Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I.
II.
masalah
seseorang
dalam
memenuhi
tuntunan
penyalahgunaan zat.
Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan
Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan sosial
Menarik diri dari realitas
Merusak diri
Merusak atau melukai orang lain
Kebencian dan penolakan terhadap diri sendiri
Karakteristik individu dengan harga diri rendah kronis (Carpenito,
2001). :
Mayor : untuk jangka waktu lama / kronis : Pernyataan negatif atas
dirinya, ekspresi rasa malu / bersalah, penilaian diri seakan-akan tidak
mampu menghadapi kejadian tertentu, ragu-ragu untuk mencoba
sesuatu yang baru.
Minor: Seringnya menemui kegagalan dalam pekerjaan, tergantung
pada pendapat orang lain, presentasi tubuh buruk, tidak asertif
bimbang,dan sangat ingin mencari ketentraman.
Karakteristik lain yang muncul antara lain :
a. Mengatakan diri tidak berharga, tidak berguna dan tidak
mampu
b. Mengatakan hal-hal yang negatif terhadap keadaan tubuhnya
c. Mengeluh tidak mampu melakukan peran dan fungsi
sebagaimana mestinya
d. Menarik diri dari kehidupan social
e. Kritis terhadap diri sendiri atau orang lain
f. Destruktif terhadap orang lain dan diri sendiri
g. Pembicaraan kacau
h. Mempersiapkan adanya ketegangan peran
i. Mudah tersinggung
j. Produktifitas menurun
k. Pandang hidup yang ekstrim
l. Penolakan terhadap diri sendiri
m. Menarik diri dari realitas
n. Mengatakan pesimis dalam menghadapi kehidupan
o. Merasa diri tidak adekuat
p. Keluhan fisik
q. Penyalahgunaan obat
4. Mekanisme Sebab Akibat
Sebab
a. Gangguan citra tubuh
Gangguan citra tubuh merupakan perubahan persepsi tentang
tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk,
struktur, fungsi, keterbatasan makna dan objek yang sering
kontak dengan tubuh, klien biasanya tidak dapat menerima
kondisinya, merasa kurang sempurna kemudian akan timbul
harga diri rendah
Tanda dan Gejala
1. Menolak melihat, menyentuh bagian tubuh yang berubah.
2. Menolak penjelasan perubahan tubuh.
3. Persepsi negative terhadap perubahan tubuh.
4. Mengungkapkan keputusasaan.
5. Mengungkapkan ketakutan.
b. Ideal diri tidak realistik
Ideal diri yang terlalu tinggi sukar dicapai dan tidak realitas,
ideal diri yang suram dan tidak jelas, cenderung menuntut.
Kegagalan-kegagalan yang dialami dan fantasi yang terlalu
tinggi yang tidak dapat dicapai membuat frustasi dan timbul
harga diri rendah.
Tanda dan gejala
1. Merasa diri tak berharga
2. Perasaan tidak mampu
3. Rasa bersalah
4. Ketegangan peran yang dirasakan
5. Pandangan hidup yang pesimis
6. Penolakan
terhadap
kemampuan personal atau
ketidakmampuan untuk mendapatkan penghargaan yang
positif
Akibat
Isolasi sosial : menarik diri
harga
diri
seseorang
di
karenakan
penyakit
fisik,
Konsep-diri
Positif
Respon Maladaptif
Harga diri
rendah
Kerancuan Identitas
Depersonalisasi
kepribadian
yang
bertentangan,
hubungan
interpersonal
III.
Pohon Masalah
Resiko isolasi sosial: menarik diri
Berduka disfungsional
IV.
Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah.
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan
gangguancitra tubuh
V.
Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
a. Bina
hubungan
perkenalan
diri,
saling
percaya
jelaskan
tujuan
salam
interaksi,
terapeutik,
ciptakan
kesempatan
pada
klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya
c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien
d. Katakan kepada klien bahwa dirinya adalah seseorang yang
berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong
dirinya sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
Tindakan :
a. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat Diskusikan
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b. Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang realistis
disukainya
Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur dan menepati janji
Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
Beri perhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
klien
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
Kriteria evaluasi :
Klien mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki :
a. Kemampuan yang dimiliki klien
b. Aspek positif keluarga
c. Aspek positif keluarga yang dimiliki klien
Intervensi :
a. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Setiap bertemu dengan klien hindarkan dari memberi
penilaian negatif
c. Usahakan memberi pujian yang realistik
3. Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
selama sakit.
Kriteria evaluasi :
Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Intervensi :
a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat
digunakan selama sakit.