Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keluarga merupakan suatu kumpulan yang memiliki hubungan darah,
ikatan perkawinan,dan adopsi serta tinggal dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lain dan saling ketergantungan. Dalam keluarga biasanya
terdiri dari orang tua yaitu ayah dan ibunya, serta anak-anaknya, dan masingmasing individu memiliki perannya masing-masing.
Tantangan utama bagi keluarga dengan anak remaja meliputi perubahan
perkembangan yang dialami oleh remaja dalam batasan perubahan kognitif,
pembentukan identitas, dan pembentukan biologis, serta konflik-konflik dan krisis
yang didasarkan perkembangan. Ada tiga aspek proses perkembangan remaja
yang menyita banyak perhatian, yakni
B.
Tujuan penulisan
1.
Tujuan umum
Mahasiswa dapat memahami konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja dan asuhan keperawatan pada keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
2.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
b.
Metode penulisan
Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif
yaitu dengan mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku
perpustakaan dan internet, diskusi kelompok, serta konsultasi dengan dosen
pembimbing.
d.
Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sistematika penulisan dalam 4 BAB yaitu :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II :Tinjauan teori yang terdiri dari konsep dasar keluarga dengan tahap
perkembangan usia remaja
BAB III
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adaptasi, dan kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
dan emosional serta sosial individu-individu yang ada didalamnya dilihat dari
interaksi yang reguler dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan
untuk mencapai tujuan umum ( Duval 1972, dalam Ali 1999, hal. 4 ).
Keluarga adalah dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan ( Departemen Kesehatan RI 1988, dalam
Ali 1999, hal. 5 ).
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
darah perkawinan dan adopsi dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan
yang lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (
Bailon dan Magloya 1989, dalam Ali 1999, hal. 5 ).
2.
a.
Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1986, dalam Ali, 1999, hal.8 )
keluarga :
1)
Nuclear family
Suatu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang masih menjadi
tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah terpisah dari sanak keluarga
lainnya.
2)
3)
Yakni satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama
dengan anak-anak yang masih bergantung padanya.
4)
Nuclear dyatd
Yakni keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam
satu rumah yang sama.
5)
6)
7)
8)
b.
1)
2)
3)
Keluarga besar
Adalah keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan (oleh darah), yang paling
lazim terjadi anggota keluarga, orientasi yaitu salah satu teman keluarga inti,
sanak keluarga, kakak, nenek, tante, paman dan sepupu
3.
b.
c.
d.
e.
4.
Fungsi Keluarga
Friedman (dalam Ali, 1999, hal.14) mengemukakan ada 5 fungsi keluarga yaitu:
a.
Fungsi afektif
Yaitu yang berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Anggota keluarga mengembangkan gambaran dirinya yang positif,
peranan yang dimiliki dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b.
Fungsi sosialisasi
Yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dimulai individu yang
menghasilkan interaksi sosial dan melaksanakan perannya dalam lingkungan
sosial.
Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dimana anggota
keluarga belajar disiplin, norma budaya, perilaku, melalui interaksi dalam
keluarga selanjutnya individu maupun berperan didalam masyarakat.
c.
Fungsi reproduksi
Yaitu fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
d.
Fungsi ekonomi
Yaitu fungsi memenuhi kebutuhan keluarga, seperti makanan, pakaian,
perumahan, dan lain-lain.
e.
5.
Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a.
b.
2.
Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan sskomperhensif dapat
dicapai. Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3.
Pelaksana
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan
menggunakan metode keperawatan.
4.
Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur untuk
mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5.
Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien
harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi
yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya
6.
Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7.
Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi,
sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan
dan penggunaan dana sehat
8.
Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat sehingga
menghindari dari ledakan kasus atau wabah
9.
Modifikasi lingkungan
Mampu mmemodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat
agar tercipta lingkungan sehat.
B.
1.
Pengertian
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun,
meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau 20
tahun ( Friedman, 1998, hal. 124).
Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia
19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis,
mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua
dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan
perbedaan pendapat antara orang tua dan anak remaja, apabila hal ini tidak
diselesaikan akan berdampak pada hubungan selanjutnya. ( diadaptasi dari Duval,
dalam Setiawati & Dermawan, 2008, hal. 20).
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya
berakhir sampai pada usia 19 sampai 20 tahun, pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri
menjadi lebih dewasa ( Mubarak, 2009, hal. 89 ).
Berlangsung di usia 13-19 tahun (selama 6-7 tahun). Metamorfosis:
pergeseran yang luar biasa pada pola-pola hubungan antar generasi, pergeseran
dimulai dengan kematangan fisik remaja, sejalan dengan peran orangtua
memasuki pertengahan hidup (Preto, 1988, dalam perawatindonesia.org, 2010).
2.
dewasa yang kontinu bagi remaja dan orang tua, selain ketidakmampuan banyak
orang tua untuk mendiskusikan masalah-maslah pribadi, seks, dan masalahmasalah yang berkaitan dengan obat-obatan secara terbuka dan tidak menghakimi
bersama anak-anak mereka memberikan kontribusi pada masalah-masalah orang
tua-remaja ( Friedman, 1988, hal. 125 ).
3.
sedikit waktu dan energy untuk hubungan perkawinan ( Friedman, 1998, hal.
126).
Akan tetapi disisi lain, karena anak-anak lebih bertanggung jawab terhadap
mereka sendiri, pasangan suami istri meninggalkan rumah untuk meniti karir
mereka atau dapat menciptakan kesenangan-kesenangan perkawinan setelah
anaknya telah meninggalkan rumah (postparental). Mereka dapat mulai
membangun pondasi untuk tahap siklus kehidupan keluarga berikutnya (
Friedman, 1998, hal. 126).
Tugas perkembangan keluarga yang ketiga yang mendesak adalah untuk
para anggota keluarga, khususnya orang tua dan remaja, untuk berkomunikasi
secara terbuka. Karena adanya kesenjangan antara generasi, komunikasi terbuka
seringkali hanya merupakan suatu cita-cita, bukan suatu realita. Orang tua yang
berasal dari keluarga dengan berbagai masalah terbukti seringkali menolak dan
memisahkan diri dari anak mereka paling tua, sehingga mengurangi saluransaluran komunikasi terbuka yang mungkin telah ada sebelumnya ( Friedman,
1998, hal. 126).
Mempertahankan etika dan standar keluarga merupakan tugas-tugas
perkembangan keluarga lainnya (Duvall dan Miller, 1985). Meskipun aturanaturan dalam keluarga belum diubah, etika dan standar moral keluarga belum
tetap dipertahankan oleh orang tua. Remaja sangat sensitive terhadap
ketidakcocokan antara apa dikatakan dengan apa yang dipraktekkan. Namun
demikian, orang tua dan anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dalam
masyarakat yang majemuk dan berubah dengan cepat saat ini. Transformasi nilai
dari kaum muda juga mentransformasikan keluarga. Adopsi gaya hidup yang
lebih bebas dan sederhana melambangkan transformasi nilai yang mempengaruhi
setiap tahap kehidupan keluarga (Yankelowich, 1975, dalam Friedman, 1998, hal.
126).
4.
Masalah-masalah kesehatan
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi
dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang
sehat mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat
dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa
lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan
perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerima strategi promosi
kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan mobil
merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera karena atletik
juga umum terjadi (Friedman, 1998, hal. 127).
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang
perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat
dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda,
remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan,
menggunakan obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis
dan perawatan penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi
remaja untuk menerima perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua
diikutsertakan maka dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan
(Friedman, 1998, hal. 127).
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang
tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumbersumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat
rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi
kesehatan umum juga diindikasikan (Friedman, 1998, hal. 127).
5.
Peran Perawat
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada
peningkatan
dan
pencegahan
penyakit.
Penyuluhan
tentang
penyakit
b.
Guru dalam isu-isu pemecahan masalah mengenai alkohol dan merokok, diet
dan gerak badan
c.
d.
e.
f.
g.
