Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERENCANAAN PERUSAHAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DISUSUN OLEH :
RUYUNG MOVIA SARI
INDAHING NUR WENY
RISKY GARINI P.
FITRIYANA SADYAH
HERLINA MAHARANI
BETTI PUSPITASARI
(128574072)
(128574083)
(128574096)
(128574098)
(128574099)
(128574104)
KELAS : MN12B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2013
PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. PENCARIAN MASALAH DAN PELUANG
A. PROSES PENCARIAN MASALAH
William Pounds mengatakan bahwa proses pencarian masalah sering kali informal
dan intuitif. Ada empat macam situasi biasanya memberi peringatan kepada
manajer tentang kemungkinan adanya masalah :
1) Deviasi dari masa lalu
Pola prestasi sebelumnya dalam organisasi terlampaui. Penjualan tahun ini jatuh di
bawah tahun lalu, karena biaya tiba-tiba naik dan jumlah karyawan yang keluar
naik. Peristiwa seperti ini memberikan sinyal kepada manajer bahwa ada masalah
yang telah berkembang.
2) Deviasi dari rencana yang ditetapkan
Proyeksi atau harapan manajer tidak terpenuhi. Tingkat laba lebih rendah daripada
yang diantisipasi, karena anggaran dari sebuah departemen kurang dan sebuah
proyek tidak sesuai dengan jadwal. Peristiwa seperti itu memberi tahu manajer
bahwa ada yang harus dilakukan untuk mengembalikan rencana ke jalur semula.
3) Orang lain sering kali memberi tahu masalah kepada manajer
Pelanggan mengeluh mengenai keterlambatan penyerahan barang, manajer dari
tingkat yang lebih tinggi menentukan standar prestasi yang baru untuk
departemen manajer yang bersangkutan, sehingga karyawan mengundurkan diri.
Banyak keputusan sehari-hari dibuat oleh manajer menyangkut masalah yang
disebabkan oleh orang lain.
4) Prestasi pesaing
Hal ini juga dapat menciptakan situasi pemecahan masalah. Kalau perusahaan lain
mengembangkan proses baru atau ada perbaikan dalam prosedur pengoprasian,
manajer mungkin harus mengevaluasi ulang proses atau prosedur dalam
organisasinya.
B. MENEMUKAN PELUANG
David B. Gleicher seorang konsultan manajemen, menyediakan cara membedakan
antara keduanya yang berguna. Dia mendefinisikan suatu masalah sebagai sesuatu
yang membahayakan kemampuan organisasi untuk mencapi tujuannya, dan suatu
kesempatan adalah sesuatu yang menawarkan tantangan untuk melampaui
tujuan.
6. Implementasi keputusan
Melaksanakan keputusan adalah esensi dari tindakan manajerial, karena
keputusan organisasi hanya dapat terlaksana melalui orang-orang, dan manajemen
berarti mengelola karyawan dalam organisasi. Manajer dihargai dari pembuatan
keputusannya, namun ia juga diharapkan mampu mengimplementasikan
keputusan tersebut menjadi tindakan nyata oleh karyawannya bagi keuntungan
organisasi secara keseluruhan. Untuk memastikan agar para karyawan tahu peran
yang diharapkan dari mereka, manajer harus memikirkan dengan seksama
penyusunan program, prosedur, aturan, atau kebijakan agar dapat menjadi alat
bantu bagi karyawan dalam proses pemecahan masalah.
7. evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah
berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Gaya Dan Model Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan
dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai,
sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab
dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Dalam pembuatan keputusan tak pelak bahwa gaya pribadi sang manajer sangat
mempengaruhi keputusan yang diambil. Ada manajer yang banyak bersandar pada
pertimbangan rasional dan logis; ada manajer yang lebih mempercayai pengalaman dan
intuisinya; dan ada manajer yang mencari jalan aman dengan keputusan yang asal cukup
memuaskan atau yang disebut oleh Herbert Simon sebagai satisficing behavior.
