Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
M
PENGKAJIAN (Tanggal :7 Desember 2013)
I.
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga
: Tn. M
2. Alamat
Bangkalan.
No
3. Telpon
: 031-3097xxx
4. Pekerjaan
: Pensiunan
5. Pendidikan
: Magister Management
6. Komposisi
Nama
Jeni
Hub.
Umur
Kel. KK
Pen-
Status Imunisasi
didikan
BCG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ny. S
Sdr. T
Sdr. P
Sdri. I
Sdri. F
Sdri. N
P
L
L
P
P
P
Istri
Anak 1
Anak 2
Anak 3
Menantu
Cucu
Ket
57 thn
24 thn
22 thn
21 thn
23 thn
5 bln
7. Genogram
SMP
D3
S1
SMA
D4
-
Keterangan :
: laki-laki
v
v
v
v
v
v
Polio
1 2
v v
v v
v v
v v
v v
v v
3
v
v
v
v
v
v
4
v
v
v
v
v
v
DPT
1 2
v v
v v
v v
v v
v v
v v
3
v
v
v
v
v
-
Hepatitis
1 2 3
v v v
v v v
v v v
v v v
v v v
- - -
Campak
v
v
v
v
v
-
: perempuan
: menikah
: tinggal serumah
: meninggal
8. Tipe Keluarga
Semua keluarga Tn. M berasal dari Madura, istri dari anak pertama Tn. M
berasal dari Jawa.
10. Agama
II.
Data Lingkungan
17. Karakteristik rumah
1) Luas
2) Tipe
3) Jumlah ruangan
: 15m2 x 27 m2
: permanen
: 21 (dari 2 rumah)
a. Rumah 1 (berlantai 2)
: got
: PDAM
: sampah
petugas sampah.
10) Keadaan didalam rumah
diangkut
oleh
STRUKTUR KELUARGA
22. Komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga jarang dilakukan karena setiap anggota keluarga
berada dalam tempat yang berbeda yang jaraknya berjauhan tapi satu
rumah. Sehingga komunikasi dalam keluarga jarang terjadi. Apabila
berkomunikasi
dalam
keluarga
menggunaka
telepon
rumah
atau
handphone.
23. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn. M memutuskan secara
sendiri-sendiri. Karena Tn. M jarang melakukan musyawarah dengan
keluarganya jika terjadi perbedaan-perbedaan pendapat.
24. Struktur peran
a. Tn. M sebagai kepala keluarga Tn. M telah melaksanakan tugasnya
sebagai kepala keluarga yaitu dengan memberikan perlindungan kepada
keluarganya, mencari nafkah dan memberi pendidikan kepada
keluarganya.
b. Ny. S sebagai istri telah melaksanakan tugasnya sebagai istri yaitu Ny.
S selalu menyiapkan semua keperluan suami dan anak-anaknya.
c. Sdr. P sebagai anak kedua telah melaksanakn tugasnya sebagai anak
yaitu dengan menyelesaikan pendidikannya hingga sarjana.
FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
Menurut Ny. S, Ny. S dan Tn. M memberikan kasih sayang yang sama
kepada anak-anaknya. Tetapi dengan sikap temprament dan sikap tegas
Tn. M maka anak laki-lakinya menganggap Tn. M memiliki sikap khusus
kepada (lebih sayang) Sdr. I. Sehingga Tn. M jarang berkomunikasi
dengan anak-anaknya. Karena anak-anaknya merasa takut untuk saling
bertukar pikiran dengan Tn. M.
27. Fungsi sosialisasi
Hubungan anggota keluarga dengan masyarakat cukup baik, tetapi Tn. M
dan Sdr. P jarang berkomunikasi dengan warga setempat karena mereka
jarang keluar rumah.
Hubungan anggota keluarga dengan anggota keluarga besar Tn. M kurang
baik, karena anggota keluarga Tn. M tinggal didaerah berbeda dengan Tn.