C.
1. Pengkajian
Tahap pertama pada asuhan keperawatan keluarga, yaitu perawat melakukan
pengkajian dengan menggunakan formulir yang dapat digunakan pada semua
tahap perkembangan keluarga ( Suprajitno, 2004, hal. 37 ).
Menurut Suprajitno ( 2004, hal. 38 ) meskipun demikian perawat perlu melakukan
pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasarkan oleh:
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh anak
g.
Apa kegiatan diluar rumah selain disekolah, berapa kali, berapa lama, dan
dimana
h.
i.
j.
k.
l.
2. Diagnosa
Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan perawat sebagai
berikut (Suprajitno, 2004, Hal. 42-47) :
a.
Pengelompokan Data
Kegiatan ini tidak berbeda dengan analisis dan sintesis pada asuhan keperawatan
klinik. Perawat mengelompokan data hasil pengkajian dalam data subjektif dan
objektif setiap kelompok diagnosis keperawatan.
b.
1)
2)
Tanda ( sign, S ) adalah sekumpulan data objektif dan data subjektif yang
diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak yang mendukung
masalah dan penyebab.
Tipologi diagnosis keperawatan keluarga dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
1)
Diagnosis aktual
Diagnosis aktual yaitu masalah keperawatan yang sedang dialami oleh keluarga
dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat
2)
Diagnosis resiko
Diagnosis resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi, tetapi tanda
untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat terjadi dengan cepat apabila
tidak segera mendapat bantuan perawat
3)
Diagnosis potensial
Diagnosis potensial yaitu suatu keadaaan sejahtera dari keluarga ketika keluarga
telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai sumber
penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
c.
Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk memperbaiki masalah
Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agar tidak aktual dan menjadi
parah.
Untuk kreteria keempat, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga
menilai masalah keperawatan tersebut.
d.
a.
1)
2)
3)
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
3)
d.
1)
2)
e.
1)
2)
a.
Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai jangka waktu yang
sesuai dengan kondisi klien
b.
Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan
pancaindra perawat yang objektif
c.
Rencana tindakan disesuaikan dengan sunber daya dan dana yang dimiliki oleh
keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat ketergantungan
dapat diminimalisasi
BAB III
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn. S
Pada Tahap Perkembangan Keluarga Dengan Anak Usia Remaja
1.
2.
Nama
: Tn. S
Umur
: 40 tahun
Agama
: Islam
Suku
: Melayu
Pendidikan
: SLTP
Perkerjaan
: Swasta
Alamat
No. Telpon
:-
KOMPOSISI KELUARGA
no
Nama
L/P
Umur
Hub.
Perkerjaan Pendidikan
Klg
1
Tn S
40
Ayah
Swasta
SLTP
IRT
SLTP
Pelajar
SMA
Pelajar
SD
kandung
2
Ny.L
38
Ibu
kandung
An.Y
16
Anak
kandung
An.M
12
Anak
kandung
3.
GENOGRAM
: Perempuan
: Laki-laki
: klien
: Serumah
4.
TYPE KELUARGA
a.
b.
Masalah Yang terjadi dg type tersebut : Tidak terjadi masalah pada keluarga Tn.
S dengan tipe keluarga ini.
5.
SUKU BANGSA
a.
b.
6.
7.
a.
b.
c.
Upaya lain
Membuka Toko Sembako dan bertani
d.
Motor 2 buah
Kulkas
e.
8.
2.
terbuka antara orang tua dan anaknya, serta keluarga belum melakukan secara
penuh perubahan sistemperan dan peraturan untung tumbuh kembang keluarga.
3.
a
No
Nama
BB
Umur
Keadaan
Imunisasi
Masalah
Tindakan
kesehatan
BCG/Polio
kesehatan
yang
/DPT/HB/Campak
1
Tn. S
60 kg
40
telah
dilakukan
Hipertensi
Berobat
ke
mantri swasta
/ Puskesmas
2
Ny. L
58 kg
38
An. Y
47 kg
16
Lengkap
An.
