Вы находитесь на странице: 1из 6

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

MODUL III. 2
ANALISA SPECI FI C GRAVI TY DAN ABSORBSI
DARI AGREGAT KASAR

KELOMPOK 09
Marsha Chumaira (1106016595)
Martha Destri Arsari (1106005042)
Muhammad Irfan Firdaus (1106021153)
Vinensia Meisclin Nanlohy (1106000692)
Williem Susanto (1106052316)
Willy Hanugrah Gusti (1106004001)
Zainudin Zuhri (1106067766)

Tanggal Praktikum : 18 November 2012
Asisten Praktikum : Muhammad Azmi
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2012
2

ANALISA SPESI FI C GRAVI TY DAN ABSORBSI
DARI AGREGAT KASAR

A. Tujuan Percobaan
Menentukan bulk dan apparent specific gravity dan absorbsi dari agregat
kasar menurut ASTM C127, guna menentukan volume agregat dalam beton.

B. Peralatan Percobaan
1. Neraca Timbangan dengan kepekaan 0,5 gram dan kapasitas minimum 5 kg
2. Besi dengan panjang 8 inci dan tinggi 2,5 inci
3. Alat penggantung keranjang
4. Oven, dengan ukuran yang mencukupi dan dapat mempertahankan suhu
[1105]
o
C
5. Handuk

C. Bahan Percobaan
10000 gram (2 x 5000 gram) agregat kasar dalam kondisi SSD, diperoleh dari
alat pemisah contoh atau cara perempat. Bahan benda uji lewat saringan no. 4
dibuang.

D. Prosedur Percobaan
1. Merendam benda uji selama 24 jam
2. Menggulung benda uji dengan handuk sampai air permukaannya habis,
tapi masih tampak lembab [kondisi SSD] kemudian ditimbang.
3. Memasukkan benda uji ke keranjang dan merendam kembali dalam air.
Mengisi container dengan benda uji, lalu menggoyang-goyangkaya dalam
air untuk melepaskan udara yang terperangkap kemudian ditimbang.
4. Mengeringkan benda uji dalam oven pada temperatur [212-230]
o
F selama
semalam kemudian didinginkan dan ditimbang.


3

E. Pengolahan Data
Berikut data hasil percobaan :
Kondisi Benda Uji Berat (gram)
Oven dry (A) 4542
SSD (B) 4809
Jenuh (C) 3170
Tabel Berat dari Benda Uji pada Beberapa Kondisi
Data-data tersebut digunakan untuk menentukan :
Berat jenis curah (Bulk Specific Gravity) =


= 2.77 gr
Berat jenis kering-permukaan jenuh (SSD) =


= 2.93 gr
Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) =


= 3.31 gr
Persentasi Absorbsi =


= 5.87%

4

F. Analisa
i. Analisa Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah menentukan bulk dan apparent specific gravity
dan absorbsi dari agregat kasar menurut ASTM C127, guna menentukan
volume agregat dalam beton. Percobaan ini diawali dengan mempersiapkan
bahan yang akan digunakan yaitu agregat kasar, sedangkan peralatan yang
akan digunakan sudah tersedia sebelumnya sehingga praktikan tinggal
menggunakan saja. Bahan yang digunakan sebanyak 10 kg, agregat kasar yang
lolos dari saringan nomor empat tidak digunakan. Kemudian agregat dipisah
sebanyak 5 kg untuk direndam selama 1 hari. Tujuan dari merendam agregat
ini adalah agar air terserap ke dalam agregat. Setelah 24 jam direndam,
agregat dikeringkan dengan menggunakan handuk. Hal ini bertujuan untuk
mengeringkan bagian permukaan dari agregat tersebut, tapi agregat tersebut
tetap dalam keadaan lembab. Kondisi seperti ini disebut sebagai kering
permukaan atau saturated surface dry (SSD). Kemudian agregat tersebut
ditimbang dalam keadaan SSD dan berat agregat pada kondisi ini sebesar
4809 gram.
Kemudian agregat tersebut akan ditimbang dalam kondisi jenuh. Pada
kondisi ini, agregat dimasukkan ke dalam keranjang, lalu di rendam air. Saat
dimasukkan ke dalam air, keranjang yang berisi agregat tersebut digoyang-
goyangkan untuk mengeluarkan udara yang berada di sela-sela agregat
tersebut. Hal ini dilakukan karena udara yang tersimpan di sela-sela agregat
tersebut bisa mempengaruhi berat pada timbangan. Setelah udara tersebut
diperkirakan telah tak ada, maka agregat tersebut ditimbang, sehingga
diperoleh berat agregat dalam kondisi jenuh sebesar 3170 gram. Pada kondisi
ini, agregat menjadi lebih ringan.
Setelah ditimbang dalam keadaan jenuh, agregat tersebut di letakkan di oven
selama satu hari untuk mengeluarkan kandungan air yang terserap di dalam
agregat tersebut. Setelah agregat di letakkan di oven selama satu hari, maka
agregat tersebut dikeluarkan dan kemudian ditimbang dalam keadaan oven dry
dan diperoleh berat sebesar 4542 gram.

