Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
AC Beban
Non- Linier
Beban tidak linier termasuk rangkaian magnetic yang jenuh seperti transformator
dan mesin yang berputar, busur api pembakaran, lampu hemat energi, dan beban
elektronika daya. Beban elektronika daya memberikan konstribusi harmonisa yang besar
dan signifikan. Beberapa beban elektronika daya pada umumnya :
1. Power supply dengan switch mode misalnya : komputer, televisi, mikroprosesor
dll
2. Penyearah ,misalnya: Pengemudian motor dc, regulator, battery charger.
3. Inverter, misalnya: pengemudian motor ac dengan variable kecepatan.
4. Kompensator VAR
5. Cycloconverter
6. konverter transmisi HVDC
AC
ZS
ZS
IL
+ +
VS V
- - L
Orde Harmonisa
Orde Harmonisa adalah perbandingan frekuensi harmonisa dengan frekuensi
dasar, dapat kita definisikan dengan sebuah persamaan berikut :
n = ƒ/F
Keterangan : n : Orde harmonisa
ƒ : Frekuensi dasar harmonisa ke-n (Hz)
F : Frekuensi dasar (Hz)
Gelombang dengan frekuensi dasar tidak dianggap sebagai harmonisa, yang
dianggap sebagai harmonisa adalah orde ke-2 sampai ke-n.
JenisHarmonisa
Berdasarkan urutan ordenya, harmonisa dapat kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu
harmonisa ganjil dan harmonisa genap. Harmonisa ganjil yaitu harmonisa yang
berkelipatan ganjil. Yaitu harmonisa 1,3,5,7,9, dan seterusnya. Sedangkan harmonisa
genap adalah harmonisa yang berkelipatan genap. Yaitu 2,4,6,8 dan seterusnya. Namun,
untuk harmonisa 1 tidak disebut dengan harmonisa ganjil, karena merupakan komponen
harmonisa fundamental atau dasar dari gelombang secara periodik. Seperti kita ketahui
bahwasannya indonesia memiliki frekuensi dasar 50 Hz. Pada kenyataannya saat ini,
sebagian besar beban non linier akan menghasilkan harmonisa kelipatan ganjil dari
frekuensi fundamentalnya. Sedangkan harmonisa hanya dibangkitkan oleh penyearah
yang menggunakan dioda atau tyristor secara bersamaan. Sehingga boleh dikatakan
bahwasannya harmonisa ganjil lebih merugikan dibandingkan harmonisa genap.
Selain itu juga, berdasarkan urutan fasanya harmonisa dibedakan menjadi tiga
bagian, urutan fasa negatif, urutan fasa positif dan urutan kosong.
Harmonisa urutan positif mempunyai urutan fasa yang sama dengan
harmonisa dasarnya. Harmonisa jenis ini dapat menyebabkan panas pada konduktor,
circuit breaker dan peralatan atau komponen sistem tenaga listrik lainnya. Harmonisa
urutan negatif mempunyai urutan fasa yang berlawanan dengan harmonisa
dasarnya. Sama halnya seperti harmonisa urutan positif, harmonisa urutan negatif juga
menyebabkan panas di berbagai peralatan tenaga listrik. Selain itu juga, pada motor
induksi harmonisa urutan negatif dapat memberikan masalah. Hal itu terjadi karena
urutan negatifnya berputar melawan arah. Walau perputaran ini tidak dapat membuat
motor berlawanan arah, namun dapat mengurangi laju kecepatan perputaran motor. Hal
tersebut menyebabkan motor akan cepat panas. Dan otomatis akan mengurangi efisiensi
motor. Harmonisa urutan kosong tidak memberikan dampak perputaran medan di
kedua arah. Sehingga akan menghasilkan panas yang lebih dibandingakan harmonisa
urutan negatif atau urutan positif. Harmonisa urutan kosong tidak bisa dihilangkan.
Bahaya yang dihasilkan dari harmonisa urutan kosong ini akan membuat arus
normal melebihi batasnya. Dan kemudian akan menyebabkan kebakaran. Pada saat ini
belum ada CB atau fuse yang dapat mengurangi aliran arus, sehingga harmonisa urutan
kosong ini belum bisa dihilangkan.
Maka dapat kita simpulkan, bahwa apabila harmonisa ganjil dan harmonisa
kosong berpadu akan membahayakan dan sangat merugikan. Harmonisa yang dimaksud
adalah harmonisa ke 3,9,15,21,27 dan seterusnya.
Harmonisa dapat dihitung dengan Total Harmonic Distortortion (THD), THD dapat juga
diartikan sebagai suatu ukuran ketidaksamaan antara suatu bentuk gelombang dan
komponen dasarnya. Gelombang sinusoidal murni mempunyai THD= 0%.
Total Distorsi Harmonisa ( THD) adalah suatu ukuran besarnya harmonisa yang
ada dalam suatu bentuk gelombang. THD dapat juga diartikan sebagai suatu ukuran
ketidaksamaan antara suatu bentuk gelombang dan komponen dasarnya.
Faktor Harmonisa
V In
HFn n dan HFn
V1 I1
hmaks
M h2
h2
THD
M1
V
n2
2
n I
n2
2
n
Vn2
n2
I
n2
2
n
2
THDI
I RMS I 1 1
100
VRMS : nilai tegangan rms total
IRMS : nilai arus rms total
Komponen harmonisa
Sebuah metode untuk mewakilkan banyak fungsi periodik non sinusoidal
menggunakan fungsi sin dan cos oleh Baron Jean Fourier tahun 1822:
Dimana :
: frekwensi angular
Sebaliknya, jika spektrum harmonisa pada bentuk tegangan atau arus u(t)
diketahui, bentuk gelombang aslinya dapat di buat menggunakan Fourier.
