2.3.1. Definisi AVM Malformasi arteriovenosa (arteriovenous malformation, AVM) adalah abnormalitas pembuluh darah otak, yaitu arteri langsung menuju vena tanpa terlebih dahulu melalui dasar kapiler.Tekanan darah yang melewati arteri terlalu tinggi untuk vena sehingga menyebabkan vena berdilatasi untuk mengangkut volume darah yang lebih besar.ilatasi ini dapat menyebabkan vena ruptur. Malformasi arteri (AVMs) adalah kerusakan sistem sirkulasi yang umumnya diyakini mun!ul selama perkembangan embrio atau janin atau segera setelah lahir.Meskipun AVMs dapat berkembang di berbagai bagian, yang terletak di otak atau sumsum tulang belakang dapat memiliki efek luas terutama pada tubuh."ebanyakan orang dengan AVMs neurologis mengalami sedikit, jika ada, gejala yang signifikan.#ara malformasi !enderung ditemukan hanya kebetulan, biasanya baik di otopsi atau selama pengobatan untuk gangguan yang tidak terkait. Tapi untuk sekitar $% persen dari populasi yang terkena dampak (sekitar &'.((( dari sekitar &((.((( orang Amerika dengan AVMs), kelainan ini menyebabkan gejala yang sangat bervariasi dalam tingkat keparahan. Malformasi arteriovenosa (MAV) adalah anomali vaskuler yang terdiri dari jaringan pleksiform abnormal tempat arteri dan vena terhubungkan oleh satu atau lebih fistula.aerah tersebut tidak mempunyai tipe kapiler spesifik yang merupakan !elah antara arteriola dan venula, mempunyai dinding lebih tipis dibandingkan dinding kapiler normal. MAV dikelompokkan menjadi dua, yaitu kongenital dan didapat.MAV yang didapat terjadi akibat trombosis sinus, trauma, atau kraniotomi. )ejala AVM bervariasi sesuai dengan lokasi malformasi.*ekitar ++, orang yang terkena dengan AVM tidak menunjukkan gejala, sering malformasi ditemukan sebagai bagian dari otopsi atau selama pengobatan berhubungan dengan gangguan.)ejala yang paling umum dari AVM otak termasuk sakit kepala dan epilepsi, dengan gejala yang lebih spesifik terjadi yang biasanya tergantung pada lokasi malformasi dan individu. "emungkinan gejala tersebut meliputi- "esulitan dengan gerakan atau koordinasi, termasuk kelemahan otot dan bahkan kelumpuhan $. Vertigo (pusing) %. "esulitan berbi!ara ( disartria ) dan komunikasi, seperti aphasia &. "esulitan dengan kegiatan sehari.hari, seperti apra/ia 0. *ensasi abnormal (mati rasa, kesemutan, atau spontan nyeri) 1. Memori dan berpikir yang berhubungan dengan masalah, seperti kebingungan, demensia atau halusinasi. #ada bayi yang baru lahir terbentuknya malformasi tersebut dinamakan kongenital AVM. 2ntuk mengetahui apakah ada AVM di otak dapat digunakan3 4T.*!an dengan kontras atau 4T s!an dengan 5at pewarna, M67 atau Magneti! 6esonan!e 7maging yaang dijadikan M6A (Maagneting 6esonan!e Angiography) berdasarkan gelombang elektromagnet yang disusun di layar komputer, serta untuk melihat AVM dapat pula digunakan Angiogram dengan menggunakan kateter ke!il dari pangkal paha ke otak dan dilakukan pen!itraan 5at pewarna. 8angkah angiogram ini paling sulit dilakukan namun hasil pen!itraannya lebih akurat dibanding dengan !ara yang lain. Masalah yang paling banyak dikeluhkan penderita AVM adalah nyeri kepala dan serangan kejang mendadak.an jika AVM terjadi pada lokasi kritis maka AVM dapat menyebabkan sirkulasi !airan otak terhambat, yang dapat menyebabkan akumulasi !airan di dalam tengkorak yang beresiko hidrosefalus.2mumnya pasien mengalami pendarahan yang sedikit namun sering.9iasanya penderita mengalami kejang sebelum mengetahui bahwa mereka menderita AVM. *ebagian pasien menderita nyeri kepala, yang tidak dihubungkan dengan AVM sebelum diperiksa dengan 4T *!an atau M67. #endarahan intrakranial tersebut dapat menyebabkan hilang kesadaran, nyeri kepala hebat yang mendadak, mual, muntah, ekskresi yang tidak dapat dikendalikan misalnya defekasi atau urinasi, dan penglihatan kabur."aku leher yang dialami dikarenakan peningkatan tekanan antara tengkorak dengan selaput otak (meninges) yang menyebabkan iritasi.#erbaikan pada jaringan otak lokal yang pendarahan mungkin saja terjadi, termasuk kejang, kelemahan otot yang mengenai satu sisi tubuh (hemiparesis), kehilangan sensasi sentuh pada satu sisi tubuh, maupun defisit kemampuan dalam menproses bahasa (aphasia).Variasi gejala ini sejalan dengan tipe kerusakan !erebrovaskular.