Вы находитесь на странице: 1из 14

HAK DAN KEBEBASAN BERAGAMA

(Dalam Perspektif Islam, DUHAM dan keindonesiaan


!
Oleh: H.Hamid Fahmy Zarkasyi PhD
In the modern world one concept which is most afected by the dominance of
secularisme
is that of freedom. The discussion of the concept of freedom in the West
today
is so deeply infuenced by the Renaisance and post-Renaisance notion of
man
..that it is difcult to envisage the very meaning of freedom
in the contet of a traditional civili!ation such as Islam.
S"H"Nasr
A" Penda#$l$an
Topik kebebasan dan hak azasi manusia adalah topic yang
universal namun ia tidak berarti netral. !ebab pembahasan
mengenai kebebasan dan H"# pada umumnya hanya dalam
perspekti$ manusia yang dalam peradaban %arat telah terbentuk
dalam doktrin humanisme. Humanisme sendiri selalu dihadapkan
atau berhadap&hadapan dengan agama. 'ni sekaligus merupakan
pertanda bah(a orientasi manusia %arat telah bergeser dari
sentralitas Tuhan kepada sentralitas manusia. #anusia lebih penting
dari agama dan sikap manusia(i seakan men)adi lebih mulia
daripada sikap religius. Dalam situasi seperti ini topik mengenai
kebebasan beragama dipersoalkan. "kibatnya ter)adi ketegangan
dan perebutan makna kebebasan beragama antara agama dan
humanisme. *etika humanisme memaknai kebebasan beragama
standar kebebasannya tidak meru)uk kepada agama sebagai
sebuah institusi dan ketika agama memaknai kebebasan ia
menggunakan acuan internal agama masing&masing dan selalunya
tidak diterima oleh prinsip humanisme. Humanisme dianggap anti
agama dan sebaliknya agama dapat dituduh anti kemanusiaan.
*etegangan ini perlu diselesaikan melalui kompromi ditingkat
konsep dan kemudian dikembangkan pada tingkat sosial atau
politik. Dan untuk itu agama&agama perlu membeberkan makna
dan batasan atau tolok ukur kebebasannya masing&masing.
!ementara itu prinsip&prinsip H"# perlu mempertimbangkan prinsip
internal agama&agama. #akalah ini akan mencoba mengelaborasi
makna hak dan kebebasan dari perspekti$ 'slam D+H"# dan
perundang&undangan di 'ndonesia.
1
#akalah disampaikan dalam ,okakarya -asional *omisi -asional Hak "sasi
#anusia "# tahun Reformasi$ %uo &adis 'ema(uan dan 'enega)an *+, di Indonesia
Hotel %orobudur .akarta /&00 .uli 122/.
B" Pro%lem Deklarasi Uni&ersal HAM
!alah satu prestasi kemanusiaan terbesar setelah Perang Dunia
ke '' adalah konseptualisasi dan penyebaran Deklarasi +niversal
Hak "sasi #anusia pada 02 Desember 034/. Deklarasi itu
bersamaan dengan dua *ovenan 'nternasional yaitu International
-ovenant on -ivil and 'olitical Rights dan International -ovenant on
.conomic$ /ocial$ -ultural Right tahun 0355 secara umum kemudian
dikenal sebagai International 0ill of *uman Right. !ecara umum
Deklarasi dan dua *ovenan itu merupakan usaha bersama untuk
me(u)udkan dunia yang lebih baik berkeadilan dan ker)asama
internasional yang berguna bagi semua.
-amun dibanding dua *ovenan itu Deklarasi itu se)ak a(al
telah menuai banyak kritikan dan keberatan. #ungkin ini
dikarenakan oleh situasi ketika Deklarasi itu disusun. Faktanya
Deklarasi itu di susun oleh segelintir orang tidak representative dan
umumnya didominasi oleh orang %arat dan ketika itu orang&orang
dari "$ro&"sia sedang berada diba(ah penguasa kolonial.
*onsekuensinya tidak banyak ide&ide yang masuk dan
diperdebatkan serta didiskusikan khususnya yang berkaitan dengan
nilai&nilai "sia dan "$rika lebih&lebih nilai&nilai keagamaan dari
berbagai agama di dunia. "kibatnya agama&agama itu hampir
secara keseluruhannya merasa tidak puas meskipun tidak selalu
diekspresikan secara terus terang. *etidak&puasan kedua adalah
ketika orang mulai berulang ulang mendesak agama&agama di
dunia untuk mendukung atau mengakomodir Deklarasi atau
dokumen lain yang berkaitan dengan H"#. ,atar belakangnya
nampaknya adalah karena adanya asumsi bah(a agama adalah
penghalang pelaksanaan dan penyebaran H"#. "gama akhirnya
diletakkan secara vis a vis dengan H"# yang menekankan pada
kebebasan dan keadilan.
*arena situasi itu maka tidak heran )ika utusan berbagai
masyarakat beragama seluruh dunia mengusulkan agar Deklarasi
dan dua *ovenan itu direvisi dan syarat&syaratnya dibuat lebih adil
dengan memasukkan konsep&konsep yang berdasarkan agama baik
spiritualitas maupun tanggung )a(ab. Peluncuran acara 'ro(ect on
Religion and *uman Right pada bulan .uli tahun 0336 di -e( 7ork
merupakan tonggak penting dalam hal ini.
