Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Fisika Statistik
Disusun Oleh :
1. Ajeng Rizki Rahmawati
(4201412026)
(4201412049)
(4201412097)
4. Purwaditya Nugraha
(4211412036)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Aplikasi Statistik Fermi-Dirac dengan
baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Statistik.
Makalah ini memberikan gambaran mengenai fungsi distribusi Fermi-Dirac pada
suhu 0 K, energi Fermi, distribusi fungsi Fermi-Dirac pada suhu T>0 K, integral
yang mengandung fungsi Fermi-Dirac, energi rata-rata elektron, kapasitas kalor
logam, emisi termionik, dan teori bintang katai putih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masihlah jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi tercapainya
makalah yang lebih baik. Atas kritik dan saran, penulis mengucapkan terima
kasih.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya untuk mengetahui aplikasi statistic FermiDirac.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau perilaku
system yang terdiri dari banyak partikel. Generalisasi perilaku partikel merupakan
cirri pokok dari pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup
memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku partikel
penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara memahami keadaan suatu
system dan perilaku partikel pada sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum
fisika klasik maupun fisika modern.
Pada bagian awal dalam kuliah ini menerangkan tentang dasar-dasar
statistik dan fungsi distribusi partikel sebagai pengetahuan dasar dalam
memahami penerapan statistik pada sistem partikel. Sistem yang tersusun oleh
partikel-partikel tidak identik (terbedakan) dan mematuhi hukum-hukum fisika
klasik dapat didekati dengan statistik klasik Maxwell-Boltzmann. Sedangkan pada
sistem yang tersusun oleh partikel-partikel identik (tidak terbedakan), hukumhukum fisika klasik tidak cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan
sistem dan hanya dapat diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum. Sistem
semacam ini dapat didekati dengan statistik modern, yaitu statistik Fermi-Dirac
dan Bose-Einstein. Statistik Fermi-Dirac sangat tepat untuk menerangkan perilaku
partikel-partikel identik yang memenuhi larangan Pauli, sedangkan statistik BoseEinstein sangat tepat untuk menerangkan perilaku partikel-partikel identik yang
tidak memenuhi larangan Pauli.
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, statistic Fermi-dirac dirumuskan
untuk assembli fermion, yaitu system kuantum dengan spin merupakan kelipatan
ganjil
dari /2. System ini memiliki satu sifat khas yaitu memenuhi pinsip
eksklusi pauli. Berdasarkan prinssip ini maka tidak ada fermion yang boleh
memiliki sekumpulan bilangan kuantum yang sama. Satu keadaan energy hanya
boleh ditempati maksimum oleh dua fermion dengan syarat arah spin harus
berlawanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Karena
dan
, maka
( )
[
( )
maka
nergi Fermi sama dengan energi ketika fungsi distribusi memiliki nilai tepat
setengah.
Ketika suhu assembli 0 K, berlaku:
Jika
, maka
(
Sehingga,
(
Jika
, maka
(
Sehingga,
(
Dari dua persamaan trsebut dapat disimpulkan bahwa pada suhu T=0, fungsi
distribusi Fermi-Dirac bernilai 1 untuk semua energi di bawah energi Fermi dan
bernilai nol untuk semua energi di atas energi Fermi, seperti yang tampak pada
gambar di bawah ini.
2. Energi Fermi
Energi Fermi adalah energi maksimum yang ditempati oleh elektron pada
suhu 0 K. Dengan prinsip larangan pauli, fermion akan mengisi semua tingkat
energi yang tersedia. Namun pada suhu 0 K, tidak ada satupun fermion yang
menempati energi di atas energi Fermi seperti yang telah ditunjukkan oleh gambar
fungsi distribusi Fermi dirac pada suhu 0 K.
