Вы находитесь на странице: 1из 13

PENGANTAR MANAJEMEN

PERENCANAAN PERUSAHAAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.

DISUSUN OLEH :
RUYUNG MOVIA SARI
INDAHING NUR WENY
RISKY GARINI P.
FITRIYANA SADYAH
HERLINA MAHARANI
BETTI PUSPITASARI

(128574072)
(128574083)
(128574096)
(128574098)
(128574099)
(128574104)

KELAS : MN12B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2013

PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. PENCARIAN MASALAH DAN PELUANG
A. PROSES PENCARIAN MASALAH
William Pounds mengatakan bahwa proses pencarian masalah sering kali informal
dan intuitif. Ada empat macam situasi biasanya memberi peringatan kepada
manajer tentang kemungkinan adanya masalah :
1) Deviasi dari masa lalu
Pola prestasi sebelumnya dalam organisasi terlampaui. Penjualan tahun ini jatuh di
bawah tahun lalu, karena biaya tiba-tiba naik dan jumlah karyawan yang keluar
naik. Peristiwa seperti ini memberikan sinyal kepada manajer bahwa ada masalah
yang telah berkembang.
2) Deviasi dari rencana yang ditetapkan
Proyeksi atau harapan manajer tidak terpenuhi. Tingkat laba lebih rendah daripada
yang diantisipasi, karena anggaran dari sebuah departemen kurang dan sebuah
proyek tidak sesuai dengan jadwal. Peristiwa seperti itu memberi tahu manajer
bahwa ada yang harus dilakukan untuk mengembalikan rencana ke jalur semula.
3) Orang lain sering kali memberi tahu masalah kepada manajer
Pelanggan mengeluh mengenai keterlambatan penyerahan barang, manajer dari
tingkat yang lebih tinggi menentukan standar prestasi yang baru untuk
departemen manajer yang bersangkutan, sehingga karyawan mengundurkan diri.
Banyak keputusan sehari-hari dibuat oleh manajer menyangkut masalah yang
disebabkan oleh orang lain.
4) Prestasi pesaing
Hal ini juga dapat menciptakan situasi pemecahan masalah. Kalau perusahaan lain
mengembangkan proses baru atau ada perbaikan dalam prosedur pengoprasian,
manajer mungkin harus mengevaluasi ulang proses atau prosedur dalam
organisasinya.
B. MENEMUKAN PELUANG
David B. Gleicher seorang konsultan manajemen, menyediakan cara membedakan
antara keduanya yang berguna. Dia mendefinisikan suatu masalah sebagai sesuatu
yang membahayakan kemampuan organisasi untuk mencapi tujuannya, dan suatu
kesempatan adalah sesuatu yang menawarkan tantangan untuk melampaui
tujuan.