1. Model keputusan rasional Logis, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang mementingkan hubungan sebab akibat logis dalam pembuatan keputusannya
dan dalam mengambil keputusan ia akan mengikuti proses pembuatan keputusan
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Ia juga akan banyak menggunakan
berbagai alat bantu untuk menganalisis alternatif (perhitungan, simulasi, pohon
keputusan, hasil penelitian, dll) dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan
tersebut. Di sisi lain, watak dasar sang manajer juga mempengaruhi keputusan yang
diambil. manajer yang bersifat optimis dan bersifat enterpreuner akan mengambil
aternatif yang berkemungkinan memberikan keuntungan terbesar: membangun
perumahan (70 milyar) meski probabilitasnya hanya 25%. Manajer yang pesimistik
akan mengambil alternatif yang paling aman dari situasi terburuk yang mungkin
terjadi, yakni membangun gedung perkantoran.
2. Model Keputusan Intuitif adalah model keputusan yang diambil oleh kebanyakan
manajer kawakan. Mereka bisanya menghindari hitungan statistik dan pembuatan
model analisis karena lebih meyakini intuisinya. Meski demikian bukan berarti
keputusan mereka ngawur, intuisi mereka tumbuh dan menjadi tajam karena diasah
oleh praktek dan pengalaman selama bertahun-tahun. Model keputusan intuitif ini
pada masa belakangan ini banyak dikembangkan meski tidak ada metode khusus
untuk itu kecuali melalui penumbuhan kesadaran dan hati nurani. Mereka lebih
mempercayai hati nurani daripada logika otak dalam membuat keputusan, dan
karenanya keputusan mereka terkesan lebih berani, lebih beda dan lebih kreatif.
3. Model Keputusan Jalan Aman, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang cenderung menghindari resiko. Dalam proses pembuatan keputusan mereka
tidak menggali alternatif sebanyak mungkin, cukup asal telah memperoleh alternatif
yang dianggap memuaskan dan bisa diterima oleh banyak orang. Manajer tipe ini
banyak dijumpai pada instansi pemerintah, baik karena alasan politis maupun karena
alasan pribadi.
Menurut Herbert A.Simon bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di
program atau tidak, bisa juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi
kepastian , resiko dan ketidak pastian.
1. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh: penetapan gaji pegawai,
prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan
sebagainya.
2. Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah
masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya
organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan lain
sebagainya.
Klasifikasi dan Pihak yang menangani keputusan
Jenis
1. Keputusan
Terprogram
Deskripsi
Teknik Penanganan
Pihak Pengambil
Berulang dan Ditangani dengan :
1. Middle
rutin
serta
a. Norma
management
telah
b. Prosedur kerja
2. Lower
dikembangkan
c. Struktur Organisasi
managent
ptrosedur
untuk
2. Keputusan
tak
Terprogram
menanganinya
Keputusan
Ditangani dengan :
Top management
baru dan tidak
a. Proses pemecahan
tersusun
masalah umum
b. Pertimbangan
c. Instuisi
d. kreativitas
Masalah adalah suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat
ini dan hasil yang diharapkan (Roger Kaufman), situasi atau kondisi yang akan datang dan
tdk diinginkan (Dorothy Craig), atau suatu yang memerlukan jawaban, apabila tidak segera
dijawab akan menimbulkan risiko. Maka dari itu, masalah harus diselesaikan dengan cepat
dan tepat. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama proses
pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan
memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih.
Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
TAHAPAN-TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH
Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal:
a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam
lingkungan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinankemungkinan tindakan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang
tersedia.
d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
PERENCANAAN DAN TEKNIK & ALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
1. PENDEKATAN ILMU MANAJEMEN
a. Proses Pendekatan Operational
Manajemen dianalisis dari sudut pandangan apa yang diperbuat seorang
manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiatankegiatan itu atau fungsi-fungsi dasar kedalam mana manajer terlibat
membentuk suatu proses yang dinamakan proses manajemen. Proses
pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi dasar manajeme
b. Proses Pendekatan Perilaku Manusia
Pendekatan prilaku naanusia. Inti pendekatan ini adalah prilaku manusia, hal
itu memberi manajemen metode-metode dan konsep ilmu sosial yang
bersangkutan, khususnya fisikologi dan antropologi yaitu hubungan antara
perorangan serta dampaknya.
c. Pendekatan Sistem Sosial
Para pendukung pendekatan memandang manajemen sebagai suatu sistem
sosial atau dengan perkataan lain sebagai suatu sistem interelasi budaya,
berorientasi secara sosiologis.