M. Sedangkan hubungan anggota keluarga Tn. M dengan anggota keluarga
besar Ny. S sangat baik karena anggota keluarga Ny. S tinggal 1 daerah
dengan anggota keluarga Tn. M.
28. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah keluarga
Menurut Ny. S, didalam keluarganya mengetahui penyakit yang diderita
oleh dirinya maupun keluarganya. Seperti Ny. S yang memiliki kadar
asam urat dan kolesterol yang tinggi. Dan Tn. M yang merupakan
perokok berat.
b. Mengambil keputusan
Menurut Ny. S jika di keluarganya ada yang sakit yang mengambil
keputusan untuk pergi ke pelayanan kesehatan adalah Ny. S. Karena
jalan
keluar,
maka
anggota
keluarga
Tn.
baru
mendiskusikannya.
33. Strategi koping
Untuk menghadapi stresor Ny. S tentang Sdri. I, Ny. S selalu
mendiskusikan bersama dengan Tn. M. Sedangkan untuk stresor tentang
kesehatan Tn. M, Ny. S selalu mendiskusikan bersama dengan anakanaknya.
34. Strategi adaptasi
Tidak ada.
VII.
Sdri. I
Tn. M
Ny. S
Sdr. P
120/90 mmhg
110/90 mmhg
110/90 mmhg
100/80 mmhg
100 x/mnt
36oc
18 x/mnt
65 kg
94 x/mnt
36,2oc
18x/mnt
62 kg
88 x/mnt
36oc
20 x/mnt
64 kg
88 x/mnt
36oc
20 x/mnt
52 kg
Simetris,
tidak ada
benjolan.
Beruban,
rambut
bagian kepala
tengah tidak
ada
Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Menggunakan
kacamata.
Simetris,
tidak ada
benjolan.
Tipis dan
beruban.
Simetris,
tidak ada
benjolan.
Tebal dan
lurus.
Simetris,
tidak ada
benjolan.
Keriting,
panjang
sebahu.
Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Menggunakan
kacamata.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.
Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Tidak
menggunakan
kacamata.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.
Warna coklat.
Tidak ada
lesi.
Tidak
menggunakan
kacamata.
Bersih, tidak
ada benjolan,
simetris.
Tidak ada
nyeri telan.
Tidak ada
nyeri telan.
Tidak ada
nyeri telan.
Tidak ada
nyeri telan.
Telinga
Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.
Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.
Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.
Bersih, tidak
ada benjolan,
tidak ada
nyeri tekan.
Leher
Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
pembesaran
kelenjar
tiroid, tidak
ada nyeri
tekan,
simetris.
Dada
Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.
Tidak ada
lesi, tidak ada
nyeri tekan,
simetris.
Kepala
Rambut
Kulit
Mata
Hidung
Mulut &
tenggorokan
VIII.
Perut
Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.
Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.
Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.
Simetris,
tidak ada
nyeri tekan,
tidak ada lesi.
Ekstremitas
atas
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi, kulit
coklat,
berfungsi
dengan baik.
Ekstremitas
bawah
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).
Tidak ada
odem, tidak
ada lesi,
reflek patela
(+).
Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan harapan agar setiap anggota keluarganya selalu sehat dan
tidak pernah menderita sakit yang parah. Kemudian cara berkomunikasi
dirumah agar lebih baik, supaya bisa menciptakan keluarga yang bisa saling
bermusyawarah.
Musrifatun Adawiyah
ANALISA DATA
NO
1.
2.
3.
DATA
DS :
1) Ny. S mengatakan komunikasi yang
dilakukan
didalam
keluarganya
kurang baik, karena
anggota
keluarganya berada di tempat yang
berbeda dan jauh, tetapi tinggal
dalam satu rumah.
2) Ny. S mengatakan keluarganya
jarang berkomunikasi antar anggota
keluarga, karena tempat yang
anggota
keluarganya
tempati
jaraknya jauh meskipun 1 rumah.