1
Perkembangan
selan)utnya adalah revisi Deklarasi pada ulang tahun ke 82
Deklarasi dan ulang tahun ke 82 Fakultas Religious /tudies di
universitas #c9ill #ontreal. :evisi itu menghasilkan dokumen yang
disebut 1niversal 2e)laration of *uman Right by the World
2
,ihat "rvind !harma ;To(ards a Declaration o$ Human :ight by the <orld
:eligion= dalam .oseph :unzo -ancy #.#artin dan "rvind !harma eds. *uman Right
and Responsibilitis in the World Religion >O?$ord: One(orld 1226 060@
Religions.
6
"cara ini dilan)utkan di berbagai tempat seperti di
Aali$ornia -e( 7ork Durban %arcelona Paris pada acara +-B!AO.
Dan yang terakhir adalah di 9enting Highland #alaysia pada bulan
-ovember 1221. Pertemuan terakhir itu menghasilkan usulan baru
Deklarasi +niversal dengan beberapa komentar yang
merepresentasikan dunia agama. 'ni sekedar menun)ukkan bah(a
Deklarasi yang dianggap ;+niversal= itu ternyata masih belum
mengakomodir aspirasi agama&agama. 'ni berarti bah(a diperlukan
suatu Deklarasi yang adil yang memberi hak dan pegakuan kepada
individu dan )uga kelompok khususnya institusi agama dan -egara
untuk memberi makna tentang hak kebebasan moralitas keadilan
dan kehormatan sekaligus mempraktekkannya dalam kehidupan
nyata yang beradab.
Dalam kasus diatas se)alan dengan tuntutan agama&agama
'slam )uga mempunyai persoalannya sendiri terhadap Deklarasi
+niversal H"#. %agi umat 'slam dan -egara&negara 'slam Deklarasi
itu secara umum dapat diterima. -amun yang se)ak a(al men)adi
masalah bagi umat 'slam adalah pasal 0/ yakni pasal mengenai hak
beragama dan hak mengganti agama. Problem ini telah se)ak a(al
disadari umat 'slam. *onon #uhammad Za$rullah *han dari Pakistan
dan .amil al&%arudi dari !audi "rabia telah memperdebatkan pasal
ini. !elain itu pasal 05 Deklarasi H"#
4
tentang perka(inan beda
agama )uga tidak dapat diterima kalangan #uslim. Persoalan yang
mengemuka kemudian hingga kini adalah apakah sikap #uslim
secara individu dan kolekti$ terhadap pasal&pasal Deklarasi H"#
yang bertentangan dengan a)aran dasar agamanyaC "pakah
Deklarasi H"# )uga telah memberikan #uslim secara kolekti$ atau
institusional hak dan kebebasan melaksanakan agamanya.
!elain dari sisi materi persoalan yang lain adalah tentang
kekuatan hukum Deklarasi H"# diatas. "pakah Deklarasi ini
mempunyai kekuatan mengikat secara hukum. Terdapat sedikitnya
empat pandangan dalam hal ini. 'ertama yang menganggap
adanya kekuatan hukum Deklarasi tersebut secara internasional.
7ang berarti mengikat seluruh anggota P%% karena ini merupakan
kelan)utan dari Aharter P%%D )edua deklarasi ini bertentangan
dengan pasal 1>E@ Aharter P%% mengenai kedaulatan -egara.
3etiga karena H"# dan kebebasan bukan masalah internal -egara
tapi merupakan urusan internasional maka undang&undang disetiap
-egara harus disesuaikan dengan norma&norma H"#. 3eempat
deklarasi hanya diputuskan oleh P%% dan karena itu secara hukum
3
'bid.
4
%erbunyi: 0@. !etiap laki&laki dan perempuan tanpa diskriminasi ras
kebangsaan atau agama mempunyai hak untuk ka(in dan mendirikan rumah
tangga. #ereka mempunyai hak yang sama ketika dan sesudah melangsungkan
perka(inan. >1@ Perka(inan harus dilaksanakan dengan bebas dan dengan
persetu)uan kedua belah pihak.
tidak mengikat.
8
#engingat bah(a -egara&negara itu mempunyai
kedaulatan dan batasannya sendiri tentang H"# dan kebebasan
maka alternati$ keempat adalah nampaknya ini yang lebih cocok
untuk -egara dan mungkin )uga agama&agama.
