Вы находитесь на странице: 1из 9

Pengertian

Ileus adalah suatu kondisi hipomotilitas (kelumpuhan )saluran gastrointestinaltanpa


disertai adanya obstruksi mekanik pada intestinal. Pada kondisi klinik sering disebut dengan
ileus paralitik. Perawat sangat perlu melakukan pemantauan pada pasien pascabedah abdominal
dari kondisi ileus. Setelah 2-3hari pasca-pembedahan abdomen ,ileus merupakan suatu kondisi
fisiologis yang normal sekunder dari anastesia dan efek interensi bedah.namun ,istilah ileus
kondisi kelumpuhan intestinal dapat bertahan lebih dari 3 hari pascabedah.sebagian bresar kasus
ileus ter!adi setelah operasi intra-abdomen . kembali normalnya aktiitas usus setelah
pembedahan abdominal mengikuti pola yang dapat diprediksi , usus kecil biasanya mendapatkan
kembalifungsi dalam beberapa !am .aktifitas regais lambung dalam "-2 hari dan usus besar
aktiitas regais 3-# hari (person,2$$%).
2. &tiologi
'alaupun predisiposisi ileus biasanya ter!adi akibat pascabedah abdomen ,tetapi ada
factor predisposisi lain yang mendukung meningkatkan resiko ter!adinya ileus ,di antaranya
((ehm,2$$3) sebagai berikut.
a. Sepsis
b. )bat-obatan (misalnya* opioid,antacid,coumarin,amitriptyline,eclorproma+ine).
c. ,angguan elektrolit dan metabolic (misalnya
hipokalemia,hipomagnesemia,hipernatremia,anemia,hiposmollalitas).
d. -nfrak miokard
e. Pneumonia
f. .rauma (misalnya * patah tulang iga ,cidera spina ).
g. (ilier dan gin!al kolik
h. /idera kepala dan prosedur bedah saraf
i. -nflamasi intraabdomen dan peritonitis
!. 0ematoma retroperitoneal.
3. Patofisiologi
1enurut beberapa hipotesis, ileus pascabedah dimediasi melalui penghambatan aktiasi
refle2 spinal. Secara anatomis ,reflek yang terlibat pada ilus adalah pada pleksus ganglia
preertebral (1attei,2$$%).
3espons dari stres bedah mengarah pada generasi sistemik dari endrokrin dan mediator
inflamasi yang !uga mempromosikan perkembangan ileus . model tikus telah menun!ukkan
bahwa laparotomi,penetrasi,dan kompresi usus menyebabkan peningkatan !umlah
makrofag,monosit, sel dendritik,sel . ,sel-sel pembunuh alami,dan sel mast ,seperti yang
ditun!ukkan oleh imunohistokimia . kalsitonin-peptida ,nitrit oksid ,peptide aksoaktif .
-ntestina , dan substansi P berfungsi sebagai inhibitor neutrotransmiter pada system saraf usus
((auer ,2$$4).
5iferensiasi yang umum untuk ileus adalah pseudo-obstruksi dan obstruksi usus mekanik .
seperti ileus pada pseudo-obstruksi ,ter!adi dengan tidak adanya patologi mekanis . beberapa
tesk dan artikel cenderung menggunakan ileus disamaartikan dengan pseudo-obstruksi atau
meru!uk kepada 6ileus kolon7 . namun kondisi ini !elas merupakan dua entitas yang berbeda .p
seudo-obtruksi !elas terbatas pada usus besar , sedangkan ileus melibatkan baik usus kecil dan
usus besar . usus besar yang terlibat dalam pseudo-obstruksi klasik,yang biasanya ter!adi pada
lan!ut usia dengan gambaran penyakit ekstraintestinal serius atau trauma. 8gen farmakologi
,sepsis , dan ketidakseimbangan elektrolit dapat !uga berkontribusi terhadap kondisi ini .obstruksi
usus mekanik dapat disebabkan olehadhesi, olulus,hernia ,intususepsi,benda asing,atau
neoplasma.klinis obtruksi hadir dengan kolik abdominal yang hebat atau tanda-tanda obstruksi
perforasi yang !elas (loftus,2$$2).
