Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A.
Pengertian Persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan
untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses
produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari
peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan
pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang.
B.
Fungsi Persediaan
C.
D.
1. Biaya Pemesanan
2. Biaya Penyimpanan
termasuk biaya ini, antara lain biaya sewa gudang, biaya administrasi
pergudangan, gaji pelaksana pergudangan, biaya listrik, biaya modal yang
tertanam dalam persediaan, biaya asuransi ataupun biaya kerusakan,
kehilangan atau penyusutan barang selama penyimpanan.
Biaya kekurangan persediaan sulit untuk diukur dan sering hanya diperkirakan
besarnya secara subyektif. Namun, tidak berarti biaya kekurangan persediaan
itu tidak bias dihitung. Tabel 3 berikut ini merupakan suatu contoh bagaimana
menghitung biaya kekurangan persediaan. Pendekatan yang dilakukan dengan
mencari rata-rata kerugian yang timbul akibat tidak tersedianya persediaan dan
probabilitas terjadinya untuk setiap kasus
2.
3.
2.
JENIS-JENIS PERSEDIAAN
a.
b.
Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan
proses produksi dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
3.
PERPUTARAN PERSEDIAAN
Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja
merupakan aktiva yang selalu dalam keadaaan berputar, dimana secata terus
menerus mengalami perubahan. Turnover menunjukan berapa kali jumlah
persediaan barang dagangan diganti dalam satu tahun (dijual dan diganti). Tingkat
perputaran persediaan mengukur perusahaan dalam memutar barang
dagangannya, dan menunjukan hubungan antara barang yang diperlukan untuk
mengimbangi tingkat penjualan yang ditentukan.
Harga PokokPenjualan
Perputaran persediaan =
Rata rata Persediaan
4.
TUJUAN PERSEDIAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
5.
1.
a.
b.
Biaya transportasi
Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat
menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
6. Just In Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau
sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaanperusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang
yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Konsep just in time adalah suatu konsep dimana bahan baku yang
digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat
pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi , sehingga akan sangat
menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang /
stocking cost.
10
peralatan, bahan, komponen, tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan
untuk proses nilai tambah suatu produk. Kemudian diperoleh rumusan yang lebih
sederhana, pengertian pemborosan: " Kalau sesuatu tidak memberi nilai tambah
itulah pemborosan.
Konsep dasar JIT adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan
permintaan, dengan cara membuat semua proses dapat menghasilkan produk ynag
diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan.
Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dipenuhi dengan
mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada proses
manufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir. Proses manufaktur suku
cadang menghasilkan suku cadang yang sesuai dengan jadwal, dengan
menggunakan sistem dorong, artinya proses sebelumnya memasok suku cadang
11
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam melaksanakan Just In
Time (JIT):
1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa yang dibutuhkan hanya
pada saat dibutuhkan dan dalam jumlah yang diperlukan.
2. Autonomasi merupaka suatu unit pengendalian cacat secara otomatis yang tidak
memungkinkan unit cacat mengalir ke proses berikutnya.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai
dengan fluktuasi permintaan.
4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan.
Guna mencapai empat konsep ini maka diterapkan sistem dan metode sebagai
berikut:
12
Tata letak proses dan pekerja fungsi ganda untuk konsep tenaga kerja yang
fleksibel.
Peranan operator
Sistem kanban
14