3) Ny. S mengatakan anggota jika
anggota keluarganya membutuhkan
bantuan,
anggota
keluarganya
menggunakan telfon atau handphone
dari ruangan mereka masing-masing.
DO :
1) Rumah keluarga Tn. M sangat luas,
mempunyai 3 rumah dalam 1
halaman, dan anggota keluarganya
menempati rumah tersebut masingmasing
2) Komunikasi yang dilakukan antar
anggota keluarga singkat jika
berpapasan didalam rumah. Bahkan
hampir tidak bertegur sapa.
3) Tn. M jarang melakukan diskusi
dengan anggota keluarganya.
DS :
1) Ny. S mengatakan belum siap
melepas anak pertamanya (Sdr. T)
meninggalkan
rumahnya
dan
menjalani kehidupan baru dengan
keluarganya.
2) Ny. S mengatakan merasa cemas jika
jauh dari anak pertamanya.
DO :
1) Sdr. T sudah mempunyai rumah
sendiri sejak menikah.
2) Tampak Sdr. T sudah meninggalkan
rumah Tn. M.
3) Tampak
Sdr.
T
melanjutkan
manjalani kehidupannya dengan
keluarga barunya.
DS :
1) Ny. S mengatakan Tn. M merupakan
perokok berat.
2) Ny. S mengatakan, Tn. M bisa
menghabiskan 2 bungkus rokok
dalam sehari.
ETILOGI
Ketidakmampuan
keluarga
mengenai
komunikasi yang baik
dalam keluarga.
MASALAH
Gangguan komunikasi
verbal.
Perpisahan
anaknya.
dengan
Ketidaktahuan tentang
bahaya rokok.
Perilaku
beresiko.
kesehatan
DO :
1) Tn. M tampak merokok ketika
pengkajian
2) Terdapat rokok di meja ruang tamu
dan di kamar Tn. M.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenai
komunikasi yang baik dalam keluarga.
2. Ketakutan orang tua.b.d perpisahan dengan anaknya.
3. Perilaku kesehatan beresiko.b.d ketidaktahuan tentang bahaya rokok.
SKORING
1. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenai
komunikasi yang baik dalam keluarga.
No.
1.
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Tidak/kurang
sehat
Skala
Bobot
Skoring
3/3 x 1 = 1
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian
1/2x2 = 1/2
Potensi masalah
untuk dicegah
Tinggi
3/3x1 =1
2/2x1= 1
Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat harus
segera diatasi
Total
Pembenaran
Keluarga Tn. M jarang
berkomunikasi
antar
anggota keluarga, karena
tempat yang anggota
keluarganya
tempati
jaraknya jauh meskipun 1
rumah.
3 1/2
Komunikasi
yang
dilakukan antar anggota
keluarga singkat jika
berpapasan
didalam
rumah. Bahkan hampir
tidak bertegur sapa.
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Ancaman
kesehatan
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Sebagian
Potensi masalah
untuk dicegah
Rendah
Menonjolnya
masalah :
Ada masalah
tetapi tidak
perlu segera
ditangani.
Skala
Bobot
Skoring
2/3 x 1 = 2/3
Pembenaran
Ny. S mengatakan belum
siap
melepas
anak
pertamanya (Sdr. T)
meninggalkan rumahnya
dan menjalani kehidupan
baru dengan keluarganya.
Ny.
S
mengatakan
merasa cemas jika jauh
dari anak pertamanya.
1/2x2 = 1/2
1/3x1 =1
Total
1/2x1= 1/2
2 2/3
2.
3.
4.
Kriteria
Sifat masalah
Ancaman
kesehatan
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Potensi masalah
untuk dicegah
Cukup
Menonjolnya
masalah :
Masalah
berat harus
segera
ditangani
Total
Skala
Bobot
Skoring
2/3 x 1 = 2/3
2/2x2 = 2
2/3x1 =2/3
2/2x1= 1
3 2/3
Pembenaran
Tn. M merupakan
perokok berat.
Melihat pendidikan Tn.
M yang sangat tinggi,
sehingga mudah untuk
diberi arahan.
