Вы находитесь на странице: 1из 8

Resensi Buku : Menuju Jamaatul Muslimin

Buah Karya : Syekh Hussain bin Muhammad bin Ali Jabir, M.A
BEDAH BUKU: Bagian Keempat Tabiat Jalan Menuju Jamaatul Muslimin
Written on 18 SEPTEMBER 2014 by AULIYA RAHMI FADLILAH

A. Memahami Tabiat Jalan, Berupa Jalan Ujian dan Cobaan, dijelaskan dalam Qs. Al Baqarah :
214, Qs. Ali Imran:142, Qs. At Taubah: 16, Qs. Al Ankaabut : 2-3. Sisi lain tabiat jalan kaum
Muslimin yakni : Jalan Kemenangan & Kekuasaan, yg penuh kelimpahan nikmat berupa harta,
keluarga & pengikut, tetapi sangat dikhawatirkan bahayanya karena akan menimbulkan
keterpedayaan (ghurur),shg Umat Islam merasa berat tuk bergerak, lebih tertarik pada duniawi,
kemewahan & kenikmatan materi, akhirnya berjatuhan di tengah perjalanan dunia yg semu &
sekejap.
B. Macam-macam Tabiat Jalan, dapat disimpulkan menjadi dua yakni kebaikan dan keburukan,
seperti disebutkan dalam Qs. Al Anbiya : 35
C. Tujuan Tabiat Jalan, yakni mengantarkan manusia kepada kualitas kerja terbaik dan Allah
membuatkan penapis (penyaring) antara yang baik dan buruk ini dengan adanya ibtila (Ujian
dan Cobaan), shg pergerakan manusia di atas bumi ini pun menjadi baik. Tidak mungkin dapat
mengetahui tangan-tangan yang layak telah digembleng (sbg tujuan dari tabiat jalan) dengan
tarbiyah yang dikehendaki Allah setelah melalui berbagai ujian saringan.
D. Tabiat Jalan ; Salah Satu Sunnatullah yang berlaku pada jamaah untuk menyeleksi amal-
amalnya, membersihkan barisannya dan menjauhkan kerapuhan dari bangunannya.
E. Contoh-contoh Tabiat Jalan :
1. Contoh sebelum Kenabian: kisah kedua anak Adam As, Kisah seorang Mumin-Habib an
Najjar, Kisah Ashabul Ukhdud.
2. Contoh dimasa Kenabian: gangguan Musyrikin & Bujuk rayu kaum Musyrikin pada Nabi
SAW.
3. Contoh Gangguan Kaum Musyrikin pada Para Sahabat.
4. Peristiwa yang menimpa Umat Islam setelah hancurnya Khilafah.
F. Jamaah-jamaah Terpenting yang Aktif di Medan Dawah Islam, Perjuangan Islam setelah
runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, dalam dua bentuk :
1. Perjuangan Individual, seruan ulama untuk membentuk khilafah Islamiyah melalui khutbah,
media dan menulis buku.
2. Perjuangan Kolektif (Amal Jamai) terbagi dalam beberapa bagian :
a. Kelompok yg Tujuannya Menegakkan Khilafah, serta merancang strategi utk meraih tujuan,
contoh : Hizbut Tahrir (Suriah & Yordania), Ikhwanul Muslimin (Mesir, Sudan, & negara
lainnya), Masyumi (Indonesia), Jamaat Islami (India & Pakistan), Fidaiyyan Islam (Iran).
b. Kelompok yg Tujuannya dakwah sosial, budaya dan sufi, Contoh dakwah sosial dan budaya :
Anshar as Sunnah & Jamiyyah Syariyyah (Mesir). Dakwah Sufi : Jamaah Tabligh, Al
Mahdiyyah (Sudan), As Sanusiyah (Maroko & Hijaz).
Dilihat dr sisi keterbatasan & totalitas berdawah, kelompok yg masih bertahan & terus
berdawah terbagi dua bagian :
1. Akibat beberapa kondisi telah merubah arah dawah mjd aliran tertentu yg merupakan aliran
yang dominan dikalangan umat Islam, yakni :
a. JAMAAH ANSHAR AS SUNNAH AL MUHAMMADIYAH (JASM)
Merupakan ALIRAN SALAFI dlm Umat, didirikan pd 1345 H/1926 M di Kairo oleh Syaikh
Muhammad Hamid al Faqi.