35 kg
12
Lengkap
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1.
Karakteristik rumah
a.
Luas rumah
8 X 12 meter persegi
b.
Type rumah
Rumah Konvensional
c.
Kepemilikan
Milik Sendiri
d.
e.
Ventilasi/jendela
Terdapat 13 ventilasi dan 10 Jendela yang berada di Rumah keluarga Tn. S
f.
Pemanfaatan ruangan
Ruang tamu digunakan untuk apabila ada tamu yang berkunjung,
Ruang tengah/ keluarga digunakan keluarga untuk bersantai dan menonton TV,
Ruang Dapur digunakan untuk memasak dan makan bersama keluarga.
g. Septic tank : Ada, letak dibelakang rumah berjarak 1 meter dari rumah
h.
Sumber air minum : air leiding, air hujan, atau air galon.
i.
j.
k.
2.
a.
b.
c.
3.
Mobilitas geografis keluarga : Sejak pertama kali menikah sudah tidak tinggal
dengan orang tua baik sebelah laki-laki maupun perempuan, dan sudah menetap
dipurun. Dan selama ini belum pernah berpindah rumah.
4.
5.
STRUKTUR KELUARGA
1.
2.
3.
4.
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat, serta nilai dalam agama yang dianut oleh
keluarga.
D
FUNGSI KELUARGA
1.
Fungsi Afektif
Keluarga merasakan perasaan saling memiliki setiap anggota keluarga, serta
berusaha mengembangkan sikap saling menghargai.
2.
Fungsi sosialisasi
a.
b.
c.
d.
e.
3.
4.
Fungsi reproduksi
a.
b.
c.
5.
a.
Fungsi ekonomi
Upaya pemenuhan sandang pangan : upaya pemenuhan kebutuhan sandang
pangan dipenuhi oleh Tn. S sebagai kepala keluarga serta dibantu oleh Ny. L.
b.
1.
2.
3.
4.
Strategi koping
Keluarga biasanya berdiskusi dalam menghadapi masalah.
5.
HARAPAN KELUARGA
1.
2.
PEMERIKSAAN FISIK
No Variabel
Ny. L
An. Y
penyakit Hipertensi
135/90
120/80 mmhg
110/80
110/75
mmhg
S=36,5
mmhg
mmhg
S=36,5
RR=18
S=36,5
S=36,5
RR=21
N=80
RR=19
RR=18
N=95
N=80
N=80
Sistem
kardiovaskuler
terdapat
lesi,
terlihat
iktus
Riwayat
penyakit Hipertensi
An. M
saat ini
2
Keluhan
yang -
dirasakan
3
Riwayat
sebelumnnya
5
jaringan
kordis
parut,
di
mid
kiri,
interkosta
2-3
sternum kanan
Auskultasi : terdengar bunyi S2 di
intercosta 2 sternum kiri dan
kanan.
Dan
terdengar
intercosta
ke-5
bunyi
di
S1
di
samping
Sistem Respirasi
System GI Tract
System
Persyarafan
10
System
Muskulokeletal
11
Sistem Genetalia
KURANG/TIDAK SEHAT
-
ANCAMAN
Penyakit keturunan Hipertensi Pada Tn. S
DIFISIT
Kurang Pengetahuan tentang Tugas dan Perkembangan Keluarga
PENGKAJIAN
Mengenal Masalah
yang
terjadi
pada
anggota
benar
tentang
pertumbuhan
dan
Mengambil
belum
bisa
mengambil
Merawat
anggota
Keluarga
belum
mampu
merawat
punya beranggapan
keluarga
harus
yang
sakit
merawat
anggota
apabila
anggota
Memodifikasi
lingkungan
keluarga
belum
melakukan
Memanfaatkan sarana
kesehatan
DAFTAR MASALAH
NO DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
1.