8danya kondisi ileus membarikan berbagai manifestasi masalah keperawatan yang dilakukan
dengan asuhan keperawatan yang komprehensif . masalah keperawatan yang muncul pada pasien
ileus secara patologis.
4. Manifestasi Klinis
a. )bstruksi 9sus 0alus ,e!ala awal biasanya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti kram
yang cenderung bertambah berat se!alan dengan beratnya obstruksi dan bersifat hilang timbul.
Pasien dapat mengeluarkan darah dan mukus, tetapi bukan materi fekal dan tidak terdapat flatus.
Pada obstruksi komplet, gelombang peristaltik pada awalnya men!adi sangat keras dan akhirnya
berbalik arah dan isi usus terdorong kedepan mulut. 8pabila obstruksi ter!adi pada ileum maka
muntah fekal dapat ter!adi. Semakin kebawah obstruksi di area gastrointestinal yang ter!adi,
semakin !elas adanya distensi abdomen. :ika berlan!ut terus dan tidak diatasi maka akan ter!adi
syok hipoolemia akibat dehidrasi dan kehilangan olume plasma.
b. )bstruksi 9sus (esar ;yeri perut yang bersifat kolik dalam kualitas yang sama dengan obstruksi
pada usus halus tetapi intensitasnya !auh lebih rendah. 1untah muncul terakhir terutama bila
katup ileosekal kompeten. Pada pasien dengan obstruksi disigmoid dan rectum, konstipasi dapat
men!adi ge!ala satu-satunya selama beberapa hari. 8khirnya abdomen men!adi sangat distensi,
loop dari usus besar men!adi dapat dilihat dari luar melalui dinding abdomen, dan pasien
menderita kram akibat nyeri abdomen bawah.
c. <omplikasi 5apat menyebabkan gangguan askularisasi usus dan memicu iskemia akibat
distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai absorpsi toksin = toksin bakteri
ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi, perforasi tukak peptik yang ditandai oleh
perangsangan peritoneum yang mulai di epigastrium dan meluas ke seluruh peritoneum akibat
peritonitis generalisata. Perforasi ileum pada tifus biasanya ter!adi pada penderita yang demam
kurang lebih dua minggu disertai nyeri kepala, batuk, dan malaise yang disusul oleh nyeri perut,
nyeri tekan, defans muskuler, dan keadaan umum yang merosot.dan berakhir pada kematian.

B. ASUHAN KEPERAWATAN ILEUS
". P&;,<8:-8;
Pangka!ian ileus terdiri atas pengka!ian anamnesis ,pemeriksaan fisik ,dan ealuasi
diagnostic . pada anamnesis keluhan utama yang la+im didapatkan adalah keluhan kembung dan
tidak bisa kentut (flatus).keluhan adanya kembung dan tidak bisa flatus bersifat akut disertai
mual ,muntah ,anoreksia,dan nyeri ringan pada abdomen .
Pada pengka!ian riwayat penyakit sekarang ,perawat mengka!i riwayat pembedahan
abdominal , !enis pembedahan ,penyebab adanya interensi bedah, kondisi klinik
preoperatif,pengetahuan mobilisasi dini pasien praoperatif , dan adanya penyakit sistemik yang
memperberat ,seperti adanya sepsis ,gangguan metabolik ,penyakit !antung ,pneumonia
pascabedah ,prosedur bedah saraf , dan trauma abdominal berat .
Pengka!ian psikosoial akan didapatkan peningkatan kecemasan karena perut kembung
dan belum bisa melakukan flatus ,serta perlunya memenuhi informasi.
Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai dengan manifestasi klinik . pada surey umum
pasien terlihat lemah ...> biasa didapatkan adanya perubhan .pada pemeriksaan fisik focus
akan didapatkan *
-nspeksi * secara umum akan terlihat kembung dan didapatkan adanya distensi abdominal .
8uskultasi * bising usus atau tidak ada .