Tujuan JASM mengajak manusia kepada tauhid murni dgn keterbatasan sarananya pd satu fase
dari fase dawah Rasulullah SAW (yakni menyebarkan dawah dg khotbah, ceramah,
menawarkan dawah pada suku-suku, mengirim surat pada penguasa, dll) yg berarti telah
menjauhi strategi jalan yg benar dlm berdawah ada dua faktor, yakni : pertama Lapangan
perjuangan JASM dibatasi negara (dlm AD/ART di-sebutkan bahwa Medan Amal Jamaah
adalah pelayanan agama, budaya dan bantuan sosial), tak boleh terlibat & debat dlm urusan
politik /menyentuh aqidah agama penduduk lainnya, kedua adanya ikatan dr negara shg
Menteri Sosial berhak menetapkan orang-orang tertentu dlm administrasi yayasan sbg pegawai
sesuai keinginan Kementrian Sosial. Hal inilah yg bertentangan dg ajaran Islam, sebab Muslim
tidak boleh menyatakan kesetiaannya pd Non Muslim.
Kritik yg dipaparkan oleh Dr. Shadiq Amin (dlm buku Dawah Islamiyah) menyebutkan: JASM
tidak mencerminkan gerakan yg memiliki sistem dlm pendidikan, pembinaan & strategi, tidak
memiliki tujuan berjangka tertentu, tidak adanya ikatan organisasi antara anggota satu & lainnya,
hanya terbatas pd sekelompok kecil orang yg komit trhadap agama (mutadayyinin), tenaga
JASM habis terkuras dlm debat sengit seputar masalah furu (pdhl dimasa sekarang hal itu tak
banyak memberi kemaslahatan bagi umat), serta pandangan mereka bahwa sistem & organisasi,
baiat pada imam/amir merupakan bidah modern yang tidak berdasar. Penilaian atas jamaah in
berdasarkan kajian mendalam & interaksi penulis dgn tokoh-tokoh mereka.
b. ALIRAN POLITIK diwakili oleh HIZBUT TAHRIR (Gerakan Pembebas)
HT didirikan di Yordania oleh Syaikh Taqiyuddin an Nabhani, alumnus Al Azhar. Kemudian
membuka cabang di Lebanon pada 19 Syawal 1378 H/28 April 1959.
Tujuan HT yakni Memulai Kehidupan Islami, Mengemban Dawah Islamiyah, & Rekonstruksi
Masyarakat berdasar Asas-asas Baru yg sesuai dg Dustur (Undang-undang) HT, dlm hal ini HT
hanya membatasi pencapaian tujuannya pd negeri Arab saja.
Sarana HT utk mencapai tujuan dgn memegang kendali pemerintahan lewat umat menuju
kekuasaan dg jihad secara politis dibalik urutannya, justru menjadi yg pertama dan satu-satunya,
shg mengabaikan arahan Rasulullah SAW.
Prinsip & Pemikiran HT dlm Aspek Aqidah dlm buku al Iman Islam dibangun dg aqidah atas
dasar akal sejauh ia dpt menjangkaunya/melalui sumber yg menurut akal sangat kuat, seperti Al
Quran dan Hadits Mutawatir. Dari Aspek Pengamalan Hukum Islam, HT tdk memandang
pelaksanaan amal (dr dawah, sholat, puasa dan hukum lainnya), karena ini termasuk tugas
negara dan tidak perlu amar maruf nahi munkar. Sedangkan Aspek Moral & Pendidikan, HT
tidak memberi perhatian utama pada akhlak utama / meningkatkan pendidikan & keilmuan umat,
shg HT ialah partai politik yg bergelut dg politik & menyatakan bahwa umat tidak akan bangkit
dg akhlak, ttp dg aqidah yg dipeluknya, dg pemikiran yg dibawanya dan dengan sistem yang
diterapkannya. Kemudian Aspek Fiqh yg dimuat dlm ensiklopedi 3 jilid, Dr. Shadiq Amin
memberi ringkasan sbb : kewajiban sholat gugur bagi Muslim yg berada diangkasa luar, di kutub
utara & selatan; pidana penjara 10 th diberlakukan bagi orang yg berzina dg salah satu
mahramnya (spt ibu, adik, kakak).
