KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2014 LALAT BUAH (Drosophila melanogaster) Klasifikasi Drosophila melanogaster (Borror, 1992) Kingdom Animalia Phyllum Arthropoda Kelas Insecta Ordo Diptera Famili Drosophilidae Genus Drosophila Spesies Drosophila melanogaster Selain itu, Drosophila melanogaster juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa. Lalat buah mempunyai empat stadium metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. (Wheeler, 1981). Morfologi
1. Keterangan Gambar A. Antena B. Mata C. Tibia D. Tarsus E. Protorax F. Abdominal segmen G. Sayap Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu seri segmen yang teratur. segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu; kepala, thoraks, dan abdomen. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Genus Drosophila mempunyai banyak species. Species yang paling banyak dan tersebar luas adalah Drosophila melanogaster. Selama musim panas species ini terdapat di semua bagian dunia yang biasanya mengerumuni buah-buahan yang ranum. Lalat-lalat ini panjangnya 3-4 mm dan biasanya warnanya kekuning kuningan. Tubuhnya berukuran sangat kecil, sayap satu pasang yang merupakan sayap depan, sayap belakang mereduksi menjadi halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax. Seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila melanogaster ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral (punggung-perut). Pada Drosophila melanogaster, determinan sitoplasmik yang sudah ada di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini bahkan sebelum fertilisasi. Setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen. Kelompok ini adalah kelompok yang besar (190 jenis Amerika Utara), dan banyak jenis sangat umum. Lalat buah sering kali adalah hama-hama di dalam rumah tangga apabila didapatkan buah-buah. Larva dari kebanyakan jenis terdapat di dalam buah-buah yang membusuk dan fungi. Pada kasus larva yang hidup di dalam buah, telah ditunjukan bahwa larva sebenarnya makan ragi-ragi yang tumbuh di dalam buah-buah itu. Beberapa jenis adalah bersifat ektoparasitik (pada ulat-ulat) atau bersifat pemangsa (pada mealybugs dan Homoptera kecil lainya) pada tahap larva. Beberapa jenis dalam kelompok ini karena waktu hidupnya yang pendek, kromosom-kromosom kelenjar ludah raksasa, dan mudahnya dipelihara, telah dipakai secara luas dalam penelitian-penelitian keturunan. Seekor Drosophila melanogaster betina dapat menghasilkan 3000 keturunan dan sekor Drosophila melanogaster jantan dapat menjadi parental dari 10000 keturunan. Sistem pencernaan terdiri atas mulut, kelenjar ludah (glandula salivary), esofagus, lambung, dan usus halus.Alat ekskresi dilakukan oleh saluran Malpighi yang halus. Sistem peredaran darah merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki pembuluh kapiler ataupun vena. Darah dipompakan oleh jantung melalui aorta anterior. Sistem respirasi disusun oleh saluran kutikula yang dinamakan trakea. Trakea berhubungan dengan lubang di permukaan abdomen dan thorax yang dinamakan spirakel. Sistem syarafnya berbentuk tangga tali dan organ pendengarannya dinamakan timpanium. Timpanium terdapat pada segmen abdomen yang pertama (Karmana,2008). Inti sel tubuh pada lalat Drosophila melanogaster, hanya memiliki 8 buah kromosom yaitu 3 pasang autosom (kromosom tubuh) dan 1 pasang kromosom kelamin (Yatim,1980).
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya: 1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. 2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm. 3. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya. 4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan. 5. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. 6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah. 7. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. 8. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam 9. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax.
Berikut adalah ciri-ciri umum Drosophila melanogaster dewasa (Miller, 2000): 1. Tubuhnya terbagi menjadi tiga segmen yaitu, kepala, thorax, dan abdomen. 2. Seperti lalat lainnya, Drosophila melanogaster memiliki satu pasang sayap transparan yang berpangkal dari thorax bagian tengah. 3. Drosophila melanogaster memiliki tiga pasang kaki yang bersegmen. 4. Drosophila melanogaster berwarna coklat dengan panjang 3 mm dan lebar 2 mm. 5. Drosophila melanogaster memiliki sepasang mata majemuk berwarna merah dengan tiga buah mata tunggal berada di antara sepasang mata majemuk. 6. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang masing-masing terbagi menjadi enam segmen, segmen ke-6 berbentuk seperti semacam sungut disebut arista. Sedangkan ciri-ciri yang membedakan Drosophila melanogaster jantan dan betina antara lain; Jantan Betina 1. Ukuran tubuh lebih kecil dari betina 1. Ukuran tubuh lebih besar dari jantan 2. Sayap lebih pendek dari sayap betina 2. Sayap lebih panjang dari sayap jantan 3. Terdapat sisir kelamin (sex comb) 3. Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb) 4. Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam 4. Ujung abdomen runcing Gambar
Gambar
Pada drosophila ditemukan 4 pasang kromosom. Pada lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing. Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk segmen- segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan. Inti sel lalat buah Drosophila hanya memiliki 8 buah kromosom saja, sehingga mudah sekali di amati dan dihitung. 8 buah kromosom itu dibedakan atas : a. 6 buah kromosom (atau 3 pasang) yang pada lalat betina maupun jantan bentuknya sama. Karena itu kromosom-kromosom ini disebut autosom (kromosom tubuh), disingkat dengan huruf A b. 2 buah kromosom (atau satu pasang) disebut kromosom kelamin (sex kromosom), sebab bentuknya ada yang berbeda pada lalat betina dan jantan.