Untuk mendapatkan persamaan energi Fermi, kita dapat menghitung
terlebih dahulu jumlah total fermion, yaitu
( )
( ) ( )
Jumlah total fermion dapat dihitung dengan mudah pada suhu 0 K karena fungsi
distribusi Fermi-dirac memiliki bentuk yang sederhana. Jika perhitungan
dilakukan pada T=0 maka
( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
( )
Khusus untuk electron, karena satu keadaan dapat ditempati oleh dua fermion
yang spin yang berlawanan, maka jumlah total fermion dapat dihitung,
selanjutnya
mengandung
fungsi
akan
sering
distribusi
berhadapan
Fermi-Dirac.
dengan
Misalkan
integral
saat
yang
menghitung
yang
pendekatan
melibatkan
perlu
fungsi
ditempuh
untuk
Fermi-Dirac
mendapatkan
sulit
hasil
dilakukan.
Suatu
integral
secara
mesti
memecahkan
integral
tersebut
dengan
aproksimasi
yang
reasonable.
Pada bagian ini kita mencari bentuk umum integral yang berupa
perkalian fungsi Fermi-Dirac dengan fungsi sembarang. Bentuk umum
tersebut dapat diperoleh berkat beberapa kekhasan dari fungsi FermiDirac. Mari kita pecahkan integral bentuk umum berikut ini
( ) ( )
Dimana
( )
Selanjutnya
kita
menggunakan
dalil
rantai
untuk
menguraikan
( ) ( )
( ) ( )
( )
Selanjutnya
berdasarkan
definisi
pada
persamaan
hingga
( )
( )
( )
( )
Berdasarkan
definisi
(
( )
)
dalam
(
persamaan
dapatkan
(
( )
(
)
sebelumnya
maka
kita
Sehingga,
( )
( )
)(
kemudian,
( )
(
( )
)(
( )
( )
) (
) (
)
( )
( )
( )
( )
( )
) }
) (
) (
)
Perhatian integral suku kedua diruas kanan persamaan di atas.
fungsi
Dengan
demikian,
ganjil disekitar
merupakan
fungsi
sampai
, seperti diperlihatkan
( )
kita definisikan
. Jika
maka
( )
( )
Untuk
(
(
sehingga
Dengan demikian
( )
. Jadi
( )
( )
Persamaan tersebut di atas adalah bentuk umum yang akan kita gunakan
untuk mencari integral yang melibatkan fungsi Fermi Dirac.
Eg( E ) f ( E )dE
0
g ( E ) f ( E )dE
0
8 2m 2 2
g (E)
E
h3
1
Pada persamaan diatas tampak bahwa pembilang persamaan dapat diamati sebagai
berikut
2
3
8 2m
(E)
E2
h3
1
3
2
d 8 2m
3
x E2
3
dE
2
h
1
3
2
d 12 2m E
dE
h3
Es
( E )dE
0
Es
( E )dE
0
1
2
8 2m
h3
3
E
2 f
E 2 dE
0
3
2
8 2m 2 2
x Ef
5
h3
5
Dengan demikian
Pbl
3
2
3
2
2
8 2m
2
12 2m
2
2
x
E
E
(
kT
)
F
5
6
h3
h3
5
2
F
8 2m 2 2 2
Pbl
x EF
5
h3
5
8 2m 2 2
(E)
E
h3
1
d 8 2m 2 1 2
x E
dE
2
h3
1
d 4 2m 2 2
E
dE
h3
1
8 2m 2
(
E
)
dE
0
h3
EF
EF
( E )dE
0
EF
1
2
dE
3
2
8 2m
2
x E F2
3
3
h
3
2
8 2m 2 2 2 4 2m 2 2
2
Pnyb
x
E
E
(
kT
)
F
F
3
6
h3
h3
3
8 2m
3
Pnyb
x E F2
3
2
h
3
Pbl
Pnyb
3
8 2m 2 2 2
x EF
3
5
h
E
3
5
8 2m 2 2 2
x EF
3
h3
3
E EF
5
3
Jika kita mengambil sampai orde kedua, maka energi rata rata diperoleh dari
persamaan
3
2
3
2
2
8 2m
2
12 2m
2
2
Pbl
x E
E F (kT )
5
6
h3
h3
5
2
F
Dan
3
2
3
2
8 2m
2
4 2m
2
2
Pnyb
x E
E F (kT )
3
6
h3
h3
3
2
F
Dengan persamaannya
3
2
8 2m 2 2 2 12 2m 2 2
2
x
E
E
(
kT
)
F
F
5
6
h3
h3
E
3
3
5
2
8 2m 2 2 2 4 2m 2 2
2
x
E
E
(
kT
)
F
F
3
6
h3
h3
2
15
2 kT
1
3 24 E f
E EF
2
5
3 2 kT
1
24 E f
3
15
2 kT
1
24
E
3
f
E EF
2
5
3 2 kT
1
24 E f
U NE
2
15
2 kT
1
24 E f
3
U NE F
2
5
3 2 kT
1
24
E
f
Jika suhu sangat kecil dibandungkan dengan suhu Fermi maka kT <<
sehingga
3 2 kT
3
15
2 kT
U NE F 1
5
24 E f 24 E F
15 kT 2 3 kT 2
3
1 2
U NE F 1 2
5
24
E
F 24 E F
