Вы находитесь на странице: 1из 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kita semua sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum Ikhtiologi ini
yang berjudul Anatomi ikan dan Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya, shalawat
beserta salam selalu kita curahkan ke Baginda Rasulullah SAW.
Saya menyadari bahwa laporan praktikum Ikhtiologi masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari asisten praktikum bersifat membangun selalu kami harapkan
sebagai pedoman untuk kedepan untuk lebih baik lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimmbing mata kuliah
ikhtiologi dan para asisten LAB yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan
praktikum ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Aamiin.

Darussalam, 12 November 2014

Praktikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR............................................................................... iii
A.

DAFTAR TABEL............................................................................................ iv

B.

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 5


1.1

Latar Belakang............................................................................................. 5

1.3

Manfaat...................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 1


2.1 Dasar Teori....................................................................................................... 1
BAB III METODE KERJA......................................................................................... 2
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................................. 2
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................. 2
3.2.1 Alat............................................................................................................ 2
3.2.2 Bahan......................................................................................................... 2
3.3 Cara Kerja....................................................................................................... 2
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................3
4.1 Data Hasil Pengamatan....................................................................................... 3
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan.................................................................................... 3
4.2 Pembahasan..................................................................................................... 4
4.2.1 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis).......................................................................4
4.2.2 Ikan lele ( Clarias battracus )...........................................................................5
4.2.3 Ikan Cirik (Secutor interuptus)..........................................................................5
BAB V PENUTUP..................................................................................................... 7
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 7

ii

5.2 Saran.............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 8
LAMPIRAN............................................................................................................. 9

iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR


A. DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan...........................................................................................3
B. DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis).........................................................................9
Gambar 2 Ikan Lele (Clarias batrachus)...............................................................................9
Gambar 3 Cirik (Secutor interuptus)...................................................................................10

iv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikthiologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala aspek
kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika,
reproduksi, dll).
Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air, bernafas dengan insang, bergerak
dengan sirip, bersifat poikiloterm dan memiliki linnea lateralis. Pada bagian morfologi
ikan, dapat dilihat secara jelas dan dapat dibedakan langsung bagian-bagian tubuhnya.
Ditinjau dari morfologinya, tubuh ikan dibagi atas tiga bagian, yakni kepala (caput),
badan (truncus) dan ekor (caudal). Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan
hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Pada ikan bentuk tubuh
setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan habitat
dimana ikan hidup karena beberapa spesies akan mengalami perubahan bentuk tubuh
secara berangsur-angsur, mulai dari larva hingga dewasa sehingga bentuknya menyerupai
bentuk induknya. Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan
bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan
cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yaitu:
a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah dua secara membujur mulai dari
ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan sebelah kanan akan sama persis
dengan belahan sebelah kiri, yakni belahan sebelah kiri merupakan cerminan dari
belahan sebelah kanan.
b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah dua secara membujur mulai dari
ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan sebelah kanan tidak akan sama dengan
belahan sebelah kiri, yakni belahan sebelah kiri bukan cerminan dari belahan sebelah
kanan

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui penggolongan, bentuk
tubuh dan bagian luar tubuh ikan dan sebagai informasi.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah kita dapat mengetahui berbagai
bentuk tubuh bagian luar dari tubuh ikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan
kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun
pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari
tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas
lebih tinggi pada air laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras, di dalam air
yang sunyi dan gelap dan tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi
ikan, air adalah media komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur,
tempat bermain, toilet, panggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Kamal et al.,
2012).
Secara garis besar ikan-ikan yang terdapat dialam terbagi atas dua grup yaitu
aganatha (ikan yang tidak berahang) dan gnathostomata (ikan yang memiliki rahang).
Grup ikan tersebut dibagi kedalam tiga kelas, yakni kelas cephalospidomophi, kelas
condrichthyes dan kelas osteichthyes (Saputra and La Ode, 2012).
Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khusunya ikan, maka
fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan
mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya; kulit
juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan pada
beberapa jenis ikan tertentu (Burhanuddin, 2008).

BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai Anatomi Ikan dilaksanakan pada hari Jumat, 07
November 2014 pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB bertempat di
Laboratorium Terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala,
Darussalam, Banda Aceh.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti nampan, buku gambar
ikhtiologi, buku penuntun praktikum ikhtilogi, serbet, tissue, alat tulis, ember, latex,
penghapus, pensil dan masker.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: Ikan lele ( Clarias batrachus), ikan
tongkol ( Euthynnus affinis ), dan ikan petek (Secutor interuptus).
3.3 Cara Kerja
Disiapkan alat dan bahan untuk dilakukan pengamatan
Ikan diletakkan diatas nampan
Diamati bentuk ikan dan anatomi ikan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan
Pengamatan
mulut
Ukuran mulut
Posisi sudut mulut dengan
bola mata
Ketebalan

bibir

keadaan bibir
Hubungan kedua bibir

Ikan Cirik
Protaktil
Sempit
Tegak lurus depan

bola mata
dan Tidak ada
( bibir tipis )
Bibir
bersambung

Bentuk bibir atas


moncong
Sungut

Ikan Lele
Non protaktil
Lebar
Tegak lurus belakang

bola mata
lipatan Tidak ada
( bibir tebal )
atas Bibir

Ikan Tongkol
Non protaktil
Sempit
Tegak lurus belakang

bola mata
lipatan Tidak ada
( bibir tebal )
atas Bibir

atas

dengan bersambung dengan bersambung dengan

bibir bawah
Carnivora ( bergigi )
Runcing ( panjang )
-

bibir bawah
Bergerigi
Tumpul pendek
Sungut ikan lele
hampir

bibir bawah
bergerigi
Runcing ( panjang )
-

mencapai

sirip punggunng dan


panjangnya melebihi
Posisi sungut

lipatan

mata
Rahang
(sepasang)

atas rahang

bawah (4 pasang)
bibir atas (sepasang)

4.2 Pembahasan
Beberapa bagian anatomi ikan,sebagai berikut :

Bagian kepala (Caput) yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum
(tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala (Caput)
ini antara lain adalah mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang,

operculum dan lain sebagainya.


Bagian badan (Trunchus) yakni dari ujung operkulum (tutup insang) paling belakang
sampai pangkal awal sirip hingga sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara

lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut dan sebagainya.
Bagian ekor (Caudal), yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip
belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor. Adapun yang ada pada
bagian ini antara lain adalah anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan pada ikan tongkol
terdapat scute dan finlet.

4.2.1 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)


Ikan tongkol adalah ikan pelagis atau ikan perenag cepat, ikan tongkol merupakan
golongan dan family scombridae mempunyai bentuk cerutu, daging kulit yang licin, sirip
dada

melengkung,ujung tirus, pangkalnya lebar,sirip ekor cagak dua dengan ujungnya

panjang dan pangkalnya panjang.


Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Pisces

Ordo

: Percomorphi

Famili

: Scombridae

Genus

: Euthynnus

Spesies

: Euthynnus affinis

Menurut Tabrani (1997), secara anatomi komposisi ikan tongkol terdiri atas :

Tulang tulang antara lain : tulang belakang, tulang kepala, tulang iga, dan tulang
sirip.

Otot, sebagian besar terdiri dari otot putih dan sebagian kecil pada permukaan terdiri
atas otot merah.

Kulit dan sirip

Viscera, usus dan termasuk didalamnya saluran kencing yang merupakan faktor utama
penyebab pembusukkan.