Adapun Aspek Politik HT memiliki banyak visi ttg persoalan politik kontemporer, diantaranya,
menumbuhkan Multi Partai dlm Negara Islam utk mengontrol pemerintahan; tugas pemerintahan
dalam Islam yakni melaksanakan semua hukum Islam sesuai dg Kitab & Sunnah shg Pemerntah
tdk berhak merancang/menetapkan undang-undang sendiri; Majelis Syuro sbg puncak tokoh
umat yg kredibel, orang kafir tidak boleh menjadi anggota; Tugas Pria sbg pemimpin-krn
memiliki ketajaman akal & kedalaman berpikir, konsentrasi bekerjasedangkan Wanita tidak
diperbolehkan mjd anggota majelis Syuro, sebagai pengasuh tunas bangsa di rumah tangga-tidak
diperkenankan keluar rumah utk konsentrasi bekerja krn bs berakibat sendi-sendi keluarga Islam
akan roboh.
HT mrpkn kelompok politik yg berideologi Islam, bkn organisasi kerohanian (spt tarekat), bkn
lembaga ilmiah (spt lembaga studi agama/badan penelitian), bkn lembaga pendidikan
(akademis), bkn lembaga sosial, dan ide Islam mjd inti, jiwa, sekaligus rahasia kelangsungan
kelompoknya yg membimbing umat utk mendirikan & menegakkan Khilafah.
HT mengemban dakwah Islam denga Aqidah Islamiyah yg dijadikan dasar negara dan dasar
konstitusi serta undang-undang, karena Aqidah Islamiyah adalah Aqidah Aqliyah (Aqidah yg
mjd dasar pemikiran) dan aqidah Siyasiyah (Aqidah yg mjd dasar politik yg melahirkan aturan
utk memecahkan problematika (politik, ekonomi, sosial, budaya, dll) secara keseluruhan, shg
kegiatan politik ini tampak dlm aspek pergolakan politik (Ash Shiroul fikri) & dlm perjuangan
politiknya (al Kifahus Siyasi).
Cara mengikat individu ke dlm jamaah HT adalah dg memeluk Aqidah Islamiyah, matang dlm
Tsaqafaah HT, setelah sebelumnya turut terlibat/berinteraksi melalui ide-ide dan pendapat-
pendapat HT, shg individu tsb yg memutuskan sendiri utk bergabung dg HT.
c. DAWAH SUFFIYAH diwakili oleh Al Mahdiyyah / JAMAAH TABLIGH
JT didirikan di India (Saharanpur) oleh Muhammad Ilyas bin Syaikh Muhammad Ismail,
bermadzhab Hanafi, Dyupandi, Tarikat Jisytiyah, al Kandahlawi, setelah ia mendapat ilham dr
mimpinya ttg tafsir Qs. Ali Imran : 10 (Kamu adalah Umat terbaik) yg menurut pendapatnya
adalah hendaknya kamu keluar untuk wisata & menyampaikan dawah pd manusia.
Pemikiran Ajaran JT ini mengharuskan taklid pd ulama salaf; tasawuf utk mendekat-kan diri
pdNya; tak perlu Nahi Munkar-fase mewujudkan iklim yg kondusif bagi umat utk masuk dlm
jamaah; melarang para anggotanya utk memperluas ilmu dan mendalami aliran-aliran filsafat;
memisahkan agama & politik, tidak wajib utk berdawah di tempat tinggalnya-namun wajib
berdawah ke kota lain; memusuhi tokoh-tokoh diluar JT.
Prinsip & Tujuan JT, Kalimah Thayyibah; Mendirikan Sholat; Ilmu & Dzikir; Memulia-kan
setiap Muslim; Ikhlas; Berjuang di Jalan Allah. Sedangkan sarana JT dlm meraih tujuan: Nasihat
& Arahan (menyisihkan waktu utk ceramah & memberi nasihat utk jamaah & yg hadir dlm
Masjid dg penentuan waktu);Rihlah (Perjalanan) & Siyahah (Wisata) dg membentuk kelompok
(Kafilah Tabligh) yg menentukan Amir (Pemimpin Kelompok) kmdn berangkat menuju kesuatu
daerah utk berdiam diri di masjid / menyewa tempat lalu mengadakan pembagian tugas (bagian
ceramah & pemberi nasihat, yg kedua membersihkan tempat yg didiami kafilah, bertugas
keliling rumah penduduk & meminta mendengarkan nasihat)
Sumber keuangan JT bergantung pd para anggota yg menyambut dawah, setiap orang
menanggung biaya perjalanannya & konsumsinya, krn JT tidak memiliki perangkat utk mengatur
& menata harta JT, shg sumbangan yg masuk tdk mengikat JT & para donaturnya.