Spektrum harmonisa
Spektrum harmonisa adalah pendistribusian dari semua amplitudo dari komponen
harmonisa sebagai fungsi dari orde harmonisanya diilustrasikan dari screenshot etap.
Gambar 2.7 Bentuk spektrum harmonisa
Dari gambar diatas bisa kita lihat bahwa spektrum merupakan perbandingan
antara arus atau frekuensi harmonisa terhadap arus atau tegangan frekuensi dasar.
Spektrum digunakan sebagai dasar perencanaan pembuatan filter yang akan digunakan
untuk mereduksi harmonisa.
Irmstotal = (2.7)
Dimana I0rms adalah arus DC komponen, I1rms arus rata-rata (Irms) fundamental I2rms
dan Inrms dan adalah arus harmonik. Untuk sinyal AC murni I0 = 0. Karena dalam suatu
daya terdapat dua element dasar, yaitu I1rmsP dan I1rmsQ, maka besarnya arus rms dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Irmstotal = (2.8)
Gambar 2.8 Diagram vektor antara daya aktif, reaktif, semu dan distorsi.
(2.9)
Tujuan dari standar adalah untuk menyediakan landasan bersama bagi semua
pihak yang terlibat untuk bekerjasama untuk menyesuaikan antara peralatan di sisi
pelanggan system dan peralatan system tenaga listrik yang diterapkan. Contoh
kompatibilitas (atau kurangnya kompatibilitas) antara peralatan di sisi pelanggan dan
peralatan system tenaga listrik adalah masalah fast– clock.Standarharmonisa yang akan di
bahas adalah tentang pengaturan batas harmonisa dan juga IEEE 519-1992.
Pada IEEE 519 – 1992 ini dibahas mengenai standar batas dari tegangan dan arus
harmonisa yang diperbolehkan. Dalam standar ini juga ditekankan mengenai batas
injeksi harmonisa dari masing – masing pelanggan ke sistem, sehingga tidak akan
mempengaruhi system karena adanya distorsi antar frekuen sistem dan frekuensi
harmonisa yang dikirimkan oleh pelanggan. Batas waktu distorsi arus dan tegangan pada
tegangan system pada saat gangguan,maksimal 1 jam. Untuk start – up dan peralatan
yang membutuhkan waktu yang lebih pendek, batas dapat berkurang sampai 50 % nya.
Sehingga dengan adanya standar ini, para pelanggan bertanggung jawab untuk membatasi
besarnya arus harmonisa yang diinjeksikan kedalam system dan system tenaga listrik
mempunyai tanggung jawab untuk membatasi besarnya tegangan harmonisa yang
diinjeksikan kedalam sumber tenagalistrik.[8]
Tabel 2.2. Batasan maksimum distorsi arus dinyatakan dalam prosentase terhadap I L berdasar 519-
1992 (120V – 69kV).IEEE Std
Tabel 2.3. Batasan distorsi tegangan dinyatakan dalam prosentase terhadap fundamental berdasar
IEEE Std 519-1992.
Bus Voltage at PCC Individual Total Voltage
Voltage Distortion THD (%)
Distortion (%)
69 kV and below 3.0 5.0
69.001 kV through 161 1.5 2.5
kV
161.001 kV and above 1.0 1.5
Filter Harmonik
Didalam mendesain suatu filter, perlu dilakukan studi untuk menentukan
kompensasi daya reaktif yang diperlukan oleh sistem. Filter harus didesain untuk
menyediakan daya reaktif dalam jumlah yang tepat. Jika tidak diperlukan daya reaktif,
filter harus didesain minimum, artinya filter harus cukup menekan harmonik pada biaya
yang paling rendah dan mensuplai beberapa daya reaktif, tetapi tidak semua yang
diperlukan.
Besarnya daya reaktif yang disuplai dari kapasitor ditentukan oleh [9] :
(2.10)
(2.12)
Rugi-rugi filter
Gambar 2.11 (a) Rangkaian single-tuned filter, (b) Kurva impedansi terhadap frekuensi
Filter dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu orde harmonik. Filter ini
terdiri dari rangkaian seri kapasitor, reaktor, dan resistor (RLC). Impedansi dari
rangkaian 2.11 dinyatakan dalam persamaan berikut :
(2.13)
(2.15)
Keterangan :
: Besarnya kompensasi daya reaktif yang diperlukan (MVAR)
V : Tegangan sistem yang digunakan (kV)
f : Frekuensi fundamental (Hz)
Menentukan nilai induktor
Nilai induktor dicari berdasarkan prinsip resonansi, yaitu :
XC = XL
(2.16)
Effects of Harmonics
• Transformer saturation
• Mains voltage flickering
• Incorrect operation of voltage sensitive devices
• Malfunction of protective relaying systems
• Audible noise in power system components
• Electromagnetic interference
• Shorter life of organic insulation
Passive Filters
• Use L - C tuned components
• Filter banks tuned for the undesired harmonics
Active Filters
Use active switching component
• Only one filter needed to eliminate all the unwanted harmonics
• Used for power factor correction