Вы находитесь на странице: 1из 28

HARMONISA

Idealnya bentuk gelombang arus dan tegangan pada power


sistem pada frekwensi 50/60 Hz adalah bentuk gelombang
sinus,kenyataannya sering tidak menunjukkan gelombang
sinus
R L

AC Beban
Non- Linier
Beban tidak linier termasuk rangkaian magnetic yang jenuh seperti transformator
dan mesin yang berputar, busur api pembakaran, lampu hemat energi, dan beban
elektronika daya. Beban elektronika daya memberikan konstribusi harmonisa yang besar
dan signifikan. Beberapa beban elektronika daya pada umumnya :
1. Power supply dengan switch mode misalnya : komputer, televisi, mikroprosesor
dll
2. Penyearah ,misalnya: Pengemudian motor dc, regulator, battery charger.
3. Inverter, misalnya: pengemudian motor ac dengan variable kecepatan.
4. Kompensator VAR
5. Cycloconverter
6. konverter transmisi HVDC

Pengaruh dan masalah yang disebabkan harmonisa


Distorsi harmonisa mempunyai pengaruh pendek dan panjang pada peralatan
sistem distribusi dan dihubungkan pada beban pelanggan. Pengaruh kecil berarti
kerusakan sesaat, peralatan salah fungsi, dan rugi daya karena tegangan dan arus
harmonisa. Pengaruh panjang termasuk rugi – rugi panas dan berkurangnya umur
pakai peralatan.
Walaupun tegangan dan arus harmonisa dalam kebanyakan sistem distribusi
cukup kecil relatif terhadap komponen fundamental, peningkatan impedansi
jaringan pada frekuensi harmonisa sering memberikan peningkatan rugi daya
yang signifikan. Rugi–rugi daya termasuk rugi tembaga karena peningkatan
efektif pada level arus rms keberadaan harmonisa dalam penggabungan dengan
meningkatnya hambatan konduktor karena efek kulit.
Harmonik dapat pula berpengaruh pada komponen sistem tenaga seperti
konduktor sistem tenaga dan circuit breaker. Resistansi konduktor meningkat
frekwensi karena skin efek karenanya komponen arus harmonik yang lebih tinggi
menyebabkan penambahan panas I2R pada tiap konduktor,harmonik akan
meningkatkan rugi-rugi karena menghasilkan panas.
Sumber harmonisa

