Вы находитесь на странице: 1из 14

ATLAS CEKUNGAN BATUAN SEDIMEN

DI CEKUNGAN SUMATERA BAGIAN SELATAN

OLEH
OLEH
KLASTER ATLAS
ATLAS CEKUNGAN
CEKUNGAN
KLASTER

Sumatera Island

PUSAT SURVEI GEOLOGI


BADAN GEOLOGI
DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
@2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wilayah Nusantara dikenal mempunyai 62 cekungan yang di isi oleh batuan sedimen
berumur Tersier. Sekitar 40 % dari seluruh cekungan berada di daratan (onshore). Ke 62
cekungan tersebut tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua. Cekungan berumur Pratersier kebanyakan ditemukan di
wilayah Indonesia Bagian Timur, dan kebanyakan sulit dibatasi dengan cekungan
berumur Tersier, karena hampir ditutupi (overlain) oleh cekungan berumur Tersier.

Hampir semua cekungan batuan sedimen di Indonesia sangat berpotensi mengandung


sumberdaya migas, batubara dan serpih minyak (oil shale). Namun, batasan stratigrafi,
sedimentologi, tektonik & struktur maupun dinamika cekungan semua formasi pembawa
potensi sumber daya belum terakomodasi dan tergambar dalam bentuk atlas.

Dengan telah tersedianya buku Stratigrafi Leksikon Indonesia, dan hasil-hasil penelitian
yang mencakup tatanan, tektonik dan dinamika cekungan serta karakter batuan sedimen
di Cekungan Sumatera Selatan, maka perlu dibuat suatu rangkuman data dan informasi
serta keterangan aspek geologi yang ditampilkan berupa buku dalam bentuk atlas. Dengan
demikan, secara berkesinambungan, semua cekungan batuan sedimen di daratan (onshore)
seluruh wilayah Indonesia dapat ditampilkan berupa buku dalam bentuk atlas. Pembuatan
Atlas ini, akan mengacu Atlas Geologi yang telah di buat oleh Puslitbang Geologi (2000)
dan juga Atlas Geologi Jepang, (Geological Survey of Japan, 1983).

1.2. Maksud dan Tujuan

Semua data primer dan sekunder tentang geologi di Cekungan Sumatera Selatan akan
dihimpun, dikompilasi dan di digitasi dimaksud untuk dapat di rangkum dalam bentuk
beberapa peta dan keterangan secara jelas dan ringkas, terutama semua data dan informasi
tentang geologi (stratigrafi, sedimentologi, tektonik dan struktur serta dinamika cekungan,

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

konfigurasi batuan dasar, sumber daya batuan sedimen dll). Evaluasi data yang tersedia
diharapkan dapat menemukan mendeliniasi dan sub-cekungan kecil lainnya yang belum
pernah diketahui sebelumnya. Tujuan utamanya adalah, tersedianya buku atlas cekungan
batuan sedimen tersebut agar dapat di gunakan sebagai acuan awal dalam tindak lanjut
penelitian, penyelidikan, kajian dan eksplorasi sumberdaya geologi.

N
LU
SA
U
RI
K
G
BA
T
EN
KI
B
BU
N
A
G
N
U
EK
C

SA
M
UD

RA

CE
KU
N

G
AN

SU
M

AT
RA

SE
LA
TA
N

HI
ND
IA

GAMBAR 1. CEKUNGAN BATUAN SEDIMEN SUMATERA SELATAN

1.3. Sasaran Pekerjaan

Sasaran pekerjaan ini adalah tersedianya rangkuman data dan informasi tentang karakter
serta dinamika isi cekungan batuan sedimen yang akan memberikan manfaat yang besar
dan kemudahan bagi pengguna sebelum melakukan penilaian di setiap cekungan maupun
sub-cekungan tersebut.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