d. Pendekatan Sistem-Sistem
Pendekatan sistem-sistem umumnya merupakan bagian-bagian sentral yang
dikembangkan pendekatan ini. Suatu sistem dapat dipandang sebagai suatu
kumpulan dua komponen atau lebih yang saling berada dalam satu pola
hubungan tertentu antara mana suatu kegiatan menimbulkan reaksi pihak lain.
e. Pendekatan Kuantitatif
Titik beratnya disini adalah penggunaan model-model matematika dan proses,
hubungan-hubungan dan data-data yang dapat Pendekatan ini sudah
menunjukkan kegunaan manajerialnya yang besar. Manajemen dipandang
sebagai sebuah kesatuan yang logis.
2. PERAMALAN
a. Peramalan Ekonomi
Ramalan ekonomi yang cukup dapat dipercaya bisa diperoleh dari ramalan yang
diperkirakan dengan matang-matang mengenai pekerjaan, produktivitas,
pendapatan nasional, dan produk nasional bruto yang sudah tersedia bagi
perencana-perencana selama beberapa tahun. Dalam kenyataan, tak ada
kesukaran ramalan eknomi nasional ataupun regional. Masalah utama yang
dihadapi si perencana ialah ramalan mana yang harus dipakainya, meskipun
sebenarnya, ramalan-ramalan yang lebih dikenal memang mempunyai rekor
konsistensi dan kecermatan yang mengejutkan. Kebanyakan ramalan ekonomi
berasal dari kalkulasi produk nasional bruto, yang jumlahnya tidak sulit ditaksir
kalau tersedia ramalan-ramalan yang dapat diterima mengenai penduduk,
peningkatan produktivitas, prosentase pengangguran, dan rata-rata jumlah pekan
kerja. Tetapi masalah-masalah memang terjadi dalam memperkirakan komponenkomponen produk nasional bruto demikian seperti pembelian-pembelian
pemerintah, pengeluaran konsumsi pribadi, investasi yang pasti dan dalam taraf
penjajagan dari perusahaan, dan konstruksi rumah-rumah tinggal, dan investasiinvestasi lainnya. Ramalan-ramalan menegnai produk nasional bruto perlu
d. Ramalan Penjualan
Adalah prediksi dari penjualan yang diharapkan berdasarkan produk dan harga,
selama bulan atau tahun tertentu. Dengan demikian ramalan penjualan
merupakan semacam porsi penjualan pro forma dari perhitungan rugi laba
tradisional bagi masa depan. Bagaimanapun juga ramalan penjualanlah yang
menjadi unci bagi perencanaan intern.
3. PENJADWALAN
Penjadwalan (schedulling) adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi.
Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga
kerja bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan selalu berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya yang ada pada jangka waktu tertentu, hal tersebut
adalah proses pengambilan keputusan yang tujuannya adalah untuk optimalisasi.
Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat penggunaan yang
rendah dari kapasitas yang ada. Fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan akan
mengunggu
untuk waktu tertentu, karena tidak adanya jadwal.
Tujuan Penjadwalan
Fungsi penjadwalan di dalam sebuah sistem produksi harus berinteraksi dengan
fungsi-fungsi lainnya. Interaksi ini tergantung pada system yang ada dalam
perusahaan, bisa melalui jaringan komputer, dapat juga melalui rapat.
Penjadwalan ditujukan untuk dapat membantu meningkatkan performance
perusahaan dengan penyelesaian yang tepat waktu dan juga meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan menghilangkan biaya-biaya resiko keterlambatan
dan meningkatkan produktivitas. Tujuan penjadwalan adalah untuk meminimalkan
waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta peng gunaan
yang effisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan disusun dengan
mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada. Penjadwalan yang baik akan
memberikan dampak positif, yaitu rendanya biaya operasi dan waktu pengiriman,
yang akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Beberapa tujuan penjadwalan berdasarkan Bedworth:
aktivitas individu.
4. divisibility Coisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan
bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
5. non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai
jawaban atau variabel tidak negatif.
Dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Linear
Programming, ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu metode grafik
dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan lantuk
menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua.
Sedangkan metode simpleks bisa digu-nakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana variabel keputusan dua atau lebih.