.ikapun Deklarasi itu mengikat >karena telah didukung oleh ++
-o.01 tahun 1228@ masalahnya kini masuk kedalam pena$siran arti
kebebasan dalam Deklarasi H"# dan )uga +ndang&undang. Dalam
pena$siran mengenai H"# ini terdapat sekurangnya empat aliran
pemikiran: yaitu: Pandangan +niversal "bsolut Pandangan
+niversal :elati$ Pandangan Partikularistis "bsolut dan Pandangan
Partikularistis :elati$. #enurut Pro$. #uladi dan #asyhur BFendi yang
sesuai dengan kondisi 'ndonesia maupun negara&negara dunia
ketiga adalah konsep partikularistis relati$. !ebab paham tersebut
dinilai lebih mengedepankan aspek nasionalisme dan lokalistik
sebagai bentuk keragaman yang harus dihormati dilindungi dan
dipenuhi dalam konstalasi penegakan H"#. !elain itu paham ini
)uga menyadari pentingnya menghargai sistem hukum dan nilai
masing&masing bangsa sebab bagaimanapun hakekat keberadaan
suatu bangsa tercermin dari sistem nilai dan hukum yang lahir
berdasarkan sense of law$ (ustice value dan customery law dari
masyarakat itu sendiri. .adi hukum yang baik dengan segala
institusinya menurut aliran historis yang dipelopori oleh Friedrich
Aarl von !avigny tidak lain adalah sistem hukum yang terbangun
dari )i(a bangsa itu sendiri.
5
.ika kita menganut pandangan
partikularistis :elati$ maka makna kebebasan yang dilontarkan
dalam Deklarasi H"# dapat disesuaikan dengan -egara atau
institusi agama masing&masing.
'" Islam, Ke%e%asan dan HAM
Pada hakekatnya 'slam tidak bertentangan dan Hak "sasi
#anusia ia bahkan sangat menghormati hak dan kebebasan
manusia. .ika prinsip&prinsip dalam al&GurHan disarikan maka
terdapat banyak poin yang sangat mendukung prinsip universal hak
asasi manusia. Prinsip&prinsip itu telah dituangkan dalam berbagai
pertemuan umat 'slam. 7ang pertama adalah 1niversal Islamic
2eclaration of Right$ diadakan oleh sekelompok cendekia(an dan
pemimpin 'slam dalam sebuah *on$erensi di ,ondon tahun 03/0
yang diikrarkan secara resmi oleh +-'!AO di Paris. Deklarasi itu
berisi 16 pasal mengenai hak&hak asasi manusia menurut 'slam.
5
!ulieman "bdul :ahman "l&Hageel *uman Right in Islam and Refutation of the
,isconceived +llegation +ssociated with These Right Dar Bshbelia :iyadh !.". t.t.
/1&/6
6
!aharuddin Daming 'elarangan +(aran /esat 2alam 'erspe)tif *u)um dan
*+, !abilli no 15 th. IJ .uli 122/.
Deklarasi ,ondon kemudian diikuti oleh Deklarasi Aairo yang
dikeluarkan oleh Organisasi *on$erensi 'slam >O*'@ tahun 0332
>0400@. Dari pendahuluan Deklarasi itu dapat disarikan men)adi
beberapa poin diantaranya adalah bah(a 0@ 'slam mengakui
persamaan semua orang tanpa membedakan asal&usul ras )enis
kelamin (arna kulit dan bahasa 1@ persamaan adalah basis untuk
memperoleh hak dan ke(a)iban asasi manusia 6@ kebebasan
manusia dalam masyarkat 'slam consisten dengan esensi
kehidupannya sebab manusia dilahirkan dalam keadaan bebas dan
bebas dari tekanan dan perbudakan 4@ 'slam mengakui persamaan
antara penguasa dan rakyat yang harus tunduk kepada hukum "llah
tanpa diskrimasi 8@ (arganegara adalah anggota masyarakat dan
mempunyai hak untuk menuntut siapapun yang mengganggu
ketentraman masyarakat. Deklarasi itu terdari dari 18 pasal yang
mencakup masalah kehormatan manusia persamaan manusia
sebagai keluarga perlunya ker)asama antar sesama manusia tanpa
memandang bangsa dan agamanya kebebasan beragama
keamanan rumah tangga perlunya solidaritas individu dalam
masyarakat pendidikan bukan hak tapi ke(a)iban perlindungan
terhadap kesehatan masyarakat pembebasan masyarakat dari
kemiskinan dan kebodohan dan lain sebagainya.
E
*eseluruhan pasal&pasal dalam Deklarasi Aairo itu dapat
disarikan men)adi 8 poin:
0@ H"# dalam 'slam diderivasi dari a)aran 'slam. #enurut a)aran
'slam manusia dianggap sebagai makhluk yang mulia. >G!.
0E:E2@
1@ H"# dalam 'slam adalah karunia dari Tuhan dan bukan
pemberian dari manusia kepada manusia lain dengan kehendak
manusia. >artinya hak asasi dalam 'slam adalah innate 4 5trah@.
6@ H"# dalam 'slam bersi$at komprehensi$. Termasuk didalamnya
hak&hak dalam politik ekonomi social dan budaya.
4@ H"# dalam 'slam tidak terpisahkan dari syariah.
8@ H"# dalam 'slam tidak absolute karena dibatasi oleh obyek&
obyek syariah dan oleh tu)uan untuk men)aga hak dan
kepentingan masyarakat yang didalamnya terdapat individu&
individu.
/
!elain itu ,iga "rab pada 08 !eptember 0334 dalam
pertemuannya di Aairo #esir mengeluarkan sebuah Aharter yang
disebut +rab -harter of *uman Right. Aharter ini terdiri dari 63
Pasal yang menyangkut berbagai hal yang lebih lengkap dari apa
yang terdapat dalam D+H"#.