Palpasi * nyeri tekal local pada abdominal .
Perkusi * timpani akibat abdominal mengalami kembung .
Pengka!ian diagnostik yang dapat membantu ,meliputi pemeriksaan laboraturium untuk
mendeteksi adanya gangguan elektolit atau metanolik ,foto polos abdomen untuk mendeteksi
adanya dilatasi gas berlebihan dari usus kecil dan usus besar .
2. P&;,<8:-8; P&;8.8?8<S8;88; 1&5-S
a. <onseratif
Sebagai besar kasus ileus pascabedah mendapat interensi konseratif. Pasien harus
menerima hidrasi intraena .untuk pasien dengan muntah dan distensi ,gangguan selang
nasogastrik diberikan untuk menurunkan ge!ala ,namun belum ada penelitian dalam literatur
yang mendukung penggunaan selang nasogastrik untuk memfasilitasi resolusi ileus . pan!ang
selang ke saluran gastrointestinal tidak memiliki manfaat atas perbaikan ileus . pan!ang selang
kesaluran gastrointestinal tidak memiliki manfaat atas perbaikan ileus . untuk pasien dengan
ileus berlarut-larut ,obstruksi mekanis harus diperiksa dengan studi kontras ,sepsis dan gangguan
elektolit yang mendasari , terutama hipokalemia ,hiponatremia , dan hipomagnesemia ,dapat
memperburuk ileus . kondisi ini didiagnosis dan diperbaiki (mukher!ee, 2$$@).
/ara lainya adalah menghentikan obat yang memproduksi ileus (misalnya * opiate) .
dalam suatu studi ,!umlah morfin yang diberikan secara langsung akan berhubungan dengan
ter!adinya ileus (cali,2$$$).
Pengunaan narkotika pascaoperasi dapat dikurangi dengan suplemen dengan obat anti =
inflamasi non-steoid ()8-;S). )8-;S dapat menurunkan ileus dengan menurunkan peradangan
local dan dengan mengurangi !umlah narkotika yang digunakan . studi mioelektrik dari elektroda
ditempatkan pada usus besar ,dimana studi ini telah mengungkapkan resolusi lebih cepat dari
yang diberikan pada pasien ileus ersus yang diberikan ketorolac morfin, namun kelemahan
)8-;S digunakan mencangkup disfungsi trombosit dan ulserasi lambung. <ondisi ini dapat
dipertimbangkan dengan penggunaan cyloo2ygenase-2,untuk menurunkan efek samping ini
(ferra+ ,"AA#).
Sampaisaat ini belum ada suatu ariable yang secara akurat memprediksi resolusi
ileus.pemeriksaan kondisi klinis masih men!adi parameter penting untuk mengealuasi asupan
oral dan fungsi usus yang baik .laporan dari pasien bahwa sudah ter!adi flatus,harus dinilai ulang
dengan sesame secara pemeriksaan fisik dan diagnostic yang akurat ,serta tidak boleh hanya
mengandalkan dari laporan pasien (mukher!ee,2$$@).
b. .erapi diet
9mumnya,menunda intake makan sampai tanda klinis ileus berakhir .namun, kondisi
ileus tidak menghalangi pemberian nutrisi enteral .pemberian enteral secara hati-hati dan
dilakukan secara bertahap (;g 'B,2$$3). Pada suatu studi pemberian permen karet
menun!ukkan bahwa mengunyah permen karet sebagai bentuk pemberian makanan palsu pada
fase pemulihan awal dari ileus pascabedah setelah laparoskopi colectomy .sembilan belas pasien
yang ditetapkan ke grup permen karet dan Sembilan untuk kelompok control .kelompok permen
karet ysng digunakan tiga kali sehari dari pascaoperasipertama pagi sampai intake oral .
ter!adinya flatus lebih cepat dalam kelompok permen karet dari pada dikelompok control buang
air besar pertama tercatat ppada 3." hari dalam kelompok permen karet ersus #,@ hari pada
kelompok control (asao,2$$2).
c. .erapi aktiitas
<ebi!akan konensional pada praktik klinik memberikan pemahaman bahwa ambulasi
dini merangsang fungsi usus dan meningkatkan ileus pascabedah, meskipin hal ini belum
ditun!ukkan dalam literature.