Dimana kita telah menggunakan aturan binomial 1 x 1 x untuk suku
1
15 kT 2 3 kT 2
3
2
\
U NE F 1 2
5
24 E F 24 E F
1 kT 2
3
U NE F 1 2
5
2 E F
Akhirnya kita dapatkan kapasitas panas elektronik, yaitu kapasitas panas yang
diperoleh dari sumbangan energi elektron, dengan sumbangan dari elektron adalah
dU
dT
3 2 Nk 2
Ce
T
5E F
Ce
C e T
Dengan 3 2 Nk 2 / 5E f tampak dari persamaan diatas bahwa kapasitas kalor
elektronik berubah secara linier terhadap suhu. Jika kita memiliki logam maka
kita memiliki sekaligus asembli fonon ( getaran atom) seta assembli fermion
(elektron bebas). Akibatnya, kapasitas kalor logam mendapat kontribusi dari dua
macam assembli tersebut. Dengan demikian, pada suhu dibawah suhu Debye dan
dibawah suhu fermi maka kapasitas panas logam memenuhi persamaan umum
C T AT 3
Suku pertama disumbangkan oleh elektron dansuku kedua dusimbangkan oleh
fonon. Persamaan diatas sudah dilakukan secara eksperimen. Berdasarkan
persamaan Ce T maka nilai kita dapat menentukan energi Fermi.
7. Emisi Termionik
Pada suhu yang cukup tinggi elektron dapat keluar dari permukaan
logam.Pada suhu tersebut sebagian elektron memilki energi yang sangat besar
yang sanggup melewati potensial penghalang di dinding logam.Filamen di dalam
tabung sinar katoda dipanaskan agar elekttron keluar dari logam filamen. Elektron
yang keluar kemudian ditarik dengan medan listrik yang cukup besar sehingga
menumbuk material luminisens pada layar yang menghasilkan spot cahaya.
Kita mulai dengan asumsi bahwa logam merupakan sumur potensial dengan
ketinggian dinding
tingkat-tingkat energi dalam sumur potensial terson adalah ebut. pada suhu T=0,
energi maksimum yang dimiliki elektron adalah
( ).
Elektron yang bergerak ke arah permukaan logam akan meninggalkan logam jika
energi kinetik dalam arah tersebut melebihi Eo . Misalkan elektron sedang
bergerak ke arah x. Elektron akan lepas dari permukaan logam tersebut jika
terpenuhi
sampai
adalah
(
Untuk elektron, satu tingkat energi dapat ditempati oleh dua elektron dengan arah
spin berlawanan. Sehingga kerapatan elektron dapat ditulis
(
( )
)
( )
(
Karena kita tertarik pada elektron yang meninggalkan permukaan logam maka
fokus perhatian kita adalah pada elektron yang memiliki energi cukup jauh di atas
sehingga
(
)
(
}{
persamaan menjadi
(
} {
(
Jumlah elektron yang meninggalkan permukaan logam tiap satuan luas dengan
jangkauan kecepatan
sampai
adalah
( )
Asalkan terpenuhi
Jika
( )
. Syarat batas
ekivalen
11.7 adalah contoh kebergantungan kerapatan arus termionik terhadap suhu. Pada
perhitungan digunakan = 2,5 eV
8. Teori Bintang Katai Putih
Bintang katai putih adalah bintang yang sudah kehabisan bahan bakar
hydrogen. Tidak ada reaksi fusi lebih lanjut. Materi penyusun bintang hanyalah
helium.Sumber energi bintang semata-mata karena energi gravitasi yang berasal
dari kontraksi bintang secara perlahan-lahan. Energi yang dipancarkan sangat
sedikit sehingga bintang tampak putih remang-remang. Contoh bintang ini adalah
pengiring Sirius. Bintang ini tidak tampak oleh mata karena terlalu redup tetapi
secara periodik menutup sirius. Bintang ini dan sirius berotasi mengelilingi pusat
massa keduanya.