Ds :
Ketidakmampuan
Ketidakefektifan
-Keluarga
Keluarga
mengatakan
merawat
didalam
keluarganya
ada
yang
memilki
riwayat
penyakit
keturunan
berupa
hipertensi
-Keluarga
mengatakan bahwa
Tn.
sering
mengalami
hipertensi
apabila
berat
dan
gejalanya
dibawa
ke
tenaga kesehatan.
Do:
dalam Manajemen
anggota Regimen Terapeutik
Keluarga
Pada Keluarga Tn.S
-Penyakit
Hipertensi Tn. S
sering
kambuh
karena
keluarga
hanya
melakukan
perawatan
kesehatan pada saat
Tn.
sakitnya
mengganggu
aktivitasnya.
TD= 135/90
mmhg
S=36,5
RR=21
N=95
2.
Ds :
Kesiapan
Kekuatan
Meningkatkan
keluarga dipegang
Proses Keluarga
oleh
Kepala
keluarga.
Keputusan
diambil
yang
dalam
keluarga dipegang
oleh Tn. S.
- Model kekuatan
atau
kekuasaan
yang
digunakan
keluarga
dalam
membuat
keputusan
menggunakan
musyawarah
dan
kadang-kadang
langsung
diambil
keputusan
oleh
kepala keluarga.
Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga
dengan
anak remaja.
- Interaksi dalam
keluarga
cukup
tidak
terlalu
sering berinteraksi
dengan
anggota
keluarga
lainnya
karena
sering
berada
diluar
rumah.
- Anggota Keluarga
yang
dominan
dalam pengambilan
keputusan
Tn. S
adalah
3.
Ds:
Ketidakmampuan
Defisiensi
tugas perkembangan
pasti
keluarga
mengenai
kegiatan
anak
pertumbuhan
serta
dan
remajanya.
perkembangan
- Keluarga merasa
remaja
kecewa
dengan
dari
sebelumnya.
- Pemenuhan gizi
keluarga dilakukan
oleh Ny. L dengan
menyediakan
pemenuhan
kebutuhan makan 3
kali sehari. Tidak
ada upaya lain yang
dilakukan.
Do:
-Saat ini keluarga
berada dalam tahap
perkembangan
keluarga
dengan
anak remaja.
- keluarga belum
mengetahui secara
baik
mengenai
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada anak remaja
- Interaksi dalam
keluarga
cukup
tidak
terlalu
sering berinteraksi
dengan
anggota
keluarga
lainnya
karena
sering
berada
diluar
rumah.
SKORING
1.
SKOR
Hasil
Pembenaran
-pada
Tn
o Tidak sehat
2/3x1=
sering
o Ancaman kesehatan
2/3
mengalami
hipertensi
KEMUNGKINAN MASALAH
DAPAT DIUBAH (bobot=2)
-karena
1/2x2=
keluarga
o Dengan Mudah
mengatakan
o Hanya Sebagian
apabila
o Tidak dapat
mengganggu
sudah
aktivitas Tn.S
keluarga
baru
membawa
ke
tenaga
kesehatan
PONTESIAL
MASALAH
-karena
2/3x1=
keluarga sudah
2/3
mampu
o Tinggi
o Cukup
mengenal
o Rendah
masalah
dan
mampu
mengambil
keputusan
tetapi
belum
mampu
melakukan
perawatan
MENONJOLNYA MASALAH
1/2x1=
- Tidak sedang
(bobot= 1)
dalam keadaan
yang
ditangani
membahayakan
kesehatan Tn.
segera ditangani
2.
SKOR
Hasil
Pembenaran
1/3x1=
-pengambilan
1/3
keputusan
o Tidak sehat
keluarga
o Ancaman kesehatan
dilakukan
Krisis
atau
keadaan
dalam
biasanya
oleh
Tn.S dengan
sejahtera
KEMUNGKINAN
MASALAH
-karena
DAPAT
DIUBAH (bobot=2)
keluarga
2/2x2=
seperrtinya
mempunyai
o Dengan Mudah
keinginan
o Hanya Sebagian
membangun
o Tidak dapat
untuk
hubungan
keluarganya
menjadi lebih baik
PONTENSIAL MASALAH
-keluarga
o Tinggi
o Cukup
dalam
2/3x1=
keadaan
baik
2/3
untukmeningkatkan
proses keluarga
o Rendah
MENONJOLNYA
-keluarga
MASALAH (bobot= 1)
berkeinginan untuk
meningkatkan
ditangani
o Ada masalah, tapi tidak perlu 1
segera ditangani
o Masalah tidak dirasakan
3.