1.4. Lokasi Wilayah Pekerjaan

Rencana penyusunan buku atlas cekungan batuan sedimen akan di awali di Cekungan
Sumatera Selatan yang meliputi terutama Propinsi Sumatera Selatan (lihat Gambar 1)
yang pada tahap awal pada tahun 2007 terdiri atas Sub-cekungan Jambi dan Palembang
Tengah. Diharapkan, seluruh wilayah Nusantara, secara bertahap akan dibuat buku atlas
cekungan batuan sedimen.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

GEOLOGI REGIONAL
CEKUNGAN SUMATRA SELATAN

II

Geologi Cekungan Sumatera Selatan adalah suatu hasil peristiwa tektonik yang berkaitan
erat dengan penunjaman lempeng Indiaustralia, bergerak ke arah utara hingga timurlaut
terhadap lempeng Eurasia yang relatif diam. Zone penunjaman lempeng meliputi daerah
sebelah barat Pulau Sumatera dan selatan Pulau Jawa. Beberapa lempeng kecil (microplate) yang berada diantara zona interaksi tersebut turut bergerak dan menghasilkan zone
konvergensi dalam berbagai bentuk dan arah. Penunjaman lempeng Indiaustralia tersebut
dapat mempengaruhi keadaan batuan, morfologi, tektonik dan struktur di Sumatera
Selatan. Tumbukan tektonik lempeng di Pulau Sumatera menghasilkan jalur busur depan,
magmatik, dan busur belakang. Peta geologi regional daerah Cekungan Sumatera pada
Gambar 2 menunjukkan bermacam sebaran batuan.

Cekungan Sumatera Selatan terbentuk dari hasil penurunan (depression) yang dikelilingi
oleh tinggian-tinggian batuan Pra-Tersier. Pengangkatan Pegunungan Barisan terjadi
diakhir Kapur disertai terjadinya sesar-sesar bongkah (block faulting). Selain Pegunungan
Barisan sebagai pegunungan bongkah (block mountain) beberapa tinggian batuan tua
(Gambar 2) yang masih tersingkap dipermukaan adalah di Pegunungan Tigapuluh,
Pegunungan Duabelas, Pulau Lingga dan Pulau Bangka yang merupakan sisa-sisa
tinggian Sunda Landmass, yang sekarang berupa Paparan Sunda. Cekungan Sumatera
Selatan telah mengalami tiga kali proses orogenesa, yaitu yang pertama adalah pada
Mesozoikum Tengah, kedua pada Kapur Akhir sampai Tersier Awal dan yang ketiga pada
Plio-Plistosen. Orogenesa Plio-Plistosen menghasilkan kondisi struktur geologi seperti
terlihat pada saat ini. Tektonik dan struktur geologi daerah Cekungan Sumatera Selatan
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu, Zona Sesar Semangko, Zona perlipatan
yang berarah baratlaut-tenggara dan Zona sesar-sesar yang berhubungan erat dengan
perlipatan serta sesar-sesar Pratersier yang mengalami peremajaan.

Zona perlipatan merupakan hasil proses tektonik orogenesa Plio-Plistosen yang


membentuk banyak antiklin dan sinklin yang berarah baratlaut-tenggara sejajar dengan
sumbu panjang Pulau Sumatera. Menurut Pulunggono (1986), lipatan-lipatan di Sumatera

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Selatan dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) antiklinorium besar, yaitu: Antiklinorium


Muaraenim, Antiklinorium Pendopo-Limau, dan Antiklinorium Palembang Utara.
Antiklinorium Muarenim terdapat di Sub-cekungan Palembang Selatan, dengan arah
baratlaut-tenggara sampai barat-timur, ditempati oleh Formasi Muaraenim yang kaya
akan lapisan-lapisan batubara. Antiklinorium Pendopo-Limau termasuk ke dalam Subcekungan Palembang Selatan dan Sub-cekungan Palembang Tengah dengan arah
baratlaut-tenggara. Antiklinorium Palembang Utara adalah merupakan kelompok antiklin
dan sinklin yang terdapat di bagian utara Sub-cekungan Palembang Tengah, yang
memanjang dengan arah baratlaut-tenggara.

