Вы находитесь на странице: 1из 13

REFERAT

HERPES ZOSTER

NAMA PEMBIMBING :
dr. ANDI FAUZIAH, Sp.KK

DISUSUN OLEH
INDAH TRI HANDAYANI
(1102009139)

BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN


RSUD SUBANG
PERIODE 22 SEPTEMBER 24 OKTOBER
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penyusun dapat menyelesaikan refrat
yang berjudul Herpes Zoster. Tinjauan pustaka ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan dalam kepaniteraan Fakultas Kedokteran Universitas YARSI pada bagian
Ilmu Kulit dan Kelamin RSUD Subang.
Penyusun menyadari bahwa tinjauan pustaka ini jauh dari sempurna, oleh karena
itu penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan tinjauan pustaka ini.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing atas segala
bimbingan, motivasi, serta ilmu yang diberikan sehingga penyususn dapat
menyelesaiakan tugas pustaka ini. Besar harapan penyusun semoga tinjauan pustaka
ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Subang, September 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
Herpes Zoster adalah suatu penyakit yang membuat rasa sangat nyeri dan disebabkan
oleh virus herpes yang juga mengakibatkan cacar air (virus varisela zoster). Seperti virus herpes
yang lain, virus varisela zoster mempunyai tahapan penularan awal (cacar air) yang diikuti oleh
suatu tahapan tidak aktif. Kemudian suatu saat virus ini menjadi aktif kembali.(1)
Herpes zoster (atau hanya zoster), umum dikenal sebagai penyakit ruam saraf yang
ditandai dengan ruam kulit yang menyakitkan dengan lepuh di wilayah yang terbatas pada satu
sisi tubuh, sering kali dalam satu garis.(1-3)
Kurang-lebih 20 persen orang yang pernah cacar air lambat laun akan berkembang
menjadi herpes zoster. Keaktifan kembali virus ini kemungkinan akan terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan yang lemah, termasuk orang dengan penyakit HIV, dan orang di atas usia 50
tahun.(3)
Herpes zoster hidup dalam jaringan saraf, termasuk dalam penyakit infeksi virus yang
manifestasinya terbatas pada area kulit yang diinervasi oleh satu ganglion sensoris. Kekambuhan
herpes zoster dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang parah pada daerah
predileksi seperti di dada, punggung, atau hidung dan mata.(4)
Walaupun jarang, herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata.Ini dapat
menyebabkan nyeri di sekitar mulut, pada wajah, leher dan juga kepala, dalam dan sekitar
telinga, atau pada ujung hidung. Penyakit ini hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh.
Setelah beberapa hari, ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang
meradang. Lepuh kecil terbentuk, dan berisi cairan. Kemudian lepuh pecah dan berlubang. Jika
lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan
mungkin menimbulkan bekas.(3)
Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang
parah dapat bertahan berbulan- bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut neuralgia
pasca herpes / neuralgia post herpetika atau disingkat NPH.(2-6)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.DEFINISI
Herpes zoster merupakan sebuah manifestasi oleh reaktivasi virus Varisela-zoster
laten dari saraf pusat dorsal atau kranial. Virus varicella zoster bertanggung jawab untuk
dua infeksi klinis utama pada manusia yaitu varisela atau chickenpox (cacar air) dan
Herpes zoster. Varisela merupakan infeksi primer yang terjadi pertama kali pada individu
yang berkontak dengan virus varicella zoster. Virus varisela zoster dapat mengalami
reaktivasi, menyebabkan infeksi rekuren yang dikenal dengan nama Herpes zoster atau
Shingles. Pada usia di bawah 45 tahun, insidens herpes zoster adalah 1 dari 1000,
semakin meningkat pada usia lebih tua.(2-4, 6, 7)
2.2. ETIOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI(2, 3)
Penyebab :
Virus varisela zoster, kelompok virus herpes termasuk virus sedang berukuran 140 200
m dan berinti DNA.
Umur :
Lebih sering pada dewasa, pada usia > 50 thn, dan kadang kadang pada anak anak
namun jarang terjadi .
Imunitas :
Faktor resiko utama adalah disfungsi imun selular. Pasien imunosupresif memiliki resiko
20 sampai 100 kali lebih besar untuk terinfeksi herpes zoster daripada individu
imunokompeten pada usia yang sama. Terutama pada kelainan limfoproliferatif dan
kemoterapi, trauma local pada ganglia sensorik, dan HIV.
Jenis kelamin :
Pria dan wanita sama banyaknya
Musim / iklim :
Tidak tergantung iklim dan musim