AC
ZS

ZS

IL
+ +
VS V
- - L

Orde Harmonisa
Orde Harmonisa adalah perbandingan frekuensi harmonisa dengan frekuensi
dasar, dapat kita definisikan dengan sebuah persamaan berikut :
n = ƒ/F
Keterangan : n : Orde harmonisa
ƒ : Frekuensi dasar harmonisa ke-n (Hz)
F : Frekuensi dasar (Hz)
Gelombang dengan frekuensi dasar tidak dianggap sebagai harmonisa, yang
dianggap sebagai harmonisa adalah orde ke-2 sampai ke-n.
JenisHarmonisa
Berdasarkan urutan ordenya, harmonisa dapat kita bagi menjadi 2 bagian, yaitu
harmonisa ganjil dan harmonisa genap. Harmonisa ganjil yaitu harmonisa yang
berkelipatan ganjil. Yaitu harmonisa 1,3,5,7,9, dan seterusnya. Sedangkan harmonisa
genap adalah harmonisa yang berkelipatan genap. Yaitu 2,4,6,8 dan seterusnya. Namun,
untuk harmonisa 1 tidak disebut dengan harmonisa ganjil, karena merupakan komponen
harmonisa fundamental atau dasar dari gelombang secara periodik. Seperti kita ketahui
bahwasannya indonesia memiliki frekuensi dasar 50 Hz. Pada kenyataannya saat ini,
sebagian besar beban non linier akan menghasilkan harmonisa kelipatan ganjil dari
frekuensi fundamentalnya. Sedangkan harmonisa hanya dibangkitkan oleh penyearah
yang menggunakan dioda atau tyristor secara bersamaan. Sehingga boleh dikatakan
bahwasannya harmonisa ganjil lebih merugikan dibandingkan harmonisa genap.
Selain itu juga, berdasarkan urutan fasanya harmonisa dibedakan menjadi tiga
bagian, urutan fasa negatif, urutan fasa positif dan urutan kosong.
Harmonisa urutan positif mempunyai urutan fasa yang sama dengan
harmonisa dasarnya. Harmonisa jenis ini dapat menyebabkan panas pada konduktor,
circuit breaker dan peralatan atau komponen sistem tenaga listrik lainnya. Harmonisa
urutan negatif mempunyai urutan fasa yang berlawanan dengan harmonisa
dasarnya. Sama halnya seperti harmonisa urutan positif, harmonisa urutan negatif juga
menyebabkan panas di berbagai peralatan tenaga listrik. Selain itu juga, pada motor
induksi harmonisa urutan negatif dapat memberikan masalah. Hal itu terjadi karena
urutan negatifnya berputar melawan arah. Walau perputaran ini tidak dapat membuat
motor berlawanan arah, namun dapat mengurangi laju kecepatan perputaran motor. Hal
tersebut menyebabkan motor akan cepat panas. Dan otomatis akan mengurangi efisiensi
motor. Harmonisa urutan kosong tidak memberikan dampak perputaran medan di
kedua arah. Sehingga akan menghasilkan panas yang lebih dibandingakan harmonisa
urutan negatif atau urutan positif. Harmonisa urutan kosong tidak bisa dihilangkan.
Bahaya yang dihasilkan dari harmonisa urutan kosong ini akan membuat arus
normal melebihi batasnya. Dan kemudian akan menyebabkan kebakaran. Pada saat ini
belum ada CB atau fuse yang dapat mengurangi aliran arus, sehingga harmonisa urutan
kosong ini belum bisa dihilangkan.
Maka dapat kita simpulkan, bahwa apabila harmonisa ganjil dan harmonisa
kosong berpadu akan membahayakan dan sangat merugikan. Harmonisa yang dimaksud
adalah harmonisa ke 3,9,15,21,27 dan seterusnya.

Tabel 2.1 Polaritas dari komponen harmonisa[7]


Orde Harmonisa Frekuensi Uraian
1 50 +
2 100 _
3 150 0
4 200 +
5 250 _
6 300 0
7 350 +
8 400 _
9 450 0
10 500 +
11 550 _

Harmonisa pertama urutan polaritasnya adalah positif, harmonisa kedua urutan


polaritasnya adalah negatif dan harmonisa ketiga urutan polaritasnya adalah nol,
harmonisa keempat adalah positif dan begitu seterusnya.

Secara ringkas macam-macam harmonisa:

1. harmonisa ganjil : kelipatan ganjil dari frekwensi fondamentalnya


2. harmonisa genap: kelipatan genap dari frekwensi dasarnya, ini diakibatkan
karena gelombangnya tidak simetris terhadap sumbu absisnya, hal ini terjadi
karena adanya komponen dc pada suplainya / bebannya
3. Interharmonisa: adalah harmonisa yang frekwensinya tidak merupakan
kelipatan integral dari frekwensi dasarnya
4. subharmonisa: harga frekwensi yang lebih kecil dari frekwensi
fondamentalnya

Harmonisa dapat dihitung dengan Total Harmonic Distortortion (THD), THD dapat juga
diartikan sebagai suatu ukuran ketidaksamaan antara suatu bentuk gelombang dan
komponen dasarnya. Gelombang sinusoidal murni mempunyai THD= 0%.
Total Distorsi Harmonisa ( THD) adalah suatu ukuran besarnya harmonisa yang
ada dalam suatu bentuk gelombang. THD dapat juga diartikan sebagai suatu ukuran
ketidaksamaan antara suatu bentuk gelombang dan komponen dasarnya.