Perkiraan besaran-besaran fisis bintang katai putih
Kerapatan 1010 kg/m3 107
Massa 1030 kg
Suhu pusat 107 K TM
Suhu sebesar 107 K berkaitan dengan energi sebesar kT 1,3 10-16 J 10-3 eV.
Pada suhu ini semua atom helium terionisasi. Bintang katai putih dapat dipandang
sebagaiu kumpulan inti helium dan lektron-elektron yang bergerak bebas
)(
)(
20 MeV
Dengan
(
Kondisi Keseimbangan
Jika tidak ada interaksi gravitasi . kerapatan materi bintang akan homogeny dan
materi bintang tersebar dalam ruang yang tak berhingga. Gravitasi yang
menyebabkan kerapatan materi makin besar ketika menuju ke pusat bintang.
Gravitasi yang menyebabkan bintang memiliki batas terluar, yaitu tidak tersebar
dalam ruang tak terhingga. Apabila gravitasi tidak ada maka agar bintang
memiliki batas terluar yang jelas diperlukan dinding pembatas untuk menahan
materi. Kerja yang diperlukan untuk mengkompresi materi bintang ke bentuk
yang memiliki massa dan jari-jari tertentu sehingga memiliki tekanan Po adalah
dengan
atau
) (
Dengan
(
) (
( )
Dengan
Dengan mengambil
( )
maka,
. Hasil ini
mengindikasikan bahwa tidak mungkin bintang katai putih memiliki massa lebih
besar daripada massa matahari. Ada batas terbesar massa bintang agar menjadi
katai putih. Perhitungan lebih teliti oleh Chandrasekhar menunjukkan bahwa
massa maksimum sebuah bintang agar menjadi katai putih adalah 1,4 M M. Nilai
ini dikenal dengan limit Chandrasekhar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai aplikasi statistic Fermi-dirac dapat disimpulkan
bahwa
1. Pada suhu 0 K, semua fermion terkumpul pada tingkat energi di bawah
energi maksimum yang disebut dengan energi Fermi, sehingga fungsi
distribusi Fermi Dirac tiba-tiba diskontinu pada energi batas tersebut.
2. Energi Fermi adalah energi maksimum yang ditempati oleh elektron pada
suhu 0 K.
3. Pada suhu T > 0 K sudah ada fermion yang menempati tingkat energi di
atas energi Fermi fermion yang menempati tigkat energi di bawah
sehingga energi Fermi menjadi berkurang. Akibatnya terjadi distorsi
distribusi Fermi Dirac yang hanya berada pada daerah yang ordenya
sekitar kT di sekitar energy Fermi.
4.
( )
merupakan
persamaan
yang
6. pada suhu dibawah suhu Debye dan dibawah suhu fermi maka kapasitas
panas logam memenuhi persamaan umum
C T AT 3
7. Pada bintang katai putih, elektron menempati tingkat-tingkat energi paling
dasar, jauh di bawah energi fermi. Meskipun suhu bintang katai sangat
tinggi, tetapi kerapatn yang luar biasa tinggi menyebabkan energi fermi
sangat besar. Energi yang dimiliki elektron sangat jauh di bawah energi
fermi.
B. Saran
Sebelum mempelajari mengenai aplikasi statistic Fermi-dirac, hal yang perlu
dipahami terlebih dulu adalah prinsip statistic Fermi-dirac, kerapatan keadaan
kuantum dan beberapa teknik integral
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
Mikrajuddin.2009.Pengantar
Teknologi Bandung
Fisika
Statistik.Bandung:
Institut