*e!ara umum, nyeri kepala yang hebat yang bersamaan dengan kejang atau hilang kesadaran, merupakan indikasi pertama adanya AVM pada daerah !erebral. AVM dapat timbul di berbagai bagian tubuh tetapi yang sering terjadi adalah di otak dan sumsum tulang belakang. 9agian tubuh lain yang dapat mengalami AVM antara lain adalah hati, ginjal, dan paru.paru. )ejala AVM bergantung pada lokasi terjadinya di dalam otak. $. 8ebih dari 1(, pasien dengan AVM menunjukkan perdarahan intrakranial. %. %(, . %1, pasien dengan AVM mengalami kejang fokal atau umum. #asien dapat mengalami rasa sakit setempat di kepala karena adanya peningkatan aliran darah di sekitar AVM. &. $1, pasien dapat mengalami kesulitan dalam bergerak, penglihatan, atau berbi!ara. 2.3.2. Studi Kasus :y. ; 0' tahun dibawa anaknya ke 76 6*2 r. soetomo dengan keluhan tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah disertai sesak nafas setelah terjatuh kamarmandi. #ada pemeriksaan fisik ditemukan T< %((=>( mm;g, : < $%0 /=mnt, 66 &(/=mnt, kesadaran somnolent, okter mendiagnosis sementara Tn. M mengalami perdarahan otak . 1. ?elaskan hasil pemeriksaan fisik dan anamnesis dan hubungkan dengan patofisiologi AVM @ :ama - Tn. M jenis kelamin - 8aki.laki 2sia - 0A tahun "eluhan - tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah disertai sesak nafas setelah terjatuh kamar mandi. ;asil #emeriksaan Bisik - a. 99 - . kg b. T9 - . !m !. T - %((= >( mm;g d. :adi - $%0/= menit e. 66 - &(/= menit ;asil 8aboratorium - . 6iwayat #enyakit Masa 8alu - . iagnosis sementara - perdarahan otak . ari kasus diatas diketahui bahwa Tn.M tidak dapat menggerakkan ekstremitas bawah, setelah terjatuh di kamar mandi, dan diagnosti! sementara dari dokter Tn.M mengalami pendarahan otak, jika dihubungkan dengan patofisiologi dari AVM kemungkinan sejak lahir Tn. *udah mengidap AVM, karena AVM merupakan kelainan kongenital, dimana pembuluh darah arteri terhubung dengan pembuluh darah vena tanpa melalui kapiler. Tapi AVM biasanya tidak diturunkan . dan kenapa pada kasus Tn. M bisa terjadi pendarahan, pada kasus AVM pembuluh darah semakin lama semakin membesar, dan pada kasus Tn. M diketahui bawasannya T < %$(=>( mm;g, sehingga pembuluh darah di otak Tn. M mengalami trombus. an sesak napas yang dialami Tn. M terjadi dikarenakan respon tubuh untuk men!ukupi kebutuhan oksigen di otak yang kurang akibat perdarahan otak. #enyebab dari AVM belum diketahui tetapi para ahli meyakini bahwa AVM timbul pada saat perkembangan embrio atau segera setelah bayi lahir. ;ampir semua orang yang memiliki AVM tidak akan merasakan adanya gejala, tetapi sekitar $%, dari seluruh kasus, pasien mengalami gejala dengan derajat keparahan yang bervariasi. AVM pada otak akan mengganggu sirkulasi darah dalam otak. 8esi AVM dapat terjadi di berbagai area dalam otak dan gejala yang timbul bergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh.)ejala pertama yang dapat timbul bila Anda memiliki AVM adalah sakit kepala atau kejang."adang.kadang pada beberapa kasus yang serius, pembuluh darah tersebut dapat pe!ah dan menimbulkan perdarahan dalam otak. *etiap tahunnya diperkirakan terjadi %.0, kejadian pe!ah pembuluh darah dari seluruh kasus AVM."ebanyakan, perdarahan yang terjadi tidak parah sehingga tidak diperhatikan karena tidak ada kerusakan signifikan pada jaringan saraf.#ada beberapa kasus, perdarahan yang hebat dapat terjadi dan menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak atau bahkan bisa berakibat lebih fatal lagi. "adang.kadang AVM terdeteksi saat Anda sedang dalam perawatan penyakit lain yang tidak terkait dengan AVM. 9edah )amma "nife dapat menjadi pilihan terapi yang sempurna untuk orang.orang yang memiliki AVM.Terapi ini dapatkan memberikan hasil maksimal bila AVM terbatas pada $ area saja. engan bedah )amma "nife, >1, AVM dapat disembuhkan dalam periode & tahun, tergantung pada ukuran dan lokasi lesi. )amma "nife juga efektif untuk mengobati AVM yang terletak di area yang sulit dijangkau dengan teknik pembedahan konvensional. #ilihan terapi untuk pasien harus mempertimbangkan risiko yang akan terjadi pada setiap pilihan terapi. Alternatif terapi termasuk pada pilihan berikut, baik sebagai terapi tunggal maupun dilakukan se!ara bersama.sama- $. 