Faktor Harmonisa
V In
HFn  n dan HFn 
V1 I1

Distorsi Harmonisa Total

hmaks
 M h2
h2
THD 
M1

M h adalah nilai rms (efektif) dari komponen harmonik h dari kuantitas M

 

V
n2
2
n   I 
n2
2
n

THDV  F  x100(%) THDI  F  x100(%)


V1 I 1

 

Vn2 
n2
 I 
n2
2
n

THDV  R  x100(%) THDI  R  x100(%)


Vrms I rms

THD-F : distorsi harmonisa total terhadap fundamental


THD-R : distorsi harmonisa total terhadap nilai rms
Tegangan dan Arus Efektif
2
 THDv 
VRMS  V1 1  
 100 

2
 THDI 
I RMS  I 1 1  
 100 
VRMS : nilai tegangan rms total
IRMS : nilai arus rms total

Komponen harmonisa
Sebuah metode untuk mewakilkan banyak fungsi periodik non sinusoidal

menggunakan fungsi sin dan cos oleh Baron Jean Fourier tahun 1822:

Dimana :

: fungsi periodik dari frekwensi fo

: frekwensi angular

T : mewakili komponen fundamental dan

menunjukkan componen harmonisa amplitudo frekwensi

dan fasa relatif terhadap fundamental.


Umumnya, untuk sistem tenaga frekwensi fundamental adalah 50 Hz atau 60 Hz.

Koefisien fourier C1, C2 .... Ch dan fasa membentuk spektrum


harmonisa sesuai persamaan berikut

Sebaliknya, jika spektrum harmonisa pada bentuk tegangan atau arus u(t)
diketahui, bentuk gelombang aslinya dapat di buat menggunakan Fourier.

Dimana adalah tegangan atau arus puncak harmonisa, adalah fasa

harmonisa, adalah frekwensi angular dasar, , dan adalah frekwensi


dasar (50 Hz).

Spektrum harmonisa
Spektrum harmonisa adalah pendistribusian dari semua amplitudo dari komponen
harmonisa sebagai fungsi dari orde harmonisanya diilustrasikan dari screenshot etap.
Gambar 2.7 Bentuk spektrum harmonisa
Dari gambar diatas bisa kita lihat bahwa spektrum merupakan perbandingan
antara arus atau frekuensi harmonisa terhadap arus atau tegangan frekuensi dasar.
Spektrum digunakan sebagai dasar perencanaan pembuatan filter yang akan digunakan
untuk mereduksi harmonisa.

Harmonisa kelipatan tiga (triplen)


Masalah yang penting pada sistem tiga fasa empat kawat adalah overloaded
netralnya,banyak beban satu fasa memiliki bentuk gelombang dengan harmonik
ketiga karena penambahan netralnya secara langsung,terlihat pada gambar
Merupakan hal yang baik jika pada rancang bangun sistem memiliki kawat
netral sendiri atau untuk netral bersama yang sedikitnya dua kali dari nilai arus
tiap fasanya
Arus harmonik pada kumparan menyebabkan fluks harmonik pada inti
trafo yang menyebabkan rugi-rugi besi seperti arus edí dan histerisis
Rugi histerisis sebanding dengan frekwensi fluks magnetik dan arus pusar
sebanding dengan cakupan lingkarnya hasilnya arus harmonik dapat
menyebabkan meningkatnya rugi inti pada trafo sehingga akan terjadi pemanasan
berlebih dan menimbulkan kegagalan isolasi

solusi untuk menyelesaikan permasalahan harmonik sebagai berikut:


