Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Usia Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang dilakukan perawat
untuk mengetahui keadaan keluarga tersubut baik yang sehat maupun sakit yang
berada dalam satu rumah. Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan
dengan tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya baik anak
kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari hari secara
Bio-Psiko Sosio-kultur-spritual dan juga memenuhi fungsi reproduksi untuk
menuruskan kelangsungan menambah SDM.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan keluarga, salah
satunya adalah Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini
dimulai sejak anak berusia 6 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai
tugas untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan anknya karena
anak usia prasekolah ini akan lebih senang bergaul dan bermain dengan teman
sebaya. Pada tahap ini juga keluarga mempunyai tahap perkembangan untuk
mengajarkan anaknya untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah perawat
memberikan perawatan dan melakukan pengkajian langsung dengan keluarga,
apakah keluarga sudah memenuhi tugas perkembangan anak pada usia ini atau
belum, serta mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan anak usia sekolah,
selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar lingkungannnya, apakah
tempat keluarga yang ditempati keluarga layak untuk ditempati atau tidak, serta
melakukan perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah
terjadinya penyakit
B Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu mengenal
dan mengetahui tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dan asuhan
keparawatannya
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dalam penulisan makalah ini adalah
a. Mengatahui tugas keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
b. Mengetahui asuahan keprawatan keluarga dengan tahap perkembangan anak
usia sekolah
C.
Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi
kasus yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan.
Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber
lain yang berhubungan dengan judul dan permasalahan.
D. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan : terdiri dari Latar Belakang, Tujuan Penulisan, Metode
Penulisan dan Sistematika Penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis
keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah, dan tugas perkembangan
kelurga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah
BAB III Askep
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan
budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta
social individu-indidu yang didalamnya dilihat dari interaksi yang regular dan
ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan untuk mencapai tujuan
umum. ( Duval, 1972 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah satu
atap dalam keadaaan saling ketergantungan ( Depkes RI, 1998 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergantung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta empertahankan kebudayaan. ( Salvicion G. Bailon dan Aracelis
Maglaya, 1989 ).
Fungsi Afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan dasar keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Anggota keluarga mengembangkan ganbaran dirinya yang
positif, peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi Social
Fungsi sosial yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi social dan melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial. Keluarga merupakan tempat individu melakukan sosialisasi dimana
anggota keluarga belajar disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam
keluarga. Selanjutnya individu maupun keluarga berperan didalam masyarakat.
c.
Fungsi Reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan
dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga seperti makanan,
pakaian, perumahan dan lain-lain.
e.
3. Tipe Keluarga
Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a.
Nuclear Family
Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi tanggungan dan
tinggal alam satu rumah terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah dan saling menunjang satu sama lainnya.
c.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu
rumah yang sama.
e.
f.
3)
c.
Tahap III : Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berumur 2 hingga
6 tahun). Tugasnya adalah :
Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anakanak yang lain.
4)
d. Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6 hingga 13
tahun). Tugasnya adalah :
1)
1)
Tahap VI : Keluarga melepas anak usia dewasa muda (mencakup anak pertama
sampai anak terakhir yang meninggalkan rumah). Tugasnya adalah :
1)
2)
3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istri.
g.
Tahap VII : Orang tua usia pertengahan (tanpa jabatan, pension). Tugasnya
adalah :
6)
Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda.
d.
e.
mempunyai
keinginan
dan
kegiatan-kegiatan
masing-masing,
disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatankegiatan orangtua sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya
sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas dan
perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu
berupaya mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas
perkembangan generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka
sendiri, sementara anak-anak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense
of industrykapasitas untuk menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis
perasaan rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan
atau lebih sederhana membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan
teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan memainkan peranan yang
lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara
perlahanmendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju
masa remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak mereka akan
merasa lebih mudah membuat perpisahan yang perlahan lahan. Akan tetapi,
dalam contoh contoh dimana peran ibu merupakan central dan satu satu nya
peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka proses pisah ini merupakan
sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas
diluar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak anak mereka menyesuaikan diri dengan standar standar
komunitas bagi anak. Hal ini cendrung mempengaruhi keluarga keluarga kelas
menengah untuk kelas menengah menekan nilai nilai tradisional pencapaian dan
produktivitas, dan menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak
keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai
nilai komunitas.
Kecacatan pada anak anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak.
Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan,
pendengaran, wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan perawatan
gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak , penyalahgunaan zat, dan penyakut
penyakit menular (Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga dengan
peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk
memulai rujukan yang layak untuk skrining lanjutan, membutuhkan energi yang
sangat banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak sebagai narasumber
bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan
kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah,
termasuk epilepsi, serebral palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik.
secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali masalah tingkah laku anak
sebagai sebuah masalah keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus
baru tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku
anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua Orangtua, dan
Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Sekolah.
Tahap Siklus Kehidupan
Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
Keluarga
Keluarga
dengan
anak
usia
1. Mensosialisasikan anak-anak, termasuk
sekolah
hubungan
dengan
Mempertahankan
hubungan
Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini ( Burr, 1970 : Rollins
dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan mendukung
hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan keluarga
dalam anak usia sekolah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA
SEKOLAH
A. Pengkajian
1.
Identitas anak
f.
Pemeriksaan fisik
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana yang
dimilikinya
Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia anak
2.
yang
bertujuan
agar
keluarga
memahami
dan
memfasilitasi
perkembangan anak.
Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu :
1. Masalah aktual/risiko
a.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat anggota keluarga
sakit
2.
Risiko/risiko tinggi
Risiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya
Tujuan
Intervensi
membaut
Intervensi
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DAN NY.BDENGAN
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a.
: Tn. A
Umur
: 31 tahun
Agama
: islam
Suku
: melayu
Pendidikan
: SMA
Perkerjaan
: swasta
Alamat
: Jln. Kutilang B E 5
No. Telpon
2. KOMPOSISI KELUARGA
No Nama
L/P
Umur
Hub.
Perkerjaan
Pendidikan
Klg
1
Tn A
31
suami
Swasta
SMA
Ny B
30
Istri
Swasta
SMA
An C
anak
pelajar
SD
3. GENOGRAM
Ket :
Perempuan
Laki laki
Hubungan perkawinan dan satu rumah
Yang mengalami masalah
4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga Nuclear Family
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat ini belum bisa
sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana cara bersosialisai dengan lingkungan
dan membantu anak menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a.
Asal Suku Bangsa : Tn. A dan Ny. B sama-sama berasal dari suku melayu.
Mereka bisa menerima kebiasaan mereka satu sama lain dan mempunyai
kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok
untuk memicu perselisihan.
Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. A dan Ny. B memiliki satu
orang anak berumur 6 tahun yang baru masuk SD tahun ini, dan berencana untuk
memiliki anak lagi, jadi keluarga Tn. A dan Ny. B berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah
b.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya : Saat ini
keluarga Tn. A dan Ny B sebagai keluarga yang memiliki satu anak yang baru
saja masuk SD belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mengajarkan anak
bergaul, karena Ny B selalu khawatir jika anaknya ingin bermain diluar rumah,
dan Ny B serta Tn A, juga jarang sekali memiliki waktu untuk membantu anak
dalam mengerjakan PR dari sekolah, karena waktu kerja mereka yang kadang jika
lembur sampai larut malam. kadang anak dititipkan dirumah tetangga yang sudah
dianggap sebagai keluarga jika Tn A dan Ny B ada kerja lembur, yang kadang
pulangnya pukul 21.00.
c.
Nama
BB
Umur
Keadaan kesehatan
Imunisasi ( Masala
Tindakan
Bcg/polio
telah dilakukan
yang
/DPT/HB/ca kesehat
mpak
1
Tn. A
55kg
31
Tn.
mengatakan lengkap
bahwa
biasanya
merasa
lelah
dia
setelah
an
-
Minum Vitamin
dan susu
Ny. S
50 kg
30
Minum susu
Berobat
kerja
membereskan
harus
rumah
lagi
3
An C
24kg
Ny
mengatatakan lengkap
kedokter
4)
bulannya
masyarakat
selalu
mengadakan
gotong
royong
untuk
membersihkan lingkungan
11) Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.B dan Tn. A tinggal dirumah
sendiri. Rumah yang mereka tempati merupakan rumah permanen dengan status
kepemilikan milik pribadi Tn. A. Luas rumah kurang lebih 56 m2. Lantai rumah
menggunakan marmer kecuali dapur yang masih menggunakan papan. Rumah
memiliki ventilasi tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah seperti kamar,
dapur, ruang tamu cukup gelap karena jendela-jendelanya tidak dibuka setiap hari,
hanya waktu-waktu tertentu saja jika ada orang di rumah. Menurut Ny. B karena
mereka sering keluar kerja sampai sore jadi jendela jarang dibuka. Penerangan di
malam hari menggunakan listrik. Secara umum ventilasi dan pencahayaan di
dalam rumah kurang akibat ventilasi yang tidak dimanfaatkan secara optimal.
