Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
Aziz Firdausy
Khairil Anwar
Naovan IKK Fahla
Kelas 7B
Misalkan persamaan diferensial berikut y ' = 2 xy . Persamaan diferensial ini dapat diselesaikan
seperti berikut ini :
dy dy
= 2 xdx → ln y = x 2 + C → y = exp ( x2 + C ) = C' e
x2
= 2 xy →
dx y
Sekarang akan dicoba solusi berupa deret pangkat, yaitu :
y = a0 + a1 x + a2 x 2 + a3 x3 + ... + an x n + ...
∞
y = ∑ an x n
n=0
0
nan = 2an − 2, an = 2
n an − 2
Karena hanya deret dengan n genap yang muncul, maka dapat dituliskan (ambil n = 2m), maka :
2 1
a2 m = a2 m −2 = a2 m −2
2m m
Sedangkan lebih lanjut dapat dituliskan :
2 1
a2 m −2 = a2 m − 2−2 = a2 m − 4
2m − 2 m −1
Demikian seterusnya sehingga menjadi :
2 1 1 1 1
a2 m = a2 m −2 = a2 m −2 = a2 m −4 = ... = a0
2m m m m −1 m!
Dengan koefisien-koefisien yang diperoleh tersebut, solusi y dapat dituliskan menjadi :
1 1
y = a0 + 0 + a0 x 2 + 0 + a0 x4 + 0 + ... + a0 x2 m + ...
2 m!
∞ 2m
x
y = a0 ∑
m=0 m !
Bila solusi menggunakan deret tersebut dibandingkan dengan solusi cara biasa (menggunakan
integral) yang telah disinggung pada bagian awal, maka akan diperoleh :
x4 ∞
x2 n
y = C 'e x = C ' 1 + x2 + + ... = a0 ∑
2
2! n =0 n !
Polinom Legendre
Persamaan diferensial legendre merupakan persamaan diferensial yang berbentuk
( 1− x ) y 2 ''
− 2 xy ' + l ( l + 1) y = 0 , dengan l adalah konstanta. Persamaan diferensial tersebut akan
banyak dijumpai manakala menyelesaikan persamaan diferensial parsial dalam koordinat bola. Solusi
persaman diferensial tersebut adalah dalam bentuk polynomial yang dikenal sebagai polinom
Legendre.
Misalkan solusi untuk y berbentuk deret pangkat dalam x
y = a0 + a1 x + a2 x 2 + a3 x3 + a4 x4 + ... + an x n + ...
x0 x x2 x3 x4 xn
2a2 0 −2a2 −6a3 −12a4 −n ( n − 1) an
0 −2a1 −4a2 −6a3 −8a4 −2nan
l ( l + 1) a0 l ( l + 1) a1 l ( l + 1) a2 l ( l + 1) a3 l ( l + 1) a4 l ( l + 1) an
Bila koefisien dari masing-masing suku pangkat x tersebut dijumlahkan, masing-masing harus
memberikan nilai sama dengan nol agar persamaan diferensial tersebut dipenuhi. Artinya :
2a2 + l ( l + 1) a0 = 0
6a3 + ( l 2 + l − 2 ) a1 = 0
12a4 + ( l 2 + l − 6 ) a2 = 0
a3 = −
( l − 1) ( l + 2 ) a
1
6
a4 = −
( l − 2 ) ( l + 3) a =
l ( l + 1) ( l − 2 ) ( l + 3)
a0
2
12 4!
Sedangkan dari koefisien xn diperoleh :
( n + 2 ) ( n + 1) an+ 2 + ( l 2 + l − n2 − n ) an =0
an + 2 = −
( l − n ) ( l + n + 1) a
( n + 2 ) ( n + 1) n
Artinya untuk n genap, koefisien an dapat dinyatakan dalam a0 , sedangkan untuk suku yang ganjil
dapat dinyatakan dalam a1 . Dengan demikian solusi dari persamaan Legendre dapat dinyatakan
dalam a0 dan a1 .
l ( l + 1) 2 l ( l + 1) ( l − 2 ) ( l + 3 ) 4 ( l − 1 ) ( l + 2 ) x 3 + ( l − 1 ) ( l + 2 ) ( l − 3 ) ( l + 4 ) x 5 − ...
y = a0 1 − x + x − ... + a1 x −
2! 4! 3! 5!
Deret tersebut konvergen untuk x 2 < 1 , sedangkan bila x 2 = 1 , deret tersebut bersifat divergen.
Dalam banyak penggunaannya dibidang fisika, x adalah nilai cosinus dari suatu sudut θ dan konstanta
l adalah bilangan bulat bukan negative.