 Pembatasan arus beban nonlinearHubung trafo digunakan untuk
mengurangi harmonik pada sistem tiga fasa dengan menggunakan delta-
delta trafo delta bintang untuk menghasilkan 12 operasi pulsa atau trafo
hubung delta untuk menghalangi triplens
 Memodifikasi sistem frekwensi untuk menghindari interaksi arus
harmonik yang kurang baik,dilakukan dengan pemindahan kapasitor
bank,mengubah ukurannya,menambahkan shunt fiter
 Filter arus harmonik pada beban atau pada sistem dengan shunt filter,atau
mencoba untuk menutup arus harmonik yang dihasilkan oleh beban
menggunakan deretan reactor atau filter aktif
Metode yang disebutkan diatas relatif mahal, biaya dapat dibenarkan agar
peningkatan peralatan dan mengurangi kegagalan peralatan.
PengaruhHarmonisa
Akibat yang ditimbulkan dari harmonisa bisa bermacam-macam, tergantung dari
jenis harmonisa, sumber harmonisa, dan karakteristik dari jaringan tersebut.
Pengaruh harmonisa untuk peralatan sistem tenaga listrik biasanya peralatan akan cepat
rusak, karena panas yang ditimbulkan dari harmonisa. Rusaknya isolasi dari peralatan
listrik juga sering terjadi akibat gangguan ini. Kerusakan yang terjadi karena peralatan
yang sensitif terhadap masukan-masukan frekuensi yang tinggi.
Pada keadaan normal, arus beban setiap fase dari beban linier yang seimbang,
pada frekuensi dasarnya akan saling mengurangi sehingga arus netral akan menjadi nol.
Namun pada beban non linier satu fase, akan menimbulkan harmonisa kelipatan tiga
ganjil, yang kita sebut harmonisa triplen. Harmonisa triplen mengakibatkan sisi netral
terdapat arus.
Pengaruh harmonisa pada peralatan Listrik
Telah kita sebutkan tadi, bahwa harmonisa disebabkan oleh adanya beban
nonlinier. Hal tersebut memicu terjadinya kerusakan pada komponen peralatan listrik.
Berikut ini kerusakan yang dapat terjadi pada komponen akibat harmonisa, antara lain :
I. Transformator
Adanya tegangan harmonisa dapat menaikan rugi-rugi hysteresis dan rugi arus
eddy serta dapat memberikan efek jenuh pada isolasi. Rugi-rugi tersebut terdapat pada
kumparan primer, kumparan sekunder dan inti besi dari trafo. Sudah kita ketahui, bahwa
arus harmonisa memberikan efek berupa panas. Pada trafo, terdapat penginduksian yang
apabila dialiri arus harmonisa akan memberikan rugi hysteresis dan rugi arus eddy. Rugi
hysteresis yang terjadi sebanding dengan besar frekuensinya dan rugi arus eddy berharga
kuadrat dari frekuensi. Gabungan dari rugi kumparan dan inti besi tersebut dapat
mempengaruhi transformator. Sehingga transformator akan mengalami overheating.
Akibat panas yang terjadi tersebut akan mengurangi sistem isolasi pada transformator.
II. Konduktor
Pada peralatan listrik, konduktor merupakan komponen yang digunakan untuk
mengantarkan arus listrik. Arus harmonisa yang terjadi dapat menyebabkan rugi-rugi
pada penghantar akan bertambah. Hal tersebut dikarenakan pada setiap penghantar
memiliki impedansi hambatan yang dapat meningkatkan arus. Arus harmonisa
tersebutlah yang meningkatkan panas. Dari panas tersebut akan mengurangi sistem
isolasi. Berkurangnya sistem isolasi akan menambah rugi pada penghantar. Dan akan
menambah rugi daya serta menurunkan efisiensi penghantar atau konduktor tersebut.
III. Circuit breaker
Circuit breaker merupakan alat yang bekerja untuk memutus arus listrik. Circuit
breaker yang masih dipakai saat ini prinsipnya menggunakan perhitungan I2R. Apabila
terdapat arus harmonisa yang mengalir, maka secara otomatis akan menimbulkan panas
yang dideteksi oleh CB dan kemudian kawat akan putus. Pada industri hal tersebut bisa
merugikan proses produksi. Sehingga akan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit
besarnya.
IV. Kapasitor bank
Kapasitor bank digunakan untuk memperbaiki faktor daya, namun apabila tidak
dihitung secara tepat, hal tersebut akan meningkatkan arus dan tegangan. Sehingga daya
pun naik dan akan menambah pembayaran rekening listrik. Hal tersebut biasanya
diberlakukan untuk keperluan listrik pada industri. Sehingga perhitungan harus dilakukan
secara teliti.