Dalam kaitannya dengan kebebasan yang merupakan bagian
terpenting dari hak asasi manusia 'slam dengan )elas telah
memposisikan manusia pada tempat yang mulia. #anusia adalah
7
!ulieman "bdul :ahman "l&Hageel *uman Right$ 43&83.
8
'bid 52
makhluk yang diberi keutamaan dibanding makhluk&makhluk yang
lain. 'a diciptakan dengan sebaik&baik ciptaan.
3
'a diciptakan
menurut image >!urah@ Tuhandiberi diberi si$at&si$at yang
menyerupai si$at&si$at Tuhan. !elain diberi kesempurnaan ciptaan
manusia )uga diberi si$at 5trah$ yaitu si$at kesucian yang bertendesi
mengenal dan beribadah kepada Tuhannya serta bebas dari
tendensi berbuat )ahat. !i$at )ahat yang dimiliki manusia diperoleh
dari lingkungannya. Dengan keutamaannya itu manusia yang
diciptakan sebagai khali$ah di muka bumi >G! 1:62D 12:005@. Oleh
sebab itu manusia mengemban tanggung )a(ab terhadap
Penciptanya dan mengikuti batasan&batasan yang ditentukan-ya.
+ntuk melaksanakan tanggung )a(abnya itu manusia diberi
kemampuan melihat merasa mendengar dan yang terpenting
adalah berKkir. Pemberian ini merupakan asas bagi lahirnya ilmu
pengetahuan dan pengembangannya. 'lmu pengetahuan dalam
'slam diposisikan sebagai anugerah dari Tuhan dan dengan ilmu
inilah manusia mendapatkan kehormatan kedua sebagai makhluk
yang mulia. "rtinya manusia dimuliakan Tuhan karena ilmunya dan
sebaliknya ia akan mulia disisi Tuhan )ika ia men)alankan tanggung
)a(abnya itu dengan ilmu pengetahuan.
-amun dalam masalah kebebasan hanya Tuhanlah pemiliki
kebebasan dan kehendak mutlak. #anusia meski diciptakan
sebagai makhluk yang utama diantara makhluk&makhluk yang lain
ia diberi kebebasan terbatas sebatas kapasitasnya sebagai
makhluk yang hidup dimuka bumi yang memiliki banyak
keterbatasan. *eterbatasan manusia karena pertama&tama
eksistensi manusia itu sendiri yang relati$ atau nisbi dihadapan
Tuhan karena alam sekitarnya karena eksistensi manusia lainnya.
+paya untuk melampaui keterbatasan manusia(i adalah ilusi yang
berbahaya. %erbahaya bukan pada 7ang #aha Tak Terbatas yaitu
Tuhan tapi pada manusia sendiri.
02
*ebebasan manusia dalam 'slam dideKnisikan secara berbeda&
beda oleh ahli KLih teolog dan Kloso$. %agi para $uLaha kebebasan
itu secara teknis menggunakan terma hurriyah yang seringkali
dikaitkan dengan perbudakan. !eorang budak dikatakan bebas
>hurr@ )ika tidak lagi dikuasai oleh orang lain. -amun secara luas
bebas dalam hokum 'slam adalah kebebasan manusia dihadapan
hokum Tuhan yang tidak hanya berkaitan dengan hubungan
manusia dengan Tuhan tapi hubungan kita dengan alam dengan
manusia lain dan bahkan dengan diri kita sendiri. !ebab manusia
tidak dapat bebas memperlakukan dirinya sendiri. Dalam 'slam
bunuh diri tidak dianggap sebagai hak individu ia merupakan
perbuatan dosa karena melampaui hak Tuhan.
9
*ami ciptakan manusia sebaik&baik ciptaanM >G! 38:4@
10
Hossein -asr !eyyed Islamic 6ife and Thought$ 9eorge "llen N +n(in ,ondon
%oston !ydney 0E&0/.
#enurut para teolog kebebasan manusia tidak mutlak dan
karena itu apa yang dapat dilakukan manusia hanyalah sebatas apa
yang mereka istilahkan sebagai i)htiyar. I)htiyar memiliki akar kata
yang sama dengan )hayr >baik@ artinya memilih yang baik.
Isti)aharah adalah shalat untuk memilih yang baik dari yang tidak
baik. .adi bebas dalam pengertian ini adalah bebas untuk memilih
yang baik dari yang tidak baik. !udah tentu disini kebebasan
manusia terikat oleh batas pengetahuannya tentang kebaikan.
*arena pengetahuan manusia tidak sempurna maka Tuhan
memberi pengetahuan melalui (ahyu-ya. Orang yang tidak
mengetahui apa yang dipilih itu baik dan buruk tentu tidak bebas ia
bebas sebatas kemampuan dan pengetahuannya sebagai manusia
yang serba terbatas.
Para Kloso$ tidak )auh beda dengan para teolog. *ebebasan
dalam pengertian para Kloso$ lebih dimaknai dari perspekti$
masyarakat 'slam dan bukan dalam konteks humanisme sekuler.