Defisiensi Pengetahuan
1/2x1=
proses
keluarga
1/2
KRITERIA
SKOR
Hasil
Pembenaran
-Keluarga
o Tidak sehat
1/3x1=
harus
o Ancaman kesehatan
1/3
ditingkatkan
pengetahuan
untuk
meningkatkan
tugas
perkembangan
keluarga
KEMUNGKINAN MASALAH
-latar belakang
2/2x2=
pendidikan
keluarga
o Dengan Mudah
o Hanya Sebagian
adalah
o Tidak dapat
dan SMA
PONTESIAL
MASALAH
-keluarga mau
o Cukup
o Rendah
2/3x1=
diajak
2/3
bekerjasama
-klien
(bobot= 1)
dalam
(kooperatif)
MENONJOLNYA MASALAH
SLTP
belum
1/2x1=
mengetahui
tentang proses
ditangani
dan
perkembangan
segera ditangani
keluarga
ini.
tugas
saat
RENCANA TINDAKAN
N
Diagnosa
Tujuan dan
Intervensi
keperawatan
Kriteria Hasil
Keperawatan
Manajemen
-kaji
Ketidakefektifa
n
manajemen regimen
tingkat
Rasional
-untuk
pengetahuan
mengetahui
regimen
terapeutik
tentang
tingkat
terapeutik
keluarga
penyakit
pengetahuan
keluarga
-agar keluarga
kerumitan
kreteria hasil:
-berikan
lebih mengetahui
regimen
Ds:
penkes
tentang hipertensi
terapeutik
-klien
tentang
- untuk
mengatakan
hipertensi
mengetahui
sudah
menentukan
pengetahuan
pengetahuan
keputusan
setelah
setelah penkes
yang
penkes
diambilnya
Kesiapan
Peningkatan
-kaji
peningkatan
proses
perkembanga
mengetahui
n keluarga
tingkat
tingkat -untuk
Perubahan dengan
fungsi
perkembangan
anggota
keluarga
penjelasan
-agar
keluarga
mengetahui
fungsi
tahap
perubahan
tugas
tiap tiap
perkembangan
keluarga
sesuai
keluarga
anggota
keluarga
dengan
tahap
keluarga
sesuai
tahap tahap
anggota
Defisiensi
perkembanga
perkembanga
Pengetahuan
-kaji
tingkat -
mengetahui
pengetahuan
seberapa
jauh
Kurang
meningkat
keluarga
pengetahuan
terpajannya
dengan
mengenai
keluarga
Informasi
kreteria hasil:
pertumbuhan
mengenai
mengenai
-keluarga
dan
masalah tersebut
pertumbuhan
lebih
perkembanga
dan
mengetahui
perkembangan
dan
sosial
bio-psiko-sosial
memahami
anak
bio-psikopada
remaja
pada
anak mengenai
serta
remaja
serta pertumbuhan
masalahnya
-agar keluarga
dan
-berikan
mengetahui
perkembanga
penkes
tentang
masalahnya
sosial
pada perkembanga
psikososial
anak
serta
pada keluarga
masalahnya
-kaji
pengetahuan
mengetahui
setelah
seberapa
dilakukan
pengetahuan
penkes
keluarga setelah
tingkat -untuk
jauh
dilakukan penkes
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada saat anak beranjak usia menjadi tigabelas tahun, maka disinilah
dimulainya perkembangan keluarga pada tahap yang ke-lima, yaitu tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Pada tahap perkembangan ini,
keluarga mempunyai beberapa tugas perkembangan yang harus dikerjakan, dan
apabila beberapa tugas perkembangan keluarga ini tidak diselesaikan maka tentu
saja akan mengakibatkan terganggunya perkembangan keluarga pada tahap ini,
baik untuk keluarga secara utuh maupun kepada setiap-setiap individu di
keluarga, terutama pada anak remajanya. Adapun tugas perkembangan tersebut
meliputi; memberikan kebebasan tanggung jawab yang seimbang kepada remaja,
mempertahankan komunikasi terbuka didalam keluarga, membina hubungan
intim, serta melakukan perubahan proses peran didalam keluarga terkait dengan
perkembangan keluarga pada saat ini.