Secara umum kebersihan rumah baik, hanya penataan perabotan rumah yang
kurang teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan dapur.
12) Keadaan diluar rumah : Rumah memiliki pekarangan yang cukup luas dan
ditanami pohon kelapa, mangga, dan bunga bunga. Kebersihan pekarangan secara
umum baik. Keluarga memanfaatkan PDAM untuk sumber air bersih. Keluarga
memiliki kamar mandi dengan saluran pembuangan ke selokan perumahan yang
mengalir diparit. Keluarga juga telah memiliki jamban jenis leher angsa yang
dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung rumah dengan jarak lebih
dari 10 m dari sumur gali. Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam
pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya memiliki tempat penampungan
berupa lobang yang terdapat di pekarangan samping rumah dan jika sudah penuh
biasanya di bakar. Lubang dalam keadaan terbuka. Secara umum kebersihan
rumah cukup.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1)
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau teman yang menginap harus lapor
RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas adalah melayu.
4)
System pendukung keluarga : Saat ini dalam keluarga tidak terdapat anggota
keluarga yang sakit, An C sebagai penyemangat jika merasa lelah bekerja.
Hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah
terbiasa saling tolong menolong.
Struktur peran ( peran masng masing anggota keluarga ) :Dalam keluarga Ny.
B, Tn. A sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga
dan dibantu oleh Ny. B yang turut bekerja membantu suaminya tetapi dirinya juga
tetap melakukan perannya sebagai isteri yang harus menyiapkan semua keperluan
suaminya dan anaknya di rumah. An C sebagai seorang anak yang saat ini
tugasnya hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga : Sebagai bagian dari masyarakat melayu dan beragama
islam keluarga memiliki nilai-nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun
terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini dirinya anak dan suaminya
makan bersama kalau malam hari, An C sudah tidur saat Tn A pulang kerja
12. FUNGSI KELUARGA
a.
b.
c.
1)
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan yang sedang
dialami : Sejauh ini keluarga hanya membawa anggota keluarga yang sakit ke
dokter ataupun rumah sakit, dan minum vitamin juga susu untuk mengatasi lelah.
3)
4)
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah anak : keluarga berencana untuk memiliki satu anak lagi
2) Keterangan lain : Saat ini Ny. B menggunakan alat kontrasepsi, suntikan setiap 3
bulan sekali, perencanaan memiliki anak secepatnya karena An C juga sudah
besar, dan berencana memiliki 2 anak saja..
e.
Fungsi ekonomi
Stressor jangka pendek : Menurut Ny. B dirinya tidak tahu dari pihak suaminya
apakah sedang mengalami beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah takut kalau An C sering ditinggal sendirian dirumah, takut jika
salah pergaulan. dan An C juga sering mengatakan susah mengerjakan tugas
sekolah, dan tidak bisa menyelesaikannya
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. B lebih banyak bertanaya pada
guru An c bagaimana perkembangan anaknya, dan selalu meminta bantuan
tetangga agar melihatkan anaknya dan menghubunginya jika terjadi apa apa pada
anaknya ketika dia sedang bekerja.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : Dengan adanya petugas kesehatan yang
datang ke rumahnya keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan penyuluhan-penyuluhan
Pemeriksaan
Fisik
1
Tn. A
Ny. B
An C
BB
55kg
50kg
20 kg
TB
165 cm
155 cm
120cm
KeadaanUmum
Kepala :
Rambut
- Lurus, hitam,
- Lurus, hitam,
Mata
Hidung
Mulut
Telinga
- Konjungtivaan
anemis, sclera an
anemis, sclera an
anemis, sclera an
ikterik,
penglihatan baik
baik
(-), penciuman
(-), penciuman
baik
baik
- mulut bersih,
ikterik,
- sinusitis (-),polip
(-), penciuman
baik
- mulut bersih,
- mulut bersih,
mukosa lembab,
mukosa lembab,
cukup.
cukup.