Sejumlah prinsip, tujuan, sasaran, ajaran, sarana, dan pemikiran JT bertentangan dg ajaran Islam,
shg perkaranya tertolak & amalnya rusak, contoh : Upaya Taklid bertentangan dg Ittiba;
pengharaman ijtihad bertentangan dg hukum kontemporer di masa mendatang; nahi mungkar
dianggap hal yg terlarang bertentangan dg perintah & larangan dlm Kitab & As Sunnah; Adanya
larangan mencari & memperdalam ilmu filsafat; larangan untuk terjun ke dunia politik
bertentangan dg hukum & kewajiban agama.
Catatan : Metode Jamaah-jamaah yg menetapkan tujuan & sarana yg parsial (setengah-
setengah) dr ajaran Islam sesungguhnya telah bertindak memilah-milah (tabidh) hukum-hukum
Islam dan hal itu tertolak dalam agama, shg harus diperbaiki kembali metodenya sesuai dg
prinsip yg mencakup Islam & keluasan ajarannya meskipun dawah Islam berada pada kondisi
penuh ujian & cobaan. Oleh karena itu ketika seorang dai memilih jamaah, haruslah memilih
jamaah yg tidak memilah ajaran-ajaran agama secara parsial sesuai dg apa yg dibenci / disukai
penguasa, tetapi memilih jamaah yg mengemban agama scr totalitas, menerobos segala
rintangan dan kesulitan yang menghadang dan wajib memberikan kesetiaan & dukungan pada
jamaah yg mempunyai tujuan menyeluruh mencakup seluruh tujuan agama Islam, menggunakan
sarananya dg apa yg digariskan oleh Allah utk mencapai tujuan berkala yg dikaji scr mendalam
& sesuai dg langkah dawah Rasulullah SAW ketika ditetapkan utk mengembalikan manusia
kepada Allah.
2. Kelompok kedua berupaya mencakup seluruh aliran yang dominan di kalangan umat Islam
disamping tetap menyeru pd ASPEK POLITIK UNTUK TEGAKNYA KHILAFAH
ISLAMIYAH juga merupakan ALIRAN SUFI DALAM ASPEK PENYUCIAN JIWA &
ALIRAN SALAFIYYAH DALAM ASPEK TUNTUTAN UNTUK KEMBALI PADA KITAB
DAN AS SUNNAH sebagai TOTALITAS ISLAM secara umum diwakili oleh Jamaat Islami
(India & Pakistan) yang didirikan oleh Abul Alaa al Maududi, Masyumi (di kepulauan
Khatulistiwa), Fidaiyyan Islam (Iran), JAMAAH IKHWANUL MUSLIMIN (di Dunia Arab).
JAMAAH IKHWANUL MUSLIMIN (JIM)
A. Sejarah JIM:JIM didirikan pd bln Dzul Qaidah 1347 H / Maret 1928 M di kota Ismailiyah,
setelah tjd pertemuan dirumah pendiri & mursyid JIM yg pertama-Syaikh Hasan bin Ahmad bin
Abdurrahman al Banna (Lahir Oktober 1906 di distrik Mahmudiyah Buhayrah, syahid pd 12
Februari 1949), pertemuan itu dihadiri oleh 6 tokoh IM {Abdurrahman Hasbullah (sopir),
Ahmad Al-Khushari (tukang cukur), Zakki al-Maghribi (penjahit), Hafizh Abdul Hamid (tukang
kayu), Fuad Ibrahim, Ismail Izz}, mereka saling membaiat utk hidup bersaudara & berjuang utk
Islam
B. Kehidupan Pendiri JIM, Syaikh Hasan Al Banna adl sosok yg berkharisma & tampak
kejeniusan dlm sisi kepribadian seorg dai, pendidik, pembaharu & pemimpin yg mana kecintaan
hidupnya terpusat pd dawah, serta pengaruh yg begitu kuat pd sahabat & murid2nya
membedakan beliau dg para pemimpin terdahulu, shg kesuksesan nan gemilang ada didlm
pembinaan & produktivitas. Beliaulah pembangun generasi pendidik serta pemilik madrasah
ilmiah, pemikiran & akhlak.
C. Struktur MursyidOrganisasi JIM : Dewan Pendiri (Haiah Tasisiyah) Maktab al Irsyad al
Am dikantor pusat (12 orang:9orang dari kairoAm sbg wakil, sekjen, bendahara-3 orang
sisanya dr daerah lain) => Maktab Idari(Dewan Administrasi)=> Wilayah => Syubah/Cabang
(ketua Syubah) dipilih dr Maktab al Isryad) => Usrah (unit terkecil yg membentuk JIM, terdiri
atas 5 orang yg dipimpin seorang Naqib.