Tinjau kasus untuk l = 0 . Untuk kasus ini deret a1 dapat dituliskan menjadi :
2 3 4 5 6 7
x+ x + x + x + ... yang bersifat divergen. Sedangkan untuk deret a0 dapat dituliskan
3! 5! 7!
menjadi 1 − 0 + 0 − 0 + ... yang artinya bersifat konvergen.
Untuk l = 1 , deret a0 bersifat divergen (pada x 2 = 1 ) sedangkan a1 bersifat konvergen. Secara umum
dapat digeneralisasi bahwa untuk nilai l tertentu, salah satu deret bersifat konvergen sementara deret
Pl ( x) = 1 .
sehingga dinyatakan P1 ( x ) = x .
1
2
( )
Untuk l = 2 diperoleh y = a0 1 − 3 x . Agar y = 1 , untuk x = 1 , maka artinya a0 = −
2
sehingga
1 1
dinyatakan P2 ( x) = −
2
( 1 − 3 x 2 ) = ( 3 x 2 − 1) .
2
Dengan cara yang sama dapat diperoleh ungkapan untuk P3 ( x), P4 ( x ) dan seterusnya.
Polinom Legendre Pl ( x) tersebut sering disebut juga sebagai FUNGSI LEGENDRE JENIS
PERTAMA. Terdapat juga FUNGSI LEGENDRE JENIS KEDUA yang merupakan solusi untuk
setiap l yang berupa deret tak hingga. Fungsi jenis kedua ini biasanya dilambangkan dengan Ql ( x)
namun penggunannya tidak sesering fungsi jenis pertama.
Polinom Legendre juga dapat diperoleh menggunakan rumus Rodrigues, yaitu :
1 dl 2
l (
x − 1)
l
Pl ( x) = l
2 l ! dx
dv
( ) = l ( x 2 − 1) ( 2 x ) dan
l l −1
Misalkan v = x 2 − 1 , maka
dx
dv
(x − 1) = ( x2 − 1) l ( x2 − 1) ( 2 x ) = l ( x2 − 1) ( 2 x ) = 2lxv
2 l −1 l
dx
Fungsi Pembangkit Untuk Polinom Legendre
Fungsi berikut ini dinamakan fungsi pembangkit untuk polinom Legendre:
Φ ( x, h) = (1 − 2 xh + h 2 ) −1/ 2 untuk h < 1
Dengan demikian haruslah terpenuhi bahwa P1 (1) = 1 yang merupakan sifat polinom
Legendre.
Dapat ditunjukkan pula bahwa polinom Pl ( x) tersebut memenuhi persamaan Legendre.
Hubungan rekursif pada polinom Legendre :
(a ). lPl ( x ) = (2l −1) xPl −1 ( x) − (l − 1) Pl −2 ( x )
(b). xP 'l ( x) − P 'l −1 ( x ) = lPl ( x)
(c ). P 'l ( x) − P 'l −1 ( x) = lPl −1 ( x)
(d ). (1 − x 2 ) P 'l ( x ) = P 'l −1 ( x ) − lxPl ( x)
(e). (2l + 1) Pl ( x) = P 'l +1 ( x) − P 'l −1 ( x )
Hubungan rekursif tersebut dapat digunakan untuk mencari polinom Legendre untuk l
tertentu bila diketahui polinom dengan l yang lebih kecil. Misalnya, karena P0 ( x) = 1 dan
P1 ( x ) = 1 maka
1
2 P2 ( x) = 3 xP1 ( x) − 1P0 ( x) = 3 x 2 − 1 → P2 ( x) =
2
(3x 2− 1 )
Contoh penggunaan polinom Legendre dan fungsi pembangkit dalam persoalan eletrostatik :
kq
Potensial elektrostatik pada jarak d dari sebuah muatan titik adalah V =
d
Dapat dinyatakan
2
r r
d = R − r = R − 2Rr cos θ + r = R 1− 2 cos θ +
2 2
R R
Maka
−1/ 2
kq kq r r
2
V= = 1 − 2(cos) +
d R R R
Kuntitas dalam kurung siku tersebut mempunyai bentuk yang sama dengan fungsi
pembangkit Φ , sehingga
kq kq
V= = Φ
d R
r
Dengan Φ = Φ cos θ , merupakan fungsi polinom pembangkit Legendre. Maka dapat
R
dituliskan
l
kq kq ∞ r
V = Φ=
R
∑ Pl (cos θ )
R l =0 R
Jika terdapat beberapa muatan qi pada posisi ri , maka potensila oleh salah satu muatan qi
adalah
l
kqi ∞
ri ∞
ri Pl (cos θi )
l
Vi =
R
∑ R l
l =0
P (cos θi ) = kqi∑
l= 0 R l +1
Dan potensial total akibat seluruh muatan adalah
∞
ril Pl (cosθ i )
V = ∑ Vi = k ∑ qi ∑
i i l =0 R l +1