Pengangkatan Pegunungan Barisan pada Kapur Akhir dikenal sebagai peristiwa


Orogenesa Sumatera yang menghasilkan sesar-sesar bongkah baik dibagian tengah
Pegunungan Barisan maupun disekitarnya (Van Bemmelen, 1949). Penyesaran bongkah
ini mengawali dan mengontrol perkembangan Cekungan Tersier termasuk Cekungan
Sumatera Selatan. Perkembangan peristiwa tektonik dan sejarah geologi Tersier di
Cekungan Sumatera Selatan menunjukkan bahwa satuan-satuan batuan yang ada pada
lajur-lajur tersebut saling berkaitan dalam setiap jenjang/kala. Cekungan Sumatera
Selatan, sebagaimana Cekungan Sumatera Tengah dan Cekungan Sumatera Utara, adalah
cekungan-cekungan yang terbentuk di lajur busur belakang. Cekungan-cekungan tersebut
di isi oleh batuan sedimen klastik dan karbonat yang cukup tebal selama Tersier-Kuarter
(Gambar 2). Stratigrafi Cekungan Sumatera Selatan menurut beberapa peneliti terdahulu
(Gafoer, 199) dibagi atas beberapa formasi dan satuan batuan (lihat Tabel 1). Tataan
Cekungan Sumatera Selatan di bagi menjadi tiga sub-cekungan yaitu Sub-Cekungan
Jambi, Sub-Cekungan Palembang Tengah dan Sub-Cekungan Palembang Selatan.

Sub-Cekungan Jambi di sebelah utara dibatasi oleh Pegunungan Tigapuluh, di bagian


selatan dibatasi oleh Pegunungan Duabelas, di bagian barat dibatasi oleh Pegunungan
Barisan dan bagian timur dibatasi oleh Paparan Sunda. Sub-cekungan ini berbentuk
hampir segi empat memanjang (sub-rectangular) yang berarah baratlaut-tenggara.
Penelitian geologi di daerah Sub-Cekungan Jambi pernah dilaksanakan di daerah PalepatPegunungan Tigapuluh-Pegunungan Duabelas-Rantaupandan dan sekitarnya (Kusumah
drr., 2000).

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Gambar 1. Stratigrafi Tersier Cekungan Sumatera Selatan, Jalur Jambi Palembang (Gafoer, 1999)

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Gambar 2. Peta Geologi Sumatera Bagian Selatan

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Gambar 3. Stratigrafi Subcekungan Jambi (Pertamina, 1992., tidak dipublikasikan)

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Sub-cekungan Jambi diisi oleh batuan-batuan sedimen berumur Tersier-Kuarter. Batuan-batuan


tersebut dibedakan secara umur geologi menjadi satuan litosratigrafi Formasi Lahat, Formasi
Talangakar, Formasi Gumai, Formasi Airbenakat, Formasi Muaraenim dan Formasi Kasai yang
paling muda (Pertamina, 1992) sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3 dan Tabel 1.

Sub-cekungan Palembang Selatan merupakan bagian selatan dari Cekungan Sumatera Selatan, di
utara berbatasan dengan Sub-cekungan Palembang Tengah, di timur berbatasan dengan Paparan
Sunda, di selatan berbatasan dengan Tinggian Lampung dan di barat

berbatasan dengan

Pegunungan Barisan. Bentuk cekungan ini hampir membulat (Sub-circle). Penelitian di daerah Subcekungan Palembang Selatan antara lain dilaksanakan di daerah Bukit Kendi (Daranin,1995;
Subyanto & Panggabean, 2003) Kecamatan Tanjung Agung dan daerah Talang Ubi Kecamatan
Talang Ubi (DSM, 1999) Kabupaten Muaraenim, Propinsi Sumatera Selatan. Daerah yang diteliti
merupakan bagian dari peta geologi Lembar Lahat, sekala 1:250.000. Daerah Sub-cekungan
Palembang Selatan menurut Van Bemelen (1949), secara fisiografi dapat dibedakan, yaitu zona
dataran rendah dan berbukit. Zona ini menempati wilayah cukup luas mulai dari bagian tengah
hingga bagian timur Pulau Sumatera. Stratigrafi di daerah Sub-cekungan Palembang Selatan pada
umumnya disusun oleh batuan-batuan sedimen Tersier hingga Kuarter (Aluvium). Di beberapa
tempat ditemukan adanya intrusi andesit yang menerobos batuan sedimen tersebut). Sedimen
Tersier yang tersingkap dari tua ke muda antara lain: Formasi Airbenakat, Formasi Muaraenim,
Formasi Kasai dan Terobosan Andesit.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

