Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2.2.2. Secara urut, proses pengolahan data menjadi informasi terdiri dari :
1) Pengumpulan data
2) Pengolahan data
3) Analisis data
4) Penyajian Informasi
5) Penyampaian Informasi
1. Pengumpulan Data
Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data
Ada dua sumber data dan metode pengumpulan data, dua hal tersebut
yaitu :
1. Data Primer
Data penelitian yang diperoleh sendiri melalui
Pengukuran Fisik
Percobaan Laboratorium
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber kedua, dokumentasi lembaga
Rumah sakit
Kuesioner
Observasi
Wawancara
Dokumen
2. Pengolahan Data
Pengolahan Data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih
berguna. Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris tetapi juga
operasi-operasi seperti klasifikasi data dan perpindahan data dari satu tempat ke
tempat lain. Secara umum, kita asumsikan bahwa operasi-operasi tersebut
dilaksanakan oleh beberapa tipe mesin atau komputer, meskipun beberapa
diantaranya dapat juga dilakukan secara manual.
Siklus Pengolahan Data
Pengolahan data terdiri dari tiga langkah utama, yakni input, proses
(pengolahan), dan output.
Input : Di dalam langkah ini data awal, atau data input, disiapkan dalam
beberapa bentuk yang sesuai untuk keperluan pengolahan. Bentuk tersebut akan
bergantung pada pengolahan mesin.
Proses : Pada langkah ini data input diubah, dan biasanya dikombinasikan
dengan informasi yang lain untuk menghasilkan data dalam bentuk yang lebih
dapat digunakan. Langkah pengolahan ini biasanya meliputi sederet operasi
pengolahan dasar tertentu.
Output : Pada langkah ini hasil-hasil dari pengolahan sebelumnya
dikumpulkan. Bentuk data output tergantung pada penggunaan data tersebut unutk
pengolahan selanjutnya.
Contoh : Pada suatu semester seorang dosen memberikan tiga buah nilai (
Tugas, UTS, UAS). Pada akhir semester nilai-nilai tersebut harus diproses dan
laporan akhir untuk matakuliah yang diampu oleh dosen tersebut disampaikan ke
BAAK.
Yang menjadi data input dalam hal ini adalah nim, nama mahasiswa dan
ketiga nilainya. Input ini biasanya dicatat dalam buku dosen tersebut dengan urut
nim. Dosen tersebut kemudian mengolah data input dengan menentukan nilai
akhir dengan perhitungan 20% x nilai tugas + 30% x nilai UTS + 50% x nilai
UAS. Nilai Akhir hasil pengolahan ini selanjutnya merupakan nilai mahasiswa
terhadap matakulah yang diikutinya disampaikan ke BAAK dalam bentuk daftar
yang terdiri dari NIM, Nama mahasiswa dan nilai akhir yang disusun urut nim.
Dokumen sumber adalah kartu presensi. Data input terdiri dari jumlah jam
kerja sebagaimana ditunjukkan dalam kartu presensi, bersama dengan file induk
penggajian. Output yang ditentukan selama siklus pengolahan, adalah keterangan
mengenai gaji, tunjangan, potongan gaji bersih bersama dengan hasil pengubahan
file gaji. Dokumen laporan adalah slip gaji karyawan yang biasanya diberikan
kepada masing-masing karyawan yang berisi besarnya upah dan potongan.
Operasi Pengolahan Data
Prosedur pengolahan
hariannya. Ia menerima lembaran formulir nilai dari BAAK dan mencatat nilai
akhir di formulir tersebut. Bagian BAAK kemudian mencatat nilai-nilai tersebut
pada file induk mahasiswa. Masing-masing nilai di dalam file induk mahasiswa
dicatat pada transkrip yang kemudian dikirimkan kepada mahasiswa yang
bersangkutan.
