Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti dan dipandang sebagai penyebab utama
Abstrak Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi kanker
kematian diseluruh dunia. Berdasarkan Riset Kesehatan
di Indonesia sebesar 1,4 per 1000 penduduk. Berdasarkan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada
tahun 2010, bahwa kanker leher rahim menempati urutan kedua pada pasien rawat inap di seluruh RS di
Indonesia, dengan 5.359 pasien (12,8%) rawat inap dan kanker payudara menempati urutan pertama
pasien rawat inap dengan 12.014 kasus (28,7%). Oleh sebab itu dalam program pencegahan kanker leher
rahim dan payudara, Pemerintah Indonesia menggunakan metode inspeksi visual dengan asam asetat
(IVA) dengan pendekatan Single Visit Approach, dan Clinical Breast Examination (CBE) yang bertujuan
untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim dan kanker payudara.
Evaluasi program pencegahan kanker leher rahim dan payudara di Puskesmas Kecamatan Klari,
Kabupaten Karawang periode Januari Agustus 2014 dengan membandingkan cakupan program
terhadap target yang ditetapkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Didapatkan cakupan penapisan
kanker leher rahim dan kanker payudara sebesar 53,77% dan cakupan penanganan dengan krioterapi
pada penapisan kanker leher rahim sebesar 50%. Penyebabnya adalah, keterbatasan tenaga serta
mayoritas istri akan meminta persetujuan suami untuk melakukan tindakan. Upaya mengatasi masalah
tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan bagi para bidan untuk melakukan tindakan pemeriksaan
IVA dan krioterapi, melakukan penyuluhan bagi kelompok wanita dan terutama kelompok pria (suami),
penyuluhan dilakukan dengan rutin dan terjadwal bekerja sama dengan berbagai pihak.
dan
lesi
pada
V. Perumusan Masalah
Masalah-masalah yang ditemukan
dalam evaluasi Program Pencegahan
Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara di Puskesmas Klari periode
Januari sampai dengan Agustus 2014,
sebagai berikut:
Masalah menurut keluaran (masalah
sebenarnya):
Penyebab :
Kurangnya informasi mengenai adanya
pelayanan penapisan kanker leher rahim
dan kanker payudara di Balai Pengobatan
Umum, KIA maupun PONED Puskesmas
Klari.
Frekuensi penapisan kanker leher rahim
dan kanker payudara di luar gedung
belum efektif untuk menjangkau lebih
banyak perempuan usia subur mengingat
program penapisan kanker leher rahim
dan kanker payudara di Puskesmas
Kecamatan Klari tahun 2013 baru
mencapai 59,6% dari target 85%.
Masukan tenaga masih kurang. Ini karena
bidan terlatihnya masih kurang yang
seharusnya terdapat 5 bidan terlatih dan
di setiap desa seharusnya dilantik seorang
bidan desa yang terlatih untuk Program
IVA, yang mana wilayah
kerjanya
mencakup 10 desa, serta bidan yang siap
untuk penyuluhan kelompok minimal 1
kali setiap bulan kepada penduduk wanita
desa yang berusia 30 hingga 50 tahun.
Kurangnya kerjasama lintas program dan
lintas
sektoral
sehingga
kegiatan
penapisan kanker leher rahim dan kanker
payudara terutama di luar gedung belum
berjalan lancar.
Pengetahuan masyarakat yang masih
kurang mengenai kanker leher rahim dan
kanker payudara serta deteksi dini
melalui IVA dan CBE sehingga masalah
sistem reproduksi masih dianggap tabu
dan
belum
ada
minat
untuk
memeriksakan diri.
Mayoritas istri akan meminta persetujuan
suami untuk setiap tindakan.
Tidak ada pembagian tugas dan
wewenang yang jelas dalam struktur
pengorganisasian sehingga kemungkinan
besar
terdapat
hambatan
di
pelaksanaannya
Penyelesaian :
Harus dilakukannya sosialisai tentang
pelayanan penapisan kanker payudara
dan kanker payudara setidaknya di BPU
Puskesmas.
Perlunya ditambah bidan terlatih pada
dan dilakukan pula pelatihan penyuluhan
untuk kader dan bidan desa supaya dapat
menjadi sumber informasi masyarakat
terdekat.
Meningkatkan kerjasama lintas program
dan lintas sektoral, sehingga kegiatan
penapisan kanker leher rahim dan kanker
payudara terutama di luar gedung
berjalan lancar.
Melakukan sosialisasi mengenai adanya
pelayanan penapisan kanker leher rahim
dan kanker payudara di gedung KIA
maupun PONED Puskesmas Klari,
khususnya kepada setiap perempuan usia
subur yang berkunjung ke Puskesmas
Klari.
Memperluas
sosialisasi
mengenai
penapisan kanker leher rahim dan kanker
payudara kepada pihak pria atau suami
sehingga
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan dukungan mereka
kepada istrinya untuk melakukan
tindakan IVA dan CBE
Membuat struktur organisasi dengan
pembagian tugas dan wewenang yang
jelas dan sesuai pedoman.
2. Cakupan
penanganan
dengan
krioterapi pada penapisan kanker
leher rahim sebesar 50% dari target
100%.
Penyebab :
Pengetahuan masyarakat masih kurang
mengenai penanganan krioterapi pada
perempuan dengan IVA positif.
Ketakutan perempuan dengan hasil IVA
positif
untuk
dilakukan
tindakan
krioterapi.
Mayoritas istri akan meminta persetujuan
suami untuk setiap tindakan.
Penyelesaian :
Melakukan sosialisasi mengenai adanya
pelayanan krioterapi pada pasien dengan
hasil IVA positif di gedung KIA maupun
PONED Puskesmas Klari, khususnya
kepada setiap perempuan usia subur yang
berkunjung ke Puskesmas Klari.
Memberikan pelatihan kepada para bidan
untuk melakukan tindakan krioterapi
sehingga kegiatan ini dapat dilakukan
dengan metode Single Visit Approach
seperti pada perencanaan awal sehingga
tidak menghambat penanganan krioterapi
di luar gedung
Membuat pamflet yang menjelaskan
indikasi, cara kerja, dan efek samping
krioterapi yang dapat dibawa pulang oleh
ibu-ibu yang mendapat pelayanan KIA
dan dapat dibaca oleh anggota keluarga
yang lain yang dapat dibawa pulang oleh
ibu-ibu yang mendapat pelayanan KIA
dan dapat di baca oleh anggota keluarga
yang lain.
Memperluas
sosialisasi
mengenai
penapisan kanker leher rahim dan kanker
payudara kepada pihak pria atau suami
sehingga
dapat
meningkatkan
pengetahuan dan dukungan mereka
kepada istrinya untuk melakukan
tindakan krioterapi.
VII. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program pencegahan
kanker leher rahim dan kanker payudara
yang dilakukan dengan cara pendekatan
sistem di Puskesmas Kecamatan Klari,
Kabupaten Karawang periode Januari
Agustus 2014 belum mencapai target,
dimana didapatkan :
1. Cakupan konseling sebesar 100%.
2. Cakupan penyuluhan kelompok sebesar
108,21 %.
3. Cakupan penapisan kanker leher rahim
sebesar 53,77%.
4. Cakupan penapisan kanker leher rahim
dengan IVA positif yaitu 0,12%.
Saran
Apabila saran ini dapat dijalankan dalam
jangka waktu 4 bulan, diharapkan masalah
ini tidak akan
kembali muncul di
Puskesmas Klari sebagai pokok masalah
tahun depan. Saran kepada Kepala
Puskesmas Klari sebagai berikut:
Daftar Pustaka
1.
2.