5alam sebuah studi nonrandomi+ed mengealusi 34 pasien ,elektoda bipolar
seromuscular ditempatkan di segmen saluran gastrointestinal setelah laparotomi.sepuluh pasien
ditugaskan untuk ambulasi pada pascaoperasi hari pertama,dan yang lainnya 24 pasien
ditugaskan untuk ambulasi pada pascabedah hari keempat .hasil yang didapat ,ternyata tidak ada
perbedaan yang signifikan dari hasil mioelektrik dalam pemulihan lambung ,!e!unum ,atau usus
antara 2 kelompok tersebut (waldhausen, "AA$). 'alupun begitu, ambulasi tetap bermanfaat
dalam mencegah pembentukan atelektasis, obstruksi ena profundal ,dan pneumonia tetapi tidak
memiliki peran dalam mengobati ileus .
d. .erapi farmakologis
Sampai saat inibelum terdapat studi yang menilai manfaat supositoria dan enema untuk
mengobati ileus. &ritromisin ,suatu agonis reseptor motilin ,setelah digunakan untuk paresis
pasca-operasi lambung namun belum terbukti bermanfaat bagi ileus .
1etoklopramid. Sebuah antagonis dipaminergik, sebagai obat antimuntah dan
prokinetik .data telah menun!ukkan bahwa pemberian obat ini dapat benar-benar memperburuk
ileus (mukher!ee,2$$@ )
.erapi farmakologis yang dian!urkan adalah golongan opioid antagonis selektif,misalnya
alimopan .alimopan ini ditun!ukkan untuk membantu mencegah ileus postoperatie reseksi
usus (maron,2$$@).
2. 5-8,;)S-S <&P&38'8.8;
a. <onstipasi berhubungan dengan hipomotilitas kelumpuhan intestinal
b. 3esiko ketidakseimbangan cairan tubuh b.d keluar cairan tubuh dari muntah ,ketidakmampuan
absorpsi air oleh intestinal
c. 8ctual atau resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhn tubuh berhubungan
dengan kurangnya intake makanan yang kurang adekuat
3. 3&;/8;8 <&P&38'8.8;
3encana interensi disusun sesuai dengan tingkat toleran indiidu .pada pasien ileus
,interensi pada masalah keperawatan actualCrisiko tinggi syok hopoolemik dapat disesuaikan
dengan masalah yang sama pada asuhan keperawatan pasien gastroenteritis . untuk interensi
masalah nyeri ,kecemasan ,dan pemenuhan informasi dapat disesuaikan pada interensi masalah
pasien dierticulitis.
a. <onstipasi berhubungan dengan hipomotilitas kelumpuhan intestinal
.u!uan * 5alam waktu #224 !am ter!adi perbaikan konstipasi
<0 * (ising usus terdengar normal, frekuensi #-2#2Cmenit
;o -nterensi 3asional
" <a!i faktor predisposisi
ter!adinya ileus
'alaupun predisiposisi ileus
biasanya ter!adi akibat
pascabedah abdomen, tetapi ada
faktor predisposisi lain yang
mendukung peningkatan risiko
ter!adinya ileus
2 Pasang selang nasogastrik Pemasangan selang nasogastrik
dilakukan untuk menurunkan
keluhan kembung dan distensi
abdomen.