Dari asuhan keperawatan kasus yang kami lakukan pengkajian, disini kami
menemukan beberapa data maupun masalah yang berhubungan dengan
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, seperti disini kami menemukan
bahwa orangtua masih memakai pengambilan keputusan sepihak tanpa mengajak
anak remajanya untuk mendiskusikan apa yang ada dipikirannya. Disini juga
tampak bahwa keluarga belum mengetahui mengenai tugas dan perkembangan
keluarga yang pada saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga denagan
anak usia remaja. Pada keluarga ini juga ditemukan penyakit yang berkaitan
dengan masalah kesehatan didalam keluarga pada tahap perkembangan anak usia
remaja serta tugas dan peran perawat didalamnya. Dari sini kami mencoba untuk
menyusun diagnosis keperawatan yang tepat serta merencanakan intervensi yang
akan dilakukan nanti untuk mengatasi masalah yang terjadi serta meningkatkan
keluarga dalam menyelesaikan tugas dan tahap perkembangan keluarga saat ini.
Peran perawat pada tahap ini adalah mengarahkan keluarga pada
peningkatan
dan
pencegahan
penyakit.
Penyuluhan
tentang
penyakit
B.
Saran
1.
Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk mengetahui dan memahami tahap
perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, memahami tugas-tugas
perkembangan keluarga pada tahap ini, permasalahan-permasalahan yang biasa
terjadi pada tahap ini, peran dan tanggung jawab orang tua, dan dapat memenuhi
lima tugas perawatan keluarganya. Serta dapat menyelesaikan dan mencapai
tujuan tahap perkembnagan keluarga dengan anak usia remaja.
2.
Perawat
Untuk perawat diharapkan dapat memahami dan mengerti tentang konsep dan
asuhan keperawatan keluarga dengan anak remaja agar dapat menerapkan dan
memberikan pelayanan yang efektif kepada anak dan keluarga yang mungkin
mengalami masalah yang ditimbulkan oleh kebutuhan akan tugas
dan
3.
Puskesmas
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering
dijadikan tempat oleh masyarakat khususnya keluarga dalam membawa anggota
keluarganya yang sakit, diharapkan untuk lebih memahami dan memandang setiap
individu adalah bagian dari keluarga yang mempunyai tahap perkembangan
keluarga tersendiri. Dan dapat lebih ditekankan dalam pemberian pelayanan dan
pendidikan kesehatan dirumah, karena dirumah ada keluarga dimana tempat
individu berada paling sering, sehingga pemberian pelayanan kesehatan akan
menjadi lebih baik dan efektif
DAFTAR PUSTAKA
Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta
Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak
Wahit
Iqbal.2009.Ilmu
Keperawatan
Komunitas.Salimba
Medika:Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Friedman Marilyn. 1998.Keperawatan Keluarga.EGC:Jakarta
Perry & potter .2005.Fundamental of nursing.EGC:Jakarta
Rahmad hidayat,Dede.2009.Ilmu perilaku manusia.CV Trans Info Media:Jakarta
Suprajitno.2004. Asuhan keperawatan keluarga.EGC:Jakarta
Hurlock B Elizabeth.1980.Psikologi Perkembangan.Erlangga:Jakarta
Mubarak
Wahit
Medika:Jakarta
Iqbal.2009.Ilmu
Keperawatan
Komunitas.Salimba