D. Tujuan JIM : Membangun Kepribadian Muslim, Membentuk & Membina Keluarga Muslim,
Membina Masyarakat Muslim, Membebaskan Negeri dr setiap penguasa asing, Memperbaiki
Pemerintahan, Mengembalikan Eksistensi Internasional bagi Umat Islam, Menjadi Guru Dunia
dgn Menyebarkan Dawah Islam keseluruh penjuru.
E. Sarana JIM : Imam yg Mendalam, Pembentukan yg Cermat dan Amal yg berKesinambungan.
F. Rukun Baiat dlm Jamaah : Kefahaman, Ikhlas, Amal, Jihad, Pengorbanan, Taat,
KeTeguhan, Tajarrud, Persaudaraan, Percaya Sepenuhnya.
G. Karakteristik Khusus Dawah Ikhwan yg membedakan JIM dg Jamaah Islam Kontemporer :
1. Rabbaniyah, sebab tujuannya agar terwujud kedekatan dg ALLAH SWT.
2. Universal, krn dawah JIM diarahkan pd seluruh Umat Manusia,
3. Islamiah, sebab berafiliasi pd Islam sbg karakteristik yg utama,
4. Komprehensif, mencakup seluruh aliran kontemporer utk aspek reformasi/perbaikan,
5. Membebaskan loyalitas dr pemerintahan & partai politik yg tdk beraffiliasi pd Islam,
6. Menjauhi wilayah perselisihan fiqh, krn adanya perbedaan masalah furu akibat perbedaan
akal manusia dlm memahami Nash,
7. Menjauhkan diri dr kooptasi para tokoh & elit, krn mereka berpaling dr dawah,
8. Bertahap dl melangkah (ada 3 fase tahapan dawah:pengenalan, pembentukan, pelaksanaan)
9. Mengutamakan Aspek Amaliah,
10. Sambutan Luas dr para pemuda,
11. Cepat Tersebar ke segala penjuru
H. Faktor Keberhasilan JIM, krn menyeru dg seruan Allah yg paling tinggi, menyerukan fikrah
Islam yg paling kuat, mempersembahkan pd manusia Syariat yg adil yakni Al Quran, krn
manusia butuh ketiga hal tsb utk kebahagiaan dan kesengsaraan manusia.
I. Sendi-sendi Dawah JIM & sarananya : utk mewujudkan sendi ILMU dibutuhkan Halaqah,
sendi TARBIYAH butuh Usroh Takwin, sendi JIHAD butuh Usroh Amali.
J. Sendi Usrah dlm JIM : Taaruf, Tafahum & Takaful.
K. Kewajiban & Syarat Keanggotaan JIM berbeda sesuai tingkatan : Nashir, Munaffid
(Mujahid), & Naqib (Naib & Warits), tahapan terarah tsb menunjukkan kematangan &
kecakapan kepemimpi-nan dlm mengenal karakter jiwa sbg suatu hal yg sunatullah dlm
penciptaan manusia, berTahap.
L. Usaha JIM : dlm bidang Sosial, Pertanian, Olahraga, Kepanduan (Ilmiah & Pendidikan,
Tsaqafah Islamiyah{buku-buku, Pers, kajian}), KeWanitaan, Ekonomi, Kesehatan.
M. Al ikhwan & Politik, jk ada yg mengatakan dawah JIM adalah politik, mk JIM menyeru
bahwa Al Quran & As Sunnah dlm genggaman, amal salaf yg saleh dr umat adalah teladan, jk
menyeru pd Islam (hukum & petunjuknya) disebut politik, maka inilah politik JIM.
N. JIM adl jamaah yg memperjuangkan Islam ygKesimpulan atas JIM sesuai tujuan, sarana,
& bertahap yg senantiasa berkembang dlm strategi amaliahnya dg berpedoman pd Kitab &
Sunnah.
JIM menetapkan fase konfrontasi dg kebatilanAdapun KRITIK atas JIM sebelum menetap-kan
pilihan belahan bumi tempat berpijak, shg banyak tokoh yg dibunuh & harta JIM dirampas ;
Terlalu percaya & berprasangka baik pd kepemimpinan lain, pdhl bs diambil alih.(Wallahu
Alam)

Вам также может понравиться