6eseksi atau obliterasi operatif 9eberapa kepustakaan menyebutkan bahwa tindakan operatif sebaiknya dilakukan setelah ruptur AVM, dan diperkirakan memberikan hasil yang sedikit lebih baik dibandingkan denganunruptured AVM.7ntervensi bedah merupakan terapi definitif pada AVM.2kuran, lokasi, perlekatan dengan daerah sekitarnya, serta konfigurasi vaskular menentukan pertimbangan perlunya intervensi bedah. *kala yang digunakan sebagai pertimbangan risiko dan manfaat operasi adalah sistem klasifikasi yang dibuat oleh *pet5ler dan Martin, Malformasi )rade 7 hingga )rade V7 (inoperable). %. Cmbolisasi endovas!ular Terapi ini merupakan terapi penunjang yang penting pada penatalaksanaan unruptured AVM. 2mumnya, digunakan bahanyang berfungsi sebagai emboli, antara lain wire coils dan lem. Meskipun terapi embolisasi jarang menghilangkan lesi AVM, tidak dianjurkan untuk melakukan embolisasi sebagai pilihan terapi tunggal. ;al ini dikatakan karena partially treated AVM memiliki kemungkinan yang lebih besar mengalami ruptur dibandingkan dengan AVM yang tidak diterapi. 3. Radiosurgery Radiosurgery pada awalnya dilakukan dengan mengunakan alat yang disebut dengan gamma-knife3 sangat efektif pada AVM yang berukuran D % !m, sedangkan pada lesi yang lebih besar terapi ini kurang responsif. 0. Terapi konservatif 9ila alternatif terapi tidak dapat dilakukan atau risiko terapi terlalu besar, tindakan konservatif dengan mengobati gejala yang timbul dapat dilakukan pada pasien.9erbagai keluhan non.hemoragik, seperti sakit kepala ataupun kejang, umumnya berespons baik terhadap terapi medikamentosa. #ada berbagai literatur, terapi simptomatik pada unruptured AVM menjadi pilihan, mengingat risiko pas!a.operasi tidak menghilangkan gejala, bahkan dapat memperberat keluhan pasien. Aminoff membuat suatu skema risiko dan manfaat tindakan operatif sebagai pertimbangan tatalaksana pada pasien dengan unruptured AVM. 7nsidens perdarahan intrakranial akibat ruptur AVM per tahunnya adalah sekitar $.%,, dan angka ke!a!atan akibat tindakan operatif juga tinggi, bahkan memper!epat timbulnya disabilitas pada pasien.*elain itu, keluhan pasien adalah sakit kepala. Menurut literatur, sakit kepala dan kejang bukan merupakan indikasi tindakan operatif pada pasien dengan unruptured AVM, karena tidak menghilangkan keluhan sakit kepala atau menghilangkan kejang pada pasien. Terapi dengan gamma-knife pada pasien ini juga tidak memungkinkan karena ukuran lesi yang besar (E & !m). engan terapi konservatif (dan terapi simptomatik), risiko ruptur AVM akan menurun seiring pertambahan usia. 2. ?ika dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, data apa yang akan saudara dapatkan dari Tn. MF MengapaF Tn. M 0A tahun dibawa temannya ke 7)* 6*2A dengan keluhan tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah disertai sesak nafas setelah terjatuh kamar mandi. #ada pemeriksaan fisik ditemukan T< %$(=>( mm;g, : < $%0 /=mnt, 66 &(/=mnt, kesadaran somnolen, okter mendiagnosis sementara Tn. M mengalami perdarahan otak . #emeriksaan fisik ditemukan T< %$(=>( mm;g, : < $%0 /=mnt, 66 &(/=mnt, kesadaran somnolen. "eluhan - tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah disertai sesak nafas setelah terjatuh kamar mandi. ;asil #emeriksaan Bisik - a. 99 - . kg b. T9 - . !m !. T - %$(= >( mm;g (Takikardia) d. :adi - $%0/= menit (abnormal) e. 66 - &(/= menit (abnormal) ata yang diperoleh setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut- 1. Sulit beraktivitas dan bisa menyebabkan kelumpuhan pada ekstremitas bawah7ni disebabkan karena setelah Tn. M mengalami jatuh dari kamar mandi, tidak mampu menggerakkan ekstremitas bagian bawahnya karena mengalami gangguan tonus otot. 2. esadaran terganggu. 7ni disebabkan oleh kesadaran somnolen yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. 3. Adanya gangguan neurosensorik (sinkop, pingsan, vertigo, sakit kepala, penglihatan berkurang atau ganda, hilang rasa sensorik kontralateral, afasia motorik, reaksi pupil yang tidak sama) 4. Sistem sirkulasi tergangggu (adanya disritmia) 5. p! darah arteri abnormal7ni disebabkan oleh adanya gangguan sistem sirkulasi darah pada penyakit AVM, darah yang dari arteri langsung menuju ke vena tanpa melalu kapiler sehingga menyebabkan p; arteri menjadi berubah =abnormal. 