Para Kloso$ )uga memandang perlunya kebebasan manusia yang
didorong oleh kehendak itu disesuaikan dengan *ehendak Tuhan
yang menguasai kosmos dan masyarakat manusia sehingga dapat
menghindarkan diri dari keadaan terpen)ara oleh pikiran yang
sempit.
#eskipun berbeda antara berbagai disiplin ilmu namun
semuanya tetap bermuara pada Tuhan. -amun yang penting dicatat
para ulama dimasa lalu membahas masalah ini dengan meru)uk
kepada sumber&sumber pengetahuan 'slam yaitu al&GurHan hadith
i)maH Liyas >akal@ dan )uga intuisi. 'tulah sebabnya kebebasan
dalam se)arah 'slam dimaknai dalam konteks syariah. #eskipun
telah ter)adi konOik sesudah *hula$a al&:asyidun antara penguasa
dan ulama namun syariah atau tata hukum 'slam masih men)adi
protective code yang mengikat masyarakat dan penguasa
sekaligus. Disini ulama beperan dalam men)aga syariah ketika
ter)adi tindakan para khali$ah yang berla(anan dengan hukum
syariah sehingga dalam situasi seperti itu kebebasan individu
di)amin oleh syariah.
00
'tulah prinsip&prinsip kebebasan dalam 'slam
yang disampaikan secara singkat >in cursory manner@. *ini perlu
dibahas makna kebebasan dalam kaitannya dengan H"#
khususnya kebebasan beragama
Dalam kaitannya dengan H"# de(asa ini dua persoalan penting
yang perlu dibahas adalah pertama kebebasan berKkir dan
berekspresi dan )edua kebebasan beragama. *ebebasan berKkir
dan berekspresi mendapat tempat yang tinggi 'slam. -amun berKkir
dan berekspresi harus disertai keimanan kepada Tuhan bukan
berKkir bebas yang )ustru menggugat Tuhan seperti di %arat. Dalam
al&GurHan berKkir disandingkan dengan berzikir alias mengingat
Tuhan. !elain itu kebebasan berekspresi atau dalam 'slam disebut
11
'bid 16
i)tihad dibolehkan bagi yang memiliki otoritas keilmuan yang dapat
dipertanggung )a(abkan. !ebab innovasi dalam ilmu apapun tidak
dapat dipisahkan dari otoritas keilmuan. !ecara epistemologis
kebebasan berKkir dan berekspresi dibatasi oleh pandangan hidup
'slam >Worldview of Islam@ yang secara konseptual dapat diru)uk
kepada konsep&konsep seminal dalam al&GurHan yang dielaborasi
oleh Hadith dan tradisi intelektual 'slam. .adi kebebasan berKkir
dalam 'slam harus berbasis pada epistemologi ontologi dan
aksiologi 'slam. !ebab 'slam sebagai woldview adalah sebuah cara
pandang. .ika 'slam dipandang dengan worldview selain 'slam akan
mengakibatkan kerancuan konseptual dan pada tingkat sosial akan
mengakibatkan konOik berkepan)angan dalam memaknai dan
menyelesaikan berbagai persoalan.
*ebebasan beragama yang diberikan 'slam mengandung
sekurangnya tiga arti: 'ertama bah(a 'slam memberikan
kebebasan kepada umat beragama untuk memeluk agamanya
masing&masing tanpa ada ancaman dan tekanan. Tidak ada
paksaan bagi orang non&#uslim untuk memeluk agama 'slam.
3edua apabila seseorang telah men)adi #uslim maka ia tidak
sebebasnya mengganti agamanya baik agamanya itu dipeluk se)ak
lahir maupun karena konversi. 3etiga: 'slam memberi kebebasan
kepada pemeluknya men)alankan a)aran agamanya sepan)ang tidak
keluar dari garis&garis syariah dan aLidah. *arena masalah ini kini
merupakan issu yang kini sedang mengemuka di negeri ini maka
perlu disoroti dalam dalam konteks D+H"# dan perundang&
undangan yang berlaku.
D" Batasan Hak dan Ke%e%asan %era(ama
Dalam kontek keislaman dan keindonesiaan hak dan
kebebasan beragama telah dapat dita$sirkan dan diberi batasan
sesuai dengan kondisi intern umat 'slam dan bangsa 'ndonesia
sebagaimana -egara&negara %arat memberi batasan&batasan pada
makna kebebasan beragama. !ecara prinsipil tidak ada masalah
antara 'slam dan D+H"# kecuali pasal 0/ dan 05 namun pada
tingkat praktis makna kebebasan itu perlu dibatasi agar terhindar
dari konOik sosial. Dan untuk itu perundang&undangan di 'ndonesia
telah siap dengan perangkat hukumnya.
!" Prinsip dan Dasar H$k$m
a7 Islam8
Prinsip 'slam sudah )elas yaitu memberi kebebasan kepada
(arganya untuk memeluk agama masing&masing dan tidak
diperbolehkan memaksakan keyakinan kepada orang lain.
01
>G!.
1:185@. .ika dalam suatu masyarakat atau pemerintahan 'slam
terdapat (arga non&#uslim maka mereka diberi kebebasan untuk
memeluk agama masing&masing. #ereka dihormati dan tidak akan
mendapat tekanan politik atau lainnya sedikitpun.