3 ?akukan teknik ambulasi Pelaksanaan ambulasi tetap
bermanfaat dalam mencegah
pembentukan atelektasis,
obstruksi ena profunda, dan
pneumonia
4 <olaborasi dengan dokter
pemberian opioid antagonis
selektif
8limopan ini ditun!ukkan
untuk membantu mencegah
ileus postoperatif reseksi usus
(1aron, 2$$@)
b. 3esiko ketidakseimbangan cairan tubuh b.d keluar cairan tubuh dari muntah ,ketidakmampuan
absorpsi air oleh intestinal
.u!uan * 5alam waktu #224 !am tidak ter!adi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
<0 * /3. D3 detik, urine E%$$ mlChari
;o -nterensi 3asional
" 1onitor status cairan Penurunan olume cairan
mengakibatkan menurunnya
produksi urine, monitoring yang
ketat pada produksi urine D%$$
mlChari merupakan tanda-tanda
ter!adinya syok hipoolemi
2 5okumentasi intake dan ouput
cairan
Sebagai data dasar dalam
pemberian terapi cairan dan
pemenuhan hidrasi tubuh secara
umum
3 <olaborasi dengan dokter
pemberian cairan secara
intraena
:alur paten penting untuk
pemberian cairan cepat dan
memudahkan perawat dlaam
melakukan kontrol intake dan
output cairan.
4 &aluasi kadar elektrolit Sebagai deteksi awal
menghindari gangguan elektrolit
sekunder dari muntah pada
pasien peritonitis
c. 8ctual atau resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhn tubuh berhubungan
dengan kurangnya intake makanan yang kurang adekuat
.u!uan * Setelah F224 !am asupan nutrisi dapat optimal dilaksanakan
<0 * Pasien dapat menun!ukkan metode menelan makanan yang tepat
;o -nterensi 3asional
" (erikan nutrisi parenteral Pemberian enteral diberikan
secara hati-hati dan dilakukan
secara bertahap sesuai tingkat
toleransi dari pasien
2 0indari intake apa pun secara
oral
9mumnya, menunda intake
makan oral sampai tanda klinis
ileus berakhir. ;amun, kondisi
ileus tidak menghalangi
pemberian nutrisi enteral
3 ?akukan perawatan mulut -nterensi ini untuk menurunkan
resiko infeksi oral
4 <olaborasi dengan ahli gi+i
mengenai !enis nutrisi yang akan
digunakan pasien
8hli gi+i harus terlibat dalam
penentuan komposisi dan !enis
makanan yang akan diberikan
sesuai dengan kebutuhan
indiidu
BAB III
A. KESIMPULAN
". -leus adalah suatu kondisi hipomotilitas (kelumpuhan )saluran gastrointestinaltanpa disertai
adanya obstruksi mekanik pada intestinal.
2. &tiologi dari ileus diantaranya yaitu* Sepsis, obatan-obatan, dan gangguan elektrolit dan
metabolik.
3. 1enurut beberapa hipotesis, ileus pascabedah dimediasi melalui penghambatan aktiasi refle2
spinal. Secara anatomis ,reflek yang terlibat pada ilus adalah pada pleksus ganglia preertebral
(1attei,2$$%).
4. )bstruksi 9sus 0alus ,e!ala awal biasanya berupa nyeri abdomen bagian tengah seperti kram
yang cenderung bertambah berat se!alan dengan beratnya obstruksi dan bersifat hilang timbul.
B. SARAN
". Perawat harus memberikan rasa nyaman pada pasien agar pasien tidak mengalami nyeri.
2. Perawat harus membantu pasien dalam memenuhi aktifitas kebutuhan sehari-hari
3. Perawat harus memotiasi pasien agar pasien cepat sembuh dan tidak terpuruk dengan
penyakitnya
4. Perawat harus mem!elaskan terkait dengan penyakit yang diderita oleh pasien pada
pasienCkeluarga
DAFTAR PUSTAKA
8sao, .. &t al. 6,um /hewing &nhances &arly 3ecoery from Postoperatie -leus after ?aparoscopic
/olectomy7. J Am Coll Surg. "A#(")*3$-2C:uli 2$"2
(auer, 8.:. dan (oeck2staens ,.&. 61echanisms of Postoperatie -leus7. Neurogastroenterol Motil. "%
Suppl 2*#4-%$C)ktober 2$$4
(ehm, (. 5an Stollman ;. 6Postoperatie -leus* &tiologies and -nterentions7. Clin Gastroenterol
Hepatol. "(2)*F"-@$C1aret 2$$3
/ali, 3.?. et al. 6&ffect of 1orphine and -ncision ?ength on (owel Gunction after /olectomy7. Dis
Colon Rectum. 43(2)*"%3-@CGebruari 2$$$.