Pengaruh harmonisa pada putaran motor


Tegangan atau arus harmonisa dapat memberikan penambahan kenaikan rugi-rugi
pada kumparan stator, rotor serta inti besi pada rotor dan statornya. Berikut ini macam-
macam pengaruh harmonisa yang muncul pada motor.
 Rugi- rugi arus bocor
Kerugian yang ditimbulkan dari rugi kumparan stator dan rotor lebih besar
dibandingkan rugi yang dihasilkan dari rugi arus eddy (eddy curent losses) dan skin
effect. Hal tersebut terjadi karena arus bocor pada kumparan stator dan rotor diperbesar
oleh adanya arus harmonisa. Stator menginduksikan tegangan dan rotor akan
menimulkan arus pada slot-slotnya.
 Rugi inti besi dan tembaga
Penginduksian tegangan pada stator akan menimbulkan flux yang kemudian akan
timbul arus pada slot-slot rotor. Arus yang timbul akan menyebabkan gerak relatif putar.
Pada saat perubahan fluks terjadi, maka akan menimbulkan frekuensi harmonisa yang
tinggi. Frekuensi yang tinggi inilah yang akan menyebabkan terjadinya rugi inti besi dan
tembaga pada kumparan stator dan rotor tersebut.
 Perbedaan fasa
Motor induksi, atau yang sering kita sebut motor asinkron, merupakan motor yang
kecepatan putarnya tidak sama dengan medan putar pada stator. Dari hal tersebut kita
bisa membayangkan adanya beda fasa antara tegangan dan arus. Seperti kita ketahui,
bahwa motor asinkron merupakan beban induktif, yang artinya arus akan tertinggal
dengan tegangannya. Apabila sumber atau suplai untuk motor ini menandung harmonisa,
maka akan terjadi perbedaan fasa yang bertambah besar antara arus dan tegangan pada
motor induksi ini.

3. Pengaruh harmonisa pada faktor daya[6]


Arus harmonisa akan meningkatkan total arus rms (arus efektif). Peningkatan arus
rms ini akan mempengaruhi faktor daya. Karena daya total dan daya nyata terletak dari
selisih sudut antara tegangan dan arus. Pada daya total tidak akan terjadi pergesaran sudut
antara tegangan dan arusnya. Namun pada daya nyata terdapat perbedaan sudut yang
dibuat oleh tegangan dan arus.
Rasio ini membandingkan daya aktif dengan daya nyata, termasuk semua
harmonisa yang ada. Faktor daya ini merupakan faktor daya sebenarnya dari seluruh
beban, baik beban linier maupun beban non-linier. rms total seluruh frekuensi. Jika
bentuk arus dalam suatu periode tidak sinusoidal murni, maka dapat di rumuskan sebagai
berikut :

Irmstotal = (2.7)
Dimana I0rms adalah arus DC komponen, I1rms arus rata-rata (Irms) fundamental I2rms
dan Inrms dan adalah arus harmonik. Untuk sinyal AC murni I0 = 0. Karena dalam suatu
daya terdapat dua element dasar, yaitu I1rmsP dan I1rmsQ, maka besarnya arus rms dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Irmstotal = (2.8)

Gambar 2.8 Diagram vektor antara daya aktif, reaktif, semu dan distorsi.

Dimana ϕ adalah perbedaaan sudut antara teganganmasukan dengan arus


fundamental pada system :
P = VRMSx I1RMS Cos ϕ1
S = VRMSx IRMS total
Maka Power faktor dapat dihitung dengan rumus :

(2.9)