Metode menanyakan dialektik, kadang-kadang disebut juga metode yang didukung


setan, bermanfaat dalam memecahkan masalah dalam menemukan kesempatan.
Dalam metode ini, pembuat keputusan menentukan pemecahan yang mungkin
dan asumsi yang mereka ambil, memperhatikan kebalikan dari semua asumsi, dan
kemudian mengembangkan pemecahanyang berlawanan berdasarkan pada asumsi
negatif. Proses ini mungkin menghasilkan lebih banyak alternatif pemecahan dan
mengungkap kesempatan yang tidak diperhatikan.
Banyak sekali penelitian yang telah ditunjukkan pada pemecahan masalah,
sedangkan sedikit sekali perhatian terhadap penemuan masalah dan bahkan lebih
sedikit lagi perhatian pada menemukan kesempatan. Selakipun demikian, seperti
yang dijelaskan oleh Peter Drucker, kesempatan bukan masalah merupakan
kunci sukses organisasi dan manajerial. Drucker mengamati bahwa memecahkan
suatu masalah hanya mengembalikan normalitas, sedangkan kemajuan harus
berasal dari menjajaki kesempatan. Drucker menghubungkan penjajahan
kesempatan dengan efektivitas menemukan hal-hal yang tepat untuk dikerjakan,
dan memusatkan sumber daya usaha padanya. Kalau pembuatan keputusan
dihubungkan dengan penemuan kesempatan, hal ini jelas melibatkan memilih
tindakan yang dapat membantu membuat masa depan bagi organisasi.
2. MODEL RASIONAL PEMBUATAN KEPUTUSAN
TAHAP 1 : PENGAMATAN SITUASI
1. Mendefinisikan masalah
2. Mendiagnosis penyebab
3. Menentukan tujuan keputusan
TAHAP 2 : KEMBANGKAN ALTERNATIF
1. Mencari alternatif secara kreatif
2. Jangan menevaluasi terlebih dahulu
TAHAP 3 : MENGEVALUASI ALTERNATIF DAN MEMILIH YANG TERBAIK
1. Evaluasi alternatif
2. Pilih alternatif terbaik
TAHAP 4 : IMPLEMENTASIKAN KEPUTUSAN DAN MONITOR HASIL
1. Rencanakan implementasi
2. Implementasikan rencana
3. Monitor implementasi dan buat penyesuaian yang perlu

3. PENGEMBANGAN EFEKTIVITAS PEMBUATAN KEPUTUSAN DAN PEMECAHAN


MASALAH
Pembuatan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan
menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan
dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang
mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi
identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
Proses pembuatan keputusan
1. Pemahaman dan perumusan masalah
Manajer harus menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan
bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya
dipecahkan.
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk
membuat keputusan yang tepat.
3. Pengembangan alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecendrungan membuat
keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang dipergunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan
menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang
realistik serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu
pemecahan masalah
5. Pemilihan alternatif terbaik
Memilih alternatif terbaik berarti memilih alternatif yang diperkirakan paling
menguntungkan atau yang paling kecil konsekuensinya atau gabungan keduanya,
kendati tentu saja bukan hal yang mudah karena bisa saja setiap alternatif memiliki
nilai kelebihan dan kekurangan yang relatif seimbang. Keputusan bisa saja diambil
karena alternatif tersebut yang paling optimal dari situasi yang ada (paling
menguntungkan/ paling memuaskan atau yang paling memungkinkan).

6. Implementasi keputusan
Melaksanakan keputusan adalah esensi dari tindakan manajerial, karena
keputusan organisasi hanya dapat terlaksana melalui orang-orang, dan manajemen
berarti mengelola karyawan dalam organisasi. Manajer dihargai dari pembuatan
keputusannya, namun ia juga diharapkan mampu mengimplementasikan
keputusan tersebut menjadi tindakan nyata oleh karyawannya bagi keuntungan
organisasi secara keseluruhan. Untuk memastikan agar para karyawan tahu peran
yang diharapkan dari mereka, manajer harus memikirkan dengan seksama
penyusunan program, prosedur, aturan, atau kebijakan agar dapat menjadi alat
bantu bagi karyawan dalam proses pemecahan masalah.
7. evaluasi atas hasil keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah
berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Gaya Dan Model Pengambilan Keputusan (Decision Making)
Pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting dari manajer , yang dihubungkan
dengan pelaksanaan perencanaan, dalam hal memutuskan tujuan yang akan dicapai,
sumber daya yang akan dipakai, siapa yang melaksanakan, siapa yang bertanggung jawab
dalam pekerjaan yang diserahkannya dll,
Dalam pembuatan keputusan tak pelak bahwa gaya pribadi sang manajer sangat
mempengaruhi keputusan yang diambil. Ada manajer yang banyak bersandar pada
pertimbangan rasional dan logis; ada manajer yang lebih mempercayai pengalaman dan
intuisinya; dan ada manajer yang mencari jalan aman dengan keputusan yang asal cukup
memuaskan atau yang disebut oleh Herbert Simon sebagai satisficing behavior.
1. Model keputusan rasional Logis, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang mementingkan hubungan sebab akibat logis dalam pembuatan keputusannya
dan dalam mengambil keputusan ia akan mengikuti proses pembuatan keputusan
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Ia juga akan banyak menggunakan
berbagai alat bantu untuk menganalisis alternatif (perhitungan, simulasi, pohon
keputusan, hasil penelitian, dll) dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan
tersebut. Di sisi lain, watak dasar sang manajer juga mempengaruhi keputusan yang
diambil. manajer yang bersifat optimis dan bersifat enterpreuner akan mengambil
aternatif yang berkemungkinan memberikan keuntungan terbesar: membangun
perumahan (70 milyar) meski probabilitasnya hanya 25%. Manajer yang pesimistik