METODE, RUANG LINGKUP DAN JADWAL


PELAKSANAAN

III

3.1 Metode dan Ruang Lingkup


Pelaksanaan pekerjaan ini merupakan penelitian bentuk In House Research dengan ruang
lingkup pekerjaan sebagai berikut:

3.1.1. Lapangan
o Mencari dan menghimpun terutama data sekunder dan beberapa data primer berupa data
peta geologi, stratigrafi, sedimentologi, geofisika, seismik yang semua berupa publikasi
terbit maupun laporan hasil-hasil penelitian terdahulu.
o Data-data primer lapangan akan dicek yang merupakan hasil penelitian lapangan terdahulu
maupun yang sedang berjalan.
o Data sekunder dan primer juga di cari di daerah yang mencakup instansi Kedinasan,
Perusahan dan instansi lain yang meliputi daerah yang terliput di dalam rencana kegiatan

3.1.2. Kantor ( Hasil Laboratorium sekunder dan Kompilasi/Evaluasi)


o Merangkum dan mengkompilasi data dan informasi, termasuk hasil-hasil penelitian baik
laboratorium maupun hasil laporan.
o Melakukan evaluasi, interpretasi, penyusutan /deduksi data dan pembuatan lampiranlampiran peta, gambar dan tabel.
o Pendigitasian/penggambaran peta, sketsa dan gambar.
o Diskusi ilmiah tentang isi/materi yang tercakup di dalam Atlas.
o Pembuatan laporan dan pembahasan, penulisan naskah setiap bagian di dalam Atlas
Cekungan dan pencetakan.

3.2 Jadwal Pelaksanaan


Pekerjaan ini akan dilaksanakan dalam waktu 12 (dua belas) bulan terhadap Sub-cekungan Jambi
dan Palembang Tengah. Namun pekerjaan ini direncanakan akan meliput secara berkesinambungan
di seluruh cekungan batuan sedimen di daratan (onshore) wilayah Indonesia selama 10 tahun.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

10

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

HASIL PEKERJAAN YANG DIHARAPKAN

IV

4.1. Keluaran (Out put)


Pekerjaan ini akan memberikan keluaran berupa satu paket buku maupun CD-format Atlas
Cekungan batuan sedimen di Sumatera Selatan (Sub-cekungan Jambi dan Palembang Tengah,
Sumatera Selatan). Penampilan buku ini berupa peta-peta topografi, geografi, peta geologi, peta
struktur dan tektonik, peta distribusi batuan dan peta geofisika anomaly gayaberat bersekala 1:
50.000; 1: 100.000; 1 : 250.000; 1 : 500.000; 1: 1.000.000. atau sampai 5.000.000, juga mencakup
penampang/profil geologi, stratigrafi, geologi, geofisika, korelasi formasi dan keterangan tentang
sifat serta karakter setiap formasi batuan. Bilamana lanjut pekerjaan, hasilnya dapat dibuat menjadi
data base untuk GIS di masa mendatang. Penampilan Atlas Batuan Sedimen Sub-cekungan ini
sebagian besar berwujut Warna.

4.2. Hasil (Out Come)


Hasil pekerjaan ini adalah tersedianya data geologi tentang dinamika cekungan secara menyeluruh
dan komprehensip di Sub-cekungan Jambi dan Palembang Tengah, Sumatera Selatan.