3. #emeriksaan iagnostik apa yang mungkin dilakukan oleh dokter untuk menegakkan diagnosis pasien dan apa hasilnyaF #emeriksaan diagnostik #emeriksaan yang dapat membantu diagnosis AVM adalah pemeriksaan radiolgi berupa angiogram, 4T s!an, dan M67. $. Angiogram Angiogram (arteriogram) adalah baku emas untuk diagnosis kelainan pada pembuluh darah karena paling komprehensif, spesifik dan sensistif.Akan tetapi pemeriksaan ini mahal dan invasive.#emeriksaan inimembutuhkan waktu selama kurang lebih % jam.pada pemeriksaan angiografi dibutuhkan kontras yang dimasukin melaui arteri femoralis atau se!ara langsung pada daerah arteri karotis komunis. "ontras yang digunakan adalah renografin, !onray '(, urografin, angiografin. Angiografi kateter masih menjadi !riteria standar untuk menggambarkan AVM pada otak dan medulla spinalis.Angiografi adalah penilaian real time yang tidak hanya menunjukan keberadaan AVM, tetapi juga menunjukan vas!ular transit time.Angiografi juga dapat menentukan asal dari AVM, apakah dari pial, dural ataupun keduanya. Angiografi dapat digunakan untuk menentukan ukuran AVM dan menilai kepadatan nidus. Angiografi juga dapatmenggambarak faktor resiko untuk peradarahan seperti aneurisma danstenosis vena. "ekurangan dari Angiografi- a. 6esiko yang timbul akibat angiogram sangat ke!il untuk terjadi. #ada kebanyakan kasus, masalah mun!ul % jam setelah tes dilakukan saat berada diruanag pemulihan dan jika terjadi masalah selama angiogram makapemeriksaan dihentikan dan mungkin dibutuhkan pengobatan segera bahakan pembedahan. b. Ada kemungkinan ke!il bahwa kateter merusak pembuluh darah atau melepaskan darah yang membeku atau lemak dari dinding pembuluh darah. 9ekuan darah (!lot) atau lemak dapat memblokir aliran darah. !. #erdarahan dapat terjadi karena jarum. 9ahkan bekuan darah dapat terbentuk di tempat kateter dimasukkan sehingga dapat menggangu aliran darah ke kakiatau lengan. d. #enggunaan iodine dapat menyebabkan hilangnya air atau bahkan langsung merusak ginjal, terutama pada pasien dengan gannguan ginjal, diabetes atauyang dehidrasi. e. *elalu ada kemungkinan ke!il kerusakan sel atau jaringan dari pajanan radiasi, bahkan pada tingkat rendah seperti pada pemeriksaan ini. %. 4T *!an 4T s!an adalah metode yang sangat baik untuk mendeteksi perdarahan pada otak atau rongga berisi !airan di sekeliling otak.#emeriksaan pada otak dapat dilakukan baik menggunakan kontras ataupun tidak. engan 4T s!an kita bisa melihat malformasi arterivena di otak, terutama setelah pemberian kontras. eteksi perdarahan lobar mengindikasikan adanya masa atau AVM.4T s!anning digunakan untuk mengidentifikasi area perdarahan akut, dan hasilnya dapat memberi kesan adanya malformasi vaskuler, lebih jelas jika menggunakan kontras.*elain itu, 4T s!anning dapat menggambarkan kalsifikasi vaskuler yang berhubungan dengan AVM. Akan tetapi, 4T *!an hanya dapat mengidentifikasi AVM yang besar, karena AVM relative isoattenuating dengan parenkim normal sehingga bisa saja terabaikan apalagi tanpa penggunaan kontras. #ada 4T s!an, AVM mun!ul sebagai masa nonkalsifikasi atau masakalsifikasi dan masa fokal yang hyperattenuating sehingga sulit dibedakan dengan tuberous s!lerosis, kista koloid, neoplasma ,dan aneurisma. &.Magneti! 6esonan!e 7maging (M67) Magneti! 6esonan!e 7maging (M67) dapat membantu mengidentifikasi dan menggambarkan AVM pada sistem saraf pusat yaitu pada otak dan medullaspinalis tanpa radiasi ataupun teknik yang invasif.M67 biasanya mengikuti 4T s!an pada pasien neurologi saat terjadi kelainan pada vaskuler seperti AVM yang di!urigai.M67 dapat menunjukan area parenkim yang terkena AVM, menunjukan dilatasi pada arteri dan vena.M67 adalah pemeriksaan pilihan untuk mendeteksi malformasi pembuluh darah dari medulla spinalis dan otak. #en!itraan resonansi magnetik (M67) sangat sensitif, menunjukkan hilangnya sinyal pada area korteks, umumnya dengan hemosiderin yang menujukkan adanya perdarahan sebelumnya. M67 juga dapat memberikan informasi penting mengenai lokalisasi dan topografi dari AVM bila intervensi akan dilakukan. #emeriksaan M67 dapat melihat keadaan pembuluh darah dengan lebih efektif yaitu menggunakan M6 angiografi (M6A). #emeriksaan M6A juga