Siklus Hidup
Di alam perkembangan dan siklus hidupnya, mengalami tingkat-tingkat dari yang sangat sederhana sampai kompleks dan bahkan menakjubkan. Lalat buah mengalami perubahan- perubahan agak jelas dalam perkembangan-perkembangan mereka, baik pada penampilan dan kebiasaan. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur, larva instar I, larva instar II, larva instar III, pupa, imago. Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan (Silvia, 2003) Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa (Silvia, 2003). 1. Fase Telur
Lalat betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan dapat mencapai 400-500 buah dalam 10 hari.Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang (oval) dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. (Silvia, 2003). Telur lalat buah berukuran sekitar 0,5 mm. pada ujuang anteriornya, terdapat sebuah lubang yang disebut micropyle dan dibatasi oleh dua sampai empat buah tonjolan yang memanjang berbetuk sendok. Telur yang baru dikeluarkan, pada umunya sudah memasuki tahap blastula atau tahap lebih lanjut apabila proses peneluran terganggu. Telur memiliki struktur seperti kait yang berfungsi sebagai pengapung untuk mencegah agar tidak tenggelam ke dalam makanan yang berbentuk cair. Diameternya 0,5 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Tahap telur berlangsung selama lebih kurang 24 jam. Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (korion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Korion memiliki kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut (Borror 1992). 2. Fase Larva
Drosophila melanogaster melalui tiga tahapan larva, dimana larva makan, tumbuh, dan larva berganti kulit (terkelupas lapisan luarnya yang keras) . Larva berwarna putih keruh, berbentuk bulat panjang dengan salah satu ujungnya runcing. Larva hidup dan berkembang dalam daging buah selama 6 - 9 hari, menyebabkan buah menjadi busuk. Larva berwarna putih dengan panjang 4,5 mm, bersegmen dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernapasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. Mulut berwarna hitam dan bertaring. Larva hidup di dalam makanan dan aktivitas makannya sangat tinggi. Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium. Jika terdapat banyak saluran makan, pertumbuh biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Pada tahap larva terjadi dua kali pergantian kulit, dan periode di antara masa pergantian kulit dinamakan stadium instar. Dengan demikian, dikenal tiga stadium instar, yaitu sebelum pergantian kulit yang pertama, antara kedua masa pergantian kulit, dan setelah pergantian yang kedua. Secara keseluruhan tahap larva memakan waktu kira-kira satu minggu. (Silvia 2003). Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodic berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integument baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Di tempat tersebut larva akan melekatkan diri dengan cairan lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa. Menurut Ashburner (1985), saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tidak berkepala dan bersayap disebut larva instar. Dan dapat diringkas, pada Drosophila melanogaster, destruksi sel-sel larva terjadi pada proses pergantian kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago (Ashburner, 1985). 3. Fase Pupa
Pupa berwarna kecoklatan, berbentuk oval dengan panjang 5 mm. Pupa (kepompong) berbentuk oval, warna kecoklatan, dan panjangnya 5 mm. Masa pupa adalah 410 hari dan setelah itu keluarlah serangga dewasa (imago) lalat buah. Pupa memiliki kutikula yang keras dan berwarna gelap. Panjangnya 3 mm. Tahap pupa berlangsung sekitar 5 hari. Fase pupa dapat dibagi menjadi 2 yakni: Prepupa Berbentuk lebih lonjong dan memendek jika dibandingkan dengan larva instar 3, berwarna putih-putih bening, letaknya pada dinding, terbentuk setelah larva instar 3 bergerak ke atas (dinding botol) dan ketika larva instar 3 sudah tidak aktif lagi. Sebagian kebanyakan terletak di tissue dan melekat dibagian dalam tissue Pupa Bentuknya lonjong, warna kecoklatan, tidak aktif bergerak, ukuran sedikit lebih besar dibanding dengan ukuran prepupa, Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap dan kaki. Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini juga larva berganti menjadi lalat dewasa. (Ashburner, 1985). Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa (Silvi 2003). 4. Fase Imago
Imago lalat buah rata-rata berukuran 0,7mm x 0,3mm dan terdiri atas kepala, toraks dada, dan abdomen. Toraks terdiri atas 3 ruas; berwarna oranye, merah kecoklatan, coklat, atau hitam dan memiliki sepasang sayap. Pada bagian dorsalis complex, biasanya terdapat dua garis membujur dan sepasang sayap transparan Lalat dewasa yang baru keluar dari pupa sayapnya belum mengembang , tubuhnya berwarna bening. Keadaan ini akan berubah dalam beberapa jam. Lalat betina mencapai umur matang kelamin dalam waktu 12 hingga 18 jam, dan dapat bertahan hidup selama lebih kurang 26 hari. Lalat betina akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan. Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. Pada permukaan dorsal, abdomen lalat betina berwarna lebih gelap daripada lalat jantan. Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari.