2.3. PATOGENESIS(1)
Herpes Zoster

Ganglion Anterior , bagian motoric kranialis

Ganglion posterior, susunan


saraf tepi, dan ganglion kranialis

Gangguan motorik

Gejala prodromal sistemik (demam,


pusing, malaise)
Gejala prodromal local (nyeri otot,
tulang, gatal gatal dan sebagainya)

Eritema

Vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit eritematosa dan edema

Pustul dan kresta

infeksi sekunder

2.4. GEJALA KLINIS(3, 5, 7)


Lesi herpes zoster dapat mengenai seluruh kulit tubuh maupun membran mukosa.
Herpes zoster biasanya diawali dengan gejala-gejala prodromal selama 2-4 hari, yaitu
sistemik (demam, pusing, malaise), dan lokal (nyeri otot-tulang, gatal, pegal). Setelah itu
akan timbul eritema yang berubah menjadi vesikel berkelompok dengan dasar kulit yang
edema dan eritematosa. Vesikel tersebut berisi cairan jernih, kemudian menjadi keruh,
dapat menjadi pustul dan krusta. Jika mengandung darah disebut sebagai herpes zoster
hemoragik. Jika disertai dengan ulkus dengan sikatriks, menandakan infeksi sekunder.
Masa tunas dari virus ini sekitar 7-12 hari, masa aktif berupa lesi baru yang tetap
timbul, berlangsung seminggu, dan masa resolusi berlangsung 1-2 minggu. Selain gejala
kulit, kelenjar getah bening regional juga dapat membesar. Penyakit ini lokalisasinya
unilateral dan dermatomal sesuai persarafan. Saraf yang paling sering terkena adalah
4

nervus trigeminal, fasialis, otikus, C3, T3, T5, L1, dan L2. Jika terkena saraf tepi jarang
timbul kelainan motorik, sedangkan pada saraf pusat sering dapat timbul gangguan
motorik akibat struktur anatomisnya. Gejala khas lainnya adalah hipestesi pada daerah
yang terkena
Bila menyerang cabang oftalmikus N. V disebul herpes zoster oftalmik. Sindrom
Ramsay Hunt diakibatkan oleh gangguan nervus fasialis dan optikus, sehingga
memberikan gejala paralisis otot muka (paralisis Bell), kelainan kulit yang sesuai dengan
tingkat persarafan, tinitus, vertigo, gangguan pendengaran, nistagmus dan nausea, juga
terdapat gangguan pengecapan.

Gambar 2 : Sindrom Ramsay Hunt (Sumber(6))


Bila menyerang wajah, daerah yang dipersarafi N. V cabang atas disebut herpes
zoster frontalis.
Herpes zoster abortif, artinya penyakit ini berlangsung dalam waktu yang singkat
dan kelainan kulitnya hanya berupa beberapa vesikel dan eritem. Bila menyerang saraf
interkostal disebut herpes zoster torakalis. Bila menyerang daerah lumbal disebut herpes
zoster abdominalis/ lumbalis

Lesi kulit
TIPE
Papul ( 24 jam ) bula vesikel (48 jam ) pustul ( 96 jam ) krusta ( 7 10 hari ).
Lesi baru berlanjut untuk muncul sampai dengan 1 minggu, Lesi nekrotik dan gangrene
terkadang muncul.
WARNA
Edema Eritematous didasari dengan lapisan vesikel yang jernih dan terkadang hemoragic.
Jika disertai ulkus dan sikatrik maka terdapat infeksi sekunder.