4. Pengaruh harmonisa pada pengukuran besaran listrik


Pada pengukuran tegangan atau arus AC kita mengenal istilah rms atau bahasa
yang sering digunakan adalah tegangan atau arus efektif. Selain harga rms, kita juga
mengenal dengan tegangan atau arus rata-rata. Apabila sumber yang diukur sudah
mengandung harmonisa, maka akan terjadi kesalahan pengukuran. Hal ini dikarenakan
rasio perbandingan tegangan rms dan tegangan rata-rata akan berbeda. Maka apabila kita
membuat harga referensi tetap dari sumber tersebut, maka pengukuran tidak benar.
5. Pengaruh harmonisa pada telekomunikasi
Selain pengaruh pada hal diatas tadi, ternyata harmonisa pun dapat mempengaruhi
sistem telekomunikasi. Karena terdapat pemasangan kabel bawah tanah yang biasanya
sejajar dengan kabel telekomunikasi. Arus listrik yang mengalir melewati kabel bawah
tanah selalu menginduksikan medan elektromagnetik. Dan apabila terdapat harmonisa
pada konduktor tersebut, akan menyebabkan noise pada saluran telepon, atau data
transmisi yang dikirimkan akan gagal. Dalam hukum faraday dijelaskan bahwa tegangan
yang menginduksi di sekeliling konduktor akan tergantung dengan perubahan fluks
magnetik. Maka perubahan frekuensi yang tinggi dan cepat akan mempengaruhi
harmonisa menjadi besar dan tegangan harmonisa pun akan besar.

Timbulnya harmonisa pada peralatan elektronika daya


BENTUK GELOMBANG YANG DIHASILKAN OLEH BERMACAM BEBAN
Standar harmonisa yang relevan
Banyak negara memiliki standar regulator untuk mengatur tingkat distorsi
harmonisa dalam system tenaga. Baru-baru ini lebih banyak negara sudah mulai kolektif
dalam menerima metodologi control harmonisa yang sama dan batas yang disarankan
melalui adopsi dari standar internasional seperti IEC 61000-3-6 dan IEEE 519. standar
lain yang masih ada misalnya EN 50160, akan tetapi standar IEC dan IEEE adalah yang
paling umum dipakai.
Dalam sebuah usaha untuk mengatur tingkat distorsi tegangan harmonisa dalam
system distribusi, banyak standar yang membatasi emisi arus harmonisa pelanggan
secara tepat sehingga akan berdampak sebuah level distorsi tegangan harmonisa yang
diterima.
Dua Standart utama Internasional, yaitu : (1) IEEE 519:1992 [13] (merupakan standart
USA.) (2) IEC 61000-3-6: 1996 [15] sebagai standart baru

Tujuan dari standar adalah untuk menyediakan landasan bersama bagi semua
pihak yang terlibat untuk bekerjasama untuk menyesuaikan antara peralatan di sisi
pelanggan system dan peralatan system tenaga listrik yang diterapkan. Contoh
kompatibilitas (atau kurangnya kompatibilitas) antara peralatan di sisi pelanggan dan
peralatan system tenaga listrik adalah masalah fast– clock.Standarharmonisa yang akan di
bahas adalah tentang pengaturan batas harmonisa dan juga IEEE 519-1992.
Pada IEEE 519 – 1992 ini dibahas mengenai standar batas dari tegangan dan arus
harmonisa yang diperbolehkan. Dalam standar ini juga ditekankan mengenai batas
injeksi harmonisa dari masing – masing pelanggan ke sistem, sehingga tidak akan
mempengaruhi system karena adanya distorsi antar frekuen sistem dan frekuensi
harmonisa yang dikirimkan oleh pelanggan. Batas waktu distorsi arus dan tegangan pada
tegangan system pada saat gangguan,maksimal 1 jam. Untuk start – up dan peralatan
yang membutuhkan waktu yang lebih pendek, batas dapat berkurang sampai 50 % nya.
Sehingga dengan adanya standar ini, para pelanggan bertanggung jawab untuk membatasi
besarnya arus harmonisa yang diinjeksikan kedalam system dan system tenaga listrik
mempunyai tanggung jawab untuk membatasi besarnya tegangan harmonisa yang
diinjeksikan kedalam sumber tenagalistrik.[8]

Tabel 2.2. Batasan maksimum distorsi arus dinyatakan dalam prosentase terhadap I L berdasar 519-
1992 (120V – 69kV).IEEE Std

Isc/IL Individual Harmonic Order (odd harmonics) TDD (%)


Ratio <11 11<h<17 17<h<23 23<h<35 35<h
<20 4.0 2.0 1.5 0.6 0.3 5.0

Isc/IL Individual Harmonic Order (odd harmonics)