06
Dalam Deklarasi Aairo dinyatakan dalam Pasal 02 sbb: 'slam
adalah agama Ktrah. Tidak ada paksaan yang diperbolehkan
terhadap siapapun. Bksploitasi kemiskinan dan kebodohan manusia
untuk mendorongnya berpindah dari satu agama kepada agama
lain atau heterodo?y dilarang. Pada Pasal 0/ : !etiap orang
mempunyai hak untuk men)aga dirinya agamanya keluarganya
kehormatannya dan hak miliknya.
b7 2e)larasi 91niversal: *+,
Pasal 0/: !etiap orang mempunyai hak kebebasan berKkir
berkeyaninan dan beragamaD hak ini termasuk hak merubah agama
atau kepercayaan dan kebebasan untuk melaksanakan agama atau
kepercayaan dalam penga)aran praktek beribadah dan upacara
>keagamaan@ baik secara perorangan atau secara kelompok
sendirian atau didepan umum.
c7 1ndang-undang di Indonesia
Deklarasi ini ditetapkan pasal demi pasal oleh +ndang&undang
:epublik 'ndonesia -o.01 tahun 1228 tentang Pengesahan
International -ovenant on -ivil and 'olitical Right >*ovenan
'nternasional tentang Hak&hak !ipil dan Politik@. Dalam pasal 0/
12
Dan .ikalau Tuhanmu menghendaki tentulah beriman semua orang yang di
muka bumi seluruhnya. #aka apakah kamu >hendak@ memaksa manusia supaya
mereka men)adi orang&orang yang beriman semuanya C >G!. 7unus 33@D Tidak ada
paksaan untuk >memasuki@ agama >'slam@D !esungguhnya Telah )elas )alan yang
benar daripada )alan yang sesatM>G!. "l&%aLarah 185@
13
"bul "la al&#aududi 'slam and Human :ight dikutip dari http:PP(((.(itness&
pioneer.orgPvilP%ooksP#QhriPinde?.htm tanggal E )uli 122/
Dtetapkan hak setiap orang atas kebebasan berpikir berkeyakinan
dan beragama serta perlindungan atas hak&hak tersebut.
+ndang&+ndang Dasar >++D@ 0348 menyatakan bah(a negara
men)amin kebebasan beragama dan berkepercayaan >Pasal 1/B )o
Pasal 13 ayat 0@. %ahkan dalam Pasal 1/' ++D 0348 dinyatakan
bah(a kebebasan beragama tidak dapat dikurangi dalam keadaan
apa pun. *etentuan itu masih diperkuat lagi dalam Pasal 11 ++ -o
63P0333 tentang H"#. !etiap orang mempunyai kebebasan
berpikir berkeyakinan dan beragama.
Prinsip dan pasal&pasal mengenai kebebasan beragama diatas
masih sangat umum dan perlu pen)abarn lebih lan)ut. .ika dikaitkan
dengan isu kebebasan beragama di 'ndonesia de(asa masalahnya
dapat dibagi men)adi sekurang&kurangnya 4 masalah: 0@. Hubungan
kebebasan beragama dengan agama lain. 'ni men)adi masalah
karena adanya pluralitas agama yang mengakibatkan adanya
benturan program antara satu agama dengan agama lainD 1@.
Hubungan kebebasan beragama pada pemeluk agama masing&
masing. 'ni menyangkut masalah&masalah pemikiran dan
pengamalan a)aran agama yang oleh umat penganut agama tsb
dianggap menyimpangD 6@. Hubungan kebebasan beragama dan
pemerintah. *husus ketika ter)adi konOik peran pemerintah mutlak
diperlukan sebagai penengah dan $asilitator antar agama atau antar
pemiluk agamaD 4@. Hubungan kebebasan beragama dengan
D+H"#. 'ni bermasalah ketika H"# yang dianggap universal itu
ternyata secara konseptual dan praktis berbenturan dengan prinsip&
prinsip dalam agama.
Dalam pertanyaan problem diatas dapat dirumuskan begini:
0@ "pakah setiap agama berhak dan bebas melaksanakan
agamanya masing&masing meskipun harus berbenturan dengan
pelaksanaan agama lainC
1@ "pakah setiap penganut suatu agama berhak dan bebas
menodai kesucian agamanya sendiriC
6@ "pakah pemerintah berhak dan bebas mengatur agama&agama
yang terdapat dalam kekuasaannyaC
4@ "pakah P%% melalui D+H"# berhak dan bebas mengatur
kebebasan agama&agama di duniaC
Pertanyaan&pertanyaan itu )a(abannya saling terkait dan
intinya adalah satu yaitu apakah batas kebebasan bagi institusi
agama individu -egara dan P%% untuk mengamalkan dan
mengatur agama.