Gambar 1 : Herpes Zoster (sumber(3))


BENTUK
Bula vesikel dengan bentuk oval dan bulat terkadang umbilikasi.
DISTRIBUSI
Unilateral
PREDILEKSI
Thoraks > 50%
Trigeminal 10 20 %
Pada penderita HIV biasanya multidermatomal
6

LOKASI
Bisa di semua tempat, paling sering pada servikal IV dan lumbal II
Efloresensi/sifat-sifatnya : Lesi biasanya berupa kelompok- kelompok vesikel sampai
bula di atas daerah yang eritematosa. Lesi yang khas bersifat unilateral pada
dermatom yang sesuai dengan Ietak saraf yang terinfeksi virus.
2.6. DIAGNOSIS(8)
Penegakan diagnosis herpes zoster umumnya didasari gambaran klinis. Lima
Komponen utama dalam penegakan diagnosis adalah terdapatnya :
1. gejala prodromal berupa nyeri,
2. distribusi yang khas dermatomal,
3. vesikel berkelompok, atau dalam beberapa kasus ditemukan papul,
4. beberapa kelompok lesi mengisi dermatom, terutama dimana terdapat nervus
sensorik,
5. tidak ada riwayat ruam serupa pada distribusi yang sama (menyingkirkan herpes
simpleks zosteriformis),
6. nyeri dan allodinia (nyeri yang timbul dengan stimulus yang secara normal tidak
menimbulkan nyeri) pada daerah ruam.
2.8. PEMERIKSAAN PENUNJANG(3),(8)
Pemeriksaan laboratorium direkomendasikan bila lesi atipikal seperti lesi rekuren,
dermatom yang terlibat multipel, lesi tampak krusta kronis atau nodul verukosa dan bila
lesi pada area sakral sehingga diragukan patogennya virus varisela zoster atau herpes
simpleks. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah PCR yang berguna
pada lesi krusta, imunoflouresensi direk dari spesimen lesi vesikular, dan kultur virus
yang tidak efektif karena membutuhkan waktu 1-2 minggu.

Gambar 4 :Pemeriksaan Tzanck, dengan pewarnaan wright terlihat sel giant


multinuclear sedangkan pada imunofluoresensi direk pendaran warna hijau
mengindikasikan terdapatnya antigen virus varisela zoster.
7