Selain dari segi anatomi, komposisi ikan tongkol berdasarkan bagian protein dan lemaknya :
mengandung lemak 36,0%, protein 11,3%, air 52,5%, dan mineral 0,53%.
4.2.2 Ikan lele ( Clarias battracus )
Lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari
sekitar bagian mulutnya.
Lele memiliki kepala yang panjang, hampir mencapai seperempat dari panjang
tubuhnya. Kepala lele pipih ke bawah. Bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang
pelat. Tulang pelat ini membentuk ruangan rongga di atas insang. Ikan lele mempunyai
bentuk tubuh memanjang, agak bulat, dan tidak bersisik. Sirip ekor lele membulat dan tidak
bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anus. patil ini juga digunakan ikan lele untuk
melompat keluar dari air dan melarikan diri. Dengan menggunakan patil, lele dapat berjalan
di darat tanpa air cukup lama dan cukup jauh.
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Actinopterygii

Ordo

: Siluriformes

Famili

: Clariidae

Genus

: Clarias

Spesies

: Clarias bataracus

4.2.3 Ikan Cirik (Secutor interuptus)


Pada Ikan Kikek emping atau ikan cirik (Secutor interuptus) mempunyai tubuh pipih, mata
besar, mulut kecil, satu sirip punggung dengan 7 sampai 8 duri keras dan 15 sampai 17 duri
halus, sirip dubur yang panjang dengan 3 duri keras dan 13 sampai 15 duri halus. Kepala
tidak bersisik, pada sisik kecil, hamper tidak tampak, ikan Kikek emping mempunyai tiga
bagian tubuh yaitu caput, trunchus dan caudal. Bentuk mulut ikan protaktile yang dapat
bergerak seperti semula, mulut ikan kikek kecil.
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Pisces

Ordo

: Perciformes

Famili

: Leiognathidae

Genus

: Secutor

Spesies

: Secutor interuptus

Mulut dan sungut pada ikan ini terletak di bagian anterior kepala yang saling
bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang lain sesuai dengan kebiasaan hidup dengan
lingkungannya dimana ikan tersebut berada. Hal tersebut menyebabkan bentuk ukuran mulut
ikan herbivore tidak sama dengan bentuk dan ukuran mulut ikan Karnivora. Ikan yang hidup
di daerah pelagis berbeda dengan bentuk dan ukuran mulut ikan yang hidup di daerah batu
karang, mulut ikan di daerah kepala dengan posisi yaitu Terminal (mulut berada di depan)
subterminal (mulut berada dekat ujung hidung, sedikit agak lebaran) superior (mulut berada
diatas hidung) infesior(mulut berada di bawah hidung).

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu:
1. Ikan tongkol merupakan hewan pelagis,
2. Ikan tongkol memiliki 5 sirip antara lain sirip punggung,sirip dada,sirip anus,sirip perut
dan sirip ekor,
3. Secara garis besar ikan ada tiga (3) bagian,caput,trunchus dan caudal,
4. Lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya
yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat
dari sekitar bagian mulutnya,
5. Lele juga tidak memiliki sisik.
5.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya bahan sampel menggunakan ikan yang belum
pernah diteliti sebelumnya, dan semoga alat laboratorium semakin banyak agar praktikum
berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, A., 2008. Ikhtiologi; Ikan dan Aspek Kehidupannya. Yayasan Citra Emulsi
Anim. Cent. Unhas 332.
Kamal, M.M., Ernawati, Y., Rahmah, Y., 2012. Morphoanatomy Structure Variation of
Digestive Organs in Relation with Feeding Strategy and Food Habits of Deep-Sea
Snappers (Family Lutjanidae). J. Ilmu-Ilmu Perair. Dan Perikan. Indones. 16, 33.
SAPUTRA, R., LA ODE, A., 2012. Deteksi Morfologi Dan Molekuler parasit Anisakis spp
Pada Ikan Tongkol (Auxis thazard).

LAMPIRAN

Gambar 1 Ikan Tongkol (Euthynnus affinis)

Gambar 2 Ikan Lele (Clarias batrachus)

Gambar 3 Cirik (Secutor interuptus)

Вам также может понравиться