Melihat pendidikan Tn.
M yang sangat tinggi,
sehingga mudah untuk
diberi arahan.
Ny. S mengatakan, Tn. M
bisa menghabiskan 2
bungkus rokok dalam
sehari.
No
Tujuan
Umum
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 4 x 24
jam maka
keluarga Tn.
M mampu
mengenal
komunikasi
yang baik
dalam
keluarga.
Kriteria Evaluasi
Khusus
Kriteria
Setelah
pertemuan 2x30
menit dapat
menunjukkan:
1. Keluarga
mampu
Respon verbal
menyampaika
n keinginan
secara
terbuka pada
anggota
keluarga.
2. Keluarga
memiliki
waktu
berkumpul Demonstrasikan
untuk
berkomunikas
i dengan
keluarga
Rencana Intervensi
Standar
1. Anjurkan
keluarga untuk
mengekspresikan
perasaaan.
2. Anjurkan
Anggota keluarga
verbalisasi dari
dapat
perasaan,
menyampaikan
persepsi dan
keinginannya
ketakutan
secara verbal.
3. Perkenalkan cara
berkomunikasi
yang baik.
4. Memfokuskan
interaksi dengan
mengesampingka
Waktu berkumpul
n prasangka,
keluarga
asumsi, dan
merupakan salah
berfokus pada
satu cara untuk
anggota keluarga.
dapat menggali 5. Klarifikasi setiap
permasalahan
pesan atau
dan menciptakan
ungkapan dengan
komunikasi yang
menanyakan
baik dalam
kembali dan
keluarga .
meminta
feedback.
6. Ciptakan
lingkungan
keluarga yang
dapat
menciptakan rasa
percaya tiap
anggota keluarga.
2. Perilaku kesehatanSetelah
beresiko.b.d
dilakukan
ketidaktahuan
asuhan
tentang
bahaya keperawatan
rokok.
selam a 3 x 24
jam maka Tn.
M mampu
mengurangi
kebiasaan
merokoknya
Setelah
pertemuan 2x30
menit dapat
menunjukkan:
1. Tn. M dapat
mengetahui Respon verbal
tentang
bahaya
merokok baik
untuk dirinya
maupun
untuk orang
disekitarnya.
2. Tn. M mulai
mengurangi
intensitas
merokoknya.
Demonstrasi
IMPLEMENTASI
No. Dx
1
Tgl/Jam
16 Des
2013/
15.00
Tindakan
Catatan
Perkembangan
1. Menganjurkan keluarga S :
untuk mengekspresikan Keluarga Tn. M
perasaaan. Dengan cara mengatakan masih
menceritakan masalah canggung, malu dan
masing-masing
takut untuk
keluarga dan kemudian mengkepresikan
didiskusikan.
atau menyampaikan
2. Menganjurkan
perasaannnya
verbalisasi dari
tentang kelurganya.
perasaan, persepsi dan
ketakutan. Dengan cara O :
menyampaikan
Tn. M dan Sdr. P
perasaan dan menilai
masih terlihat acuh
pribadi tentang sikap
tak acuh.
dan sifat yang disukai
maupun yang tidak
A:
disukai dari masingMasalah belum
masing keluarga.
teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
no : 3, 4.
17 Des
2013/
10.00
3. Memperkenalkan cara
berkomunikasi yang
benar. Dengan cara
menganjurkan keluarga
S:
1. Sdr. P dan Sdri. I
mengatakan
tidak suka
TT. Perawat
dengan sikap
temprament Tn.
M.
2. Ny. S
mengatakan
tidak suka
dengan sikap
Sdr. P dan Sdr. I
yang suka
pulang larut
malam.
O:
1. Tn. M
memperhatikan
Sdr. P saat
menyampaikan
perasaanya.
2. Sdr. P tidak
memperhatikan
saat Ny. S
menyampaikan
perasaanya. Sdr.
P tampak
bermain HP.