- Konjungtiva an
serumen (-)
Leher
JVP
Tidak
Kelenjar Tiroid
pembesaran
jugularis
ada Tidak
vena pembesaran
jugularis
ada Tidak
ada
Tidak
ada Tidak
pembengkakan
4
pembengkakan
pembengkakan
Dada
Mamae
Inspeksi
Tidak
ada-
pembengkakan,si
Tidak
ada -
pembengkakan,sim
Tidak
ada
pembengkakan,si
metris antara kiri etris antara kiri dan metris antara kiri
dan kanan
Palpasi
kanan
Tidak
ada-
pembengkakan
dan kanan
Tidak
ada -
pembengkakan
Tidak
ada
pembengkakan
Paru
Inspeksi
Saat
tidak
menggunakan
bantuan
otot
pernafasan.
Tidak
Tidak
ada
Perkusi
Tidak
Tidak
Auskultasi
Bunyi
vesikuler,
ada
ada
penimbunan cairan
Tidak
bengkak,lesi (-)
-
bantuan
pernafasan.
-
Palpasi
bernafas
pernafasan.
Saat
Tidak
ada
penimbunan
Bunyi
nafas cairan
nafas vesikuler,
RR
RR normal
normal
Bunyi
nafas
vesikuler,
RR
normal
- Letak normal ics 2
- Letak normal ics 2 dan 3 5dan 6
dan 3 5dan 6
Jantung
Palpasi
-
Ictus
cordis-
Ictus
cordis
cordis
Perkusi
-
Irama
suara
dan 6
Ictus
Auskultasi
tidak ada
TD
TD : 120/70
mmHg
Irama
110/70 sura
teratur,
tambahan
tidak ada
mmHg
TD : 100/70
mmHg
Abdomen
Inspeksi
Simetris, warna
normal, asites (-)
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
Genetalia
Eksremitas atas
ada benjolan
Organ
Organ pada
pada-
abdomen normal
6
tidak
benjolan
Organ
abdomen normal
pada
abdomen normal
dan bawah
Inspeksi
Berfungsi denganbaik
Berfungsi denganbaik
Berfungsi
dengan baik
Perkusi
Reflek patella
(+)
AKTUAL :
-
TUGAS
PERKEMBANGAN
KELUARGA
ANAK
USIA
SEKOLAH.
NO KRITERIA
PENGKAJIAN
Mengenal Masalah -
Mengambil
Merawat
anggota
-
keluarga yang sakit keluarga yang sakit dilakukan oleh pasangan yang
ataupun
masalah
Memodifikasi
lingkungan
5
Memanfaatkan
sarana kesehatan
2.
DENGAN
DIAGNOSA
KETIDAKBERDAYAAN
PENGKAJIAN
Mengenal Masalah -
Mengambil
Merawat
anggota
-
punya
masalah
4
Memodifikasi
lingkungan
Memanfaatkan
sarana kesehatan
D. DAFTAR MASALAH
NO
1.
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
Ds :
Ketidakberdayaan
Disfungsi
tidak
bisa sekolah
mengerjakan
pekerjaan
rumah
tugas
perkembangan keluarga
pada anak usia sekolah.
NyB mengatakan
tidak
pernah
menemani
anak
belajar
Do :
Ny
tampak
menyesalsaat
dilakukan pengkajian
Ds :
2.
Ny. B mengatakan
Kurang
pengetahuan Ketidakmampuan
tentang
tugas keluarga
mengenal
tugas
dipenuhi untuk
dengan
keluarganya.
sekolah
anak
usia
sekolah
Do :
anak
Saat dilakukan
pengkajian ibu klien
tampak bingung
ketika ditanya peran
apa yang
dilakukannya.
E. SKORING
1.
SKOR
SIFAT MASALAH
o Tidak sehat
Hasil Skoring
2/3 x 1 = 2/3
BOBOT
1
Pembenaran
Sifat masalah ini
termasuk situasi
o Ancaman kesehatan
mengancam kesehatan,
sejahtera
DAPAT
2/2 x 2 = 1
DIUBAH
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
o Tidak dapat
POTENSIAL
MASALAH
3/3 x 1 = 1
DAPAT
DICEGAH
berinteraksi dengan
o Tinggi
anak
o Cukup
o Rendah
MENONJOLNYA
MASALAH
o
x1=
2
segera ditangani
o Ada masalah, tapi tidak
secara bertahap.
2/3 + 1 + 1 + =3,1
2.
KRITERIA
SKOR
SIFAT MASALAH
Hasil Skoring
2/3 x 1 = 2/3
BOBOT
1
Pembenaran
Sifat
masalah
ini
o Tidak sehat
termasuk
o Ancaman kesehatan
mengancam kesehatan,
karena
situasi
jika
dibiarkan
terus
sejahtera
menerus
perkembangan keluarga
akan terhambat.