TDD (%)
Ratio <11 11<h<17 17<h<23 23<h<35 35<h
21-50 7.0 3.5 2.5 1.0 0.5 8.0
51-100 10.0 4.5 4.0 1.5 0.7 12.0
101- 12.0 5.5 5.0 2.0 1.0 15.0
1000
>1000 15.0 7.0 6.0 2.5 1.4 20.0

Tabel 2.3. Batasan distorsi tegangan dinyatakan dalam prosentase terhadap fundamental berdasar
IEEE Std 519-1992.
Bus Voltage at PCC Individual Total Voltage
Voltage Distortion THD (%)
Distortion (%)
69 kV and below 3.0 5.0
69.001 kV through 161 1.5 2.5
kV
161.001 kV and above 1.0 1.5
Filter Harmonik
Didalam mendesain suatu filter, perlu dilakukan studi untuk menentukan
kompensasi daya reaktif yang diperlukan oleh sistem. Filter harus didesain untuk
menyediakan daya reaktif dalam jumlah yang tepat. Jika tidak diperlukan daya reaktif,
filter harus didesain minimum, artinya filter harus cukup menekan harmonik pada biaya
yang paling rendah dan mensuplai beberapa daya reaktif, tetapi tidak semua yang
diperlukan.
Besarnya daya reaktif yang disuplai dari kapasitor ditentukan oleh [9] :

(2.10)

Keterangan : P1 : Daya aktif sistem (MW)


PF0 : Faktor daya sebelum ada kompensasi daya reaktif
PF : Faktor daya setelah ada kompensasi daya reaktif
Prosedur umum dalam menganalisis harmonik adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kondisi harmonik
2. Merancang skema filter untuk menekan harmonik
3. Menganalisis unjuk kerja filter
Beberapa metode yang digunakan untuk mengatasi masalah harmonik adalah
kompensasi fluks magnetik (Magnetic Flux Compensation), injeksi harmonik (harmonic
injection), shunt filter injeksi riak DC (DC ripple). Shunt filter memiliki keuntungan
dibandingkan dengan metode yang lain., yaitu bahwa shunt filter juga menyediakan daya
reaktif pada frekuensi dasar, yang diperlukan oleh sumber harmonik dan beban-beban
lain.
Secara umum filter harmonik dapat dibedakan menjadi 3 jenis :
1. Filter dengan penalaan tunggal (single-tuned filter)
2. Filter dengan penalaan ganda (double-tuned filter)
3. High-pass damped filter

Gambar 2.9Diagram elektrik filter pasif


Sumber : http://www.mathworks.com
Filter harmonik dipasang secara paralel dengan peralatan yang merupakan beban
non-linier dan sumber harmonik. Cara pemasangan filter tersebut dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Arus harmonik Arus harmonik
dari sumber masuk jaringan

Sumber filter Jaringan AC


harmonik

Gambar 2.10Rangkaian filter harmonik


Kriteria desain filter
Ukuran filter didefinisikan sebagai daya reaktif yang disuplai oleh filter pada
frekuensi dasar. Pada prinsipnya sama dengan daya reaktif pada frekuensi dasar yang
disuplai oleh kapasitor. Ukuran total dari semua cabang filter ditentukan oleh daya reaktif
yang dibutuhkan oleh sumber harmonik dan oleh berapa banyak kebutuhan ini dapat
disuplai dari jaringan AC.
Kriteria desain filter yang ideal adalah dapat mengeliminasi semua pengaruh
buruk yang disebabkan oleh distorsi gelombang, termasuk interferensi telepon yang
merupakan efek yang sulit dieleminasi secara lengkap. Namun, kriteria ideal tersebut
tidak realistis, baik dari alasan teknis maupun ekonomis. Kriteria desain yang lebih
praktis memberikan pengurangan masalah ke suatu tingkat yang dapat diterima pada titik
hubung bersama dengan konsumen lain, masalah tersebut dinyatakan dalam bentuk
tegangan harmonik, arus harmonik atau keduanya. Kriteria yang didasarkan pada
tegangan harmonik lebih tepat untuk perancangan filter, karena lebih mudah menjamin
berada dalam batas tegangan yang layak daripada membatasi tingkat arus karena adanya
perubahan impedansi jaringan AC.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan ketika mendesain filter untuk mengatasi
masalah-maslah harmonik adalah :
 Daya reaktif yang diperlukan untuk perbaikan faktor daya
 Puncak resonansi paralel yang dihasilkan dari interaksi antara filter dan
impedansi sumber
 Rating dan toleransi komponen-komponen filter untuk menentukan
faktor kualitas.
Faktor Kualitas didapatkan dari persamaan berikut[10] :
(2.11)