dapat dilakukan untuk mengetahui gangguan se!ara non. invasif, tetapi tidak memberikan informasi mengenai berbagai faktor se!ara rin!i seperti adanya aneurisma intranidal atau aneurisma pada feeding artery, pola drainage vena,atau karakteristik nidus. )ambaran dari M6A mengenai keadaan AVM sangat baik. 8esi tersembunyi dari angiogram konvensional dapat diidentifikasi oleh M67 karena kemampuan untuk menggambarkan hemosiderin atau bukti lain pe!ahnya darah. #roduk. produk pe!ahnya darah tampak beberapa waktusetelah perdarahan intrakranial. "ekurangan M67 adalah pemeriksaan yang sangat sesuai untuk menunjukan nidus dan aliran darah abnormal akan tetapi pada perdarahan serebral akut AVM yang terkompresi tidak menunjukan alirannya dan tidak terlihat. #ada keadaan ini dibutuhkan M67 serial untuk men!ari penyebab perdarahan. M67 dapat menyebabkan beberapa arteri feeding tidak terdeteksi. M67 memiliki sensistifitas yang rendah untuk mendeteksi malformasi dural. #rotokol diagnostik bervariasi menurut presentasi klinis.alam subara!hnoid perdarahan 4T pemeriksaan datang pertama. 4T menunjukkan darah e/travasated sebagai hyperdensity dalam waduk basal dan ruang.ruang subara!hnoid. 8okasi preferensial, atau penggabungan, darah mungkin menyarankan lokasi aneurisma (Gsylvian haematomaG menunjukkan sindrom aneurisma tengah otak arteri Gdefek haematomaG umumnya ditemukan di arteri pe!ah berkomunikasi anterior aneurisma3 penggabungan darah di depan batang otak menunjukkan basilar arteri aneurisma). :onruptured aneurisma, ketika !ukup, besar dapat dilihat sebagai isointense bulat nodul dalam ruang subara!hnoid basal, kadang. kadang dengan dinding !al!ified3 mereka sangat meningkatkan setelah kontras injeksi. #rosedur diagnostik yang kedua, harus dilakukan segera setelah darurat 4T, adalah selektif angiography otak.Arteri karotid dan arteri vertebra harus disuntikkan.Arteri karotid eksternal harus juga divisualisasikan, terutama jika angiography intrakranial negatif, karena kadang.kadang subara!hnoid perdarahan mungkin karena pe!ah tidak aneurisma tetapi dural malformasi arteriovenosa. Angiography harus bertujuan untuk mengenali aneurisma, tepat lokasi, ukuran, ukuran leher, hubungan dengan kapal induk dan banyaknya.2ntuk men!apai tujuan ini prosedur yang ideal adalah rotasi angiography dengan rekonstruksi tiga dimensi.;al ini terutama bermanfaat jika prosedur o!!lusive endovas!ular yang diren!anakan. 4T angiography dengan tiga dimensi rekonstruksi juga dilakukan di beberapa pusat. M6 mungkin berguna hanya dalam besar dan raksasa aneurisma untuk lebih baik mengevaluasi komponen thrombosed dan hubungan dengan struktur gugup yang berdekatan. 6aksasa aneurisma mun!ul sebagai struktur bulat dengan intensitas sinyal yang berbeda yang berkaitan dengan kehadiran tua atau segar thrombus dan mengalir darah. #aramagnetik T% memperpendek (hypointense sinyal) yang diproduksi oleh haemosiderin mungkin menemukan serta T$ memperpendek (hyperintense sinyal) karena untuk methaemoglobin."ekosongan aliran diproduksi oleh mengalir darah ter!ermin oleh tidak adanya sinyal dalam kedua T$ dan T%.gambar. M6 angiography mungkin berguna untuk mendeteksi intrakranial aneurisma di skrining prosedur, seperti pada pasien dengan penyakit ginjal poly!ysti! atau anggota keluarga.6esolusi yang, bagaimanapun, tidak mengi5inkan pengakuan aneurisma di bawah %H& mm diameter dan ini jelas tidak !ukup untuk bedah atau peren!anaan pengobatan endovas!ular. Angio M6 sering digunakan dalam tindak lanjut pasien yang dirawat. Mi!oti! aneurisma dapat diduga ketika mereka tidak didasarkan pada lingkaran Iillis tetapi mengembangkan di !abang.!abang distal tengah, posterior atau anterior arteri otak. Mereka palsu aneurisma, diproduksi oleh proses inflamasi yang melibatkan tiga lapisan dinding kapal, dan tidak memiliki leher. #erlakuan mereka memerlukan korban orangtua arteri. 4. 