3. Keluarga tampak
fokus dan
memperhatikan
jalannya
interaksi.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 5.
18 Des
2013/
15.00
5. Mengklarifikasi setiap
pesan atau ungkapan
dengan menanyakan
kembali dan meminta
feedback. Dengan cara
mencari jalan keluar
dari masalah yang ada.
S:
1. Tn. M
mengatakan
merasa
keberatan untuk
mengubah
sikapnya yang
temprament
kepada anggota
keluarganya.
Karena menurut
Tn. M sikap
tempramentnya
akan membuat
anggota
keluarganya
disiplin.
2. Sdr. P
mengatakan
akan berusaha
mengurangi
kebiasaannya
pulang larut
malam.
6. Menciptakan
lingkungan keluarga
yang dapat menciptakan
rasa percaya tiap
anggota keluarga.
Dengan cara berkumpul
di ruang keluarga untuk
menonton TV.
O:
Keluarga
memperhatikan
jalanya interaksi dan
terjadi feedback.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 6.
S:
Tn. M dan Ny. S
mengatakan merasa
senang bisa
berkumpul dengan
anggota keluarganya
dalam 1 ruangan.
19 Des
2013/
19.30
O:
1. Keluarga tampak
senang dan
tertawa
menonton acara
TV.
2. Keluarga duduk
dalam 1 ruangan,
yaitu ruang
nonton TV.
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi.
20 Des
2013/
09.00
S:
1. Tn. M
mengatakan
merokok dalam
sehari bisa 2
bungkus.
2. Tn. M
mengatakan
mengerti tentang
bahaya merokok,
tetapi Tn. M
tidak pernah
menghiraukan
edukasi yang
diberikan.
3. Memberikan informasi
mengenai zat-zat
berbahaya yang
terkandung dalam
rokok.
4. Membantu pasien untuk
mengurangi konsumsi
rokok secara bertahap.
O:
1. Tn. M tampak
merokok diselasela waktu
senggang.
2. Tn. M tampak
acuh tak acuh
ketika diberi
edukasi.
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 3,4.
S:
1. Tn. M
mengatakan
memahami
mengenai zat-zat
berbahaya yang
terkandung
dalam rokok.
2. Tn. M
mengatakan
akan berusaha
mengurangi
kunsumsi rokok.
21 Des
2013/
09.00
5. Menganjurkan pasien
mengganti kebiasaan
merokok dengan
O:
1. Tn. M tampak
tidak
memperhatikan
informasi yang
diberikan.
2. Tn. M tampak
merokok dalam
sehari berkurang
dari 2 bungkus
sehari menjadi 1
bungkus sehari.
mengkonsumsi permen.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Lanjutkan intervensi
no : 5.
S:
Tn. M mengatakan
bisa mengalihkan
rokoknya dengan
permen.
O:
Tn. M tampak
mengunyah permen.
22 Des
2013/
10.00
A:
Masalah teratasi.
P:
Hentikan intervensi.
EVALUASI
DIAGNOSA
KEP.
Gangguan
komunikasi
verbal b.d
ketidakmampuan
keluarga
mengenai
komunikasi yang
baik dalam
keluarga.
TGL/JAM
EVALUASI
S:
1. Keluarga mengatakan sudah
bisa mengekspresikan
perasaannya dan
menyelesaikan masalahnya
secara musyawarah.
2. Keluarga mengatakan
merasa senang bisa
berkumpul.
O:
1. Keluarga tampak senang
dan tertawa.
2. Komunikasi keluarga
tampak tercipta feedback.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi.
Perilaku
kesehatan
beresiko.b.d
ketidaktahuan
tentang bahaya
22 Desember 2013/20.00
S:
1. Tn. M memahami tentang
bahaya merokok dan zat-zat
yang terkandung.
2. Tn. M mengatakan sudah
TT PERAWAT
rokok.
DAFTAR PUSTAKA
sSuprajitno.2004.Asuhan Keperaewatan : aplikasi dalam praktik. Jakarta:EGC