Вы находитесь на странице: 1из 1

Habibie Bacakan Puisi di Makam Ainun

Puisi tersebut berjudul 1.000




Jakarta - Mantan Presiden RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengaku membacakan
puisi karyanya di makam Hasri Ainun Habibie binti Mohamad Besari, Jumat (15/2). "Tadi
pagi saya sempat ke makam pahlawan tempat Ibu Ainun dan saya sempat membacakan
sebuah puisi yang saya dalam tujuh menit," ujar Habibie di sela-sela peringatan 1.000 hari
wafatnya mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie binti Mohamad Besari di kediaman
Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan.
Menurut Habibie, puisi tersebut berjudul Seribu. Suasana di kediaman BJ Habibie
sudah ramai sejak pukul 17.00 WIB. Deretan mobil terparkir di samping pagar rumah
Presiden ketiga RI itu. Tamu yang hadir secara bergantian mengisi buku tanda kehadiran
yang disiapkan di dekat pintu gerbang kediaman Habibie. Beberapa tokoh yang hadir di
antaranya mantan Wakil Presiden Tri Sutrisno, mantan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan Indonesia Rahardi Ramelan, mantan Menteri Negara BUMN Tanri Abeng,
Letnan Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono serta beberapa tokoh lain dan
publik figur.
Habibie yang mengenakan baju muslim putih-putih dengan selendang peninggalan
Ainun terbalut di leher, terlihat terus menebarkan senyum, sambil menghampiri dan
menyalami satu per satu tamu yang hadir dan sesekali berbincang dengan beberapa tokoh
yang hadir. Acara peringatan 1.000 hari wafatnya Ainun dilakukan dengan ibadah Shalat
Magrib berjamaah dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin secara bersama-sama.
Berikut isi lengkap puisi tersebut: Seribu Sudah seribu hari Ainun pindah ke dimensi
dan keadaan berbeda Lingkunganmu, kemampuanmu dan kebutuhanmu pula berbeda Karena
cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi tak berbeda Kita tetap manunggal, menyatu dan
tak berbeda sepanjang masa Ragamu ditaman Pahlawan bersama para Pahlawan Bangsa
lainnya Jiwa, Roh,Bathin dan Nuranimu telah menyatu denganku Dimana ada Ainun ada
Habibie, dimana ada Habibie ada Ainun Tetap manunggal dan menyatu tak terpisahkan lagi
sepanjang masa Titipan Allah Bibit Cinta Ilahi pada tiap insan kehidupan di mana pun Sesuai
keinginan, kemampuan, kekuatan dan kehendakMu Allah Kami siram dengan Kasihsayang,
Cinta, Iman, Taqwa dan Budaya Kami, Yang Murni, Suci, Sejati, Sempurna dan Abadi
sepanjang masa.
Allah, lindungi kami dari godaan, gangguan mencemari cinta kami Perekat kami
Menyatu, Manunggal Jiwa, Roh, Bathin dan Nurani kami Di mana pun, dalam keadaan apa
pun kami tetap tak terpisahkan lagi Seribu Hari, Seribu Tahun, Seribu Juta Tahun sampai
Akhirat ! Bacharuddin Jusuf Habibie Jakarta, 15 Februari 2013

Вам также может понравиться