)" Batasan Hak dan Ke%e%asan Bera(ama
Hak dan kebebasan yang dimaksud diatas mencakup
kebebasan untuk menganut atau menetapkan agama atau
kepercayaan atas pilihannya sendiri. !etiap orang memiliki
kebebasan apakah secara individu atau di dalam masyarakat
secara publik atau pribadi untuk memani$estasikan agama atau
keyakinan di dalam penga)aran dan peribadatannya. -amun hak
dan kebebasan ini bukan kebebasan mutlak sebab dalam H"# )uga
dikenal adanya ke(a)iban asasi manusia dan pembatasan terhadap
H"# itu sendiri.
Dalam 'slam batasan lebih detail mengenai hak dan kebebasan
beragama berKkir dan berbicara di)elaskan dalam Deklarasi ,ondon
sbb:
a. !etiap orang mempunyai hak untuk mengekspresikan pemikiran
dan kepercayaannya se)auh dalam lingkup yang diatur dalam
hukum. -amun tidak seorangpun berhak menyebarkan
kepalasuan atau menyebarkan berita yang mungkin
mengganggu ketentraman public atau melecehkan harga diri
orang lain.
b. #encari ilmu dan mencari kebenaran bukan hanya hak tapi
ke(a)iban bagi #uslim.
c. Hak dan ke(a)iban #uslim adalah melakukan protes dan
ber)uang mela(an penindasan meskipun dalam hal ini harus
mela(an penguasa -egara.
d. Tidak ada batasan dalam menyebarkan in$ormasi asalkan tidak
membahayakan keamanan masyarakat dan -egara dan masih
dalam lingkup yang dibolehkan oleh hukum.
e. Tidak seorangpun berhak menghina atau melecehkan
kepercayaan agama lain atau memprovokasi permusuhan publicD
menghormati kepercayaan agama lain adalah ke(a)iban bagi
#uslim.
04
#eskipun Deklarasi ,ondon telah cukup )elas namun keluasan
dan kebebasan dalam mengekspresikan pranata H"# harus tetap
dibatasi dan yang dapat membatasi tidak lain adalah ketentuan
hukum. Pasal 1/. ++D 0348 menyatakan bah(a:
>0@!etiap orang (a)ib menghormati H"# orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegaraD
>1@Dalam men)alankan hak dan kebebasannya setiap orang tunduk
kepada pembatasan&pembatasan yang ditetapkan dengan
undang&undang dengan maksud semata&mata untuk men)amin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain sesuai pertimbangan moral nilai&nilai agama keamanan
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
*etentuan ini diperkuat dalam Pasal E6 ++ -o.63P0333 tentang
H"# bah(a implementasi kebebasan H"# tidak boleh melanggar
H"# orang lain tidak boleh melanggar hukum kesusilaan
ketertiban maupun norma agama. .uga dalam pasal E2 ++ yang
sama lebih )elas lagi bah(a:
14
Dikutip dari #uddathir "bd al&:ahim dalam The *uman Rights Tradition in
Islam Praeger <estport Aonnecticut ,ondon 1228 hal 0E2&0E0.
Dalam men)alankan hak dan kebebasannya setiap orang (a)ib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang&undang
dengan maksud untuk men)amin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain dan memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral keamanan dan ketertiban umum
dalam suatu masyarakat yang demokratis.
!ungguh merupakan hal yang tidak dapat disangkal bah(a
dalam konstitusi dan ++ -o. 63 Tahun 0333 tentang H"# telah
di)amin hak setiap (arga negara untuk bebas memeluk agama dan
beribadah menurut agama yang diyakininya. -egara berke(a)iban
menghormati dan men)amin kebebasan beragama atau
berkepercayaan semua individu di dalam (ilayah kekuasaannya
tanpa membedakan suku (arna kulit )enis kelamin bahasa
agama dan keyakinan politik atau pendapat penduduk asli atau
pendatang serta asal usulnya.
"kan tetapi hukum )uga yang mengatur bah(a dalam
melaksanakan a)aran agama dan kepercayaan itu tentu harus
mengedepankan unsur ketertiban dan kehormatan nilai&nilai
kesucian a)aran agamaPkepercayaan pihak lain. +ntuk maksud
tersebut maka kebebasan beragama perlu dirasionalisasi atas dasar
keseimbangan antara hak dan ke(a)iban. Oleh sebab itu
Pemerintah dapat mengatur atau membatasi kebebasan untuk
men)alankan agama atau kepercayaan melalui undang&undang.
Pemerintah berke(a)iban membatasi mani$estasi dari agama atau
kepercayaan yang membahayakan hak&hak $undamental dari orang
lain khususnya hak untuk hidup kebebasan integritas Ksik dari
kekerasan pribadi perka(inan kepemilikan kesehatan
pendidikan persamaan melarang perbudakan keke)aman dan )uga
hak&hak kaum minoritas. ,andasan hukum atau prinsip dasar yang
mengatur kebebasan beragama termaktub dalam pasal 085 *+HPid
++ -o ' P-P! 0358 !*% #endagri dan #enag. -o 0 tahun 0353 dan
!* #enag -o E2 tahun 03E/ yang isinya adalah sbb :
a. !etiap orang berhak untuk memeluk suatu agama yang berarti:
- !etiap orang atas kesadaran dan keyakinannya sendiri
leluasa memeluk suatu agama tanpa tekanan intimidasi atau
paksaan.