9erdasarkan data pada kasus, masalah apa yang saudara temukan pada pasienF 8akukan analisis serta buatlah asuhankeperawatannya. ANALISIS DATA :o ata Ctiologi Masalah $. ata *ubjektif - Temannya berkata bahwa Tn.M tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah disertai sesak nafas setelah terjatuh kamarmandi ata Jbjektif - T< %$(=>(( mm;g, : < $%0 /=mnt, 66 &(/=mnt, kesadaran somnolent ;ipertensi kronik, usia meningkat. #embuluh darah ke!il melemah, #embuluh darah !erebral pe!ah, Meningkatnya 49B, #T7" #otensial terjadinya #T7" %. ata *ubjektif - Temannya berkata bahwa Tn.M sesak nafas ata Jbjektif - 66 &(/=mnt ?atuh, 9enturan kepala,, 7nflamasi hebat, Merusak otak, #eningkatan volume darah dlm rongga otak, Menekan batang otak, Menekan pusat pernapasan, *esak napas "etidakefektifan pola napas &. ata *ubjektif - Temannya berkata bahwa Tn.M tidak dapat menggerakkan e/tremitas bawah ata Jbjektif - kesadaran somnolent ?atuh, 9enturan kepala, Terganggunya fungsi neuromuskularas bawah, Ckstremitas tdk dapat digerakkan, 7ntoleransi aktifitas 7ntoleransi aktifitas 0. ata *ubjektif - . ata Jbjektif - kesadaran somnolent #enurunan kesadaran, "emampuan menelan berkurang ( efek sekunder), 7nput nutrisi berkurang, :utrisi )angguan pemenuhan nutrisi- nutrisi kurang dari kebutuhan kurang dari kebutuhan 1. ata *ubjektif - . ata Jbjektif - kesadaran somnolent ?atuh, Menimpa kepala, "elainan struktural dan fungsional jaringan otak, #eningkatan volume darah dlm rongga otak, Menekan batang otak, "erusakan funsi persepsi sensori )angguan persepsi sensori '. ata *ubjektif - . ata Jbjektif - kesadaran somnolent #enurunan kesadaran, Terhambatnya fungsi persepsi sensori, "etidakmampuan beraktifitas, "urangnya perawatan diri "urangnya perawatan diri DIAN!SIS K"#"$A%ATAN $. #otensial terjadinya peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan kelainan sirkulasi serebrospinal %. "etidakefektifan pola napas berhubungan dengan kerusakan pusat pernapasan di medulla oblongata &. 7ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan menggerakkan ekstremita bawah dan penurunan kesadaran 0. )angguan pemenuhan nutrisi- kurang dari kebutuhan berhubungan dengan berkurangnya kemampuan menerima nutrisi akibat menurunnya kesadaran 1. )angguan persepsi sensori berhubungan dengan menurunnya tingkat kesadaran '. "urangnya perawatan diri berhubungan dengan penurunan kesadaran INT"$V"NSI K"#"$A%ATAN $. #otensial terjadinya peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengan kelainan sirkulasi serebrospinal Tujuan - #eningkatan tekanan intrakranial tidak terjadi "riteria hasil - Tidak ada tanda.tanda peningkatan tekanan intrakranial seperti tekanan darah meningkat, hipertermia, pupilmelebar, anisokor, refleks terhadap !ahaya negatf, kesadaran bertambah buruk, nilai )4* D$1 Tindakan intervensi 6asional "aji status neurologis yang berhubungan dengan tanda.tanda #T7", terutama )4* Mengetahui se!ara dini adanya tanda.tanda dan peningkatan tekanan intrakranial sehingga dapat menentukan arah tindakann selanjutnya Monitor tanda.tanda vital- tekanan darah, denyut nadi, respirasi, suhu minimal setiap jam sampai keadaan pasien stabil apat mendeteksi se!ara dini tanda.tanda #T7" #osisikan pasien semifowler dan posisi netral (dari kepala hingga daerah lumbal dalam garis lurus) #osisi semifowler akan meningkatkan dan melan!arkan aliran balik darah vena kepala sehingga mengurangi kongesti serebrum, edema dan men!egah terjadinya #T7". #osisi netral dapat men!egah penekanan pada saraf medulla spinalis yang menambah #T7" Monitor asupan dan haluaran setiap + jam sekali Men!egah kelebihan !airan yang dapat menambah edema serebri sehingga terjadi #T7" "olaborasi dengan timmedis dalam pemberian obat.obatan edema seperti manitol, gliserol dan lasi/ Manitol dan gliserol merupakan !airan hipertonis yang berguna untuk menarik !airan dari intraseluler (sel) ke ekstraseluler (vaskuler). 8asi/ untuk meningkatkan ekskresi natrium dan air yang diinginkan, untuk mengurangi edema otak 9erikan oksigen sesuai program terapi dengan saluran pernapasan yang lan!ar Mengurangi hipoksemia yang dapat meningkatkan vasodilatasi serebri, volume darah dan tekanan intrakranial 9antu pasin untuk menghindari batuk, muntah atau mengedan pada Aktivitas tersebut dapat meningkatkan tekanan intratorak dan intraabdomen yang saat 9A9 dapat meningkatkan tekanan intrakranial %. "etidakefektifan pola napas berhubungan dengan kerusakan pusat pernapasan di medulla oblongata Tujuan - #olanapas efektif dalam batas normal "riteria hasil - frekuensi pernapasan $0.