Tahap-tahap dari siklus hidup Drosophila melanogaster berikut ciri-cirinya, dapat pula diringkas sebagai berikut:
menempel di dinding botol dan sangat banyak pada tissue medium. Tahapan Ciri-Ciri waktu Telur Berbentuk bulat lonjong, ukuran sekitar 0.5 mm, berwarna putih susu, pada ujung anteriornya terdapat dua tangkai kecil menyerupai sendok yang berfungsi agar telur tidak tenggelam, biasanya terdapat pada permukaan media. 24 jam Larva instar 1 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih bening, berukuran 1 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, belum memiliki spirakel anterior. Larva instar 2 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran 2 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam untuk makan, memiliki spirakel anterior. 2 hari Larva instar 3 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran 3-4 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam lebih besar dan jelas terlihat dibanding larva instar 2, memiliki spirakel anterior dan terdapat beberapa tonjolan pada spirakel anteriornya. 3 hari Prapupa Terbentuk setelah larva instar 3 merayap pada dinding botol, tidak aktif, melekatkan diri; berwarna putih; kutikula keras dan memendek; 4 hari tanpa kepala dan sayap Pupa Tidak aktif dan melekatkan diri pada dinding botol, berwarna coklat, kutikula keras, memendek, dan besegmen. 5 hari Imago Tubuh terbagi atas cephla, thorax, dan abdomen; bersayap transparan; memiliki mata majemuk biasanya berwarna merah; dan ciri- ciri lainnya menyerupai ciri lalat buah dewasa 9 hari
Cara Perkembangbiakan Lalat-lalat ini berkembang dengan cepat dan dibawah kondisi yang ideal dapat menghasilkan 25 keturunan tiap tahun. Tiap-tiap betina akan bertelur sampai 100 butir, dari jumlah itu kira-kira separuh akan berkembang menjadi jantan dan separuh menjadi betina. Jantan dari genus ini diketahui memiliki sel sperma terpanjang dari organisme apapun di Bumi, termasuk satu spesies, Drosophila bifurca , yang memiliki sperma sepanjang 58 mm (2,3). Sel sperma kebanyakan ekor, dan disampaikan kepada betina dalam gulungan kusut. Para anggota lain dari genus Drosophila juga membuat sel-sel sperma yang relatif sedikit raksasa, dengan D. bifurca menjadi terpanjang. Sel sperma Drosophila melanogaster yang lebih sederhana sepanjang 1,8 mm, walaupun ini masih sekitar 300 kali lebih lama daripada sperma manusia. . Drosophila sangat bervariasi dalam kapasitas reproduksi mereka. Mereka seperti D. melanogaster yang berkembang biak dalam jumlah besar, langka sumber daya relatif memiliki ovarium yang jatuh tempo 10-20 telur sekaligus, sehingga mereka dapat diletakkan bersama di satu situs. Lain yang berkembang biak di substrat lebih-berlimpah tetapi kurang bergizi, seperti daun, hanya dapat meletakkan satu telur per hari. Telur memiliki satu atau lebih filamen pernapasan dekat ujung anterior, ujung ini memperpanjang di atas permukaan dan memungkinkan oksigen untuk mencapai embrio. Larva tidak makan dari bahan sayuran itu sendiri, melainkan pada ragi dan mikroorganisme hadir pada substrat perkembangbiakan yang membusuk. Pengembangan waktu bervariasi antara spesies (antara 7 dan lebih dari 60 hari) dan tergantung pada faktor-faktor lingkungan seperti suhu, pembibitan substrat, dan berkerumun.
DAFTAR PUSTAKA
Boror, dkk. 1996. Pengenalan Pelajaran Serangga edisi Keenam. Yogyakarta. Gajah Mada University Press Goodenough. 1984. Genetika Edisi ketiga Jilid Satu. Jakarta. Erlangga
Nio.T.K. 1990. Genetika Dasar. Bandung. Institut Teknologi Bandung.
Sepoetro. 1975. Pengantar Genetika Dasar. Jakarta. Universitas Indonesia Press
Soemartono.1979. Pedoman Praktikum Biologi Umum 3. Jakarta. Djambatan Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Zarzen. 2008.laporan genetika: siklus hidup Drosophila melanogaster.Online. . http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/ Diakses pada 25 September 2014.
Silvia Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran.
Laporan Praktikum Genetika Tata Cara Menangani Drosophila, Pengamatan Siklus Hidup Drosophila, Determinasi Drosophila, & Pengenalan Mutan Drosophila KELOMPOK A