2.7. DIAGNOSA BANDING(1, 3)


1. Herpes simpleks:
Hanya dapat dibedakan dengan mencari virus herpes simpleks dalam embrio
ayam, kelinci, tikus.
2. Varisela: biasanya lesi menyebar sentrifugal, selalu disertai demam.
3. Impetigo vesikobulosa: lebih sering pada anak-anak, dengan gambaran vesikel
dan bula yang cepat pecah dan menjadi krusta.
4. Dermatitis kontak
5. Infeksi bacterial
2.8. KOMPLIKASI(1)
Postherpetic neuralgia
Postherpetic neuralgia merupakan komplikasi herpes zoster yang paling sering
terjadi. Postherpetic neuralgia terjadi sekitar 10-15 % pasien herpes zoster dan
merusak saraf trigeminal. Resiko komplikasi meningkat sejalan dengan usia.
Postherpetic neuralgia didefenisikan sebagai gejala sensoris, biasanya sakit dan mati
rasa. Rasa nyeri akan menetap setelah penyakit tersebut sembuh dan dapat terjadi
sebagai akibat penyembuhan yang tidak baik pada penderita usia lanjut. Nyeri ini
merupakan nyeri neuropatik yang dapat berlangsung lama bahkan menetap setelah
erupsi akut herpes zoster menghilang.
Postherpetic neuralgia merupakan suatu bentuk nyeri neuropatik yang muncul
oleh karena penyakit atau luka pada sistem saraf pusat atau tepi, nyeri menetap
dialami lebih dari 3 bulan setelah penyembuhan herpes zoster. Penyebab paling
umum timbulnya peningkatan virus ialah penurunan sel imunitas yang terkait dengan
pertambahan umur. Berkurangnya imunitas di kaitkan dengan beberapa penyakit
berbahaya seperti limfoma, kemoterapi atau radioterapi, infeksi HIV, dan penggunaan
obat immunesuppressan setelah operasi transplantasi organ atau untuk manajemen
penyakit (seperti kortikoteroid) juga menjadi faktor risiko.
Postherpetic neuralgia dapat diklasifikasikan menjadi neuralgia herpetik akut (30
hari setelah timbulnya ruam pada kulit), neuralgia herpetik subakut (30-120 hari
setelah timbulnya ruam pada kulit), dan postherpetic neuralgia (di defenisikan sebagai
rasa sakit yang terjadi setidaknya 120 hari setelah timbulnya ruam pada kulit).
Postherpetic neuralgia memiliki patofisiologi yang berbeda dengan nyeri herpes
zoster akut, dapat berhubungan dengan erupsi akut herpes zoster yang disebabkan
oleh replikasi jumlah virus varicella zoster yang besar dalam ganglia yang ditemukan
selama masa laten. Oleh karena itu, mengakibatkan inflamasi atau kerusakan pada
serabut syaraf sensoris yang berkelanjutan, hilang dan rusaknya serabut-serabut
8

syaraf atau impuls abnormal, serabut saraf berdiameter besar yang berfungsi sebagai
inhibitor hilang atau rusak dan mengalami kerusakan terparah. Akibatnya, impuls
nyeri ke medulla spinalis meningkat sehingga pasien merasa nyeri yang hebat.
Herpes Zoster Oftalmikus
Herpes zoster oftalmikus disebabkan oleh infeksi cabang pertama nervus trigeminus
sehingga manifestasinya pada mata, selain itu juga memengaruhi cabang kedua dan
ketiga. Jika cabang nasosiliar bagian luar terlibat, dengan vesikel pada ujung dan tepi
hidung (Hutchinsons sign), maka keterlibatan mata dapat jelas terlihat. Vesikel pada
margo palpebra juga harus diperhatikan.

Gambar 5 : Herpes zoster Oftalmikus (sumber (1))


Kelainan pada mata yang sering terjadi adalah uveitis dan keratitis, akan tetapi dapat
pula terjadi glaukoma, neuritis optik, ensefalitis, hemiplegia, dan nekrosis retina akut.
2.8. PENATALAKSANAANNYA(3)
Istirahat
Untuk mengurangi neuralgia dapat diberikan analgetik
Usahakan supaya vesikel tidak pecah untuk menghindari infeksi sekunder, yaitu
dengan bedak salisil 2%. Bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotic
lokal mis. salep kloramfenikol 2%.
Obat Antiviral :
Indikasi obat antiviral ialah herpes zoster oftalmikus dan pasien dengan
defisiensi imunitas mengingat komplikasinya. Obat yang biasa digunakan ialah
asiklovir dan modifikasinya, misal-nya valasiklovir. Sebaiknya diberikan dalam 3
hari pertama sejak lesi muncul.
Dosis asiklovir yang dianjurkan ialah
9

5 x 800 mg sehari dan biasanya diberikan 7 hari


valasiklovir cukup 3 x 1000 mg sehari karena konsentrasi dalam plasma
lebih tinggi. Jika lesi baru masih tetap timbul obat tersebut masih dapat
diteruskan dan dihentikan sesudah 2 hari sejak lesi baru tidak timbul lagi.
Terapi pada pasien usia > 60 thn
Asiklovir IV 10 mg/kg/8 jam untuk 5 hari diberikan 4 hari saat onset dari nyeri
atau selama 48 jam setelah onset dari timbulnya ruam.
Pada pasien berusia > 60 tahun perlu diperiksa untuk faal ginjalnya ( kreatinin
clearense tidak < 25 Ml/ menit.
Masalah dari herpes zoster pada orangtua adalah bukan hanya lesi kulit atau nyeri
akut tapi postherpetik neuralgia kronik yang persisten selama 18 bulan, Apabila
tidak ada kontraindikasi dapat diberikan kortikosteroid sistemik ( prednisone
60mg/ hari tapering off sampai dengan nol selama > 4 minggu).
Untuk neuralgia pasca hepatica
Obat yang direkomendasikan di antaranya gabapentin dosisnya 1,800 mg - 2,400 mg
sehari. Hari pertama dosisnya 300 mg sehari diberikan sebelum tidur, setiap 3 hari dosis
dinaikkan 300 mg sehari sehingga mencapai 1,800 mg sehari.
Sindrom Ramsay Hunt
Prednison dengan dosis 3 x 20 mg sehari, setelah seminggu dosis diturunkan secara
bertahap. Dengan dosis prednison setinggi itu imunitas akan tertekan sehingga lebih baik
digabung dengan obat antiviral ( asiklovir IV atau Kombinasi alpha 2a). Dikatakan
kegunaannya untuk mencegah fibrosis ganglion.
2.9. PROGNOSIS
Umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus prognosis bergantung pada tindakan
perawatan secara dini.

10

KESIMPULAN
Herpes zoster merupakan sebuah manifestasi oleh reaktivasi virus Varisela-zoster
laten dari saraf pusat dorsal atau kranial.(1-3) Faktor resiko Herpes zoster lebih sering
terjadi pada dewasa, pada usia > 50 thn, kadang kadang pada anak anak namun
jarang terjadi, dan disfungsi imun selular.(3) Predileksi Herpes zoster terdapat pada
thoraks dan saraf trigeminal.(2) Diagnosis pada penyakit ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan gambaran klinis. Pada gambaran klinis ditemukan adanya eritema yang
berubah menjadi vesikel berkelompok dengan dasar kulit yang edema dan eritematosa.
Penanganan perlu memperhatikan factor predisposisi dan komplikasi yang ada.(1-9)

11

DAFTAR PUSTAKA
1.
adhi djuanda hM, aisah S. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN. P hr, editor. jakarta: badan
penerbit FKUI; 2010.
2.
Siregar. Atlas berwarna saripati penyakit kulit. jakarta: EGC; 2005.
3.
fitzpatrick thomas jar, polano K M, wolf klaus. Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology
common and serious disease. 2 ed. United State Of America: Mcgraw - Hill; 1994.
4.
Gnann JW WR. Herpes Zoster. N Engl J Med. 2002:347.
5.
Straus SE OM, Schmader KE. varicella and herpes zoster. 7 ed. Dermatol F, editor: Gen. Med.
6.
Sweeney C J GDH. Ramsay Hunt Syndrome. Journal of Neurology, Neurosurgery, adn Psychiatry.
2000.
7.
Brown Graham R BT. Lecture Notes Dermatologi: Erlangga; 2005.
8.
Dworkin RH jR, Breuer J, Gnann JW, Levin MJ, Backonja M, et al. Recomendations for the
management of herpes zoster 2007.
9.
Baehr M FM. Duus' topical diagnosis in neurology. New york: Thieme; 2005.

12

Вам также может понравиться

  • Tetanus
    Tetanus
    Документ24 страницы
    Tetanus
    kenya leilani
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Liken Simpleks Kronik
    Presentasi Kasus Liken Simpleks Kronik
    Документ15 страниц
    Presentasi Kasus Liken Simpleks Kronik
    Gibran Raka Pramodya
    Оценок пока нет
  • Sistem Saraf Otonom
    Sistem Saraf Otonom
    Документ32 страницы
    Sistem Saraf Otonom
    taufiqharahap
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Herpes Zoster
    Laporan Kasus Herpes Zoster
    Документ7 страниц
    Laporan Kasus Herpes Zoster
    indahpratiwiindra
    Оценок пока нет
  • Lapkas Tinea Kapitis
    Lapkas Tinea Kapitis
    Документ27 страниц
    Lapkas Tinea Kapitis
    Dita Tifaniadi
    Оценок пока нет
  • Referat Meningitis Bakterialis
    Referat Meningitis Bakterialis
    Документ39 страниц
    Referat Meningitis Bakterialis
    EVPS
    100% (1)
  • REFERAT Trauma Kimia Mata
    REFERAT Trauma Kimia Mata
    Документ19 страниц
    REFERAT Trauma Kimia Mata
    Jehan Pridiabdhy
    100% (1)
  • Laporan Kasus Dermatitis Seboroik
    Laporan Kasus Dermatitis Seboroik
    Документ20 страниц
    Laporan Kasus Dermatitis Seboroik
    Rielz Thereaperz
    Оценок пока нет
  • Luka Bakar Listrik
    Luka Bakar Listrik
    Документ41 страница
    Luka Bakar Listrik
    Enty D Rasio
    Оценок пока нет
  • Referat Stevens Johnson Syndrome
    Referat Stevens Johnson Syndrome
    Документ15 страниц
    Referat Stevens Johnson Syndrome
    Bayu Adhitya
    Оценок пока нет
  • Referat Kolesistitis NMS
    Referat Kolesistitis NMS
    Документ28 страниц
    Referat Kolesistitis NMS
    Petani Hutan
    Оценок пока нет
  • Referat Syok
    Referat Syok
    Документ29 страниц
    Referat Syok
    M Fikri Fakhruddin
    Оценок пока нет
  • Referat Rad Stroke Iskemik
    Referat Rad Stroke Iskemik
    Документ30 страниц
    Referat Rad Stroke Iskemik
    Febrian
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Документ31 страница
    Tonsilitis
    Siska Sulistiyowati
    100% (1)
  • Vestibular Schawannoma Rev21
    Vestibular Schawannoma Rev21
    Документ25 страниц
    Vestibular Schawannoma Rev21
    yanuarwy
    Оценок пока нет
  • Referat Sepsis
    Referat Sepsis
    Документ37 страниц
    Referat Sepsis
    Yoan Rahmah Aprilia
    100% (1)
  • Refarat Toxoplasmosis Serebral
    Refarat Toxoplasmosis Serebral
    Документ18 страниц
    Refarat Toxoplasmosis Serebral
    jefrizalzain
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka-Herpes Zoster
    Tinjauan Pustaka-Herpes Zoster
    Документ30 страниц
    Tinjauan Pustaka-Herpes Zoster
    Hila Amalia
    Оценок пока нет
  • Asfiksia Forensik
    Asfiksia Forensik
    Документ53 страницы
    Asfiksia Forensik
    anon_176539219
    Оценок пока нет
  • Demensia Dilla
    Demensia Dilla
    Документ34 страницы
    Demensia Dilla
    dillaanin
    Оценок пока нет
  • Endometriosis
    Endometriosis
    Документ46 страниц
    Endometriosis
    taufiqharahap
    Оценок пока нет
  • Referat Stroke Non Hemorrhagic Harton K1a115126
    Referat Stroke Non Hemorrhagic Harton K1a115126
    Документ25 страниц
    Referat Stroke Non Hemorrhagic Harton K1a115126
    Harton Muhammad
    Оценок пока нет
  • Referat Vertigo
    Referat Vertigo
    Документ43 страницы
    Referat Vertigo
    K2
    100% (1)
  • Edukasi Pasien Pada Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
    Edukasi Pasien Pada Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
    Документ2 страницы
    Edukasi Pasien Pada Intrauterine Growth Restriction (IUGR)
    dba.dba
    Оценок пока нет
  • Referat Anak MENINGITIS
    Referat Anak MENINGITIS
    Документ11 страниц
    Referat Anak MENINGITIS
    Adi Surya Syam
    100% (2)
  • LAPORAN KASUS Skabies Fixed
    LAPORAN KASUS Skabies Fixed
    Документ42 страницы
    LAPORAN KASUS Skabies Fixed
    Marie Obrien
    0% (1)
  • Referat DERMATITIS NUMULARIS
    Referat DERMATITIS NUMULARIS
    Документ10 страниц
    Referat DERMATITIS NUMULARIS
    Juliana Safitri Pasaribu
    Оценок пока нет
  • Herpes Simpleks
    Herpes Simpleks
    Документ31 страница
    Herpes Simpleks
    Sunarfya
    Оценок пока нет
  • Refarat HNP
    Refarat HNP
    Документ27 страниц
    Refarat HNP
    Nurul Najwa Kamel
    Оценок пока нет
  • Gangguan Vestibular Tipe Perifer
    Gangguan Vestibular Tipe Perifer
    Документ7 страниц
    Gangguan Vestibular Tipe Perifer
    girls_moet
    Оценок пока нет
  • Neuropati Optik Toksik
    Neuropati Optik Toksik
    Документ47 страниц
    Neuropati Optik Toksik
    Nani Haerani Syafruddin
    100% (4)
  • Trauma Tumpul Dan Tajam
    Trauma Tumpul Dan Tajam
    Документ29 страниц
    Trauma Tumpul Dan Tajam
    dokterarif
    Оценок пока нет
  • Referat Varicella
    Referat Varicella
    Документ22 страницы
    Referat Varicella
    Harmas Novryan Fareza
    Оценок пока нет
  • ERISIPELAS
    ERISIPELAS
    Документ9 страниц
    ERISIPELAS
    ChristyRattekanan
    Оценок пока нет
  • Dasar-Dasar Forensik
    Dasar-Dasar Forensik
    Документ44 страницы
    Dasar-Dasar Forensik
    Arina Windri Rivarti
    100% (2)
  • Anestesi Spinal
    Anestesi Spinal
    Документ18 страниц
    Anestesi Spinal
    Madihah Mukhtar
    Оценок пока нет
  • Referat Tinea Kruris
    Referat Tinea Kruris
    Документ17 страниц
    Referat Tinea Kruris
    Desy Mujiningtyas
    Оценок пока нет
  • Kegawatdaruratan Kulit
    Kegawatdaruratan Kulit
    Документ23 страницы
    Kegawatdaruratan Kulit
    Dwi Feris Martua Sidabutar
    Оценок пока нет
  • Lapkas Inship TEN
    Lapkas Inship TEN
    Документ39 страниц
    Lapkas Inship TEN
    Anonymous y3YIkdQsUa
    Оценок пока нет
  • Omsk
    Omsk
    Документ20 страниц
    Omsk
    Phoespha MayangSarie
    Оценок пока нет
  • Referat Meningitis Bakterial ELKA Fix
    Referat Meningitis Bakterial ELKA Fix
    Документ27 страниц
    Referat Meningitis Bakterial ELKA Fix
    Kurnia Elka Vidyarni
    Оценок пока нет
  • Dermatitis Seberoik
    Dermatitis Seberoik
    Документ16 страниц
    Dermatitis Seberoik
    Ahmad Reiman
    Оценок пока нет
  • Referat Tetanus
    Referat Tetanus
    Документ24 страницы
    Referat Tetanus
    intan agnur
    Оценок пока нет
  • Meningioma
    Meningioma
    Документ15 страниц
    Meningioma
    Gustin Nur Isnaini
    Оценок пока нет
  • Gangguan Cemas & Depresi Campuran
    Gangguan Cemas & Depresi Campuran
    Документ10 страниц
    Gangguan Cemas & Depresi Campuran
    Sahar
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Dokter Internsip
    Laporan Kasus Dokter Internsip
    Документ2 страницы
    Laporan Kasus Dokter Internsip
    Taufiq Andrian
    Оценок пока нет
  • Ensefalitis Slide
    Ensefalitis Slide
    Документ52 страницы
    Ensefalitis Slide
    arvind769
    Оценок пока нет
  • Referat Penyakit Dekompresi Novi
    Referat Penyakit Dekompresi Novi
    Документ26 страниц
    Referat Penyakit Dekompresi Novi
    Noviyanti Ramadhani Najayanti
    Оценок пока нет
  • Modul Kesadaran Menurun
    Modul Kesadaran Menurun
    Документ19 страниц
    Modul Kesadaran Menurun
    Yusran Ady Fitrah
    Оценок пока нет
  • Lapsus PTSD
    Lapsus PTSD
    Документ38 страниц
    Lapsus PTSD
    Mohamad Reza Hendratmoko
    Оценок пока нет
  • 2049 - Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik
    2049 - Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik
    Документ40 страниц
    2049 - Depresi Sedang Dengan Gejala Somatik
    LeniAripin
    Оценок пока нет
  • Referat - Lyon
    Referat - Lyon
    Документ28 страниц
    Referat - Lyon
    yeremias setyawan
    Оценок пока нет
  • Ensefalopati Tifoid Gemi
    Ensefalopati Tifoid Gemi
    Документ17 страниц
    Ensefalopati Tifoid Gemi
    Aldez Sagita
    Оценок пока нет
  • Lapsus Tia
    Lapsus Tia
    Документ25 страниц
    Lapsus Tia
    Sanyuki Khoirunnisa
    Оценок пока нет
  • REFERAT Impetigo Kontagiosa
    REFERAT Impetigo Kontagiosa
    Документ16 страниц
    REFERAT Impetigo Kontagiosa
    Janecia Valeska
    Оценок пока нет
  • Katarak Subkapsularis Posterior
    Katarak Subkapsularis Posterior
    Документ27 страниц
    Katarak Subkapsularis Posterior
    Said Syabri Albana
    Оценок пока нет
  • Fix Infeksi SSP Vana
    Fix Infeksi SSP Vana
    Документ83 страницы
    Fix Infeksi SSP Vana
    Ivana Ester Sinta Uli
    Оценок пока нет
  • Rhinogenic Headache
    Rhinogenic Headache
    Документ29 страниц
    Rhinogenic Headache
    GraceMelan
    Оценок пока нет
  • Afasia
    Afasia
    Документ28 страниц
    Afasia
    Muhammad Albie
    Оценок пока нет
  • Askep Herpes Zoster PDF
    Askep Herpes Zoster PDF
    Документ15 страниц
    Askep Herpes Zoster PDF
    Elis Diyanti
    Оценок пока нет
  • Askep Herpes Zoster
    Askep Herpes Zoster
    Документ15 страниц
    Askep Herpes Zoster
    imelkirim
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ21 страница
    Makalah
    ruthsavitri
    Оценок пока нет
  • Preskas Ascites E.C Sirosis Hepatis
    Preskas Ascites E.C Sirosis Hepatis
    Документ26 страниц
    Preskas Ascites E.C Sirosis Hepatis
    taufiqharahap
    Оценок пока нет
  • Referat Endometriosis
    Referat Endometriosis
    Документ23 страницы
    Referat Endometriosis
    taufiqharahap
    Оценок пока нет
  • Lapkas Skizofrenia Paranoid
    Lapkas Skizofrenia Paranoid
    Документ41 страница
    Lapkas Skizofrenia Paranoid
    taufiqharahap
    Оценок пока нет
  • Farmakologiobat Obatanestesi
    Farmakologiobat Obatanestesi
    Документ37 страниц
    Farmakologiobat Obatanestesi
    Vicky Zulpiqor
    100% (1)
  • Leaflet Bunuh Diri
    Leaflet Bunuh Diri
    Документ2 страницы
    Leaflet Bunuh Diri
    taufiqharahap
    Оценок пока нет