%( kali= menit (untuk dewasa) dan iramanya teratur, tidak ditemukan bunyi tambahan, tidak ada pernapasan !uping hidung, pergerakan dada simetris, nilai analisa gas darah arteri normal Tindakan 7ntervensi 6asional "aji ke!epatan, kedalaman, frekuensi, irama dan bunyi napas #erubahan yang terjadi dan hasil pengkajian berguna dalam menunjukkan adanya komlikasi pulmonall dan luasnya bagian otak yang terkena #osisikan pasien semifowler ($1. 01 ( ) #osisi semifowler mengurangi penekanan isi rongga perut terhadap diphragma, sehingga ekspansi paru tidak terganggu. "epala ditinggikan dengan tempat tidur (tanpa bantal) untuk !egah hiperekstensi=fleksi Apabila pasien sudah sadar, anjurkan dan ajak latihan napas dalam 8atihan napas dalam berguna untuk men!egah terjadinya atelektasis 8akukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terpai oksigen, monitor ketepatan terapi oksigen dan komplikasi yang mungkin timbul #emberian oksigen terapi tambahan dapat meningkatkan oksigenisasi otak untuk men!egah hipoksia. Monitor pemberian oksigen untuk men!egah terjadinya pemberian oksigen yang berlebihan, iritasi saluran napas 8akukan kolaborasi dengan tim analis dalam melaksanakan analisa gas darah Analisa gas darah dapat menentukan keefektifan respiratori, keseimbangan asam basa dan kebutuhan terapi &. 7ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakmampuan menggerakkan ekstremita bawah dan penurunan kesadaran Tujuan - "lien bisa beraktifitas dengan normal kembali "riteria ;asil -Mmpertahannkan pergerakan sendi se!ara maksimal, terbebas dari kontraktur3 atropi, integritas kulit tubuh, kekuatan otot maksimal Tindakan intervensi 6asional "aji kembali kemampuan dan keadaan se!ara fungsional pada kerusakan yang terjadi Mengidentifikasi masalh utama terjadinya gangguan mobilitas fisik Monitor fungsi motorik dan sensorik setiap hari Menentukan kemampuan mobilisasi 8akukan latihan 6JM se!ara pasif setiap 0 jam Men!egah terjadinya kontraktur )anti posisi setiap % jam sekali &asil 'emeri(saan fisi( AVM )i(a *elum ter)adi 'endara+an di ota( $. *aat auskultasi terdengar bunyi bruit (suara tiupan atau bunyia desiran karena penyempitan saluran arteri (sering terjadi pada lansia) yang dihasilkan ole turbulensi aliran darah. %. *aat pemeriksaan tingkat kesadaran didapatkan progresifitas terjadinya kelemahan pada tubuh bahkan bisa sampai kelumpuhan karena terjadinya kematian sel saraf yang diakibatkan oleh aliran darah yang tidak lan!ar. ;asil pemeriksaan fisik AVM jika sudah terjadi pendarahan di otak. $. *aat pemeriksaan visual pada saraf kranial terutama yang ke 77 didapatkan kesulitan melihat karena saat jatuh maka kepala terbentur sehingga 4*B meningkat. 4*B akan menekan sel.sel yang ada di otak dikarenakan rongga otak tidak dapat membesar. *alah satu sel otak yang terganggu adalah bagian osipital yang mengatur fungsi penglihatan. %. *aat pemeriksaan saraf kranial terutama yang ke 7K dan K didapatkan kesukaran berbi!ara. ;al itu terjadi karena saat jatuh maka kepala terbentur sehingga 4*B meningkat. 4*B akan menekan sel.sel yang ada di otak dikarenakan rongga otak tidak dapat membesar. *alah satu bagian otak yang tertekan adalah area bor!a yang mengatur kemampuan bi!ara. &. *aat pemeriksaan fungsi !erebri didapatkan penurunan kemampuan mengenali yang lain karena saat jatuh maka kepala terbentur sehingga 4*B meningkat. 4*B akan menekan sel.sel yang ada di otak dikarenakan rongga otak tidak dapat membesar. *alah satu bagian otak yang tertekan adalah lobus temporal yang berhubungan dengan memori jangka pendek dan jangka panjang. #emeriksaan iagnostik yang mungkin dilakukan oleh dokter - $. M67 Magneti! 6esonan!e 7maging (M67) dapat membantu mengidentifikasi dan menggambarkan AVM pada sistem saraf pusat yaitu pada otak dan medullaspinalis tanpa radiasi ataupun teknik yang invasif..M67 dapat membedakan suplai arterial dan vena dari AVM. M67 juga dapat memberikan informasi penting mengenai lokalisasi dan topografi dari AVM bila intervensi akan dilakukan. "ekurangan M67 adalah, pemeriksaan yang sangat sesuai untuk menunjukan nidus danaliran darah abnormal akan tetapi pada perdarahan serebral akut AVM yangterkompresi tidak menunjukan alirannya dan tidak terlihat. #ada keadaan inidibutuhkan M67 serial untuk men!ari penyebab perdarahan.M67 dapatmenyebabkan beberapa arteri feeding tidak terdeteksi.M67 memilikisensistifitas yang rendah untuk mendeteksi malformasi dural. %. 