5

ii. Analisa Hasil
Dari percobaan yang dilakukan, dimana agregat dibuat memiliki kondisi
yang berbeda-beda, didapat berat jenis yang berbeda-beda pula. Untuk berat
jenis curah (Bulk Specific Gravity) yaitu perbandingan antara berat agregat
kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan jenuh pada suhu 25C, berat jenisnya sebesar 2.77 gram. Dalam
kondisi kering-permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C, berat jenisnya
sebesar 2.93 gram. Sedangkan berat jenis semu (apparent specific gravity)
yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang
isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25C, berat
jenisnya sebesar 3.31 gram. Dan dari pengolahan data di atas, didapatkan
persentasi absorbsi sebesar 5.87%. Hal ini menunjukkan bahwa air yang
diserap agregat pada kondisi SSD sebesar 5.87%. Untuk mengetahui
kesalahan relatif dari percobaan kali ini, praktikan membandingkan dengan
standar SNI NO : 1737-1989. Pada SNI NO : 1737-1989 nilai minimal Bulk
Specific Gravity adalah 2.5 sedangkan kelompok kami nilainya 2.77 gram.
Untuk presentasi absorbsi, sesuai standar SNI NO : 1737-1989-F yaitu
maksimum 3%. Sedangkan presentasi absorbsi kelompok kami memperoleh
nilai sebesar 5.87%. Dari hasil perbandingan terhadap standar SNI tersebut
dapat dilihat bahwa perolehan berat jenis agregat kelompok kami masih
memenuhi standar. Sedangkan nilai presentasi absorbsi kelompok kami
tidak memenuhi standar maka dari itu kandungan air yang diserap agregat
berlebihan. Hal ini bisa terjadi akibat beberapa hal, seperti dalam mengelap
beberapa batu mungkin masih banyak air yang menempel dan tidak terlalu
kering sehingga berpengaruh pada berat benda uji pada kondisi SSD.

iii. Analisa Kesalahan
Kesalahan yang terjadi dalam percobaan dapat menyebabkan penyimpangan
terhadapa percobaan. Pada umunya kesalahan dapat disebabkan oleh
beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
6

Kesalahan Alat
Yang dapat mempengaruhi kesalahan disini adalah kemungkinan
ketidakakuratannya alat dalam percobaan ini, misalnya pada timbangan.
Kesalaha Pralaks
Ketidaktelitian praktikan dalam membaca jumlah berat benda uji saat
ditimbang dapat mempengaruhi kesalahan dalam percobaan ini.
Kesalahan Praktikan
Kekurangan praktikan dalam memahami langkah-langkah percobaan
sehingga pada waktu melakukan percobaan praktikan masih kurang
tanggap dan kurang mengetahui apa apa saja yang harus dilakukan.

G. Kesimpulan
Dalam kondisi yang berbeda, agregat memiliki berat yang berbeda-beda
pula.
Bulk Specific Gravity = 2.77 gr
kering-permukaan jenuh (SSD) = 2.93 gr
Apparent Specific Gravity = 3.31 gr
Persentasi Absorbsi = 5.87 %

H. Daftar Pustaka
Pedoman praktikum pemeriksaan bahan beton dan mutu beton

I. Lampiran

agregat kondisi SSD agregat kondisi jenuh

Вам также может понравиться