KEMUNGKINAN
MASALAH
DAPAT
2/2 x 2 = 1
Latar
belakang
DIUBAH
o Dengan Mudah
sehingga
o Hanya Sebagian
untuk
memudahkan
menerima
informasi
o Tidak dapat
dan
penjelasan
POTENSIAL
MASALAH
3/3 x 1 = 1
DAPAT
DICEGAH
mengunjungi
o Tinggi
yang
o Cukup
berpengalaman memiliki
sudah
o Rendah
MASALAH
o
x1=
secara bertahap.
1
2/3+1+1+1/2 = 3,2
RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria
Tindakan
hasil
keperawatan
Kurang
Keluarga
1.
Kaji
pengetahuan
tingkat
1.
Rasional
ssuntuk mengetahui
sampai
dimana
tentang
tugas tugas
perkembangan
keluarga
perkembangan
keluarga
tugas
perkembangan
keluarga
dengan
diberikan
guru sekolah.
NyB mengatakan
tidak
menemani
pernah
anak
belajar
Do :
Jelaskan
Ny B tampak
menyesal
dilakukan
pengkajian
saat
tentang
2.
masing-
masing.
agar keluarga lebih
2.
keluarga
menjalankan
dengan perannya
ketidakmampuan
tentang pengetahuan
tentang
dengan tugas
perkembangannya
masing-masing
RENCANA TINDAKAN
No Dx keperawatan
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan kriteria
Tindakan
Rasional
hasil
keperawatan
Ketidakberdayaan
mengerjakan
ancaman
terjadinya masalah.
Anak
ditandai dengan
Ds :
sekolah.
AnCmengatakan
mengerjakan
menjadi
menemani
untuk dirasakan
diberikan
guru sekolah.
pernah
menemani
anak
belajar
menyesal
dilakukan
pengkajian
muncul
bantu
mendiskusian
kepada keluarga cara
cara
untuk
memanajemen
Do :
Ny
keluarga
dengan
NyB mengatakan
tidak
yang
kendala
tampak
saat
menetapkan intervensi
yang tepat atas masala
waktu
agar
kebutuhan
akan
perhatian tercukupi
Pelaksanaan
Evaluasi
Dx
1-
Kaji
keluarga
tingkat
dan
pengetahuan
S: Keluarga mengatakan belum mengetahui
tentang
tugas
perkembangan
keluarga
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan
keluarga
tentang
tugas
Minta
keluarga
untuk
S: Keluarga mampu mengulangi informasi
keluarga
untuk
menjalankan
Dx2
mengambil
keputusan
untuk
berubah
P: kontrak
untuk
keluarga,
mendiskusikan
bagaimana
cara
kepada
untuk
memanajemen waktu
S:merasa terbantu, dan mendapatkan gambaran
untuk mengatasi masalah
-mengajarkan cara memanajemen
O: antusias
waktu
-Dampingi
mendampingi
dirumah
keluarga
anak
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang terdiri dari suami,
istri dan anak-anaknya baik anak kandung maupun adopsi, Keluarga juga
merupakan pusat perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan baik atau
tidak, keluarga yang baik dapat mendukung anak dapat berkembangan baik pula.
Keluarga dengan tahap perkembangan anak usia sekolah mempunyai tugas
perkembangan, yaitu : mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi
sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau bercerita tentang
pengalaman yang dialaminya, selain itu orang tua juga harus bisa melepaskan
anak-anaknya utuk bisa bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah mereka lebih
senang untuk bermain dengan teman-temannya, sehingga orang tua berpisah
dengan anaknya untuk sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan keterampilan yang
baik dalam berkomunikasi, skill keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang
tepat sehingga proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat menyimpulkan
apakah keluarga sudah mampu memenuhi tugas perkembangan anak usia sekolah
atau belum.
2.
Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu kliennya adalah
keluarga, maka diharapkan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan
tidak melangkahi profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi yang
klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina trust terlebih dahulu untuk
melakukan rencana asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Christeinsen, paula J. 2009. Proses keperawatan : aplikasi model konseptual edisi 4 ( alih
bahasa : yuyun yuningsih, yasmin asih ). Jakarta : EGC
Drs. E.B. surbakti M.A. 2008. Sudah siapkah menikah. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo
Efendi, ferry makhfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik
dalam keperawatan. Jakarta : salemba medika
Friedman, marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta : EGC
Potter & Perry. 2009. Fundamental keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Suprajitno. 2004. Asuhan keperawatan keluarga : aplikasi dalam praktik. Jakarta : EGC