4.3. Manfaat (Benefit)


Buku Atlas Cekungan batuan sedimen ini akan bermanfaat sebagai acuan awal bagi pengguna dan
tindak lanjut penelitian maupun eksplorasi sumber daya geologi.

4.4. Dampak (Impacts)


Dampak ekonomis yang diharapkan terhadap hasil pekerjaan ini adalah mempermudah dan
memperlancar kegiatan penelitian lanjut dan eksplorasi sumber daya geologi (migas, batubara dan
serpih minyak). Memberikan penilaian awal neraca ekonomis terhadap sumberdaya yang ada di
dalam sub-cekungan yang sudah ada maupun sub-cekungan kecil yang teridentifikasi

Dampak keilmuan yang diharapkan adalah terungkapnya pemahaman baru tentang fenomena
geologi di cekungan tersebut, sehingga memicu pemikiran dan pengembangan baru teori dan
hipotesa geosience secara langsung maupun tidak langsung

dalam melahirkan gagasan

penelitian dalam penerapan ilmu.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

11

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

Penutup

Kelengkapan data dan informasi yang akan dimuat di dalam buku atlas cekungan batuan sedimen
ini secara terus menerus akan dapat di mutakhirkan (update). Buku atlas ini merupakan modal awal
dan penting dalam melakukan berbagai perencanaan strategis bagi kelanjutan pembangunan sesuai
tugas dan fungsi Pusat Survei Geologi. Hasil pekerjaan ini diharapkan dapat bermanfaat secara
langsung oleh para akhli geologi, pengelola pertambangan dan kalangan industri.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

12

Atlas Cekungan Batuan Sedimen Di Cekungan Sumatera Selatan

ACUAN

Daranin, E.A.,1995. Studi Petrografi Batubara Untuk Penentuan Peringkat dan Lingkungan
Pengendapan batubara di Daerah Bukit Kendi, Muaraenim, Sumatera Selatan,
Thesis, ITB.
D.S.M., 1999. Laporan Pengkajian Cekungan Batubara Bersistim Dalam Cekungan Sumatera
Selatan di Daerah Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin, Propinsi Sumatera
Selatan.
Gafoer,S., 1999. Tataan Geologi Tersier Sumatera Bagian Selatan, Puslitbang Geologi Bandung.
Holder. M.T., 1990. Tertiary and Quarternary Tectonics of Barisan Mountain,
Southern Sumatera, Internal Report, South Sumatera Geological and Mineral
Exploration Project (SSGMEP), GRDC, Bandung.
Geological Survey of Japan, 1983. Atlas of Geology of Japan, Geological Survey of Japan.
Kusumah, K.D., Gafoer, S., Heriyanto, R., Suryono, N dan Nugroho, R.H., 2000. Pengkajian
Geologi Tersier Sub-cekungan Jambi (Hubungannya dengan keterdapatan
Batubara), Puslitbang Geologi.
Pertamina, 1992. Geology Survey of Merlung, Jambi, unpb. (Report)
Panggabean, H., Satria, D.S., Hermanto, B., Rachmansyah dan Agustin, F., 2003. Geologi Batubara
Cekungan Sumatera Selatan. Laporan Kegiatan Penelitian, Daftar Isian Kegiatan
Suplemen (DIK-S) Tahun Anggaran 2003., tidak terbit. 76 hal.
Pulunggono, A., 1986. Sistim Sesar Utama dan Pembentukan Cekungan Palembang, Tesis Doktor,
I.T.B., tidak diterbitkan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 2000. Atlas Geologi Indonesia, Puslitbang Geologi,
Bandung.
Subiyanto dan Panggabean, H., 2003. Batuan Terobosan dan Pengaruhnya Terhadap Pematangan
Batubara di daerah Bukit Kendi, Tanjungenim, Sumatera Selatan. Jurnal Geologi
dan Sumberdaya Mineral vol. XIII. pp. 18-50.
Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, v. IA (Geology)., Gov. Printing Office,
The Hague., 732h.

Pusat Survei Geologi - Program Dinamika Cekungan - Klaster Atlas Cekungan - 2007

13

Вам также может понравиться