akan mengambil alternatif yang paling aman dari situasi terburuk yang mungkin
terjadi, yakni membangun gedung perkantoran.
2. Model Keputusan Intuitif adalah model keputusan yang diambil oleh kebanyakan
manajer kawakan. Mereka bisanya menghindari hitungan statistik dan pembuatan
model analisis karena lebih meyakini intuisinya. Meski demikian bukan berarti
keputusan mereka ngawur, intuisi mereka tumbuh dan menjadi tajam karena diasah
oleh praktek dan pengalaman selama bertahun-tahun. Model keputusan intuitif ini
pada masa belakangan ini banyak dikembangkan meski tidak ada metode khusus
untuk itu kecuali melalui penumbuhan kesadaran dan hati nurani. Mereka lebih
mempercayai hati nurani daripada logika otak dalam membuat keputusan, dan
karenanya keputusan mereka terkesan lebih berani, lebih beda dan lebih kreatif.
3. Model Keputusan Jalan Aman, adalah model keputusan yang diambil oleh manajer
yang cenderung menghindari resiko. Dalam proses pembuatan keputusan mereka
tidak menggali alternatif sebanyak mungkin, cukup asal telah memperoleh alternatif
yang dianggap memuaskan dan bisa diterima oleh banyak orang. Manajer tipe ini
banyak dijumpai pada instansi pemerintah, baik karena alasan politis maupun karena
alasan pribadi.
Menurut Herbert A.Simon bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang di
program atau tidak, bisa juga di bedakan antara keputusan yang dibuat antara kondisi
kepastian , resiko dan ketidak pastian.
1. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau
prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. contoh: penetapan gaji pegawai,
prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan
sebagainya.
2. Keputusan tidak terprogram yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah
masalah khusus atau tidak biasanya.contoh: pengalokasian sumber daya - sumber daya
organisasi,penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern,dan lain
sebagainya.
Klasifikasi dan Pihak yang menangani keputusan
Jenis
1. Keputusan
Terprogram

Deskripsi
Teknik Penanganan
Pihak Pengambil
Berulang dan Ditangani dengan :
1. Middle
rutin
serta
a. Norma
management
telah
b. Prosedur kerja
2. Lower
dikembangkan
c. Struktur Organisasi
managent
ptrosedur
untuk

2. Keputusan
tak
Terprogram

menanganinya
Keputusan
Ditangani dengan :
Top management
baru dan tidak
a. Proses pemecahan
tersusun
masalah umum
b. Pertimbangan
c. Instuisi
d. kreativitas

Masalah adalah suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat
ini dan hasil yang diharapkan (Roger Kaufman), situasi atau kondisi yang akan datang dan
tdk diinginkan (Dorothy Craig), atau suatu yang memerlukan jawaban, apabila tidak segera
dijawab akan menimbulkan risiko. Maka dari itu, masalah harus diselesaikan dengan cepat
dan tepat. Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah solusi. Selama proses
pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakan
memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih.
Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
TAHAPAN-TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH
Menurut Herbert A. Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal:
a. Aktivitas Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam
lingkungan.
b. Aktivitas perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinankemungkinan tindakan.
c. Aktivitas pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang
tersedia.
d. Akitivitas peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
PERENCANAAN DAN TEKNIK & ALAT MEMBUAT KEPUTUSAN
1. PENDEKATAN ILMU MANAJEMEN
a. Proses Pendekatan Operational
Manajemen dianalisis dari sudut pandangan apa yang diperbuat seorang
manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiatankegiatan itu atau fungsi-fungsi dasar kedalam mana manajer terlibat
membentuk suatu proses yang dinamakan proses manajemen. Proses
pendekatan ini memusatkan perhatiannya pada fungsi-fungsi dasar manajeme
b. Proses Pendekatan Perilaku Manusia