4T s!an 4T s!an adalah metode yang sangat baik untuk mendeteksi perdarahan pada otak atau rongga berisi !airan di sekeliling otak.#emeriksaan pada otak dapat dilakukan baik menggunakan kontras ataupun tidak. engan 4T s!an kita bisa melihat malformasi arteri vena di otak, terutama setelah pemberian kontras. eteksi perdarahan lobar mengindikasikan adanya masa atau AVM. "ekurangan pada 4T *!an adalah, 4T *!an hanya dapat mengidentifikasi AVM yang besar,karena AVM relative isoattenuating dengan parenkim normal sehingga bisa saja terabaikan apalagi tanpa penggunaan kontras.#ada 4T s!an, AVM mun!ul sebagai masa nonkalsifikasi atau masakalsifikasi dan masa fokal yang hyperattenuating sehingga sulit dibedakandengan tuberous s!lerosis, kista koloid, neoplasma ,dan aneurisma. &. Angiogram Angiografi dapat menentukan asal dari AVM apakah dari pial, dural ataupun keduanya.Angiografi dapat digunakan untuk menentukan ukuran AVM dan menilai kepadatan nidus.Angiografi juga dapat menggambarkan faktor resiko untuk perdarahan seperti aneurisma dan stenosis vena. 5. "omplikasi apa yang perlu di!egah pada Tn. MF A. "erusakan lokal pada jaringan otak akibat perdarahan mungkin terjadi yang dapat menyebabkan kelemahan otot, paralysis, hemiparesis, afasia dan lainnya. #erdarahan minor tidak menunjukan gejala yang berarti. #en,e-a+an (erusa(an ota(. . biasakan sarapan . hindari makan berlebihan . hindari gula berlebi . hindari polusi udara . hindari menutup kepala saat tidur . hindari merokok . hindari bekerja dalam keadaan sakit . tidur yang !ukup . hidari menutup diri (jarang berbi!ara) . lakukan stimulasi pikiran /. AVM di lokasi tertentu dapat menghambat aliran !airan !erebrospinal sehingga menyebabakan hydro!ephalus, biasanya merupakan komplikasi akibat kompresi akuaduktus *ylvius. #en,e-a+an +0dro,e'+alus. penjagaan kesehatan bagi para ibu hamil dan menyusui. 1. "aku kuduk mungkin terjadi akibat penikatan tekanan intra!ranial dan rangsangan pada meningen. #en,e-a+an . mempertahakan jalan nafas untuk men!egah hipoventilasi, memposisikan pasien se!ara miring untuk men!egah obstruksi jalan nafas akibat muntah, dan mengatur !airan sesuai kebutuhan penekanan kepala tempat tidur $1.&( :b- AVM dapat terjadi di semua lokasi otak, terutama di region frontal dan parietal. #erdarahan pada otak disebabkan oleh rupture arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah. #erdarahan intraserebral yang sangat luas akan lebih sering menyebabkan kematian dibandingkan keseluruhan penyakit serebro vas!ular, karena perdarahan yang luas teradi destruksi massa otak, peningkatan tekanan intra!ranial dan yang lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum. ;al yang dilakukan untuk men!egah #erdarahan intraserebral adalah oksigenansi dan nutrisi yang adekuat."ematian dapat disebabkan oleh kompresi batang otak, hemisfer otak, dan perdarahan batang otak sekunder atau ekstensi perdarahan ke batang otak.#erembesan darah ke ventrikel otak teradi pada sepertiga kasus perdarahan otak di nu!leus kaudatus, thalamus, dan pons.Mati otak adalah terhentinya sirkulasi di otak se!ara total, dengan demikian kematian tidak dapat di!egah. ?ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia serebral.#erubahan yang disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk waktu 0.' menit.#erubahan ireversibel jika anoksia lebih dari $( menit.Anoksia serebral dapat terjadi oleh gangguan yang bervariasi salah satunya henti jantung.;al yang dilakukan adalah ajarkan teknik relaksasi dengan maksud membantu melan!arkan sirkulasi serebral. *elain kerusakan parenkim otak, akibat volume perdarahan yang relative banyak akan mengakibatkan peningkatan tekanan intra!ranial dan penurunan tekanan perfusi otak serta gangguan drainase otak. Clemen.elemen vasoaktif darah yang keluar dan kaskade iskemik akibat menurunnya tekanan perfusi, menyebabkan saraf di area yang terkena darah dan sekitarnya terkena lagi.;al yang dilakukan adalah penggunaan diureti! osmoti! dan drainase 84* melalui jarum halus yang dimasukkan ke dalam kanalis spinalis di region lumbalis tujuannya mengurangi volume perdarahan saat dilakukan operasi.