Dengan Q : faktor kualitas


: batas sudut fase impedansi filter,
δ : faktor toleransi filter

(2.12)

dengan : Perubahan frekuensi (%)


: Perubahan induktansi (%)

: Perubahan kapasitansi (%)

 Rugi-rugi filter

Desain single-tuned filter


Rangkaian single-tuned filter dan kurva impedansi terhadap frekuensi dilihat pada
gambar berikut [11] :

Gambar 2.11 (a) Rangkaian single-tuned filter, (b) Kurva impedansi terhadap frekuensi
Filter dengan penalaan tunggal ditala pada salah satu orde harmonik. Filter ini
terdiri dari rangkaian seri kapasitor, reaktor, dan resistor (RLC). Impedansi dari
rangkaian 2.11 dinyatakan dalam persamaan berikut :

(2.13)

Single-tuned filter digunakan untuk mengurangi penyimpangan tegangan pada


sistem tenaga dan juga sebagai koreksi faktor daya. Filter ini dirangkai dengan
menggunakan komponen RLC. Niloai-nilai resistansi, induktansi dan kapasitansi
ditentukan oleh parameter sebgai berikut:
 Daya reaktif pada tegangan nominal (MVAR)
 Frekuensi penalaan (Hz)
 Faktor kualitas
Perencanaan desain filter antara lain :
 Menentukan nilai kapasitansi kapasitor sesuai kebutuhan kompensasi
faktor daya
(2.14)
 Menentukan nilai kapasitor

(2.15)

Keterangan :
: Besarnya kompensasi daya reaktif yang diperlukan (MVAR)
V : Tegangan sistem yang digunakan (kV)
f : Frekuensi fundamental (Hz)
 Menentukan nilai induktor
Nilai induktor dicari berdasarkan prinsip resonansi, yaitu :
XC = XL

(2.16)

Dengan f1 : frekuensi tuning (Hz)


 Faktor kualitas (Q) filter didefinisikan sebagai perbandingan antara
induktansi (atau kapasitansi) pada saat resonansi dengan nilai resistansi,
yaitu :
(2.17)

Dengan XL = Xc = Xo pada keadaan resonansi

Distorsi harmonisa yang berlebihan biasanya hanya menyebabkan penurunan yang


berangsur-angsur pada peralatan sistem tenaga dan beban

Effects of Harmonics
• Transformer saturation
• Mains voltage flickering
• Incorrect operation of voltage sensitive devices
• Malfunction of protective relaying systems
• Audible noise in power system components
• Electromagnetic interference
• Shorter life of organic insulation

Need for Filters


• Eliminate / Reduce harmonics in voltage & current waveforms
• Improve power factor
• Reduce harmonic power losses
• Combinations of the above

How to Eliminate Harmonics


• Preventing harmonic generation for newer systems
– High input power factor regulators
– Switching regulators
– High pulse number AC/DC converters
• For existing sources of harmonics
– Installing filters on DC side of rectifier
– Installing filters on AC side

Passive Filters
• Use L - C tuned components
• Filter banks tuned for the undesired harmonics

Advantages of Passive Filters


• Reliable operation
• Easy design procedure
• Act as reactive power compensators
• Cheap configurations per harmonic
• Banks of filters used for other harmonics

Disadvantages of Passive Filters


• Large number of components
• Bulky
• Depend on system impedance
• Tuned for a certain loading condition
• Parallel and series resonance may occur for certain harmonics
• Affected by capacitor ageing

Active Filters
Use active switching component
• Only one filter needed to eliminate all the unwanted harmonics
• Used for power factor correction

Basic Idea of Active Filters

Typical Active Filter Circuit

Вам также может понравиться