Pendekatan prilaku naanusia. Inti pendekatan ini adalah prilaku manusia, hal
itu memberi manajemen metode-metode dan konsep ilmu sosial yang
bersangkutan, khususnya fisikologi dan antropologi yaitu hubungan antara
perorangan serta dampaknya.
c. Pendekatan Sistem Sosial
Para pendukung pendekatan memandang manajemen sebagai suatu sistem
sosial atau dengan perkataan lain sebagai suatu sistem interelasi budaya,
berorientasi secara sosiologis.
d. Pendekatan Sistem-Sistem
Pendekatan sistem-sistem umumnya merupakan bagian-bagian sentral yang
dikembangkan pendekatan ini. Suatu sistem dapat dipandang sebagai suatu
kumpulan dua komponen atau lebih yang saling berada dalam satu pola
hubungan tertentu antara mana suatu kegiatan menimbulkan reaksi pihak lain.
e. Pendekatan Kuantitatif
Titik beratnya disini adalah penggunaan model-model matematika dan proses,
hubungan-hubungan dan data-data yang dapat Pendekatan ini sudah
menunjukkan kegunaan manajerialnya yang besar. Manajemen dipandang
sebagai sebuah kesatuan yang logis.
2. PERAMALAN
a. Peramalan Ekonomi
Ramalan ekonomi yang cukup dapat dipercaya bisa diperoleh dari ramalan yang
diperkirakan dengan matang-matang mengenai pekerjaan, produktivitas,
pendapatan nasional, dan produk nasional bruto yang sudah tersedia bagi
perencana-perencana selama beberapa tahun. Dalam kenyataan, tak ada
kesukaran ramalan eknomi nasional ataupun regional. Masalah utama yang
dihadapi si perencana ialah ramalan mana yang harus dipakainya, meskipun
sebenarnya, ramalan-ramalan yang lebih dikenal memang mempunyai rekor
konsistensi dan kecermatan yang mengejutkan. Kebanyakan ramalan ekonomi
berasal dari kalkulasi produk nasional bruto, yang jumlahnya tidak sulit ditaksir
kalau tersedia ramalan-ramalan yang dapat diterima mengenai penduduk,
peningkatan produktivitas, prosentase pengangguran, dan rata-rata jumlah pekan
kerja. Tetapi masalah-masalah memang terjadi dalam memperkirakan komponenkomponen produk nasional bruto demikian seperti pembelian-pembelian
pemerintah, pengeluaran konsumsi pribadi, investasi yang pasti dan dalam taraf
penjajagan dari perusahaan, dan konstruksi rumah-rumah tinggal, dan investasiinvestasi lainnya. Ramalan-ramalan menegnai produk nasional bruto perlu

