Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
OLEH
OLEH
KLASTER ATLAS
ATLAS CEKUNGAN
CEKUNGAN
KLASTER
Sumatera Island
PENDAHULUAN
Wilayah Nusantara dikenal mempunyai 62 cekungan yang di isi oleh batuan sedimen
berumur Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh cekungan berada di daratan (onshore). Ke 62
cekungan tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua. Cekungan berumur Pratersier kebanyakan ditemukan di
wilayah Indonesia Bagian Timur, dan kebanyakan sulit dibatasi dengan cekungan
berumur Tersier, karena hampir ditutupi (overlain) oleh cekungan berumur Tersier.
Dengan telah tersedianya buku Stratigrafi Leksikon Indonesia, dan hasil-hasil penelitian
yang mencakup tatanan, tektonik dan dinamika cekungan serta karakter batuan sedimen
di Cekungan Sumatera Selatan, maka perlu dibuat suatu rangkuman data dan informasi
serta keterangan aspek geologi yang ditampilkan berupa buku dalam bentuk atlas. Dengan
demikan, secara berkesinambungan, semua cekungan batuan sedimen di daratan (onshore)
seluruh wilayah Indonesia dapat ditampilkan berupa buku dalam bentuk atlas. Pembuatan
Atlas ini, akan mengacu Atlas Geologi yang telah di buat oleh Puslitbang Geologi (2000)
dan juga Atlas Geologi Jepang, (Geological Survey of Japan, 1983).
Semua data primer dan sekunder tentang geologi di Cekungan Sumatera Selatan akan
dihimpun, dikompilasi dan di digitasi dimaksud untuk dapat di rangkum dalam bentuk
beberapa peta dan keterangan secara jelas dan ringkas, terutama semua data dan informasi
tentang geologi (stratigrafi, sedimentologi, tektonik dan struktur serta dinamika cekungan,
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
konfigurasi batuan dasar, sumber daya batuan sedimen dll). Evaluasi data yang tersedia
diharapkan dapat menemukan mendeliniasi dan sub-cekungan kecil lainnya yang belum
pernah diketahui sebelumnya. Tujuan utamanya adalah, tersedianya buku atlas cekungan
batuan sedimen tersebut agar dapat di gunakan sebagai acuan awal dalam tindak lanjut
penelitian, penyelidikan, kajian dan eksplorasi sumberdaya geologi.
N
LU
SA
U
RI
K
G
BA
T
EN
KI
B
BU
N
A
G
N
U
EK
C
SA
M
UD
RA
CE
KU
N
G
AN
SU
M
AT
RA
SE
LA
TA
N
HI
ND
IA
Sasaran pekerjaan ini adalah tersedianya rangkuman data dan informasi tentang karakter
serta dinamika isi cekungan batuan sedimen yang akan memberikan manfaat yang besar
dan kemudahan bagi pengguna sebelum melakukan penilaian di setiap cekungan maupun
sub-cekungan tersebut.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Rencana penyusunan buku atlas cekungan batuan sedimen akan di awali di Cekungan
Sumatera Selatan yang meliputi terutama Propinsi Sumatera Selatan (lihat Gambar 1)
yang pada tahap awal pada tahun 2007 terdiri atas Sub-cekungan Jambi dan Palembang
Tengah. Diharapkan, seluruh wilayah Nusantara, secara bertahap akan dibuat buku atlas
cekungan batuan sedimen.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
GEOLOGI REGIONAL
CEKUNGAN SUMATRA SELATAN
II
Geologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil peristiwa tektonik yang berkaitan
erat dengan penunjaman lempeng Indiaustralia, bergerak ke arah utara hingga timurlaut
terhadap lempeng Eurasia yang relatif diam. Zone penunjaman lempeng meliputi daerah
sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa. Beberapa lempeng kecil (microplate) yang berada diantara zona interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan zone
konvergensi dalam berbagai bentuk dan arah. Penunjaman lempeng Indiaustralia tersebut
dapat mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, tektonik dan struktur di Sumatera
Selatan. Tumbukan tektonik lempeng di Pulau Sumatera menghasilkan jalur busur depan,
magmatik, dan busur belakang. Peta geologi regional daerah Cekungan Sumatera pada
Gambar 2 menunjukkan bermacam sebaran batuan.
Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan (depression) yang dikelilingi
oleh tinggian-tinggian batuan Pra-Tersier. Pengangkatan Pegunungan Barisan terjadi
diakhir Kapur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah (block faulting). Selain Pegunungan
Barisan sebagai pegunungan bongkah (block mountain) beberapa tinggian batuan tua
(Gambar 2) yang masih tersingkap dipermukaan adalah di Pegunungan Tigapuluh,
Pegunungan Duabelas, Pulau Lingga dan Pulau Bangka yang merupakan sisa-sisa
tinggian Sunda Landmass, yang sekarang berupa Paparan Sunda. Cekungan Sumatera
Selatan telah mengalami tiga kali proses orogenesa, yaitu yang pertama adalah pada
Mesozoikum Tengah, kedua pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal dan yang ketiga pada
Plio-Plistosen. Orogenesa Plio-Plistosen menghasilkan kondisi struktur geologi seperti
terlihat pada saat ini. Tektonik dan struktur geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu, Zona Sesar Semangko, Zona perlipatan
yang berarah baratlaut-tenggara dan Zona sesar-sesar yang berhubungan erat dengan
perlipatan serta sesar-sesar Pratersier yang mengalami peremajaan.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Gambar 1. Stratigrafi Tersier Cekungan Sumatera Selatan, Jalur Jambi Palembang (Gafoer, 1999)
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
Sub-cekungan Palembang Selatan merupakan bagian selatan dari Cekungan Sumatera Selatan, di
utara berbatasan dengan Sub-cekungan Palembang Tengah, di timur berbatasan dengan Paparan
Sunda, di selatan berbatasan dengan Tinggian Lampung dan di barat
berbatasan dengan
Pegunungan Barisan. Bentuk cekungan ini hampir membulat (Sub-circle). Penelitian di daerah Subcekungan Palembang Selatan antara lain dilaksanakan di daerah Bukit Kendi (Daranin,1995;
Subyanto & Panggabean, 2003) Kecamatan Tanjung Agung dan daerah Talang Ubi Kecamatan
Talang Ubi (DSM, 1999) Kabupaten Muaraenim, Propinsi Sumatera Selatan. Daerah yang diteliti
merupakan bagian dari peta geologi Lembar Lahat, sekala 1:250.000. Daerah Sub-cekungan
Palembang Selatan menurut Van Bemelen (1949), secara fisiografi dapat dibedakan, yaitu zona
dataran rendah dan berbukit. Zona ini menempati wilayah cukup luas mulai dari bagian tengah
hingga bagian timur Pulau Sumatera. Stratigrafi di daerah Sub-cekungan Palembang Selatan pada
umumnya disusun oleh batuan-batuan sedimen Tersier hingga Kuarter (Aluvium). Di beberapa
tempat ditemukan adanya intrusi andesit yang menerobos batuan sedimen tersebut). Sedimen
Tersier yang tersingkap dari tua ke muda antara lain: Formasi Airbenakat, Formasi Muaraenim,
Formasi Kasai dan Terobosan Andesit.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
III
3.1.1. Lapangan
o Mencari dan menghimpun terutama data sekunder dan beberapa data primer berupa data
peta geologi, stratigrafi, sedimentologi, geofisika, seismik yang semua berupa publikasi
terbit maupun laporan hasil-hasil penelitian terdahulu.
o Data-data primer lapangan akan dicek yang merupakan hasil penelitian lapangan terdahulu
maupun yang sedang berjalan.
o Data sekunder dan primer juga di cari di daerah yang mencakup instansi Kedinasan,
Perusahan dan instansi lain yang meliputi daerah yang terliput di dalam rencana kegiatan
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
10
IV
Dampak keilmuan yang diharapkan adalah terungkapnya pemahaman baru tentang fenomena
geologi di cekungan tersebut, sehingga memicu pemikiran dan pengembangan baru teori dan
hipotesa geosience secara langsung maupun tidak langsung
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
11
Penutup
Kelengkapan data dan informasi yang akan dimuat di dalam buku atlas cekungan batuan sedimen
ini secara terus menerus akan dapat di mutakhirkan (update). Buku atlas ini merupakan modal awal
dan penting dalam melakukan berbagai perencanaan strategis bagi kelanjutan pembangunan sesuai
tugas dan fungsi Pusat Survei Geologi. Hasil pekerjaan ini diharapkan dapat bermanfaat secara
langsung oleh para akhli geologi, pengelola pertambangan dan kalangan industri.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
12
ACUAN
Daranin, E.A.,1995. Studi Petrografi Batubara Untuk Penentuan Peringkat dan Lingkungan
Pengendapan batubara di Daerah Bukit Kendi, Muaraenim, Sumatera Selatan,
Thesis, ITB.
D.S.M., 1999. Laporan Pengkajian Cekungan Batubara Bersistim Dalam Cekungan Sumatera
Selatan di Daerah Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera
Selatan.
Gafoer,S., 1999. Tataan Geologi Tersier Sumatera Bagian Selatan, Puslitbang Geologi Bandung.
Holder. M.T., 1990. Tertiary and Quarternary Tectonics of Barisan Mountain,
Southern Sumatera, Internal Report, South Sumatera Geological and Mineral
Exploration Project (SSGMEP), GRDC, Bandung.
Geological Survey of Japan, 1983. Atlas of Geology of Japan, Geological Survey of Japan.
Kusumah, K.D., Gafoer, S., Heriyanto, R., Suryono, N dan Nugroho, R.H., 2000. Pengkajian
Geologi Tersier Sub-cekungan Jambi (Hubungannya dengan keterdapatan
Batubara), Puslitbang Geologi.
Pertamina, 1992. Geology Survey of Merlung, Jambi, unpb. (Report)
Panggabean, H., Satria, D.S., Hermanto, B., Rachmansyah dan Agustin, F., 2003. Geologi Batubara
Cekungan Sumatera Selatan. Laporan Kegiatan Penelitian, Daftar Isian Kegiatan
Suplemen (DIK-S) Tahun Anggaran 2003., tidak terbit. 76 hal.
Pulunggono, A., 1986. Sistim Sesar Utama dan Pembentukan Cekungan Palembang, Tesis Doktor,
I.T.B., tidak diterbitkan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2000. Atlas Geologi Indonesia, Puslitbang Geologi,
Bandung.
Subiyanto dan Panggabean, H., 2003. Batuan Terobosan dan Pengaruhnya Terhadap Pematangan
Batubara di daerah Bukit Kendi, Tanjungenim, Sumatera Selatan. Jurnal Geologi
dan Sumberdaya Mineral vol. XIII. pp. 18-50.
Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, v. IA (Geology)., Gov. Printing Office,
The Hague., 732h.
Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007
13