- !etiap orang hanya boleh menganut satu agama tetapi tidak
bebas menganut dua agama atau lebih sekaligus.
- !etiap penganut suatu agama bebas mengembangkan dan
menyebarkan a)aran agamanya tetapi tidak bebas
mengembangkan atau menyebarkan a)aran agamanya
kepada orang yang telah menganut agama lain dengan
paksaan atau cara lain yang tidak bersandarkan kepada
keikhlasanPkesadaran murni.
b. !etiap penganut agama bebas men)alankan a)aran agamanya
yang berarti
- %ebas tanpa gangguan halangan pembatasan dari pihak
manapun untuk beribadah menurut a)aran agamanya tetapi
tidak bebas men)alankan ibadah yang menimbulkan
gangguan ketidaknyamanan apalagi yang bersi$at
penghinaan penistaan atau penodaan terhadap penganut
a)aran agama lain.
- %ebas mengembangkan dan memelihara hakekat a)aran
agama yang dianut tetapi tidak bebas membuat
penyimpangan merusakPmengacak&acak a)aran
agamaPkepercayaan orang lain.
c. !etiap penganut agama bebas mendirikan rumah ibadah masing&
masing yang berarti:
- %ebas membuat rancangan bangunan model eksterior dan
interior tapi tidak bebas membuat rancangan bangunan yang
persis menyerupai bentuk rumah ibadah agama lain
- %ebas membangun di atas tanahPtempat yang sah dan patut
tetapi tidak bebas membangun rumah ibadah disembarang
tempat termasuk tempat ibadah yang bertentangan dengan
ketentuan perundang&undangan
Pembatasan kebebasan beragama )uga dilakukan oleh negara&
negara %arat sekuler yang mengaku telah melaksanakan H"#
dengan baik. Di Bropa saat ini izin pendirian mas)id dibatasi. Di
negara&negara %arat >Bropah dan "merika@ sendiri yang dikenal
sebagai kampiun demokrasi ada ketentuan yang melarang mas)id
menggunakan pengeras suara. %ahkan di 'nggeris sis(a&sis(a
#uslim yang bela)ar di sekolah negeri tidak mudah melaksanakan
shalat di sekolahnya. Pemerintah Perancis hingga kini tidak
membolehkan )ilbab digunakan bagi pela)ar dalam sekolah&sekolah
negeri setempat. Dan banyak lagi yang tidak perlu disebutkan
disini.
'ni berarti negara&negara sekuler sekalipun masih perlu
mengatur kebebasan beragama. "kan tetapi antara 'ndonesia dan
negara&negara %arat sekuler berbeda. .ika di negara %arat agama
diatur agar tidak masuk keruang publik di 'ndonesia )ustru karena
agama itu masuk kedalam ruang publik. #uslim yang men)adi
penduduk terbesar di 'ndonesia melaksanakan agamanya dalam
kehidupan sosial politik ekonomi dan budaya. *etika #uslim
mendirikan %ank !yariah maka negara terpaksa ikut mengatur dan
menertibkannya. Dari sisi lain hak negara 'ndonesia mengatur
agama dapat ditelusur dari $alsa$ah -egara 'ndonesia yang
landasan kehidupan berbangsa dan bermasyarakatnya adalah
*etuhanan 7ang #aha Bsa >sila ' Pancasila@. "rtinya asas keadilan
kemanusiaan kemakmuran dan lain&lain bangsa 'ndonesia ini
kembali kepada asas ketuhanan agama&agama yang ada di
'ndonesia. Disinilah poinnya bah(a sistim ketatanegaraan kita
berbeda dari sistem sekuler %arat yang men)auhkan unsur agama
dari kekuasaan. *ita )ustru men)adikan agama sebagai prinsip
kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat. Dari sisi
prinsip&prinsip H"# ketertiban hak kebebasan beragama ini masuk
ke ranah hak sipil dan hak politik. 'ni berarti pengaturan tentang
kebebasan beragama turut men)adi bagian dari ke(enangan
-egara. "rtinya negara memiliki legitimasi untuk mengatur
persoalan agama termasuk kebebasan beragama.
E" Kesimp$lan
Hak dan *ebebasan beragama harus dimaknai dalam konteks
agama dan -egara masing&masing dan tidak dapat dimaknai secara
mutlak tanpa batasan. +ntuk mengatasi konOik berkepan)angan
antara D+H"# dan agama&agama diperlukan pen)elasan lebih detail
oleh masing&masing agama itu tentang prinsip&prinsip kemanusiaan
dan kebebasan. Disisi lain D+H"# perlu mengakomodir kekhususan
-egara&negara dan institusi agama dalam mena$sirkan prinsip&
prinsip H"# dan kebebasan. Dengan cara ini yang satu tidak
mengorbankan yang lain. !udah tentu dalam hal ini peran institusi
dan otoritas agama sangat sentral. .ika ter)adi konOik antara
tuntutan H"# dan umat beragama atau antar umat bergama atau
antar pemeluk dalam satu agama maka -egara berke(a)iban
mengatur dan mengakurkan keduanya dengan beker)asama dengan
lembaga&lembaga resmi agama&agama tersebut.
.akarta 3 .uli 122/

Вам также может понравиться