Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
T
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FIBRO ADENOMA MAMMAE
DI RS DKT YOGYAKARTA
RUANG OK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah II
Disusun Oleh :
1. Putri Aprilia Rianti
(P07120112070)
(P07120112072)
3. Rifaldi Zulkarnaen
(P07120112074)
Tanggal
Tempat
Pembimbing Lapangan
Mustofa,AMK
Pembimbing Pendidikan
Sugeng,S.Kep.Ns.,M.Sc.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering terjadi di payudara
yang merupakan pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat.
Tumor ini bersimpai jelas, berbatas jelas, soliter, berbentuk benjolan yang dapat
digerakkan dimana benjolan tersebut berasal dari jaringan fibrosa (mesenkim) dan
jaringan glanduler (epitel) yang berada di payudara, sehingga tumor ini disebut
sebagai tumor campur (mix tumor). Tumor tersebut dapat berbentuk bulat atau oval,
bertekstur kenyal atau padat, dan biasanya nyeri.
gerakkan dengan mudah karena pada tumor ini terbentuk kapsul sehingga dapat
mobile, sehingga sering disebut sebagai breast mouse.
Tumor ini terdiri dari gabungan antara kelenjar glandula dan fibrosa. Secara
histologi :
1. intracanalicular fibroadenoma : fibroadenoma pada payudara yang
secara tidak teratur dibentuk dari pemecahan antara stroma fibrosa
yang mengandung serat jaringan epitel.
2. pericanalicular fibroadenoma : fibroadenoma pada payudara yang
menyerupai kelenjar atau kista yang dilingkari oleh jaringan epitel
pada satu atau banyak lapisan.Tumor ini dibatasi letaknya dengan
jaringan mammae oleh suatu jaringan penghubung.
B. Tanda dan Gejala
1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
3. Ada penekanan pada jaringan sekitar
4. Ada batas yang tegas
5. Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant
Fibroadenoma)
Hereditas
b.
Diet
c.
Stress
d.
e.
Jenis kelamin
f.
Geografi
g.
Pekerjaan
D. Patofisiologi
Fibroadenoma mamae bukan merupakan satu-satunya penyakit pada
payudara, namun insiden kasus tersebut tinggi, tergantung pada jaringan payudara
yang terkena, estrogen dan usia permulaan. Tumor dapat terjadi karena mutasi
dalam DNA sel. Penimbunan mutasi merupakan pemicu munculnya tumor.
Penimbunan mutasi di jaringan fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan
proliferasi sel yang abnormal sehingga akan tampak tumor yang membentuk lobuslobus hal ini dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang menyebabkan sel
kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan estrogen
fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat hal ini terlihat saat
menstruasi dan hamil. Nyeri pada payudara disebabkan karena ukuran dan tempat
pertumbuhan fibroadenoma mamae. Karena fibroadenoma mamae tumor jinak maka
Terapi Konservatif
a. Farmakoterapi
1) Tamaxifien : untuk menghentikan pembentukan esterogen biasa dilakukan
pembedahan untuk mengangkat ovarium (indung telur) atau terapi
penularan untuk menghancurkan ovarium
2)
tubuh
b. Non Farmakoterapi
1) Berikan lingkungan yang nyaman
2) Ganti balutan setiap hari
3) Ajarkan teknik relaksasi ( napas dalam ) apabila terasa nyeri pada
bagian tulang
4) Berikan posisi tubuh yang nyaman
2. Terapi Operatif
1) Mastektomi ( pengangkatan seluruh payudara ) atau pembedahan
beastconvering ( hanya mengangkat tumor dan jaringan normal di
sekitarnya )
2) Lumpektomi pengangkatan tumor dan sejumlah kecil jaringan normal di
sekitarnya
3) Eksisi luas dan mastektomi parsial pengangkatan tumor dan jaringan
normal sekitarnya yang lebih banyak
4) Kuadrantektomi pengangkatan seperempat bagian payudara
5) Mastektomi simplek seluruh jaringan payudara diangkat tetapi otot
dibawah payudara dibiarkan utuh dan disisakan kulit yang cukup untuk
menutup luka bekas operasi
6) Mastektomi radikal seluruh payudara, otot dada dan jaringan lainnya
diangkat
F. Pemeriksaan Diagnostik
a. Mamografi memperlihatkan struktur internal payudara, dapat untuk
mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap
awal
b.
kista dan pada wanita yang jaringan payudaranya keras, hasil komplemen
mamografi
d.
g. CT. Scan dan MRI teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit payudara
khususnya massa yang lebih besar atau tumor kecil, payudara mengeras
yang sulit diperiksa dengan mamografi
h.
i.
j.
Foto dada pemeriksaan fungsi hati, hitung sel darah dan scan tulang
dilakukan untuk megkaji adanya metastase
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung jawab.
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kemungkinan klien pernah mendapat sinar radiasi pada buah dada. Ada kalanya
klien pernah memperoleh terapi hormon untuk mendapatkan anak.
b. Riwayat Keseahatan Sekarang
Klien dengan post FAM akan tersa nyeri karena prosedur pembedahan, aktifitas
menurun, nafsu makan menurun, stres/ takut terhadap penyakit dan harapan yang
akan datang.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Walaupun FAM bukan penyakit turunan tetapi angka statistik akan menunjukan
bahwa FAM sering ditemukan pada wanita yang mempunyai hubungan keluarga.
3.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
a. Klien akan merasa cemas denngan penyakitnya.
b. Kadang kala klien marah pada tim kesehatan terhadap tindakan operasi yang
akan dilakukan.
c. Kadang kadang klien sering bertanya, mengapa saya yang yang sakit,
mengapa tidak orang lain saja yang sakit.
d. Ada kalanya klien tidak mau ada orang yang menjenguknya.
4. RIWAYAT SPIRITUAL
Biasanya klien dengan FAM tidak mengalami gangguan dalam menjalani ibadah.
2. Diagnosis Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan.
d.
3. Perencanaan
1)
evaluasi subjektif.
c. Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan nyeri atau menghilangkan nyeri.
Rasional : dapat menyebutkan pencetus atau faktor pemberat.
d.
e.
Kriteria hasil : Persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh sendiri.
Intervensi :
a. Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan perasaannya.
d.
Kurang
pengetahuan
tentang
kondisi
prognosis
dan
kebutuhan
pengetahuan
tentang
penyakit
dan
perawatannya,
dapat
bagi klien.
d. Dorong keluarga untuk bertanya
Rasional : meningkatkan status mental pasien dan berusaha mendengarkan
apa yang dikeluhkan pasien.
4)
organisme.
Kriteria hasil : meningkatkan waktu penyembuhan luka.
Intervensi :
a. Kaji balutan luka, awasi tanda-tanda infeksi pada insisi
Rasional : pengenalan diri terjadinya infeksi dapat memampukan pengobatan
dengan cepat.
b. Tekankan teknik aseptik dalam perawatan.
Rasional : meminimalkan faktor yang menyebabkan infeksi.
e.
Doenges
E,
Marilynn,
dkk.
(1999). Rencana
Asuhan
Keperawatan
Pedoman
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Kllinis Prosesproses Penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC