Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KIMIA DASAR I
PERCOBAAN III
KECEPATAN REAKSI
NAMA : BAHRUN
STAMBUK : H311 14 305
GOLONGAN /KELOMPOK : H5/I (SATU)
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS/23 OKTOBER 2014
ASISTEN : ASRAR RAHMAN S
PENDAHULUAN
proses yang berhubungan dengan kecepatan atau laju suatu reaksi dan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Dalam praktek suatu reaksi kimia dapat
endapan klorida dari larutan perak nitrat dengan larutan natrium klorida. Contoh
lain misalnya reaksi antara larutan natrium tiosulfat dengan asam klorida encer
mengoptimumkan laju reaksi itu, dengan pemilihan kondisi yang tepat. Alasan
lain untuk mempelajari laju reaksi, karena hal ini menghasilkan pemahaman
tentang mekanisme reaksi, yaitu analisis tentang reaksi menjadi ragkaian dasar.
Contohnya, kita dapat menemukan bahwa reaksi antara hidrogen dan brom untuk
Br pada H2, dan beberapa tahap berikutnya, tidak dengan satu peristiwa dengan
molekul H2 bertemu molekul Br2 dan atom-atom saling bertukar pasangan untuk
membentuk dua molekul HBr (Atkins, 1990). Berdasarkan uraian diatas maka
dilakukan percobaan kecepatan reaksi ini, sehingga kita dapat mengetahui faktor-
faktor yan gmempengaruhi laju reaksi maupun mekanisme reaksi itu sendiri.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
konsentrasi salah satu spesi dibuat konstan dan spesi yang lainnya dibuat beragam
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap laju reaksi, dalam hal ini larutan yang
digunakan adalah Na2S2O3 dan . H2SO4. Serta mereaksikan larutan tersebut pada
suhu yang berbeda-beda (suhu ruang, suhu air es, dan suhu air mendidih) untuk
TINJAUAN PUSTAKA
demikian, data dasar tentang kinetika kimia adalah konsentrasi reaktan, dan
produk pada waktu yang berbeda-beda setelah reaksi dimulai. Karena laju reaksi
dijaga supaya konstan selama reaksi berlangsung. Jika tidak, maka laju yang
diamati akan merupakan laju rata-rata pada temperatur berbeda-beda yang tak
eksperimen. Misalnya, reaksi fase gas sering dilakukan dalam bejana yang selalu
produk dalam suatu satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju
suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk
fase gas biasanya diganti satuan tekanan atmosfer, atau pascal sebagai ganti
konsentrasi. Satuan waktu dapat detik, menit, jam, hari atau bahkan tahun,
tergantung apakah reaksi itu cepat atau lambat (Keenan, dkk., 1998).
Menurut Atkins (1990), laju reaksi terukur, sering kali sebanding dengan
konsentrasi reaktan satu pangkat. Contohnya, mungkin saja laju itu sebanding
v = k[A][B]
Penentuan harga k dengan cara integral lebih banyak digunakan. Namun
sedikitnya ada tiga hal yang bias mengganggu. Pertama, terdapat sejumlah
persamaan integral yang cukup rumit dan berbeda tergantung pada orde reaksi
pada kedua arah. Kedua, yang bias ditentukan hanyalah tetapan laju reaksi maju
ditentukan secara eksperiman, disebut hukum laju reaksi. Secara formal, hukum
laju reaksi adalah persamaan yang menyatakan laju reaksi v sebagai fungsi dari
reaksi dipengaruhi oleh faktor tumbukan, energi aktivasi dan suhu reaksi yang
k = Ae-E/RT
A = frekuensi tumbukan
T = suhu reaksi, K
E = tenaga aktivasi,cal/gmol
R= tetapan gas,cal/(gmol K)
setelah kita mengetahui mengetahui hukum laju maka kita dapat meramalkan laju
reaksi dari koposisi campuran. Penerapan teoritis hukum laju ini adalah hukum
1. Konsentrasi
Adakala suatu produk boleh menghambat suatu reaksi, hal ini tidak diinginkan,
2. Katalis
3. Kondisi Fisika
dijaga konstan.
4. Intensitas Radiasi.
Sinar matahari atau sinar lampu juga dapat mempengaruhi laju reaksi.
fotokimia.
5. Sifat-Sifat Pelarut.
menaikkan suatu laju reaksi (pengaruh garam), dan demikian pula adanya buffer.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Adapun alat yang digunakan Dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,
stopwatch, kaki tiga, kawat kasa, rak tabung, gelas piala, pipet tetes, pipet volume,
A. Pengaruh Konsentrasi
diisi dengan 5 mL H2SO4 0,1 M (H2SO4 tetap). Lima buah tabung reaksi yang lain
diisi dengan 5 mL, 4 mL, 3 mL, 2 mL, 1 mL, Na2S2O3 0,1 M, diencerkan hingga
setelah ada reaksi (keruh), hindari kekeruhan yang berlebihan. Dicatat waktu yang
Dilakukan hal yang sama dengan mengganti H2SO4 0,1 M dengan Na2S2O3 0,1 M.
B. Pengaruh Suhu
Dipilih salah satu konsentrasi H2SO4 dan Na2S2O3. Disiapkan 6 buah tabung
reaksi dan 3 buah tabung diisi dengan Na2S2O3 dan 3 buah tabung reaksi lainnya
diisi dengan H2SO4. Dimasukan sepasang tabung reaksi kedalam gelas pialayang
berisi air dingin (air es) beberapa menit sehingga suhunya merata termasuk suhu
mulai keruh. Mencatat waktu dan suhu yang digunakan selama berlangsungnya
reaksi. Dilakukan hal yang sama untuk dua pasang tabung reaksi selanjutnya
dengan variasi suhu yang berbeda-beda yakni pada suhu ruang dan pada air yang
dipanaskan.
BAB IV
4.2 Reaksi
4.3 Perhitungan
4.3.1 Pengenceran
A. Pengenceran Na2S2O3
V1 x M1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,1 M
V1 x M1 = V2 x M2
4 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,08 M
V1 x M1 = V2 x M2
3 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,06 M
V1 x M1 = V2 x M2
2 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,04 M
V1 x M1 = V2 x M2
1 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,02 M
B. Pengenceran H2SO4
V1 x M 1 = V2 x M2
5 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,1 M
V1 x M1 = V2 x M2
4 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,08 M
V1 x M1 = V2 x M2
3 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,06 M
V1 x M 1 = V2 x M2
2 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,04 M
V1 x M 1 = V2 x M2
1 mL x 0,1 M = 5 mL x M2
M2 = 0,02 M
4.2.2 Grafik
-d[Na2S2O3]
Vn =
dt
1. [Na2S2O3]awal = 0,1 M
Vawal
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,1 M x
10 mL
= 0,05 M
d1 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S2O3]awal
= 0,05 M - 0,1M
= -0,05 M
-d[Na2S2O3]
V1 =
dt
-[-0,05] M
=
28 detik
= 0,0017 M/detik
2. [Na2S2O3]awal = 0,08 M
Vawal
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,08 M x
10 mL
= 0,04 M
d2 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S2O3]awal
= 0,04 M - 0,08M
= -0,04 M
-d[Na2S2O3]
V2 =
dt
-[-0,04] M
=
32 detik
= 0,0012 M/detik
3. [Na2S2O3]awal = 0,06 M
Vawal
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,06 M x
10 mL
= 0,03 M
d3 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S2O3]awal
= 0,03 M - 0,06M
= -0,03 M
-d[Na2S2O3]
V3 =
dt
-[-0,03] M
=
46 detik
= 0,0006 M/detik
4. [Na2S2O3]awal = 0,04 M
Vawal
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,04 M x
10 mL
= 0,02 M
d4 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S2O3]awal
= 0,02 M - 0,04M
= -0,02 M
-d[Na2S2O3]
V4 =
dt
-[-0,02] M
=
81 detik
= 0,0002 M/detik
5. [Na2S2O3]awal = 0,02 M
Vawal
[Na2S2O3]akhir = [Na2S2O3]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,02 M x
10 mL
= 0,01 M
d5 = [Na2S2O3]akhir - [Na2S2O3]awal
= 0,01 M - 0,02M
= -0,01 M
-d[Na2S2O3]
V5 =
dt
-[-0,01] M
=
185 detik
= 0,00007 M/detik
Tabel.4 Pengaruh Konsentrasi Na2S2O3
0
-2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0 0.5
-1
-1.5
Log V
-2
y = 2.0570 x - 0.7130 -2.5
R² = 0.986 -3
-3.5
-4
-4.5
Log Konsentrasi
slope = 2,0570
intercept = -0,7130
Log Ka = intercept
Log Ka = -0,713
Ka = 0,1936
V1 = ka [Na2S2O3]1m
,
= 0,1m
,
Log 0, 0017⁄0,1936
m=
Log 0,1
,
m=
m = 2,0564
tan α =
( , ) - (-0,1150)
tan α =
( , ) – (-1)
tan α = 0,536
α = 28,19o
Ka1 = 0,1935
Ka2 = 0,2162
Ka3 = 0,1953
Ka4 = 0,1498
e. Log V5 = Log Ka5 + m Log [Na2S2O3]5
Ka5 = 0,2181
c. V3 = Ka3 [Na2S2O3]m
V3 = 0,1953 x (0,06)2,0564
V3 = 0,0005 M/detik
-d[H2SO4]
Vn =
dt
1. [H2SO4]awal = 0,1 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,1 M x
10 mL
= 0,05 M
d1 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,05 M - 0,1M
= -0,05 M
-d[H2SO4]
V1 =
dt
-[-0,05] M
=
29 detik
= 0,0017 M/detik
2. [H2SO4]awal = 0,08 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,08 M x
10 mL
= 0,04 M
d2 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,04 M - 0,08M
= -0,04 M
-d[H2SO4]
V2 =
dt
-[-0,04] M
=
30 detik
= 0,0013 M/detik
3. [H2SO4]awal = 0,06 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,06 M x
10 mL
= 0,03 M
d3 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,03 M - 0,06M
= -0,03 M
-d[H2SO4]
V3 =
dt
-[-0,03] M
=
40 detik
= 0,0007 M/detik
4. [H2SO4]awal = 0,04 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,04 M x
10 mL
= 0,02 M
d4 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,02 M - 0,04M
= -0,02 M
-d[H2SO4]
V4 =
dt
-[-0,02] M
=
42 detik
= 0,0004 M/detik
5. [H2SO4]awal = 0,02 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,02 M x
10 mL
= 0,01 M
d5 = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,01 M - 0,02M
= -0,01 M
-d[H2SO4]
V5 =
dt
-[-0,01] M
=
50 detik
= 0,0002 M/detik
0
-2 -1.5 -1 -0.5 -0.5 0 0.5
-1
y = 1,7250 x - 1,0220 -1.5
R² = 0.996
Log V
-2
-2.5
-3
-3.5
-4
-4.5
Log Konsentrasi
slope = 1,7250
intercept = -1,0220
Log Ka = intercept
Log Ka = -1,022
Ka = 0,0950
V1 = Ka [H2SO4]1m
,
= 0,1m
,
Log 0,0017⁄0,0950
m=
Log 0,1
,
m=
m = 1,7472
tan α =
( , ) - (0,0080)
tan α =
( , ) – (-1)
tan α = 0,5769
α = 29,980o
1. a. Log V1 = Log Ka1 + m Log [H2SO4]1
Ka1 = 0,0949
Ka2 = 0,1073
Ka3 = 0,0954
Ka4 = 0,1108
Ka5 = 0,0998
c. V3 = Ka3 [H2SO4]m
V3 = 0,0954 x (0,06)1,7472
V3 = 0,0006 M/detik
B. Pengaruh Suhu
-d[H2SO4]
Vn =
dt
[H2SO4]awal = 0,1 M
Vawal
[ H2SO4]akhir = [H2SO4]awal x
Vakhir
5 mL
= 0,1 M x
10 mL
= 0,05 M
d = [H2SO4]akhir - [H2SO4]awal
= 0,05 M - 0,1M
= -0,05 M
-d[H2SO4]
V1 =
dt
-[-0,05] M
=
83 detik
= 0,0006 M/detik
-d[H2SO4]
V2 =
dt
-[-0,05] M
=
33 detik
= 0,0015 M/detik
-d[H2SO4]
V3 =
dt
-[-0,05] M
=
2 detik
= 0,025 M/detik
0.12
0.1
y = -0,0203x - 0,0701
R² = 0,7342 0.08
0.06
0.04
Ln V
0.02
0
-8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 -0.02 0 1
-0.04
-0.06
-0.08
1/T
slope = -0,0203
intercept = -0,0701
Log Ka = intercept
Log Ka = -0,0701
Ka = 0,8511
dy
tan α =
dx
(-7,4185 ) – ( , )
tan α =
(0,1 ) – ( , )
tan α = -41,953
α = 88,6340
Ea
tan α = R
Ea = R x tan α
Ea = 0,0821 x -41,953
Ea = -3,4443
V1 = Ka [H2SO4]1m
,
= 0,1m
,
Log 0,0017⁄0,8511
m=
Log 0,1
,
m=
m = 2,6995
Ka1 = 1,0104
Ka2 = 1,1885
Ka3 = 1,3909
Ka4 = 2,3751
Ka5 = 4,1419
V3 = 1,3909 x (0,06)2,6995
V3 = 0,0005 M/detik
IV.3 Pembahasan
suhu dan konsentrasi terhadap laju suatu reaksi. Dari data hasil percobaan terlihat
jelas bagaimana suhu dan konsentrasi berpengaruh terhadap laju reaksi. Untuk
reaksi yang berlangsung dengan konsentrasi salah satu reaktan yang lebih kecil
akan berlangsung lebih lambat jika dibandingkan dengan reaksi yang berlangsung
dengan konsentrasi salah satu reaktan yang lebih tinggi. Data kecepatan reaksi
0,06 M, 0,04 M, dan 0,02 M adalah 0,0016 M/detik, 0,0011 M/detik, 0,0005
M/detik, 0,0001 M/detik, dan 0,00006 M/detik dengan nilai tetapan laju reaksi
dan Ka5=0,2181. Dari percobaan ini pula didapatkan nilai sudut α=28,190o dan
m=2,0564 yang menandakan bahwa orde reaksi terhadap pesi Na2S2O3 tersebut
turut 0,1 M, 0,08 M, 0,06 M, 0,04 M, dan 0,02 M adalah 0,0016 M/detik, 0,0013
M/detik, 0,0006 M/detik, 0,0003 M/detik, dan 0,0001 M/detik dengan nilai
didapatkan nilai α= 29,980o dan m=1,7472 yang menunjukkan bahwa orde reaksi
yang lebih rendah, reaksi akan berlangsung lebih lambat jika dibandingkan
dengan reaksi yang berlangsung pada suhu yang lebih tinggi. Data kecepatan
reaksi yang diperoleh adalah 0,0020 M/detik, 0,0012 M/detik, 0,0005 M/detik,
0,0003 M/detik, dan 0,0001 M/detik, dengan nilai tetapan laju reaksi secara
Ka5=4,1419. Dari percobaan ini diperoleh pula nilai Ea=-3,4443, sudut α=88,6340
pengamatan dari praktikum ini adalah adanya pengocokan yang dilakukan pada
waktu yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi dengan kata lain dapat
meningkatkan laju reaksi sehingga data hasil percoban yang diperoleh kurang
kemungkinan terjadinya reaksi akan lebih besar sehingga waktu yang diperlukan
5.1 Kesimpulan
suatu zat yang direaksikan maka akan semakin cepat laju reaksi tersebut.
2. Suhu dapat mempengaruhi laju suatu reaksi, semakin tinggi suhu maka akan
5.2 Saran
hatian agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal sekaligus bias terhindar dari
baik dan pengetahuan mengenai bahaya berbagai jenis larutan dan sejenisnya,
Yuniwati, M., Ismiyati, D., dan Kurniasih, R., Kinetika Reaksi Hidrolisis Pati
Pisang Tanduk dengan Katalisator Asam Chlorida, Jurnal Teknologi, online
(diakses pada tanggal 25 Oktober 2014 pukul 21:55 WITA), 4 (2) 107-112,
Yogyakarta.
Patiha, 2013, Penentuan Tetapan Laju Reaksi Balik dan Tetapan Kesetimbangan
dengan Pendekatan Searah dan Hukum Laju Reaksi Maju, Alchem Jurnal
Penelitian Kimia, online (diakses pada tanggal 25 Oktober 2014 pukul 21:37
WITA), 9 (2) 22 -32, Surakarta.
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten, Praktikan,
A. Pengaruh Konsentrasi
Na2S2O3 + H2SO4
aquadest
Hasil
2. Pengaruh Konsentrasi H2SO4
H2SO4 + Na2S2O3
H2SO4 + Na2S2O3
digunakan.
piala yang berisi air dan dipanaskan. Dicatat suhunya. Isi kedua
Hasil