memperhitungkan perubahan-perubahan tingkat harga, yang enggan inflansi yang


terus-menerus selama bertahun-tahun, dapat mempunyai arti penting bagi si
perancang. Setelah memepelajari ramalan-ramalan yang luas mengenai
kecenderungan ekonomi nasional yang regional, suatu perusahaan seharusnya
mengejawantahkan ramalan-ramalan itu ke dalam dampaknya atas industrinya
dalam perusahaan itu sendiri. Hal itu memerlukan dua prosedur penilaian yang
penting. Dalam yang pertama, si analisis bergerak turun dari data nasional ke
ramalan-ramalan kelompok indutri dana barangkali ke industri-industri
perorangan. Dalam yang satu lagi, yang disebut suatu pendekatan, analisis
bergerak naik dari data perusahaan perorangan dan ikhtisar rencana-rencana
industri ke ramalan ekonomi nsiaonal.
b. Peramalan Teknologi
Salah satu aspek yang lebih menarik dari berpremis ialah cepatnya peningkatan
minat pada tahun-tahun terakhir lengkap dan teratur, dari bahwa cana-rencana
hari depan suatu perusahaan, maka sejumlah perusahaan yang makin meningkat
tetapi masih kecil memberi penekanan pada ramalan-ramalan teknologis ke dalam
bidang teknologis. Karena kecepatanya perubahan teknologi itu mungkin begtu
besar dan karena produk-produk serta proses-prses baru mungkin merupakan
kunci bagi rencana-rencanahari depan suatu perusahaaan, maka sejumlah
perusahaan yang makin meningkat tetapi masih kecil memberi penekanan pada
ramalan-ramalan teknologis yang lengkap dan teratur, yang mempengaruhi
industry mereka.
c. Ramalan Sosial & Politik
Kecuali pengalaman lama dengan ramalan demografi tidak banyak perhatian yang
diberikan kepada ramalan kecenderungan-kecenderungan sosial, politis, dan etis di
dalam masyarakat, meskipun kenyataannya hal-hal tersebut merupakan bidangbidang berpremis sangat penting. Sesunggungnya beberapa perusahaan telah
melakukan pekerjan yang berguna dalam bidang itu. Karena pentingnya tekanantekanan sosial dan polotis terhadap segala macam perusahaan makin dihargai
dank arena makin banyak perusahaan dan perwakilan mulai menyadari bahwa
untuk menjadi responsive secara efektif, para menejer harus meramal, maka
ramalan sosial da politis pastilah akan dilakukan secara luas. Sesungguhnya dalam
satu atau dua decade lag ada kemungkinan bahwa ramalan masa kni akan
dilakukan secara umum seperti ramalan elektronik.

d. Ramalan Penjualan
Adalah prediksi dari penjualan yang diharapkan berdasarkan produk dan harga,
selama bulan atau tahun tertentu. Dengan demikian ramalan penjualan
merupakan semacam porsi penjualan pro forma dari perhitungan rugi laba
tradisional bagi masa depan. Bagaimanapun juga ramalan penjualanlah yang
menjadi unci bagi perencanaan intern.
3. PENJADWALAN
Penjadwalan (schedulling) adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi.
Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga
kerja bagi suatu kegiatan operasi. Penjadwalan selalu berhubungan dengan
pengalokasian sumber daya yang ada pada jangka waktu tertentu, hal tersebut
adalah proses pengambilan keputusan yang tujuannya adalah untuk optimalisasi.
Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat penggunaan yang
rendah dari kapasitas yang ada. Fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan akan
mengunggu
untuk waktu tertentu, karena tidak adanya jadwal.
Tujuan Penjadwalan
Fungsi penjadwalan di dalam sebuah sistem produksi harus berinteraksi dengan
fungsi-fungsi lainnya. Interaksi ini tergantung pada system yang ada dalam
perusahaan, bisa melalui jaringan komputer, dapat juga melalui rapat.
Penjadwalan ditujukan untuk dapat membantu meningkatkan performance
perusahaan dengan penyelesaian yang tepat waktu dan juga meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan menghilangkan biaya-biaya resiko keterlambatan
dan meningkatkan produktivitas. Tujuan penjadwalan adalah untuk meminimalkan
waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan, serta peng gunaan
yang effisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan disusun dengan
mempertimbangkan berbagai keterbatasan yang ada. Penjadwalan yang baik akan
memberikan dampak positif, yaitu rendanya biaya operasi dan waktu pengiriman,
yang akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
Beberapa tujuan penjadwalan berdasarkan Bedworth:

1. Meningkatkan penggunaan sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya,


sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktivitas dapat meningkat.
2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan
yang menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang masih mengerjakan tugas
yang lain.
3. Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu
penyelesaian sehingga akan meminimasi biaya keterlambatan.
4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan
jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat
dihindarkan.
Pentingnya penjadwalan (Render dan Heizer,2001,p467):
1. Dengan penjadwalan yang efektif, perusahaan menggunakan asetnya dengan efektif
dan menghasilkan kapasitas keuntungan yang dihasilkan menjadi lebih besar, yang
sebaliknya aka mengurangi biaya.
2. Penjadwalan menambah kapasitas dan fleksibilitas yang terkait memberikan waktu
pengiriman yang lebih cepat dan dengan demikian pelayanan kepada pelanggan
menjadi lebih baik.
3. Keuntungan ketiga dari penjadwalan yang baik adalah keunggulan kompetitif dengan
pengiriman yang bisa diandalkan.
Klasifikasi Penjadwalan
Penjadwalan produksi dapat diklasifikasikan dilihat dari perbedaan kondisi yang
mendasari klasifikasi penjadwalan yang sering terjadi didalam proses produksi
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan strategi desain proses:
a. Penjadwalan Flow Shop
Pada flow shopini, terjadi suatu pergerakan unit-unit yang benar-benar terus
menerus melalui suatu rangkaian stasiun-stasiun kerja yang disusun
berdasarkan produk. Susunan suatu produksi jenis flow shop dapat diterapkan
dengan tepat untuk produk-produk dengan desain yang stabil dan diproduksi
secara banyak.
b. Penjadwalan Bacth
Banyak dari pabrik dengan jenis MTS memproduksi produk-produk yang
berbeda pada fasilitas-fasilitas yang umum. Kuantitas dari bacth (bisa
ditentukan berdasarkan panjang waktu yang dibutuhkan untuk setiap
production run) dan frekuensi produksi akan mempengaruhi tingkat persediaan

baru. Runout timemerupakan panjangnya waktu dari suatu persediaan akan


tersedia untuk memenuhi permintaan.
c. Penjadwalan Job Shop
Penjadwalan ini lebih sulit dibandingakan penjadwalan flow shop, dikarenakan :
1. Job shop menangani variasi produk yang sangat banyak, dengan pola aliran
yang berbeda-beda melalui pusat-pusat kerja.
Peralatan pada job shop digunakan secara bersama-sama oleh bermacammacam order dalam prosesnya, sedangkan peralatan pada flow
shopdigunakan khusus hanya untuk satu jenis produk.
2. Job-job yang berbeda mungkin ditentukan oleh prioritas yang berbeda pula.
Hal ini mengakibatkan order tertentu yang dipilih harus diproses seketika
pada saat order tersebut ditugaskan pada suatu stasiun kerja.
4. LINIER PROGAMMING
Linear Programming : Metode Grafik
Linear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk
membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalisasi keuntungan, namun
karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan
biaya. Linear Programming memiliki empat ciri khusus yang melekat, yaitu :
1. penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau
minimisasi
2. kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan
3. ada beberapa alternatif penyelesaian
4. hubungan matematis bersifat linear
Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming
yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu:
1. certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala
sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisa.
2. proportionality (proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi
tujuan dan fimgsi kendala.
3. additivity (penambahan). Artinya aktivitas total sama dengan penjumlahan

aktivitas individu.
4. divisibility Coisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan
bilangan integer (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan.
5. non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai
jawaban atau variabel tidak negatif.
Dalam menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan Linear
Programming, ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu metode grafik
dan metode simpleks. Metode grafik hanya bisa digunakan lantuk
menyelesaikan permasalahan dimana variabel keputusan sama dengan dua.
Sedangkan metode simpleks bisa digu-nakan untuk menyelesaikan
permasalahan dimana variabel keputusan dua atau lebih.

Вам также может понравиться