Gerra+, 8.8. et al. 6;onopioid 8nalgesics Shorten .he 5uration of Postoperatie -leus.7 Am Surg.
%"("2)*"$FA-@3C5esember "AA#
1uttaHin dan Sari. 2$"". Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal edah.
:akarta* Penerbit Salemba 1edika

Вам также может понравиться

  • LK Eros Kejang Demam
    LK Eros Kejang Demam
    Документ36 страниц
    LK Eros Kejang Demam
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Документ2 страницы
    Leaflet HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Sap HT
    Sap HT
    Документ19 страниц
    Sap HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Intervensi Irb
    Intervensi Irb
    Документ10 страниц
    Intervensi Irb
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Leaflet HT
    Leaflet HT
    Документ2 страницы
    Leaflet HT
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Документ3 страницы
    Analisa Data
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Surat Undangan Seminar Maternitas
    Surat Undangan Seminar Maternitas
    Документ1 страница
    Surat Undangan Seminar Maternitas
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Materi Pokjakes
    Materi Pokjakes
    Документ7 страниц
    Materi Pokjakes
    Alice Reis
    50% (2)
  • Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Документ4 страницы
    Format Pengkajian Maternitas Post Partum
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Anfis Endo
    Anfis Endo
    Документ9 страниц
    Anfis Endo
    Dany Satyogroho
    Оценок пока нет
  • Anfis Indera
    Anfis Indera
    Документ18 страниц
    Anfis Indera
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Anfis Nafas
    Anfis Nafas
    Документ3 страницы
    Anfis Nafas
    Agung Santoso
    Оценок пока нет
  • Pathway Otitis Media
    Pathway Otitis Media
    Документ1 страница
    Pathway Otitis Media
    Donny Hartawinata
    100% (6)
  • Implementasi PK
    Implementasi PK
    Документ1 страница
    Implementasi PK
    Syaiful Arief
    Оценок пока нет
  • Pre Plan Pendkes PK
    Pre Plan Pendkes PK
    Документ8 страниц
    Pre Plan Pendkes PK
    Syaiful Arief
    Оценок пока нет
  • Leaflet Marah
    Leaflet Marah
    Документ2 страницы
    Leaflet Marah
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • SP Halusinasi
    SP Halusinasi
    Документ4 страницы
    SP Halusinasi
    Efendi Ardianto Vrij
    Оценок пока нет
  • SP PK
    SP PK
    Документ4 страницы
    SP PK
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Документ7 страниц
    Manajemen Konflik Lalu Tanjung
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Renpra PK
    Renpra PK
    Документ7 страниц
    Renpra PK
    Syaiful Arief
    Оценок пока нет
  • LP Waham Resume
    LP Waham Resume
    Документ17 страниц
    LP Waham Resume
    Syaiful Arief
    Оценок пока нет
  • Askep PK
    Askep PK
    Документ10 страниц
    Askep PK
    Syaiful Arief
    Оценок пока нет
  • SP Halusinasi
    SP Halusinasi
    Документ4 страницы
    SP Halusinasi
    Efendi Ardianto Vrij
    Оценок пока нет
  • Sak Sop
    Sak Sop
    Документ13 страниц
    Sak Sop
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Serial Killer 1
    Serial Killer 1
    Документ18 страниц
    Serial Killer 1
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Serial Killer 2
    Serial Killer 2
    Документ9 страниц
    Serial Killer 2
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Drop Dead
    Drop Dead
    Документ2 страницы
    Drop Dead
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Sap Rokok
    Sap Rokok
    Документ9 страниц
    Sap Rokok
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Serial Killer 2
    Serial Killer 2
    Документ9 страниц
    Serial Killer 2
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет
  • Serial Killer
    Serial Killer
    Документ18 страниц
    Serial Killer
    Pandi Rocketrockfriend
    Оценок пока нет