 ?.102 ?.7.7 ?.7@0 ?.7?. 1.3?.
$eterangan,
$olom (1), urutan jam hidrograf (tiap L jam)
$olom (0), &'' (Limantara), cara analisa lihat sebelum tabel
$olom (2), $olom (0) H Reff kolom 2, geser 1
$olom (7), $olom (0) H Reff kolom 7, geser 0
$olom (3), $olom (0) H Reff kolom 3, geser 2
$olom (.), $olom (0) H Reff kolom ., geser 7
$olom (/), $olom (0) H Reff kolom /, geser 3
$olom (@), penjumlahan kolom (2) s<d kolom (/)
11
12

13
Ga$0ar Hidrograf Ban5ir DAS Garang
t (jam)
9 (m
2
<dt)

14
t (jam)
Q (m
3
/dt)
15
16

Вам также может понравиться