Sorting. Mengatur data dalam urutan tertentu. Operasi ini sering terjadi di dalam
kehidupan sehari-hari. Nama-nama di dalam buku telepon disorting menurut
abjad, data pegawai disorting menurut nomor induk pegawai. Sorting data dapat
dilakukan sebelum atau sesudah klasifikasi.
Contoh : Misalkan sebuah file pegawai berisi item data : Nama, No. KTP, No.
induk pegawai, dan lokasi kerja. Jika file sisort sesuai urutan Abjad nama, maka
field nama tersebut disebut sebagai kunci; tapi jika file disort sesuai dengan No.
Induk Pegawai maka no. induk pegawai adalah adalah kuncinya. Pengurutan dapt
juga menggunakan lebih dari satu kunci pengurutan, yaitu dengan kunci pertama,
kunci kedua dan seterusny. Pengurutan pertama kali berdasarkan kunci pertama
apabila ada kesamaan dat maka digunakan kunci kedua dan seterusnya.
Merging. Operasi ini adalah mencampur dua atau lebih kumpulan data, semua
kumpulan tersebut telah disort dengan kunci yang sama, dan meletakkan
kumpulan data tersebut bersama-sama menjadi kumpulan data tunggal yang telah
disort.
3. Analisa Data
Deskriptif
Bersifat menggambar apa adanya : prosa dirasa lebih segar dapat prosa
yang menggambarkan hal yang aneh, Memaparkan apa adanya (sesuai bentuk
atau kenyataan yang ada)
Anality
Kesimpulan yang didasarkan pada pandangan. Analisis data disajikan
dalam bentuk analisis deskriptif analitik analisis data secara deskriptif masih
menggambarkan keadaan apa adanya, belum memberikan gambaran makna dari
pada keadaan tersebut. Analisis deskriptif dapat bersifat kuantitatif maupun
kualitatif. Deskriptif kuantitatif menggambarkan suatu keadaan dalam bentuk
angka mutlak sedangkan deskriptif kualitatif menggambarkan keadaan dalam
ukuran dasar mim ratia, rate, dan prosentase.
4. Penyajian Data
Kegunaan
Dapat memperoleh gambaran terhadap suatu kegiatan, melakukan
perbandingan, peramainan serta analisis.
Secara umum data dapat disajikan dalam 3 bentuk yaitu
1.
Narasi
Menjelaskan prosedur, hasil-hasil maupun kesimpulan tekstur yang
disajikan dalam bentuk narasi/cerita/teks, dengan cara data tidak bervariasi
sulit untuk dimengerti.
2.
Berbeda
Pembuatan
Barisan dan kolom diberi label satuan ukuran disajikan kolom terpisah
dengan garis vertikal
3.
Diagram
Diagram adalah Lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau
gambar (T.T turun naiknya, hasil, statistik dan sebagainya).
Disajikan tanpa harus mempelajari secara rinci
Contoh:
Histogram
Grafik garis
Grafik batang
Pie diagram
Jenis-Jenis Grafik
Grafik untuk data kategori
Bar
Lingkaran / pie
Pareto
Histogram
Poligon
Ogive
Garis / line
2.2.4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Informasi
keputusan
di
dalam
sebuah
organisasi.
Sistem
tersebut
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan prosedurprosedur manual; model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan dan
pengambilan keputusan dan suatu data base.
SIM
dilihat
dari
segi
pendapat
sarjana
terdahulu:
sistem
informasi.
Kecenderungan
sikap
ini
terlalu
tinggi
dan
usaha
2.2.5
penunjang
pelayanan
kesehatan
yang
diberikan
kepada
yang
bernilai
pengetahuan
serta
dapat
dipertanggungjawabkan;
2) memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi
dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan; dan
3) mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan dalam
ruang lingkup sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan
berhasil guna terutama melalui penguatan kerja sama, koordinasi,
integrasi, dan sinkronisasi dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
Pengumpulan Data dan Informasi Kesehatan dilaksanakan melalui
kegiatan:
3) kerja sama dan koordinasi dalam unsur kesehatan sendiri dan melalui
lintas sektor, termasuk melalui jejaring global;
4) penguatan sumber data;
5) pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan, meliputi kegiatan
pencatatan, pengumpulan, standardisasi, pengolahan, penyimpanan,
penyebarluasan, dan penggunaan;
6) pendayagunaan dan pengembangan sumber daya, meliputi perangkat
keras, perangkat lunak, sumber daya manusia, dan pembiayaan;
7) pengoperasian Sistem Elektronik Kesehatan;
8) pengembangan Sistem Informasi Kesehatan;
9) pemantauan, dan evaluasi; dan
10) pembinaan dan pengawasan.
Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia telah dan akan mengalami 3
(tiga) pembagian masa sebagai berikut :
(1) Era manual (sebelum 2005)
(2) Era Transisi (tahun 2005 2011)
(3) Era Komputerisasi (mulai 2012)
Masing-masing era Sistem Informasi Kesehatan memiliki karakteristik
yang berbeda sebagai bentuk adaptasi dengan perkembangan zaman (kemajuan
Teknologi Informasi dan Komunikasi - TIK).
1) Sistem informasi di masa depan
Dalam
upaya
mengatasi
fragmentasi
data,
Pemerintah
sedang
(2)
(3)
(4)
2.2.6
2.2.7
keputusan
dan
pengambilan
kebijakan
kesehatan
1. Memudahkan
setiap
pasien
untuk
melakukan
pengobatan
dan
2.2.8
b.
c.
d.
Masih
belum
adanya
membudayanya
pengambilan
keputusan
berdasarkan data/informasi.
e.
2.2.9
2.2.9.1
Oleh karena itu, SIK di tingkat pusat merupakan bagian dari sistem
kesehatan nasional, di tingkat provinsi merupakan bagian dari
sistem kesehatan provinsi, dan di tingkat kabupaten atau kota
merupakan bagian dari sistem kesehatan kabupaten atau kota.
SIKNAS di bagun dari himpunan atau jaringan sistem-sistem
informasi kesehtan provinsi dan sistem informasi kesehatan
provinsi di bangun dari himpunan atau jarngan sistem-sistem
informasi kesehatan kabupaten atau kota.
Jaringan SIKNAS adalah sebuah koneksi/jaringan virtual sistem
informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementrian
Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan.
Jaringan SIKNAS merupakan infrastruktur jaringan komunikasi
data terintegrasi dengan menggunakan Wide Area Network
(WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas
serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara Local Area
Network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal
komputer lainnya. Pengembangan jaringan komputer (SIKNAS)
online
ditetapkan
melalui
keputusan
Mentri
Kesehatan
pengembangan
SIKNAS
online
adalah
untuk
2.2.9.2
2.2.9.3
2.2.9.3.1
Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu
dan mutakhir secara periodik
2.2.9.3.2
Tujuan Khusus
1. Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala
aspek.
2. Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai
jenjang administrasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan
keputusan dalam rangka pengelolaan rencana dalam bidang
program kesehatan
2.2.9.4
mulai
registrasi,
tindakan
medis/pengobatan,
aspek
administratif
dan
Puskesmas
yang
sistem
informasi
Puskesmas
adalah
faktor
2.2.9.5
sejak
tahun
Sistem
1960-an.
Informasi
Pada
tahap
awal
Rumah
Sakit
telah
2.2.9.6
2.2.9.7
dua
pertimbangan
sekaligus
yang
digunakan
dalam
Departemen Kesehatan. 2012, Roadmap Sistem Informasi dan Kesehatan tahun 2011-2014.
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
McLeod, Raymond, Jr dan George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen, ed.10. Jakarta:
Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Sistem Informasi
Kesehatan.
http://oshigita.wordpress.com/2013/08/29/konsep-dasar-sistem-informasi-kesehatan/
http://herusupanji.blogspot.com/2012/10/sistem-informasi-kesehatan.html
http://gitymitasariii.blogspot.com/
http://cilende.blogspot.com/